Disusun Oleh :
2022
PENDAHULUAN
Latar Belakang
A. PENGERTIAN ANTROPOLOGI
Antropologi berasal dari bahasa Yunani dari asal kata anthropos yang berarti
manusia, dan logos yang berarti ilmu. Secara harfiah antropologi berarti ilmu tentang
manusia. Jadi antropologi merupakan ilmu yang berusaha mencapai pengertian atau
pemahaman tentang makhluk manusia dengan mempelajari aneka hentuk fisiknya,
masyarakat, dan kebudayaannya.
Fase ini ditandai oleh keberhasilan para ilmuwan dalam menyusun karya-
karya etnografi yang bahannya dikumpulkan dari berbagai karangan yang dihasilkan
oleh para musafir, pelaut, pendeta, para pegawai jajahan, dan para pegawai agama
atau misionaris yang pernah tinggal di luar masyarakat Eropa. Dari bahan-bahan
yang terkumpul kemudian disusun berdasarkan pola pikir evolusi sosial, yaitu
menyusun secara sistematis mulai dari masyarakat dan kebudayaan yang sangat
sederhana hingga masyarakat yang hidup pada tingkat yang lebih tinggi. Kelompok
masyarakat yang digolongkan ke dalam tingkat yang paling tinggi atau beradab
adalah masyarakat Eropa Barat pada masa itu, sedangkan tingkat yang paling
rendah adalah masyarakat yang hidup di luar Eropa Barat.Tokoh antropologi pada
fase kedua ini yaitu L.H. Morgan. Dengan bukunya yang terkenal tentang evolusi
masyarakat yaitu "Ancient Society" (1877).Dan tokoh lain P.W Schmidt yang
memfokuskan perhatiannya terhadap masalah sejarah penyebaran kebudayaan
Pada masa awal abad ke 20, antropologi telah berkembang bukan saja
sebagai ilmu yang mengkaji masalah kehidupan bangsa-bangsa di luar Eropa.
Negara yang memiliki pengaruh cukup besar dan memiliki daerah jajahan paling
luas pada masa ini adalah Inggris. Oleh karena itu, antropologi sebagai ilmu yang
praktis telah berkembang pesat di Inggris terutama dalam mempelajari masyarakat
dan kebudayaan suku-suku bangsa yang menjadi jajahan Inggris. negara-negara
lain juga memiliki daerah jajahan dan ikut memanfaatkan antropologi dalam upaya
memahami karakteristik kehidupan suku bangsa yang ada di wilayah jajahannya.
Amerika Serikat juga memanfaatkan ilmu ini untuk memahami masyarakat
pribuminya, Tokoh antropologi pada masa ketiga ini adalah B. Malinowski. Beliau
adalah ahli antropologi Inggris yang meneliti adat-istiadat penduduk Kepulauan
Trobriand. Tokoh lainnya adalah M. Fortes yang banyak menulis adat-istiadat dari
suku bangsa yang tinggal di Afrika Barat.
Pada masa ini yaitu setelah tahun 1930-an, antropologi dapat menjalankan
fungsinya sebagai alat untuk memahami keberadaan masyarakat yang
sederhana. Hasilnya, terjadi perubahan sosial yang ditandai munculnya
kebudayaan baru dari masyarakat primitif. Selain perubahan sosial yang signifikan
pada masyarakat yang dianggap terbelakang tersebut, onyek penelitian diperluas ke
ranah masyarakat kompleks atau modern. diselenggarakan symposium internasional
yang dihadiri lebih dari 50 antropolog dari berbagai negara (Eropa, Amerika, serta
Uni Sofiet. Tujuan pertemuan ini untuk mengkaji ulang etnografi yang ada serta
membuat rumusan ruang lingkup antropologi.Ruang lingkup yang jelas
memudahkan pemahaman, sehingga fungsi akademis dan fungsi praktis antropologi
dapat tercapai. Yaitu pemahaman yang mendalam mengenai bentuk fisik, serta
budaya masyarakat sehingga sumber tersebut dapat digunakan sebagai bahan
untuk membangun masyarakat tersebut.Tokoh penting pada fase keempat ini adalah
F. Boas . Ia menjadi seorang tokoh antropologi Amerika Serikat yang sebelumnya ia
adalah seorang pakar geografi Jerman.
Sejak lama manusia,terutama para ahli ilmu social dan para filsuf
mempertanyakan “sebenarnya siapa manusia itu,dari mana manusia itu berasal,dan
mengapa berperilaku seperti yang mereka lakukan”. Pertanyaan tersebut terus
berkumandang sampai metode ilmiah ditemukan dan menjadi salah satu cara dalam
menemukan sesuatu. Antropologi yang menjadi salah satu ilmu yang terkait dengan
itu berusaha juga untuk menjawab pertanyaan diatas.Sebelumnya masyarakat
memperoleh jawaban atas pertanyaan diatas dari mite (myth) dan cerita rakyat
(folklore) yang diturunkan dari generasi ke generasi.
Penutup
Kesimpulan
Antropologi memiliki dua sisi holistik dimana meneliti manusia pada tiap waktu dan
tiap dimensi kemanusiannya. Arus utama inilah yang secara tradisional memisahkan
antropologi dari disiplin ilmu kemanusiaan lainnya yang menekankan pada
perbandingan/ perbedaan budaya antar manusia.Fase-fase perkembangan kajian
ilmu Antropologi terbagi menjadi beberapa fase dan dalam fase-fase tersebut
terdapat suatu perubahan atau perkembangan dari Ilmu Antropologi. Perhatian
utama dari para Antropolog adalah upaya mereka mempelajari manusia secara hati-
hati dan sistematis.Beberapa orang menempatkan antropologi sebagai ilmu social
atau ilmu perilaku.
DAFTAR PUSTAKA
Wiranata, I. G. A., & SH, M. (2011). Antropologi budaya. Citra Aditya Bakti.