Anda di halaman 1dari 19

ARTIKEL ANTROPOLOGI

Disusun sebagai tugas terstruktur Mata Kuliah : Antropologi

Dosen Pengampuh :

Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos

Disusun Oleh :

Nama : Rina Amalunnisa’

NIM : L1C020087

Fakultas/Prodi : Fisipol/Sosiologi

Semester : 1 (satu)

PROGRAM STUDI SOSIOLOGI

UNVERSITAS MATARAM

T.A. 2020/2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah penulis haturkan kepada Allah SWT atas


selesainya tugas terstruktur mata kuliah Antropologi ini sesuai dengan waktu
yang ditentukan. Tanpa pertolongan-Nya tentutanya penulis tidak akan bisa
menyelesaikan tugas ini dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga
terlimpah curahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan
syafa’atnya di dunia dan akhirat nanti.

Terima kasih saya sampaikan atas bimbingan Bapak Dr. Taufiq


Ramdani, S.Th.I, M.Sos sebagai dosen pengampuh mata Kuliah Antropologi
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini.

Besar harapan saya tugas ini akan memberi manfaat di kemudian hari
bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Mataram, 18 oktober 2020

Rina Amalunnisa’

Nama : Rina Amalunnisa’

NIM : L1C020087

2
DAFTAR ISI

HALAMAN COVER.....................................................................................1

KATA PENGANTAR...................................................................................2

DAFTAR ISI................................................................................................3

BAB I. Pengertian dan Ruang Lingkup Kajian Antropologi..........................4

BAB II. Antropologi: Ontologi, Epistimologi, Aksiologi.................................6

BAB III. Sejarah Antropologi.......................................................................10

BAB IV. Antropologi Budaya.......................................................................13

BAB V. kesimpulan dan Analisis Kritis........................................................14

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................16

LAMPIRAN.................................................................................................

iii

3
BAB I

A. Pengertian Antropologi
Antropologi adalah studi tentang manusia, dulu dan sekarang. Studi untuk
memahami kompleksitas budaya sepanjang sejarah manusia.
Antropologi adalah studi tentang orang-orang di seluruh dunia, sejarah evolusi,
perilaku, bagaimana manusia beradaptasi dengan lingkungan yang berbeda,
berkomunikasi dan bersosialisasi satu sama lain.
Antropologi berasal dari bahasa Yunani anthropos yang berarti manusia dan
logos yang berarti wacana (bernalar, berakal) atau disebut ilmu. Secara
etimologis, antropologi berarti ilmu yang mempelajari manusia.
Menurut kamus oxford, antropologi adalah studi tentang masyarakat dan
budaya manusia dan perkembangannya. Dapat diartikan studi tentang
karakteristik biologis dan fisiologis manusia dan evolusinya.
Dikutip dari Cambridge, antropologi adalah studi tentang ras manusia, budaya
dan masyarakatnya dan perkembangan fisiknya.
Dalam Encyclopedia Britannica, antropologi adalah ilmu kemanusiaan, yang
mempelajari manusia dalam berbagai aspek mulai dari biologi dan sejarah
evolusi homo sapiens hingga ciri-ciri masyarakat dan budaya yang secara
tegas membedakan manusia dari spesies hewan lain.

David E. Hunter dalam The Study of Anthropology (1976)


menjelaskan,antropologi adalah suatu ilmu pengetahuan yan lahir dari adanya
keingintahuan yang tidak terbatas tentang umat manusia.
William A. Haviland dalam Cultural Anthropology (1975), antropologi adalah
ilmu yang mempelajari tentang umat manusia secara umum dengan
mempelajari warna fisik, bentuk fisik dan kebudayaan yang dihasilkan oleh
masyarakat. Menurut Haviland, antropologi merupakan ilmu yang mencoba
merumuskan hukumyang bersifat general (umum) tentang manusia dan
perilakunya.
Frank Robert Vivelo dalam Cultural Anthropology Handbook: a Basic
Introduction (1978) menjelaskan antropologi adalah ilmu

4
B. Ruang Lingkup Antropologi
1. Antropologi Fisik
Antropologi fisik mempelajari manusia sebagai organisme biologis yang
melacak perkembangan manusia menurut evolusinya dan menyelidiki
variasi bologisnya dalam berbagai jenis (spesies). Melalui aktivitas analisis
yang mendalam terhadap fosil-fosil dan pengamatan pada primata-primata
yang pernah hidup, para ahli antropologi fisik berusaha melacak nenek
moyang jenis manusia untuk mengetahui bagaimana, kapan, dan mengapa
kita menjadi makhluk seperti sekarang ini (Haviland, 1999: 13).
2. Antropologi Budaya
Antropologi budaya memfokuskan perhatiannya kepada kebudayaan
manusia ataupu cara hidupnya dalam masyarakat. Menurut Haviland
(1999:12) cabang antropologi budaya ini dibagi lagi menjadi tiga bagian,
yakni arkeologi, antropologi linguistic, dan etnologi.
Antropologi budaya juga merupakan studi tentang praktik-praktik sosial,
bentuk-bentuk ekspresif, dan penggunaan bahasa, dimana makna
diciptakan dan diuji sebelum digunakan oleh masyarakat manusia ?
(Burke,2000:193).
Cabang antropologi budaya
a) Arkeologi
Arkeologi adalah cabang antropologi kebudayaan yang mempelajari
benda-benda peninggalan lama dengan maksud untuk
menggambarkan serta menerangkan perilaku manusia karena
dalam peninggalan-peninggalannya lama itulah terpantul ekspresi
kebudayaan.
b) Antropologi Linguistik
Ernest Cassirer (1951 : 32) mengatakan bahwa manusia makhluk
yang paling mahir dalam menggunakan simbol-simbol sehingga
manusia disebut homo symbolicum karena itulah manusia dapat
berbahasa berbicara dan melakukan gerakan-gerakan lainnya yang
juga banyak dilakukan makhluk-makhluk lain yang serupa dengan
manusia. Tidak hanya mengenai cara orang berkomunikasi, tetapi
juga tentang bagaimana memahami dunia luar.
c) Etnologi
Pendekatan etnologi adalah etnologi, lebih memusatkan
perhatiannya kepada kebudayaan-kebudayaan zaman sekarang,

5
etnologi ini mirip dengan arkeologi, bedanya dalam etnologi tentang
keyakinan yang dialami dalam kehidupan sekarang sedangkan
arkeologi tentang kelampauan yang sangat klasik. Benar ungkapan
Kluckhohn (1965) yang mengatakan bahwa ahli etnografi adalah
ahli arkeologi yang mengamatiarkeologinya hidup-hidup.
Antropologi pada hakikatnya mendokumentasikan kondisi manusia
pada masa lampau dan masa kini.
Perhatin utamanya adalah pada masyarakat-masyarakat eksotis,
masa prasejarah, bahasa tak tertulis, dan adat kebiasaan yang
aneh. Mereka yang masih berpradaban rendah (savage) bukanlah
para bangsawan alam dan keberadaan hidup mereka tidak juga
firdausi (Kapplan dan Manners, 1999:xiii).
Selain antropologi fisik dan kebudayaan adalah antropologi
ekonomi, antropologi medis, antropologi psikolog, dan antropologi
social.

BAB 2

A. Ontologi
Ontologi berasal dari bahasa Yunani “Onthos” yang berarti berada (being) dan
“Logos” berarti pikiran (logic) atau ilmu. Jadi bisa disimpulkan bahwa ontologi
adalah ilmu yang membahas tentang hakikat sesuatu yang ada sehingga
sesuatu tersebut bisa dipercaya masyarakat. Sedangkan, menurut istilah
adalah ilmu yang membahas sesuatu yang telah ada, baik secara jasmani
maupun secara rohani.

Objek kajian Ontologi disebut “ada” maksudnya berupa benda yang yang terdiri
dari alam, manusia individu, umum, terbatas dan tidak terbatas (jiwa). Di dalam
Ontologi juga terdapat aliran yaitu aliran Monoisme yaitu segala sesuatu yang
ada berasal dari satu sumber (1 hakekat).

Dalam hal ini, aspek Ontologi menguak beberapa hal, diantaranya:


1. Obyek apa yang telah ditelaah ilmu?

6
2. Bagaimana wujud yang hakiki dari obyek tersebut?
3. Bagaimana hubungan antara obyek tadi dengan daya tangkap manusia
(seperti berpikir, merasa, dan menindera) yang membuahkan
pengetahuan?
4. Bagaimana proses yang memungkinkan ditimbanya pengetahuan yang
berupa ilmu?
Aspek Ontologi ilmu pengetahuan tertentu hendaknya diuraikan/ditelaah
secara:
1. Metodis : Menggunakan cara ilmiah
2. Sistematis : Saling berkaitan satu sama lain secara teratur dalam satu
keseluruhan
3. Koheren : Unsur-unsur harus bertautan tidak boleh mengandung uraian
yang bertentangan.
4. Rasional : Harus berdasarkan pada kaidah berfikir yang benar (logis)

Hakikat dari Ontologi Ilmu Pengetahuan


1. Ilmu berasal dari riset (penelitiian)
2. Tidak ada konsep wahyu
3. Adanya konsep pengetahuan empiris
4. Pengetahuam rasional, bukan keyakinan
5. Pengetahuan metodelogis
6. Pengetahuan observatif
7. Menghargai asas verifikasi
8. Menghargai asas skeptisme yang radikal

Contoh Ontologi Pendidikan yaitu, apa hakikatnya pendidikan yang


didirikan pemerintah.

B. Epistimologi
Secara etimologi, epistemologi merupakan kata gabungan yang diangkat dari
dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu episteme dan logos. Episteme berarti
pengetahuan atau kebenaran dan logos berarti pikiran, kata atau teori. Dengan
demikian epistimologi dapat diartikan sebagai pengetahuan sistematik
mengenai pengetahuan. Epistimologi dapat juga diartikan sebagai teori

7
pengetahuan yang bener (teory of knowledges). Epistimologi adalah cabang
filsafat yang membicarakan tentang asal muasal, sumber, metode, struktur dan
validitas atau kebenaran pengetahuan. Epistimologi ini mengarah pada
pengetahuan atau teori ilmu pengetahuan.

Epistimologi merupakan bagian dari filsafat yang membicarakan tentang


terjadinya pengetahuan, sumber pengetahuan asal mula pengetahuan, batas-
batas, sifat-sifat dan kesahihan pengetahuan. Objek material epistimologi
adalah pengetahuan, sedangkan objek formal epistimologi adalah hakekat
pengetahuan.

Aspek estimologi merupakan aspek yang membahasan tentang pengetahuan


filsafat. Aspek ini membahas bagaimana cara kita mencari pengetahuan dan
seperti apa pengetahuan tersebut. Dalam aspek estimologi ini terdapat
beberapa logika, yaitu: analogi, silogisme, premis mayor, dan premis minor.

Dalam estimologi dikenal dengan 2 aliran, yaitu:


1. Rasionalisme : Pentingnya akal yang menentukan hasil/keputusan.
2. Empirisme : Realita kebenaran terletak pada benda kongrit yang dapat
diindra karena ilmu atau pengalaman empiris.

Contoh estimologi yaitu, kita harus tahu kenapa pendidikan itu harus
didirikan, dan apa yang melatar belakangi pendidikan di negara ini.

C. Aksiologi
Aksiologi adalah istilah yang berasal dari kata Yunani yaitu: axios yang berarti
nilai, sedangkan logos berartinteori/ilmu. Jadi aksiologi adalah ilmu
pengetahuan yang membahas hakikat nilai yang ditinjau dari kefilsafatan.
Aksiologi merupakan cabang filsafat ilmu yang mempertanyakan bagaimana
manusia menggunakan ilmunya. Aksiologi dipahami sebagai teori nilai. Jujun
S. suriasumantri mengartikan aksiologi sebagai teori nilai yang berkaitan
dengan kegunaan dari pengetahuan yang diperoleh. Aksiologi adalah ilmu
yang membicarakan tentang tujuan ilmu pengetahuan itu sendiri.
Dalam aksiologi ada dua penilaian yang umum digunakan yaitu:

8
1. Etika
Etika adalah cabang ilmu filsafat yang membahas secara kritis dan
sistematis masalah-masalah moral. Kajian etika lebih fokus pada perilaku,
norma dan adat istiadat manusia. Etika sendiri dalam buku etika dasar
yang ditulis oleh Franz Magnis Suzeno diartikan sebagai pemikiran kritis,
sistematis dan mendasartentang ajaran-ajaran dan pandangan-pandangan
moral ini sebagaimana telah dijelaskan diatas adalh norma adat, wejangan
dan adat istiadat manusia. Berbeda dengan norma itu sendiri etika tidak
menghasilkan suatu kebaikan atau perintah dan larangan, melainkan
sebuah pemikiran yang kritis dan mendasar. Tujuan dari etika adalah agar
manusia mengetahui dan mampu mempertanggung jawabkan apa yang ia
lakukan.
2. Estetika
Estetika merupakan bidang studi manusia yang mempersoalkan tentang
nilai keindahan. Keindahan mengandung arti bahwa di dalam diri segala
sesuatu terdapat unsur-unsur yang tertata secara tertib dan harmonis
dalam satu kesatuan hubungan yang utuh menyeluruh. Maksudnya adalah
suatu objek yang indah bukan semata-mata bersifat selaras serta berpola
baik melainkan harus juga mempunyai kepribadian.

Estetika dibagi dalam dua bagian, yakni:


-Estetika deskriptif menguraikan serta melukiskan fenomena-fenomena
pengalaman keindahan
-Estetika normatif mempersoalkan serta menyelidiki hakikat, dasar, dan
ukuran pengalaman keindahan.
Adapula yang membagi estetika kedalam filsafat seni (philosophy of art)
serta filsafat keindahan (philosophy of beauty). Filsafat seni menitik
beratkan status ontologis dari karya-karya seni serta juga
memepertanyakan pengetahuan apakah yang dihasilkan oleh seni dan
apakah yang dapat diberikan oleh seni untuk menghubungkan manusia
dengan realitas. Filsafat keindahan membahas mengenai apakah
keindahan itu ada, apakah nilai indah itu objektif atau subjektif.

9
BAB 3

A. Sejarah Antropologi
Antropologi adalah ilmu tentang manusia, masa lalu dan masa kini, ilmu yang
menggambarkan manusia dengan ilmu hayati ( alam ), ilmu sosial, dan
humaniora. Ilmu Antropologi berasal dari kata Yunani yaitu “ anthropos “ yang
berarti manusia dan “ logos “ yang berarti berakal. Secara bahasa Ilmu
Antropologi adalah ilmu yang mempelajari manusia.
Antropologi bertujuan untuk mengapresiasikan manusia sebagai homo sapiens
dan makhluk sosial. Antropologi menggunakan teori evolusi biologi dalam
memberi arti dan fakta sejarah manusia sejak awal kemunculannya. Didalam
ilmu antropologi juga menjelaskan tentang “ cross cultural “ yaitu ilmu yang
menjelaskan perbedaan kelompok-kelompok manusia, mulai dari bahasa, adat
istiadat, budaya, pandangan hidup, dan perilaku sosial.
Antropologi dengan orientasi yang holistik dibagi menjadi empat cabang ilmu,
yaitu antropologi biologi, antropologi sosial budaya, arkeologi dan linguistik.
Setiap cabang ilmu tersebut memiliki penekanan-penekanan ilmu yang
berbeda beda dalam konsentrasi akademik dan penelitian – penelitian ilmiah,
meskipun keempat cabang ilmu tersebut memiliki konsentrasi yang berbeda
beda akan tetapi saling berkaitan satu ilmu dengan lainnya.
   Fase Pertama ( sebelum 1800 )
Lahirnya Ilmu Antropologi berawal dari ketertarikan orang-orang eropa
akan budaya etnis, ciri fisik, dan adat istiadat lain yang berbeda dari
masyarakat yang dikenal oleh eropa.
Pada akhir abad ke-15 hingga permulaan abad ke-16 bangsa Eropa
mulai menjelajahi beberapa benua didunia, diantaranya Asia, Afrika,
Australia, dan Amerika. Dalam perjalanannya bangsa Eropa mulai
menemukan hal-hal baru, tentang suku-suku yang berbeda yang belum
pernah mereka temui sebelumnya. DIsepanjang perjalanan mereka
mencatat segala hal yang telah mereka temui. Mereka mencatat segala
hal yang berhubungan dengan suku tersebut, seperti adat istiadat,
bahasa, susunan masyarakat, dan ciri fisik suku tersebut. Melalui buku
harian atau jurnal yang telah mereka gunakan untuk mencatat apa yang
telah mereka temui, bersamaan dengan itu mulai terkumpul tulisan

10
tulisan tangan para pelaut, penyiar agama, dan musafir. Tulisan tersebu
disebut “ etnografi “ dari kata ethos yang artinya bangsa, pada saat itu
tulisan tersebut sangat menarik bagi bangsa Eropa, akan tetapi
terkadang deskripsi yang dijelaskan masih kurang jelas atau kabur.
 Fase Kedua ( tahun 1800/ kira-kira abad ke-19 )
Pada permulaan abad ke-19 perhatian pengetahuan tentang ciri fisik,
adat istiadat dan masyarakat bangsa-bangsa lain diluar Eropa,
menimbulkan usaha-usaha dari dunia ilmiah untuk mengintegrasikan
seluruh pengetahuan etnografi menjadi satu.
Integrasi yang benar-benar baru timbul pada pertengahan abad ke-19,
pada fase ini bahan-bahan etnografi telah disusun menjadi karangan-
karangan berdasarkan evolusi pemikiran masyarakat dan kebudayaan
yang berevolusi dalam jangka waktu lama. Mereka menganggap bahwa
semua bentuk masyarakat dan bangsa-bangsa diluar eropa adalah
primitive.
Pada fase ini perkembangan Ilmu Antropologi berupa suatu Ilmu
Akademis yang bertujuan mengetahui dan memahami tingkat-tingkat
masyarakat dalam sejarah perkembangan dan penyebaran
kebudayaan manusia.
 Fase Ketiga ( awal abad ke-20 )
Pada permulaan abad ke-20, Negara-negara di Eropa mulai mencapai
kekuasaanya di daerah-daerah jajahan diluar Eropa, dengan mulai
membangun koloni-koloni. Pada fase ini Eropa mulai berhadapan
lansung dengan bangsa-bangsa terjajah diluar Eropa, akan tetapi
mereka mulai mendapatkan pemberontakan-pemberontakan dan cuaca
yang kurang cocok bagi bangsa Eropa serta hambatan-hambatan
lainnya. Oleh karena itu mempelajari bangsa-bangsa lain menjadi
sangatlah penting, dan pada saat itu Eropa mulai mempelajari bahan-
bahan etnografi tentang suku-suku bangsa diluar Eropa, dari segi
budaya, kebiasaan dan lainnya.
Dalam fase ini Ilmu Antropologi menjadi suatu ilmu yang praktis yang
bertujuan mempelajari masyarakat dan kebudayaan suku-suku bangsa
diluar Eropa guna kepentingan colonial dan mendapatkan suatu
pengertian masyarakat masa kini yang kompleks.
 Fase Keempat ( setelah tahun 1930-an )

11
Pada fase ini Ilmu Antropologi berkembang sangat pesat, kebudayaan
bangsa-bangsa asli diluar Eropa mulai terhapus karena adanya
kebudayaan Eropa yang mempengaruhinya. Pada saat itu terjadi
beberapa perubahan pada dunia diantaranya adanya Perang Dunia II
dan hilangnya bangsa-bangsa primitive.
Pada saat Perang Dunia II berlangsung menimbulakn kehancuran total
pada beberapa negara, kehancuran tersebut diantaranya timbul
kemiskinan, kesenjangan sosial dan kesengsaraan yang tak berujung.
Dan bersama saat itu mulai timbulnya nasionalisme negara-negara
yang terjajah oleh Eropa untuk keluar dari penjajahan.
Pada fase ini bukan berarti fase pertama, kedua dan ketiga terbuang
begitu saja, akan tetapi digunakan sebagai landasan perkembangan
baru yang dilakukan para tokoh ahli dalam suatu symposium untuk
meninjau dan merumuskan pokok tujuan dan ruang lingkup dari Ilmu
Antropologi yang baru itu.
Proses perubahan tersebut menyebabkan penelian para ahli
antropologi bukan hanya mempelajari negara-negara diluar Eropa akan
tetapi juga mempelajari dan memahami manusia didaerah pedesaan di
Eropa seperti suku Soami, Falm, Lapp, dan lainnya.
Di fase keempat ini tujuannya dapat dibagi menjadi dua yaitu tujuan
akademis dan tujuan praktis. Tujuan akademisnya yaitu mencapai
pengertian manusia pada umumnya dengan mempelajari keragaman
bentuk fisiknya, masyarakat serta kebudayaannya. Dan tujuan
praktisnya adalah mempelajari manusia dalam keragaman masyarakat
suku bangsa guna membangun masyarakat suku bangsa itu.

12
BAB 4

A. Antropologi Budaya
Selain antropologi fisik, cabang ilmu dari antropologi yang lain adalah
antropologi budaya.  Antropologi budaya adalah salah satu cabang dari
antropologi yang mempelajari tentang asal usul kebudayaan manusia,
penyebaran, dan sejarahnya. Secara umum, antropologi budaya mempelajari
tentang karakteristik tingkah laku manusia sebagai hasil kebudayaan, baik
dulu, sekarang, maupun yang akan datang. Sedangkan berdasarkan metode
kerjanya, antropologi budaya mempelajari :
 segala keaneka-ragaman kebudayaan manusia.
 kebudayaan pada umumnya dan kebudayaan berbagai bangsa di
dunia.
 bagaimana manusia mampu mengembangkan  kebudayaannya.
 asal usul kebudayaan dan evolusi kebudayaan.
 bagaimana manusia dengan ciri-ciri morfologinya yang khas dapat
mengubah lingkungannya.
 mencoba menjawab pertanyaan : mengapa satu bangsa (masyarakat)
mempunyai cara hidup, adat istiadat, dan sistem kepercayaan yang
berbeda antara bangsa (masyarakat) yang satu dengan yang lain ?

Antropologi budaya, terbagi menjadi beberapa bagian ilmu pengetahuan


khusus, yang meliputi :

 Prehistori, yaitu bagian dari antropologi budaya yang mempelajari


sejarah penyebaran dan pekembangan budaya manusia dalam
mengenal tulisan.
 Etnolinguistik antropologi, yaitu bagian dari antropologi budaya yang
mempelajari suku-suku bangsa yang ada di dunia.
 Etnologi, yaitu bagian dari antropologi budaya yang mempelajari asas
kebudayaan manusia pada kehidupan masyarakat suku bangsa yang
ada di seluruh dunia.
 Etnopsikologi (antropologi psikologi), yaitu dari antropologi budaya yang
mempelajari  kepribadian bangsa serta peranan individu pada bangsa
dalam sebuah proses perubahan  dari adat istiadat dan nilai universal
dengan berpegang teguh pada konsep psikologi.

Sedangkan menurut kepustakaan Amerika Serikat menunjukkan adanya


perkembangan antropologi  budaya menjadi empat kelompok, yaitu :

 Arkeologi pra sejarah, yaitu ilmu pengetahuan yang menitik-beratkan


kepada penemuan atau peninggalan kebudayaan dan tulang manusia
pada jaman dulu.
 Antropololinguistik atau disebut juga ethnolinguistik, yatu ilmu
pengetahuan yang mempelajari bahasa-bahasa lokal yang tersebar di

13
seluruh penjuru bumi, kebudayaan, dan metode yang digunakan untuk
menganalisisinya.
 Ethnologi, yaitu ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang bangsa-
bangsa di dunia, termasuk juga mempelajari hubungan timbal balik
antara manusia dengan lingkungannya.
 Kebudayaan dan kepribadian, yaitu ilmu pengetahuan yang
mempelajari hubungan kelompok manusia dengan tingkah laku
manusia.  

Antropologi budaya mempunyai fungsi dan berguna untuk :

 menunjukkan perbedaan dan persamaan dalam berbagai hal yang


terdapat dalam berbagai suku bangsa atau bangsa di dunia. 
 membantu membentuk kehidupan bersama yang bersahabat antara
berbagai suku bangsa di dunia. 
 membantu pembangunan masyarakat pedesaan.
 menunjukkan suku bangsa-suku bangsa yang masih ada di daerah-
daerah.

14
BAB 5

A. Kesimpulan dan Analisis Kritis


Antropologi adalah studi tentang manusia, dulu dan sekarang. Studi untuk
memahami kompleksitas budaya sepanjang sejarah manusia. Antropologi
berasal dari bahasa Yunani anthropos yang berarti manusia dan logos yang
berarti wacana (bernalar, berakal) atau disebut ilmu. Secara etimologis,
antropologi berarti ilmu yang mempelajari manusia. Antropologi sering pula
disebut sebagai ilmu tentang manusia dan kebudayaanya.

Adapun ruang lingkup antropologi adalah antropologi fisik dan antropologi


budaya. Antropologi fisik mempelajari manusia sebagai organisme biologis
yang melacak perkembangan manusia menurut evolusinya dan menyelidiki
variasi bologisnya dalam berbagai jenis (spesies). Sedangkan antropologi
budaya memfokuskan perhatiannya kepada kebudayaan manusia ataupun
cara hidupnya dalam masyarakat. Antropologi budaya memiliki beberapa
cabang yaitu arkeologi, antropologi linguistik, dan etnologi.

Antropologi lahir atau muncul berawal dari ketertarikan orang-orang Eropa


yang melihat ciri-ciri fisik, adat istiadat, budaya yang berbeda dari apa yang
dikenal di Eropa. Terbentuklah ilmu antropologi dengan melalui beberapa fase.
Dilihat dari perkembangannya, sejarah antropologi dapat dibagi dalam 4 fase
yaitu fase pertama bercirikan adanya bahan-bahan deskripsi suku bangsa
yang ditulis oleh para musafir, penjelajah, dan pemerintah jajahan. Fase kedua
dan ketiga merupakan kelanjutan dimana antropologi semakin berkembang
baik mencangkup teori maupun metode kajiannya. Dan fase keempat
merupakan tahap terbaru yang menunjukkan perkembangan antropologi.

Antropologi budaya membahas segala tingkah laku manusia secara


keseluruhan dalam budayanya seperti tindakan, aktivitas, rasa dan gagasan,
karya dan segalamacam hal yang bersangkutan antara manusia dan
budayanya.

15
DAFTAR PUSTAKA

Putri, Arum Sutrisni. 2019. Antropologi: Definisi,Obyek,Fungsi, dan Manfaatnya.

https://www.kompas.com/skola/read/2019/12/15/133613469/antropologi-definisi-
obyek-fungsi-tujuan-dan-manfaatnya?page=all (diakses tanggal 20 oktober 2020)

Al Sedais, Muhammad.2000. Ruang Lingkup Antropologi dan Pentingnya Antropologi.

https://www.kompasiana.com/daishg/56fe814da123bd2d091a9db5/ruang-lingkup-
antropologi-dan-pentingnya-antropologi (diakses tanggal 21 oktober 2020)

Zakiyah, Ulvi. 2018. Pengertian Ontologi, Epistimologi, dan Aksiologi Beserta


Contohnya.

https://www.kompasiana.com/ulvizakiyah6937/5e875ea871d6960c1f125e62/pengertia
n-ontologi-epistemologi-dan-aksiologi-beserta-contohnya?page=all (diakses tanggal
21 oktober 2020)

Burhanuddin, Afid. 2013. Ontologi, Epistimologi, dan Aksiologi Dalam Pengetahuan


Filsafat.

https://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/05/21/epistimologi-ontologi-aksiologi-
pengetahuan-filsafat-2/ (diakses tanggal 21 oktober 2020)

Aulia, Nabila Maulan. 2019. Filsafat Aksiologi.

https://www.kompasiana.com/nabilaaulia8299/5da2eb48097f363ba91c3df5/filsafat-
aksiologi (diakses tanggal 23 oktober 2020)

Awanassabrina, Dhilarriqo’. 2017. Sejarah Antropologi.

http://dhilarriqo96.blogspot.com/2017/06/sejarah-antropologi.html (diakses tanggal 23


oktober 2020)

Asmana, Abi. 2018. Pengertian Antropologi Budaya dan Bidang Kajian Antropologi
Budaya.

http://legalstudies71.blogspot.com/2018/11/pengertian-dan-fungsi-antropologi-
budaya.html (diakses tanggal 23 oktober 2020)

16
http://imaderekiartawan97.blogspot.com/2016/10/perkembangan-antropologi-di-
indonesia.html (diakses tanggal 23 oktober 2020)

Gozaini, Arif Defri. 2016. Makalah Antropologi Kebudayaan.

https://www.slideshare.net/arifdefri/tugas-makalah-antropologi-kebudayaan (diakses
tanggal 23 oktober 2020)

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/30953/Chapter%20I.pdf?
sequence=5&isAllowed=y (diakses tanggal 23 oktober 2020)

17
LAMPIRAN

18
19

Anda mungkin juga menyukai