Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH KONSEP DASAR IPS

KONSEP DASAR ANTROPOLOGI

Ditujukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Konsep Dasar IPS Semester 1
Tahun 2019-2020

yang Diampuh oleh Dra.Yustia Suntari, M.Pd

disusun oleh

1. Ahmad Sobari (1107619077)


2. Dinda Nurhimah (1107619096)
3. Nesa Luthfiyyah Putri (1107619091)
4. Nindya Pavita Prilia (1107619085)
5. Putri Damayanti Ardi Astuti (1107619082)

KELAS C
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Konsep Dasar Antropologi ” ini dengan baik meskipun
banyak kekurangan didalamnya.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai konsep dasar antropologi . Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan
demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang


membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Jakarta, 23 Oktober 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..........................................................................................ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................iii


BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ..........................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................2
1.3 Pembatasan Masalah ...............................................................................2
1.4 Tujuan Penulisan .....................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Antropologi............................................................................3

2.2 Prinsip Antropologi..................................................................................5

2.3 Tujuan Antropologi..................................................................................6

2.4 Ruang Lingkup Antropologi....................................................................7

2.5 Ciri-Ciri Budaya......................................................................................12

2.6 Bentuk dan Warisan Budaya...................................................................13

BAB III PENUTUP


3.1 Simpulan..................................................................................................16

3.2 Saran........................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Antropologi sebagai disiplin ilmu terus berkembang, tidak hanya pada
tataran teoritis tetapi juga sebagai ilmu terapan yang mampu memberikan
masukan bagi para pembuat keputusan dalam menentukan kebijakan
pembangunan. Di Indonesia, perkembangan antropologi sebagai disiplin ilmu
yang dipelajari para mahasiswa di perguruan tinggi masih tergolong baru.
Salah satu tokoh penting dalam perkembangan antropologi di Indonesia
adalah Koentjaraningrat, sehingga dapat dikatakan bahwa ia merupakan bapak
antropologi di Indonesia (Suparlan, 1988). Sebagai tokoh sentral di Indonesia,
Koentjaraningrat telah meletakkan dasar-dasar antropologi Indonesia. Beberapa
tugas yang berhasil diembannya adalah 1) mengembangkan prasarana akademis
ilmu antropologi; 2) mempersiapkan dan membina tenaga-tenaga pengajar dan
tenaga ahli di bidang antropologi; dan 3) mengembangkan bahan pendidikan
untuk pembelajaran bidang antropologi (Masinambow, 1997).
Sebagai disiplin ilmu, antropologi merupakan kajian yang multidisipliner
yang berupaya mengkaji aspek manusia secara menyeluruh (holistik). Secara
historis, antropologi berkembang dari suatu deskripsi hasil-hasil laporan
perjalanan para penjelajah dan penjajah tentang kehidupan manusia di daerah
yang disinggahi para penjelajah, atau kehidupan salah satu suku bangsa yang
tinggal di daerah jajahan. Deskripsi tersebut dikenal dengan nama etnografi.
Dalam perjalanannya kemudian, antropologi berkembang sebagaimana
keberadaannya sekarang baik di negara-negara Eropa Barat, Amerika maupun di
Asia. Beberapa cabang antropologi yang dikenal secara luas saat ini adalah
antropologi fisik atau biologi, antropologi sosial, dan antropologi budaya. Di sisi
yang lain, antropologi juga merupakan bidang ilmu terapan.
Nah dengan ini maka antropologi sebagai disiplin ilmu sangat cocok dalam
penerapan di kehidupan. Maka dengan itu kami membahas materi mengenai
antropologi dan kebudayaan yang sangat erat kaitannya dalam kehidupan
masyarakat baik dalam budaya mapun bidang sosial.

1.2 Rumusan Masalah


A.Apakah yang dimaksud dengan antropolog?
B.Bagaimanakah antropologi bekerja dalam masyarakat?
C.Apakah yang dimaksud kebudayaan?
1.3 Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah dalam makalah ini adalah mengenai pengertian
antropologi, prinsip, tujuan, ruang lingkup,ciri-ciri budaya, dan bentuk serta
warisan budaya.

1.4 Tujuan Penulisan


Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui apa itu antropologi,
apa saja manfaat dan fungsi serta apa saja pengaruh antropologi dalam kehidupan
masyarakat. Selain itu tujuannya adalah mengerjakan tugas kuliah serta melatih
diri dalam melatih menulis makalah.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Antropologi

Antropologi berasal dari kata “antropos” dan “logos” yang artinya


“manusia” dan “ilmu”. Jadi, antropologi adalah ilmu yang mempelajari tentang
manusia. Apakah hanya sekedar manusia? perlu diketahui bahwa manusia adalah
suatu hal yang kompleks. Terdapat banyak hal menyelimuti kehidupan manusia.
Dalam hal ini antropologi juga membahas tentang kebudayaan manusia.
antropologi juga belajar tentang manusia secara fisik dan sosial.

Arti dari kata “Antropologi”. Antropologi adalah sebuah ilmu yang


mempelajari makhluk manusia (anthropos). Secara etimologi, antropologi berasal
dari kata anthropos berarti manusia dan logos berarti ilmu. Dalam antropologi,
manusia dipandang sebagai sesuatu yang kompleks dari segi fisik, emosi, sosial,
dan kebudayaannya. Antropologi sering pula disebut sebagai ilmu tentang
manusia dan kebudayaannya.

Antropologi mulai banyak dikenal orang sebagai sebuah ilmu setelah


diselenggarakannya simposium pada tahun 1951 yang dihadiri oleh lebih dari 60
tokoh antropologi dari negara-negara di kawasan Ero-Amerika (hadir pula
beberapa tokoh dari Uni Soviet). Simposium yang dikenal dengan sebutan
International Symposium on Anthropology ini telah menjadi lembaran baru bagi
antropologi, terutama terkait dengan publikasi beberapa hasil karya antropologi,
seperti buku yang berjudul “Anthropology Today” yang di redaksi oleh A.R.
Kroeber (1953), “An Appraisal of Anthropology Today” yang di redaksi oleh S.
Tax, dkk. (1954), “Yearbook of Anthropology” yang diredaksi oleh W.L. Thomas
Jr. (1955), dan “Current Anthropology” yang di redaksi oleh W.L. Thomas Jr.
(1956). Setelah simposium ini, antropologi mulai berkembang di berbagai negara
dengan berbagai tujuan penggunaannya. Di beberapa negara berkembang
pemikiran-pemikiran antropologi mengarah pada kebutuhan pengembangan
teoritis, sedangkan di wilayah yang lain antropologi berkembang dalam tataran
fungsi praktisnya. Pengertian lainnya disampaikan oleh Harsojo dalam bukunya
yang berjudul “Pengantar Antropologi” (1984).
Menurut Harsojo, antropologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari
umat manusia sebagai makhluk masyarakat. Menurutnya, perhatian antropologi
tertuju pada sifat khusus badani dan cara produksi, tradisi serta nilai-nilai yang
akan membedakan cara pergaulan hidup yang satu dengan pergaulan hidup yang
lainnya. Sementara itu Koentjaraningrat dalam bukunya yang berjudul “Pengantar
Antropologi I ” (1996) menjelaskan bahwa secara akademis, antropologi adalah
sebuah ilmu tentang manusia pada umumnya dengan titik fokus kajian pada
bentuk fisik, masyarakat dan kebudayaan manusia. Sedangkan secara praktis,
antropologi merupakan sebuah ilmu yang mempelajari manusia dalam beragam
masyarakat suku bangsa guna membangun masyarakat suku bangsa tersebut.
Secara awam sering kali dipahami bahwa bidang kajian dari antropologi
adalah masyarakat “primitif”, yang dianggap mempunyai kebudayaan yang
berbeda dengan kebudayaan masyarakat Eropa. Pemahaman seperti ini tentu saja
tidak benar, karena sejauh ini bidang kajian antropologi telah berkembang jauh
memasuki wilayah masyarakat modern. Di lain pihak Masinambow, ed. dalam
bukunya yang berjudul “Koentjaraningrat dan Antropologi di Indonesia” (1997)
menjelaskan bahwa antropologi adalah disiplin ilmu yang mengkaji masyarakat
atau kelompok manusia.
Conrad Philip Kottak dalam bukunya berjudul “Anthropology, the
Exploration of Human Diversity” (1991) menjelaskan bahwa antropologi
mempunyai perspektif yang luas, tidak seperti cara pandang orang pada
umumnya, yang menganggap antropologi sebagai ilmu yang mengkaji masyarakat
nonindustri. Menurut Kottak, antropologi merupakan studi terhadap semua
masyarakat, dari masyarakat yang primitif (ancient) hingga masyarakat modern,
dari masyarakat sederhana hingga masyarakat yang kompleks. Bahkan
antropologi merupakan studi lintas budaya (komparatif) yang membandingkan
kebudayaan satu masyarakat dengan kebudayaan masyarakat lainnya.
2.2 Prinsip Antropologi
a. Prinsip – prinsip Antropologis Keharusan Pendidikan :
         Manusia sebagai makhluk yang perlu dididik dan mendidik diri secara :
1)      Prinsip Historisitas
Eksistensi manusia terpaut pada masa lalunyasekaligu mengarah kepada masa
depan untuk mencapai tujuan hidupnya
2)      Prinsip Idealitas
Sosok manusia ideal merupakan gambaran manusia yang dicita-citakan atau
seharusnya
3)      Prinsip Aktualitas / posibilitas
Kemampuan yang seharusnya dilakukan manusia tidak dibawa sejak kelahirannya
dalm perkembangan menuju keddewasaannya
b.       Prinsip – Prinsip Antropologis Kemungkinan Pendidikan
         Manusia sebagai makhluk yang dapat dididik
1)      Prinsip potensialitas
Manusia memiliki berbagai potensi, yaitu : Potensi untuk beriman dan bertakwa
kepada Tuhan YME, potensi cipta, rasa, dll
2)      Prinsip Dinamika
Mnusia selalu menginginkan dan mengejar segala hal yang lebih dari apa yang
telah ada atau apa yang telah dicapainya
3)      Prinsip individualitas
Manusia adalah makhluk yang memiliki subyektivitas, bebas dan aktif berupaya
4)      Prinsip Sosialitas
Pendidikan hakikatnya berlangsung dalam pergaulan antar sesama manusia
(pendidik dan peserta didik)
5)      Prinsip Moralitas
Dimensi moralitas mengimplikasikan bahwa manusia akan dapat di didik,
manusia berdimensi moralitas, manusia mampu membedakan yang baik dan yang
jahat
2.3 Tujuan Antropologi

Setiap disiplin ilmu pasti memunya tuujuandan manfaat yang ingin


dicapai. Berikut adalah tujuan dan manfaat mempelajari ilmu antropologi: (Ilham
Akbar, 2014) adalah mampu mendeskripsikan karakter fisik manusiandan tata
cara kelompok masyarakat dari berbagai daerah di dunia Mampu memahami
manusia secara individu dan kelompok. Membantu menemukan prinsip-
prinsip umum tentang gaya hidup manusia serta bagaimana gaya hidup itu
terbentuk

Secara garis besar mempelajari antropologi bertujuan untuk memahami


dan mengapresiasi manusia sebagai entitas biologis homo sapiens serta makhluk
sosial dalam kerang kerja yang komprehensif dan interdisipliner.

Sehingga dalam praktiknya, antropologi dipelajari menggunakan teori


evolusi biologi dalam memberikan fakta sejarah. Sederhananya, ilmu ini memiliki
tujuan untuk mempelajari perjalanan umat manusia di bumi dari sejak awal
kemunculannya.

Selain itu, Antropologi juga menggunakan kajian lintas budaya untuk


menekankan dan menjelaskan perbedaan antar kelompok manusia dalam
perspektif perilaku sosial, material budaya, bahasa dan pandangan hidup.

1. Dapat mengetahui pola prilaku tiap-tiap masyarakat dari berbagai suku bangsa.

2. Dapat mengetahui peran yang harus kita lakukan sesuai dengan harapan warga
masyarakat dari kedudukan yang kita sandang.

3. Dapat menimbulkan toleransi yang tinggi yang disebabkan pengetahuan


terhadap tata pergaulan masyarakat diseluruh dunia yang mempunyai kekhususan-
kekhususan sesuai karakteristik daerah masing-masing.

4. Dapat memperluas wawasan terhadap karakteristik suku bangsa yang berbeda-


beda.
5. Dapat mengetahui berbagai macam permasalahan dalam masyarakat sehingga
mampu memberi suatu gagasan untuk memecahkan permasalahan yang muncul
dalam lingkungan masyarakat tersebut.

Tujuan :

1. Tujuan Akademis :  antropologi ingin mencapai pengertian tentang


makhluk manusia, pada umumnya dengan mempelajari anekawarna
bentuk fisik, masyarakat, serta budaya.
2. Tujuan Praktis :  antropologi ingin mempelajari manusia dalam aneka
warna masyarakat, suku bangsa guna membangun masyarakat itu sendiri.

Kegunaan:

Sebagai ilmu tentang umat manusia , antropolgi melalui pendekatan dan


metode ilniah berusaha menyusun sejumlah generalisasi yang bermakna tentang
manusia dan perilakunya. Kedua bidang besar dari antropologi  adalah
antropologi fisik dan budaya. Antropologi fisik memusatkan perhatiannya pada
manusia sebagai organisme biologis yang tekananya pada upaya melacak evolusi
perkembangan manusia dan mempelajari variasi-variasi biologis manusia.
Sedangkan antropogi budaya mempelajari manusia berdasrkan kebudayaanya,
dimana kebudayaan dapat merupakan peraturan-peraturan atau norma-norma yang
berlaku  dalam masyarakat.

2.4 Ruang Lingkup Antropologi

Antropologi adalah suatu studi tentang manusia dengan kerjanya, itu


menurut E.A.hoebel. sedangkan menurut Koentjaraningrat mengemukakan bahwa
Antropologi adalah ilmu tentang manusia. Dengan demikian sebutan antropologi 
disini berarti antropologi budaya yang berarti studi atau ilmu yang mempelajari
manusia dengan perilaku sosial dan atau kebudayaan.

Secara khusus , ilmu antropologi terbagi kadalam lima subilmu yang mempelajari:

1. Masalah asal dan perkembangan manusia atau evolusinya secara biologis;


2. Masalah terjadinya aneka ragam ciri fisik manusia;
3. Masalah terjadinya perkembangan dan persebaran aneka ragam
kebudayaaan manusia;
4. Masalah asal perkembangan dan persebaran aneka ragam bahasa yang
diucapkan diseluruh dunia;
5. Masah mengenai asas-asas dari masyarakat dan kebudayaan manusia dari
aneka ragam suku bangsa yang tersebar diseluruh dunia masa kini.

Secara makro antropologi dapat dibagi menjadi kedalam dua bagian yakni:

1. Antropologi fisik mempelajari manusia sebagai organisme biologis yang


melacak perkembangan manusia  menurut evolusinya dan menyelidiki variasi
biologisnya dalam berbagai jenis(spesies).

2. Antropologi budaya memfokuskan perhatiannya pada kebudayaan manusia


ataupun cara hidupnya dalam masyarakat.  Menurut Haviland cabang antropolgi
budaya ini terbagi menjadi tiga yaitu : arkeologi, antropologi linguistik, dan
etnologi. Antropologi budaya juga merupakan studi tentang praktik-praktik
sosial , bentuk-bentuk ekspresif,   dan penggunaan bahasa di mana makna
diciptakan dan diuj sebelum digunakan masyarakat manusia.

Saat ini kajian antropologi budaya lebih menekankan pada empat aspek yang 
tersusun:

1. Pertimbangan politik, dimana para antropolog terjebak dalam kepentingan


politik .
2. Menyangkut hubungan kebudayaan dengan kekuasaan.
3. Menyankut bahasa dalam antropologi budaya,.
4. Prefensi dan pemikiran individual dimana terjadi hubungan antara jati diri
dan emosi

Seperti  yang telah dikemukakan di atas cabang antropolgi budaya ini dibagi
menjadi tiga bagian , yakni: arkeologi, antropolgi linguistik, dan etnologi.
1.Arkeologi adalah cabang antropologi kebudayaan  yang mempelajari benda-
benda peninggalan lama dengan maksut untuk menggambarkan serta
menerangkan perilaku manusia karena dalam peninggalan –peninggalan lama
itulah terpantul ekspresi kebudayaan.

2.Antropologi linguistik Ernest cassirer mengatakan bahwa manusia adalah


makhluk yang paling mahir dalam menggunakan simbol–simbol sehingga
manusia disebut homo symbolicum.karena itulah manusia dapat berbicara ,
berbahasa dan melakukan gerakan-gerakan lainnya yang juga banyak dilakukan
makhluk-makhluk lain yang serupa dengan manusia.

3.Pendekatan etnologi adalah etnografi , lebih memusatkan perhatiannya pada


kebudayaan-kebudayaan zaman sekarang , telaahannya pun  terpusat pada
perilaku manusianya sebagaimana yang dapat disaksikan langsung , dialami , serta
didiskusikan dengan pendukung kebudayaannya. Dengan demikian etnologi ini
mirip dengan arkeologi , bedanya dalam etnologi tentang kekinian yang dialimi
dalam kehidupan sekarang, sedangkan arkeologi tentang kelampauan yang klasik.
Antropologi pada hakikatnya mendokumentasikan kondisi manusia pada masa
lampau dan masa kini.

Secara keseluruhan , yang temasuk bidang-bidang khusus secara sistematis


dalam antropologi  lainnya , selain antropologi fisik dan kebudayaan adalah
antropologi ekonomi, antropologi medis, antropologi psikologi  dan antropologi
sosial.

1. Antropologi Ekonomi.

Bidang ini merupakan cara manusia dalam mempertahankan dan


mengekspresikan diri melalui penggunaan barang dan jasa material.
Dengan demikan ruang lingkup antropologi ekonomi tersebut  mencakup
riset tentang teknologi .
2. Antopologi medis.

Antropologi medis merupakan subdisiplin yan sekarang paling populer di


Amerika serikat , bahkan tumbuh pesat diman-mana. Antropologi medis
ini banyak membahas hubungan antara penyakit dan kebudayaan yang
tampak memengaruhi evolusi manusia , terutama berdasarkan hasil-hasil
penemuan paleopatologi.

3. Antropologi psikologi

Bidang ini merupakan wilayah antropologi yang mengkaji  tentang


hubungan antara individu dengan makna dan nilai dengan kebiasaan sosial
dari sistem budaya yang ada. Adapun ruang lingkup antropologi psikologi
tersebut sangat luas dan menggunakan berbagai pendekatan pada masalah
kemunculan dalam interaksi dalam pemikiran , nilai, dan kebiasaaan
sosial.

4. Antropolohi sosial
Bidang ini mulai dikembangkan oleh james G.F d amerika serikat pada
awal abad ke-20 . dalam kajiannya ,antropologi sosial mendiskripsikan 
proyek evolusionis yang bertujuan untuk merekonstruksi masyarakat
primitif asli dan mencatat perkembanngannya melalui berbagai tingakt
peradaban.

Karakteristik objek dari antropologi adalah manusia di dalam masyarakat suku


bangsa, kebudayaan dan prilakunya. Ilmu pengetahuan antropologi memiliki
tujuan untuk mempelajari manusia dalam bermasyarakat suku bangsa, berperilaku
dan berkebudayaan untuk membangun masyarakat itu sendiri.

2.5 Ciri-Ciri Budaya


Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah,
yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-
hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris,
kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah
atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani.

Kebudayaan dapat diartikan sebagai keseluruhan pengetahuan manusia


sebagai makhluk sosial yang digunakannya untuk memahami dan
menginterpretasi lingkungan dan pengalamannya, serta menjadi pedoman bagi
tingkah lakunya.

1. Koentjaraningrat

Pengertian budaya menurut Koentjaraningrat adalah keseluruhan perilaku dari


manusia dan hasil yang diperoleh melalui proses belajar dan segalanya tersusun
dalam kehidupan masyarakat.

2. Edward Burnett Tylor

Dalam bukunya “Primmitive Culture”, Tylor menjelaskan bahwa pengertian


budaya merupakan keseluruhan yang kompleks dan rumit, dimana didalamnya
terkandung ilmu pengetahuan, kepercayaan, kesenian, hukum, moral, adat-
istiadat, maupun kemampuan lainnya, serta kebiasaan-kebiasaan yang diperoleh
dari manusia dalam kehidupan dan posisinya sebagai anggota masyarakat.

3. Ki Hajar Dewantara

Menurut Ki Hajar Dewantara, budaya merupakan suatu hasil dari perjuangan


masyarakat terhadap alam dan juga terhadap zaman yang mana membuktikan
suatu kemakmuran serta kejayaan dari kehidupan masyarakat pada saat
menghadapi suatu kondisi yang sulit dan rintangan untuk bisa mencapai suatu
kemakmuran serta kebahagiaan dalam kehidupan.

4. Linton
Lintoh berpendapat bahwa pengertian budaya yaitu sikap pola dan pengetahuan
yang mana menjadi kebiasaan untuk dilakukan yang di peroleh dari warisan suatu
anggota masyarakat secara keseluruhan.

5. Branislaw Malinowski

Sedangkan Branislaw Malinowski mengemukakan bahwa pengertian


budaya adalah kesatuan unit terorganisir yang terbagi ke dalam dua aspek
fundamental, yaitu seprangkat artefak dan sistem adat istiadat.

Berikut ciri-ciri yang menjadi tanda dari budaya atau kebudayaan:

 Budaya bukan bawaan, namun dipelajari


 Budaya memposisikan dirinya melalui simbol
 Budaya dapat disampaikan dari orang ke orang, dari kelompok ke
kelompok, dan dari generasi ke generasi
 Budaya bersifat selektif, merepresentasikan pola-pola perilaku pengalaman
manusia yang jumlahnya terbatas
 Budaya bersifat dinamis, suatu sistem yang terus berubah sepanjang waktu
 Berbagai unsur budaya saling berkaitan
 Etnosentrik (menganggap budaya sendiri sebagai yang terbaik atau standar
untuk menilai budaya lain)

Suatu budaya memiliki nilai dan juga karakteristik tertentu. Mengacu pada
pengertian budaya, adapun ciri-ciri suatu budaya adalah sebagai berikut:

 Budaya dapat menyimbolkan suatu suku atau daerah tertentu.


 Budaya harus melalui proses belajar dan bukan suatu bawaan.
 Budaya bisa diwariskan dari generasi ke generasi.
 Budaya bisa disebarkan melalui komunikasi ke individu, kelompok,
maupun ke generasi berikutnya.
 Budaya sifatnya dimanis karena dapat berubah dari waktu ke waktu.
 Budaya bersifat selektif dan menampilkan pengalaman dan pola tingkah
laku manusia.
 Unsur-unsur budaya dapat saling berkaitan satu sama lainnya.
 Manusia cenderung mengklaim budayanya adalah yang terbaik.
 Budaya dapat berubah karena adanya proses globalisasi.

2.6 Bentuk dan Warisan Budaya


A.Bentuk Budaya

apa saja wujud dari budaya itu dalam kehidupan manusia. Adapun wujud
budaya adalah sebagai berikut:

1. Ide atau Gagasan

Ide atau gagasan ini berada dalam alam sadar atau pikiran manusia yang
membentuk pola pikir atau cara berpikir. Dengan kata lain, manusia memiliki
ekspektasi terhadap segala hal yang mereka lihat dan jalani di dalam kehidupan
setiap hari.

2. Aktivitas

Aktivitas merupakan kegiatan atau tindakan menusia yang terbentuk


dalam sistem sosial dan mengakibatkan terjadinya interaksi antar individu di
dalam masyarakat. Aktivitas tersebut berjalan sesuai dengan kebiasaan setiap
orang.

3. Hasil Budaya

Ini adalah karya yang merupakan hasil aktivitas manusia, baik dalam
bentuk fisik maupun abstrak. Ide atau gagasan yang dinyatakan dalam aktivitas
manusia akan menghasilkan sesuatu yang dapat dilihat, didokumentasikan, dan
diamati secara langsung.

1. Menurut J.J. Hoenigmen:


 Wujud ideal dari kebudayaan adalah berupa gagasan, ide-ide, nilai, norma
yang bersifat abstrak dan terletak di pemikiran masyarakat.
 Budaya juga berwujud aktivitas atau tindakan dari masyarakat itu sendiri.
Hal ini juga sering disebut sebagai sistem sosial.
 Budaya juga berwujud fisik atau materi yang disebut sebagai artefak yang
merupakan karya dari manusia.

2. Menurut Koentjaraningrat

 Nilai-nilai budaya yaitu gagasan yang dipelajari sejak dini dan sulit untuk
diubah.
 Sistem Budaya
 Sistem sosial yaitu pola interaksi manusia
 Kebudayaan fisik yaitu wujud budaya yang bersifat konkret misalnya
candi, kesenian, dsb.

B.Warisan Budaya

Produk atau hasil budaya fisik dari tradisi-tradisi yang berbeda dan
prestasi-prestasi spiritual dalam bentuk nilai dari masa lalu yang menjadi elemen
pokok dalam jati diri suatu kelompok atau bangsa. Jadi warisan budaya
merupakan hasil budaya fisik (tangible) dan nilai budaya (intangible) dari masa
lalu.

Warisan budaya bergerak: adalah benda yang tidak bisa dipindahkan


biasanya berada di tempat terbuka dan terdiri dari : situs, tempat-tempat
bersejarah, bentang alam darat maupun air, bangunan kuno dan/atau bersejarah,
patung-patung pahlawan (Galla, 2001:10).

Warisan budaya dibedakan menjadi Warisan budaya fisik (tangible


heritage) sering diklasifikasikan menjadi warisan budaya tidak bergerak
(immovable heritage) dan warisan budaya bergerak (movable heritage). Warisan
budaya tidak bergerak: adalah benda yang tidak bisa dipindahkan biasanya berada
di tempat terbuka dan terdiri dari: situs, tempat-tempat bersejarah, bentang alam
darat maupun air, bangunan kuno dan/atau bersejarah, patung-patung pahlawan
(Galla, 2001: 8). Warisan budaya bergerak: adalah benda-benda yang bisa
dipindahkan dan diangkat, biasanya berada di dalam ruangan dan terdiri dari:
benda warisan budaya, karya seni, arsip, dokumen, dan foto, karya tulis cetak,
audiovisual berupa kaset, video, dan film (Galla, 2001: 10).

kebudayaan memiliki empat wujud yang secara simbolis dinyatakan dalam


empat lingkaran konsentris, yaitu: Lingkaran yang letaknya paling dalam dan
merupakan inti dari keseluruhan melambangkan kebudayaan sebagai sistim
gagasan yang ideologis. Yaitu gagasan- gagasan yang telah dipelajari oleh para
warga suatu kebudayaan sejak usia dini, dan karena itu sangat sukar diubah.
Istilah untuk menyebut unsur- unsur kebudayaan yang merupakan pusat dari
semua unsur yang lain itu adalah "nilai-nilai budaya". Lingkaran yang berikutnya
lagi melambangkan kebudayaan sebagai sistim gagasan. Wujud gagasan dari
kebudayaan ini berada dalam kabala tiap individu warga kebudayaan yang
bersangkutan, yang dibawanya kemanapun is pergi. Kebudayaan dalam wujud
gagasan juga berpola dan berdasarkan sistim tertentu yang disebut "sistem
budaya".1. Koentjaraningrat
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Antropologi adalah ilmu yang mempelajari tentang kebudyaan yang berada
di dalam unsur sosial dan budaya dalam masyarakat. Antrologi sangat erat
kaitannya dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya dalam kegiatan berbicara kita
menggunakan bahasa untuk berinteraksi dan berkomunikasi. Bahasa merupakan
salah satu unsur kebudayaan yang lahir dari masyarakat dan digunakan pula oleh
masyarakat.

Oleh karena itu dengan adanya ilmu antropologi masyarakat akan lebih
mudah dalam mengapresiasi diri dalam kebudayaan yang melekat erat dalam diri
mereka. Maka tidak akan mungkin budaya akan hilang begitu saja selama
manusia tetap menggunakan dan melestarikannya.

Dengan kata lain budaya ada untuk dibutuhkan bukan untuk diabaikan,
budaya ada untuk dijaga, budaya ada untuk sejarah bukan fakta belaka. Budaya
dan antropologi akan menjadi kesatuan yang nyata dalam kehidupan manusia.

3.2 Saran
Saran penulis dalam makalah ini adalah semoga sumber buku, jurnal, atau
ebook mengenai antropologi semakin diperbanyak dan semakin luas
penyebarannya karena dengan referensi yang banyak akan memudahkan dalam
mencari materi dan mengerjakan tugas.Selain itu jangan lupa lestarikan budaya
kita agar tetap lestari dan terjaga keberadaanya.
DAFTAR PUSTAKA

Supardan, Dadang. Pengantar Ilmu Sosial sebuah Kajian Pendekatan Struktural.


Bumi Aksara.

Indriyawati, Emmy. Antropologi untuk SMA kelas 11. 2009. Jakarta:CV Usaha
Makmur.
Ihromi, T.O. Pokok-Pokok Antropologi Budaya.1986. Jakarta:Yayasan Pustaka
Obor Indonesia

Anda mungkin juga menyukai