Anda di halaman 1dari 41

1.

Tema : definisi
Definisi Sosiologi
Sosiologi ialah suatu bidang ilmu yang mempelajari tentang manusia sebagai
mahluk sosial dan interaksi antar manusia yang terjadi di dalam lingkungan
masyarakat. Ada juga yang menyebutkan definisi dari sosiologi yaitu ilmu
pengetahuan yang mempelajari tentang sifat, perilaku, dan perkembangan
masyarakat. Jadi, yang dipelajari di dalam sosiologi ialah perilaku sosial antara
individu dengan individu, individu dengan kelompok, serta kelompok dengan
kelompok.
Sumber: https://olympics30.com/pengertian-sosiologi/

Definisi Antropologi
Antropologi adalah ilmu yang mempelajari tentang manusia, baik dari segi
budaya, perilaku, keanekaragaman, dan lain sebagainya. Kata antropologi sendiri
berasal dari bahasa Yunani yaitu “Anthropos” yang berarti manusia
dan “Logos” yang berarti wacana. Sehingga secara etimologis, arti antropologi
adalah ilmu yang mempelajari tentang manusia termasuk kajian-kajian di dalamnya.
Sumber: https://www.maxmanroe.com/vid/sosial/pengertian-antropologi.html

Perbedaan Sosiologi dan Antropologi


Adapun perbedaan sosiologi dengan antropologi yang diantaranya yaitu:
Antropologi lebih memusatkan pada penduduk yang merupakan masyarakat
tunggal, tunggal dalam arti kesatuan masyarakat yang tinggal daerah yang sama,
antropologi mirip seperti sosiologi akan tetapi pada sosiologi lebih menitik beratkan
pada masyarkat dan kehidupan sosialnya.
Arus utama inilah yang secara tradisional memisahkan antropologi dari
disiplin ilmu kemanusiaan lainnya yang menekankan pada perbandingan/perbedaan
budaya antar manusia. Walaupun begitu sisi ini banyak diperdebatkan dan menjadi
kontroversi sehingga metode antropologi sekarang seringkali dilakukan pada
pemusatan penelitian pada penduduk yang merupakan masyarakat tunggal
Sedangkan sosiologi walaupun hampir sama dengan antropologi, namun
kedua ilmu ini memiliki perbedaan. Sosiologi ialah pengetahuan atau ilmu tentang
sifat masyarakat, perilaku masyarakat dan perkembangan masyarakat.

Ilmu Pengantar Sosiologi dan Antropologi Page 1


Dari pengertian tersebut dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa sosiologi
mempelajari masyarakat sebagai satu kesatuan. Baik itu sistem, interaksi, kekuasaan,
mata pencaharian, karakter kelompok dan lain sebagainya. Sedangkan antropologi
ialah sebuah ilmu yang mempelajari individu sebagai bagian masyarakat, bagaimana
individu-individu tersebut memiliki peran dan berperan dalam masyarakat.
Sumber:https://www.gurupendidikan.co.id/penjelasan-perbedaan-sosiologi-dengan-
antropologi/

Quiz : Setujukah anda jika dikatakan bahwa Antropologi mempelajari masa lalu
sedangkan Sosologi mempelajari ilmu masa kini?
Jawab:Tidak setuju, karena antropologi tujuannya membekali manusia dengan
berbagai wawasan dan fakta budaya berbeda, baik budaya masa lampau
maupun masa kini. Sedangkan sosiologi ilmu yang mempelajari masyarakat,
perilaku dari masyarakat dan perilaku sosial yang ada serta mengamati
perilaku kelompok dalam kehidupan manusia dimasa lalu maupun masa
kini.

2. Tema : Sejarah Perkembangan dan Cabang-cabang Ilmu Antropologi


4 fase perkembangan ilmu antropologi sebagai berikut:
Fase Pertama (Sebelum tahun 1800-an)
Sekitar abad ke-15-16, bangsa-bangsa di Eropa mulai berlomba-lomba untuk
menjelajahi dunia. Mulai dari Afrika, Amerika, Asia, hingga ke Australia. Dalam
penjelajahannya mereka banyak menemukan hal-hal baru. Mereka juga banyak
menjumpai suku-suku yang asing bagi mereka. Kisah-kisah petualangan dan
penemuan mereka kemudian mereka catat di buku harian ataupun jurnal perjalanan.
Mereka mencatat segala sesuatu yang berhubungan dengan suku-suku asing tersebut.
Mulai dari ciri-ciri fisik, kebudayaan, susunan masyarakat, atau bahasa dari suku
tersebut. Bahan-bahan yang berisi tentang deskripsi suku asing tersebut kemudian
dikenal dengan bahan etnogragfi atau deskripsi tentang bangsa-bangsa. Bahan
etnografi itu menarik perhatian pelajar-pelajar di Eropa. Kemudian, pada permulaan
abad ke-19 perhatian bangsa Eropa terhadap bahan-bahan etnografi suku luar Eropa
dari sudut pandang ilmiah, menjadi sangat besar. Karena itu, timbul usaha-usaha
untuk mengintegrasikan seluruh himpunan bahan etnografi.
Fase Kedua (tahun 1800-an)

Ilmu Pengantar Sosiologi dan Antropologi Page 2


Pada fase ini, bahan-bahan etnografi tersebut telah disusun menjadi karangan-
karangan berdasarkan cara berpikir evolusi masyarakat pada saat itu. masyarakat dan
kebudayaan berevolusi secara perlahan-lahan dan dalam jangka waktu yang lama.
Mereka menganggap bangsa-bangsa selain Eropa sebagai bangsa-
bangsa primitif yang tertinggal, dan menganggap Eropa sebagai bangsa yang tinggi
kebudayaannya.Pada fase ini, Antopologi bertujuan akademis,mereka mempelajari
masyarakat dan kebudayaan primitif dengan maksud untuk memperoleh pemahaman
tentang tingkat-tingkat sejarah penyebaran kebudayaan manusia.
Fase Ketiga (awal abad ke-20)
Pada fase ini, negara-negara di Eropa berlomba-lomba membangun koloni di
benua lain seperti Asia, Amerika, Australia dan Afrika. Dalam rangka membangun
koloni-koloni tersebut, muncul berbagai kendala seperti serangan dari bangsa asli,
pemberontakan-pemberontakan, cuaca yang kurang cocok bagi bangsa Eropa serta
hambatan-hambatan lain. Dalam menghadapinya, pemerintahan kolonial negara
Eropa berusaha mencari-cari kelemahan suku asli untuk kemudian menaklukannya.
Untuk itulah mereka mulai mempelajari bahan-bahan etnografi tentang suku-suku
bangsa di luar Eropa, mempelajari kebudayaan dan kebiasaannya, untuk kepentingan
pemerintah kolonial.
Fase Keempat (setelah tahun 1930-an)
Pada fase ini, Antropologi berkembang secara pesat. Kebudayaan-kebudayaan
suku bangsa asli yang di jajah bangsa Eropa, mulai hilang akibat terpengaruh
kebudayaan bangsa Eropa. Pada masa ini pula terjadi sebuah perang besar di
Eropa, Perang Dunia II. Perang ini membawa banyak perubahan dalam kehidupan
manusia dan membawa sebagian besar negara-negara di dunia kepada kehancuran
total. Kehancuran itu menghasilkan kemiskinan, kesenjangan sosial, dan
kesengsaraan yang tak berujung. Namun pada saat itu juga, muncul
semangat nasionalisme bangsa-bangsa yang dijajah Eropa untuk keluar dari
belenggu penjajahan. Sebagian dari bangsa-bangsa tersebut berhasil mereka. Namun
banyak masyarakatnya yang masih memendam dendam terhadap bangsa Eropa yang
telah menjajah mereka selama bertahun-tahun. Proses-proses perubahan tersebut
menyebabkan perhatian ilmu antropologi tidak lagi ditujukan kepada penduduk
pedesaan di luar Eropa, tetapi juga kepada suku bangsa di daerah pedalaman Eropa
seperti suku bangsa Soami, Flam dan Lapp.

Ilmu Pengantar Sosiologi dan Antropologi Page 3


Sumber: http://www.langkahpembelajaran.com/2015/10/pengertian-antropologi-dan-
sosiologi.html

Cabang-cabang Ilmu Antropologi

Antropologi Fisik
Antropologi Fisik merupakan cabang ilmu antropologi yang memelajari
manusia dan primata/bukan manusia dalam arti biologis, evolusi, dan demografi.
Ada juga faktor biologis dan sosial yang memengaruhi evolusi manusia dan primata
lainnya, yang menghasilkan, mempertahankan, atau merubah variasi genetik dan
fisiologisnya pada saat ini.

Antropologi Budaya
Antropologi Budaya merupakan cabang ilmu yang mempelajari bagaimana
orang – orang memahami dunia di sekitar mereka dengan cara yang sangat berbeda.
Dan antropologi budaya lebih berhubungan dengan filsafar, literatur atau sastra, dan
seni tentang bagaimana suatu kebudayaan memengaruhi pengalaman seseorang dan
kelompok dan juga memberikan kontribusi terhadap pemahaman tersebut.

Antropologi Prasejarah
Antropologi Prasejarah, merupakan cabang ilmu antropologi yang
mempelajari sejarah perkembangan dan persebaran semua kebudayaan manusia
sebelum manusia mengenal tulisan. Dan dilihat secara umum, perkembangan
kebudayaan umat manusia dapat dibagi ke dalam 2 bagian. Yang pertama, masa
sejak munculnya makhluk manusia sekitar 800.000 tahun yang lalu hingga masa
dimana kebudayaan manusia belum mengenal tulisan, dan untuk yang kedua, adalah
masa kebudayaan manusia setelah mengenal tulisan.

Antropologi Linguistik
Antropologi Prasejarah yang satu ini ilmu antropologi yang secara spesifik
mengkaji masalah bahasa ini adalah antropologi linguistik atau etnolinguistik dan
maksud dari itu adalah : manusia diberi kelebihan dibandingkan dengan makhluk
hidup lainnya dalam menciptakan simbol – simbol yang terangkum dalam istilah
bahasa. Bahasa juga sangat penting sebagai media berkomunikasi sehingga interaksi

Ilmu Pengantar Sosiologi dan Antropologi Page 4


antarindividu atau antarkelompok akan menjadi lebih efektif. Dan bahasa juga
memiliki fungsi sebagai media transmisi unsur – unsur kebudayaan dari satu
generasi kepada generasi berikutnya. Karena itu fungsi ini menjadi unsur penting
untuk di pelajari oleh antropologi.

Antropologi Sosial
Antropologi sosial merupakan studi yang mempelajari hubungan antara orang-
orang dan sekelompok team ataupun rekan. Antropologi ini juga dibedakan menjadi
2 bagian atas dasar perbedaan fokus kajiannya. Pertama yaitu, ilmu yang lebih
memfokuskan diri pada kajian bidang diakronik yaitu kajian yang di susun dalam
waktu atau rentang yang berurutan. Untuk yang kedua, ilmu yang lebih menekankan
perhatiannya pada bidak sinkronik yaitu kajian dalam kurung waktu yang bersamaan
atau yang lebih akrab dengan sebutkan antropologi sosial.

Antropologi Psikolog
Antropologi Psikologi atau yang disebut juga Etnopsikologi adalah sebuah
kajian antropologi yang menggunakan konsep – konsep psikologi dalam proses
analisanya. Antropologi ini baru sekitar tahun 1900-an, para ahli antropologi
mempelajari masalah kepribadian suatu suku bangsa dengan lebih cermat teliti
dengan menggunakan konsep – konsep dan teori – teori psikologi. Dan dari situ
muncul dari mereka dapat mendeskripsikan kepribadian suatu suku bangsa dengan
lebih objektif dan teliti untuk menemukan kepribadian umum warga suatu bangsa
atau suatu suku bangsa.

Antropologi Spesialisasi
Antropologi Spesialisasi yaitu ilmu yang memfokuskan pada bidang – bidang
tertentu dan seorang ahli antropologi tetap akan memahami bidang yang ditelitinya
pada konteks keseluruhan aspek kemasyarakatan. Beberapa perkembangan
antropologi yang menjurus pada lahirnya bidang –bidang spesial yaitu antropologi
ekonomi, antropologi politik, antropologi kependudukan, dan lain – lain.

Antropologi Terapan
Antropologi Terapan yaitu ilmu antropologi yang menggunakan metode –
metode, konsep – konsep, dan teori – teori antropologi. Didalam antropologi,

Ilmu Pengantar Sosiologi dan Antropologi Page 5


pembangunan merupakan salah satu bidang ilmu yang tergolong ke dalam
antropologi terapan bersamaan dengan spesialisasi yang lainnya. Sebagai hasilnya
yaitu berupa data – data yang dapat digunakan sebagai masukan dalam pembuatan
kebijakan suatu pemerintahan.

Antropologi Molekuler
Antropologi Molekuler adalah bidang ilmu yang mempelajari evolusi, migrasi,
dan persebaran manusia di bumi melalui analisis molekuler. Biasanya menggunakan
perbandingan sekuens DNA dan protein dalam melihat variasi populasi dan
hubungan antar atau inter-populasi dalam menentukan suatu populasi tertentu.

Antropologi Forensik
Antropologi Forensik adalah ilmu terapan antropologi dalam ruang legal
(hukum), biasanya menggunakan perspektif dan keahlian ekologi manusia,
paleopatalogi dan osteologi dalam kasus – kasus kriminal luar biasa.
Sumber: http://halomister-d.blogspot.com/p/blog-page.html

Quiz : Apa perbedaan pengetahuan dan ilmu pengetahuan?


Jawab:Pengetahuan adalah ilmu yang di dapat dari pancca indera, seperti yang
didapat dari pengalaman pribadi/kelompok. Sedangkan ilmu pengetahuan
adalah ilmu yang tersusun secara sistematis,terstruktur,teruji,dan biasanya di
dapat dari pengalaman orang lain.

3. Tema: Manusia dan Kebudayaan


Pengertian Manusia
Secara bahasa manusia berasal dari
kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti berpikir, berakal budi atau
makhluk ang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain).Secara umum manusia
adalah makhluk sosial yang senantiasa membutuhkan orang lain, oleh karena itu
manusia senantiasa membutuhkan interaksi dengan manusia yang lain.
Sumber:https://www.temukanpengertian.com/2013/09/pengertian-manusia.html

Pengertian kebudayaan

Ilmu Pengantar Sosiologi dan Antropologi Page 6


Pengertian Kebudayaan secara umum ialah hasil cipta, rasa dan karsa manusia
dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yang kompleks yang mencakup pengetahuan,
keyakinan, seni, susila dan hukum adat dan setiap kecakapan serta kebiasaan.
Sumber:https://pengajar.co.id/pengertian-kebudayaan-pengertian-unsur-fungsi-dan-
contohnya/

Hukum Tiga Jenjang Auguste Comte


Dalam pandangan positivisme nya Auguste Comte kemudian berpendapat
bahwa manusia itu mengalamai evolusi atau mengalami tahap kemajuan dalam
berfikir. Nah comte itu kemudian merumuskan perkembangan manusia menjadi 3
tahap atau jenjang.

1) Tahap Teologis
Tahap ini merupakan periode terlama dalam sejarah. Karena awal mula
pekembangan akal budi memakai gagasan keagamaan yang belum adanya
penguasaan atas makhluk lain. Tahap inipun dibagi menjadi tiga periode :
a. Periode Fetisisme
Bentuk pemikiran masyarakat primitif kepercayaan atas roh-roh atau bangsa
halus yang turut hidup bersama kita. Ini terlihat pada zaman purba dimana
diadakan upacara penyembahan roh halus untuk meminta bantuan maupun
perlindungan.
b. Periode Politeisme
Periode ini masyarakat telah percaya akan bentuk para penguasa bumi yakni para
dewa-dewa yang terus mengontrol semua gejala alam.
c. Periode Monoteisme
Semakin majunya pemikiran manusia, pada periode terakhir ini muncul
kepercayaan akan satu yang tinggi pada abad pertengahan. Kepercayaan akan
Tuhan yang berkuasa penuh atas jagad raya, mengatur segala gejala alam dan
takdir makhluk.
2) Tahap Metafisik
Tahap transisi dari teologi ke tahap positif. Dimana segala gejala sosial terdapat
kekuatan yang dapat terungkapkan (ditemukan dengan akal budi). Namun disini
belum adanya verifikasi. Mekipun penerangan dari alam sendiri tapi belum

Ilmu Pengantar Sosiologi dan Antropologi Page 7


berpangkal pada data empiris. Jadi, bisa dikatakan masih pergeseran cara berpikir
manusia.
3) Tahap Positif
Ditahap ini gejala alam dijalaskan secara empiris namun tidak mutlak. Tapi
pengetahuan dapat berubah dan mengalami perbaikan seiring intelektual manusia
sehingga dapat diterapkan dan dimanfaatkan. Akal budi penting tapi harus
bedasarkan data empiris agar memperoleh hukum-hukum baru.
Sumber:https://sosmalik.wordpress.com/2013/05/21/hukum-tiga-jenjang-auguste-
comte/#more-369

Quiz : Setujukah anda dengan teori evolusi? Berikan alasannya!


Jawab:Setuju, karena teori tersebut tidak hanya mengarah pada evolusi manusia
saja melainkan juga dalam bidang tekhnologi,sebagai contoh banyak
tekhnologi pertanian seperti perancangan bibit unggul adalah aplikasi dari
teori evolusi yang kita nikmati manfaatnya sehari-hari.Bahkan setiap riset
pengobatan dalam obat,vaksin dan serum menggunakan teori dasar
evolusi.

4. Tema : Unsur-unsur Universal Kebudayaan (Religi)


Unsur Kebudayaan Universal
1) Bahasa
Bahasa merupakan suatu pengucapan yang indah dalam elemen kebudayaan dan
sekaligus sebagai alat perantara yang paling utama bagi manusia untuk
meneruskan atau mengadaptasikan kebudayaan.
Bentuk bahasa ada dua, yaitu bahasa lisan dan bahasa tulisan.
2) Sistem Pengetahuan
Sistem pengetahuan berkisar pada pengetahuan tentang kondisi alam
sekelilingnya dan sifat-sifat peralatan yang digunakannya. Sistem pengetahuan
meliputi flora dan fauna, ruang pengetahuan tentang alam sekitar, waktu, ruang
dan bilangan, sifat-sifat dan tingkah laku sesama manusia serta tubuh manusia.
3) Sistem Kemasyarakatan atau Organisasi Sosial
Organisasi sosial merupakan sekelompok masyarakat yang anggotanya merasa
satu dengan sesamanya. Sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial meliputi

Ilmu Pengantar Sosiologi dan Antropologi Page 8


kekerabatan, asosiasi, sistem kenegaraan, sistem kesatuan hidup, dan
perkumpulan.
4) Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi
Yang dimaksud dengan teknologi adalah jumlah dari semua teknik yang dimiliki
oleh para anggota dalam suatu masyarakat yang meliputi cara bertindak dan
berbuat dalam mengelola dan mengumpulkan bahan-bahan mentah.
Kemudian bahan tersebut dijadikan sebagai alat kerja, penyimpanan, pakaian,
perumahan, alat transportasi, dan kebutuhan hidup lainnya yang berupa material.
Unsur teknologi yang sangat menonjol adalah kebudayaan fisik yang meliputi
alat produksi, senjata, wadah, makanan dan minuman, pakaian, perhiasan, tempat
tinggal, perumahan, dan alat-alat transportasi.
5) Sistem Mata Pencaharian Hidup
Sistem mata pencaharian hidup adalah segala usaha atau upaya manusia untuk
medapatkan barang atau jasa yang dibutuhkan.
Sistem mata pencaharian hidup atau sistem ekonomi meliputi berburu,
mengumpulkan makanan, bercocok tanam, perikanan, peternakan, dan
perdagangan.
6) Sistem Religi
Sistem religi bisa diartikan sebagai sebuah sistem yang terpadu antara keyakinan
dan praktek keagamaan yang berhubungan dengan hal-hal yang suci dan tidak
dapat dijangkau oleh akal dan pikiran.
Sistem religi meliputi sistem kepercayaan, sistem nilai, pandangan hidup,
komunikasi keagamaan, dan upacara keagamaan.
7) Kesenian
Secara sederhana kesenian dapat diartikan sebagai segala hasrat manusia terhadap
keindahan atau estetika. Bentuk keindahan yang beraneka ragam itu muncul dari
sebuah permainan imajinatif dan kreatif.
Sumber : https://sahabatnesia.com/unsur-kebudayaan-universal/

Pengertian Religi

Ilmu Pengantar Sosiologi dan Antropologi Page 9


Religi adalah segala sistem perbuatan manusia untuk mencapai maksud
dengan cara menyadarkan diri pada kekuasaan"sesuatu" ( roh-roh nenek moyang,
dewa-dewa,Tuhan ) yang diagungkan.
Sumber : https://brainly.co.id/tugas/9145798

Teori Evolusi Religi


E.B Tylor
Edward Burnett Tylor (1832-1917) adalah seorang perintis antropologi social budaya
yang berasal dari inggris. Salah satu karyan terpenting EB Tylor adalah primitive
culture : Research into the Development of Mythologi, Philosophy,Religion,
Languange, Art and Custem (1817).

Skema Teori
Jiwa>>Makhluk Halus(Roh)>>Dewa-dewa(animism)>>Satu Tuhan

E.B Tylor berpendapat, asal mula religi adalah adanya kesadaran manusia akan
adanya jiwa.
Selanjutnya Tylor mengatakan bahwa jiwa yang lepas ke alam disebut dengan roh
atau makhluk halus. Inilah menyebabkan manusia berkeyakinan kepada roh-roh
yang menempati alam. Sehingga manusia memberikan penghormatan berupa
upacara doa, sesajian dll.Inilah disebut Tylor sebagai animism.
Sumber:http://teoriantropologi.blogspot.com/2009/02/teori-evolusi-religi.html

Quiz : Apa perbedaan akal sehat dan sains?


Jawab:Akal sehat mengambil proses bukti dan penalaran yang masuk akal(logis)
tanpa banyak berpikir rumit atau merenung hal sulit. Sedangkan sains adalah
berasal dari bahasa latin yaitu (scientia) yang artinya pengetauan, dimana
suatu cara untuk mempelajari berbagai aspek-aspek secara terorganisir dan
sistematis.Berpihak pada kebenaran yang bersifat ilmiah (menggunakan logika
dan pastinya akan mendapat hasil yang sama.)

5. Tema : Unsur-unsur Universal Kebudayaan


Faktor yang menyebabkan perbedaan bahasa setiap suku bangsa

Ilmu Pengantar Sosiologi dan Antropologi Page 10


1) Pengaruh bahasa Asing Beberapa wilayah yang berinteraksi dengan masyarakat
asing akan menyerap beberapa istilah asing kedalam bahasa daerahnya.
Penyerapan bahasa asing terjadi karena adanya istilah-istilah baru yang
sebelumnya tidak ada dalam pembedaharaan bahasa daerah. Indonesia menerima
banyak pengaruh bahasa asing dari beberapa negara seperti Portugis, Belanda,
Inggris dan Jepang. Bahasa asing yang paling banyak diserap oleh bahasa daerah
di Indonesia yaitu bahasa Belanda, Inggris dan Portugis.
2) Perbedaan Wilayah, seringkali menjadi batas penggunaan bahasa daerah,
maksudnya bahasa daerah hanya digunakan di daerahnya saja karena bahasa
merupakan salah satu ciri identitas suatu daerah.
3) Latar Belakang Sejarah yang Berbeda, Latar belakang sejarah berpengaruh
terhadap bahasa daerah suatu masyarakat. Sebagai contoh, bahasa Sunda di
Banten merupakan perpaduan antara bahasa Sunda dan bahasa Jawa, hal ini
terjadi karena latar belakang sejarah masyarakat Banten pernah berinteraksi
dengan masyarakat Jawa pada jaman kerajaan Mataram.
4) Lingkaran Hukum Adat dan Kemasyarakatan yang Berlainan, Lingkaran hukum
adat sekaligus menjadi batas pemakaian bahasa yang digunakan oleh
masyarakatnya, karena bahasa tersebut menjadi ciri identitas dari suatu lingkaran
hukum adat. Setiap lingkaran hukum adat akan memiliki bahasa sendiri.
Sumber:https://www.seppuloeppa.com/penyebab-terjadinya-perbedaan-
bahasa-setiap-suku-bangsa/

Pengaruh Revolusi Industri terhadap Mata Pencaharian Hidup

Menurut Drs. Thayeb M. Gobel (pendiri Gobel Group) (Alm.) dan Mr.
Konosuke Matsushita (pendiri Matsushita Electric Industrial co.,ltd - jepang) (Alm.),
kemajuan masyarakat industri di Indonesia, tidak mungkin lepas dari daya kreativitas
dan inovasi pelaku industri masyarakat pengguna produk industri. Karena itu, daya
kreativitas dan inovasi yang menjadi sumber mata air kemajuan dan perkembangan
masyarakat industri di Indonesia.
Dalam masyarakat industri biasanya terdapat spesialisasi pekerjaan.
Terbentuknya spesialisasi pekerjaan tersebut disebabkan oleh semakin kompleks dan
rumitnya bidang-bidang pekerjaan dalam masyarakat industri. Proses perubahan

Ilmu Pengantar Sosiologi dan Antropologi Page 11


yang terjadi dalam diferensiasi pekerjaan ini mengakibatkan terjadinya hierarki
prestise dan penghasilan yang kemudian menimbulkan adanya stratifikasi dalam
masyarakat yang biasanya berbentuk piramida. Stratifikasi sosial inilah yang
menentukan strata anggota masyarakat yang ditentukan berdasarkan sikap dan
karakteristik masing-masing anggota kelompok.
Di wilayah Industri sudah banyak tedapat industri. Ini menyebabkan mata
pencaharian masyarakat setempat sebagai karyawan atau buruh pabrik. Hal ini
disebabkan lahan pertanian sekitar desa industri telah menjadi lahan industri,
menjadikan kebanyakan warga menjadikan mata pencaharian utama adalah sebagai
karyawan pabrik atau sebagai buruh. Selain itu akibat wilayah mereka menjadi
industri, menyebabkan dari masyarakat menjadi pedagang, baik kecil maupun
menengah.
Dalam masyarakat Industri, mata pencaharian masyarakatnya secara umum
dapat diklasifikasikan sebagai pengolah dan pembuat barang-barang industri.
Bercocok tanam tidak lagi menjadi pekerjaan tetap mereka,karena lahan- lahan
pertanian telah berubah fungsi menjadi home industri dan pabrik pabrik. Perlu
digarisbawahi bahwa perubahan mata pencaharian tadi, juga sangat berpengaruh
pada kemajuan perdagangan. Sehingga berdagang juga merupakan salah satu ciri
mata pencaharian masyarakat industri.
Sumber: http://citrariski.blogspot.com/2010/12/masyarakat-industri.html

Quiz : Tuliskan salam/sapaan khas dari berbagai Negara !


Jawab:
 Spanyol : Hola
 Perancis : Bonjour
 Mandarin : Ni Hao
 Turki : Merhaba
 Italia : Ciao
 Swedia : Hej
 Korea : Anyeong

6. Tema : Kebudayaan Lokal, Kebudayaan Nasional, Kebudayaan Asing

Ilmu Pengantar Sosiologi dan Antropologi Page 12


Budaya Lokal

Budaya lokal adalah nilai-nilai lokal hasil budi daya masyarakat suatu daerah
yang terbentuk secara alami dan diperoleh melalui proses belajar dari waktu ke
waktu. Adat pernikahan secara tradisional adalah salah satu bentuk budaya lokal
pula. Oleh karena itu, jika ada sepasang pengantin yang berasal dari daerah yang
berlainan, seringkali mengenakan busana tradisional pernikahan bergantian sesuai
dengan busana daerah masing-masing mempelai. Demikian pula acara tradisi
upacara pernikahan diadakan dua kali, disesuaikan dengan upacara adat masing-
masing mempelai.

Bentuk lain dari budaya lokal adalah tarian tradisional. Tarian tradisional di
Indonesia awalnya dipertunjukkan untuk peristiwa tertentu seperti panen, kelahiran,
pemakaman, dan pernikahan. Saat ini tradisi tersebut ada yang mengalami
pergeseran, tarian dipertunjukkan untuk acara komersial. Namun demikian, hal
tersebut dapat menjadi salah satu sarana untuk melestarikan budaya lokal, bahkan
untuk memperkenalkan budaya lokal ke tingkat yang lebih halus.

Bahasa daerah juga salah satu bentuk budaya lokal. Isitilah-istilah yang
berasal dari bahasa daerah sesungguhnya dapat menjadi suatu kontrol sosial bagi
masyarakatnya.

Budaya Nasional

Budaya nasional adalah budaya yang dihasilkan oleh masyarakat bangsa


tersebut sejak zaman dahulu hingga kini sebagai suatu karya yang dibanggakan yang
memiliki kekhasan bangsa tersebut dan memberi identitas warga, serta menciptakan
suatu jati diri bangsa yang kuat. Sifat khas yang dimaksudkan di dalam kebudayaan
nasional hanya dapat dimanifestasikan pada unsur budaya bahasa, kesenian, pakaian,
dan upacara ritual. Unsur kebudayaan lain bersifat universal sehingga tidak dapat
memunculkan sifat khas, seperti teknologi, ekonomi, sistem kemasyarakatan, dan
agama. Kebudayaan nasional sesungguhnya dapat berupa sumbangan dari
kebudayaan lokal. Jadi, sumbangan beberapa kebudayaan lokal tergabung menjadi
satu ciri khas yang kemudian menjadi kebudayaan nasional.

Ilmu Pengantar Sosiologi dan Antropologi Page 13


Salah satu contoh budaya nasional adalah pakaian batik. Batik adalah hasil
dari budaya lokal. Beberapa daerah di Indonesia dapat menciptakan batik dengan
corak khas yang berbeda-beda. Batik kemudian diangkat menjadi salah satu pakaian
nasional. Dengan demikian budaya lokal menjadi budaya nasional.

Budaya Asing

Globalisasi terjadi di semua bidang kehidupan. Kebudayaan asing akan


semakin mudah memengaruhi budaya lokal. Namun demikian, tidak seluruh budaya
asing membawa pengaruh buruk bagi budaya lokal. Kebudayaan asing adalah
kebudayaan yang berada di luar, wilayah kebudayaan diri. Keberadaan kebudayaan
asing dapat menimbulkan beberapa hal yang beragam. Kebudayaan asing menjadi
baik bagi kebudayaan nasional ketika kebudayaan asing mampu memberi masukan
kebudayaan yang sesuai dengan kepribadian kebudayaan nasional, contohnya adalah
agama. Banyak agama yang masuk ke Indonesia sesuai dengan kepribadian bangsa,
sehingga hampir seluruh agama yang masuk ke Indonesia dapat berkembang dengan
baik. Keburukan bagi kebudayaan nasional dapat berupa kerusakan moral,
kehancuran moral, keterlambatan berpikir, dan lain sebagainya. Salah satu contoh
kebudayaan asing yang member pengaruh buruk bagi kebudayaan nasional adalah
media televisi. Melalui televisi, banyak orang yang terpengaruh cerita yang ada di
dalam sinetron sehingga ia terinspirasi untuk melakukan hal yang sama dengan cerita
di layar kaca tersebut.
Sumber : http://blog.unnes.ac.id/warungilmu/2015/12/17/budaya-lokal-budaya-
nasional-budaya-asing-hubungan-antar-budaya-di-era-globalisasi-antropologi-sma-
kelas-x/

Pengertian Akulturasi

Akulturasi (acculturation atau culture contact) didefinisikan sebagai proses


sosial yang timbul bila suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu
dihadapkan dengan unsur-unsur dari suatu kebudayaan asing dengan sedemikian
rupa, sehingga unsur-unsur kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah ke
dalam kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan

Ilmu Pengantar Sosiologi dan Antropologi Page 14


itu sendiri. Secara singkat, pengertian akulturasi adalah bersatunya dua kebudayaan
atau lebih sehingga membentuk kebudayaan baru tanpa menghilangkan unsur
kebudayaan asli.

Pengertian Asimilasi

Asimilasi atau assimilation adalah proses sosial yang timbul bila ada
golongan-golongan manusia dengan latar belakangan kebudayaan yang berbeda-
beda yang saling bergaul langsung secara intensif untuk waktu yang lama, sehingga
kebudayaan-kebudayaan golongan-golongan tadi masing-masing berubah sifatnya
yang khas, dan unsur-unsurnya masing-masing berubah menjadi unsur-unsur
kebudayaan campuran. Ringkasnya, pengertian asimilasi adalah bercampurnya dua
kebudayaan atau lebih sehingga membentuk kebudayaan baru.

Pengertian Difusi

Difusi atau diffusion merupakan suatu proses penyebaran unsur-unsur


kebudayaan ke seluruh dunia. Difusi dijadikan sebagai salah satu objek ilmu
penelitian antropologi, terutama sub-ilmu antropologi diakronik.
Sumber:https://etalasepustaka.blogspot.com/2016/08/pengertian-difusi-akulturasi-
asimilasi-serta-contohnya.html

Quiz : Maraknya penggunaan kerudung atau cadar adalah bentuk?


Jawab: Bentuk memenuhi aturan agama yaitu agama Islam, dimana dalam agama
islam sendiri diwajibkan bagi seorang wanita musllim untuk mengenakan
kerudung/jilbab/hijab untuk menutup aurat dengan sempurna dan merupakan
syariat dalam Islam. Sedangkan cadar sendiri merupakan kain yang digunakan
untuk menutupi wajah dimana cadar dalam islam dianjurkan akan tetapi
hukumnya adalah sunnah. Seperti pada Negara bagian timur cadar tidak hanya
di kenakan oleh seorang muslimah saja.Tetapi banyak dari mereka yang non
muslim juga mengenakan cadar mengingat topografi daerah mereka adalah
padang pasir, cadar yang mereka pakai juga dimaksudkan untuk melindungi
diri dari debu ataupun pasir saat berada diluar ruangan.

Ilmu Pengantar Sosiologi dan Antropologi Page 15


7. Tema : Etnografi
Pengertian Etnografi
Menurut Miles & Hubberman seperti yang dikutip oleh Lodico, Spaulding &
Voegtle, Etnografi berasal dari bahasa Yunani ethos dan graphos. Yang berarti
tulisan mengenai kelompok budaya. Sedangkan Menurut Le Clompte dan Schensul
etnografi adalah metode penelitian yang berguna untuk menemukan pengetahuan
yang terdapat atau terkandung dalam suatu budaya atau komunitas tertentu.[2]
Menurut Gay, Mills dan Airasian, penelitian etnografi adalah suatu studi mengenai
pola budaya dan perspektif partisipan dalam latar alamiah[3].
Menurut Haris seperti yang dikutip oleh Cresswell, etnografi adalah suatu
desain kualitatif dimana seorang peneliti menggambarkan dan menginterpretasikan
pola nilai, perilaku, kepercayaan dan bahasa yang dipelajari dan dianut oleh suatu
kelompok budaya. Menurut Cresswell etnografi berfokus pada keseluruhan
kelompok. Seorang etnografer meneliti pola yang diikuti satu kelompok misalnya
oleh sejumlah lebih dari 20 orang, jumlah yang lebih besar daripada yang biasa
diteliti dalam grounded theory. Namun bisa juga lebih sedikit misalnya sejumlah
guru dalam suatu sekolah namun tetap dalam lingkup keseluruhan kelompok besar
(dalam hal ini sekolah). [4]
Selanjutnya menurut Lodico maksud penelitian etnografi adalah untuk
menggali atau menemukan esensi dari suatu kebudayaan dan keunikan beserta
kompleksitas untuk bisa melukiskan interaksi dan setting suatu kelompok. [5]
Jadi suatu penelitian etnografi adalah penelitian kualitatif yang melakukan studi
terhadap kehidupan suatu kelompok masyarakat secara alami untuk mempelajari dan
menggambarkan pola budaya satu kelompok tertentu dalam hal kepercayaan, bahasa,
dan pandangan yang dianut bersama dalam kelompok itu.

Karakteristik Penelitian Etnografi

Dalam menjalankan penelitiannya seorang etnografer harus membangun


hubungan yang dekat dengan partisipan dari objek komunitas penelitiannya. Seperti
contoh etnografer Jonathan Kozol di atas, untuk meneliti komunitas kulit hitam di
Bronx, dia juga ikut tinggal di sana selama beberapa bulan untuk bisa menyelami
kehidupan mereka. Mereka pun mulai percaya pada Kozol dan mau berbagi

Ilmu Pengantar Sosiologi dan Antropologi Page 16


mengenai perasaan terdalam mereka dan pandangan mereka tentang kemiskinan dan
perbedaan warna kulit [6].

Penelitian etnografi meneliti suatu proses dan hasil akhir [7]. Akhir dari
penelitian adalah membuat tulisan yang kaya akan gambaran detail dan mendalam
mengenai objek penelitan (thick description)[8]. Sebagai penelitian suatu proses,
seorang etnografer melakukan participant observation, di mana seorang peneliti
melakukan eksplorasi terhadap kegiatan hidup sehari-hari dari objek kelompoknya,
melakukan pengamatan dan mewawancarai anggota kelompok dan terlibat di
dalamnya. Participant obeservation juga berarti bahwa peneliti ikut terlibat dan ikut
berperan dalam pengamatan. Untuk keperluan penelitian ini seorang etnografer
memelukan seorang key informant atau gatekeeper yang bisa membantu
menjelaskan dan masuk ke dalam kelompok tersebut. Selain itu seorang etnografer
harus mempunyai sensitivitas tinggi terhadap partisipan yang sedang ditelitinya,
karena bisa jadi peneliti belum familiar terhadap karakteristik mereka.

Berikut ini aspek atau karakteristik etnografi baik yang dirangkum dari Wolcott dan
Gay, Mills dan Airasian :
 Berlatar alami bukan eksperimen di laboratorium
 Peneliti meneliti tema-tema budaya tentang peran dan kehidupan sehari-hari
seseorang
 Interaksi yang dekat dan tatap muka dengan partisipan
 Mengambil data utama dari pengalaman di lapangan
 Menggunakan berbagai metode pengumpulan data seperti wawancara,
pengamatan, dokumen, artifak dan material visual.
 Peneliti menggunakan deskripsi dan detail tingkat tinggi
 Peneliti menyajikan ceritanya secara informal seperti seorang pendongeng
 Menekankan untuk mengekplorasi fenomena sosial bukan untuk menguji
hipotesis.
 Format keseluruhannya adalah deskriptif, analisis dan interpretasi
 Artikel diakhir dengan sebuah pertanyaan.
Sumber: http://catatannana.blogspot.com/2011/04/penelitian-etnografi.html

Ilmu Pengantar Sosiologi dan Antropologi Page 17


Quiz : Seperti apa peran antropologi dalam pembangunan ? (pembangunan
berwawasan budaya)

Jawab: Peran antropologi dalam pembangunan adalah sebagai dasar pemikiran


dalam pembuatan kebijakan dan perencanaan untuk memecahkan
permasalahan pembangunan. Dalam perspektif antropologi pembangunan
adalah bagian dari kebudayaan, pembangunan adalah eksistensi dari sejumlah
tindakan manusia, Sementara kebudayaan merupakan pedoman bagi tindakan
manusia. Sebagai contoh orang-orang dipedalaman yang sulit untuk diekspos
yang tidak mengenakan pakaian, tidak mengenal konsep pendidikan yang
formal (sekolah), kurang perhatikan kesehatan ibu-anak, tempat tinggal yang
berpindah-pindah. Namun dengan adanya pekerja sosial yang mengenalkan
tentang berbagai alat komunikasi, bantuan pakaian, cara bercocok tanam,
merawat kesehatan ibu-anak, mendirikan pemukiman, dsb. Kini orang-orang
tersebut sudah menempati rumah dan mengalami proses pendidikan dan
sosialisasi sehingga terjadi perubahan sosial budaya.

8. Tema : Kelompok-kelompok Sosial dan Kehidupan Masyarakat.

Tipe - tipe kelompok sosial

Sudah menjadi fakta sosiologis-antropologis bahwa adanya kemajemukan atau


keragamaan kepulauan menjadi fondasi bagi kemajemukan bangsa Indonesia yang di
dalamnya menyimpan kekayaan etnik-suku, agama, bahasa, tradisi dan adat istiadat.
Adanya kemajemukan ini sebenarnya menjadi kekayaan kultural yang begitu tinggi
nilainya, sekaligus menyimpan berbagai aneka macam keindahan dan tebaran pesona
yang mengundang decak kagum bagi siapa pun yang menghayati dan menikmatinya,
seperti aneka tarian, arsitektur rumah adat, candi, kerajinan tangan dan jenis
makanan.

Dalam suatu masyarakat pastilah terdapat berbagai ragam jenis dan corak
kelompok sosial, terlebih lagi dalam masyarakat multikultural seperti Indonesia.
Masyarakat multikultural adalah masyarakat yang tersusun atas kemajemukan-

Ilmu Pengantar Sosiologi dan Antropologi Page 18


kemajemukan dalam setiap aspek kehidupan, mulai dari keadaan geografis,
kepentingan-kepentingan masyarakatnya, suku bangsanya, sampai pada ras
manusianya. Berbagai tipe kelompok sosial dalam masyarakat dapat diklasifikasikan
ke dalam tipe-tipe tertentu. Adapun tipe-tipe tersebut adalah sebagai berikut:

1.) Kelompok Sosial menurut Proses Terbentuknya


Menurut proses terbentuknya, kelompok sosial dapat dibedakan menjadi:
a. Kelompok semu

Kelompok semu merupakan kelompok orang-orang yang bersifat sementara.


Kelompok sosial ini tidak memiliki struktur, ikatan, kesadaran jenis, atau
aturan. Biasanya kelompok semu ini terjadi secara spontan atau tiba-tiba.
Sebagai contoh yang mungkin sering dilihat yaitu berkumpulnya orang-
orang ketika terjadi peristiwa tabrakan. Orang-orang yang berkumpul tadi
tidak ada yang memerintahkan untuk berkumpul. Mereka juga tidak
memiliki aturan, bukan atas dasar kesadaran perasaan yang sama, dan juga
mereka tidak mempunyai ikatan antara satu dengan lainnya. Ketika proses
evakuasi tabrakan tersebut telah selesai, maka satu per satu orang
meninggalkan tempat tersebut. Akhirnya tempat tersebut kembali sepi. Hal
ini berarti kelompok tersebut adalah semu dan bersifat sementara. Adapun
ciri-ciri kelompok semu adalah:
 Tidak direncanakan karena terjadi secara spontan,
 Tidak terorganisasi sehingga tidak berstruktur,
 Tidak ada interaksi, interelasi, dan komunikasi yang berlangsung
lama(langgeng),
 Tidak ada kesadaran kelompok, dan
 Kehadirannya bersifat sementara.

b. Kelompok nyata

Kelompok sosial yang nyata mempunyai berbagai bentuk tetapi ada satu ciri
yang sama, yaitu kehadirannya bersifat tetap. Hampir pada semua kelompok
sosial yang terjadi di masyarakat merupakan kelompok nyata.

Ilmu Pengantar Sosiologi dan Antropologi Page 19


2.) Kelompok Sosial menurut Ikatannya

Kelompok sosial ini didasarkan atas keeratan ikatan antaranggotanya. Ferdinand


Tonies (Dalam Soerjono Soekanto, 402 ; 2005) membagi kelompokini menjadi 2
yaitu, Gemeinschaft dan Gesellschaft. Kedua kelompok ini oleh Djojodiguno
kemudian dikenalkan dengan istilah Paguyuban dan Patembayan.

a. Paguyuban (gemenschaft)
Paguyuban adalah bentuk kehidupan bersama di mana anggota-anggotanya
diikat oleh hubungan batin yang murni dan bersifat alamiah serta bersifat
kekal. Dasar hubungan tersebut adalah rasa cinta dan rasa kesatuan batin
yang memang telah dikodratkan. Kehidupan tersebut juga bersifat nyata dan
organis, sebagaimana dapat diumpamakan dengan organ tubuh manusia atau
hewan. Bentuk paguyuban terutama akan dapat dijumpai di dalam keluarga,
kelompok kekerabatan, rukun tetangga, dan lain sebagainya.

b. Patembayan (gesellschaft)
Patembayan merupakan kelompok sosial yang terbentuk atas dasar
kepentingan tertentu. Seseorang akan menjadi anggota patembayan dengan
memperhitungkan untung rugi. Jadi, pada kelompok sosial ini masing-
masing anggota menggunakan rasionya untuk bergabung dalam kelompok.
Bila anggota merasa sudah tidak perlu lagi terhadap kelompok, maka ia
dapat keluar dari kelompok tersebut. Oleh karena itu, ikatan antaranggotanya
bersifat longgar. Contohnya perusahaan, Perkumpulan PKK, dan sebagainya.

3.) Komunitas

Komunitas merupakan kelompok sosial yang dibatasi oleh wilayah geografis


yang jelas. Komunitas ini sering dinamakan dengan istilah masyarakat setempat.
Dasar dalam suatu komunitas yaitu batas wilayah dan kesadaran berkelompok.
Contohnya RT, RW, Kelurahan, SMA , dan sebagainya.

4.) Organisasi Sosial

Ilmu Pengantar Sosiologi dan Antropologi Page 20


Kelompok sosial yang paling jelas keberadaannya adalah asosiasi. Kelompok
asosiasi ini mempunyai struktur yang jelas dan memiliki kesadaran kelompok
yang kuat, tetapi ikatan kelompoknya relatif longgar. Semakin berkembang
tingkat kehidupan masyarakat, maka semakin berkembang pula ragam kebutuhan.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, maka dibuatlah wadah-wadah yang dapat
mengorganisir anggota kelompok. Oleh karena itu, perkembangan kelompok
asosiasi menjadi organisasi sosial semakin nyata. Organisasi merupakan kesatuan
orang-orang dengan struktur dan pembagian kerja yang jelas. Jadi, pengertian
organisasi sosial adalah kesatuan orang-orang dengan struktur dan pembagian
kerja yang jelas sebagai akibat hubungan sosial yang terjadi di dalam masyarakat.
Sumber: https://www.siswapedia.com/tipe-tipe-kelompok-sosial/

Perbedaan Masyarakat Perdesaan dan Perkotaan

Masyarakat pedesaan

Masyarakat Pedesaan ialah masyarakat yang pada umum nya masih


memegang nilai-nilai cultural kebudayaan dan juga adat-adat yang leluhur mereka
ajarkan . Masyarakat pedesaan ini akan masih sulit berkembang seba tertutupnya
oleh apa yang leluhur mereka ajarkan , sehingga susah untuk dapat menerima hal
baru. tetapi secara tata krama sangat kental sekali yang namanya gotongroyong
ataupun bahumembahu.
Ciri-ciri umum masyarakat pedesaan berikut ini adalah sebagai berikut :
 Kehidupan masyarakat pedesaan masih memegang tinggi nilai keluhuran
keagamaan dan juga kebudayaan
 Warga pedesaan sering sekali bergotong-royong ketimbang dengan
individualisme
 Fasilitas-fasilitas masih jarang terdapat di pedesaan
 Akses pedesaan yang terpencil susah untuk ditempuh
 Menjunjung tinggi norma-norma yang berlaku didaerahnya
 Mempunyai sifat kekeluargaan yang erat
 Perasaan tidak ada percaya diri terhadap masyarakat kota
 Menghargai orang lain

Ilmu Pengantar Sosiologi dan Antropologi Page 21


 Demokratis dan juga religius
Sedangkan cara beadaptasi mereka sangat sederhana, dengan menjunjung tinggi
sikap kekeluargaan dan juga gotong royong antara sesama, dan juga sikap sopan
santun yang kerap digunakan masyarakat pedesaan.

Masyarakat Perkotaan

Masyarakat Perkotaan ialah Masyarakat yang dihuni oleh orang-orang yang


bersifat heterogen kedudukan sosialnya . Masyarakat kota ini pada dasarnya telah
mengikuti dampak dari era globalisasi sehingga dapat sering kali pada umumnya
munculah suatu individualisme yakni kurang nya rasa sosialisasi antara orang lain.
Ciri-ciri masyarakat perkotaan adalah sebagai berikut :
 Kehidupan agamanya berkurang sebab biasanya hanya duniawi saja yang di
kejar nya tanpa memikirkan kelak akhirat nanti
 Banyak warga kota yang individualisme tanpa harus memperdulikan orang
lain
 Warga kota pada umumnya mendapatkan pekerjaan lebih banyak dan lebih
baik
 Perubahan-perubahan akan terlihat nyata di kota sebab sangat berpengaruh
dari budaya luar
 Lebih sering terkena dampak globalisasi.
 Orang kota pada umumnya akan dapat mengurus dirinya sendiri tanpa
bergantung pada orang lain
 di kota-kota kehidupan keluarga sering sukar untuk disatukan, karena
perbedaan politik dan agama dan sebagainya.
 Pola pikiran rasional yang dianut oleh masyarkat perkotaan.
 interaksi-interaksi yang terjadi lebih berdasarkan pada faktor kepentingan
pribadi daripada kepentingan umum.
Sumber:https://www.gurupendidikan.co.id/perbedaan-masyarakat-perdesaan-
dengan-perkotaan/

Quiz : Siapakah Bapak Sosioloogi?


Jawab: Auguste Marie Francois Xavier Comte (Augest Comte)

Ilmu Pengantar Sosiologi dan Antropologi Page 22


9. Tema : Lembaga Masyrakat dan Lapisan Masyarakat.

Pengertian Lembaga Masyarakat


Lembaga kemasyarakatan adalah himpunan norma-norma dari segala
tingkatan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok didalam kehidupan masyarakat.
Wujud yang kongkrit lembaga kemasyarakatan tersebut adalah asosiasi (Asosiation)
Ada beberapa ahli yang memberikan pengertian mengenai lembaga masyarakat,
diantaranya :
 Robert Maclver dan Charles H. Page mengartikan lembaga sosial adalah sebagai
tatacara atau prosedur yang telah buat untuk mengatur hubungan antar manusia
yang berkelompok dalam kelompok kemasyarakatan yang dinamakan asosiasi.
 Leopold Von Wiese dan Howard Becker mendefenisikan lembaga
kemasyarakatan melihat dari segi fungsinya mereka mengatakan bahwa proses
hubungan antarmanusia dan antarkelompok,yang berfungsi untuk memelihara
hubungan tersebut serta pola-polanya sesuai dengan kepentingan manusia dan
kelompok.
 Summer yang melihat dari segi kebudayaan Summer mengatakan lembaga
kemasyaratan dari segi kebudayaan adalah lembaga kemasyarakatan sebagai
perbuatan,cita-cita,sikap,dan pelengkap kebudayaan bersifat kekal dan serta
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat.

Pengertian Lapisan Masyarakat


Lapisan masyarakat atau lapisan sosial (stratifikasi sosial) berasal dari kata
strata atau stratum yang berarti lapisan. Pitirim A. Soroki memberi definisi lapisan
masyarakat sebagai perbedaan penduduk atau masyarakat kedalam kelas-kelas yang
tersusun secara bertingkat.

 Pengelompokan
a. Lembaga Masyarakat
Menurut Gillin, lembaga-lembaga kemasyarakatan tadi dapat di klasifikasi
sebagai berikut :

Ilmu Pengantar Sosiologi dan Antropologi Page 23


 Crescive institutions dan enacted institutions merupakan klasifikasi dari
sudut perkembangannya. Crescive institutions yang juga disebut lembaga-
lembaga paling primer merupakan lembaga-lembaga yang secara tak
disengaja tumbuh dari adat istiadat masyarakat. Contohnya adalah hak milik,
perkawinan, agama, dan seterusnya.
 Dari sudut sistem nilai-nilai yang diterima masyarakat, timbul klasifikasi
atas basic institutions dan subsidiary institutions. Basic institutions dianggap
sebagai lembaga kemasyarakatan yang sangat penting untuk mmeelihara dan
mempertahankan tata tertib dalam masyarakat. Dalam masyarakat Indonesia,
misalnya keluarga, sekolah-sekolah, negara, dan lainnya dianggap
sebagai basic institutions yang pokok. Sebaliknya adalah subsidiary
institution yang dianggap kurang penting seperti misalnya kegiatan-kegiatan
untuk rekreasi.
 Dari sudut penerimaan masyarakat dapat dibedakan approved atau social
sanctioned institutions dengan unsanctioned
institutions. Approved atau social sanctioned institution merupakan
lembaga-lembaga yang diterima masyarakat seperti misalnya sekolah,
perusahaan dagang, dan lain-lain. Sebaliknya adalah unsanctioned
institution yang ditolak oleh masyarakat, walau masyarakat kadang-kadang
tidak berhasil memberantasnya. Misalnya kelompok penjahat, pemeras,
pencoleng, dan sebagainya.
 Pembedaan antara general institution dengan restricted institution timbul
apabila klasifikasi tersebut didasarkan pada faktor penyebarannya. Misalnya
agama merupakan suatu general institution, karena dikenal oleh hampir
semua masyarakat dunia. Sementara itu, agama Islam, Protestan, Katolik,
Budha, dan lain-lainnya merupakan restricted institution karena dianut oleh
masyarakat-masyarakat tertentu di dunia ini.
 Berdasarkan fungsinya, terdapat pembedaan antara operative
institutiondan regulative institution. Operative institution berfungsi sebagai
lembaga yang menghimpun pola-pola atau tata cara yang diperlukan untuk
mencapai tujuan lembaga yang bersangkutan, seperti misalnya lembaga
industrialisasi. Regulative institution, bertujuan untuk mengawasi adat
istiadat atau tata kelakuan yang tidak menjadi bagian mutlak lembaga itu

Ilmu Pengantar Sosiologi dan Antropologi Page 24


sendiri. Suatu contoh adalah lembaga-lembaga hukum seperti kejaksaan,
pengadilan, dan sebagainya.

b. Lapisan Masyarakat
Klasifikasi Lapisan Masyarakat Berdasarkan Proses Terjadinya :

 Lapisan yang terjadi secara sengaja. Lapisan terbentuk karena


adanya sistem pembagian kekuasaan, organisasi, dan cendrung
bersifat memaksa. Lapisan masyarakat seperti ini umumnya
dikarena perbedaan tingkat kekuasaan.
Contohnya organisasi sosial, politik, perusahaan besar dengan kata
lain organisasi ini terbentuk karena adanya organisasi formal. Dalam
suatu bidang pemerintah misalnya, seorang pemimpin memiliki
kedudukan yang istimewa, turun sedikit kepada kaki tangannya yang
memiliki posisi yang istimewa jika dibandingkan dengan masyarakat
biasanya.

 lapisan yang terjadi secara tidak sengaja. Lapisan ini terbentuk


secara otomatis, biasanya lapisan ini dikategorikan menurut waktu
dan tempat.
Misalnya kelompok-kelompok yang berusia lanjut disebut sebagai
golongan tua sementara orang-orang yang masih muda disebut
golongan muda. Pada lapisan ini tidak ada terjadinya pemaksaan
oleh masyarakat,semuanya terjadi secara alami.

Klasifikasi Lapisan Masyarakat Berdasarkan Sifatnya :

 Lapisan masyarakat yang bersifat terbuka, setiap orang diberi


kesempatan untuk dapat naik maupun turun kebawah lapisan. Sistem
seperti ini diterapkan di Indonesia setiap rakyat diberi kesempatan
untuk mengembangkan dirinya asal mampu bersaing dan dapat
berkreasi baik melalui pemikiran mau kreativitas yang bersifat
inovatif. Dialah yang akan menentukan statusnya didalam

Ilmu Pengantar Sosiologi dan Antropologi Page 25


masyarakat. Dan status yang ia peroleh ini disebut dengan “Achieve
Status”.

 Lapisan masyarakat yang bersifat tertutup. Sifat tertutup maksudnya


kedudukan atau posisi seorang individu telah ditentukan
sebelumnya. Biasanya sistem seperti ini masih berlaku pada
masyarakat realisme yang menganut paham bahwa seorang manusia
telah dilahirkan dengan kondisi yang telah ditentukan. Jadi,
seandainya ia lahir dari keluarga petani maka ia akan menjadi
seorang petani. Sistem ini masih banyak terdapat di India. Dalam
sistem ini lapisan masyarakat disebut dengan kasta. Dimana terdapat
lima kasta utama yang menggambarkan posisi kehidupan seseorang.

1) Kasta Brahma,yaitu golongan pendeta yang memberikan


rohani atau menjadi panutan untuk menunju jalan kebenenaran
intinya kasta ini yang mengatur urusan religi
2) Kasta Kstaria, yaitu golongan bangsawan yang kaya,tentara
dan prajurit kerajaan.
3) Kasta Waisya,yaitu golongan pedagang dan petani-petani
4) Kasta sudra, yaitu golongan rakyat jelata
5) Paria, golongan yang tidak memiliki kasta,pekerjaan mereka
cendrung berprofesi sebagai budak,gelandangan, dan peminta-
peminta.

 Lembaga di Masyarakat
a. Proses-Proses Pertumbuhan Lembaga Kemasyarakatan

Ada empat pengertian mengenai masalah norma dimana yaitu keempat


tersebut sama, yaitu memberikan pedoman bagi mayarakat tersebut dalam
bertingkah laku dalam masyarakat :
1) Cara (usage)
Cara (usage) adalah menunjuk pada suatu perbuatan,dimana cara (usage)
lebih menonjol dalam hubungan antar individu dalam masyarakat,suatu
penyimpangan yang dilakukan terhadapnya tidak akan mengakibatkan

Ilmu Pengantar Sosiologi dan Antropologi Page 26


hukuman yang berat,tetapi hanya celaan dari individu-individu yang di
hubunginya.misalnya ketika seseorang makan dengan cara masing-
masing ketika bertemu,ada orang yang saat makan mengeluarkan bunyi
dan ada juga yang tidak berbunyi ketika seseorang maka orang yang
makan dengan mengeluarkan bunyi dianggap kurang sopan oleh invidu
lain.
2) Kebiasaan (folkways)
Kebiasaan (folkways) adalah perbuatan yang dilakukan oleh individu
secara berulang-ulang dalam bentuk yang sama.Kebiasaan (folkways)
juga mempunyai kekuatan yang lebih besar daripada cara.
3) Tata Kelakuan (mores)
Tata kelakuan mores merupakan tata kelakuan yang dianggap sebagai
cara untuk berperilaku dan diterima norma-norma pengatur.
4) Adat Istiadat (customs)
Adat istiadat (cutoms) tata kelakuan yang kekal serta kuat integritasnya
dengan pola-pola perilaku masyarakat,ada sanksi penderitaan bila
melanggarnya.tata kelakuan juga mencerminkan sifat-sifat yang hidup
dalam dari kelompok manusia yang dilaksanakan sebagai alat
pengawas,secara sadar atau tidak sadar oleh masyarakat tehadap anggota-
anggotanya.

b. Sistem Pengedalian Sosial (Social Control)


Pengendalian sosial terutama bertujuan untuk mncapai keserasian antara
stabilitas dengan perubahan-perubahan dalam masyarakat.Agar anggota
masyarakat taat terhadap norma yang berlaku,diciptakan sistem
pengendalian yang bersifat,positif atau negatif.

c. Ciri-Ciri Umum Lembaga Kemasyarakatan


Menurut Gillin dan Gillin,dalam karyanya yang berjudul General Features of
Social Institutions,mengatakan bahwa lembaga kemasyarakatan mempunyai
ciri-ciri umum yaitu sebagai berikut:
1. Suatu lembaga kemasyarakatan adalah suatu organisasi pola-pola
pemikiran dan pola-pola yang terwujud melalui aktivitas-aktivitas
kemasyarakatan dan haasil-hasilnya

Ilmu Pengantar Sosiologi dan Antropologi Page 27


2. Suatu kekekalan tertentu merupakan ciri semua lembaga
kemasyarakatan
3. Lembaga kemasyrakatan satu atau beberapa tujuan tertentu
4. Lembaga kemasyarakatan mempunyai alat-alat pelengkapan yang
dipergunakan untuk mencapai tujuan lembaga yang bersangkutan
5. Lambang biasanya juga merupakan ciri khas lembaga tersebut
6. Suatu lembaga kemasyarakatan mempunyai suatu tradisi tertulis atau
tidak tertulis.

 Lapisan Masyarakat
a. Kriteria Pembentukan Lapisan Masyarakat
 Kekayaan: orang yang memiliki kekayaan paling banyak akan ditempat kan
sebagai lapisan paling atas atau orang berpunya. Lapisan ini biasanya
mendapatkan perlakuan yang lebih istimewa jika dibanding dengan orang-
orang yang memiliki perekonomian yang rendah.
 Kekuasaan : sama sperti lapisan orang nomor satu, seseorang yang memiliki
kekuasaan yang teratas mempunyai wewenang yang sangat besar,sehingga
lapisan ini memiliki kesempatan yang besar untuk menngatasi permasalahan
sosial yang terjadi. Tetapi jika terjadi salah wewenang maka tindakan
kriminal memperbudakkan orang lain mungkin saja terjadi.
 Kehormatan : pada posisi ini kedudukan seseorang tidak dipandang dari sisi
kekayaan atau kekuasaan yang dimilikinya. Tapi posisi ini terbentuk karena
adanya rasa hormat masyarakat kepada seseorang yang telah berjasa.
Biasanya lapisan seperti ini masih banyak terjadi dimasyarakat pedesaan.
Sumber:http://ngurahjayaantara.blogspot.com/2013/12/sosioologi-lembaga-
kemasyarakatan-dan.html

Quiz : Setujukah anda dengan system kasta? Berikan Contohnya!


Jawab: Tidak setuju karena, Sistem kasta membagi kasta yang tertinggi hingga
terendah berdasarkan garis keturunan, kembali lagi paham ini dibuat untuk
mengamankan kekuasaan agar pewaris setelahnya tetap berkuasa dan sistem
kasta ini mengarah kepada diskriminasi terhadap masyarakat yang berkasta
rendah dimana dalam kasta ini memeiliki paham bahwa yang lemah harus
tunduk pada yang berkuasa.

Ilmu Pengantar Sosiologi dan Antropologi Page 28


10. Tema : Kekuasaan,Wewenang dan Kepemimpinan

Kekuasaan
Kekuasaan adalah kewenangan yang didapatkan oleh seseorang atau
kelompok guna menjalankan kewenangan tersebut sesuai dengan kewenangan yang
diberikan, Kewenangan tidak boleh dijalankan melebihi kewenangan yang diperoleh
atau kemampuan seseorang atau kelompok untuk memengaruhi tingkah laku orang
atau kelompok lain sesuai dengan keinginan dari pelaku.

Wewenang
Wewenang adalah hak untuk melakukan seseuatu atau memerintah orang lain
untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu agar mencapai tujuan tertentu.

Perbedaan Kekuasaan dan Wewenang


Dengan melihat keterangan diatas maka wewenang dapat diartikan sebagai
hak untuk melakukan seseuatu atau memerintah orang lain untuk melakukan seuatu
atau tidak melakukan sesuatu agar mencapai tujuan tertentu. Sedangkan kekuasaan
adalah kemampuan untuk menggunakan pengaruh pada orang lain; artinya
kemampuan untuk mengubah sikap atau tingkah laku individu atau kelompok.

Perbedaan yang jelas terlihat kata hak dan kemampuan, Jika dalam kekuasaan
maka kita memiliki kemampuan untuk mengatur atau memerintah orang lain.
Sedangkan dalam wewenang kita dapat menggunkan hak kita untuk mengatur atau
memerintah orang lain.
Sumber: https://areaperbedaan.blogspot.com/2015/02/perbedaan-kekuasaan-dan-
wewenang.html

Kepemimpinan yang Baik Menurut Mitologi Indonesia (Asta Brata)

Asta Brata adalah Contoh Kepemimpinan Hindu yang terdapat dalam Itihasa
Ramayana. Asta Brata ini merupakan, Delapan Tipe kepemimpinan yang merupakan

Ilmu Pengantar Sosiologi dan Antropologi Page 29


Delapan Sifat Kemahakuasaan Tuhan. Ajaran ini diberikan Sri Rama kepada
Wibhisana sebagai Raja Alengka Pura menggantikan kakaknya Rahwana. Bagian-
bagian ajaran Asta Brata sebagai berikut :
 Indra Brata = Artinya pemimpin hendaknya mengikuti sifat-sifat Dewa Indra
sebagai dewa pemberi hujan, member kesejahtraan kepada rakyat.
 Yama Brata = Artinya pemimpin hendaknya mengikuti sifat-sifat Dewa Yama
yaitu menciptakan hukum, menegakkan hukum dan memberikan hukuman secara
adil kepada setiap orang yang bersalah.
 Surya Brata = Hendaknya pemimpin memberikan penerangan secara adil dan
merata kepada seluruh rakyat yang dipimpinnya serta selalu berbuat berhati-hati
seperti matahari sangat berhati-hati dalam menyerap air.
 Candra Brata = Pemimpin hendaknya selalu dapat memperlihatkan wajah yang
tenang dan berseri-seri sehingga masyarakat yang dipimpinnya merasa yakin
akan kebesaran jiwa dari pemimpinnya.
 Bayu Brata = Pemimpin hendaknya selalu dapat mengetahui dan menyelidiki
keadaan serta kehendak yang sebenarnya terutama keadaan masyarakat yang
hidupnya paling menderita
 Kuwera Brata = Pemimpin hendaknya harus bijaksana mempergunakan dana atau
uang serta selalu ada hasrat untuk mensejahtrakan masyarakat dan tidak menjadi
pemboros yang akirnya dapat merugikan Negara dan Masyarakat.
 Baruna Brata =Pemimpin hendaknya dapat memberantas segala bentuk penyakit
yang berkembang di masyarakat , seperti pengangguran, kenakalan remaja,
pencurian dan pengacau keamanan Negara.
 Agni Brata = Pemimpin harus memiliki sifat-sifat selalu dapat memotivasi
tumbuhnya sifat ksatria dan semangat yang berkobar dalam menundukkan
musuh-musuhnya.
Sumber: http://hndragz.blogspot.com/2013/01/asta-brata-delapan-kepemimpinan-
dalam_16.html

Quiz : Bagaimana cara mempertahankan kekuasaan? ( Unsur-unsur saluran


kekuasaan )
Jawab:
 Dengan menghilangkan segenap peraturan-peraturan lama,terutama dalam bidang
politik yang merugikan kedudukan kekuasaan dan digantikan dengan peraturan-

Ilmu Pengantar Sosiologi dan Antropologi Page 30


peraturan baru akan menguntungkan penguasaan keadaan tersebut biasanya
terjadi pada waktu adanya pergantian kekuasaan dari seorang penguasa ke
penguasa lain.
 Mengadakan sistem keprcayaan yang dapat memperkokoh kedudukan penguasa
untuk golongannya, yang meliputi agama, ideologi, dan lain-lain.
 Pelaksaan administrasi dan birokrasi yang baik.
 Mengendalikan konsolidasi horizontal dan vertikal.
 Dengan menguasai bidang-bidang kehidupan tertentu umumnya cara ini
dilakukan dengan damai (persuasif).
 Dengan menuasain bidang-bidang kehidupan masyarakat dengan
paksa/kekerasan.

Unsur-unsur saluran kekuasaan, yakni : rasa takut, rasa cinta, kepercayaan,


pemujaan, saluran militer, saluran ekonomi, saluran politik, saluran tradisional,
saluran ideologi, dan saluran lainnya.

11. Tema : Perubahan Sosial dan Kebudayaan


Perubahan Sosial
perubahan sosial adalah suatu perubahan yang terjadi di dalam masyarakat
terkait dengan pola pikir, sikap sosial, norma, nilai-nilai, dan berbagai pola perilaku
manusia di dalam masyarakat.
Setiap individu atau suatu masyarakat pasti akan mengalami perubahan secara
terus-menerus. Hal ini terjadi karena setiap individu dan anggota kelompok
masyarakat memiliki pemikiran dan kemampuan yang terus berkembang dari waktu
ke waktu.
Namun, tingkat perubahan pada suatu kelompok masyarakat akan berbeda
dengan kelompok masyarakat lainnya. Ada perubahan yang terjadi dengan cepat,
namun ada juga proses perubahan yang terjadi secara lambat. Hal ini tergantung
kebutuhan, kesadaran, dan tindakan anggota kelompok tersebut.

 Teori perubahan sosial

Ilmu Pengantar Sosiologi dan Antropologi Page 31


social change dapat terjadi karena keseimbangan suatu masyarakat
dipengaruhi oleh unsur-unsur penting di dalamnya. Misalnya ekonomi,
biologis, geografis, dan lain sebagainya. Adapun beberapa teori perubahan
sosial adalah sebagai berikut:
1. Teori Evolusi
Dalam hal ini, teori evolusi masih mengacu pada teori evolusi yang
dicetuskan oleh Darwin dan dipengaruhi pemikiran Herbert Spencer.
Menurut teori evolusi, proses perubahan terjadi secara perlahan dalam waktu
yang panjang dan harus melalui berbagai tahapan hingga titik perubahan
yang diharapkan dapat terwujud.
2. Teori Konflik
Teori ini dipengaruhi oleh pemikiran Karl Marx dan Ralf Dahrendord.
Dalam teori konflik disebutkan bahwa suatu perubahan dapat terjadi sebagai
akibat adanya pertentangan di dalam masyarakat. Pertentangan ini diawali
perselisihan antara kelompok yang merasa tertindas dengan kelompok
penguasa/ pemerintah sehingga akhirnya menimbulkan perubahan.
Menurut teori ini, konflik sosial akan selalu berdampingan dengan
perubahan dan terjadi terus-menerus. Beberapa yang menjadi poin penting
dari teori konflik ini adalah:
 Setiap masyarakat akan terus mengalami perubahan.
 Setiap komponen masyarakat biasanya menunjang terjadinya
perubahan.
 Setiap masyarakat akan berada di pusaran konflik dan ketegangan.
 Kestabilan sosial akan dipengaruhi oleh adanya tekanan antar golongan
di dalam masyarakat.
3. Teori Fungsional
Teori ini dicetuskan pertamakali oleh William Ogburn. Menurut teori
fungsionalis, kecepatan perubahan terjadi tidak sama meskipun unsur-unsur
masyarakat saling berhubungan satu sama lainnya. Dalam teori ini dijelaskan
bahwa perubahan yang terjadi hanya mengambil hal yang baik, bermanfaat,
dan menguntungkan bagi masyarakat.
4. Teori Siklus
Arnold Toynbee dan Oswald Spenger adalah tokoh yang mempengaruhi
munculnya teori siklis. Dalam teori ini disebutkan bahwa perubahan di

Ilmu Pengantar Sosiologi dan Antropologi Page 32


masyarakat tidak dapat dikendalikan sepenuhnya oleh siapapun karena di
dalam masyarakat terdapat siklus yang harus diikuti.

Menurut Oswald Spenger, proses perubahan sosial terjadi melalui empat


tahap seperti proses perkembangan manusia, yaitu tahap anak-anak, remaja,
dewasa, dan masa tua.

 Ciri-Ciri Perubahan Sosial


Meskipun ada cukup banyak bentuk perubahan di masyarakat, namun tidak
semuanya dapat dikategorikan sebagai perubahan sosial. Adapun ciri-ciri
perubahan sosial adalah sebagai berikut :
1. Dilakukan Dengan Sengaja
Seringkali perubahan yang terjadi di masyarakat berlangsung secara tidak
sengaja. Dalam hal ini, social change terjadi jika perubahan yang terjadi
dilakukan dengan sengaja. Misalnya inovasi kendaraan bermotor yang
dilakukan produsen sehingga lebih nyaman dan efisien penggunaannya.
2. Terjadi di Berbagai Tempat
Social change umumnya terjadi di berbagai tempat, mulai dari masyarakat
desa hingga kota. Perubahan yang terjadi pada masyarakat di desa umumnya
cenderung lebih lambat dibandingkan dengan masyarakat di kota.
3. Proses Berkelanjutan
Social change terjadi secara terus menerus sehingga masyarakat akan selalu
mengalami perubahan, baik dalam waktu cepat ataupun lambat. Perubahan
terjadi karena manusia adalah mahluk sosial dan selalu berpikir secara
dinamis dalam kehidupannya.
4. Sifatnya Imitatif
Dalam hal ini, imitatif maksudnya adalah adanya ketergantungan dan saling
mempengaruhi antara satu kelompok masyarakat dengan kelompok
masyarakat lainnya. Contohnya adalah tren fashion dan tren gaya rambut
yang diikuti oleh masyarakat.
5. Adanya Hubungan Kausalitas
Manusia adalah mahluk sosial sehingga perubahan dapat terjadi karena
adanya hubungan timbal-balik satu sama lain. Hubungan kausalitas ini dapat

Ilmu Pengantar Sosiologi dan Antropologi Page 33


menimbulkan kontroversi, kekacauan sementara, dan juga perubahan
struktur masyarakat.

 Bentuk Perubahan Sosial


Karakteristik masyarakat yang berbeda-beda menimbulkan adanyak
beberapa bentuk social change. Adapun beberapa bentuk perubahan sosial
adalah sebagai berikut:
1. Perubahan Struktural
Perubahan struktural adalah perubahan yang mendasar yang terjadi di
masyarakat sehingga mempengaruhi kehidupan masyarakat secara
keseluruhan. Salah satu contohnya adalah adanya perubahan sistem
pemerintahan yang awalnya berbentuk monarki menjadi republik.
2. Perubahan Besar dan Kecil
Ini adalah perubahan besar ataupun kecil yang dapat menimbulkan pengaruh
bagi masyarakat. Perubahan besar misalnya, proses industrialisasi yang
mengubah masyarakat agraris menjadi masyarakat industri. Sedangkan
perubahan kecil misalnya, perubahan gaya berpakaian masyarakat karena
adanya pengaruh dari luar.
3. Perubahan Cepat dan Lambat
Perubahan cepat adalah social change yang terjadi dengan sangat cepat, atau
yang biasanya disebut dengan revolusi. Sedangkan perubahan lambat, adalah
social change yang terjadi dalam waktu yang sangat lama.
4. Perubahan yang Dikehendaki dan Tidak Dikehendaki
Perubahan yang dikehendaki adalah social change yang terjadi karena
direncanakan oleh anggota masyarakat. Sedangkan perubahan yang tidak
dikehendaki adalah social change yang terjadi tanpa disengaja atau tanpa
direncanakan terlebih dahulu.
Ada banyak sekali perubahan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat kita.
Salah satu contohnya adalah cara manusia berkomunikasi jarak jauh. Bila
dulu kita berkomunikasi jarak jauh menggunakan telepon rumah atau wartel,
sekarang kebanyakan sudah menggunakan telepon genggam.
Sumber: https://www.maxmanroe.com/vid/sosial/perubahan-sosial.html

Hubungan Perubahan Sosial dan Perubahan Kebudayaan.

Ilmu Pengantar Sosiologi dan Antropologi Page 34


Menurut Kingsley Davis, perubahan-perubahan sosial merupakan bagian dari
perubahan-perubahan kebudayaan. Perubahan-perubahan dalam kebudayaan
mencakup semua bagian kebudayaan, termasuk didalamnya kesenian, ilmu
pengetahuan, teknologi, dan segala wujud budaya. Perubahan-perubahan dalam
kebudayaan memiliki ruang lingkup yang lebih luas. Sudah tentu, ada unsur-unsur
kebudayaan yang dapat dipisahkan dari masyarakat, tetapi perubahan dalam
kebudayaan tidak perlu memengaruhi sistem sosial.

Perubahan-perubahan sosial dan kebudayaan memiliki satu aspek yang sama


yaitu keduanyaan berkaitan dengan penerimaan cara-cara baru atau suatu penilaian
dari cara-cara masyarakat dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Hal ini berarti
garis pemisah antara perubahan sosial dan perubahan kebudayaan dalam kehidupan
seharu-hari, semakin sulit untuk ditegaskan. Biasanya antara kedua gejala tersebut
dapat ditemukan hubungan timbal balik sebagai sebab dan akibat. Akan tetapi dapat
pula terjadi perubahan kebudayaan tidak menyebabkan terjadinya perubahan sosial.
Misalnya, dalam perubahan model pakaian dan perubahan tari-tarian dapat terjadi
tanpa mempengaruhi sistem sosial. Akan tetapi, suatu perubahan sosial akan selalu
didahului oleh perubahan kebudayaan. Misalnya lembaga keluarga, perkawianan,
atau negara tidak akan mengalami perubahan apabila tidak ada perubahan yang
fundamental dalam kebudayaan.
Sumber: http://yunipedia.blogspot.com/2017/05/hubungan-antara-perubahan-sosial-
dan.html

Quiz : Berikan contoh perubahan yang bergerak mundur!


Jawab:
 Perkembangan teknologi membuat peradaban manusia menjadi malas dan
apatis.
 Adanya perang/bencana dapat membawa dampak hancurnya sarana dan
infrastruktur yang telah dibangun.
 Terdapatnya traktor dalam pertanian membuat kebudayaan gotong royong
hilang.

Ilmu Pengantar Sosiologi dan Antropologi Page 35


 Dengan adanya teknologi canggih seperti laptop, komputer, dan handphone
membuat anak zaman sekarang jarang berkomunikasi langsung dengan
teman/keluarga.
 Adanya kendaraan bermotor yang dapat membuat manusia malu/gengsi
untuk berjalan kaki ataupun bersepeda ke sekolah ataupun ke suatu tempat.

12. Tema : Masalah-masalah Sosial dan Manfaat Sosiologi

1.Masalah-masalah Kependudukan
Berikut merupakan masalah kependudukan yang terjadi di Indonesia,yaitu :
 Persebaran penduduk yang tidak merata
 Jumlah penduduk yang begitu besar
 Pertumbuhan penduduk yang tinggi
 Kualitas penduduk rendah
 Rendahnya pendapatan per kapita
 Tingginya tingkat ketergantungan
 Kepadatan penduduk

Pemerintah terus berupaya mengatasi masalah-masalah kependudukan di atas. Upaya


yang sudah dijalankan pemerintah antara lain sebagai berikut.
1. Menekan laju pertumbuhan penduduk melalui program keluarga berencana.
2. Melaksanakan program transmigrasi.
3. Meningkatkan kualitas pendidikan dan pelayanan kesehatan.
4. Membuka lapangan kerja sebanyak mungkin, dan sebagainya

2. Tindak kejahatan
Contoh tindak kejahatan adalah pencurian, perampokan, penjambretan,
pencopetan, pemalakan, korupsi, pembunuhan, dan penculikan. Banyaknya tindak
kejahatan menciptakan rasa tidak aman. Perampokan dan penodongan menggunakan
senjata api sering terjadi di kota besar. Di desa pun sering terjadi pencurian.

3. Masalah sampah

Ilmu Pengantar Sosiologi dan Antropologi Page 36


Salah satu masalah sosial yang dihadapi masyarakat adalah sampah. Masalah
sampah sangat mengganggu, terutama kalau tidak dikelolah dengan baik. Bagi
masyarakat pedesaan, sampah mungkin belum menjadi masalah serius. Tapi, tidak
demikian dengan masyarakat yang tinggal di kota atau di daerah padat penduduk.
Masyarakat kota dan daerah padat penduduk menghasilkan banya sekali sampah.
Sampah segera menumpuk jika tidak segera diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir
(TPA) sampah. Pemerintah, dalam hal ini adalah Dinas Kebersihan, memikul
tanggung jawab dalam mengelola sampah. Sampah yang menumpuk menimbulkan
bau tidak sedap. Sampah yang ditumpuk dapat menjadi sumber berbagai penyakit
menular.

4. Pencemaran lingkungan
Pencemaran udara disebabkan asap kendaraan bermotor dan asap pabrik-
pabrik. Kotoran itu berasal dari debu dan asap kendaraan bermotor. Udara yang kita
hirup adalah udara yang sangat kotor. Bayangkan apa yang terjadi dengan paru-paru
kita, kalau kita menghirup udara yang sangat kotor seperti itu. Berbagai cara telah
dilakukan pemerintah untuk mengatasi pencemaran udara. Misalnya, membuat
taman kota dan menanam pohon sebanyak-banyaknya.

5. Kebakaran
Kebakaran yang terjadi di masyarakat umumnya merupakan kebakaran
pemukiman. Sebuah rumah terbakar dan menjalar ke rumah-rumah di sekitarnya.
Penyebabnya antara lain kompor meledak dan sambungan arus pendek (korsleting)
listrik. Karena itu, masyarakat harus sangat hati-hati dengan dua hal ini. Kebakaran
pemukiman kumuh dan padat penduduk umumnya merusak sebagian bahkan seluruh
rumah yang ada di sana. Ini disebabkan karena bahan-bahan yang dipakai untuk
membangun rumah memang mudah terbakar. Selain itu, jalan masuknya sempit
sehingga sulit dijangkau oleh mobil pemadam kebakaran.

Usaha mencegah terjadinya kebakaran di lingkungan kita. Caranya antara lain


sebagai berikut.
 Merawat kompor supaya layak pakai dan tidak bermasalah.
 Merawat jaringan listrik. Kabel yang mulai mengelupas diganti.
 Mematikan kompor setelah memasak.

Ilmu Pengantar Sosiologi dan Antropologi Page 37


 Berhati-hati menggunakan lilin dan korek api.
Sumber: http://tugasteknikmesin.blogspot.com/2011/12/contoh-masalah-masalah-
sosial-yang-ada.html

Beberapa Manfaat Sosiologi

Memahami keragaman budaya masyarakat


Salah satu unsur dalam masyarakat yang menjadi objek kajian sosiologi
adalah budaya. Setiap masyarakat memiliki budayanya masing-masing. Budaya
masyarakat ada yang tradisional dan ada yang modern. Sosiologi mempelajari
budaya masyarakat yang sangat kompleks. Kompleksitas menyiratkan adanya
keragaman yang rumit. Dengan mempelajari sosiologi, pembelajar tentunya juga
mempelajari aneka ragam budaya masyarakat. Pengetahuan akan keragaman ini bisa
digunakan untuk menumbuhkan sikap toleran terhadap budaya lain di masyarakat.

Menumbuhkan jiwa sosial yang tinggi


Mempelajari sosiologi adalah mempelajari kehidupan sosial orang-orang yang
berbeda dengan kita. Perbedaan tersebut bisa meliputi segala aspek. Diferensiasi
sosial adalah kenyataan yang ada di masyarakat. Perbedaan perilaku dan tindakan
sosial sering dapat kita pahami dengan cara merefleksikan diri kita ketika berada di
posisi orang lain. Upaya refleksi ini bisa meningkatkan rasa empati yang tinggi. Tak
jarang ketika belajar sosiologi, kita didorong untuk ”berjalan memakai sepatu orang
lain”, artinya merasakan apa yang orang lain rasakan.

Meningkatkan kemampuan berpikir kritis


Sosiologi mengajarkan anak didiknya untuk tidak menerima kenyataan begitu
saja tanpa refleksi dan peneyelidikan lebih lanjut. Realitas sosial yang ada di sekitar
kita tidak terjadi begitu saja, melainkan hasil interaksi kehidupan sosial yang
diciptakan manusia. Sebagai contoh, realitas sosial di masyarakat mengatakan bahwa
acara TV alay digemari masyarakat Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan ratingnya
yang tinggi. Pembelajar sosiologi tidak akan menerima argumen itu begitu saja.
Sosiologi mengajarkan kita untuk melakukan refleksi dengan bertanya, misalnya,
siapa saja pihak yang diuntungkan dengan argumentasi tersebut, apakah masyarakat

Ilmu Pengantar Sosiologi dan Antropologi Page 38


kita menonton acara alay karena pilihan mereka atau karena tidak ada acara lain,
apakah komisi penyiaran tidak punya wewenang menentukan jenis acara, apakah
acara alay memiliki nilai positif, dan sebagainya.

Mendorong terciptanya integrasi sosial


Manfaat sosiologi sebagai pendorong terwujudnya integrasi sosial bisa
dipahami dalam konteks kebangsaan yang multikultur dan multietnis. Terkait dengan
apa yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa sosiologi mengajarkan keragaman
budaya pada pembelajarnya, pembelajar sosiologi diajarkan pula untuk berintegrasi
secara sosial ditengah keragaman budaya. Pengetahuan akan keragaman bisa
menjadi fondasi spirit toleransi antar budaya dan etnis. Saling kepahaman antar
masyarakat dengan latar belakang budaya yang berbeda merupakan modal besar
untuk menciptakan integrasi atau kesatuan sosial. Integrasi sosial merupakan bentuk
kehidupan sosial yang solid dan harmonis.
Sumber: http://sosiologis.com/manfaat-sosiologi

Quiz : Apa yang sering kali menjadi penyebab kegagalan pembangunan dinegara
kita? ( Sudut pandang sosiologi )
Jawab:Dalam sudut pandang sosiologi, Pembangunan di Indonesia sering gagal
dikarenakan lemahnya sumber daya manusia, seperti masih banyaknya
pengangguran yang menyebabkan kemiskinan, tingginya angka pertumbuhan
penduduk yag tidak diimbangi sumber daya manusia, dan kurangnya
manajemen perencanaan dalam bidang pembangunan dan pengawasan di
bidang administrasi. Serta kurang meratanya pendidikan di Indonesia sehingga
pendidikan tidak dapat di rasakan oleh semua orang. Oleh karena itu
pendidikan yang kurang merata di Indonesia menyebabkan sedikitnya tercipta
orang yang berkemampuanuntuk membangun negara Indonesia menjadi lebih
maju.

Ilmu Pengantar Sosiologi dan Antropologi Page 39


Ilmu Pengantar Sosiologi dan Antropologi Page 40
Ilmu Pengantar Sosiologi dan Antropologi Page 41

Anda mungkin juga menyukai