Anda di halaman 1dari 19

NAMA : IMELIA GAIRTUA

NIM : 202032002

KLS :B

UAS : ANTROPOLOGI

SOAL:

1) Sebutkan 3 pemikiran tokoh tntang pengertian antropologi ?


jelaskan persamaan dan perbedaan dari tokoh-tokoh tersebut.
( 300 kata)
2) Sebutkan fase-fase antopologi? Jelaskan mengapa manusia
mengalammi fase-fase tersebut?
(300 kata)
3) Jelaskan perbedaan pemikiran antropologi barat dengan
antropologi dari Indonesia?
4) Sebutkan antropologi spesialisasi? Jelskan pentingnua bidang
ilmu lain terhadap antropologi? (300 kata)
5) Menurut anda selaku mahasiswa. Mengapa mahasiswa sejarah
perlu mempelajari antropologi?
6) Sebutkan tokoh tentang pengertian folklore? Jelaskan
pentingnya folklore bagi masyarakat Maluku? (300 kata)
7) Jelaskan perbedaan ilmu sejarah dengan ilmu folklore ( sejarah
lisan )? ( 300 kata)
8) Apa itu sistem kekerabatan ? jelaskan menurut anda pentingnya
sistem kekerabatan di Indonesia? Jelaskan sistem kekerabatan
di daerah anda ? ( 300 kata )
9) Apa itu pranata budaya? Jelaskan menurut anda pentingnya
pranata budaya di Maluku? ( 300 kata)
10) Apa itu agama dan religi? Jelaskan perbedaan dan
persamaan antara agama dan religi? Menurut anda pentingnya
agama dan religi bagi manusia ? ( 300 kata )

JAWAB :

1) Sebelum kita masuk pada 3 tokoh yang mengemukakan


antropologi itu apa? Pertama kita harus mengetahui secara garis
besar apa itu antropologi secara umum dan jelas. Antropologi
adalah studi tentang manusia, dulu dan sekarang, yang mana
menggambarkan manusia melalui ilmu pengetahuan sosial dan
ilmu kehidupan (alam), serta humaniora. Antoplogi berasal dari
kata yunani yaitu antrhopos yang berarti “manusia atau orang”
dan logos yang berarti “ wacana ( dalam arti alasan, cerdas atau
ilmu”) atau secara etimologi antopologi adalah ilmu yang
mempelajari tentang manusia antopologi.
Dan selanjutnya kita masuk pada salah 3 para ahli yang
mengemukakan apa itu antropologi :
a. Menurut Ralfh L Beals dan Harry Hoijen : 1954 ; 2
Antopologi adalah ilmu yang mempelajari tentang manusia
dan semua apa yang di kerjakan.

b. Tulian Darwin
Tulian Darwin mengemukakan the origin of spicies ,
antopologi berkembang pest melakukan penelitian –
penelitian terhadap asal mula dan perkembangan manusia.
Manusia asalnya dari monyet, karena makhluk hidup
mengalami evolusi. Antropologi ingin membuktikan
dengan melakukan berbagai penelitian terhadap kera dan
monyet di seluruh dunia.

c. Menurut Rifhi Siddiq


Menurut Rifhi Siddiq antropologi merupakan sebuah ilmu
yang mendalami semua spek terhadap pada manusia yang
terdiri atas berbagai macam konsepsi kebudayaan, ilmu
pengetahuan, norma, seni koma, linguistic, dan lambing,
tradisi, teknologi, kelembagaan.

d. Dan ada juga beberapa pemikiran dari orang awam tentang


antropologi itu, yang dimana menurut orang awam.
Membicarakan antropologi hanya berfikir tentang fosil-
fosil. Memang pemikirian demikian tidak selamanya salah
karena mempelajari fosil merupakann suatu cabang ilmu
penelitian antropologi itu sendiri. Arkheologi pada
dasarnya berbeda dengan antropologi, di mana
sesunguhnya arkheologi merupakan suatu cabang ilmu
antropologi.

Dari beberapa penjelasan yang dikemukaan parah ahli dan


pandangan orang awam yang diketahui kita bisa
mengambil persamaan dan perbedaan tentang antropologi
dari masing-masing penjelasan tersebut.
Dimana persamaan dan perbedaanya yaitu :

 Persamaan

Secara terperinci kita dapat mengambil persamaan dari


penjelasan antropologi secara umum dan pemikirian
dari para ahli tentang anrtropologi yaitu, Ilmu
antropologi secara garis besar mempelajari tentang
semua kegiatan aktvitas manusia yang ada dimuka bumi
baik dari aspek sifat( karkter), proses terciptanya
manusia , dan bahkan sampai menyangkut dengan
hukum alam dimana menyangkut pautkan tentang
keyakinan atau kepercayaan tiap manusia itu sendiri.

 Perbedaan.
Dan pebedaanya yaitu di tiap pemikiran dari para ahli
membahas sudut pandang yang berbeda-beda tentang
ilmu antropologi. Contohnya yang dikemukakan oleh
Darwin Beliau mengemukakan tentang asal mula
manusia yang berevolusi. Dan dari pendapat orang
awam yang berbicara antropologi itu mempelajari
tentang fosil-fosil.

2) Berikut adalah fase-fase perkembangan antropologi yang di bagi


menjadi 4 fase, yaitu :

1. Fse pertama (sebelum 1800)

Selama empat abad berselang. Dimulai sejak abad 15 hingga


permulaan abad ke 16, bangsa Eropa menularkan pengaruh
besar terhadap berbagai suku, bangsa, masyarakat hingga
budaya setempat. Mereka melakukan penjajahan di tiga benua,
afrika, asia dan amerika. Ketika bangsa Eropa menemukan suatu
hal yang aneh, suatu hal-hal yang baru di tempat jajahannya.
Mereka mencurahkan pengalaman-pengalaman yang mereka
dapat ke sebuah tulisan. Kumpulan-kumpulan tulisan itu disebut
Etnographi. Terdapat beberapa pendapat dalam segi sudut
pandang seseorang dalam memaknainya. Mulai dari
beranggapan mereka (bangsa yang dijajah) adalah makhluk liar
hingga sebutan-cebutan keturunan iblis dilontarkan. Ada juga
yang mencoba mengumpulkan barang-barang antik lalu
mengumpulkannya untuk diperlihatkan ke semua orang.

2. Fase kedua (sekitar abad ke 19)

Pada pertengahan abad ke 19 ini, antropologi lebih condong


digunakan untuk mengklasifikasikan tingkat-tingkat budaya
dengan meneliti sejarah penyebaran kebudayaan-kebudayaan di
muka bumi. Orang Eropa menganggap kebudayaan bangsa-
bangsa diluar Eropa adalah bangsa yang kuno. Dengan
mempelajarinya sama halnya mereka mencari tahu sejarah
penyebaran kebudayaan manusia.
Karangan-karangan etnografi berdasarkan cara berfikir evolusi
masyarakat. Maknanya masyarakat dan kebudayaan manusia
berevolusi dengan sangat lambat hingga memerlukan waktu
yang sangat lama.

3. Fase ketiga (permualaan abad ke 20)

Pada permulaan abad ke-20, bahan-bahan etnografi lebih


difahami lagi demi mengetahui seluk-beluk suatu bangsa,
mempelajari kelemahan-kelemahannya lalu menaklukannya.
Masa ini memperlihatkan bahwa disiplin ilmu Antropologi
berperan aktif sebagai ilmu terapan. Tujuannya hanya untuk
mengetahui pengertian masyarakat masa kini yang kompleks
dan berfungsi untuk menundukkan bangsa-bangsa lain seperti
benua Amerika, Asia dan juga Afrika yang sudah ada dalam
genggaman Eropa barat.

4. Fase keempat (sesudah kira-kira 1930)

Pada masa ini perkembangan antropologi bertambah pesat dan


luas. Bertambahnya pengetahuan yang lebih teliti dan ketajaman
dalam metode ilmiahnya sangat mengesankan. Adanya
perkembangan yang pesat ini mengakibatkan hilangnya sedikit
demi sedikit masyarakat primitif dan kebudayaan-kebudayan
kuno. Antropologi dimasa ini berperan dalam dua hal yakni,
dalam bidang akademik dan juga tujuan praktis. Tujuan dalam
bidang akademiknya berusaha untuk mencapai pengertian
manusia dengan mempelajari keragaman bentuk fisik,
masyarakat dan kebudayaannya. Sedangkan tujuan praktisnya
adalah mempelajari, memahami dan membangun masayarakat
suku bangsa.

Dan Mengapa manusia mengalami fase-fase tersebut?


Karena pada hakikatnya atau dasarnya Antropologi adalah
ilmu yang mempelajari tentang kehidupan manusia. Dimana
untuk mempelajari tentang antropologi kita harus mengetahui
sejarah perkembangan fase-fase antropologi yang dimana
perkembangan sejarah tersebut membawa kita untuk lebih
memahami tentang manusia di masa lampau terutama
perkembangan ilmu antropologi dalam 4 fase yang sudah di
jelaskan.

3) Perbedaan antropologi barat dan antropologi Indonesia

Secara garis besar pokok gagasan utama antropologi yaitu


seperti di bawah.

Antropologi bertujuan untuk lebih memahami dan


mengapresiasi manusia sebagai entitas biologis homo sapiens
dan makhluk sosial dalam kerangka kerja yang interdisipliner
dan komprehensif. Oleh karena itu, antropologi menggunakan
teori evolusi biologi dalam memberikan arti dan fakta sejarah
dalam menjelaskan perjalanan umat manusia di bumi sejak awal
kemunculannya. Antropologi juga menggunakan kajian lintas-
budaya (Inggris cross-cultural) dalam menekankan dan
menjelaskan perbedaan antara kelompok-kelompok manusia
dalam perspektif material budaya, perilaku sosial, bahasa, dan
pandangan hidup (worldview).
Dengan orientasinya yang holistik, antropologi dibagi menjadi
empat cabang ilmu yang saling berkaitan, yaitu: Antropologi
Biologi, Antropologi Sosial Budaya, Arkeologi, dan Linguistik.
Keempat cabang tersebut memiliki kajian-kajian konsentrasi
tersendiri dalam kekhususan akademik dan penelitian ilmiah,
dengan topik yang unik dan metode penelitian yang berbeda-
beda.
Antropologi lahir atau berawal dari ketertarikan orang-
orang Eropa pada ciri-ciri fisik, adat istiadat, dan budaya etnis-
etnis lain yang berbeda dari masyarakat yang dikenal di Eropa.
Pada saat itu kajian antropologi lebih memusatkan pada
penduduk yang merupakan masyarakat tunggal, tunggal dalam
arti kesatuan masyarakat yang tinggal di suatu kawasan
geografis yang sama, memiliki ciri fisik dan bahasa yang
digunakan serupa, serta cara hidup yang sama. Namun demikian
dalam perkembangannya, ilmu antropologi kemudian tidak lagi
hanya mempelajari kelompok manusia tunggal yang mendiami
suatu wilayah geografis yang sama. Kajian-kajian antropologi
mengenai isu-isu migrasi misalnya kemudian melahirkan
penelitian-penelitian etnografis multi-situs. Hal ini terjadi karena
dalam perkembangannya, pergerakan manusia baik dalam satu
kawasan regional tertentu hingga dalam cakupan global adalah
fenomena yang semakin umum terjadi.

Dan perbedaan Pemikiran antropologi Barat dan Indonesia yaitu.


Kaau untuk antropologi barat mengemukakan bahwa
antropologi adalah sebuah Ilmu yang mempelajari tentang
manusia yang di liat dari aspek Umum. Seperti kegiatan manusia
dari masa kemasa. Sedangkan untuk antropologi Indonesia
mempelajari antropologi yang dimana memiliki gagasan yang
yang agak mendalam bahwasanya antropologi selain
mempelajari kegiatan aktivitas manusia, antropologi juga
menjadi Literatur untuk mempelajri aspek manusia dari segi
budaya dan adat isitiadat yang ada di Indonesia.

4) Sejarah perkembangannya, antropologi telah memiliki


spesialiasi-spesialisasi yang biasa disebut “ilmu bagian” yaitu
antropologi fisik dan budaya. Pada perkembangan berikutnya
antropologi mempunyai spesialisasi kajian, seperti antropologi
ekonomi, antropolgi politik, antropologi agama, antropologi
kesehatan, antropologi pendidikan, antropologi perkotaan,
antropologi pedesaan, antropologi lingkungan. Akhirnya,
menurut sebagian antropolog amerika, terdapat bidang
antropologi terapan. Akan tetapi, sebagian besar antropolog
masa kini berpendapat bahwa antropologi terapan bukanlah
bidang tersendiri, karena setiap bidang kajian dalam antropologi
memiliki aspek-aspek tersendiri.

a. Antropologi Ekonomi
Pada tahun 1930-an seorang ahli antropologi Inggris R. Firth
memulai meneliti gejala ekonomi pedesaan seperti masalah
pemodalan, pengerahan tenaga kerja, sistem produksi,
pemasaran sistem pertanian dan perikanan. Firth termasuk
golongan ahli antropologi ekonomi yang berpendapat bahwa
asas-asas mentalitas manusia pada hakikatnya sama di mana-
mana. Manusia dalam masyarakat sederhana, masyarakat
pedesaan atau masyarakat industry semua akan bereaksi
dengan cara yang sama terhadap rangsangan-rangsangan
ekonomi, dan perbedaan antara mentalitas manusia dalam
masyarakat non industry dan manusia dalam masyarakat
industry hanya merupakan penjelmaan lahiriah saja dari
perbedaan kuat-lemahnya, atau perbedaan susunan dari unsur-
unsur mentalitas tersebut.

b. Antropologi kependudukan

Antropologi kependudukan merupakan salah satu sub


antropologi yang lahir cukup baru, yaitu ketika dunia
menganggap penting untuk masalah-masalah kependudukan.
Berbagai kendala yang ditemui di lapangan dalam upaya
menjalankan program kependudukan, seperti program KB di
Indonesia, telah membawa para ahli antropologi untuk ikut
membantu memecahkan persoalan kependudukan tersebut.
Diketahui bahwa beberapa kendala yang menghambat
kelancaran program-program kependudukan tersebut adalah
disebabkan oleh latar belakang dan kondisi sosial budaya
masyarakatnya. Atas dasar ini berkembanglah metode dan
pendekatan antropologi yang secara khusus digunakan untuk
memahami gejala kependudukan. Spesialisasi baru dalam
antropologi ini disebut antropologi kependudukan.Spesialisasi
ini terkait dengan objek kajian yang ada dalam masyarakat,
misalnya antropologi ekonomi yang mengkaji masalah-masalah
ekonomi, antropologi kesehatan yang mengkaji kesehatan
dengan sudut pandang budaya, antropolgi politik yang menilai
bahwa politik tidak hanya sekedar alat mencapai kekuasaan, dan
lain-lain. Hampir semua bidang kehidupan manusia dapat dikaji
dari sudut pandang sosial-budaya. Oleh karena itu, ilmu
antropolgi dapat diterima dengan baik di masyarakat dewasa ini.
Di sisi lain juga beberapa kebijakan pemerintan memerlukan
campur tangan para antropolog, seperti di bidang pendidikan.
Rencana strategis yang dilakukan Depdiknas misalnya, ketika
menentukan kurikulum haruslah disesuaikan dengan kondisi
sosial-budaya masyarakat setempat agar ilmu yang diberikan
dapat aplikatif. Memang setiap pihak mampu melihat sudut
pandang sosial-budaya, akan tetapi latar belakang akademik
menentukan profesionalitas dalam proses pengkajian tersebut.

5) Pentingnya mahasiswa sejarah mempelajari antropologi dapat


dijelaskan sebagai berikut

Ilmu antropologi adalah ilmu yang memperlajari tentang


manusia mulai dari sejarah,perkembagan,perubahan tingkah
laku dan lain lain sejak zaman dulu sampai sekarang.
Antropologi memiliki objek yaitu manusia baik itu sebagai
seorang individu, masyarakat, suku bangsa, kebudayaan dan
perilakunya.Pengetahuan tentang antropologi ini dapat kita
pakai untuk mengetahui tata cara perilaku, pergaulan ,
kehidupan bermasyarakat dan berbagai problem ata masalah
yang sering muncul di masyarakatSelain itu kita dapat
mempelajari fitu biologis dan manusia sosial seperti :

Fitur biologis yang dimaksud seperti fisiologi, susunan genetika,


sejarah gizi dan evolusi dari seorang manusia yang berbeda
Sedangkan aspek sosial seperti bahasa, budaya, politik,
keluarga dan agama di berbagai derah karna dalam mempelajari
Ilmu antropologi kita dapat mengetahu tata cara atau perilaku
kehidupan dalam masyarakat. Dan kita juga dapat mengetahui
fenomena fenomena apa saja yang terjadi di dalam masyarakat
serah proses kehidupannya. Antropologi berasal dari kata
‘Anthropos’ dan ‘Logos’. Anthropos berarti manusia
dan logos berarti ilmu pengetahuan, jadi antropologi adalah ilmu
pengetahuan yang mempelajari tentang manusia dari segi
keaneka ragaman bentuk fisik dan kebudayaan yang dihasilkan
oleh ras atau kelompok-kelompok masyarakat di berbagai
daerah di muka bumi ini.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa antropologi


terbagi menjadi dua bidang, yaitu antropologi fisik dan
antropologi budaya.

Antropologi fisik mempelajari tentang bgaimana asal-usul


keberadaan manusia dan evolusi bentuk fisik manusia yang
menyebabkan beragamnya bentuk fisik manusia di berbagai
belahan bumi ini. Sedangkan antropologi budaya mempelajari
segala hal yang behubungan dengan kebudayaan suatu ras atau
etnis di daerah tertentu, seperti bagaimana cara mereka berfikir
dan berperilaku antar sesamanya dan bagaimana tradisi serta
nilai-nilai yang berkembang di lingkungan mereka.

6) .Folklor itu penting dipelajari. Tradisi lisan merupakan cerminan


identitas masyarakat atau golongan di mana ia hidup. Kata
folklore merupakan pengindonesiaan dari bahasa Inggris
folklore, berasal dari dua kata folk dan lore. Kata folk berarti
sekelompok orang yang memiliki cirri pengenal fisik, social dan
kebudayaan sehingga dapat dibedakan dari kelompok kelompok
social lainnya. Ciri pengenal itu antara lain: warna kulit, bentuk
rambut, mata pencaharian, dsb. Kata lore merupakan tradisio
dari folk, yaitu sebagian kebudayaan yang diwariskan secara
lisan atau melalui salah satu contoh yang disertai dengan gerak
isyarat atau alat bantu pengingat.
Folklore adalah bagian dari kebudayaan yang disebarkan atau
diwariskan secara tradisional baik dalam bentuk lisan maupun
contoh yang disertai isyarat atau alat bantu poengingat.
Sedangakn menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Folklor
adalah adat istiadat tradisional dan cerita rakyat yang
diwariskan secara turun temurun, tetapi kiiaratidak dibukukan.
Menurut Jan Harold Brunvard, ahli folklor dari Amerika Serikat,
folklor dapat digolongkan ke dalam tiga kelompok besar
berdasarkan tipenya, yaitu:

a. Folklor Lisan

Merupakan folkor yang bentuknya murni lisan, yaitu diciptakan,


disebarluaskan, dan diwariskan secara lisan.
Folkor jenis ini terlihat pada:

a) Bahasa rakyat adalah bahasa yang dijadikan sebagai alat


komunikasi diantara rakyat dalam suatu masyarakat atau
bahasa yang dijadikan sebagai sarana pergaulan dalam hidup
sehari-hari. Seperti: logat,dialek, kosa kata bahasanya,
julukan.

b) Ungkapan tradisional adalah kelimat pendek yang disarikan


dari pengalaman yang panjang. Peribahasa biasanya
mengandung kebenaran dan kebijaksanaan. Seperti,
peribahasa, pepatah.

c) Pertanyaan tradisional (teka-teki)


Menurut Alan Dundes, teka-teki adalah ungkapan lisan
tradisional yang mengandung satu atau lebih unsur
pelukisan, dan jawabannya harus diterka.

d) Puisi rakyat adalah kesusastraan rakyat yang sudah memiliki


bentuk tertentu. Fungsinya sebagai alat kendali sosial, untuk
hiburan, untuk memulai suatu permainan, mengganggu orang
lain. Seperti: pantun, syair, sajak.

e) Cerita prosa rakyat, merupakan suatu cerita yang


disampaikan secara turun temurun (dari mulut ke mulut) di
dalam masyarakat.Seperti: mite, legenda, dongeng.
f) Nyanyian rakyat, adalah sebuah tradisi lisan dari suatu
masyarakat yang diungkapkan melalui nyanyian atau
tembang-tembang tradisional. Berfungsi rekreatif, yaitu
mengusir kebosanan hidup sehari-hari maupun untuk
menghindari dari kesukaran hidup sehingga dapat manjadi
semacam pelipur lara. Seperti: lagu-lagu dari berbagai
daerah. Di Maluku, dimana daerah-daerahnya masih banyak
terdapat masyarakat hukum adat, terdapat kearifan local
budaya yang sangat kental dalam pengelolaan sumberdaya
alamnya terutama yang berbasis lingkungan. Budaya sasi,
yang masih terpelihara sampai dengan saat ini adalah salah
satu wujud nyata pengelolaan sumberdaya alam berbasis
lingkungan. Selain itu perilaku-perilaku masyarakat adat yang
masih terpelihara sampai dengan saat ini pun masih Nampak.
Di Negeri Ihamahu misalnya ataupun di beberapa wilayah
hukum adat lain di Maluku, dalam mengambil hasil hutan
contohnya sagu, untuk menebang satu pohon sagu yang
menebang pohon di wajibkan untuk menggantinya dengan
menanam 10 anakan sagu. Selanjutnya dilarang orang
membuat keributan di hutan pada saat pohon sedang
berbunga, karena menurut masyarakat setempat hal tersebut
akan mengganggu proses pembuahan dan bunga akan
berguguran, dsb. Hal ini menandakan betapa masyarakat adat
sudah sangat menyatu dengan alamnya sehingga mereka
menghargai alam seperti halnya mereka menghargai diri
mereka sendiri.

7) perbedaan ilmu sejarah dengan ilmu folklore dapat kita jelaskan


sebagai berikut seperti pada penjelasan berikut :

Folklor meliputi legenda, musik, sejarah lisan, pepatah, lelucon,


takhayul, dongeng, dan kebiasaan yang menjadi tradisi dalam
suatu budaya, subkultur, atau kelompok. Folklor juga
merupakan serangkaian praktik yang menjadi sarana
penyebaran berbagai tradisi budaya. Bidang studi yang
mempelajari folklor disebut folkloristika. Istilah filklor berasal
dari bahasa Inggris, folklore, yang pertama kali dikemukakan
oleh sejarawan Inggris William Thoms dalam sebuah surat yang
diterbitkan oleh London Journal pada tahun 1846.Folklore
berkaitan erat dengan mitologiFolklor jenis ini dikenal juga
sebagai fakta mental (mentifact) yang meliputi sebagai berikut:
Bahasa rakyat seperti logat bahasa (dialek), slang, bahasa tabu,
otomatis;Ungkapan tradisional seperti peribahasa dan
sindiran;Pertanyaan tradisonal yang dikenal sebagai teka-
teki;Sajak dan puisi rakyat, seperti pantun dan syair;Cerita prosa
rakyat, cerita prosa rakyat dapat dibagi ke dalam tiga golongan
besar, yaitu: mite (myth), legenda (legend), dan dongeng
(folktale), seperti Malin Kundang dari Sumatra Barat,
Sangkuriang dari Jawa Barat, Roro Jonggrang dari Jawa
Tengah, dan Jaya Prana serta Layonsari dari Bali,Nyanyian
rakyat, seperti “Jali-Jali” dari Betawi.Folklor sebagian
lisan.Folklor ini dikenal juga sebagai fakta sosial (sosiofact),
meliputi sebagai berikut: Kepercayaan dan takhayul,Permainan
dan hiburan rakyat setempat,Teater rakyat, seperti lenong,
ketoprak, dan ludruk,Tari rakyat, seperti tayuban, doger, jaran,
kepang, dan ngibing, ronggeng,Adat kebiasaan, seperti pesta
selamatan, dan khitanan,Upacara tradisional seperti tingkeban,
turun tanah, dan temu manten Pesta rakyat tradisional seperti
bersih desa dan meruwat.Folklor bukan lisanFolklor ini juga
dikenal sebagai artefak meliputi sebagai berikut,Arsitektur
bangunan rumah yang tradisional, seperti Joglo di Jawa, Rumah
Gadang di Minangkabau, Rumah Betang di Kalimantan, dan
Honay di Papua;Seni kerajinan tangan ttradisional Pakaian
tradisional dan lain sebagainya.

8) .Sistem kekerabatan merupakan bagian yang sangat penting


dalam struktur sosial. Meyer Fortes mengemukakan bahwa
sistem kekerabatan suatu masyarakat dapat dipergunakan untuk
menggambarkan struktur sosial dari masyarakat yang
bersangkutan. Kekerabatan adalah unit-unit sosial yang terdiri
dari beberapa keluarga yang memiliki hubungan darah atau
hubungan perkawinan. Anggota kekerabatan terdiri atas ayah,
ibu, anak, menantu, cucu, kakak, adik, paman, bibi, kakek, nenek
dan seterusnya. Struktur-struktur kekerabatan mencakup
kekeluargaan dan bentuk kelompok yang merupakan perluasan
keluarga seperti suku atau klen.ikatan diantara orang yang
bukan kerabat melahirkan banyak macam bentuk
pengelompokan mulai dari “persaudaraan sedarah” sampai
persahabatan semacam “perkumpulan”. Umur dan ikatan yang
terbentuk karena keinginan sendiri termasuk kedalam
kategoribukan Kekerabatan. Kekerabatan atau kekeluargaan
merupakan hubungan antara manusia yang memiliki asal usul
silsilah yang sama, baik melalui keturunan biologis sosial
maupun budaya. Dalam bahasa Indonesia ada istilah sanak
saudara, kaum kerabat, ipar-bisan, yang dapat diartikan dengan
kata family. Kata family berasal dari bahasa Belanda dan Inggris
yang sudah umum dipakai dalam bahasa Indoneisa sehingga
dapatlah dikatakan ia telah di Indonesianisasi.Indonesia
mempunyai keragaman budaya, suku bangsa dan adat .sisitim
kekerabatan di Indonesia juga penting karna Aturan-aturan di
Indonesia tidak hanya berupa aturan tertulis seperti undang-
undang
tetapi juga aturan tidak tertulis seperti hukum adat dan hukum
agama yang melekat erat pada setiap masyarakat adat di daerah-
daerah di Indonesia. Hukum adat akan berlaku dan diakui
segenap masyarakat Indonesia. Adapun hukum adat yang
berlaku di daerah-daerah di Indonesia adalah hukum adat yang
diwariskan atau ditaati secara turun-temurun oleh
masyarakatnya.Indonesia menjamin kesatuan masyarakat
hukum adat dan hak-hak tradisionalnya selama hukum adat itu
masih berlaku. Sepanjang hukum tersebut tidak menghilangkan
prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia. Masyarakat
Indonesia sebagai Negara taat hukum menghormati penuh
aturan yang dibuat oleh Negara maupun Aturan adat yang
mengatur masyarakatnya.Selain hukum tertulis dan tidak terulis
yang Mengatur, yurisprudensi (pendapat hakim terdahulu) juga
menjadi pertimbangan hukum Suatu putusan saat hakim
mempertimbangkan putusannya di pengadilan.

9) .Penjelasan tentang pratana budaya, dan pentingnya pranata


budaya di Maluku.
 Pengertian pranata budaya
Pranata budaya adalah adalah suatu sistem tata
kelakuan dan hubungan yang berpusat kepada aktivitas
aktivitas untuk memenuhi kompkek-komplek kebutuhan
khusus dalam kehidupan masyarakat. Berdasarkan
pengertian tersebut dapat dipahami bahwa dalam
pranata kebudayaan terdapat 2 hal utama, yakni
aktibitas untuk mmenuhi kebutuhan dan norma yang
mengatur aktifitas tersebut, di dalam pranata sosial
terdapat seperangkat aturan yang berpedoman apda
kebudayaan.
 Pentingnya pranata budaya bagi masyarakat Maluku.
Ada beberapa faktor pentingnya pranata budaya di
Maluku, seperti berikut

- Peran budaya pela sebagai media resolusi konflik

Budaya pela sebagai media resolusi konflik


diwujdudkan melalui lebaga adat. Tata cara atau
langkah-langkah yang dilakukan dalam proses
penyelesaian sengketa oleh lembaga adat di Maluku
Tengah secara umum hampir sama antara negeri satu
dengan lainnya. Prosedur di awali dengan pengaduan
oleh pihak yang merasa dirugikan kepada raja dan
atau kepala soa baik secara langsung maupun
melalui perantara, kemudian pemangiilan para pihak
dan tahap akhir raja/hakim adat akan menyimpulkan
apa yang dibicarakan sebelummya dalam
musyawarah.

- Fungsi sosial budaya pela

Peran dan fungsi sosial budaya pela adalah


mendukung dan memvalidasi tatanan sosial. Di satu
sisi pela berfungsi sebagai sarana penata kehidupan
masyarakat melalui pengukuhan aturan yang berlaku
di dalam masyarakat sebagai sebuah tradisi sosial.
Dengan begitu, aturan-aturan sosial yang kemudian
diwujudkan dalam bentuk norma-norma atau aturan-
aturan sosial hukum adat mendapatkan pengukuhan
pada arketipe yang terdapat di dalamnya. Di sisi lain,
ktradisi pela pun memberikan pola-pola yang
mengatur dinamika kelompok masyarakat . dalam
hubungan ini, pela tecermin sebagai alat penanda
identitas kolektif masyarakat makuku di tengah
masyarakat modern.

Dari dua faktor tersebtu dapat kita simpulkan bahwa


pentingnya pranata budaya di Maluku selain sebagai
literasi atau media resolusi konflik ternyata pentingya
pranata budaya di Maluku sebagai simbol atau
penanda masyarakat di Maluku memegang erat
tentang aturan budaya walau sedang berada di
tengah-tengah era zaman modern seperti ini.

10) . Agama adalah sistem yang mengatur kepercayaan dan


peribadatan Kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang
berhubungan dengan budaya, dan pandangan dunia yang
menghubungkan manusia dengan tatana kehidupan

 Perbedaan antara agama dan Religi.


Agama: tuntunan hidup yang termaktub dalam suatu
teks berbentuk kitab suci yang bersifat tetap berlaku
terus menerus karena diwarisi secara turun temurun .
Prinsip dari agama adalah mewujudkan tatanan
kehidupan yang teratur agar tidak kacau. Sedangkan
Religi: adanya persepsi yang sadar tentang eksistensi
kekuatan diluar manusia yang mempengaruhi
kelangsungan hidup mereka serta perwujudan ritus
yang kongkrit sebagai penghambaan dan
ketertundukkan manusia terhadap kekuatan tersebut.
Dari penjelasan tentang agama dan religi di atas dapat
kita mengambil kesimpulan perbedaan agama dan religi
yaitu agama adalah suatu aturan yang berkaitan dengan
kaidah kepercayaan atau iman terhadap tuhan yang kita
yakini. Karena pada dasarnya terutama di Indonesia
terdapat beraneka 6 agama yang formal yang di akui
secara resmi di Indonesia seperti agama Islam, Kristen
Protestan, Kristen Katolik, Hindu, Budha dan Konghucu.
Dan selebihnya ada beberapa suku suku pedalaman
yang terdapat di Indonesia yang menganut agama non
formal. Yang dimaksud dengan non formal disini adalah
kepercayaan yang mereka yakini dari leluhur mereka
yang masih berkaitan dengan adat istiadat budaya pada
suku. Tertentu.

 Dan pentingnya agama dan religi menurut saya yaitu.


 Menurut saya Agama sangat penting dalam mengatur
kehidupan manusia dan mengarahkannya kepada kebaikan
bersama. Artinya, agama tidak hanya memberikan nilai-nilai
yang bersifat moralitas, namun juga menjadikannya sebagai
fondasi keyakinan. Agama mensyarakatkan moralitas
sebagai bagian iman secara keseluruhan.Agama
menghidupkan kekuatan dalam diri manusia untuk mampu
menghadapi pelbagai penderitaan hidup dan berperan
sebagai benteng kokoh yang melindunginya dari serangan
keputusasaan dan hilangnya harapan. Berkat keimanan
yang kuat dan keyakinan bahwa Allah pasti memberi
pertolongan, setiap masalah yang muncul dan setiap jalan
buntu yang ditemui dalam kehidupannya dapat dipecahkan
dan diatasi. Jadi, selain peran iman sebagai kekuatan
pendorong/motivasi, tetapi juga merupakan faktor
yang memungkinkan manusia sanggup menghadapi
dan menanggung cobaan hidup dengan penuh
ketegaran dan menyelamatkannya dari kepahitan
akibat kegagalan dan kekecewaan yang alamiDan
pentingnya religi bagi saya yaitu, sebagai patokan
bahwa setiap apa yang mustahil terjadi dimuka bumi ini
pasti ada karena itu keuasaan Tuhan, karena kembali
pada pribadi saya yang meyakini adanya sesuatu yang
gaib (ilahi) pasti ada karena adanya Tuhan Yang Maha
Kuaasa yang menciptkaan Seluruh isi bumi baik secara
nyata maupun tidak nyata ( abstrak ).

Anda mungkin juga menyukai