Anda di halaman 1dari 8

NAMA : MARIA ROSWITA LURUK

NIM : 2203050154
KELAS : 1/D
PRODI : ILMU KOMUNIKASI

BAB I
AZAS - AZAS DAN RUANG LINGKUP ILMU ANTROPOLOGI

1. Fase - Fase Perkembangan Ilmu Antropologi


 Fase Pertama ( Sebelum 1800 )
Dimulai sejak akhir abad ke-15 dan permulaan abad ke-16 terjadi ketika orang -
orang Eropa Barat mulai menjelajah berbagai benua (Penduduk pribumi Asia, Afrika,
Amerika) selama empat abad menghasilkan kisah-kisah perjalanan, laporan, tulisan
para musafir, pelaut, pendeta penyiar agama nasrani, penerjemah kitab injil, dan
pegawai pemerintah jajahan yang memuat deskripsi adat istiadat susunan
masyarakat, bahasa dan ciri-ciri fisik yang beraneka ragam. Bahan deskripsi itu
disebut etnografi (ethos = bangsa). Beberapa pandangan Eropa barat terhadap
masyarakat pribumi tersebut.

Muncul berbagai sikap di kalangan terpelajar


1) Eropa Sebagian memandang tentang sifat keburukan dari bangsa yang dituliskan
itu. Mereka itu sesungguhnya bukan manusia, manusia liar, turunan iblis.
Terhadap mereka layak disebut savages, primitives, dan lain-lain.
2) Sebagian memandang sikap baik dari bangsa yang dilukiskan. Itulah masyarakat
yang masih murni, belum kemasukan kejahatan dan sifat buruk, iri, dengki,
materialis, sebagaimana masyarakat Eropa pada umumnya.
3) Sebagian lagi dari kalangan terpelajar eropa tertarik akan keanehan dan keunikan
adat istiadat bangsa yang dituliskan itu, timbul suatu upaya dan usaha
mengumpulkan benda-benda hasil kebudayaan suku bangsa tersebut,
selanjutnya dihimpun, sehingga timbullah lembaga semacam "museum" tentang
kebudayaan.

 Fase Kedua (Pertengahan Abad ke-19)


Muncul karangan-karangan yang menyusun bahan etnografi (fase satu)
berdasar pendekatan evolusi manusia memunculkan anggapan bangsa eropa
barat sebagai masyarakat ber peradaban tinggi sedang luar Eropa sebagai
masyarakat primitive.
Masyarakat Eropa kala itu berpikir bahwa masyarakat dan kebudayaannya
lambat laun akan berevolusi dalam beberapa tahun lamanya dan menempuh
berbagai tingkatan dari tingkatan, dari tingkatan rendah ke tingkatan yang
tertinggi. Masyarakat Eropa kala itu menganggap bahwa bentuk masyarakat
dan kebudayaan tingkatan rendah ke tingkatan yang tertinggi. Masyarakat
Eropa kala itu menganggap bahwa bentuk masyarakat dan kebudayaan
tertinggi adalah Eropa barat. Masyarakat di luar Eropa Barat adalah primitif
yang tingkat kebudayaannya lebih rendah yang masih hidup sampai sekarang,
sebagai sisa - sisa dari kebudayaan manusia zaman dulu. Timbulnya klasifikasi
/ tingkatan evolusi masyarakat dan beragam kebudayaan di dunia maka
timbullah ilmu antropologi dan menyebabkan timbulnya pula karangan hasil
penelitian tentang sejarah penyebaran kebudayaan bangsa-bangsa. Pada fase
ini ilmu antropologi masuk ke dalam ilmu akademis dengan tujuan
mempelajari masyarakat dan kebudayaan primitif dengan maksud untuk
mendapat suatu Ipengertian tentang tingkat-tingkat kuno dalam sejarah
evolusi dan sejarah penyebaran kebudayaan manusia.

 Fase Ketiga ( Permulaan abad ke - 20 )


Antropologi mulai menjadi ilmu praktis yang bertujuan mempelajari
masyarakat dan kebudayaan suku - suku bangsa di luar Eropa untuk
kepentingan pemerintah kolonial.

Setelah sebagian Eropa memantapkan kekuasaannya di daerah jajahan luar


Eropa maka ilmu antropologi menjadi sangat penting karena pada umumnya
masyarakat tersebut masih belum kompleks seperti masyarakat bangsa
Eropa. Sebagai contoh Amerika yang mengalami berbagai masalah yang
berhubungan dengan suku-suku bangsa Indian penduduk pribumi benua
Amerika, kemudian terpengaruh oleh ilmu antropologi tadi. Sehingga "
mempelajari masyarakat dan kebudayaan suku bangsa di luar Eropa guna
kepentingan pemerintah kolonial dan guna mendapatkan suatu pengertian
tentang masyarakat masa kini yang kompleks.

 Fase Keempat ( Sesudah tahun 1930 )


Antropologi memiliki dua tujuan yaitu :
1 ) Tujuan praktis : mempelajari manusia dalam aneka warna budaya untuk
membangun masyarakat tersebut
2 ) Tujuan akademis : mencapai pengertian tentang manusia pada umumnya (
melalui budayanya )

Pada fase keempat, antropologi telah berkembang secara sangat pesat.


Selain karena bertambahnya bahan pengetahuan yang jauh lebih teliti dan
ketajaman metode ilmiah dalam penelitiannya, faktor lain yang
mempengaruhi adalah :
1) Timbulnya antipati terhadap kolonialisme sesudah perang dunia ke II
2) Cepat hilangnya bangsa - bangsa primitif ( dalam arti bangsa asli dan
terpencil dari pengaruh kebudayaan Eropa - Amerika ). Suku - suku
bangsa ini sekitar tahun 1930 mulai hilang dan sesudah perang dunia ke -
2 memang hampir tidak ada lagi di muka bumi ini.

Kedua proses tersebut menyebabkan hilangnya lapangan ilmu antropologi ini


sehingga timbul keinginan memperluas dengan tujuan baru. Para ilmuwan
dan tokoh antropologi di berbagai negara Amerika dan Eropa ( termasuk Uni
Soviet ) mengadakan symposium merumuskan pokok tujuan dan ruang
lingkup ilmu antropologi sehingga para peneliti mengembangkan ilmu
antropologi yaitu tidak hanya mempelajari suku bangsa primitive namun
beralih ke manusia pedesaan baik di Eropa maupun di luar Eropa, yang
ditinjau dari ragam fisik, masyarakat dan kebudayaannya. Tetapi warisan dari
fase pertama, kedua dan ketiga tidak dibuang begitu saja namun sebagai
landasan perkembangan yang baru.

2. Antropologi Masa Kini


Aliran Antropologi dapat digolongkan berdasarkan beberapa universitas di beberapa
negara dimana ilmu antropologi berkembang :

Di Amerika Serikat ilmu antropologi telah memakai dan mengintegrasikan seluruh


warisan bahan dan metode dari ilmu antropologi dalam fasenya, yang dimana
universitas - universitas di Amerika Serikat adalah tempat mana ilmu antropologi
dalam fase keempatnya itu telah berkembang seluas - luasnya .

Di Inggris, alam hal ini metode - metode antropologi yang telah dikembangkan di
Amerika Serikat juga sudah mulai mempengaruhi berbagai lapangan penelitian para
ahli antropologi di Inggris.

Di Eropa Tengah seperti Jerman dan Swiss , hingga hanya kira - kira tahun yang lalu
ilmu antropologi di sana masih bertujuan mempelajari bangsa - bangsa di luar Eropa
untuk mencapai pengertian tentang sejarah penyebaran dari kebudayaan -
kebudayaan dari seluruh umat manusia di muka bumi ini

Indonesia sekarang baru mulai dengan mengembangkan suatu ilmu antropologi


Indonesia yang khusus . Menurut hemat saya , kita dapat dengan mudah
mengombinasikan berbagai unsur dari berbagai aliran ilmu antropologi yang telah
berkembang di negara - negara lain .

3. Ilmu - Ilmu Bagian dari Antropologi


Ada 5 penelitian khusus yaitu :
1) masalah sejarah asal dan perkembangan manusia ( atau evolusinya )
secara biologi
2) masalah sejarah terjadinya aneka warna makhluk manusia ,
dipandang dari sudut ciri - ciri tubuhnya
3) masalah sejarah asal , perkembangan , dan penyebaran aneka
warna bahasa yang diucapkan manusia di seluruh dunia
4) masalah perkembangan , penyebaran , dan terjadinya aneka warna
kebudayaan manusia di seluruh dunia
5) masalah mengenai azas - azas dari kebudayaan manusia dalam
kehidupan masyarakat dari semua suku bangsa yang tersebar di
seluruh muka bumi masa kini .Hubungan Antara Antropologi – Sosial
dan Sosiologi

Antropologi juga mengenal ilmu-ilmu bagian yaitu :


1) Antropologi Fisik dalam arti luas
 Paleo – Antropologi
Adalah ilmu yang meneliti tentang asal - usul atau terjadinya evolusi
makhluk manusia dengan mempergunakan sebagian bahan penelitian sisa -
sisa tubuh yang telah membatu , atau fosil - fosil manusia dari zaman dahulu.
 Antropologi Fisik
adalah ilmu antropologi yang mencoba mencapai suatu pengertian tentang
sejarah terjadinya aneka warna makhluk manusia dipandang dari sudut ciri -
ciri tubuhnya , yang memakai sebagai bahan penelitian ciri - ciri tubuh , baik
yang lahir ( fenotipik ) seperti warna kulit , warna dan bentuk rambut , indeks
tengkorak , bentuk muka , warna mata , bentuk hidung , tinggi dan bentuk
tubuh , maupun yang dalam ( genotipik ) , seperti frekuensi golongan darah
dan sebagainya .
2) Antropologi Budaya
 Etnolinguistik
suatu ilmu bagian yang pada asal mulanya bersangkutan erat dengan ilmu
antropologi . Bahkan penelitiannya yang berupa daftar kata - kata , pelukisan
tentang ciri dan tata - bahasa dari beratus - ratus bahasa suku - bangsa yang
tersebar di berbagai tempat di muka bumi ini terkumpul bersama - sama
dengan bahan kebudayaan suku bangsa .
 Prehistori
sejarah perkembangan dan penyebaran semua kebudayaan manusia di bumi
dalam zaman sebelum manusia mengenal huruf .
 Etnologi
bagian yang mencoba mencapai asas - asas manusia , dengan mempelajari
kebudayaan - kebudayaan dalam kehidupan masyarakat dari sebanyak
mungkin suku - bangsa yang tersebar di seluruh muka bumi pada masa
sekarang ini .
4. Hubungan Antara Antropologi dan Ilmu-Ilmu Lain

 Hubungan Antara Ilmu Geologi dan Antropologi


mempelajari ciri - ciri lapisan bumi serta perubahan - perubahannya.
terutama dibutuhkan oleh sub - ilmu paleo antropologi dan prehistori untuk
menetapkan umur relatif dari fosil - fosil makhluk primata dan fosil-fosil
manusia dari zaman dahulu, serta artefak-artefak dan bekas - bekas
kebudayaan yang digali dalam lapisan - lapisan bumi. Hal ini mungkin dengan
terutama menganalisis dengan metode - metode geologi , umur dari lapisan -
lapisan bumi tempat artefak - artefak tadi terkandung .

 Hubungan Antara Ilmu Paleontologi dan Antropologi


Meneliti fosil makhluk - makhluk dari kala - kala dahulu untuk membuat suatu
rekonstruksi tentang proses evolusi bentuk - bentuk makhluk dari kala - kala
dahulu hingga sekarang , tentu juga sangat diperlukan ilmu paleo -
antropologi dan prehistori .

 Hubungan Antara Ilmu Anatomi dan Antropologi


Ilmu anatomi diperlukan oleh antropologi dalam usaha untuk mendapat
pengertian tentang soal asal mula dan penyebaran manusia serta hubungan
antara ras-ras di dunia, melalui kajian penelitian tentang ciri-ciri dari berbagai
tengkorak dan bagian tubuh manusia pada umumnya (yang pada dasarnya
menjadi kajian ilmu anatomi).

 Hubungan Ilmu kesehatan masyarakat dan Antropologi


Hubungan antropologi dengan ilmu kesehatan masyarakat berkaitan dengan
data konsepsi dan sikap penduduk desa tentang kesehatan, sakit, dukun,
obat-obatan tradisional, kebiasaan pangan dan sebagainya. ilmu antropologi
memberikan kepada para dokter kesehatan masyarakat yang akan bekerja
dan hidup di berbagai daerah dengan keragaman budaya, metode-metode
dan cara-cara untuk segera mengerti dan menyesuaikan diri dengan
kebudayaan dan adat-istiadat lainnya.

 Hubungan Ilmu Psikiatri dan Antropologi


Hubungan Antara Ilmu Psikiatri dan Antropologi . Hubungan antara ilmu
psikiatri dan ilmu antropologi telah di atas , dan merupakan suatu pengluasan
dari antara ilmu antropologi dan ilmu psikologi , yang kemudian mendapat
fungsi yang praktis .

 Hubungan Ilmu Linguistik dan Antropologi


Untuk saat sekarang antropologi linguistik menjadi sangat penting berkenaan
dengan studi tafsir bahasa dalam kajian tradisi lisan. Studi yang lebih tepat
untuk memahami ujaran dan strategi manusia untuk mengemas pikiran-
pikiran dalam bentuk tradisi-tradisi lisan, menuntut manusia untuk
memperdalam ilmu-ilmu linguistik untuk merefleksi relasi pikiran manusia
dengan bagaimana manusia yang sama mengapresiasi lingkungannya dengan
menggantungkan diri pada bantuan bahasa.

 Hubungan antropologi dengan ilmu linguistik


hubungan antropologi dengan ilmu linguistik berkaitan dengan konsep-
konsep dan metode-metode untuk mengupas segala macam bentuk bahasa
yang ada di daerah dan di dunia. Ilmu antropologi sejak awal fase
perkembangannya mengumpulkan bahan etnografi tentang bahasa pribumi
dari beratus-ratus suku bangsa ) yang tersebar di muka bumi ini. Bahan itu
berupa daftar kata-kata, catatan tata bahasa bahkan pelukisan lengkap
bahasa-bahasa. Kemudian ilmu linguistik memberikan penjelasan bunyi dan
tanda-tanda dalam bahasa, yang memfasilitasi penelitian etnografi dan
perkembangan keilmuan antropologi.

 Hubungan Ilmu Arkeologi dan Antropologi


Meneliti tentang sejarah dari kebudayaan - kebudayaan kuno dalam zaman
Purba, seperti kebudayaan Yunani dan huza Klasik, kebudayaan Mesir Kuno
dari zaman para pharao, kebudayaan kuno di daerah Mesopotamia,
kebudayaan kuno di Palestina dan sebagainya .

 Hubungan Ilmu sejarah dan Antropologi


menjelaskan tentang fakta dan data masa lampau suatu daerah, sehingga
kita dapat mengetahui sejarah dan perkembangan suatu suku bangsa yang
akan dijadikan sebagai objek kajian atau penelitian dalam antropologi

 Hubungan Ilmu geografi dan Antropologi


Mempelajari tentang alam dunia ini dengan gambaran -gambaran tentang
bumi dan ciri-ciri bumi serta segala makhluknya seperti flora dan fauna. Salah
satu makhluk yang diteliti adalah manusia yang juga sangat beraneka ragam
dalam rupa maupun sifatnya.

 Hubungan Ilmu ekonomi dan Antropologi


Mengkaji tentang perilaku ekonomi suatu masyarakat suku bangsa tidak akan
terlepas dari bagaimanakah sikap dasar suatu masyarakat , struktur
masyarakat , cara berpikir , cara pandang dan sebagainya.

 Hubungan Ilmu hukum adat dan Antropologi hubungan antropologi Dengan


ilmu hukum ini lebih dikaitkan dengan hukum adat. Menurutnya metode-
metode antropologi sangat membantu dalam aktivitas per-telitian hukum
adat terutama dalam pengembangan ketentuan-ketentuan aturan adat
dalam masyarakat. Sebaliknya antropologi memerlukan ilmu hukum adat
dalam pengembangan pemahaman keberadaan struktur budaya dalam
pengendalian masyarakat.

 Hubungan Ilmu administrasi dan Antropologi


Hubungan antara Ilmu Administrasi Negara dengan Ilmu Antropologi
Budaya terletak pada sistem ekonomi dan politik yang atas dasar budaya
dalam masyarakat, dari sini seorang yang ingin mengatur administrasi negara
harus memahami betul bagaimana sistem ekonomi yang terjadi dalam
masyarakat dan negara dan bagaimana politik

 Hubungan Ilmu politik dan Antropologi


Hubungan erat Ilmu Antropologi dengan ilmu politik yakni dari ilmu
antropologi yang memberikan pengertian dan teori-teori tentang kedudukan
serta peranan satuan-satuan sosial budaya yang lebih kecil dan sederhana.

5. Metode Ilmiah dari Antropologi


Metode Ilmiah adalah segala jalan atau cara dalam rangka ilmu tersebut , untuk
sampai kepada kesatuan pengetahuan .
Kesatuan pengetahuan itu dapat dicapai oleh para sarjana dalam ilmu yang
bersangkutan melalui tiga tingkat , yaitu :
 Pengumpulan fakta
adalah pengumpulan fakta mengenai kejadian dan gejala masyarakat dan
kebudayaan untuk pengolahan secara ilmiah. aktivitas pengumpulan fakta
di sini terdiri dari berbagai metode mengobservasi , mencatat ,
mengolah , dan melukiskan fakta - fakta yang terjadi dalam masyarakat
yang hidup .
Metode-metode pengumpulan fakta dalam ilmu pengetahuan dapat
digolongkan ke dalam tiga golongan , yaitu :
I. penelitian di lapangan
Dalam penelitian di lapangan , atau field work , peneliti harus menunggu
terjadinya gejala yang menjadi obyek observasinya itu.
II. Penelitian di laboratorium
penelitian di laboratorium gejala yang akan menjadi obyek observasi
dapat dibuat dan sengaja diadakan oleh peneliti.
III. Penelitian di perpustakaan
penelitian di perpustakaan gejala yang akan menjadi obyek penelitian
harus dicari dalam suatu himpunan dari beratus - ratus ribu buku yang
beraneka warna

 penentuan ciri - ciri umum dan sistem


 Verifikasi

6. Tenaga Sarjana, Lembaga, Majalah dan Prasarana Ilmu Antropologi


Kehidupan Ilmiah adalah suatu cabang ilmu pengetahuan hidup apabila di dalam
lapangannya tampak kegiatan - kegiatan penelitian untuk memecahkan berbagai
macam masalah ilmiahnya Kegiatan ini dilakukan oleh tenaga ahli dan sarjana yang
telah dilatih dalam hal mengembangkan masalah - masalah dalam lapangan suatu
cabang ilmiah dan dalam hal meneliti masalah-masalah tadi .

7. Bacaan Untuk Memperdalam Pengertian

Anda mungkin juga menyukai