Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PENGERTIAN DAN PERKEMBANGAN ANTROPOLOGI HUKUM

Disusun Oleh : Kelompok 1

• Nurasia (I0121019)
• Lisharyani (I0121342)
• Rusneni (I0121032)
• Maryani A (I0121004)
• Amalia Dewi (I0121005)
• Warsi Alminari (I0121015)
• Siti Nurhalizah (I0121340)
• Thomas (I0120344)

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

2023
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah………………………………


B. Rumusan masalah ……………………………………
C. Tujuan penyusunan Makalah…………………………

BAB 2 PEMBAHASAN

A. Pengertian Antropologi Hukum…………………………


B. Perkembangan Antropologi………………………………

BAB 3 PENUTUP

A. Kesimpulan ……………………………………………..
B. Saran…………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga makalah yang berjudul
“Pengertian dan perkembangan Antropologi” ini dapat terselesaikan tepat
pada waktunya.

Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi


tugas pada mata kuliah Antropologi Hukum Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang Pengertian dan
Perkembangan Antropologi bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampuh mata kuliah
Antropologi Hukum dengan adanya tugas ini menjadi tambahan
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang


telah membantu kami menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Majene, 29 Mei 2023

Penulis
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Seorang Filsuf China; Lao Chai, pernah berkata bahwa suatu


perjalanan yangbermil-mil jauhnya dimulai dengan hanya satu
langkah. Langkah manusia yangdisebut filsuf itu tak lain
adalah antropologi. Benda apa yang disebut denganAntropologi
itu? Beberapa atau bahkan banyak orang mungkin sudah
pernahmendengarnya. Beberapa orang mungkin mempunyai ide-ide
tentang Antropologiyang didapat melalui berbagai media baik media
cetak maupun media elektronik.Beberapa orang lagi bahkan
mungkin sudah pernah membaca literature-literatureatau tulisan-
tulisan tentang Antropologi.

Banyak orang berpikir bahwa para ahli Antropologi adalah


ilmuwan yanghanya tertarik pada peninggalan-peninggalan masa lalu;
Antroplogi bekerja menggalisisa-sisa kehidupan masa lalu untuk
mendapatkan pecahan guci-guci tua, peralatan –peralatan dari batu dan
kemudian mencoba memberi arti dari apa yang ditemukannyaitu.
Pandangan yang lain mengasosiasikan Antropologi dengan teori
Evolusi dan mengenyampingkan kerja dari Sang Pencipta dalam
mempelajari kemunculan danperkembangan mahluk manusia.
Masyarakat yang mempunyai pandangan yangsangat keras
terhadap penciptaan manusia dari sudut agama kemudian melindungi
bahkan melarang anak-anak mereka dari Antroplogi dan doktrin-
doktrinnya. Bahkanmasih banyak orang awam yang berpikir kalau
Antropologi itu bekerja atau menelitiorang-orang yang aneh dan
eksotis yang tinggal di daerah-daerah yang jauh dimana mereka masih
menjalankan kebiasaan-kebiasaan yang bagi masyarakat umum
adalahasing.Semua pandangan tentang ilmu Antroplogi ini pada
tingkat tertentu adabenarnya, tetapi seperti ada cerita tentang
beberapa orang buta yang inginmengetahui bagaimana bentuk
seekor gajah dimana masing-masing orang hanyameraba bagian-
bagian tertentu saja sehingga anggapan mereka tentang bentuk
gajahitupun menjadi bermacam-macam, terjadi juga pada Antropologi.
Pandangan yangberdasarkan informasi yang sepotong-sepotong ini
mengakibatkan kekurangpahaman masyarakat awam tentang apa
sebenarnya Antropologi itu. Antropologimemang tertarik pada masa
lampau. Mereka ingin tahu tentang asal-mula manusiadan
perkembangannya, dan mereka juga mempelajari masyarakat-
masyarakat yang masih sederhana (sering disebut dengan primitif).
Tetapi sekarang Antropologi jugamempelajari tingkah-laku manusia
di tempat-tempat umum seperti di restaurant,rumah-sakit dan
di tempat-tempat bisnis modern lainnya. Mereka juga
tertarikdengan bentuk-bentuk pemerintahan atau negara modern yang
ada sekarang ini samatertariknya ketika mereka mempelajari bentuk-
bentuk pemerintahan yang sederhanayang terjadi pada masa lampau
atau masih terjadi pada masyarakat-masyarakat didaerah yang
terpencil.

B. Rumusan Masalah
Dari pemaparan singkat di atas dapat kita tarik beberapa rumusan
masalah antara lain:
1. Pengertian Antropologi dan Antropologi Hukum
2. Perkembangan Antropologi Hukum
C. Tujuan penyusunan Makalah

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui pengertian


Antrropologi dan bagaimana perkembangan antropologi Hukum.
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Pengertian Antropologi Hukum


Antropologi adalah ilmu yang mempelajari manusia. Secara etimologi,
antropologi adalah berasal dari bahasa Yunani, “anthropos” yang artinya
manusia atau orang dan “logos” artinya ilmu atau nalar. Antropologi
mempelajari tentang manusia sebagai makhluk biologis sekaligus makhluk
sosial. Antropologi memiliki dua sisi holistik dimana meneliti manusia pada
tiap waktu dan tiap dimensi kemanusiannya. Arus utama inilah yang secara
tradisional memisahkan antropologi dari disiplin ilmu kemanusiaan lainnya
yang menekankan pada perbandingan/ perbedaan budaya antar manusia.
Walaupun begitu sisi ini banyak diperdebatkan dan menjadi kontroversi
sehingga metode antropologi sekarang seringkali dilakukan pada pemusatan
penelitan pada pendudukyang merupakan masyarakat tunggal.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), antropologi adalah
ilmu tentang manusia khususnya tentang asal-usul, adat istiadat, aneka warna
bentuk fisik, dan kepercayaannya pada masa lampau. Sementara itu,
karakteristik yang menjadi perhatian antropologi adalah berhubungan dengan
kebudayaan dan ciri-ciri biologis manusia. Sederhananya, antropologi adalah
ilmu yang mempelajari karakteristik hidup manusia dengan orientasi pada
kebudayaan yang dihubungkan dengan ciri-ciri sosio-psikologis atau ciri-ciri
biologis, melalui pendekatan holistik.
Pengertian antropologi menurut para ahli penting diketahui setiap orang
yang tengah mempelajari budaya manusia. Antropologi adalah ilmu yang
mempelajari berbagai macam hal, unsur-unsur, dan kebudayaan yang
dihasilkan kehidupan manusia. Ilmu ini mempelajari umat manusia pada
umumnya dan bentuk fisik masyarakat serta kebudayaan yang dihasilkannya.
William A. Haviland, Antropologi adalah studi yang mempelajari
tentang umat manusia. Ilmu ini berusaha membuat atau menciptakan sesuatu
generalisasi yang berguna untuk mempelajari manusia beserta perilakunya
guna memperoleh pemahaman mengenai keragaman hidup manusia secara
lengkap.
B. Perkembangan Antropologi Hukum
Secara Universal Perkembangan Antropologi dibagi menjadi empat
fase yaitu, Fase Pertama, sebelum tahun 1800, Fase Kedua, pertengahan abad
ke 19, Fase Ketiga, permulaan abad ke 20, Fase Keempat, sesudah tahun 1930
• Fase Pertama, Sebelum tahun 1800
Akhir abad 15, bangsa Eropa melakukan perjalanan ke luar
Benua Eropa sehingga terciptalah buku kisah perjalanannya
(etnografi). Buku-buku tersebut memuat himpunan besar dan bahan
pengetahuan berupa deskripsi tentang adat istiadat, susunan
masyarakat, ciri-ciri fisik dari beraneka suku bangsa di Afrika, Asia,
Oceania & penduduk pribumi Amerika. Tetapi, bahan etnografi
tersebut masih kabur & dianggap aneh, sehingga menarik perhatian
kalangan terpelajar di Eropa Barat pada abad 18 & timbul 3 sikap yang
bertentangan terhadap bangsa pribumi tersebut primitif, orang Eropa
yang memandang buruk Bangsa Pribumi menganggap mereka bukan
manusia yang sebenarnya, melainkan keturunan Iblis, sehingga timbul
istilah Savages (oran biadab/ganas) atau Primitive murni, orang Eropa
yang memandang baik Bangsa Pribumi mengatakan bahwa mereka
adalah contoh dari masyarakat yang masih murni kaya Benda Etnik,
orang Eropa yang tertarik akan adat istiadat Bangsa Pribumi mulai
mengumpulkan hasil kebudayaan dari Bangsa Pribumi.
• Fase Kedua, Pertengahan abad ke 20
Timbulnya karangan-karangan yang menyusun bahan etnologi
tersebut berdasarkan cara berpikir evolusi masyarakat. Cara berpikir
tersebut dirumuskan: “Masyarakat dan kebudayaan manusia telah
berevolusi dengan sangat lambat dalam jangka waktu beribu-ribu tahun
lamanya dari tingkat yang rendah melalui beberapa tingkat diantaranya,
sampai ke tingkat yang tertinggi”. Bentuk masyarakat dengan
kebudayaan tertinggi adalah seperti apa yang hidup di Eropa.
• Fase Ketiga, Permulaan abad ke 20
Negara-negara Eropa mulai menguasai/menjajah daerah-daerah
primitif sehingga ilmu Antropologi sebagai ilmu yang mempelajari
bangsa-bangsa menjadi sangat penting untuk keperluan pemerintahan
jajahan. Dalam fase ketiga ini, ilmu Antropologi menjadi ilmu praktis
dengan tujuan “mempelajari masyarakat dan kebudayan suku-suku
bangsa di luar Eropa untuk kepentingan pemerintahan kolonial dan
guna mendapat pengertian tentang masa kini yang kompleks”.
• Fase Keempat, Setelah tahun 1930
Ilmu antropologi mengalami perkembangan yang sangat luas,
baik dalam hal bertambahnya bahan pengetahuan yang lebih teliti dan
ketajaman metode-metode ilmiahnya. Pada masa ini ada 2 perubahan
di dunia, yaitu, timbulnya antipati terhadap kolonialisme sesudah
Perang Dunia II (PD II) Cepat hilangnya bangsa primitif (karena
pengaruh kebudayaan Eropa). Hal ini membuat ilmu antropologi
seolah-seolah kehilangan lapangan & terdorong untuk
mengembangkan lapangan penelitiannya dengan pokok & tujuan baru.
Tahun 1951, 50 ahli ilmu Antroplogi dari Eropa & Amerika termasuk
Uni Soviet mengadakan simposium internasional untuk meninjau &
merumuskan tujuan pokok serta ruang lingkup ilmu Antropologi. Tidak
hanya suku bangsa primitif di luar Eropa, tetapi beralih pada manusia
di daerah pedesaan pada umumnya (Eropa & beberapa kota kecil di
Amerika) ditinjau dari sudut kenanekaragaman fisik serta
kebudayaannya. Ilmu Antropologi yang baru ini mempunyai tujuan :
▪ Akademik “Mencapai pengertian tentang makhluk
manusia pada umumnya dengan mempelajari
keanekaragaman bentuk fisiknya, masyarakat, serta
kebudayaannya”.
▪ Praktis “Mempelajari manusia dalam kenaekaragaman
masyarakat suku bangsa guna membangun masyarakat
suku bangsa tersebut”.
BAB 3

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Antropologi adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan yang
mempelajari tentang kebudayaaan masyarakat di suatu etnitas tertentu, yang
dilihat dari ciri-ciri fisik, adat istiadat, dan kebudayaan yang berbeda. Di dalam
perkembangan antropologi, masalah hukum yang dibahas berkenaan dengan
masalah yang dihadapi negara-negara berkembang (termasuk Indonesia) yang
secara budaya bersifat pluralistis dalam cita-citanya mewujudkan unifikasi
hukum atau modernisasi hukum dan berkenaan dengan kemungkinan
munculnya masalah bila warga masyarakat dari lingkungan suku bangsa
tertentu masih mempunyai norma-norma tradisional yang kuat dan menuntut
ketaatan mengenai hal-hal tertentu yang dirumuskan berdasarkan hukum.
Pemahaman akan antropologi hukum dikaitkan dengan adanya aliran-aliran
antropologi hukum yang menjadi bahasan pokok dalam kajian antropologi
hukum. Adanya aliran dalam antropologi hukum bertujuan untuk
mengelompokkan bagaimana asumsi-asumsi dasar mengenai kebudayaan
manusia/masyarakat yang berkembang dari masa ke masa. Menjelaskan
bagaimana pandangan para tokoh antropolog, pemahaman manusia, dan
bagaimana sistem kebudayaan dalam masyarakat tersebut.
B. SARAN

Dari makalah diatas penulis berharap agar para pembaca dapat lebih
memahami setidaknya definisi secara dasar dari Antropologi Hukum dan
perkembangannya serta dapat memahami perkembangan Antropologi, penulis
pun sadar bahwa masih banyak kekurangan sehingga sangat mengharapkan
untuk saran dan kritik demi kebaikan kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA

Internet.

https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-antropologi-hukum/56658/3

https://www.merdeka.com/jateng/pengertian-antropologi-menurut-para-ahli-berikut-
penjelasannya-kln.html

https://repository.unikom.ac.id/35805/1/FASE%20PERKEMBANGAN%20ILMU%
20ANTROPOLOGI.pdf

Anda mungkin juga menyukai