KESEHATAN
MATERI KULIAH
PADA
AKADEMI KEPERAWATAN GUNUNG MARIA TOMOHON
***Materi yang disajikan dalam bahan kuliah ini adalah Salinan dan Sari dari buku Antropologi Kesehatan
karangan Dewi Murdiyanti Prihatin Putri dan Nunung Rachmawati dan buku Sejarah Teori Antropologi
karangan Paul A. Erickson dan Liam D. Murphy
BAB I
RUANG LINGKUP ILMU ANTROPOLOGI
Sebagai sebuah ilmu pengetahuan, Antropologi tergolong sebagai disiplin atau
ilmu yang masih sangat muda yakni baru berusia sekitar satu abad (lahir di
abad ke-19).
Karena itu ruang lingkup ilmu antropologi masih cukup kompleks sampai saat
ini.
Tak heran jika pokok-pokok keilmuan antropologi pun masih saja
menimbulkan perbedaan dan menjadi bahasan oleh berbagai aliran di
kalangan ilmuwan antropologi.
A. KONSEP DASAR ILMU ANTROPOLOGI
Antropologi lahir dari ketertarikan orang-orang Eropa pada ciri-ciri fisik, adat-
istiadat, dan budaya etnis-etnis lain yang berbeda dari masyarakat Eropa.
Saat itu, kajian Antropologi lebih focus pada penduduk yang merupakan
masyarakat tunggal (tinggal dalam suatu Kawasan geografis, memiliki ciri
fisik, Bahasa, dan cara hidup yang sama). Sekarang Antropologi fokusnya
berubah, berkembang ke masyarakat yang jamak (heterogen).
Sehingga muncul kajian-kajian seperti isu-isu tentang migrasi. Manusia tidak
tinggal di satu tempat tapi mobile. Kristoforus Kolumbus (pedagang Italia)
menyebrangi samudera Atlantik hingga sampai ke Amerika. Bangsa Belanda
menuju Asia untuk mencari rempah-rempah, termasuk datang ke Indonesia.
A. KONSEP DASAR ILMU ANTROPOLOGI
Konsepsi mengenai batas-batas lapangan penelitian Antropologi dan seluruh integrasI dari
metode-metode Antropologi, dapat kita contoh dari Ilmu Antropologi yang berkembang
di Amerika Serikat (untuk mencapati pemahaman tentang dasar-dasar keragaman bentuk
masyarakat dan kebudayaan manusia yang tampak pada masa sekarang).
Sedangkan penggunaan Antropologi sebagai suatu ilmu praktis dapat kita contoh dari Uni
Soviet (untuk mengumpulkan data tentang kehidupan masyarakat dan kebudayaan dari
berbagai suku bangsa yang berbeda-beda). Tujuan utamanya: agar terjadi saling
pengertian antarsuku bangsa, sehingga tercipta kerukunan hidup.
Aliran lain yang dikombinasikan untuk mengembangkan ilmu Antropologi Indonesia
adalah aliran yang berkembang di Mexico. Antropologi sebagai ilmu praktis untuk
mengumpulkan data tentang kebudayaan-kebudayaan daerah dan masyarakat pedesaan.
Dari data itu lalu ditemukan dasar-dasar bagi suatu kebudayaan nasional yang
mempunyai suatu kepribadian khusus dan dapat dibangun menjadi suatu masyarakat desa
modern.
A. KONSEP DASAR ILMU ANTROPOLOGI
Ada juga aliran Antropologi yang merupakan paduan dengan Ilmu Sosiologi.
Perpaduan tersebut dapat digunakan untuk memecahkan berbagai masalah
kemasyarakatan atau pembangunan nasional, seperti yang dilakukan negara-
negara bekas jajahan Ingris, terutama India.
Contohnya Antropologi-Sosiologi sering digunakan untuk mencapai
penyelesaian konflik antargolongan di India.
Antropologi menjadi ilmu yang difungsikan untuk mencapai pengertian
keragaman kehidupan dan golongan-golongan masyarakat.
A. KONSEP DASAR ILMU ANTROPOLOGI
Aspek kesehatan dari sistem sosial juga termasuk dalam ruang lingkup
antropologi kesehatan. Dalam hal ini terdapat kepercayaan tentang
sakit yang dianggap sebagai hukuman terhadap perbuatan penderita
ataupun orang sekitarnya yang telah berbuat salah. Kepercayaan ini
pun menyebar dalam kehidupan masyarakat. Terkait hal ini, Paul
menyatakan keberadaan konsep tradisional mengenai penyebab
penyakit dan pengobatannya bertujuan untuk memberikan sanksi dan
mendukung system social. Sementara Polgar menyatakan bahwa
banyak masyarakat non-Barat yang mengganggap sakit sebagai sanksi
social yang terbesar, baik bagi para pelaku maupun orang lain yang
memiliki hubungan erat dengan pelaku (Muslimin, 2005).
B. RUANG LINGKUP ANTROPOLOGI KESEHATAN
2. SISTEM KESEHATAN SOSIAL DAN PALEOPATOLOGI
1. Keperawatan Transkultural.
Keperawatan transkultural berasal dari disiplin ilmu antropologi yang
sangat relevan untuk keperawatan. Tak hanya berfokus pada komparatif
studi dan analisis perbedaan kultur dan subkultur, keperawatan
transkultural juga merupakan area luas dalam ilmu keperawatan.
Tujuannya lebih pada kesadaran dan apreasiasi terhadap perbedaan
budaya di tengah masyarakat. Keperawatan transkultural meliputi
pengumpulan informasi tentang budaya spesifik; perolehan pendukung
agar dapat diterima secara kultural oleh klien dan konsultan kultural bagi
perawat. Selain itu, keperawatan transkultural juga mencakup bekerja
dengan penerjemah, mempelajari perilaku, sikap, serta aturan kognitif
klien; dan meyakinkan bahwa hanya tes psikometri kultural terbuka yang
digunakan. Pada model keperawatan transkultural Leininger, secara
spesifik dikenal kerangka kerja keperawatan model Leininger Sunrice.
Konsep utama model ini dijabarkan Arum Pratiwi (2011) sebagai berikut:
F. IMPLIKASI TRANSKULTURAL DALAM PRAKTIK
KEPERAWATAN