Anda di halaman 1dari 8

Nama : Yogi Reinaldi Sipayung

NIM : 190905058
Prodi : Antropologi Sosial
Mata Kuliah : Kajian Etnografi I

BAB I

Asas-Asas dan Ruang Lingkup Ilmu Antropologi

A. Fase-Fase Perkembangan Ilmu Antropologi


1) Fase Pertama (Sebelum 1800)
Kedatangan bangsa Eropa Barat ke Benua Afrika, Asia, dan Amerika selama 4 abad
(sejak akhir abad ke-15 hingga permulaan abad ke-16) membawa pengaruh bagi berbagai
suku bangsa ketiga benua tersebut. Bersamaan dengan itu mulai terkumpul tulisan tangan
para musafir, pelaut, para pendeta penyiar agama Nasrani, penerjemah Kitab Injil, dan
Pegawai pemerintah jajahan dam bentuk kisah perjalanan, laporan, dan sebagainya.

2) Fase Kedua (Kira-Kira Pertengahan Abad ke-19)


Integrasi yang baru, timbul pada pertengahan abad ke-19. Karangan-karangan
etnografi tersebut tersusun berdasarkan cara berpikir evolusi masyarakat. Bentuk masyarakat
dan kebudayaan yang paling tertinggi adalah bentuk masyarakat dan kebudayaan yang
terdapat di Eropa Barat kala itu. Semua bentuk masyarakat dan kebudayaan yang berada di
luar Eropa dianggap sebagai contoh dari tingkat kebudayaan yang lebih rendah (oleh orang
Eropa disebut primitive). Dengan timbulnya cara berpikir tersebut, maka semua bangsa di
dunia dapat digolongkan menurut berbagai tingkat revolusi itu. Pada tahun 1860, yang
mengklasifikasikan bahan tentang beragam kebudayaan di seluruh dunia ke dalam tingkat-
tingkat evolusi tertentu, maka timbullah ilu antropologi.
Dapat kita simpulkan bahwa dalam fase perkembangannya antropologi berupa suatu
ilmu yang akademikal, dengan tujuan mempelajari masyarakat dan kebudayaan primitif
dengan maksud unutuk mendapat suatu pengertian tentang tingkat-tingkat kuno dalam
sejarah evolusi dan sejarah penyebaran kebudayaan manusia.
3) Fase Ketiga (Permulaan Abad ke-20)
Pada permulaan abad ke-20 sebagian negara penjajah di Eropa berhasil untuk mencapai
kemantapan kekuasaannya di daerah-daerah jajahan di luar Eropa. Untuk keperluan
pemerintah jajahannya tadi, maka ilmu Antropologi sebagai suatu ilmu yang justru
mempelajari bangsa-bangsa di daerah-daerah di luar Eropa itu, menjadi sangat penting.
Dalam fase ketiga ini ilmu antropologi menjadi suatu ilmu praktis, dan tujuannya dapat
dirumuskan sebagai berikut: mempelajari masyarakat dan kebudayaan suku-suku bangsa di
luar Eropa guna kepentingan pemerintah kolonial dan guna mendapat suatu pengertian
tentang masyarakat masa kini yang kompleks.

4) Fase Keempat (Sesudah Kira-Kira 1930)


Dalam fase ini ilmu Antropologi mengalami masa perkembangan yang paling luas, baik
mengenai bertambahnya bahan pengetahuan yang jauh lebih teliti, maupun mengenai
ketajaman dari metode-metode ilmiahnya. Selain itu kita melihat adanya dua perubahan di
dunia:
1. Timbulnya antipati terhadap kolonialisme sesudah Perang Dunia I
2. Cepat hilangnya bangsa-bangsa primitif.

Mengenai tujuanya, ilmu Antropologi yang baru dalam fase perkembangannya yang
ke-4 ini dapat dibagi dua, yaitu tujuan akademikal dan tujuan praktisnya. Tujuan
akademisnya yaitu mencapai pengertian tentang makhluk manusia pada umumnya dengan
mempelajari keragaman bentuk fisiknya, masyarakat serta kebudayaannya. Tujuan
praktisnya adalah, memepelajari manusia dalam keberagaman masyarakat suku bangsa guna
membangun masyarakat suku bangsa itu.
B. Antropologi Masa Kini

1. Perbedaan-Perbedaan di Berbagai Pusat Ilmiah


Pada permulaan abad ke-20 sebagian negara penjajah di Eropa berhasil untuk
mencapai kemantapan kekuasannya di daerah-daerah jajahan di luar Eropa. Untuk keperluan
pemerintahan jajahan tadi, maka ilmu Antropologi sebagai suatu ilmu yang justru
mempelajari bangsa-bangsa di daerah di luar Eropa itu, menjadi sangat penting.
Di Inggris dan negara-negara yang ada dibawah pengaruhnya, ilmu antropologi dalam
fase perkembangannya yang ketiga masih dilakukan ,tetapi dengan hilangnya daerah daerah
jajahan inggris,maka sifat-sifat antropologi telah berubah. Di Eropa tengah seperti
Jerman,Australia,Swiss, hingga kiara-kira awal tahun 1970-an sakja ilmu antropologi masih
bertujuan untuk mempelajari bangsa bangsa di luar eropa.

2. Perbedaan-Perbedaan Istilah
Ethnography berarti “ pelukisan tentang bangsa-bangsa”. Ethnology berarti “ilmu
bangsa-bangsa” yang dipakai di Amerika dan di Inggris, Volkerkunde berarti “ Ilmu bangsa-
bangsa” yang di pakai di Eropa Tengah. Kulturkunde berarti “ Ilmu kebudayaan” istilah ini
dipakai oleh sarjana antropologi jerman, Anthropology berarti “ilmu tentang manusia” suatu
istilah yang sangat tua.

C. Ilmu-ilmu Bagian dari Antropologi

1. Lima Ilmu Bagian dari Antropologi


Di universitas Amerika Serikat, tempat antropologi telahb berkembang secara ruang
lingkup dan batas lapangan perhatiannyayang luas itu menyebabkan adanya p[aling sedikit
lima masalah penelitian khusus. Dalam hal ini ilmuantropologi mengenal ilmu-ilmu
bagian, yaitu:
1. Paleo-antroplogi
2. Antropologi fisik
3. Etnolungistik
4. Prehistori
5. Etnologi
2. Spesialisasi Antropologi
Pengkhususan penelitian antropologi terhadap masalah masalah praktis dalam
masyarakat belum lama berkembang. Walaudemikian ,spesialisasi antropologi lain baru
berkembang dengan pesat setelah perang dunia II, dalam hubungan dengan masalah
pembangunan di negara berkembang. Di samping itu timbul beberapa spesialisasi
antropologi lain, yaitu antropologi pembangunanyang menggunakan metode, konsep,dan
teori antropologi

D. Hubungan antara Antopologi-Sosial dan Sosiologi

1. Persamaan dan Perbedaan antara Kedua Ilmu


a. Kedua ilmu itu masing-masing mempunyai asal mula dan sejarah perkembngan
yang berbeda.
b. Asal mula sejarah yang berbeda menyebabkan adanya suatu perbedaan
pengkhususan pada pokok dan bahan penelitian dari kedua ilmu
c. Asal mula dan sejarah yang berbeda juga telah menyebabkan berkembangnya
beberap metofe dan masalah yang khusus dari kedua ilmu masing masing
2. Sejarah Perkembangan Sosiologi
Pada mulanya sosiologi hanya merupakan ilmu filsafat. Para filsafat menganalisis
segala hal yang ada dalam alam sekelilingnya, juga tidak lupa memikirkan tentang
masyarakatnya. Dengan demikian di dalam ilmu filsafat ada suatu bagian yang disebut
filsafat sosial.
BAB VIII

ETNOGRAFI

A. Kesatuan Sosial dalam Etnografi


Jenis karangan penting yang mengandung bahan pokok dari pengolahan dan analisis
antropologi adalah karangan etnografi. Isi dari karangan etnografi adalah suatu deskripsi
mengenai kebudayaan suatu suku bangsa. Karena kebudayaan suku suku yang kecil orang
bgu tersebut, kini sudah jarang ada di muka bumi ini,maka para ahli antropologi zaman
sekarang biasanya harus membuat deskripsinmengenai suku suku bangsa besar yang banyak
penduduk.
Seorang ahli antropologi yang mencari suatu kesatuan etnografi untuk menjadi pokok
penelitian dan pokok deskripsi etnografinya sudah tentu juga menghadapi kompleksitas yang
berbeda-beda mengenai unsur-unsur kebudayaan yang dihadapinya.

B. Kerangka Etnografi
Bahan mengenai kesatuan kebudayaan suku bangsa di suatu kumunitas dari suatu
daerah geografi ekologi atau di suatu wilayah administratif tertentu yang menjadi pokok
deskriptif sebuah buku etnografi. Untuk memerinci unsur unsur bagian dari suatu
kebudayaan universal yang telah diuraikan, yakni:
a. Lokasi,lingkungan alam dan demografi
b. Bahasa
c. Sistem Ekologi
d. Sistem ekonomi
e. Organisasi sosial
f. Sisitem pengetahuan
g. Kesenian
h. Sistem religi
Setiap ahli Antropologi mempunyai fokus perhatian tertentu. Misalnya ahli
Antropologi memperhatikan sistem ekonomi sebagai pokok utama dari deskripsinya.
Lainnya memfokus pada kehidupan kekerabatan, sistem pelapisan masyarakat, atau sistem
kepemimpinan. Ada lagi ahli Antropologi yang memfokus pada sistem religi. Pengarng
Etnografi dengan suatu fokus perhatian seperti itu biasanya mulai dengan unsur pokoknya
itu, dan memandang unsur-unsur lainnya hanya sebagai pelengkap.

C. Lokasi,lingkungan alam dan demografi

Dalam menguraikan lokasi atau tempat tinggal dan penyebaran suku bangsa yang
menjadi pokok deskripsi etnografi perlu dijelaskan ciri-ciri geografinya, yaitu iklimnya,sifat
daerahnya,suhu dan curah hujannya. Beberapa masalah yang terutama masa kini mendapat
perhatian banyak adalah mengenai pengaruh timbal-balik antara keadaan alam dengan pola
makan dari suatu penduduk, guna studi gizi; soal pengaruh timbal-balik antara keadaan
alam dengan kesehatan sertac lajuv kematian dan tingkat fertilitas peduduk.

D. Asal Mula dan Sejarah Suku Bangsa


Sebuah etnografi juga harus dilengkapi dengan keterangan mengenai asalmula dan
sejarah suku bangsa yang menjadi deskripsinya. Dalam praktik untuk mencari keterangan
mengenai zaman prehistoris suatu suku bangsa, maka seorang ahli antropologi cukup
membaca laporan hasil penggalian dan penelitian para ahli.

E. Bahasa
Deskripsi dari bahasa suku bangsa dalam karangan etnologi tentu tidak perlu dalamnya
seperti suatu deskripsi khusus yang dilakukan oleh seorang ahli bahasa tentang bahasa yang
bersangkutan. Ciri-ciri menonjol dari bahasa suku bangsanya dapat diuraikan pengarang
etnografi dengan cara cepat menempatkanya dalam klarifikasi bahasa bahasa sedunia pada
rumpun,subrumpun,keluaraga,dan subkeluarga bahasanya yang wajar.
F. Sistem Teknologi
Dalam bab ini teknologi atau cara cara memproduksi,memakai,dan memelihara
segala peralatan hidup dari suku bangsa dalam karangan etnografi,cukup membatasi
diri terhadap tehnologi yang tradisional,yaitu tehnologi dari peralatan hidupnyayang
tidak atau hanya secara terbatas dipengaruhi oleh tehnologinyang berasal dari
kebudayaan Eropa atau kebudayaan barat.
a. Alat-alat produksi
Alat-alat yang dimaksud di sini adalah alat-alat untuk melaksanakan suatu
pekerjaan mulai dari alat sederhana seperti batu tumbuk sampai alat yang
mulai komples seperti alat untuk menenun kain
b. Alat membuat api
Alat yang digunakan dalam membuat api adalah gesekan batu dan gesekan
kayu yang diraut.
c. Senjata
Menurut fungsinya ada senjata tusuk,senjata lempar,senjata
penolak.sedangkan menurut lapangan pemakayaannya ada senjata menangkap
ikan,berkelahi dan berperang.
d. Wadah
Wadah adalah alat dan tempat menimbun,memuat,dan menyimpan barang
yang banyak terbuat dari kayu,bambu,tempurung,serat-seratan, atau tanah liat.
e. Makanan
Makanan dapat dipandang dari bahan mentahnya,yaitu buah-buahan,daun-
daunan,sayur-sayuran,akar-akaran,biji-bijian,daging,susu dan ikan.
f. Pakaian
Pakaian dapat dikelaskan ke dalam pakaian yang ditenun,pakaian dari
kulit pohon,pakaian dari kulit binatang atau lain-lain.
g. Tempat berlindung dan perumahan
Beragam jenis dan bentuk tempat berlindung,seperti tenda dan rumah
beribu-ribu suku bangsa di seluluh muka bumi dapat pula digolongkan
menurut bahan mentahnya
G. Sistem mata pencaharian
1. Sistem mata pencaharian tradisional
2. Memburu dan meramu
3. Beternak
4. Bercocok tanam diladang.
5. Menangkap ikan
6. Bercocok tanan menetap dengan irigasi
H. Organisasi sosial
1. Unsur-unsur khusus dalam organisasi sosial
Kesatuan sosial yang paling dekat dan paling mesra adalah kesatuan
kekerabatannya, yaitu keluarga inti yang dekatdan kaum kerabat lain. Karena tiap-
tiap manusiadan juga masyarakat desa , terbagi dalam lapisan-lapisan,maka tiap-
tiap orng diluar kaum kerabatnya menghadapi lingkungan orang orangyang lebih
dari padanya dan yang sama tingkatannya.
2. Sistem kekerabatan
Dalam masyarakat manapun dimana pun pengaruh industrialisasi sudah
masuk mendalam, tampak bahwa fungsi kesatuan kekerabatannya yang
sebelumnya penting dalam banyak sektor kehidupan seseorang,biasanya mulai
berkurang dengan itu adat-istiadat yang mengaturkehidupan kekerabatan sebagai
suatu kesatuan mengendor.

Anda mungkin juga menyukai