ANTROPOLOGI SENI
Dosen Pembimbing:
Dr. Karta Jayadi, M.Sn
Istilah antropologi berasal dari bahasa Yunani, asal kata anthropos berarti manusia, dan
logos berarti ilmu. Dengan demikian secara harfiah anthropologi berarti ilmu tentang manusia.
Secara umum anthropologi merupakan ilmu yang berusaha mencapai pengertian atau
pemahaman tentang manusia dengan mempelajari aneka warna bentuk fisik, masyarakat, dan
kebudayaannya.
Secara khusus, ilmu anthropologi terbagi ke dalam lima sub ilmu yang mempelajari :
Paleoantropologi
Antropologi Fisik
Etnolinguistik
Antropologi social
1. Antropologi Fisik
a. Paleoantropologi
Merupakan ilmu tentang asal-usul atau soal terjadinya evolusi makhluk hidup
manusia dengan mempergunakan bahan penelitian melalui sisa-sisa tubuh yang telah
membatu, atau fosil-fosil manusia dari zaman ke zaman yang tersimpan dalam lapisan
bumi dan didapat dengan berbagai penggalian.
b. Antropologi Biologis
2. Antropologi Budaya
a. Antropologi prehistori
Suatu ilmu yang berkaitan dengan ilmu antropologi dengan berbagai metode analisis
kebudayaan yang berupa daftar kata-kata, pelukisan tentang ciri dan tata bahasa dari
beratus-ratus bahasa suku bangsa yang tersebar di berbagai tempat di muka bumi ini. Dari
bahan ini telah berkembang ke berbagai macam metode analisis kebudayaan, serta
berbagai metode untuk menganalisis dan mencatat bahasa-bahasa yang tidak mengenal
tulisan. Semua bahan dan metode tersebut sekarang telah terolah, juga ilmu linguistic
umum. Walaupun demikian, ilmu etnolinguistik di berbagai pusat ilmiah di dunia masih
tetap berkaitan erat dengan ilmu antropologi, bahkan merupakan bagian dari ilmu
antropologi.
c. Etnologi
Merupakan bagian ilmu antropologi tentang asas-asas manusia, mempelajari
kebudayaan-kebudayaan dalam kehidupan masyarakat dari bangsa-bangsa tertentu yang
tersebar di muka bumi pada masa sekarang.
ORIENTASI
1. Ahli antropologi budaya dalam mendekati suatu masalah berdasarkan pada pandangan
yang berbeda- beda. Sikap seorang ahli antropologi budaya terhadap masalah tersebut
berorientasikan pada suatu mashab/aliran tertentu. Orientasi teoritis telah berkembang
sejak timbul antropologi budaya sebagai disiplin ilmu otonom dengan mengikuti urutan
sejarah perkembangannya.
2. Mashab atau aliran antropologi budaya yang dapat dijelaskan
a. Aliran Evolusi Predeterminasi
1. Kebudayaan setiap masyarakat umumnya berkembang menurut cara yang telah
tertentu sifatnya dan dengan perkembangan yang seragam.
c. Aliran Difusi
2. Ciri khas kebudayaan yang terdapat dalam suatu wilayah kebudayaan (culture area)
bersumber dari suatu pusat kebudayaan.
d. Aliran Fungsionalisme
2. Fungsi dari unsur kebudayaan adalah untuk memenuhi kebutuhan dasar yang
kemudian memunculkan kebutuhan sekunder.
2. Fungsi struktur sosial masyarakat adalah seluruh jaringan dari hubungan hubungan
sosial.
3. Jika pada masa kanak- kanak cenderung menjalani latihan yang sama oleh para
warga masyarakat, maka orang dewasa pada masyarakat itu memiliki unsure
kepribadian yang sama.
4. Ciri kepribadian yang berbeda- beda pada suatu bangsa di dunia bersumber pada
cara pengasuhan pada masa kanak- kanaknya.
5. Faktor determinan dari pola pengasuhan anak menjadi penyebab beberapa pola
kebudayaan.
g. Aliran Evolusi Baru
1. Perkembangan kebudayaan didorong oleh kadar energy yang tersedia baik, tingkat
pertambahan maupun cara penggunaannya.
2. Penguasaan suatu teknologi yang lebih maju memberi manusia energy yang lebih
banyak untuk menghasilkan perkembangan dan perubahan kebudayaan manusia.
h. Aliran Strukturalisme
2. Kebudayaan merupakan cara berpikir manusia memandang hal yang ada di dunia
sekitarnya dan cara mereka menggolongkan hal itu.
i. Aliran Ethnoscience
1. Pada umumnya manusia berperilaku menurut aturan yang disadari atau tak disadari
telah diserapnya.
j. Aliran Ekologi
1. Variasi aspek kebudayaan dipengaruhi atau dibatasi oleh adaptasi masyarakat terhadap
lingkungannya.
Di antara ilmu-ilmu social, dan alamiah, antropologi memiliki kedudukan, tujuan, manfaat
yang unik karena bertujuan dan bermanfaat dalam merumuskan penjelasan-penjelasan tentang
perilaku manusia yang didasarkan pada studi atas semua aspek biologis manusia dan
perilakunya di semua masyarakat.
Selain itu, antropologi bermaksud mempelajari umat manusia secara objektif, paling tidak
mendekati objektif da sistematis. Seorang ahli antropologis dituntut harus mampu
menggunakan metode-metode yang mungkin juga digunakan oleh para ilmuwan lain dengan
mengembangkan hipotesis atau penjelasan yang dianggap benar, menggunakan data lain untuk
mengujinya, dan akhirnya menemukan suatu teori, yaitu suatu system hipotesis yang telah
teruji. Sedangkan data yang digunakan ahli antropologi dapat berupa data dari sutu masyarakat
atau studi komparatif di antara sejumlah besar masyarakat.
Objek kajian sosiologi adalah masyarakat manusia terutama dari sudut hubungan
antar manusia dan proses- proses yang timbul dari hubungan manusia dalam masyarakat.
Dalam antropologi budaya mempelajari gambaran tentang perilaku manusia dan konteks sosial
budayanya.
2. Hubungan Antropologi dengan Sosiologi
Diantara berbagai macam bentuk hidup di bumi yang berupa flora dan fauna itu,
terdapat sefatnya yang beraneka ragam di muka bumi ini. Disinilah antropologi berusaha
menyalami keanekaragaman manusia jika dilihat dari ras, etnis maupun budayanya. Begitupun
sebaliknya seorang sarjana antropologi sangat memerlukan ilmu geografi karena tidak sedikit
masalah- masalah manusia baik fisik maupun kebudayaannya tidak lepas dari pengaruh
lingkungan alamnya.
Penting halnya jika seorang ahli ilmu politik harus meneliti ataupun menganalisis
kekuatan- kekuatan politik di Negara- Negara yang sedang berkembang agar dapat memahami
latar belakang dan adat istiadat dari suatu suku bangsa tertentu maka metode analisis
antropologi menjadi penting bagi seorang ahli ilmu politik untuk mendapat pengertian tentang
tingkah laku dari partai politik yang ditelitinya.
KONSEP-KONSEP ANTROPOLOGI
1. Kebudayaan
2. Evolusi
4. Enkulturasi
Konsep enkulturasi, memiliki hakikat bahwa setiap orang sejak kecil sampai tua
melakukan proses pembelajaran kebudayaan, mengingat manusia sebagai makhluk yang
dianugerhi kemampan untuk berpikir, dn bernalar sangat memungkinkan untuk setiap waktu
meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotornya.
5. Difusi
6. Aklturasi
7. Etnosentrisme
8. Tradisi
Tradisi adalah suatu pola perilaku atau kepercayaan yang telah menjadi bagian dari
suatu budaya yang telah lama dikenal segingga menjadi adat istiadat dan kepercayaan secara
turun temurun.
10. Stereotik
Istilah yng berasal dari bahasa Yunani yaitu stereos yang berarti solid dan tupos yang
berarti citra atau kesan. Suatu stereotik mulanya adalah sesuatu rencana cetakan yang begitu
terbentuk sulit diubah. Lippman (1922) mengemukakan bahwa stereotik merupakan fungsi
penting dari penyederhanaan kognitif yang berguna untuk mengelola realitas ekonomi dimana
tanpa penyederhanaan maka realitas tersebut menjadi sangat kompleks
11. Kekerabatan
12. Magis
Merupakan ilmu pseudo dan slaah satu khayalan yang paling merusak yang pernah
menggerogoti manusia. Magis juga merupakan penerapan yang salah pada dunia materiil dari
hukum pikiran dengan maksud untuk mendukung system palsu dari hukum alam.
13. Tabu
Istilah tabu berasal dari polinesia yang berarti terlarang. Secara spesifik apa yang
dikatakan terlarang adalah persentuhan antara hal- hal duniawi dengan hal yang keramat,
termasuk yang suci dan yang cemar (mayat)
14. Perkawinan
Secara umum konsep perkawinan tersebut mengacu pada proses formal pemaduan
hubungan dua individu yang berbeda jenis yang dilakukan secara ceremonial simbolis dan
makin dikarakterisasi oleh adanya kesederajatan, kerukunan dan kebersamaan dalam memulai
hidup baru dalam hidup berpasangan.
KESIMPULAN
Istilah antropologi berasal dari bahasa Yunani, asal kata anthropos berarti manusia, dam
logos berarti ilmu. Dengan demikian secara harfiah anthropologi berarti ilmu tentang manusia.
Secara umum anthropologi merupakan ilmu yang berusaha mencapai pengertian atau
pemahaman tentang manusia dengan mempelajari aneka warna bentuk fisik, masyarakat, dan
kebudayaannya.
Sebagai ilmu tentang umat manusia, antropologi melalui pendekatan dan metode ilmiah
berusaha menyusun sejumlah generalisasi yang bermakna tentang manusia dan perilakunya.
Kedua bidang besar dari antropologi adalah antropologi fisik dan budaya. Antropologi fisik
memusatkan perhatiannya pada manusia sebagai organism biologis yang tekanannya pada
upaya melacak evolusi perkembangan manusia dan mempelajari variasi-variasi biologis dalam
species manusia. Sedangkan antropologi budaya berusaha mempelajari manusia berdasarkan
kebudayaannya. Dimana kebudayaan dapat merupakan peraturan-peraturan atau norma-norma
yang berlaku dalam masyarakat.
Di antara ilmu-ilmu social, dan alamiah, antropologi memiliki kedudukan, tujuan, manfaat
yang unik karena bertujuan dan bermanfaat dalam merumuskan penjelasan-penjelasan tentang
perilaku manusia yang didasarkan pada studi atas semua aspek biologis manusia dan
perilakunya di semua masyarakat, konsep antropologi dan hubungannya dengan ilmu lain.