Ditujukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Konsep Dasar IPS Semester 1
Tahun 2019-2020
disusun oleh
KELAS C
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Konsep Dasar Antropologi ” ini dengan baik meskipun
banyak kekurangan didalamnya.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai konsep dasar antropologi . Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan
demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Antropologi............................................................................3
3.2 Saran........................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Antropologi sebagai disiplin ilmu terus berkembang, tidak hanya pada
tataran teoritis tetapi juga sebagai ilmu terapan yang mampu memberikan
masukan bagi para pembuat keputusan dalam menentukan kebijakan
pembangunan. Di Indonesia, perkembangan antropologi sebagai disiplin ilmu
yang dipelajari para mahasiswa di perguruan tinggi masih tergolong baru.
Salah satu tokoh penting dalam perkembangan antropologi di Indonesia
adalah Koentjaraningrat, sehingga dapat dikatakan bahwa ia merupakan bapak
antropologi di Indonesia (Suparlan, 1988). Sebagai tokoh sentral di Indonesia,
Koentjaraningrat telah meletakkan dasar-dasar antropologi Indonesia. Beberapa
tugas yang berhasil diembannya adalah 1) mengembangkan prasarana akademis
ilmu antropologi; 2) mempersiapkan dan membina tenaga-tenaga pengajar dan
tenaga ahli di bidang antropologi; dan 3) mengembangkan bahan pendidikan
untuk pembelajaran bidang antropologi (Masinambow, 1997).
Sebagai disiplin ilmu, antropologi merupakan kajian yang multidisipliner
yang berupaya mengkaji aspek manusia secara menyeluruh (holistik). Secara
historis, antropologi berkembang dari suatu deskripsi hasil-hasil laporan
perjalanan para penjelajah dan penjajah tentang kehidupan manusia di daerah
yang disinggahi para penjelajah, atau kehidupan salah satu suku bangsa yang
tinggal di daerah jajahan. Deskripsi tersebut dikenal dengan nama etnografi.
Dalam perjalanannya kemudian, antropologi berkembang sebagaimana
keberadaannya sekarang baik di negara-negara Eropa Barat, Amerika maupun di
Asia. Beberapa cabang antropologi yang dikenal secara luas saat ini adalah
antropologi fisik atau biologi, antropologi sosial, dan antropologi budaya. Di sisi
yang lain, antropologi juga merupakan bidang ilmu terapan.
Nah dengan ini maka antropologi sebagai disiplin ilmu sangat cocok dalam
penerapan di kehidupan. Maka dengan itu kami membahas materi mengenai
antropologi dan kebudayaan yang sangat erat kaitannya dalam kehidupan
masyarakat baik dalam budaya mapun bidang sosial.
1. Dapat mengetahui pola prilaku tiap-tiap masyarakat dari berbagai suku bangsa.
2. Dapat mengetahui peran yang harus kita lakukan sesuai dengan harapan warga
masyarakat dari kedudukan yang kita sandang.
Tujuan :
Kegunaan:
Secara khusus , ilmu antropologi terbagi kadalam lima subilmu yang mempelajari:
Secara makro antropologi dapat dibagi menjadi kedalam dua bagian yakni:
Saat ini kajian antropologi budaya lebih menekankan pada empat aspek yang
tersusun:
Seperti yang telah dikemukakan di atas cabang antropolgi budaya ini dibagi
menjadi tiga bagian , yakni: arkeologi, antropolgi linguistik, dan etnologi.
1.Arkeologi adalah cabang antropologi kebudayaan yang mempelajari benda-
benda peninggalan lama dengan maksut untuk menggambarkan serta
menerangkan perilaku manusia karena dalam peninggalan –peninggalan lama
itulah terpantul ekspresi kebudayaan.
1. Antropologi Ekonomi.
3. Antropologi psikologi
4. Antropolohi sosial
Bidang ini mulai dikembangkan oleh james G.F d amerika serikat pada
awal abad ke-20 . dalam kajiannya ,antropologi sosial mendiskripsikan
proyek evolusionis yang bertujuan untuk merekonstruksi masyarakat
primitif asli dan mencatat perkembanngannya melalui berbagai tingakt
peradaban.
1. Koentjaraningrat
3. Ki Hajar Dewantara
4. Linton
Lintoh berpendapat bahwa pengertian budaya yaitu sikap pola dan pengetahuan
yang mana menjadi kebiasaan untuk dilakukan yang di peroleh dari warisan suatu
anggota masyarakat secara keseluruhan.
5. Branislaw Malinowski
Suatu budaya memiliki nilai dan juga karakteristik tertentu. Mengacu pada
pengertian budaya, adapun ciri-ciri suatu budaya adalah sebagai berikut:
apa saja wujud dari budaya itu dalam kehidupan manusia. Adapun wujud
budaya adalah sebagai berikut:
Ide atau gagasan ini berada dalam alam sadar atau pikiran manusia yang
membentuk pola pikir atau cara berpikir. Dengan kata lain, manusia memiliki
ekspektasi terhadap segala hal yang mereka lihat dan jalani di dalam kehidupan
setiap hari.
2. Aktivitas
3. Hasil Budaya
Ini adalah karya yang merupakan hasil aktivitas manusia, baik dalam
bentuk fisik maupun abstrak. Ide atau gagasan yang dinyatakan dalam aktivitas
manusia akan menghasilkan sesuatu yang dapat dilihat, didokumentasikan, dan
diamati secara langsung.
2. Menurut Koentjaraningrat
Nilai-nilai budaya yaitu gagasan yang dipelajari sejak dini dan sulit untuk
diubah.
Sistem Budaya
Sistem sosial yaitu pola interaksi manusia
Kebudayaan fisik yaitu wujud budaya yang bersifat konkret misalnya
candi, kesenian, dsb.
B.Warisan Budaya
Produk atau hasil budaya fisik dari tradisi-tradisi yang berbeda dan
prestasi-prestasi spiritual dalam bentuk nilai dari masa lalu yang menjadi elemen
pokok dalam jati diri suatu kelompok atau bangsa. Jadi warisan budaya
merupakan hasil budaya fisik (tangible) dan nilai budaya (intangible) dari masa
lalu.
Oleh karena itu dengan adanya ilmu antropologi masyarakat akan lebih
mudah dalam mengapresiasi diri dalam kebudayaan yang melekat erat dalam diri
mereka. Maka tidak akan mungkin budaya akan hilang begitu saja selama
manusia tetap menggunakan dan melestarikannya.
Dengan kata lain budaya ada untuk dibutuhkan bukan untuk diabaikan,
budaya ada untuk dijaga, budaya ada untuk sejarah bukan fakta belaka. Budaya
dan antropologi akan menjadi kesatuan yang nyata dalam kehidupan manusia.
3.2 Saran
Saran penulis dalam makalah ini adalah semoga sumber buku, jurnal, atau
ebook mengenai antropologi semakin diperbanyak dan semakin luas
penyebarannya karena dengan referensi yang banyak akan memudahkan dalam
mencari materi dan mengerjakan tugas.Selain itu jangan lupa lestarikan budaya
kita agar tetap lestari dan terjaga keberadaanya.
DAFTAR PUSTAKA
Indriyawati, Emmy. Antropologi untuk SMA kelas 11. 2009. Jakarta:CV Usaha
Makmur.
Ihromi, T.O. Pokok-Pokok Antropologi Budaya.1986. Jakarta:Yayasan Pustaka
Obor Indonesia