Anda di halaman 1dari 14

PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP

ANTROPOLOGI SENI

DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH


ANTROPOLOGI SOSIOLOGI SENI

Dosen Pembimbing:
Dr. Karta Jayadi, M.Sn

Oleh: A. Syarif Hidayatullah

PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN SENI RUPA


PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2017
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP ANTROPOLOGI

Istilah antropologi berasal dari bahasa Yunani, asal kata anthropos berarti manusia, dan
logos berarti ilmu. Dengan demikian secara harfiah anthropologi berarti ilmu tentang manusia.
Secara umum anthropologi merupakan ilmu yang berusaha mencapai pengertian atau
pemahaman tentang manusia dengan mempelajari aneka warna bentuk fisik, masyarakat, dan
kebudayaannya.

Secara khusus, ilmu anthropologi terbagi ke dalam lima sub ilmu yang mempelajari :

1. Masalah asal dan perkembangan manusia atau evolusinya secara biologis


2. Masalah terjadinya aneka ragam ciri fisik manusia
3. Masalah terjadinya perkembangan dan persebaran aneka ragam kebudayaan manusia
4. Masalah asal perkembangan dan persebaran aneka ragam bahasa yang diucapkan di
seluruh dunia
5. Masalah mengenai asas-asas dari masyarakat dan kebudayaan manusia dari aneka
ragam suku bangsa yang tersebar di seluruh dunia masa kini.

Koentjaraningrat (1981:224) membuat bagan pembagian dalam ilmu antropologi


sebagai berikut :

Paleoantropologi

Antropologi Fisik

Antropologi Antropologi Biologis

Antropologi Budaya Antropologi prehistori

Etnolinguistik

Etnologi Etnologi secara khusus

Antropologi social
1. Antropologi Fisik

Antropologi fisik mempelajari manusia sebagai organisme biologis yang melacak


perkembangan manusia menurut evolusinya dan menyelidiki variasi biologisnya dalam berbagai
jenis (spesies). Contoh : Para antropolog umumnya memiliki anggapan bahwa nenek moyang
manusia adalah sejenis kera dan monyet, karena memiliki kemiripan-kemiripan tertentu.

a. Paleoantropologi

Merupakan ilmu tentang asal-usul atau soal terjadinya evolusi makhluk hidup
manusia dengan mempergunakan bahan penelitian melalui sisa-sisa tubuh yang telah
membatu, atau fosil-fosil manusia dari zaman ke zaman yang tersimpan dalam lapisan
bumi dan didapat dengan berbagai penggalian.

b. Antropologi Biologis

Merupakan bagian ilmu antropolgi yang mempelajari suatu pengertian tenteng


sejarah terjadinya aneka warna makhluk manusia jika dipandang dari sudut ciri-ciri
tubuhnya, baik lahir (fenotipik), seperti warna kulit, warna dan bentuk rambut, indeks
tengkorak, bentuk muka, warna mata, bentuk hidung, tinggi badan dan bentuk tubuh
maupun sifat bagian dalam (genotipik), seperti golongan darah dan sebagainya. Manusia
dimuka bumi ini terdapat beberapa golongan berdasarkan persamaan mengenai beberapa
ciri tubuh. Pengelompokkan seperti itu dalam ilmu antropologi disebut ras

2. Antropologi Budaya

Antropologi udaya memfokuskan perhatiannya pada kebudayaan manusia ataupun


cara hidupnya dalam masyarakat. Menurut Haviland (1999:12) caban antropologi budaya
ini dibagi-bagi lagi menjadi tiga bagian, yakni antropologi prehistori, etnolinguistik, dan
etnologi. Untuk memahami pekerjaan para ahli antropologi budaya, kita harus tahu
tentang hakikat kebudayaan, menyangkut konsep kebudayaan, dan karakteristiknya;
bahasa dan komunikasi, menyangkut hakikat bahasa dan bahasa dalam kerangka
kebudayaan; serta kebudayaan dan kepribadian.

Antropologi budaya juga merupakan studi tentang praktik-praktik social, bentuk-


bentuk ekspresif, dan penggunaan bahasa, dimana makna diciptakan dan diuji sebelum
digunakan oleh masyarakat manusia (Burke, 2000:193)

a. Antropologi prehistori

Merupakan ilmu tentang perkembangan dan penyebaran semua kebudayaan manusia


sejak sebelum manusia mengenal tulisan atau huruf. Dalam ilmu sejarah, seluruh waktu
dari perkembangan kebudayaan umat manusia mulai saat terjadinya makhluk manusia,
yaitu kira-kira 800.000 tahun yang lalu hingga sekarang, dibagi menjadi dua bagian yakni
masa sebelum mengenal tulisan atau huruf, dan masa setelah manusia mengenal tulisan
atau huruf. Sub ilmu prehistori ini sering disebut ilmu arkeologi. Di sini ilmu arkeologi
sebenarnya adalah sejarah kebudayaan dari zaman prehistori

b. Etnolinguistik atau Antropologi Linguistik

Suatu ilmu yang berkaitan dengan ilmu antropologi dengan berbagai metode analisis
kebudayaan yang berupa daftar kata-kata, pelukisan tentang ciri dan tata bahasa dari
beratus-ratus bahasa suku bangsa yang tersebar di berbagai tempat di muka bumi ini. Dari
bahan ini telah berkembang ke berbagai macam metode analisis kebudayaan, serta
berbagai metode untuk menganalisis dan mencatat bahasa-bahasa yang tidak mengenal
tulisan. Semua bahan dan metode tersebut sekarang telah terolah, juga ilmu linguistic
umum. Walaupun demikian, ilmu etnolinguistik di berbagai pusat ilmiah di dunia masih
tetap berkaitan erat dengan ilmu antropologi, bahkan merupakan bagian dari ilmu
antropologi.

c. Etnologi
Merupakan bagian ilmu antropologi tentang asas-asas manusia, mempelajari
kebudayaan-kebudayaan dalam kehidupan masyarakat dari bangsa-bangsa tertentu yang
tersebar di muka bumi pada masa sekarang.

ORIENTASI

1. Ahli antropologi budaya dalam mendekati suatu masalah berdasarkan pada pandangan
yang berbeda- beda. Sikap seorang ahli antropologi budaya terhadap masalah tersebut
berorientasikan pada suatu mashab/aliran tertentu. Orientasi teoritis telah berkembang
sejak timbul antropologi budaya sebagai disiplin ilmu otonom dengan mengikuti urutan
sejarah perkembangannya.
2. Mashab atau aliran antropologi budaya yang dapat dijelaskan
a. Aliran Evolusi Predeterminasi
1. Kebudayaan setiap masyarakat umumnya berkembang menurut cara yang telah
tertentu sifatnya dan dengan perkembangan yang seragam.

2. Kebudayaan manusia berkembang dari yang sederhana sampai menjadi kompleks


dengan melewati 3 tahapan utama evolusi yaitu tahap liar (savagery) tahap biadab
(babrarism)dan tahap peradaban (civilization)

b. Aliran Khususan Sejarah

1. Terlalu premature untuk memformulasi hukum universal menguasai semua


kebudayaan manusia sedunia.

2. Kebudayaan manusia sangat kompleks keragamannya.

c. Aliran Difusi

1. Kebanyakan dari aspek kebudayaan dikembangkan di Mesir dan kemudian


menyebar ke seluruh dunia melalui kontak orang luar dengan orang Mesir.

2. Ciri khas kebudayaan yang terdapat dalam suatu wilayah kebudayaan (culture area)
bersumber dari suatu pusat kebudayaan.
d. Aliran Fungsionalisme

1. Semua unsur kebudayaan berkembang untuk memuaskan kebutuhan individu

2. Fungsi dari unsur kebudayaan adalah untuk memenuhi kebutuhan dasar yang
kemudian memunculkan kebutuhan sekunder.

e. Aliran Fungsionalisme Struktural

1. Semua unsur kebudayaan berkembang untuk mempertahankan struktur sosial


masyarakat

2. Fungsi struktur sosial masyarakat adalah seluruh jaringan dari hubungan hubungan
sosial.

f. Aliran Pendekatan Psikologis

1. Ahli antropologi budaya tertarik pada penelitian tentang hubungan antara


kebudayaan dengan kepribadian. Focus studinya mengenai pengalaman masa kanak-
kanak mempengaruhi perilaku masa dewasa.

2. Kebiasaaan mengasuh anak merupakan aspek kebudayaan yang penting. Lingkungan


kebudayaan kanak- kanak merupakan masa pembentukan kepribadian masa dewasa
yang khas dalam suatu masyarakat.

3. Jika pada masa kanak- kanak cenderung menjalani latihan yang sama oleh para
warga masyarakat, maka orang dewasa pada masyarakat itu memiliki unsure
kepribadian yang sama.

4. Ciri kepribadian yang berbeda- beda pada suatu bangsa di dunia bersumber pada
cara pengasuhan pada masa kanak- kanaknya.

5. Faktor determinan dari pola pengasuhan anak menjadi penyebab beberapa pola
kebudayaan.
g. Aliran Evolusi Baru

1. Perkembangan kebudayaan didorong oleh kadar energy yang tersedia baik, tingkat
pertambahan maupun cara penggunaannya.

2. Penguasaan suatu teknologi yang lebih maju memberi manusia energy yang lebih
banyak untuk menghasilkan perkembangan dan perubahan kebudayaan manusia.

h. Aliran Strukturalisme

1. Kebudayaan manusia merupakan perwujudan lahiriyah (surface representation) dari


pikiran manusia

2. Kebudayaan merupakan cara berpikir manusia memandang hal yang ada di dunia
sekitarnya dan cara mereka menggolongkan hal itu.

i. Aliran Ethnoscience

1. Pada umumnya manusia berperilaku menurut aturan yang disadari atau tak disadari
telah diserapnya.

2. Pengungkapan aturan yang mendasari perilaku kebudayaan untuk menjelaskan hal


yang dilakukan oleh manusia dan alasan mengapa ia berperilaku demikian.

j. Aliran Ekologi

1. Variasi aspek kebudayaan dipengaruhi atau dibatasi oleh adaptasi masyarakat terhadap
lingkungannya.

2. Lingkungan fisik dan sosial berpengaruh terhadap perkembangan kebudayaan.

TUJUAN DAN KEGUNAAN ANTROPOLOGI


Sebagai ilmu tentang umat manusia, antropologi melalui pendekatan dan metode ilmiah
berusaha menyusun sejumlah generalisasi yang bermakna tentang manusia dan perilakunya.
Kedua bidang besar dari antropologi adalah antropologi fisik dan budaya. Antropologi fisik
memusatkan perhatiannya pada manusia sebagai organism biologis yang tekanannya pada
upaya melacak evolusi perkembangan manusia dan mempelajari variasi-variasi biologis dalam
species manusia. Sedangkan antropologi budaya berusaha mempelajari manusia berdasarkan
kebudayaannya. Dimana kebudayaan dapat merupakan peraturan-peraturan atau norma-norma
yang berlaku dalam masyarakat.

Di antara ilmu-ilmu social, dan alamiah, antropologi memiliki kedudukan, tujuan, manfaat
yang unik karena bertujuan dan bermanfaat dalam merumuskan penjelasan-penjelasan tentang
perilaku manusia yang didasarkan pada studi atas semua aspek biologis manusia dan
perilakunya di semua masyarakat.

Selain itu, antropologi bermaksud mempelajari umat manusia secara objektif, paling tidak
mendekati objektif da sistematis. Seorang ahli antropologis dituntut harus mampu
menggunakan metode-metode yang mungkin juga digunakan oleh para ilmuwan lain dengan
mengembangkan hipotesis atau penjelasan yang dianggap benar, menggunakan data lain untuk
mengujinya, dan akhirnya menemukan suatu teori, yaitu suatu system hipotesis yang telah
teruji. Sedangkan data yang digunakan ahli antropologi dapat berupa data dari sutu masyarakat
atau studi komparatif di antara sejumlah besar masyarakat.

HUBUNGAN ANTROPOLOGI DENGAN ILMU- ILMU SOSIAL LAINNYA

1. Hubungan Antropologi dengan Sosiologi

Objek kajian sosiologi adalah masyarakat manusia terutama dari sudut hubungan
antar manusia dan proses- proses yang timbul dari hubungan manusia dalam masyarakat.
Dalam antropologi budaya mempelajari gambaran tentang perilaku manusia dan konteks sosial
budayanya.
2. Hubungan Antropologi dengan Sosiologi

Psikologi pada hakikatnya mempelajari perilaku manusia dan proses- proses


mentalnya. Psikologi pun membahas faktor- faktor penyebab perilaku manusia secara internal,
seperti motivasi, minat, sikap, konsep diri dan lain- lain. Sedangkan dalam antropologi
khususnya antropologi budaya lebih bersifat faktor eksternal yaitu lingkungan fisik, lingkungan
keluarga dan lingkungan sosial dalam arti luas. Kedua unsur itu salung berinterkai satu sama lain
yang menghasilkan suatu kebudayaan melalui proses belajar. Denagn demikian keduanya
memerlukan interaksi yang intens untuk memahami pola- pola budaya masyarakat terntentu
secara bijak.

3. Hubungan Antropologi dengan Ilmu Sejarah

Lebih menyerupai hubungan ilmu arkeologi dengan antropologi. Antropologi memberi


bahan prehistori sebagai pangkal bagi tiap penulis sejarah dari tiap bangsa di dunia. Selain itu
banyak persoalan dalam historiografi dari sejarah suatu bangsa dapat dipecahkan dengan
metode antropologi. Konsep- konsep tentang kehdupan masyarakat yang dikembangkan oleh
antropologi dan ilmu- ilmu sosial lainnya akan memberi pengertian banyak kepada seorang ahli
sejarah untuk mengisi latar belakang dari peristiwa politik dalam sejarah yang menjadi objek
penelitiannya. Demikian juga sebaliknya bagi para ahli antropologi jelas memerlukan sejarah
terutama sekali sejarah dari suku- suku bangsa dalam daerah yang didatanginya.

4. Hubungan Antropologi dengan Ilmu Geografi

Diantara berbagai macam bentuk hidup di bumi yang berupa flora dan fauna itu,
terdapat sefatnya yang beraneka ragam di muka bumi ini. Disinilah antropologi berusaha
menyalami keanekaragaman manusia jika dilihat dari ras, etnis maupun budayanya. Begitupun
sebaliknya seorang sarjana antropologi sangat memerlukan ilmu geografi karena tidak sedikit
masalah- masalah manusia baik fisik maupun kebudayaannya tidak lepas dari pengaruh
lingkungan alamnya.

5. Hubungan Antropologi dengan Ilmu Ekonomi


Kekuatan, proses dan hukum hukum ekonomi yang berlaku dalam aktivitas
kehidupan ekonominya sangat dipengaruhi system kemasyarakatan, cara berpikir, pandangan
dan sikap hidup dari warga masyarakat. Seorang ahli ekonomi yang akan membangun
perekonomiannya itu tentu akan memerlukan bahan komparatif mengenai misalnya sikap
terhadap kerja, sikap terhadap kekayaan, system gotong royong dan sebagainya yang
menyangkut bahan komparatif tentang berbagai unsur dari system kemasyarakatan. Untuk
pengumpulan keterangan komparatif tersebut ilmu antropolgi memiliki manfaat yang tinggi bagi
seorang ekonom.

6. Hubungan Antropologi dengan Ilmu Politik

Penting halnya jika seorang ahli ilmu politik harus meneliti ataupun menganalisis
kekuatan- kekuatan politik di Negara- Negara yang sedang berkembang agar dapat memahami
latar belakang dan adat istiadat dari suatu suku bangsa tertentu maka metode analisis
antropologi menjadi penting bagi seorang ahli ilmu politik untuk mendapat pengertian tentang
tingkah laku dari partai politik yang ditelitinya.
KONSEP-KONSEP ANTROPOLOGI

1. Kebudayaan

Secara umum pengertian kebudayaan mengacu kepada kumpulan pengetahuan yang


secara sosial diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Makna itu, kontras dengan
pengertian kebudayaan sehari-hari yang hanya merujuk kepada bagian-bagian tertentu warisan
sosial, yakni tradisi sopan santun dan kesenian.

2. Evolusi

Konsep evolusi mengacu pada sebuah transformasi yang berlangsung secara


bertahap. Dalam pandangan antrpolog, istilah evolusi merupakan gagasan bahwa bentuk-
bentuk kehidupan berkembang dari suatu bentuk, ke bentuk lain melalui mata rantai
transformasi dan modifikasi yang tak pernah putus, pada umumnya diterima sebagai awal
landasan berpikir mereka.

3. Daerah budaya (Culture area)

Suatu daerah kebudayaan pada mulanya berkaitan dengan pertumbuhan kebudayaan


yang menyebabkan timbulnya unsur-unsur baru yang akan mendesak unsur lama ke arah
pinggir, sekeliling daerah pusat pertumbuhan tersebut. Oleh karena itu, jika peneliti ingin
memperoleh unsure budaya kuno, maka tempat untuk mendapatkannya adalah daerah-daerah
pinggir yang dikenal dengan maginal survival.

4. Enkulturasi

Konsep enkulturasi, memiliki hakikat bahwa setiap orang sejak kecil sampai tua
melakukan proses pembelajaran kebudayaan, mengingat manusia sebagai makhluk yang
dianugerhi kemampan untuk berpikir, dn bernalar sangat memungkinkan untuk setiap waktu
meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotornya.
5. Difusi

Proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan secara meluas, sehingga melewati batas


tempat dimana kebudayaan itu timbul. Dalam proses difusi ini erat kaitannya dengan konsep
inovasi.

6. Aklturasi

Akulturasi adalah proses pertukaran ataupun saling mempengaruhi dari sutu


kebudayaan asing yang berbeda sifatnya sehingga nsur-unsur asing tersebut, lambat laun
diakomodasikan dan diintregasikan ke dalam kebudayaan itu sendiri, tanpa kehilangan
kepribadiannya.

7. Etnosentrisme

Etnosentrisme yaitu, pemikiran yang enganap bahwa kebudayaan dirinya adalah


superior(Lebih baik dan lebih segalanya) daripada semua budaya yang lain. Etnosentrisme
merupakan penghambat ketiga dalam keterampilan komunikasi intercultural setelah kecemasan
dan pengumpamaan persamaan sebagai perbedaan.

8. Tradisi

Tradisi adalah suatu pola perilaku atau kepercayaan yang telah menjadi bagian dari
suatu budaya yang telah lama dikenal segingga menjadi adat istiadat dan kepercayaan secara
turun temurun.

9. Ras dan etnik

Ras adalah sekelompok orang yang memiliki sejumlah ciri biologi


(fisik) tertentu atau suatu populasi yang memiliki suatu persamaan dalam sejumlah unsur
biologi atau fisik ras yang disebabkan oleh faktor hereditas atau keturunan. Sedangkan kajian
etnik lebih menekankan sebagai klompok sosial bagain dari ras yang memiliki ciri-ciri budaya
yang sifatnya unik.

10. Stereotik
Istilah yng berasal dari bahasa Yunani yaitu stereos yang berarti solid dan tupos yang
berarti citra atau kesan. Suatu stereotik mulanya adalah sesuatu rencana cetakan yang begitu
terbentuk sulit diubah. Lippman (1922) mengemukakan bahwa stereotik merupakan fungsi
penting dari penyederhanaan kognitif yang berguna untuk mengelola realitas ekonomi dimana
tanpa penyederhanaan maka realitas tersebut menjadi sangat kompleks

11. Kekerabatan

Istilah kekerabatan merupakan konsep inti dalam antropologi. Konsep kekerabatan


tersebut merujuk kepada tipologi klasifikasi kerabat menurut penduduk berdasarkan aturan
aturan keturunan dan aturan perkawinan. Radcliffe-Brown berpandangan bahwa system
kekerabatan yang lebih luas dibangun dibangun diatas pondasi keluarga namun bila keluarga
secara universal bersifat bilateral-ikatan ibu dan ayah- kebanyakan masyarakat lebih menyukai
satu sisi dalam keluarga untuk tujuan- tujuan public sebab fungsi utama keturunan adalah untuk
meregulasi transmisi dan kepemilikan dan hak masyarakat dari generasi ke generasi.

12. Magis

Merupakan ilmu pseudo dan slaah satu khayalan yang paling merusak yang pernah
menggerogoti manusia. Magis juga merupakan penerapan yang salah pada dunia materiil dari
hukum pikiran dengan maksud untuk mendukung system palsu dari hukum alam.

13. Tabu

Istilah tabu berasal dari polinesia yang berarti terlarang. Secara spesifik apa yang
dikatakan terlarang adalah persentuhan antara hal- hal duniawi dengan hal yang keramat,
termasuk yang suci dan yang cemar (mayat)

14. Perkawinan

Secara umum konsep perkawinan tersebut mengacu pada proses formal pemaduan
hubungan dua individu yang berbeda jenis yang dilakukan secara ceremonial simbolis dan
makin dikarakterisasi oleh adanya kesederajatan, kerukunan dan kebersamaan dalam memulai
hidup baru dalam hidup berpasangan.
KESIMPULAN

Istilah antropologi berasal dari bahasa Yunani, asal kata anthropos berarti manusia, dam
logos berarti ilmu. Dengan demikian secara harfiah anthropologi berarti ilmu tentang manusia.
Secara umum anthropologi merupakan ilmu yang berusaha mencapai pengertian atau
pemahaman tentang manusia dengan mempelajari aneka warna bentuk fisik, masyarakat, dan
kebudayaannya.

Sebagai ilmu tentang umat manusia, antropologi melalui pendekatan dan metode ilmiah
berusaha menyusun sejumlah generalisasi yang bermakna tentang manusia dan perilakunya.
Kedua bidang besar dari antropologi adalah antropologi fisik dan budaya. Antropologi fisik
memusatkan perhatiannya pada manusia sebagai organism biologis yang tekanannya pada
upaya melacak evolusi perkembangan manusia dan mempelajari variasi-variasi biologis dalam
species manusia. Sedangkan antropologi budaya berusaha mempelajari manusia berdasarkan
kebudayaannya. Dimana kebudayaan dapat merupakan peraturan-peraturan atau norma-norma
yang berlaku dalam masyarakat.
Di antara ilmu-ilmu social, dan alamiah, antropologi memiliki kedudukan, tujuan, manfaat
yang unik karena bertujuan dan bermanfaat dalam merumuskan penjelasan-penjelasan tentang
perilaku manusia yang didasarkan pada studi atas semua aspek biologis manusia dan
perilakunya di semua masyarakat, konsep antropologi dan hubungannya dengan ilmu lain.

Anda mungkin juga menyukai