Anda di halaman 1dari 3

Muhammad Fathurrohman

11231110000093
Sosiologi 2C

ANTROPOLOGI DAN PEMBIDANGANNYA

Keyword : Antropologi, Budaya, Disiplin Ilmu, Sosiologi

Antropologi merupakan ilmu pengetahuan yang saat ini masih aktif berkembang. Dengan demikian
antropologi sangat berhubungan dengan kajian aspek luas kehidupan manusia yang berdasarkan konsep, metode,
teori, dan perkembangan dari sudut sosial maupun budaya Menurut kamus, anthropology merupakan suatu ilmu
yang berusaha mempelajari tentang makhluk manusia secara bentuk fisik, kepribadian, Masyarakat, dan
kebudayaannya. Diambil dari buku “Antropologi Sosial Budaya” Karya Zulkifli, Landasan pendekatan menyeluruh
(holistik) terhadap manusia dalam sebuah ciri khas antropologi. Pendekatan holistik mengamati dan melihat
sesuatu sebagai satu kesatuan yang menyeluruh. Karena sejatinya antropologi mempelajari manusia secara
mendalam, mereka akan membuat keputusan berdasarkan hasil-hasil temuan dan data yang empiris sesuai yang
terjadi di lapangan

Oleh karena itu ilmu antropologi berupaya untuk membangun sendiri sebagai kajian ilmiah tentang
manusia dalam kehidupan social untuk membuat perbandingan sosialitas satu dengan yang lain. Pemahaman
antropologi dalam kerangka perbandingan ini bersifat komprehensif, dalam arti elemen-elemen yang diambil untuk
dibuat perbandingan sungguh memberi satu pemahaman yang menyeluruh berkenaan dengan kehidupan manusia,
baik pribadi maupun kelompok. Seiring perkembangan masyarakat , menjadi lebih kompleks di semua bidang ,
antropologi juga berkembang menjadi antropologi agama dan biologi . Inklusi dan inklusivitas juga merupakan
konsep utama dalam antropologi. Landasan antropologi yang kedua adalah prinsip relativisme budaya, , Gagasan
mendasar di balik prinsip ini adalah bahwa sebagian besar anggota komunitas tertentu percaya bahwa sikap,
perilaku, dan kebiasaan orang lain salah. Sedangkan anggota masyarakat lain juga mengakui sikap, perilaku, dan
kebiasaan merekalah yang benar. Dengan demikian, kajian perbandingan antropologi merangkumi manusia, karya
dan seluruh keberadaannya, seperti terlihat secara struktural dalam uraian mengenai dua elemen dasar kehidupan
manusia sebagai satu entitas pribadi dan makhluk sosial.

Maka hal yang terjadi bahwa antropologi dibagi menjadi empat sub bidang: biologi, budaya, arkeologi ,
dan etnolignuistik. Antropologi biologi (antropologi fisik), mengkaji manusia secara luas yaitu seperti melacak
perkembangan manusia menurut dan menyelidiki variasi biologisnya dalam berbagai jenis (spesies). Anatomi
khusus terhadap nenek moyang (manusia purba ) dimiliki oleh para ahli antropologi biologi untuk mendapatkan
ras. Didalam Antropologi ada 2 cabang ilmu yakni Somatologi dan Palaeoantropologi. Hal yang dipelajari dalam
Somatologi yaitu mempelajari manusia dari segi ciri-ciri fisiknya mulai dari warna kulit, bentuk tubuh juga yang
tidak tampak seperti golongan darah sedangkan Palaeoantropologi membahas tentang fosil-fosil manusia yang
telah membatu . Yang kedua Antropologi budaya memfokuskan perhatiannya kepada kebudayaan manusia
ataupun cara hidupnya dalam Masyarakat, Antropologi budaya juga merupakan studi tentang praktik-praktik sosial,
bentuk-bentuk ekspresif, dan penggunaan bahasa, dimana makna diciptakan dan diuji sebelum digunakan oleh
masyarakat manusia. Antropologi juga berusaha menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan manusia sebagai
makhluk sosial. Sedangkan Arkeologi meliputi kajian penemuan-penemuan dari budaya dan sisa - sisa fosil manusia
purba. Dimana mempelajari kelokan - kelokan peninggalan kuno untuk dapat menggambarkan dan menyebutkan
manusia yang menderita dari peninggalan kebudayaannya. Etnolinguistik adalah bidang studi yang mengajarkan
banyak ciri berupa daftar kata-kata dan tata bahasa dialek beratus-ratus suku bangsa yang berada di berbagai
tempat di muka bumi. Ketika mencoba untuk memahami prinsip - prinsip Islam dan hak asasi manusia , memahami
bahasa sangatlah penting. Indonesia memiliki populasi bahasa suku bangsa yang besar karena terdapat
keanekaragaman didalamnya.

Antropologi yang asalnya dari catatan gambaran kehidupan penduduk di luar bangsa Eropa, terdapat
empat fase dan tujuan yang berbeda dalam berkembangnya ilmu antropologi yang mengkaji manusia secara
teratur.

Fase yang pertama berkembang sebelum tahun 1800 dari kedatangan bangsa Eropa ke berbagai belahan
dunia yaitu penduduk pribumi Afrika, Asia, dan Amerika pada akhir abad ke-15 dan awal abad ke-16. Mereka
datang untuk mencatat dan mendeskripsikan susunan masyarakat pada aspek sehari-hari yang mereka temui. Yang
mereka temui membawa banyak pengaruh karena banyaknya perbedaan dengan bangsa Eropa. Salah satunya
ketertarikan bangsa Eropa pada abad ke-19 yaitu segala aspek kehidupan yang disebut etnografi.

Fase yang kedua antropologi sudah menjadi disiplin ilmu karena di fase ini melahirkan penyusunan
kerangka etnografi pada hasil berfikir evolusi. Pada fase ini antropologi memiliki tujuan mempelajari budaya dan
masyarakat primitive untuk mendapatkan suatu pengertian.

Fase yang ketiga antropologi pada abad ke-20 digunakan untuk kepentingan kolonialisme dan
misisonarisme yang mendorong untuk melakukan ekspedisi ke Amerika Latin, Australia, Polinesia, Asia dan Afrika
bertujuan untuk kepentingan negara kolonial dan Gereja, pihak penguasa kolonial beranggapan bahwa dengan
mempelajari studi kependudukan akan semakin mudah untuk menguasai daerah tersebut.

Fase keempat pada tahun 1930 ilmu antropologi sudah berkembang luas, banyak perubahan dunia yang
terjadi sehingga hilangnya bangsa primitive. Dengan tujuan yang praktis dan akademik yang menjadikan
antropologi sebagai ilmu yang praktis dan akademik.

Pada masa berikutnya, pembahasan dan pembelajaran antropologi berkembang di Universitas dan
perguruan tinggi di Amerika Serikat, Eropa, Inggris dan Negara berkembang lainnya dalam pendekatan, konsep, dan
teori. Sehingga disiplin ilmu antropologi berkembang dalam mengkaji berbagai tipe masyarakat dan kebudayaan.

Antropologi dan sosiologi lebih erat hubungannya, sosiologi dan antropologi seringkali berhubungan satu
sama lain karena sama - sama mempelajari objek yang memiliki keterkaitan dengan manusia. Selain itu ,
antropologi tidak mudah masuk dalam bidang filsafat , seni , susastra, bahasa , dan sejarah dan ada banyak
universitas dan perguruan tinggi yang menggabungkan kedua bidang studi tersebut menjadi satu disiplin ilmu.
Sebab , tiga ilmu sosial sosiologi, tindakan , dan jaring -jaringan memiliki banyak kesamaan topic studi. Meskipun
demikian , ada kesamaan antara antropologi dan sosiologi dalam hal materi pelajaran yang mereka pelajari, serta
dalam hal generalisasi, spesifik, dan metode penelitian yang tidak sah. Penduduk dan kebudayaan suku bangsa di
luar Eropa dan Amerika telah lama menjadi objek utama kajian antropologi. Sebaliknya , sosiologi mempelajari
populasi dan keadaan di Eropa dan Amerika. Bersama dengan sosiologi, antropologi juga memiliki beberapa
keterkaitan dengan cabang ilmu lainnya .Ilmu yang berhubungan di bagi menjadi 13, diantaranya: ilmu geologi, ilmu
pateolonologi, ilmu anotomi, ilmu kesehatan masyarakat, ilmu psikiatri, ilmu linguistik, ilmu arkeologi, ilmu sejarah,
ilmu geografis, ilmu ekonomi, ilmu adat hukum , ilmu administrasi dan ilmu politik .Hubungan yang timbul hanya
timbal balik, yang artinya kedua ilmu ini saling membutukan.
Tetapi, jika dilihat secara kasat mata, sosiologi dan antropologi pada dasarnya berbeda. Ilmu antropologi
sosial mulai karena suatu himpunan di luar Eropa karena untuk mendapatkan pengertian sejarah perkembangan
kebudayaan dan masyarakatya sendiri karena ilmu Eropa mulai karena suatu kebutuhan ilmu Eropa. Sebaliknya,
sosiologi yang bersumber dari filsafat bangsa Eropa membutuhkan pengetahuan yang lebih sejalan dengan agama
dan masyarakat umum. Karena sifat timbal - baliknya, antropologi juga memiliki keterkaitan dengan cabang ilmu
lain selain sosiologi. Pengetahuan lain, seperti Sejarah, membantu memahami tulang punggung populasi manusia.
Ekonomi membantu praktik ekonomi yang sehat dan memahami ekonomi masyarakat umum.

Jika dilihat dari segala perbedaan yang saya baca terdapat dua konsep dasar dalam antropologi yakni
masyarakat dan kebudayaan, dalam pengertian terdapat kesamaan dalam menyimpulkan yaitu sama-sama
mengkaji dan mempelajari tentang segala aspek kehidupan manusia pada puluhan abad yang lalu. Dalam buku
“Antropologi Sosial Budaya” Karya Zulkifli, antropologi berawal dari catatan maupun bukti laporan perjalanan
tentang berbagai bangsa yang kemudian dianalisis dan dijadikan ilmu antropologi. Sedangkan sosiologi berawal dari
para filsafat, jadi di dalam buku “Antropologi Sosial Budaya” Karya Zulkifli melihat segala aspek perbedaannya
hanya dari asal muasal ditemukannya kedua ilmu tersebut. Lalu dalam buku “Pengantar Ilmu Antropologi” Karya
Koentjaraningrat, antropologi dan sosiologi memiliki perbedaan saat penelitian yakni antropologi mengkaji dan
meneliti berbagai kebudayaan dan seluk beluk suatu bangsa sedangkan sosiologi mengkaji pada gejala yang terjadi
pada masyarakat.

REFERENSI

Zulkifli. (2008). Antropologi Sosial Budaya. Yogyakarta: Shiddiq Press Bangka dan Grha Guru.

Koentjaraningrat. (2009). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Anda mungkin juga menyukai