Dosen Pengampuh :
Disusun Oleh :
NIM : L1C020087
Fakultas/Prodi : Fisipol/Sosiologi
Semester : 1 (satu)
UNVERSITAS MATARAM
T.A. 2020/2021
1
KATA PENGANTAR
Besar harapan saya tugas ini akan memberi manfaat di kemudian hari
bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Rina Amalunnisa’
NIM : L1C020087
2
DAFTAR ISI
HALAMAN COVER.....................................................................................1
KATA PENGANTAR...................................................................................2
DAFTAR ISI................................................................................................3
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................16
LAMPIRAN.................................................................................................
iii
3
BAB I
A. Pengertian Antropologi
Antropologi adalah studi tentang manusia, dulu dan sekarang. Studi untuk
memahami kompleksitas budaya sepanjang sejarah manusia.
Antropologi adalah studi tentang orang-orang di seluruh dunia, sejarah evolusi,
perilaku, bagaimana manusia beradaptasi dengan lingkungan yang berbeda,
berkomunikasi dan bersosialisasi satu sama lain.
Antropologi berasal dari bahasa Yunani anthropos yang berarti manusia dan
logos yang berarti wacana (bernalar, berakal) atau disebut ilmu. Secara
etimologis, antropologi berarti ilmu yang mempelajari manusia.
Menurut kamus oxford, antropologi adalah studi tentang masyarakat dan
budaya manusia dan perkembangannya. Dapat diartikan studi tentang
karakteristik biologis dan fisiologis manusia dan evolusinya.
Dikutip dari Cambridge, antropologi adalah studi tentang ras manusia, budaya
dan masyarakatnya dan perkembangan fisiknya.
Dalam Encyclopedia Britannica, antropologi adalah ilmu kemanusiaan, yang
mempelajari manusia dalam berbagai aspek mulai dari biologi dan sejarah
evolusi homo sapiens hingga ciri-ciri masyarakat dan budaya yang secara
tegas membedakan manusia dari spesies hewan lain.
4
B. Ruang Lingkup Antropologi
1. Antropologi Fisik
Antropologi fisik mempelajari manusia sebagai organisme biologis yang
melacak perkembangan manusia menurut evolusinya dan menyelidiki
variasi bologisnya dalam berbagai jenis (spesies). Melalui aktivitas analisis
yang mendalam terhadap fosil-fosil dan pengamatan pada primata-primata
yang pernah hidup, para ahli antropologi fisik berusaha melacak nenek
moyang jenis manusia untuk mengetahui bagaimana, kapan, dan mengapa
kita menjadi makhluk seperti sekarang ini (Haviland, 1999: 13).
2. Antropologi Budaya
Antropologi budaya memfokuskan perhatiannya kepada kebudayaan
manusia ataupu cara hidupnya dalam masyarakat. Menurut Haviland
(1999:12) cabang antropologi budaya ini dibagi lagi menjadi tiga bagian,
yakni arkeologi, antropologi linguistic, dan etnologi.
Antropologi budaya juga merupakan studi tentang praktik-praktik sosial,
bentuk-bentuk ekspresif, dan penggunaan bahasa, dimana makna
diciptakan dan diuji sebelum digunakan oleh masyarakat manusia ?
(Burke,2000:193).
Cabang antropologi budaya
a) Arkeologi
Arkeologi adalah cabang antropologi kebudayaan yang mempelajari
benda-benda peninggalan lama dengan maksud untuk
menggambarkan serta menerangkan perilaku manusia karena
dalam peninggalan-peninggalannya lama itulah terpantul ekspresi
kebudayaan.
b) Antropologi Linguistik
Ernest Cassirer (1951 : 32) mengatakan bahwa manusia makhluk
yang paling mahir dalam menggunakan simbol-simbol sehingga
manusia disebut homo symbolicum karena itulah manusia dapat
berbahasa berbicara dan melakukan gerakan-gerakan lainnya yang
juga banyak dilakukan makhluk-makhluk lain yang serupa dengan
manusia. Tidak hanya mengenai cara orang berkomunikasi, tetapi
juga tentang bagaimana memahami dunia luar.
c) Etnologi
Pendekatan etnologi adalah etnologi, lebih memusatkan
perhatiannya kepada kebudayaan-kebudayaan zaman sekarang,
5
etnologi ini mirip dengan arkeologi, bedanya dalam etnologi tentang
keyakinan yang dialami dalam kehidupan sekarang sedangkan
arkeologi tentang kelampauan yang sangat klasik. Benar ungkapan
Kluckhohn (1965) yang mengatakan bahwa ahli etnografi adalah
ahli arkeologi yang mengamatiarkeologinya hidup-hidup.
Antropologi pada hakikatnya mendokumentasikan kondisi manusia
pada masa lampau dan masa kini.
Perhatin utamanya adalah pada masyarakat-masyarakat eksotis,
masa prasejarah, bahasa tak tertulis, dan adat kebiasaan yang
aneh. Mereka yang masih berpradaban rendah (savage) bukanlah
para bangsawan alam dan keberadaan hidup mereka tidak juga
firdausi (Kapplan dan Manners, 1999:xiii).
Selain antropologi fisik dan kebudayaan adalah antropologi
ekonomi, antropologi medis, antropologi psikolog, dan antropologi
social.
BAB 2
A. Ontologi
Ontologi berasal dari bahasa Yunani “Onthos” yang berarti berada (being) dan
“Logos” berarti pikiran (logic) atau ilmu. Jadi bisa disimpulkan bahwa ontologi
adalah ilmu yang membahas tentang hakikat sesuatu yang ada sehingga
sesuatu tersebut bisa dipercaya masyarakat. Sedangkan, menurut istilah
adalah ilmu yang membahas sesuatu yang telah ada, baik secara jasmani
maupun secara rohani.
Objek kajian Ontologi disebut “ada” maksudnya berupa benda yang yang terdiri
dari alam, manusia individu, umum, terbatas dan tidak terbatas (jiwa). Di dalam
Ontologi juga terdapat aliran yaitu aliran Monoisme yaitu segala sesuatu yang
ada berasal dari satu sumber (1 hakekat).
6
2. Bagaimana wujud yang hakiki dari obyek tersebut?
3. Bagaimana hubungan antara obyek tadi dengan daya tangkap manusia
(seperti berpikir, merasa, dan menindera) yang membuahkan
pengetahuan?
4. Bagaimana proses yang memungkinkan ditimbanya pengetahuan yang
berupa ilmu?
Aspek Ontologi ilmu pengetahuan tertentu hendaknya diuraikan/ditelaah
secara:
1. Metodis : Menggunakan cara ilmiah
2. Sistematis : Saling berkaitan satu sama lain secara teratur dalam satu
keseluruhan
3. Koheren : Unsur-unsur harus bertautan tidak boleh mengandung uraian
yang bertentangan.
4. Rasional : Harus berdasarkan pada kaidah berfikir yang benar (logis)
B. Epistimologi
Secara etimologi, epistemologi merupakan kata gabungan yang diangkat dari
dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu episteme dan logos. Episteme berarti
pengetahuan atau kebenaran dan logos berarti pikiran, kata atau teori. Dengan
demikian epistimologi dapat diartikan sebagai pengetahuan sistematik
mengenai pengetahuan. Epistimologi dapat juga diartikan sebagai teori
7
pengetahuan yang bener (teory of knowledges). Epistimologi adalah cabang
filsafat yang membicarakan tentang asal muasal, sumber, metode, struktur dan
validitas atau kebenaran pengetahuan. Epistimologi ini mengarah pada
pengetahuan atau teori ilmu pengetahuan.
Contoh estimologi yaitu, kita harus tahu kenapa pendidikan itu harus
didirikan, dan apa yang melatar belakangi pendidikan di negara ini.
C. Aksiologi
Aksiologi adalah istilah yang berasal dari kata Yunani yaitu: axios yang berarti
nilai, sedangkan logos berartinteori/ilmu. Jadi aksiologi adalah ilmu
pengetahuan yang membahas hakikat nilai yang ditinjau dari kefilsafatan.
Aksiologi merupakan cabang filsafat ilmu yang mempertanyakan bagaimana
manusia menggunakan ilmunya. Aksiologi dipahami sebagai teori nilai. Jujun
S. suriasumantri mengartikan aksiologi sebagai teori nilai yang berkaitan
dengan kegunaan dari pengetahuan yang diperoleh. Aksiologi adalah ilmu
yang membicarakan tentang tujuan ilmu pengetahuan itu sendiri.
Dalam aksiologi ada dua penilaian yang umum digunakan yaitu:
8
1. Etika
Etika adalah cabang ilmu filsafat yang membahas secara kritis dan
sistematis masalah-masalah moral. Kajian etika lebih fokus pada perilaku,
norma dan adat istiadat manusia. Etika sendiri dalam buku etika dasar
yang ditulis oleh Franz Magnis Suzeno diartikan sebagai pemikiran kritis,
sistematis dan mendasartentang ajaran-ajaran dan pandangan-pandangan
moral ini sebagaimana telah dijelaskan diatas adalh norma adat, wejangan
dan adat istiadat manusia. Berbeda dengan norma itu sendiri etika tidak
menghasilkan suatu kebaikan atau perintah dan larangan, melainkan
sebuah pemikiran yang kritis dan mendasar. Tujuan dari etika adalah agar
manusia mengetahui dan mampu mempertanggung jawabkan apa yang ia
lakukan.
2. Estetika
Estetika merupakan bidang studi manusia yang mempersoalkan tentang
nilai keindahan. Keindahan mengandung arti bahwa di dalam diri segala
sesuatu terdapat unsur-unsur yang tertata secara tertib dan harmonis
dalam satu kesatuan hubungan yang utuh menyeluruh. Maksudnya adalah
suatu objek yang indah bukan semata-mata bersifat selaras serta berpola
baik melainkan harus juga mempunyai kepribadian.
9
BAB 3
A. Sejarah Antropologi
Antropologi adalah ilmu tentang manusia, masa lalu dan masa kini, ilmu yang
menggambarkan manusia dengan ilmu hayati ( alam ), ilmu sosial, dan
humaniora. Ilmu Antropologi berasal dari kata Yunani yaitu “ anthropos “ yang
berarti manusia dan “ logos “ yang berarti berakal. Secara bahasa Ilmu
Antropologi adalah ilmu yang mempelajari manusia.
Antropologi bertujuan untuk mengapresiasikan manusia sebagai homo sapiens
dan makhluk sosial. Antropologi menggunakan teori evolusi biologi dalam
memberi arti dan fakta sejarah manusia sejak awal kemunculannya. Didalam
ilmu antropologi juga menjelaskan tentang “ cross cultural “ yaitu ilmu yang
menjelaskan perbedaan kelompok-kelompok manusia, mulai dari bahasa, adat
istiadat, budaya, pandangan hidup, dan perilaku sosial.
Antropologi dengan orientasi yang holistik dibagi menjadi empat cabang ilmu,
yaitu antropologi biologi, antropologi sosial budaya, arkeologi dan linguistik.
Setiap cabang ilmu tersebut memiliki penekanan-penekanan ilmu yang
berbeda beda dalam konsentrasi akademik dan penelitian – penelitian ilmiah,
meskipun keempat cabang ilmu tersebut memiliki konsentrasi yang berbeda
beda akan tetapi saling berkaitan satu ilmu dengan lainnya.
Fase Pertama ( sebelum 1800 )
Lahirnya Ilmu Antropologi berawal dari ketertarikan orang-orang eropa
akan budaya etnis, ciri fisik, dan adat istiadat lain yang berbeda dari
masyarakat yang dikenal oleh eropa.
Pada akhir abad ke-15 hingga permulaan abad ke-16 bangsa Eropa
mulai menjelajahi beberapa benua didunia, diantaranya Asia, Afrika,
Australia, dan Amerika. Dalam perjalanannya bangsa Eropa mulai
menemukan hal-hal baru, tentang suku-suku yang berbeda yang belum
pernah mereka temui sebelumnya. DIsepanjang perjalanan mereka
mencatat segala hal yang telah mereka temui. Mereka mencatat segala
hal yang berhubungan dengan suku tersebut, seperti adat istiadat,
bahasa, susunan masyarakat, dan ciri fisik suku tersebut. Melalui buku
harian atau jurnal yang telah mereka gunakan untuk mencatat apa yang
telah mereka temui, bersamaan dengan itu mulai terkumpul tulisan
10
tulisan tangan para pelaut, penyiar agama, dan musafir. Tulisan tersebu
disebut “ etnografi “ dari kata ethos yang artinya bangsa, pada saat itu
tulisan tersebut sangat menarik bagi bangsa Eropa, akan tetapi
terkadang deskripsi yang dijelaskan masih kurang jelas atau kabur.
Fase Kedua ( tahun 1800/ kira-kira abad ke-19 )
Pada permulaan abad ke-19 perhatian pengetahuan tentang ciri fisik,
adat istiadat dan masyarakat bangsa-bangsa lain diluar Eropa,
menimbulkan usaha-usaha dari dunia ilmiah untuk mengintegrasikan
seluruh pengetahuan etnografi menjadi satu.
Integrasi yang benar-benar baru timbul pada pertengahan abad ke-19,
pada fase ini bahan-bahan etnografi telah disusun menjadi karangan-
karangan berdasarkan evolusi pemikiran masyarakat dan kebudayaan
yang berevolusi dalam jangka waktu lama. Mereka menganggap bahwa
semua bentuk masyarakat dan bangsa-bangsa diluar eropa adalah
primitive.
Pada fase ini perkembangan Ilmu Antropologi berupa suatu Ilmu
Akademis yang bertujuan mengetahui dan memahami tingkat-tingkat
masyarakat dalam sejarah perkembangan dan penyebaran
kebudayaan manusia.
Fase Ketiga ( awal abad ke-20 )
Pada permulaan abad ke-20, Negara-negara di Eropa mulai mencapai
kekuasaanya di daerah-daerah jajahan diluar Eropa, dengan mulai
membangun koloni-koloni. Pada fase ini Eropa mulai berhadapan
lansung dengan bangsa-bangsa terjajah diluar Eropa, akan tetapi
mereka mulai mendapatkan pemberontakan-pemberontakan dan cuaca
yang kurang cocok bagi bangsa Eropa serta hambatan-hambatan
lainnya. Oleh karena itu mempelajari bangsa-bangsa lain menjadi
sangatlah penting, dan pada saat itu Eropa mulai mempelajari bahan-
bahan etnografi tentang suku-suku bangsa diluar Eropa, dari segi
budaya, kebiasaan dan lainnya.
Dalam fase ini Ilmu Antropologi menjadi suatu ilmu yang praktis yang
bertujuan mempelajari masyarakat dan kebudayaan suku-suku bangsa
diluar Eropa guna kepentingan colonial dan mendapatkan suatu
pengertian masyarakat masa kini yang kompleks.
Fase Keempat ( setelah tahun 1930-an )
11
Pada fase ini Ilmu Antropologi berkembang sangat pesat, kebudayaan
bangsa-bangsa asli diluar Eropa mulai terhapus karena adanya
kebudayaan Eropa yang mempengaruhinya. Pada saat itu terjadi
beberapa perubahan pada dunia diantaranya adanya Perang Dunia II
dan hilangnya bangsa-bangsa primitive.
Pada saat Perang Dunia II berlangsung menimbulakn kehancuran total
pada beberapa negara, kehancuran tersebut diantaranya timbul
kemiskinan, kesenjangan sosial dan kesengsaraan yang tak berujung.
Dan bersama saat itu mulai timbulnya nasionalisme negara-negara
yang terjajah oleh Eropa untuk keluar dari penjajahan.
Pada fase ini bukan berarti fase pertama, kedua dan ketiga terbuang
begitu saja, akan tetapi digunakan sebagai landasan perkembangan
baru yang dilakukan para tokoh ahli dalam suatu symposium untuk
meninjau dan merumuskan pokok tujuan dan ruang lingkup dari Ilmu
Antropologi yang baru itu.
Proses perubahan tersebut menyebabkan penelian para ahli
antropologi bukan hanya mempelajari negara-negara diluar Eropa akan
tetapi juga mempelajari dan memahami manusia didaerah pedesaan di
Eropa seperti suku Soami, Falm, Lapp, dan lainnya.
Di fase keempat ini tujuannya dapat dibagi menjadi dua yaitu tujuan
akademis dan tujuan praktis. Tujuan akademisnya yaitu mencapai
pengertian manusia pada umumnya dengan mempelajari keragaman
bentuk fisiknya, masyarakat serta kebudayaannya. Dan tujuan
praktisnya adalah mempelajari manusia dalam keragaman masyarakat
suku bangsa guna membangun masyarakat suku bangsa itu.
12
BAB 4
A. Antropologi Budaya
Selain antropologi fisik, cabang ilmu dari antropologi yang lain adalah
antropologi budaya. Antropologi budaya adalah salah satu cabang dari
antropologi yang mempelajari tentang asal usul kebudayaan manusia,
penyebaran, dan sejarahnya. Secara umum, antropologi budaya mempelajari
tentang karakteristik tingkah laku manusia sebagai hasil kebudayaan, baik
dulu, sekarang, maupun yang akan datang. Sedangkan berdasarkan metode
kerjanya, antropologi budaya mempelajari :
segala keaneka-ragaman kebudayaan manusia.
kebudayaan pada umumnya dan kebudayaan berbagai bangsa di
dunia.
bagaimana manusia mampu mengembangkan kebudayaannya.
asal usul kebudayaan dan evolusi kebudayaan.
bagaimana manusia dengan ciri-ciri morfologinya yang khas dapat
mengubah lingkungannya.
mencoba menjawab pertanyaan : mengapa satu bangsa (masyarakat)
mempunyai cara hidup, adat istiadat, dan sistem kepercayaan yang
berbeda antara bangsa (masyarakat) yang satu dengan yang lain ?
13
seluruh penjuru bumi, kebudayaan, dan metode yang digunakan untuk
menganalisisinya.
Ethnologi, yaitu ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang bangsa-
bangsa di dunia, termasuk juga mempelajari hubungan timbal balik
antara manusia dengan lingkungannya.
Kebudayaan dan kepribadian, yaitu ilmu pengetahuan yang
mempelajari hubungan kelompok manusia dengan tingkah laku
manusia.
14
BAB 5
15
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kompas.com/skola/read/2019/12/15/133613469/antropologi-definisi-
obyek-fungsi-tujuan-dan-manfaatnya?page=all (diakses tanggal 20 oktober 2020)
https://www.kompasiana.com/daishg/56fe814da123bd2d091a9db5/ruang-lingkup-
antropologi-dan-pentingnya-antropologi (diakses tanggal 21 oktober 2020)
https://www.kompasiana.com/ulvizakiyah6937/5e875ea871d6960c1f125e62/pengertia
n-ontologi-epistemologi-dan-aksiologi-beserta-contohnya?page=all (diakses tanggal
21 oktober 2020)
https://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/05/21/epistimologi-ontologi-aksiologi-
pengetahuan-filsafat-2/ (diakses tanggal 21 oktober 2020)
https://www.kompasiana.com/nabilaaulia8299/5da2eb48097f363ba91c3df5/filsafat-
aksiologi (diakses tanggal 23 oktober 2020)
Asmana, Abi. 2018. Pengertian Antropologi Budaya dan Bidang Kajian Antropologi
Budaya.
http://legalstudies71.blogspot.com/2018/11/pengertian-dan-fungsi-antropologi-
budaya.html (diakses tanggal 23 oktober 2020)
16
http://imaderekiartawan97.blogspot.com/2016/10/perkembangan-antropologi-di-
indonesia.html (diakses tanggal 23 oktober 2020)
https://www.slideshare.net/arifdefri/tugas-makalah-antropologi-kebudayaan (diakses
tanggal 23 oktober 2020)
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/30953/Chapter%20I.pdf?
sequence=5&isAllowed=y (diakses tanggal 23 oktober 2020)
17
LAMPIRAN
18
19