A. LATAR BELAKANG
1
Alumni Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor Indonesia, Universitas
Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang.
2
antropologi; 3) mengembangkan bahan pendidikan untuk
pembelajaran bidang antropologi.
3
B. BIOGRAFI SINGKAT KOENTJOROINGRAT
4
Kebudayaan di Indonesia (1970); Kebudayaan, Mentalitet dan
Pembangunan (1974); Pengantar Ilmu Antropologi (1980);
Sejarah Teori Antropologi Jilid I (1982); Cultural Value
Orientation and Development in Indonesia (1984), berbahasa
Inggris; Ritus Peralihan di Indonesia (1985); Sejarah Teori
Antropologi Jilid II (1990); Irian Jaya: Membangun
Masyarakat Majemuk (1994); dan berpuluh-puluh karangan
lepas yang diterbitkan di jurnal-jurnal dan majalah-majalah di
dalam negeri maupun di luar negeri.
BAB I:
5
2) Kira-kira pertengahan abad ke-19, masa munculnya
karangan-karangan bahan etnografi, bangsa Eropa
menganggap bangsa-bangsa di luar Eropa sebagai
bangsa primitif dan kuno.
3) Permulaan abad ke-20, ilmu antropologi digunakan
untuk memahami dan mempelajari bangsa-bangsa di
luar Eropa, singkatnya tujuan ilmu antropologi adalah
untuk mempelajari masyarakat dan kebudayaan suku-
suku bangsa di luar Eropa guna kepentingan pemerintah
kolonial dan guna mendapatkan suatu pengertian
tentang masyarakat masa kini yang kompleks.
4) Sesudah kira-kira 1930, dalam fase ini ilmu antropologi
mengalami perkembangan yang signifikan, baik dalam
bahan pengetahuan yang lenih teliti, dan metode
ilmiahnya yang lebih tajam.
2. Definisi Antropologi
6
Volkerkunde, Kulturkunde, Antropologhy, Cultural
Antropologgy, dan Social Anthropology.
1. Paleo-antropologi
Ilmu bagian yang meneliti tentang asal-usul atau soal
terjadinya dan evolusi makhluk manusia dengan
mempergunakan sebagai bahan penelitian sisa-sisa
tubuh yang telah membatu, atau fosil-fosil manusia dari
zaman dahulu, yang tersimpan dalam lapisan-lapisan
bumi yang harus didapat oleh peneliti dengan berbagai
metode penggalian.
2. Antropologi Fisik
Bagian dari ilmu antropologi yang mencoba mencapai
suatu pengertian tentang sejarah terjadinya anekawarna
manusia dipandang dari sudut pandang ciri-ciri
tubuhnya.
3. Etnolinguistik
Suatu ilmu bagian yang pada asal mulanya
bersangkutan erat dengan ilmu antropologi. Bahkan
penelitiannya yang berupa dafta-daftar kata-kata,
pelukisan tentang ciri dan tata-bahasa dari beratus-ratus
bahasa suku-bangsa yang tersebar di berbagai tempat di
muka bumi.
8
4. Prehistori
Mempelajari tentang sejarah perkembangan dan
penyebaran semua kebudayaan manusia di muka bumi
dalam zaman sebelum manusia mengenal huruf.
5. Etnologi
Ilmu yang mencoba mencapai pengertian mengenai
azas-azas manusia, dengan mempelajari kebudayaan-
kebudayaan dalam kehidupan masyarakat dari sebanyak
mungkin suku-bangsa yang tersebar di seluruh muka
bumi.
4. Metode Ilmiah dari Antropologi
9
yang menjadi obyek obeservasinya; 2) penelitian laboratorium,
dalam penelitian ini gejala yang menjadi obyek observasi dapat
dibuat dan sengaja diadakan oleh peneliti dan; 3) penelitian
kepustakaan, gejala yang akan menjadi obyek penelitian harus
dicari dalam suatu himpunan dari banyak buku yang
beranekaragam.
10
pengertiannya dengan menerapkan pengertian itu dalam
kenyataan beberapa masyarakat yang hidup, tetapi dengan cara
mengkhusus dan mendalam. Sedangkan metode kuantitatif,
digunakan untuk menguji kebenaran dari “pengertian” dan
kaidah-kaidah dengan mengumpulkan sebanyak mungkin fakta
mengenai kejadian dan gejala sosial-budaya yang menunjukkan
azas persamaan. Metode kuantitatif sering digunakan untuk
mengolah fakta sosial dalam jumlah besar.
BAB II:
1. Teori Evolusi
11
manusia. Singkatnya, manusia adalah hasil dari evolusi dari
makhluk-makhluk sebelumnya. Dan hasil terakhir dari proses
evolusi manusia disebut dengan Manusia sekarang atau Homo
Sapiens.
12
hidup seperti senjata, alat-alat produksi, alat-alat berlindung,
transportasi dan sumber energi yang lain.
13
3. Aneka Warna Manusia
14
ii) Malayan Mongoloid (Asia Tenggara, Kep.
Indonesia, Malaysia, Filipina dan Penduduk Asli
Taiwan)
iii) American Mongoloid (penduduk asli Benua
Amerika Utara dan Selatan dari Orang Eskimo di
Amerika Utara sampai penduduk Terra Del Fuego
di Amerika Selatan
3. Caucasoid
i. Nordic (Eropa Utara sekitar Laut Baltik)
ii. Alpine (Eropa Tengah dan Timur)
iii. Mediterranean (Penduduk Sekitar Laut Tengah,
Afrika Utara, Armenia, Arab, Iran)
iv. Indic (Pakistan, India, Bangladesh, Sri Lanka)
4. Negroid
i. African Negroid (Benua Afrika)
ii. Negrito (Afrika Tengah, Semenanjung Melayu,
Filipina)
iii. Melanesian (Irian, Melanesia)
5. Ras-ras Khusus (Tidak dapat diklasifikasikan ke dalam
keempat ras pokok)
i. Bushman ( di daerah Gurun Kalahari di afrika
Selatan)
15
ii. Veddoid (di pedalaman Sri Langka dan
Sulawesi Selatan)
iii. Polynesia (di Kepulauan Mikrosenia dan
Polinesia)
iv. Ainu (di pulau Karafuto dan Hokaiddo di
Jepang Utara)
BAB III:
KEPRIBADIAN
1. Definisi Kepribadian
16
dan ditentukan oleh sistem biologi saja, akan tetapi juga sangat
dipengaruhi oleh akal dan jiwanya, sehingga variasi perilaku
antara seorang individu manusia dengan individu manusia
lainnya berbeda. Setiap individu memiliki perilaku unik dan
berbeda, dengan individu-individu lainnya.
2. Unsur-Unsur Kepribadian
a) Pengetahuan
b) Perasaan
c) Dorongan Naluri
18
gen-nya sebagai naluri. Kemauan yang sudah merupakan naluri
pada manusia inilah yang disebut dengan dorongan (drive).
Setidaknya ada paling sedikit tujuh macam dorongan naluri
manusia; 1) dorongan untuk mempertahankan hidup; 2)
dorongan sex; 3) dorongan untuk mencari makan; 4) dorongan
untuk bergaul atau berinteraksi dengan sesama manusia; 5)
dorongan untuk meniru tingkah-laku sesama; 6) dorongan
untuk berbakti; 7) dorongan akan keindahan, dalam arti
keindahan bentuk, warna, suara atau gerak.
19
Karena materi yang merupakan isi dari pengetauhan
dan perasaan seorang individu itu berbeda dengan individu
lain, dan juga karena sifat dan intensitas kaitan antara berbagai
macam bentuk pengetahuan dan perasaan pada seorang
individu itu berbeda dengan individu lain, maka tiap manusia
itu sebenarnya mempunyai kepribadian yang berbeda.
20
BAB IV:
MASYARAKAT
21
naluri,yaitu merupakan suatu kemampuaan yang telah
terencana oleh alam dan terkandung dalam gen jenis binatang
tersebut, sedangkan dalam kehidupan kolektif manusia,
pembagian kerja, aktivitas kerjasama, serta komunikasi tidak
berdasarkan naluri.
Definisi Masyarakat
22
inggris disebut sebagai society. Istilah society berasal dari kata
latin socius, yang berarti “kawan”. Istilah masyarakat sendiri
berasal dari akar kata bahasa Arab “syaraka” yang berarti ikut
serta, berpartisipasi. Masyarakat adalah memang sekumpulan
manusia yang saling “bergaul”, atau istilah ilmiah, saling
“berinteraksi”.
3. Unsur-Unsur Kebudayaan
26
manusia dapat menjadi makhluk yang paling berkuasa dan
berkembang biak paling luas di muka bumi ini.
1. Bahasa
2. Sistem pengetahuan
3. Organisasi sosial
4. Sistem peralatan hidup dan teknologi
5. Sistem mata pencarian hidup
6. Sistem religi
7. kesenian
27
Pertama, wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks
dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan dan
sebagainya. Ini adalah wujud ideal dari kebudayaan. Sifatnya
abstrak, tak dapat diraba atau difoto. Karena tempat ide,
gagasan ada di dalam kepala-kepala, perkataan lain, dalam
alam pemikiran masyarakat di mana kebudayaan itu hidup.
Dalam kata lain disebut dengan adat atau adat istiadat.
28
5. Landasan Kerangka Variasi Sistem Nilai Budaya
29
BAB VI:
30
individunya, tetapi wujud dan pengaktifan dari berbagai
macam isi kepribadiannya itu sangat dipengaruhi oleh berbagai
macam isi kepribadiannya itu sangat dipengaruhi oleh berbagai
macam stimuli yang berada dalam sekitaran alam dan
lingkungan sosial maupun budaya.
4. Proses Difusi
33
2) Individu-individu dari kebudayaan asing yang
membawa unsur-unsur kebudayaan asing;
3) Saluran-saluran yang dilalui oleh unsur-unsur
kebudayaan asing untuk masuk ke dalam kebudayaan
penerima;
4) Bagian-bagian dari masyarakat penerima yang terkena
pengaruh unsur-unsur kebudayaan asing tadi;
5) Reaksi para individu yang terkena unsur-unsur
kebudayaan asing
Asimilasi
34
BAB VII:
35
ahli antropologi) dari suku-suku bangsa yang dalam masing-
masing kebudayaannya yang beraneka warna toh mempunyai
beberapa unsur dan ciri menyolok yang serupa. Demikian suatu
sistem penggolongan daerah kebudayaan sebenarnya
merupakan suatu sistem klasifikasi yang mengklaskan
beraneka-warna suku bangsa yang tersebar di suatu daerah atau
benua besar, ke dalam golongan-golongan berdasarkan atas
beberapa persamaan unsur dalam kebudayaannya. Hal ini
untuk memudahkan gambaran menyeluruh dalam hal penelitian
analisa atau penelitian komparatif dari suku-suku bangsa di
daerah atau benua yang bersangkutan.
1) Aceh
2) Gayo-Alas dan Batak
2a) Nias dan Batu
3) Minangkabau
3a) Mentawai
4) Sumatera Selatan
36
4a) Enggano
5) Melayu
6) Bangka dan Biliton
7) Kalimantan
8) Sangir-Talaud
9) Gorontalo
10) Toraja
11) Sulawesi Selatan
12) Ternate
13) Ambon Maluku
13a) Kepulauan Barat daya
14) Irion
15) Timor
16) Bali dan Lombok
17) Jawa Tengah dan Jawa Timur
18) Surakarta dan Yogyakarta
19) Jawa Barat
4. Ras, Bahasa dan Kebudayaan
38
BAB: VIII
ETNOGRAFI
39
Introduction to Cultural Anthropology, daftar tersebut sebagai
berikut:
40
2. Kerangka Etnografi
41
PENUTUP
42