Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS ANTROPOLOGI KARYA MASTERPIECE

DUNIA LEONARDO DA VINCI Perjamuan Terakhir

DIAJUKAN PADA PROGRAM MATA KULIAH


ANTROPOLOGI SENI

Dosen Pembimbing:
Dr. Karta Jayadi, M.Sn

Oleh: A. Syarif Hidayatullah

PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN SENI RUPA


PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2017
Leonardo da Vinci (15 April1452 2 Mei1519)

http://jesandy.com/lukisan-the-last-supper-leonardo-da-vinci/
1. Pendahuluan

Estetika sebuah karya apa pun itu menjadi nilai lebih bagi para penikmatnya

tersendiri. Baik itu karya sastra, kaya seni rupa, seni tari, dan lain-lain. Salah satunya

seni lukis yang diusut pada analisis ini. Seni lukis mempunyai hal yang berbeda

dengan seni yang lainnya.

Seni Lukis mempunya nilai estetik yang terselubung di balik campuran warna,

gradasi, tema, serta posisi gambar yang diciptakan oleh si pembuatnya. Sebut saja

pelukis. Pelukis juga mempunyai cara yang unik untuk menuangkan ekspresi yang

menjadi sebuah karya. Bahkan menjadi Maha Karya, dengan mencampurkan cat

minyak di atas kanvas. Ataupun dengan media yang berbeda seperti dinding, tubuh,

atau apapun itu. Menganalisis sebuah karya lukisan adalah sebuah pekerjaan yang

harus teliti dan mempunyai makna yang sama dengan si pencipta. Terkadang

penciptanya menyisikan makna yang benar-benar tersembunyi di setiap karya

1.1 Latar Belakang

Biografi Leonardo da vinci

Leonardo da Vinci(15 April1452 2 Mei1519) adalah arsitek,musisi, penulis,

pematung, dan pelukis Renaisans Italia. Ia digambarkan sebagai arketipe"manusia

renaisans" dan sebagai jenius universal. Leonardo terkenal karena lukisannya yang

piawai, seperti Jamuan Terakhir dan Mona Lisa. Ia juga dikenal karena mendesain

banyak ciptaan yang mengantisipasi teknologi modern tetapi jarang dibuat semasa

hidupnya, sebagai contoh ide-idenya tentang tank dan mobil yang dituangkannya

lewat gambar-gambar dwiwarna. Selain itu ia juga turut memajukan ilmu anatomi,

astronomi, dan teknik sipil bahkan juga kuliner.


Leonardo lahir pada tahun 1452 di kota Vinci, propinsi Firenze, Italia anak

dari Ser Piero Da Vinci dan Caterina, jadi nama lengkapnya yaitu Leonardo di Ser

Piero da Vinci yang berarti Leonardo putra SerPiero asal kota Vinci. Pada tahun 1476

tertuduh dengan kasus homoseksual dengan seorang model laki-laki berusia belasan

tahun yang bernama Jacopo Saltarelli. Sehingga beberapa tahun itu Leonardo selalu

berada di bawah pengawasan yang berwenang. Pada usia belia, beliau sudah belajar

melukis dengan Andrea del Verrocchio dan mulai melukis di Firenze .

Ada kabar mengisahkan Verrochio menyatakan pensiun melukis setelah

menyaksikan bahwa lukisan muridnya yang satu ini lebih bagus dari lukisannya

sendiri. Selain menjadi pelukis Leonardo juga sanggup menunjukkan kemampuannya

di bidang yang lain. Pada tahun 1481 Leonardo pindah ke Milan untuk bekerja dengan

Adipati (Duke) di sana. Hasil karyanya selama di Milan yang paling termashur adalah

KudaSforza yang dikerjakannya selama kurang lebih 11 tahun. Namun di situ ia tidak

hanya melukis dan membuat patung saja, melainkan juga mengubah jalan-jalan

sungai dan membangun kanal-kanal, serta menghibur Duke dengan memainkan lut

dan bernyanyi. Lalu ia bekerja untuk Raja Louis XII dari Perancis di Milan dan untuk

Paus Leo X di Roma sementara itu ia membantu Raphael dan Michaelangeo dalam

merancang katedral Santo Petrus.Dalamhidupnya Leonardo sangat tertarik pada ilmu

pengetahuan. Ia mulai mempelajari burung terbang dan mula imerancang mesin

terbang. Pemikirannya itu terdapat dalam buku catatanya sebanyak 7.000 halaman.

Didalam buku itu juga terdapat sketsa tentang studi tubuh manusia. Pada zaman itu,

anatomi tubuh manusia tak lebih dari sekadar kira-kira karena siapapun dilarang keras

membedah jenazah. Dengan kenekatannya mencuri-curi kesempatan membedah-

bedah tubuh orang mati, di kemudian hari tindakan yang tak lazim dizamannya ini

memberikan kontribusi yang sangat besar bagi dunia kedokteran.


Mahakaryanya, Jamuan Terakhir (The Last Supper) pada tahun 1495 sampai

tahun 1497 yang dilukis pada dinding biara Santa Maria di Milan, kini telah rusak

akibat dimakan waktu. Lukisan terkenal lainnya adalah Mona Lisa yang kini terdapat

di musium Louvre Paris. Sebuah spekulasi yang beredar tentang siapa sesungguhnya

Mona Lisa antara lain menyatakan bahwa citra perempuan tersebut merupakan hasil

rekaan wajah Da Vinci sendiri. Spekulasi yang lain menyatakan bahwa perempuan

tersebut memang pernah ada,seorang istri pedagang. Leonardo da Vinci wafat di Clos

Luc, Perancis pada tanggal 2 Mei 1519, dan dimakamkan di Kapel St.Hubert di

kastel Amboise, Perancis. Setelah wafatnya, sangat kuat ditengarai bahwa beliau

pernah memegang peranan sebagai orang terkuat disebuah organisasi rahasia bernama

Priory of Sion yang berlaskarkan Knights Templar.

Apakah organisasi rahasia ini? Banyak fakta mengarahkan pada suatu dugaan

bahwa Priory of Sion merupakan sebuah oraganisasi yang menjaga ketat-ketat rahasia

sejarah kristiani menurut versi yang berbeda dari kitab Injil yang beredar di

masyarakat. Yang dirahasiakan adalah mengenai siapa mesias yang sesungguhnya dan

kemungkinan Yesus tidak menjalankan hukum selibat. Dalam versi yang sempat

menimbulkan kontroversi ini diyakini bahwa Mesias yang sesungguhnya adalah Santo

Yohanes Pembaptis, hal tersebut tersirat dari kekerapan Da Vinci melukis Sang Santo

dalam posisi telunjuk menuding ke atas sebagai simbolisasi 'Putra Allah'. Versi yang

tak kalah mengagetkannya adalah kemungkinan Maria Magdalenasi bekas perempuan

sundal diperistri oleh Yesus.

Sejarah Lukisan

Lukisan ini di beri nama The Last Supper. Namun orang Indonesia

menyebutnya sebagai lukisan Perjamuan Kudus. Padahal arti dari The Last Supper itu
sendiri adalah Perjamuan Terakhir. Lukisan yang dibuat oleh Leonardo Da Vinci ini

dibuat pada tahun 1495 sampai 1498. Ukurannya 450 x 870 cm atau sekitar 15 kaki

29 kaki. Leonardo da Vinci melukis The Last Supper pada dinding kering dengan alas

di plester basah, sehingga tidak benar-benar lukisan dinding. Karena fresko tidak

dapat dimodifikasi sebagai karya seniman, Leonardo malah memilih untuk menutup

dinding batu dengan lapisan pitch, Gesso dan damar wangi, kemudian cat ke lapisan

pemeteraian dengan tempera. Karena metode yang digunakan, potongan waktu tidak

bertahan lama. Dan dalam beberapa tahun penyelesaian itu sudah mulai menunjukkan

tanda-tanda kemunduran.

Dua salinan awal lukisan The Last Power ini diketahui ada, mungkin karya

asisten Leonardo. Salinan hampir ukuran asli, dan telah bertahan dengan kekayaan

detail keaslian yang masih utuh. Pada awal 1517 lukisan mulai rusak terkelupas. Oleh

Giorgio Vasari pada tahun 1556 (kurang dari enam puluh tahun setelah lukisan itu

selesai) pada biografi Leonardo Da Vinci menggambarkan lukisan sebagaimana telah

hancur dan sangat rusak sehingga angka-angka yang ada pada lukisan itu tak bisa

dikenali. Pada tahun 1652 gambar pintu dipotong melalui lukisan, ini masih dapat

dilihat sebagai struktur berbentuk lengkung tak beraturan didekat pusat lukisan.

Diyakini, melalui salinan awal, bahwa kaki Yesus berada dalam posisi yang

melambangkan penyaliban yang akan datang.

Lukisan yang berada di balik tirai pada tahun 1768 tergantung di atas lukisan

untuk tujuan perlindungan, agar uap air yang terkandung dalam tembok tidak merusak

lukisan, dan setiap kali tirai ditarik, maka cat yang ada pada lukisan ikut menempel

pada lukisan.Renovasi pertama dicoba pada tahun 1726 oleh Michelangelo Bellotti,

yang mengisi bagian yang hilang dengan cat minyak kemudian dipernis. Perbaikan ini

tidak berlangsung dengan baik dan renovasi lain dicoba pada tahun 1770 oleh
Giuseppe Mazza. Mazza melepas pekerjaan Bellotti kemudian dicat ulang sebagian

besar lukisan itu, kecuali tiga wajah ketika dia terhenti karena kemarahan publik. Pada

tahun 1796 tentara Perancis Refectory digunakan sebagai gudang senjata mereka

melemparkan batu ke arah lukisan dan naik tangga untuk menggaruk keluar Rasul.

Ruang makan kemudian kemudian digunakan sebagai penjara tersembunyi.

Barezzi Stefano pada tahun 1821, seorang ahli dalam memindahkan lukisan

dinding (tetapi lukisan tetap utuh), dipanggil untuk menghapus lukisan ke lokasi yang

lebih aman. Lukisan ini rusak parah sebelum menyadari bagian tengah karya

Leonardo bukanlah lukisan. Barezzi kemudian mencoba untuk menempelkan kembali

bagian-bagian yang rusak dengan lem. Dari 1901-1908, Luigi pertama Cavenaghi

menyelesaikan studi struktur lukisan, kemudian mulai membersihkannya. Pada tahun

1924 Oreste Silvestri melakukan pembersihan lebih lanjut, dan stabil beberapa bagian

dengan semacam semen. Lukisan yang mempunya banyak misteri ini telah menjadi

salah satu pokok pikiran dalam mebuat buku-buku yang telah ternama. Seperti buku

karangan Dan Brown seorang penulis Amerika yang menulis buku Da Vinci Code.

Yaitu salah satu buku terlaris di dunia. Pada akhir tahun 1970-an lukisan ini semakin

memburuk dan tak bisa dikenali. Dari 1978-1999 Pinin Brambilla Barcilon dipandu

proyek pemulihan besar, berusaha menstabilkan lukisan ini secara permanen, serta

mengurangi kerusakan yang disebabkan oleh kotoran, polusi. Kemudian disadari,

tidak praktis untuk memindahkan lukisan ke lingkungan yang lebih terkontrol.

Ruang makan itu bukannya dikonversi menjadi tertutup, iklim lingkungan

malah tidak terkendali. Kemudian, dilakukan studi yang rinci untuk menentukan

bentuk asli lukisan itu, dengan menggunakan tes ilmiah (terutama inframerah

reflectoscopy dan mikroskopis inti-sampel), dan gambar asli dipertahankan di Royal

Library di Windsor Castle. Karna beberapa daerah dianggap tidak memungkinkan.


Lukisan ini kembali dicat dengan warna-warna cat air. Restorasi ini memakan

waktu 21 tahun. 28 Mei 1999, lukisan dimasukkan kembali pada tirai, pengunjung

diharuskan melihat lukisan selama 15 menit.

2. Pembahasan

Lukisan yang berjudul The Last Supper ini akan dianalisis menggunakan

Pendekatan Semiotik. Pendekatan Semiotik atau Semiotika adalah ilmu tanda dan

istilah ini berasal dari kata Yunani semion yang berarti tanda.

Tanda juga dibedakan menjadi tiga macam yang antara lain;

Tanda ikon merupakan tanda yang menyerupai benda yang diwakilinya, atau

suatu tanda yang menggunakan kesamaan atau ciri-ciri yang sama dengan apa

yang dimaksudkannya. Misalnya kesamaan sebuah peta dengan wilayah

geografis yang digambarkannya, foto dan lain-lain. Benda-benda tersebut

mendapatkan sifat tanda dengan adanya relasi persamaan di antara tanda dan

denotasinya, maka ikon seperti qualisign merupakan suatu firstness.

Indeks adalah tanda yang sifat tandanya tergantung dari keberadaannya suatu

denotasi, sehingga dalam terminologi Pierce merupakan suatu Secondness.

Indeks dengan demikian adalah suatu tanda yang mempunyai kaitan atau

kedekatan dengan apa yang diwakilinya. Misalnya tanda asap dengan api,

tiang penunjuk jalan, tanda penunjuk angin dan sebagainya.

Simbol adalah suatu tanda, di mana hubungan tanda dan denotasinya

ditentukan oleh suatu peraturan yang berlaku umum atau ditentukan oleh suatu
kesepakatan bersama (konvensi). Misalnya tanda-tanda kebahasaan adalah

simbol.

2.1 Analisis Pendekatan Semiotik pada Lukisan The Last Supper

Banyak hal yang dapat kita analisis dari lukisan ini. Jika kita melihat dari

lukisan yang sesungguhnya. Ada beberapa hal yang mempunyai makna. Jika dari

sejarah dan cerita yang terjadi saat itu adalah Pengkhianatan salah satu murid Yesus

yang bernama Yudas Iskariot. Kita liat susunan nama dari lukisn ini. Dari sebelah

kiri: Bartolomeus, Yakobus, Andreas, Simon Petrus Hutasoit, Petrus, Judas Iskariot,

Yohanes, Jesus, Thomas, Yakobus Greater, Philipus, Matius, Yudas Tadeus, Simon

Orang Zelot.

Pada kelompok 3 murid di sebelah kiri dekat Yesus berdiri Thomas yang

mengacungkan tangannya dan meragukan ucapan Yesus. Di samping Thomas adalah

Yakobus yang merentangkan tangannya seakan-akan menolak nubuatan itu. Di

belakang Yakobus berdiri Filipus yang meletakkan kedua tangannya di dadanya

menunjukkan devosinya pada Yesus.

Pada kelompok 3 murid yang dekat di sebelah kanan Yesus ada Yohanes yang

digambarkan sebagai pribadi yang halus karena ia terkenal sebagai rasul kasih.

Yohanes agak tersentak ketika mendengar kabar ada yang mau menyerahkan Yesus.

Di belakangnya, yang dekat dengannya, ada Petrus yang menunjukkan muka marah

dan ingin melawan mereka yang berani menyerahkan Yesus. Petrus bahkan

memegang pisau yang siap digunakan melawan sipenghianat.

Murid ketiga di sebelah kanan Yesus adalah Yudas yang mukanya berada

dalam kegelapan setelah mendengar ucapan Yesus kemudian duduk tersentak ke


belakang, sambil mendekap pundi-pundi berisi uang suap yang telah

diterimanya, karena ia berjanji kepada pemuka agama Yahudi akan menyerahkan

Yesus. Enam murid lainnya, tiga di sebelah kanan jauh dan tiga di sebelah kiri jauh

dari tempat Yesus, semua teragitas dan duduk mempertanyakan ucapan Yesus.

Tanda yang pertama, pada lukisan yang asli, Leonardo Da Vinci membuat

bayangan cahaya pada semua murid-murid Yesus. Kecuali Judas Iskariot. Itu

menandakan bahwa sebagai penanda bahwa Judas Iskariot adalah satu-satunya yang

mempunya otak kotor untuk menjual gurunya sendiri, Yesus. Jadi semua tanda dan

simbol yang diciptakan oleh Leonardo Da Vinci mempunyai makna. Meskipun setiap

orang mempunyai makna yang berbeda dari penafsiran lukisan ini. Seperi Dan Brown

pada bukunya The Da Vinci Code.

3. Kesimpulan

Lukisan Master Piece ini mempunyai makna yang beragam saat setiap orang

melihat dan menganalisisnya. Tanda-tanda yang ada dalam lukisan ini membuat

banyak orang menafsirkan secara asal dan gamblang terhadap apa yang ada tanpa

melihat apa sejarah yang ada di balik lukisan tersebut.

Namun lukisan ini mempunyai makna sebagai tanda pengkhianatan dari salah

satu murid Yesus yang ingin menyerahkann-Nya. Dan juga reaksi serta tindakan yang

dilakukan oleh semua murid-muridnya. Keindahan yang dimiliki lukisan ini juga

terlihat dari kebersamaan mereka meskipun mempunyai latar belakang yang

berbeda. Yesus menjadi guru dan panutan mereka.

Selain itu hasil dari analisis ini dapat juga didukung oleh fakta-fakta sejarah

dari sudut pandang agama lain misalnya saja agama Islam, ini tertuang dalam banyak
kitab-kitab hadist yang dipercaya sesuai dengan hasil analisis lukisan Leonardo Da

Vinci. Dalam agama islam kisah ini diceritakan secara gamlang bahwa diantara ke 12

murid Yesus ada diantaranya yang berhianat sehingga sejarah mencatat Yesus di salib

tetapi sebenbarnya yang di salib itu adalah salah satu murud Yesus yang berhianat

atau yang membocorkan keberadaan Yesus pada saat itu.

Anda mungkin juga menyukai