Dosen Pembimbing:
Dr. Karta Jayadi, M.Sn
http://jesandy.com/lukisan-the-last-supper-leonardo-da-vinci/
1. Pendahuluan
Estetika sebuah karya apa pun itu menjadi nilai lebih bagi para penikmatnya
tersendiri. Baik itu karya sastra, kaya seni rupa, seni tari, dan lain-lain. Salah satunya
seni lukis yang diusut pada analisis ini. Seni lukis mempunyai hal yang berbeda
Seni Lukis mempunya nilai estetik yang terselubung di balik campuran warna,
gradasi, tema, serta posisi gambar yang diciptakan oleh si pembuatnya. Sebut saja
pelukis. Pelukis juga mempunyai cara yang unik untuk menuangkan ekspresi yang
menjadi sebuah karya. Bahkan menjadi Maha Karya, dengan mencampurkan cat
minyak di atas kanvas. Ataupun dengan media yang berbeda seperti dinding, tubuh,
atau apapun itu. Menganalisis sebuah karya lukisan adalah sebuah pekerjaan yang
harus teliti dan mempunyai makna yang sama dengan si pencipta. Terkadang
renaisans" dan sebagai jenius universal. Leonardo terkenal karena lukisannya yang
piawai, seperti Jamuan Terakhir dan Mona Lisa. Ia juga dikenal karena mendesain
banyak ciptaan yang mengantisipasi teknologi modern tetapi jarang dibuat semasa
hidupnya, sebagai contoh ide-idenya tentang tank dan mobil yang dituangkannya
lewat gambar-gambar dwiwarna. Selain itu ia juga turut memajukan ilmu anatomi,
dari Ser Piero Da Vinci dan Caterina, jadi nama lengkapnya yaitu Leonardo di Ser
Piero da Vinci yang berarti Leonardo putra SerPiero asal kota Vinci. Pada tahun 1476
tertuduh dengan kasus homoseksual dengan seorang model laki-laki berusia belasan
tahun yang bernama Jacopo Saltarelli. Sehingga beberapa tahun itu Leonardo selalu
berada di bawah pengawasan yang berwenang. Pada usia belia, beliau sudah belajar
menyaksikan bahwa lukisan muridnya yang satu ini lebih bagus dari lukisannya
di bidang yang lain. Pada tahun 1481 Leonardo pindah ke Milan untuk bekerja dengan
Adipati (Duke) di sana. Hasil karyanya selama di Milan yang paling termashur adalah
KudaSforza yang dikerjakannya selama kurang lebih 11 tahun. Namun di situ ia tidak
hanya melukis dan membuat patung saja, melainkan juga mengubah jalan-jalan
sungai dan membangun kanal-kanal, serta menghibur Duke dengan memainkan lut
dan bernyanyi. Lalu ia bekerja untuk Raja Louis XII dari Perancis di Milan dan untuk
Paus Leo X di Roma sementara itu ia membantu Raphael dan Michaelangeo dalam
terbang. Pemikirannya itu terdapat dalam buku catatanya sebanyak 7.000 halaman.
Didalam buku itu juga terdapat sketsa tentang studi tubuh manusia. Pada zaman itu,
anatomi tubuh manusia tak lebih dari sekadar kira-kira karena siapapun dilarang keras
bedah tubuh orang mati, di kemudian hari tindakan yang tak lazim dizamannya ini
tahun 1497 yang dilukis pada dinding biara Santa Maria di Milan, kini telah rusak
akibat dimakan waktu. Lukisan terkenal lainnya adalah Mona Lisa yang kini terdapat
di musium Louvre Paris. Sebuah spekulasi yang beredar tentang siapa sesungguhnya
Mona Lisa antara lain menyatakan bahwa citra perempuan tersebut merupakan hasil
rekaan wajah Da Vinci sendiri. Spekulasi yang lain menyatakan bahwa perempuan
tersebut memang pernah ada,seorang istri pedagang. Leonardo da Vinci wafat di Clos
Luc, Perancis pada tanggal 2 Mei 1519, dan dimakamkan di Kapel St.Hubert di
kastel Amboise, Perancis. Setelah wafatnya, sangat kuat ditengarai bahwa beliau
pernah memegang peranan sebagai orang terkuat disebuah organisasi rahasia bernama
Apakah organisasi rahasia ini? Banyak fakta mengarahkan pada suatu dugaan
bahwa Priory of Sion merupakan sebuah oraganisasi yang menjaga ketat-ketat rahasia
sejarah kristiani menurut versi yang berbeda dari kitab Injil yang beredar di
masyarakat. Yang dirahasiakan adalah mengenai siapa mesias yang sesungguhnya dan
kemungkinan Yesus tidak menjalankan hukum selibat. Dalam versi yang sempat
menimbulkan kontroversi ini diyakini bahwa Mesias yang sesungguhnya adalah Santo
Yohanes Pembaptis, hal tersebut tersirat dari kekerapan Da Vinci melukis Sang Santo
dalam posisi telunjuk menuding ke atas sebagai simbolisasi 'Putra Allah'. Versi yang
Sejarah Lukisan
Lukisan ini di beri nama The Last Supper. Namun orang Indonesia
menyebutnya sebagai lukisan Perjamuan Kudus. Padahal arti dari The Last Supper itu
sendiri adalah Perjamuan Terakhir. Lukisan yang dibuat oleh Leonardo Da Vinci ini
dibuat pada tahun 1495 sampai 1498. Ukurannya 450 x 870 cm atau sekitar 15 kaki
29 kaki. Leonardo da Vinci melukis The Last Supper pada dinding kering dengan alas
di plester basah, sehingga tidak benar-benar lukisan dinding. Karena fresko tidak
dapat dimodifikasi sebagai karya seniman, Leonardo malah memilih untuk menutup
dinding batu dengan lapisan pitch, Gesso dan damar wangi, kemudian cat ke lapisan
pemeteraian dengan tempera. Karena metode yang digunakan, potongan waktu tidak
bertahan lama. Dan dalam beberapa tahun penyelesaian itu sudah mulai menunjukkan
tanda-tanda kemunduran.
Dua salinan awal lukisan The Last Power ini diketahui ada, mungkin karya
asisten Leonardo. Salinan hampir ukuran asli, dan telah bertahan dengan kekayaan
detail keaslian yang masih utuh. Pada awal 1517 lukisan mulai rusak terkelupas. Oleh
Giorgio Vasari pada tahun 1556 (kurang dari enam puluh tahun setelah lukisan itu
hancur dan sangat rusak sehingga angka-angka yang ada pada lukisan itu tak bisa
dikenali. Pada tahun 1652 gambar pintu dipotong melalui lukisan, ini masih dapat
dilihat sebagai struktur berbentuk lengkung tak beraturan didekat pusat lukisan.
Diyakini, melalui salinan awal, bahwa kaki Yesus berada dalam posisi yang
Lukisan yang berada di balik tirai pada tahun 1768 tergantung di atas lukisan
untuk tujuan perlindungan, agar uap air yang terkandung dalam tembok tidak merusak
lukisan, dan setiap kali tirai ditarik, maka cat yang ada pada lukisan ikut menempel
pada lukisan.Renovasi pertama dicoba pada tahun 1726 oleh Michelangelo Bellotti,
yang mengisi bagian yang hilang dengan cat minyak kemudian dipernis. Perbaikan ini
tidak berlangsung dengan baik dan renovasi lain dicoba pada tahun 1770 oleh
Giuseppe Mazza. Mazza melepas pekerjaan Bellotti kemudian dicat ulang sebagian
besar lukisan itu, kecuali tiga wajah ketika dia terhenti karena kemarahan publik. Pada
tahun 1796 tentara Perancis Refectory digunakan sebagai gudang senjata mereka
melemparkan batu ke arah lukisan dan naik tangga untuk menggaruk keluar Rasul.
Barezzi Stefano pada tahun 1821, seorang ahli dalam memindahkan lukisan
dinding (tetapi lukisan tetap utuh), dipanggil untuk menghapus lukisan ke lokasi yang
lebih aman. Lukisan ini rusak parah sebelum menyadari bagian tengah karya
bagian-bagian yang rusak dengan lem. Dari 1901-1908, Luigi pertama Cavenaghi
1924 Oreste Silvestri melakukan pembersihan lebih lanjut, dan stabil beberapa bagian
dengan semacam semen. Lukisan yang mempunya banyak misteri ini telah menjadi
salah satu pokok pikiran dalam mebuat buku-buku yang telah ternama. Seperti buku
karangan Dan Brown seorang penulis Amerika yang menulis buku Da Vinci Code.
Yaitu salah satu buku terlaris di dunia. Pada akhir tahun 1970-an lukisan ini semakin
memburuk dan tak bisa dikenali. Dari 1978-1999 Pinin Brambilla Barcilon dipandu
proyek pemulihan besar, berusaha menstabilkan lukisan ini secara permanen, serta
malah tidak terkendali. Kemudian, dilakukan studi yang rinci untuk menentukan
bentuk asli lukisan itu, dengan menggunakan tes ilmiah (terutama inframerah
waktu 21 tahun. 28 Mei 1999, lukisan dimasukkan kembali pada tirai, pengunjung
2. Pembahasan
Lukisan yang berjudul The Last Supper ini akan dianalisis menggunakan
Pendekatan Semiotik. Pendekatan Semiotik atau Semiotika adalah ilmu tanda dan
istilah ini berasal dari kata Yunani semion yang berarti tanda.
Tanda ikon merupakan tanda yang menyerupai benda yang diwakilinya, atau
suatu tanda yang menggunakan kesamaan atau ciri-ciri yang sama dengan apa
mendapatkan sifat tanda dengan adanya relasi persamaan di antara tanda dan
Indeks adalah tanda yang sifat tandanya tergantung dari keberadaannya suatu
Indeks dengan demikian adalah suatu tanda yang mempunyai kaitan atau
kedekatan dengan apa yang diwakilinya. Misalnya tanda asap dengan api,
ditentukan oleh suatu peraturan yang berlaku umum atau ditentukan oleh suatu
kesepakatan bersama (konvensi). Misalnya tanda-tanda kebahasaan adalah
simbol.
Banyak hal yang dapat kita analisis dari lukisan ini. Jika kita melihat dari
lukisan yang sesungguhnya. Ada beberapa hal yang mempunyai makna. Jika dari
sejarah dan cerita yang terjadi saat itu adalah Pengkhianatan salah satu murid Yesus
yang bernama Yudas Iskariot. Kita liat susunan nama dari lukisn ini. Dari sebelah
kiri: Bartolomeus, Yakobus, Andreas, Simon Petrus Hutasoit, Petrus, Judas Iskariot,
Yohanes, Jesus, Thomas, Yakobus Greater, Philipus, Matius, Yudas Tadeus, Simon
Orang Zelot.
Pada kelompok 3 murid di sebelah kiri dekat Yesus berdiri Thomas yang
Pada kelompok 3 murid yang dekat di sebelah kanan Yesus ada Yohanes yang
digambarkan sebagai pribadi yang halus karena ia terkenal sebagai rasul kasih.
Yohanes agak tersentak ketika mendengar kabar ada yang mau menyerahkan Yesus.
Di belakangnya, yang dekat dengannya, ada Petrus yang menunjukkan muka marah
dan ingin melawan mereka yang berani menyerahkan Yesus. Petrus bahkan
Murid ketiga di sebelah kanan Yesus adalah Yudas yang mukanya berada
Yesus. Enam murid lainnya, tiga di sebelah kanan jauh dan tiga di sebelah kiri jauh
dari tempat Yesus, semua teragitas dan duduk mempertanyakan ucapan Yesus.
Tanda yang pertama, pada lukisan yang asli, Leonardo Da Vinci membuat
bayangan cahaya pada semua murid-murid Yesus. Kecuali Judas Iskariot. Itu
menandakan bahwa sebagai penanda bahwa Judas Iskariot adalah satu-satunya yang
mempunya otak kotor untuk menjual gurunya sendiri, Yesus. Jadi semua tanda dan
simbol yang diciptakan oleh Leonardo Da Vinci mempunyai makna. Meskipun setiap
orang mempunyai makna yang berbeda dari penafsiran lukisan ini. Seperi Dan Brown
3. Kesimpulan
Lukisan Master Piece ini mempunyai makna yang beragam saat setiap orang
melihat dan menganalisisnya. Tanda-tanda yang ada dalam lukisan ini membuat
banyak orang menafsirkan secara asal dan gamblang terhadap apa yang ada tanpa
Namun lukisan ini mempunyai makna sebagai tanda pengkhianatan dari salah
satu murid Yesus yang ingin menyerahkann-Nya. Dan juga reaksi serta tindakan yang
dilakukan oleh semua murid-muridnya. Keindahan yang dimiliki lukisan ini juga
Selain itu hasil dari analisis ini dapat juga didukung oleh fakta-fakta sejarah
dari sudut pandang agama lain misalnya saja agama Islam, ini tertuang dalam banyak
kitab-kitab hadist yang dipercaya sesuai dengan hasil analisis lukisan Leonardo Da
Vinci. Dalam agama islam kisah ini diceritakan secara gamlang bahwa diantara ke 12
murid Yesus ada diantaranya yang berhianat sehingga sejarah mencatat Yesus di salib
tetapi sebenbarnya yang di salib itu adalah salah satu murud Yesus yang berhianat