Manajemen Perkantoran
Kepemimpinan dan Manajerial
DOSEN PENGAMPU :
Hj. Susiani ,S.Sos ,MAP
DISUSUN OLEH :
Nama Kelompok 2 : Ahmad Gustiar (219.057.20201.3345)
Anita Rahman (219.057.20201.3359)
Ayu Rosalina (219.057.20201.3329)
Dzulia Khadijah (219.057.20201.3336)
Hayatun Nufus (219.057.20201.3325)
Sheilla Aria Lindurahma (219.057.20201.3303)
Kelas : Pagi Non Reguler Ganjil
Jurusan : Administrasi Publik
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
Kepemimpinan dan Manajerial ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas Hj. Susiani ,S.Sos ,MAP pada Organisasi Manajemen. Selain itu, Makalah ini
bertujuan untuk menambah wawasan tantang Kepemimpinan dan Manajerial bagi
para pembaca dan jga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Hj. Susiani ,S.Sos ,MAP, selaku
dosen Organisasi Manajemen yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga Kami dapat menyelesaikan makalah
ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Contents
BAB I......................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................................1
C. Tujuan........................................................................................................................................1
BAB II.....................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................2
A. Pengertian Kepemimpinan dan Manajerial..............................................................................2
B. Teori dan Tipe-Tipe Kepemimpinan..........................................................................................4
C. Kecerdasan Emosi Seorang Pemimpin......................................................................................7
D. Peranan staf dalam keputusan pemimpin................................................................................9
E. Konsep Manajerial..................................................................................................................10
F. Kisi - Kisi Manajerial (managerial grid)...................................................................................11
G. Manajerial dalam Fungsi Pengawasan Melekat.....................................................................13
BAB III..................................................................................................................................................14
PENUTUP.............................................................................................................................................14
A. KESIMPULAN...........................................................................................................................14
B. SARAN.....................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................................15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap manusia pada hakikatnya adalah pemimpin dan setiap manusia akan diminta
pertanggungjawaban atas kepemimpinannya kelak. Manusia sebagai pemimpin minimal mampu
memimpin dirinya sendiri. Setiap organisasi harus ada pemimpinnya, yang secara ideal dipatuhi
dan disegani bawahannya. Organisasi tanpa pemimpin akan kacau balau. Oleh karena itu, harus
ada seorang pemimpin yang memerintah dan mengarahkan bawahannya untuk mencapai tujuan
individu, kelompok, dan organisasi.
Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dibahas lebih lanjut mengenai kepemimpinan dalam
manajemen.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Kepemimpinan dan Manajerial ?
2. Apa saja Teori dan Tipe-tipe kepemimpinan ?
3. Apa itu kecerdasan emosi seorang pemimpin ?
4. Bagaimana Peranan Staf dalam keputusan Kepemimpinan ?
5. Apa Konsep Manajerial ?
6. Darimana Kisi-kisi Manajerial ?
7. Bagaimana Manajerial dalam fungsi pengawasan melekat ?
C. Tujuan
1. Mendeskripsikan Pengertian Kepemimpinan dan Manajerial
2. Mendeskripsikan saja Teori dan Tipe-tipe kepemimpinan ?
3. Mendeskripsikan kecerdasan emosi seorang pemimpin ?
4. Mendeskripsikan Peranan Staf dalam keputusan Kepemimpinan ?
5. Mendeskripsikan Konsep Manajerial ?
6. Mendeskripsikan Kisi-kisi Manajerial ?
7. Mendeskripsikan Manajerial dalam fungsi pengawasan melekat ?
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kepemimpinan dan Manajerial
Arti Kepemimpinan dan Manajemen dalam Fungsi Melaksanakan Kepemimpinan
1. Arti Kepemimpinan
Pengertian kepemimpinan adalah sebuah kemampuan atau kekuatan di dalam diri
seseorang untuk memimpin dan mempengaruhi orang lain dalam hal bekerja, dimana
tujuannya adalah untuk mencapai target (goal) yang telah ditentukan.
Sedangkan pengertian pemimpin adalah seseorang yang diberi kepercayaan sebagai
ketua (kepala) dalam sistem di sebuah organisasi/ perusahaan. Dengan begitu, maka
seorang pemimpin harus memiliki kemampuan untuk memandu dan mempengaruhi
seseorang atau sekelompok orang.
Pengertian Kepemimpinan Menurut Para Ahli
Dalam berbagai aspek, memahami pengertian kepemimpinan dalam organisasi menjadi
sesuatu yang krusial. Beberapa ahli, menjelaskan mengenai definisi kepemimpinan,
diantaranya adalah:
a. Wahjosumidjo
Menurut Wahjosumidjo, pengertian kepemimpinan adalah kemampuan yang ada
pada diri seorang leader yang berupa sifat-sifat tertentu, seperti:
1) Kepribadian (personality)
2) Kemampuan (ability)
3) Kesanggupan (capability)
b. Sutarto Wijono
Menurut Sutarto, arti kepemimpinan adalah rangkaian aktivitas penataan berupa
kemampuan seseorang dalam mempengaruhi perilaku orang lain dalam situasi tertentu
agar bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
c. S. P. Siagian
Menurut S. P. Siagian, pengertian kepemimpinan adalah kemampuan dan
keterampilan seseorang ketika menjabat sebagai pimpinan dalam suatu organisasi untuk
mempengaruhi perilaku orang lain, khususnya bawahannya agar berpikir dan bertindak
sedemikian rupa sehingga dapat memberikan sumbangan nyata dalam pencapaian
tujuan organisasi.
d. Imam Moejiono
2
Menurut Stoner, pengertian leadership adalah sebuah proses mengarahkan dan
usaha dalam mempengaruhi kegiatan yang berkaitan dengan anggota kelompok atau
organisasi.
Menurut Jacobs dan Jacques arti kepemimpinan adalah suatu proses memberi arti
terhadap usaha kolektif, sehingga ada kesediaan untuk melakukan usaha yang
diinginkan untuk mencapai tujuan.
i. Ralph M. Stogdill
Menurut Ralph M. Stogdill, defenisi kepemimpinan adalah suatu proses memberikan
pengaruh terhadap berbagai kegiatan sekelompok orang yang terorganisasi dalam usaha
mereka menetapkan dan mencapai target.
2. Pengertian Manajemen
Manajemen berasal dari kata "to manage" yang artinya mengatur pengaturan
dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsi-fungsi manajemen
itu. Jadi margin merupakan suatu proses untuk mewujudkan tujuan yang diinginkan.
pengertian manajemen dalam beberapa definisi sebagai berikut:
a. Andrew F. Sikula Manajemen pada umumnya dikaitkan dengan aktivitas-aktivitas
perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, penempatan, pengarahan,
pemotivasian, komunikasi dan pengambilan keputusan yang dilakukan oleh setiap
organisasi dengan tujuan untuk mengkoordinasikan berbagai sumber daya yang
dimiliki oleh pemsahaan sehingga akan dihasilkan suatu produk atau jasa secara
efisien.
b. G. R. Terry Manajemen adalah suatu proses yang khas yang terdiri dari tindakan-
tindakan Perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian yang
dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan
melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya.
c. Harold Koontz and Cyril O'Donnel Manajemen adalah usaha mencapai suatu tujuan
tertentu melalui kegiatan orang lain. Dengan demikian manajer mengadakan
koordinasi atas sejumlah aktivitas orang lain yang meliputi perencanaan,
pengorganisasian, penempatan, pengarahan dan pengendalian.
3
Jika kita simak definisi-definisi di atas dapatlah ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1) Bahwa manajemen mempunyai tujuan yang ingin dicapai.
2) Manajemen mempakan perpaduan antara ilmu dengan seni;
3) 3. Manajemen merupakan proses yang sistematis, terkoordinir, koperatif,
dan terintegrasi dalam memanfaatkan unsur-unsurnya (6 M);
4) Manajemen baru dapat diterapkan jika ada dua orang atau lebih melakukan
kerja sama dalam suatu organisasi;
5) Manajemen harus didasarkan pada pembagian kerja, tugas dan tanggung jawab;
6) Manajemen terdiri dari beberapa fungsi (P.O.S.D. dan C)
7) Manajemen hanya merupakan alat untuk mencapai tujuan.
Apa dasar (persyaratan) supaya manajemen dapat diterapkan? Manajemen
pada dasarnya baru dapat diterapkan, jika: adanya tujuan bersama dan kepentingan
yang sama yang akan dicapai.
2. Fungsi Konsultatif
Pemimpin menggunakan fungsi konsultatif sebagai cara berkomunikasi dua arah
dalam upaya menetapkan sebuah keputusan yang membutuhkan pertimbangan dan
konsultasi dari orang yang dipimpinnya.
3. Fungsi Partisipasi
Pemimpin bisa melibatkan anggotanya dalam proses pengambilan keptusan maupun
dalam melaksanakannya.
4. Fungsi Delegasi
Pemimpin dapat melimpahkan wewenangnya kepada orang lain, misalnya membuat
dan menetapkan keputusan. Fungsi delegasi adalah bentuk kepercayaan seorang
pemimpin kepada seseorang yang diberikan pelimpahan wewenang untuk bertanggung
jawab.
4
5. Fungsi Pengendalian
Pemimpin bisa melakukan bimbingan, pengarahan, koordinasi, dan pengawasan,
terhadapa kegiatan para anggotanya.
Great Man Theory atau teori orang hebat ini berasumsi bahwa sifat kepemimpinan
dan bakat-bakat kepemimpinan ini dibawa dari sejak orang tersebut dilahirkan. Great Man
Theory ini berkembang sejak abad ke-19. Meskipun tidak dapat diidentifikasikan dengan
kepastian ilmiah tentang karakteristik dan kombinasi manusia seperti apa yang dapat
dikatakan sebagai pemimpin hebat, namun semua orang mengakui bahwa hanya satu orang
diantara mereka yang memiliki ciri khas sebagai pemimpin hebat
c.Teori kontingensi
Teori kontingensi atau Contingency Theory beranggapan bahwa tidak ada cara yang
paling baik untuk memimpin dan menyatakan bahwa setiap gaya kepemimpinan harus
didasarkan pada situasi dan kondisi tertentu. Berdasarkan Teori kontingensi ini, seseorang
mungkin berhasil tampil dan memimpin sangat efektif di kondisi, situasi dan tempat
tertentu, namun kinerja kepemimpinannya akan menurun apabila dipindahkan ke situasi
dan kondisi lain atau ketika faktor di sekitarnya telah berubah. Teori kontingensi atau
Contingency Theory ini juga sering disebut dengan Teori kepemimpinan situasional.
e.Teori perilaku
Sebagai reaksi dari Teori Sifat Kepribadian, Teori Perilaku atau Behavioural Theories
ini memberikan perspektif baru tentang kepemimpinan. Teori ini berfokus pada perilaku
para pemimpin daripada karakteristik mental, fisik, dan sosial mereka. Keberhasilan seorang
pemimpin ditentukan oleh perilakunya dalam melaksanakan fungsi-fungsi kepemimpinan
dan perilaku tersebut dapat dipelajari atau dilatih. Selain itu, teori ini menganggap bahwa
kepemimpinan yang sukses adalah didasarkan pada perilaku yang dapat dipelajari.
f.Teori servant
5
Teori kepemimpinan servant pertama kali diperkenalkan pada awal tahun 1970-an.
Teori ini percaya bahwa seorang pemimpin yang baik bertugas untuk melayani, menjaga,
dan memelihara kesejahteraan fisik serta mental pengikutnya. Pemimpin cenderung fokus
untuk memenuhi kebutuhan pengikut dan membantu mereka menjadi lebih mandiri dan
berwawasan lebih luas. Pada teori ini, pemimpin yang baik juga diharuskan bisa bersimpati
dan meredakan kecemasan berlebih dari para pengikutnya. Maka itu, kepemimpinan
diberikan pada seseorang yang pada dasarnya memiliki jiwa melayani. Teori ini menunjukkan
bahwa pekerjaan seorang pemimpin adalah untuk berkontribusi pada kesejahteraan orang
lain sebagai bentuk tanggung
jawab sosial.
g.Teori transaksional
Teori transaksional menggambarkan gaya kepemimpinan yang didasari perjanjian
yang dibuat antara pemimpin dan bawahannya. Perjanjian ini dibuat untuk menghasilkan
pertukaran (transaksi) yang saling menguntungkan antara pemimpin dan pengikut. Layaknya
simbiosis mutualisme. Ketika suatu pekerjaan atau tugas mampu diselesaikan bawahan
dengan baik, ini akan menguntungkan pemimpin. Maka sebagai bentuk penghargaan dari
sisi pemimpin, imbalan dapat berupa rasa terima kasih, pembayaran upah atau gaji,
kenaikan jabatan (promosi), hingga bonus berupa uang atau benda untuk si bawahan.
Penghargaan ini membuat bawahan merasa kerja kerasnya dihargai atau diakui karena
berhasil mencapai tujuan yang sudah disepakati bersama.
h.Teori transformasional
Kepemimpinan transformasional adalah sebuah teori yang relevan dengan
kehidupan modern saat ini. Dalam hal ini, teori kepemimpinan transformasional mencakup
dua elemen yang sangat penting. Apa sajakah elemen tersebut? Kedua elemen yang
dimaksud adalah relasional dan hal-hal yang berurusan dengan perubahan riil. Teori
kepemimpinan ini terjadi ketika satu orang atau sekelompok orang berhubungan dengan
orang banyak dengan upaya untuk mengangkat posisi atau pencapaian para pemimpin dan
pengikut (anggota tim). Dengan kata lain, antara pemimpin dan pengikut saling mengangkat
pencapaian mereka sampai kepada tingkat motivasi dan moralitas (semangat) yang lebih
tinggi.
2. Tipe-Tipe Kepemimpinan
Ada enam tipe kepemimpinan yang diakui keberadaannya secara luas.
b. Tipe Militeristis
Yaitu seorang pemimpin yang bertipe militeristis adalah seorang pemimpin yang memiliki
sifat- sifat:
1) Sering mempergunakan sistem perintah dalam menggerakkan bawahannya
2) Senang bergantung pada pangkat dan jabatan dalam menggerakkan bawahannya
3) Senang kepada formalitas yang berlebih- lebihan
4) Menuntut disiplin yang tinggi dan kaku dari bawahan
6
5) Sukar menerima kritikkan dari bawahan
6) Menggemari upacara- upacara untuk berbagai acara dan keadaan
c. Tipe Paternalistis
Yaitu seorang pemimpin yang:
1) Menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa
2) Bersikap terlalu melindungi
3) Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil keputusan
dan inisiatif
4) Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengembangkan daya
kreasi dan fantasinya.
5) Sering bersikap maha tahu
d. Tipe Kharismatis
Hingga kini para pakar belum berhasil menemukan sebab- sebab mengapa seorang
pemimpin memiliki kharisma, yang diketahui adalah bahwa pemimpin yang demikian
mempunyai daya tarik yang amat besar dan karenanya pada umumnya mempunyai pengikut
yang jumlahnya sangat besar. Karena kurangnya pengetahuan tentang sebab musabab
seorang menjadi pemimpin yang kharismatis, maka sering dikatakan bahwa pemimpin yang
demikian diberkahi dengan kekuatan gaib (supernatural powers).
f. Tipe Demokratis
Yaitu tipe yang bersifat:
1) Dalam proses penggerakkan bawahan selalu bertitik tolak dari pendapat bahwa
manusia adalah makhluk termulia di dunia
2) Selalu berusaha mensinkronisasikan kepentingan dan tujuan organisasi dengan
kepentingan dan tujuan pribadi dari para bawahannya
3) Senang menerima saran, pendapat bahkan kritik dari bawahannya
4) Selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses dari padanya.
5) Selalu berusaha mengutamakan kerjasama dan kerja tim dalam usaha mencapai
tujuan
6) Berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin
7) Para bawahannya dilibatkan secara aktif dalam menentukan nasib sendiri melalui
peran sertanya dalam proses pengambilan keputusan.
7
C. Kecerdasan Emosi Seorang Pemimpin
Kecerdasan emosional seseorang dapat dilihat ketika orang tersebut pandai memahami
emosi mereka sendiri (self-awareness), pandai mengelola emosi (self-management),
berempati terhadap dorongan emosi orang lain (social awareness), dan pandai menangani
emosi orang lain (social management).
Pemimpin membutuhkan empat karakteristik tersebut untuk menjadi sosok yang cerdas
secara emosional. Ketika seorang pemimpin memiliki kecerdasan emosional yang baik, dia
akan mampu beradaptasi dengan dunia yang lebih inklusif dan bahkan mampu membawa
dunia menjadi tempat yang nyaman untuk dihuni oleh siapapun.
Sebagai contoh, seorang pemimpin memiliki kepedulian terhadap penyandang difabel tuli
(self-awareness). Dia memahami kesulitan-kesulitan yang dialami oleh difabel tuli tersebut
seperti infrastruktur dan pelayanan publik yang belum aksesibel (social awareness).
Selanjutnya dia mencoba beradaptasi dengan belajar bahasa isyarat untuk bisa memahami
lebih dalam seperti apa sulitnya sebagai difabel tuli (self-management).
Pada akhirnya ketika pemimpin tersebut sudah mendapat makna dari pembelajarannya, dia
mulai memberikan pengaruhnya untuk membangun kesadaran orang banyak terhadap
difabilitas (social management). Di sinilah pentingnya kehadiran seorang pemimpin;
melayani dan memberi pengaruh positif kepada pengikut dan calon pengikutnya.
Kecerdasan emosional membentuk kepemimpinan yang efektif
Manusia jelas mendapatkan manfaat dari perkembangan emosi. Bahkan emosi orang-orang
di sekitar turut mempengaruhi perkembangannya. Bayangkan sebuah perusahaan yang
selalu menerapkan daily scrum, mereka secara penuh empati saling memahami tugas
8
masing-masing rekannya di saat daily scrum berlangsung. Mereka saling mengutarakan
kendala yang dialami dan saling memberi masukan. Tentu nuansa nyaman akan terasa di
dalam perusahaan tersebut, karena adanya dukungan dan rasa saling memahami antar
rekan maupun pimpinan.
Di lain hal terdapat tipe kepemimpinan yang harus kita sadari ternyata memberi
ketidakefektifan terhadap kecerdasan emosional kita, tipe kepemimpinan laissez-faire,
misalnya. Kepemimpinan laissez-faire atau biasa dikenal sebagai tipe kepemimpinan
delegatif merupakan tipe dimana seorang pemimpin banyak menyerahkan keputusan untuk
diambil oleh anggotanya. Yang terjadi dari tipe kepemimpinan ini justru kurangnya influence
yang dirasakan oleh anggota dari pemimpinnya. Anggota mungkin menjadi lebih produktif
karena diberi ruang otonomnya, namun menjadi hampa akan nilai. Pemimpin selain terfokus
pada target, dia juga harus bisa menjelaskan kenapa anggotanya harus mengejar target
tersebut.
Kepemimpinan yang berelasi baik dengan kecerdasan emosional adalah tipe kepemimpinan
yang transformatif-melayani. Tipe kepemimpinan tersebut merupakan tipe kepemimpinan
yang dapat melatih kecerdasan emosional seorang pemimpin secara berkelanjutan. Sebagai
contoh, pemimpin dengan tingkat kecerdasan emosional yang tinggi berhasil mengelola
tantangan yang kompleks melalui membangun kepercayaan, kepercayaan diri dan
keberanian, memahami kebutuhan orang lain, berkomunikasi secara terbuka dan langsung,
menunjukkan kepedulian yang tulus untuk orang lain, dan berkolaborasi.
Maka dari itu, kemampuan beradaptasi dengan tantangan akan terus menjadi pembelajaran
berkelanjutan yang baik untuk seorang pemimpin. Dia akan mengejar target dan nilai;
bersama anggota-anggotanya dari waktu ke waktu. Bersamaan dengan hal tersebut,
karakteristik kecerdasan emosional seorang pemimpin akan terbentuk.
9
yang jelas, seperti mendahulukan hal yang penting serta waktu, tenaga, pikiran, informasi,
dan sumber daya dimanfaatkan dengan efektif dan efesien.
3.Guithrie dan Reed mengatakan bahwa “partisipasi dan keikutsertaan anggota staf, selain
memungkinkan penerimaan keputusan semakin besar, juga kreativitas terdorong dan
komitmen anggota semakin kuat.
E. Konsep Manajerial
1. Konsep dan Pengertian Manajerial
Manajerial adalah kata sifat dari manajemen. Kata ini sering menjadi bahasa sehari-hari
terutama bila membicarakan suatu masalah. Berkaitan dengan hal tersebu perlu dilihat
konsep dan pengertian berikut.
a. Konsep Manajerial
Manajerial adalah kata sifat dari manajemen, yang berarti pengolahan sesuatu dengan baik.
Secara konsep, manajerial berarti bagaimana membuat keputusan (proses) dan menjalankan
(implementasi) suatu kegiatan untuk mencapai tujuan tertentu. Dengan demikian, maka
manajerial digunakan dalam setiap aspek kehidupan atau kegiatan manusia, baik itu
berkaitan dengan masalah bisnis, maupun diluar bisnis.
b. Pengertian Manajerial
Dalam pengertian sehari-hari, manajerial diartikan sebagai cara terbaik dalam
menyelesaikan suatu masalah. Manajerial juga dapat diartikan sebagai mencari solusi atau
alternative terbaik untuk mencapai tujuan tertentu. Misalnya bagaimana suatu perusahaan
mengelola usahanya, sehingga menjadi perusahaan yang mempunyai produk terbaik, daya
saing terbaik, dan menjadi perusahaan unggulan. Bagaimana suatu institusi mengelola
pekerjaan atau kegiatannya, sehingga dapat reputasi terbaik, di mata pihak-pihak yang
berkepentingan atau para stakeholder-nya. Bagaimana suatu rezim pemerintahan mengelola
amanah yang dia terima, sehingga dapat meningkatkan harkat dan martabat bangsanya.
10
a. Konsep Ekonomi Manajerial
Secara konsep ekonomi manajerial adalah pengelolaan ekonomi, atau usaha secara
sistematika dalam kebutuhan dan keinginan (konsumen), baik individu, organisasi, maupun
masyarakat. Dengan demikian, ekonomi manajerial dapat di definisikan sebagai berikut :
Ekonomi manajerial adalah aplikasi teori ekonomi dan praktik-praktik bisnis, berupa
penggunaan teori-teori ekonomi dan teknik manajemen dalam analisis dan pemecahan
masalah optimasi. Atau ekonomi manajerial adalah sinergi dan aplikasi teori ekonomi,
manajemen, dan riset operasi.
Sehubungan dengan hal diatas, maka konsep ekonomi manajerial ini dapat di gunakan untuk
menyelesaikan masalah manajemen yang di hadapi organisasi bisnis maupun nonbisnis.
Ekonomi mikro terapan atau ekonomi manajerial (managerial economy) kerapkali
didefinisikan secara berbeda beda . tetapi perbedaan perbedaan tersebut biasanya hanyalah
soal “bahasa” saja karena pada hakikatnya “substansi” nya tetap sama . ada yang
mendefinisikannya sebagai ekonomi mikro terapan. Ada yang mendefinisikannya sebagai
konsep ilmu manajemen dan riset operasi (operation research). Sementara itu ada pula yang
menganggap ekonomi manajerial terutama sekali sebagai suatu kerangka kerja terpadu
untuk menganalisis masalah masalah pengambilan keputusan dalam dunia bisnis. Kalau
dicermati semua pandangan diatas benar , masing-masing pandangan memberikan
pemikiran penting bagi ekonomi manajerial.
11
Robert K. Blake dan Jane S. Mouton
Kisi-kisi manajerial Blake dan Mouton atau Blake and Mouton managerial grid, kadang-
kadang disebut jaringan kepemimpinan dikemukakan oleh Robert K. Blake dan Jane S.
Mouton di University of Michigan dan Ohio State University.
Berbagai kombinasi pada garis X dan Y kemudian diidentifikasi oleh Blake dan Mouton dalam
5 gaya kepemimpinan.
3. Middle-of-the-Road (5, 5)
Ini pada dasarnya adalah gaya mengorbankan dimana pemimpin mencoba untuk
menjaga keseimbangan antara tujuan perusahaan dan kebutuhan manusianya. Pemimpin
tidak mendorong batas-batas pencapaian menghasilkan kinerja rata-rata untuk organisasi.
Pada titik ini kebutuhan karyawan dan produksi sepenuhnya tidak terpenuhi.
12
usaha koordinasi guna mencapai tujuan organisasi. Namun, fokus pada tugas-tugas yang
rendah dapat menghambat produksi dan menyebabkan hasil dipertanyakan.
Kisi-kisi manjerial Black dan Mouton digunakan untuk membantu manajer menganalisis
gaya kepemimpinan mereka sendiri melalui teknik yang dikenal sebagai pelatihan grid. Hal
ini dilakukan dengan pemberian kuesioner yang membantu para manajer mengidentifikasi
bagaimana menempatkan diri sehubungan dengan concern mereka terhadap dimensi
produksi dan manusia. Pelatihan terhadap para manajer juga bertujuan untuk membantu
para pemimpin guna mencapai keadaan ideal 9, 9 atau Team Management.
13
3. Rencana kerja yang menggambarkan kegiatan yang harus dilaksanakan, bentuk
hubungan kerja antar kegiatan tersebut, dan hubungan antara berbagai kegiatan
beserta sasaran yang harus dicapainya.
4. Prosedur kerja yang merupakan petunjuk pelaksanaan yang jelas dari atasan
kepada bawahan.
5. Pencatatan hasil kerja serta pelaporannya yang merupakan alat bagi atasan
untuk mendapatkan informasi yang diperlukan bagi pengambilan keputusan
serta penyususnan pertanggungjawaban, termasuk mengenai pengelolaan
keuangan.
6. Pembinaan personil yang terus menerus agar para pelaksana menjadi unsur
yang mampu melaksanakan dengan baik tugas yang menjadi tanggung jawabnya
dan tidak melakukan tindakan yang bertentangan dengan maksud serta
kepentingan tugasnya.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kepemimpinan merupakan kemampuan yang dipunyai seseoarang untuk
mempengarui orang orang lain agar pekerja mencapai tujuan dan sasaran.
Kepemamimpinan juga bagian penting dari manajemen, tetapi tidak sama dengan
manajemen. Manajemen mencakup kepemimpinan tetapi juga mencakup fungsi fungsi
lain seperti perencanaan, pengorganisasian dan pengawasan.
B. SARAN
Berdasarkan pada uraian tersebut di atas, maka penulis mengemukakan saran-saran
sebagai berikut :
1. Hendaknya para pemimpin dalam melaksanakan aktivitasnya kepemimpinannya
dalam mempengaruhi para bawahannya berdasarkan pada kriteria-kriteria
kepemimpinan yang baik.
2. Dalam membuat suatu rencana atau hendaknya para pemimpin memahami
keadaan atau kemampuan yang dimiliki oleh para bawahannya, dan dalam pembagian
pemberian tugas sesuai dengan kemampuannya masing-masing.
3. Pemimpin hendaknya memahami betul akan tugasnya sebagai seorang pemimpin.
4. Dalam melaksanakan akvititasnya baik pemimpin ataupun yang dipimpin menjalin
suatu hubungan kerjsama yang saling mendukung untuk tercapainya tujuan organisasi
atau instnasi
14
15
DAFTAR PUSTAKA
1. https://pa-kupang.go.id/en/?
option=com_content&view=article&id=181&Itemid=642#:~:text=Pengawasan%20melekat
%20sebenarnya%20merupakan%20salah,di%20samping%20perencanaan%20dan
%20pelaksanaan.&text=dengan%20demikian%20kesadaran%20seseorang
%20bahwa,kemauannya%20untuk%20melaksanakan%20pengawasan%20melekat
2. http://journal.uin-
alauddin.ac.id/index.php/lentera_pendidikan/article/download/3776/3450#:~:text=Dalam
%20manajemen%20moderen%2C%20staf%20tidak,ini%20disebut%20top%20down%2C
%20otoriter
3. http://perilakuorganisasi.com/kisi-kisi-manajerial-blake-dan-mouton.html
4. http://ridwan0110.blogspot.com/2017/10/konsep-dan-pengertian-ekonomi-
manajerial.html?m=1
5. https://pemimpin.id/kecerdasan-emosional-seorang-pemimpin/
6. https://uptown.id/id/2020/09/02/8-teori-kepemimpinan-yang-penting-untuk-kamu-
ketahui/
7. https://www.jagoanhosting.com/blog/6-tipe-seorang-pemimpin-yang-harus-kamu-ketahui/
8. https://www.maxmanroe.com/vid/organisasi/pengertian-kepemimpinan.html
16