Anda di halaman 1dari 8

CABANG-CABANG KAJIAN ANTROPOLOGI

PAPER

Paper diajukan guna memenuhi tugas matakuliah Antropologi

Dosen Pengampu:

Prof. Dr. Bambang Soepeno, M.Pd


NIP 196006121987021001

Oleh:
Ahmad Mirza Haqiqi
NIM 190210302092

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH


JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2021
CABANG KAJIAN ANTROPOLOGI

Antropologi membagi keilmuannya dalam beberapa cabang. Ada yang


membagi dalam empat cabang besar, yaitu antropologi biologi, arkeologi,
antropologi linguistik dan antropologi budaya pembagian seperti ini adalah
pembagian yang banyak dilakukan di benua Amerika Utara juga Kanada. Ada juga
yang membagi dalam dua cabang besar yaitu antropologi fisik dan antropologi
budaya. Koentjaraningrat (2009:22) memberikan bagan cabang-cabang
Antropologi sebagai berikut:
1. Antropologi biologi

Cabang Antropologi yang menelaah biologi manusia, khususnya yang berkaitan


dengan antropologi dan dikonsepsikan secara luas –suatu ilmu tentang manusia.
Kadang-kadang subdisiplin ini disebut juga dengan istilah lama, yaitu antropologi
fisik, yang cenderung mencerminkan minat dalam anatomi komparatif.
Perbandingan anatomi itu meliputi khususnya hubungan antara spesies manusia dan
primat yang lebih tinggi (seperti simpanse dengan gorilla) dan hubungan antara
manusia dengan nenek moyangnya (seperti Homo erectus dengan Australopithecus
africanus)

a. Paleoantropologi, adalah ilmu bagian yang meneliti asal-usul atau


terjadinya dan evolusi manusia dengan mempergunakan sisa-sisa tubuh
yang telah membatu (fosil-fosil manusia) tersimpan dalam lapisan-lapisan bumi
yang harus didapat oleh si peneliti dengan berbagai - metode penggalian
b. Antropologi fisik adalah Bahan penelitiannya adalah ciri-ciri tubuh, baik yang
lahir (fenotipe) seperti warna kulit, warna dan bentuk rambut, indeks tengkorak,
bentuk muka, warna mata, bentuk hidung, tinggi dan bentuk tubuh, maupun
yang dalam (genotipe), seperti frekuensi golongan darah dan sebagainya.
Manusia di muka bumi ini dapat digolongkan ke dalam beberapa golongan
tertentu berdasarkan atas persamaan beberapa ciri tubuh. Adapun ciri-ciri tubuh
itu terdapat pada sebagian besar individu-individunya, walaupun tiap individu
memiliki ciri-ciri tubuh yang berbeda-beda.

Selain dua cabang tersebut, di dalam PPT Prof Bambang juga dijelaskan
mengenai cabang Antropologi Biologi lainnya, seperti:

a. Somatologi. Adalah ilmu yang mempelajari keberagaman ras manusia dengan


mengamati ciri-ciri fisik
b. Bioarkeologi. Adalah ilmu tentang kebudayaan manusia yang lampau
kajiannya melalui analisis sisa-sisa tulang manusia yang biasa ditemukan dalam
situs situs arkeologi
c. Ekologi manusia. Adalah studi tentang perilaku Adaptasi manusia pada
lingkungannya (mengumpulkan makanan, reproduksi, ontogen) dengan
perspektif ekologis dan evolusi
d. Paleopatologi. Adalah studi penyakit pada masa purba. Studi ini tidak hanya
berfokus pada kondisi patogen yang diamati pada tulang atau sisa-sisa jaringan
tetapi juga pada gangguan gizi, variasi morfologi tulang, atau juga bukti-bukti
stress pada fisik
e. Antropometri. Digunakan sebagai alat analisa untuk mengidentifikasi sisa-sisa
fosil kerangka manusia purba untuk memahami variasi fisik manusia
f. Osteologi/osteometry. Adalah ilmu tentang tulang yang mempelajari struktur
tulang elemen-elemen pada kerangka, gigi, morfologi mikrotulang, fungsi,
penyakit, patologi dan sebagainya. Untuk menentukan jenis kelamin, umur,
pertumbuhan dan perkembangannya, sebab kematian, dan lain sebagainya
dalam konteks biocultural
g. Primatologi. Adalah ilmu tentang primata bukan manusia. Primatologi
mengkaji perilaku, morfologi, dan genetik primata yang berpusat pada
homologi dan analogi dalam mengambil kesimpulan kenapa dan bagaimana
ciri-ciri manusia berkembang dalam primate
h. Antropologi forensik. Adalah ilmu terapan antropologi dalam ruang legal atau
hukum, untuk menganalisis kondisi korban yang sudah tidak utuh
i. Antropologi molekuler. Adalah bidang ilmu yang mempelajari evolusi,
migrasi, dan persebaran manusia di Bumi melalui analisis molekuler biasanya
menggunakan perbandingan DNA

2. Antropologi Budaya

Antropologi Budaya adalah cabang antropologi yang berfokus pada penelitian


variasi kebudayaan di antara kelompok manusia. Jadi antropologi budaya
merupakan studi komparasi bagaimana orang-orang memahami dunia di sekitar
mereka dengan cara yang berbeda-beda. Selain itu antropologi budaya juga
mempelajari bagaimana suatu kebudayaan mempengaruhi pengalaman seseorang
(diri sendiri) dan kelompok, memberikan kontribusi untuk pemahaman yang lebih
lengkap terhadap pengethuan, adat istiadat, dan pranata masyarakat. Antropologi
budaya mempelajari tingkah laku manusia baik tingkah laku individu atau tingkah
laku kelompok. Tingkah laku yang dipelajari disini bukan hanya kegiatan yang bisa
diamati dengan mata saja, tetapi juga yang ada dalam pikiran mereka. Pada
manusia, tingkah laku ini tergantung pada proses pembelajaran. Apa yang mereka
lakukan adalah hasil dari proses belajar yang dilakukan oleh manusia sepanjang
hidupnya disadari atau tidak. Antropologio mempelajari bagaimana bertingkah-
laku ini dengan cara mencontoh atau belajar dari generasi diatasnya dan juga dari
lingkungan alam dan sosialnya yang ada disekelilingnya. Inilah yang oleh para ahli
antropologi disebut dengan kebudayaan.

a. Pre-histori, mempelajari sejarah perkembangan dan penyebaran semua


kebudayaan manusia di bumi sebelum manusia mengenal huruf. Dalam ilmu
sejarah, seluruh waktu dari perkembangan kebudayaan umat manusia mulai saat
terjadinya makhluk manusia, yaitu kira-kira 800.000 tahun yang lalu, hingga
sekarang, dibagi ke dalam dua bagian: (1) masa sebelum manusia mengenal
huruf, (2) masa setelah manusia mengenal huruf. Batas antara kedua masa ini
di berbagai tempat di dunia dan dalam berbagai kebudayaan tentulah sangat
berbeda. Kebudayaan Mesir, misalnya, adalah kebudayaan tertua yang
mengenal tulisan, yaitu sekitar 4.000 tahun S.M, kebudayaan Minoa yang
terdapat bekas-bekasnya di Pulau Kreta, mengenal tulisan sudah kurang lebih
3.000 tahun S.M, demikian pula misalnya kebudayaan Yemdet Nasr yang
berlokasi di Irak Selatan, atau kebudayaan Harapa-Mohenjodaro, yang
berlokasi di daerah Sungai Sindu di Pakistan. Sebaliknya, banyak kebudayaan
lain di dunia, baru mengenal tulisan rata-rata sekitar 100 tahun S.M, sedangkan
lebih banyak kebudayaan dari berbagai suku bangsa yang tersebar di muka bumi
ini baru mengenal tulisan pada abad ke-20 ini. Suatu bangsa yang tidak
mengenal huruf, tentu tidak dapat menyatakan kejadian dan peristiwa dalam
kehidupan kebudayaan dan masyarakatnya dengan tulisari. Dengan demikian
tidak dapat meninggalkan sumber-sumber tertulis kepada kita yang
mempelajari sejarah perkembangan kebudayaan itu. Sebaliknya, suatu bangsa
yang telah mengenal tulisan dapat mencatat semua peristiwa dalam kehidupan
masyarakat dan kebudayaannya dalam kitab-kitab dan tulisan-tulisan lain, tentu
saja bangsa itu akan meninggalkan kepada kita sumber-sumber keterangan
tertulis Zaman sebelum suatu bangsa mengenal huruf dalam ilmu pengetahuan
disebut zaman prehistori (sebelum sejarah), sedangkan zaman sesudah suatu
bangsa mengenal huruf disebut zaman histori (sejarah). Zaman prehistori
dipelajari oleh subilmu prehistori, sedangkan zaman histori dipelajari oleh ilmu
sejarah. Bahkan penelitian ilmu prehistori adalah bekas-bekas kebudayaan yang
berupa benda-benda dan alat-alat, atau artefak-artefak yang tersimpan dalam
lapisan-lapisan bumi.
b. Etnolinguistik atau antropologi linguistik adalah suatu ilmu bagian yang asal
mulanya berkaitan erat dengan ilmu antropologi. Bahkan penelitiannya yang
berupa daftar kata-kata, pelukisan tentang ciri dan tata bahasa dan beratus-tatus
bahasa suku bangsa yang tersebar di berbagai bempat di muka bumi ini,
terkumpul bersama-sama dengan bahan , kebudayaan suku bangsa. Dari bahan
ini telah berkembang berbagai macam metode analisis kebudayaan, serta
berbagai metode untuk menganalisis dan mencatat bahasa-bahasa yang tidak
mengenal tulisan. Semua bahan dan metode tersebut sekarang telah terolah juga
dalam. Ilmu linguistik umum. Walaupun demikian, ilmu etnolinguistik di
berbagai pusat ilmiah di dunia masih tetap juga berkaitan erat dengan ilmu
antropologi, bahkan merupakan bagian dari ilmu antropologi.
c. Etnologi, adalah ilmu bagian yang mencoba mencapai pengertian mengenai
asas-asas manusia, dengan mempelajari kebudayaankebudayaan dalam
kehidupan masyarakat dari sebanyak mungkin suku bangsa yang tersebar di
seluruh muka bumi pada masa sekarang ini. Lebih khusus lagi dalam kalangan
subilmu etnologi, akhir-akhir ini telah berkembang dua aliran, atau lebih baik
dikatakan dua golongan “penelitian.” Golongan yang satu menekankan pada
bidang diakronis, sedangkan yang lain menekankan pada bidang sinkronis dari
kebudayaan umat manusia.
d. Etnopsikologi adalah ilmu baru dalam antropologi, sekitar tahun 20-an. Ilmu
bagian ini melakukan penelitian-penelitian antropologi yang dalam analisisnya
banyak menggunakan konsep psikologi. Etnopsikologi ini berkembang di
Amerika Serikat dan Inggris. Penelitian-penelitian seperti ini dimulai karena
timbulnya perhatian terhadap tiga macam masalah, yaitu: (a) Kepribadian
bangsa,(b) Peranan individu dalam proses perubahan adat-istiadat; dan (c)
Masalah nilai universal dari konsep-konsep psikologi.
e. Antropologi Spesialisasi adalah cabang-cabang dalam antropologi yang
berkembang karena adanya perubahan-perubahan dalam masyarakat yang
menuntut pendekatan Antropologi. Adapun jenis-jenis di dalam Antropologi
Spesialiasasi antara lain:
▪ Antropologi Ekonomi adalah bagian ilmiah yang coba menuturkan tingkah
laku ekonomi manusia dalam lingkup histori, geografis serta budaya.
▪ Antopologi Politik menyuguhkan adaptasi kebudayaan dan metode
pendekatan tingkah laku dalam mengantisipasi dan memberikan rumusan
jalan ke luar terhadap masalah-masalah disintegrasi bangsa dan kesenjangan
komunikasi gerakan arus bawah dengan elite politik sebagai alternatif
kebijakan negara.
▪ Antropologi Kependudukan mempelajari cara-cara untuk mengatasi
masalah-masalah kependudukan. Beberapa kendala yang menghambat
kelancaran program kependudukan adalah disebabkan oleh latar belakang
dan kondisi sosisl budaya masyarakat.
▪ Antropologi Kesehatan mendiskripsikan sistem medis naturalistil maupun
personalistik untuk mengetahui konsepsi dan sikap penduduk tentang
kesehatan, sakit, dukun dan obat-obat tradisional.
▪ Antropologi Pendidikan berupaya menemukan pola budaya belajar
masyarakat yang dapat menciptakan perubahan sosial. Selain itu juga
perwujudan kebudayaan para pengambil kebijakan pendidikan yang
berorientasi pada perubahan sosial budaya.
▪ Antropologi Perkotaan adalah pendekatan-pendekatan antropologi
mengenai masalah perkotaan. Yang dimaksud dengan masalah-masalah
perkotaan adalah muncul dan berkembang dalam kehidupan kota dan
menjadi ciri-ciri dari hakekat kota itu sendiri.
f. Antropologi Terapan merupakan cabang antropologi yang mengkhususkan
diri pada perubahan kebudayaan yang direncanakan. Tujuan kerja antropologi
terapan adalah untuk memperkenalkan suatu perubahan tertertu pada cara hidup
suatu masyarakat tertentu pada umumnya berupa makanan baru, sistem sanitasi,
program Kesehatan atau proses pertanian. Antropologi terapan tergantung pada
pengetahuan seorang ahli antropologi mengenai hukum-hukum yang
menguasai aneka ragam kebudayaan dan perubahan kebudayaan

Daftar Referensi
Koentjoroningrat. 2015. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: PT Rineka Cipta

http://repository.ut.ac.id/4295/1/ISIP4210-M1.pdf [diakses pada 13 April 2021)

http://repositori.kemdikbud.go.id/5960/1/KK%20A.pdf [diakses pada 13 Maret


2021]

Anda mungkin juga menyukai