BAB I
ASAS-ASAS DAN RUANG LINGKUP ANTROPOLOGI
DISUSUN OLEH :
ADINDA LENI
Pertama-tama kami sebagai penyusun makalah mengucapkan puja dan puji Syukur ke pada allah
SWT yang mana selalu memberikan Rahmat waktu dan Kesehatan sehingga kami bisa menyelesaikan
makalah mata kuliah pengantar antropologi sholawat beriring salam tak lupa pula kami ucapkan
kepada baginda nabi besar muhammad SAW dengan mengucapkan
“Allahuma shalli wa sallim alaa sayidinaa Muhammadin wa ala ali sayidina Muhammadin
shalatan tadfa'u bihaa 'annath tha'na wath tha'uuna yaa amruhu idzaa araada syai'an
yaquula lahu kun fa yakuun”.
tujuan kami Menyusun makalah ini adalah untuk memenuhi tugas di mata kuliah pengantar
antoropologi dan juga untuk menjelaskan lebih rinci dan jelas materi yang sudah di berikan sehingga
makalah kami ini bisa menjadi bacaan dan sumber informasi yang jelas sehingga bisa membantu
teman-teman untuk lebih memahami matakuliah perkuliahan ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
2.Antropologi masakini
3 sikap yang bertentangan terhadap orang orang Afrika,Asia,Osenian,dan Idian tersebut ,yaitu:
1.Anggapan bahwa orang-orang tersebut sebnarnya bukan manusia sungguh sungguh ,melainkan
manusai liar keturunan ibli,dan lain lain,sehingga timbul istilah istilah savage dan primitive yang
mengacu kepada bangsa pribumi itu.
2.pandangan bahwa masyarakat pribumi tersebut merupakan contoh contoh masyarakat yang masi
murni,yang belum mengenal kejahatan seperti yang ada dalam masyarakat bangsa bangsa Eropa Barat
pada waktu itu.
3.pandangan bahwa keanehan bangsa-bangsa pribumi itu (adat-istiadatnya, maupun benda benda
kebudayaannya)dapat dimanfaatkan untuk di percontoh kepada khalayak ramai di Eropa
Barat ,sehingga kebudayaan berbagai dibangsa di luar Eropa.
Fase kedua (kira kira pertengahan abad ke 19). Integrasi yang sungguh-sungguh baru terlaksana pada
pertengahan abat ke 19,dengan terbitnya karangan-karangan yang bahannya tersusun berdasarkan cara
berpikir evolusi masyarakat.
Fase ketiga (awal abad ke 20)[ada awal abad ke 20,sebagian besar negara penjajah di Eropa berhasil
memantapkan kekuasaannya di daerah-daerah penjajahan mereka.
Dalam fase ketiga ini antropologi menjadi suat ilmu yang praktis.
Fase ke empat(sesudah kira-kira 1930) dalam fase ini antropologi berkembang sangat luas, baik dalam
hal ketelitian bahan pengetahuannya ,baik dalam pengetahuannya maupun ketajaman metode metode
ilmiahnya.
Antropologi gaya baru ini dalam fase perkembangannya yang keempat ini mempunyai dua
tujuan ,yaitu(1)tujuan akademis(2)tujuan praktis. tujuan akademisnya adalah untuk mencapai
pengertian tentang makhluk manusia pada umumnya dengan mempelajari berbagai bentuk fisiknya,
masyarakatnya ,maupun kebudayaannya.
Di Amerika serikat serta Meksiko antropologi telah menggunakan serta mengintegrasikan semua
bahan dan metode antropologi fase pertama ,kedua ,ketiga, maupun berbagai spesialisasi yang telah di
kembangkan secara khusus.
Di inggris dan negara-negara persemakmuran seperti Australia ,antropologi dalam fase ketiga masih
dilakukan.
Di Eropa tengah ,seperti Jerman, Belanda, Perancis, Austria, dan, Swiss, pada awal tahun 1970-an saja
antropologi masih bertujuan mempelajari bangsa-bangsa di luar Eropa guna mendapatkan pengertian
tentang sejarah penyebaran kebudayaan umat manusia dibumi .
Paleoantropologi adalah ilmu bagian yang meneliti asal-usul atau terjadinya serta evolusi manusia,
yang menggunakan sisa-sisa tubuh yang telah membatu(fosil manusia)
Etnolingustik, yang juga di sebut antropologi lingustik, adalah suatu ilmu bagian yang pada awalnya
berkaitan erat dengan antropologi.
Dalam ilmu sejarah perkembangan kebudayaan umat manusia yang di mulai sejak saat munculnya
makhluk manusia di dunia sekitar 800.000 tahun yang lalu hingga sekarang,
Di inggris, penelitian-penelitian antropologi mulai menggunakan banyak konsep psikologi dalam
analisanya karena timbulnya perhatian terhadap kepribadiaan bangsa, peranan individu dalam proses
perubahan adat istiadat, dan nilai universal dari konsep konsep psikologi.
Tahun 1930, dengan menggunakan metode-metode antropologi, ahli antropologi inggris R.Firth mulai
meneliti gejala-gejala ekonomi pedesaan, penumpukan modal, pengerahan tenaga, sistem produksi,
serta pemasaran hasil pertanian dan perikanan.
Antropologi sosial berupaya mencari unsur-unsur yang sama diantara beragam masyarakat dan
kebudayaan yang ada di dunia.
Tujuan sosiologi
1.kedua ilmu itu masing-masing mempunyai asal-mula dan sejarah perkembangan yang berbeda.
2.perbedaan sejak awal itu menyebabkan pengkhususan pada pokok dan bahan penelitian dari kedua
ilmu itu masing-masing.
3.perbedaan sejak awal itu juga telah menyebabkan bermkembannya metode metode dan masalah-
maslah yang khusus pada antropologi budaya maupun sosial dan sosiologi.
Mula-mula sosiologi hanya meruoakan bagian dari ilmu filsafat.
Pokok-pokok ilmiah dari antropologi budaya atau sosial dan sosiologi. Sejarah perkembangan
antropologi telah menyebabkan bahwa sejak awal ilmu itu terutama masih tertuju pada obyek-obyek
penelitian daklam mansyarakat dsn kebudadayaan
Suku-suku bangsa. Sejarah perkembangan sosiologi menyebabkan bahwa ilmu itu sejak mulanya
tertuju pada obyek-obyek penelitian dalam masyarakat dan kebudayaan bangsa-bangsa yang justru
hidup dalam lingkungan kebudayaan Eropa Barat dan Anerika modern. dalam meneliti suatu
masyarakat dalam kota kecil misalnya mojokuto di Indonesia. Pendekatan yang dilakukan seorang
ahli sosiologi akan meneliti gejala-gejala atau proses-proses khusus, misalnya perkumpulan gereja,
hubungan pemerintah dengan penduduk gerakan buruh dalam kota besar atau kecilnya agka
kejahatan, kemiskinan di kota, dan lain-lain.
Para tokoh antropologi. Dalam fase pertama perkembangannya, antropologi tentu belum memiliki
tokoh-tokoh ahli.
Seorang pengarang etnografi kuno golongan musafir adalah
A.Bastian, seorang dokter kapal bangsa Jerman yang telah mengarungi berbagai benua pada awal
abad ke 19.
Pengarang etnografi kuno golongan penyiar agama Nasrani sangat banyak jumlahnya, antara lain
pendeta katolik Perancis J.F. Lafitau, yang pernah bekerja di daerah aliran sungai St.Lawrence di
Amerika Utara.
Pengarang etnografi kuno ahli eksplorasi adalah N.N.Miklukho-maklai seorang pengembara Rusia
yang pernah mengunjungi Kepulauan Oseania dan pulau Irian (Irian Jaya dan Papua Nugini)
Amerika adalah negara dengan jumlah lembaga, organisasi dan perkumpulan antropologi yang
terbanyak yaitu:
1.American Anthropolical Association.
2.American association of phisical antropology
3.Institu of Human Relation
Lembaga-lembaga antropologi di inggris sangat penting bagi kemajuan antropologi karena mereka
mengasuh berbagai majalah ternama, yakni:
1.Royal Antropological Istitute of Great Britain, suat lembaga yang didirikan di London dalam abad
ke 19. Majalah yang di terbitkannya adalah Journal Of Royal Antropological Institut , yang
dimerupakan salah satu di antara tiga majalah antropologi terpenting di Inggris, dan sebuah majalah
lain, yaitu Man.
2. Internasional Africa Institute adalah lembaga yang berpusat di Univesitas Oxford dan yang
menggiatkan penelitian ilmu-ilmu sosial di Afrika.
Dalam kalangan ilmuwan antropologi majalah-majalah penting yang di terbitkan di Austria dan
Selandia baru di asuh oleh:
1.Australian National Research Council di Sydney, yang menggiatkan penelitain antropologi di
Australia, Papua Nugini, Malanesia, Polynesia, dan Mikronesia. Majalah yang diterbitkaannya adalah
Oceania.
2. Polynesian Society di Wellington, Selandia Baru, yang mensponsori Popenelitian-penelitian dalam
lapangan sejarah, dan menerbitkan majalah Journal Of Polynesian Society.
Jerman, Austria dan Swiss juga memiliki lembaga-lembaga antropologi yang berjasa membiayai
ekspedisi-ekspedisi ilmmiah ke berbagai daerah di muka bumi, dn mengasuh majalah ilmiah.
Lembaga lembaga itu adalah:
1. Dutsche Gesellscaft Voelkekunde di Braunschweig, yang meeruoakan perkumpulan pusat bagi
semu ahli antropologi di Eropa tengah. Perkumpulan it, menerbitkan makalah Zeitschrift Fuer
Ethnologie.
2. Frobenius Institut di Frankfut a.M., yang selama ini tela membiayai berbagai ekspedisi ilmiah ke
Afrika, Amerika Selatan, dan juga Indonesia. majalah yang di asuhnya adalah Mitteilungen Zul
Kulturkunde.
3. Anthropos Institut di Freiborg (Swiss), suatu lembaga antropologi yang di dirikan oleh W.Schmidt
seorang ahli antropologi Australia yang dalam tahun 1942 melarikan diri ke negara Swiss ketika
tentara Nazi jerman memduduki Austria.
Selain lembaga-lembaga tersebut di atas, ada beberapa lembaga ilmiah lain yang juga penting, yaitu:
1. I’Institut d’Ethnologie di Paris
2. Miklukho-Maklai Institut Of Ethnography di Rusia
3. Institut Nacional De Anthropologi E Historia di Meksiko.
Seperti halnya ilmu bumi, antropologi sangat membutuhkan atlas dunia guna mengetahui
lokasi suku-suku bangsa di seluruh dunia.