Anda di halaman 1dari 15

MATA KULIAH: ANTROPOLOGI KEPERAWATAN

MAKALAH
SEJARAH PERKEMBANGAN ANTROPOLOGI SOSIAL
DAN KONSEP ANTROPOLOGI SOSIAL

Disusun Oleh Kelompok 1 :

1. SUCI RAHMADANI
2. SHOFA MARWA LATHIFA
3. FEMMY LINA MANDAGI
4. SUTRIANINGSIH
5. IRAWATI
6. MARDIA
7. PARDI

POLTEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALU


PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN TOLITOLI
TAHUN AJARAN 2019/2020
1. SEJARAH PERKEMBANGAN ANTROPOLOGI SOSIAL

A.    Latar Belakang
Antropologi Sosial adalah cabang ilmu antropologi yang mempelajari
hubungan antara orang-orang dan kelompok. Cabang ilmu ini mulai
diperkenalkan pada awal abad ke-20.James George Frazer menjadi salah seorang
pelopor penggunakan antropologi sosial lewat proyek evolusions. James
merekonstruksi masyarakat primitif asli dan mencatat perkembangnnya melalui
berbagai tingkat peradaban.
Pada tahun 1920-an di bawah pengaruh Bronislaw Malinnowski dan A.R
Redecliffe-Brown penekanan pada antropologi sosial Inggris (sekolah dominan)
bergerak menjadi studi komparatif masyarakat kontemporer. Radecliffe-Brown
menyatakan bahwa inilah yang secara mendasar disebut sebagai sosiologi
komparatif.
Antropologi sosial sekarang sangat berbeda dengan antropologi kultural,
seperti yang dipraktikkan khususnya di Amerika Serikat, yang
menunjukkan etnohistori difusi kultural, bahasa, isu-isu budaya, dan kepribadian.
B. Ruang Lingkup Pembahasan
1. Definisi antropologi sosial
2. Definisi antropologi sosial menurut para ahli
3. Sejarah perkembangan antropologi sosial
4. Tokoh-tokoh perkembangan antropologi sosial

C. Pembahasan

1. Definisi Antropologi Sosial


Antropologi social adalah salah satu cabang ilmu sosial yang mempelajari
tentang budaya masyarakat suatu etnis tertentu.Sebuah ilmu yang mempelajari
manusia dari segi keanekaragaman fisik serta kebudayaan (cara-cara berprilaku,
tradisi-tradisi, nilai-nilai) yang dihasilkan sehingga setiap manusia yang satu dengan
yang lainnya berbeda-beda. mempelajari seluk-beluk yang terjadi dalam kehidupan
manusia. Yang  menghadirkan orang lain baik secara nyata maupun imajiner dalam
etnis kebudayaan tertentu.
2. Definisi Antropologi menurut para ahli, diantaranya:
a) William A. Havilan: Antropologi adalah studi tentang umat manusia, berusaha
menyusun generalisasi yang bermanfaat tentang manusia dan perilakunya serta
untuk memperoleh pengertian yang lengkap tentang keanekaragaman manusia.
b) David Hunter: Antropologi adalah ilmu yang lahir dari keingintahuan yang tidak
terbatas tentang umat manusia.
c) Koentjaraningrat: Antropologi adalah ilmu yang mempelajari umat manusia
pada umumnya
Dengan mempelajari aneka warna, bentuk fisik masyarakat serta kebudayaan
yang dihasilkan. Dari definisi tersebut, dapat disusun pengertian sederhana
antropologi, yaitu sebuah ilmu yang mempelajari manusia dari segi
keanekaragaman fisik serta kebudayaan (cara-cara berprilaku, tradisi-tradisi, nilai-
nilai) yang dihasilkan sehingga setiap manusia yang satu dengan yang lainnya
berbeda-beda.
3.  Sejarah Perkembangan Antropologi Sosial
Sejarah antropologi sosial memang tak lepas dengan sejarah antropologi itu
sendiri Sejarah perkembangan Antropologi menurut Koentjaraningrat (1996:1-3)
terdiri dari empat fase, yaitu:
a. Fase Pertama (Sebelum 1800)
Sejak akhir abad ke-15 dan awal abad ke-16, suku-suku bangsa di benua
Asia, Afrika, Amerika, dan Oseania mulai kedatangan orang-orang Eropa Barat
selam kurang lebih 4 abad. Orang-orang eropa tersebut, yang antara lain terdiri
dari para musafir, pelaut, pendeta, kaum nasrani, maupun para pegawai
pemerintahan jajahan, mulai menerbitkan buku-buku kisah perjalanan, laporan
dan lain-lain yang mendeskripsikan kondisi dari bangsa-bangsa yang mereka
kunjungi. Deskripsi tersebut berupa adat istiadat, susunan masyarakat, bahasa,
atau cirri-ciri fisik. Deskripsi tersebut kemudian disebut sebagai "etnografi" (dari
kata etnos berarti bahasa.
b. Fase kedua (kira-kira Pertengahan Abad ke-19)
Pada awal abad ke-19, ada usaha-usaha untuk mengintegrasikan secara
serius beerapa karangan-karangan yang membahas masyarakat dan kebudayaan
di dunia pada berbagai tingkat evolusi. Masyarakat dan kebudayaan di dunia
tersebut mentangkut masyarakat yang dianggap "primitiv" yang tingkat
evolusinya sangat lambat, maupun masyarakat yang tingkatannya sudah
dianggap maju. Pada sekitar 1860, lahirlah antropologi setelah terdapat
bebarapa karangan yang mengklasifikasikan bahan-bahan mengenai berbagai
kebudayaan di dunia dalam berbagai tingkat evolusi.
c. Fase Ketiga ( Awal Abad ke-20)
Pada awal abad ke-20, sebagian besar Negara penjajah di Eropa berhasil
memantapkan kekuasaannya di daerah-daerah jajahan mereka. Dalam era
colonial tersebut, ilmu Antropologi menjadi semakin penting bagi kepentingan
kolonialisme.
Pada fase ini dimulai ada anggapan bahwa mempelajari bangsa-bangsa
non Eropa ternyata makin penting karena masyarakat tersebut pada umumnya
belum sekompleks bangsa-bangsa Eropa.
Dengan pemahaman mengenai masyarakat yang tidak kompleks, maka hal itu
akan menambah pemahaman tentang masyarakat yang kompleks.
d. Fase Keempat (Sesudah Kira-kira 1930)
Pada fase ini, antropologi berkembang pesat dan lebih berorientasi
akademik. Penembangannya meliputu ketelitian bahan pengetahuannya
maupun metode-metode ilmiahnya. Di lain pihak muncul pula sikap anti
kolonialisme dan gejala makin berkurangnya bangsa-bangsa primitive (yaitu
bangsa-bangsa yang tidak memperoleh pengaruh kebudayaan Eropa-Amerika)
setelahPerang Dunia II.
Menyebabkan antropologi seolah-olah kehilangan lapangan. Oleh karena
itu sasaran dan objek penelitian para ahli antropologi sejak tahun 1930 telah
beralih dari suku-suku bangsa primitiv non Eropa kepada penduduk pedesaan,
termasuk daerah-daerah pedesaan Eropa dan Amerika. Secara akademik
perkembangan antropologi pada fase ini ditandai dengan symposium
internasional pada tahun 1950-an, guna membahas tujuan dan ruang lingkup
antropologi oleh para ahli dari Amerika dan Eropa.
Pada fase keempat ini antropologi memiliki dua tujuan utama:
1. Tujuan Akademis, untuk mencapai pemahaman tentang manusia
berdasarkan bentuk fisiknya, masyarakatnya, maupun kebudayaannya.
2. Tujuan Praktis, untuk kepentingan pembangunan
Sebagai suatu disiplin ilmu yang sangat luas cakupannya, maka tidak ada
seorang ahli antropologi yang mampu menelaah dan menguasai antropologi
secara sempurna. Demikianlah maka antropologi dipecah – pecah menjadi
beberapa bagian dan para ahli antropologi masing – masing mengkhususkan diri
pada spesialisasi sesuai dengan minat dan kemampuannya untuk mendalami
studi secara mendalam pada bagian – bagian tertentu dalam antropologi.
Dengan demikian, spesialisasi studi antropologi menjadi banyak, sesuai
dengan perkembangan ahli – ahli antropologi dalam mengarahkan studinya
untuk lebih mamahami sifat – sifat dan hajat hidup manusia secara lebih banyak.
4. Tokoh-Tokoh  Perkembangan Antropologi Sosial
a) Edward B Tylor
Edward B Tylor ( 1832-1917 ) adalah orang inggris yang mendapatkan
pendidikan dalam kesusaatraan dan peradaban Yunani dan Rum Klasik,dan
baru kemudian tertarik akan ilmu arkeologi.Karena ia mendapat kesempatan
untuk turut dengan keluarganya berkelana ke Afrika dan Asia,ia tertarik untuk
membaca etnografi.Buku pertama Tylor adalah Anahuac,or Mexico and the
Mexicans,Ancient and Modern ( 1861 ).Ia diangkat menjadi gurubesar di
Universitas Oxford tahun 1883.evolusionismenya dituangkan dalam bukunya
yang berjudul Researches into the Early History of Mankind.Diantara beratus-
ratus buku karyanya ada dua jilid Primitive Culture: Researches into the
Devolopment of Mythology,Philosofy,Religion,Language,Art and Custom yang
ia teliti sendiri (1874 )menjelaskan dua hal,pertama perbedaan yang tampak
pada manusia antara hal-hal yang hidup dan hal-hal yang mati dan kedua
tentang peristiwa mimpi.
b) Lewis Henry Morgan
Lewis Henry Morgan ( 1818-1881 ) adalah seorang ahli hukum yang
lama tinggal di antar suku-suku  bangsa Indian Iroquois di daerah hulu sungai
St. Lawrence dan di sebelah selatan danau-danau besar Ontario dan erie
Negara bagian New York sebagai pengacara bagi orang-orang Indian dalam
soal-soal tanah.Karangan etnografi yang pertama terbit tahun 1851 berjudul
League of the Ho-de-no-Sau-nie or Iroquois.Morgan percaya kepada konsep
evolusi masyarakat,melalui karya pokok yang berjudul Ancient Society ( 1877 )
mencoba melukiskan evolusi masyarakat dan kebudayaan melalui delapan
tingkat.evolusi yang universal ( zaman liar tua,zaman liar madya,zaman liar
muda,zaman barbar tua,zaman barbar madya,zaman barbar muda,zaman
peradaban purba,zaman peradaban masakini ).
c) Franz Boas
Franz Boas ( 1858-1942 ) adalah seorang ahli geografi yang berasal dari
jerman.Boas melakukan ekspedisi tunggal ke darah suku-suku bangsa Eskimo
di pantai Pulau Baffinland dalam tahun 1883 hingga 1884.Bahan etnografi yang
dikumpulkannya dipakai untuk mengisi buku The Central Eskimo ( 1888 ).Fanz
Boas menjadi dosen ilmu antropologi di Universitas Columbia di New York dan
dikenal sebagai Bapak Antropologi.Boas mempunyai konsep marginal survival
yaitu pertumbuhan kebudayaan menyebabkan unsu-unsur baru yang akan
mendesak unsure-unsur lam kearah pinggir.Sehingga apabila ingin mencari
unsur-unsur kuno maka tempat untuk mendapatkannya adalah di daerah-
daerah pinggir.
d) Emile Durkheim
Emile Durkheim ( 1858-1917 ) adalah seorang perancis yang belajar
mengenai teologi untuk menjadi rabbi atau pendeta Yahudi,kemudia pindah
belajar kesusastraan perancis di suatu Lycee di Paris.Tahun 1887 ia menjadi
dosen ilmu sosiologi di Universitas Bordeaux,dan menulis buku tentang
pembagian kerja dalam masyarakat yang berjudul De la Divisison du Travall
Social ( 1893 ),tentang masalah aturan-aturan metode sosiologi yang berjudul
Les Regles de la Methode Sociologique ( 1895 ),tentang gejala bunuh diri yang
berjudul Le Suicide.Landasan dari seluruh car berpikir dukheim adalah
pandangan mengenai suatu masyarakat yang hidup.Manusia-manusianya
disebut individu sedangkan tingkah laku mereka disebut gejala atau fakta
individual.

D. Kesimpulan
Antropologi berasal dari bahasa yunani, asal kata dari anthoropus berarti
manusia dan logos berarti ilmu. Dengan demikian, secara harfiah antropologi
adalah ilmu kemanusiaan. Para ahli antropologi sering mengemukakan bahwa
antropologi marupakan studi tentang umat manusia yang berusaha menyusun
generalisasi yang bermanfaat tentang manusia dan perilakunya, antropologi
merupakan ilmu yang mempelajari tentang kemanisiaan baik dalam bentuk fisik,
kemanusiaan, dan kebudayaanya.
Secara khusus, ilmu antropologi terbagi kedalam lima subilmu yang mempelajari:
1.   Masalah asal dan perkembangan manusia atau evolusinya secara biologis.
2.   Masalah terjadinya aneka ragam fisik manusia.
3.   Masalah terjadinya perkembangan dan persebaran aneka ragam kebudayaan
manusia.
4.  Masalah terjadinya perkembangan dan persebaran aneka ragam bahasa yang
diucapkan seluruh dunia.
5.   Masalah mengenai asas-asas dari masyarakat dan kebudayaan manusia dari
aneka ragam suku bangsa yang tersebar diseluruh dunia masa kini.
3. KONSEP ANTROPOLOGI SOSIAL

A. Latar belakang
Menurut E.E. Evans Prithchard (1986) Antropologi sosial merupakan disiplin
antropologi yang mengkaji manusia dari beberapa aspek terutama aspek
masyarakat dan kebudayaan.
Antropologi sosial sering dikaitkan dengan antropologi
fisik,etnologi,arkeologi,linguistik dan geografi sosial.Akan tetapi sebetulnya yang
paling erat hubungannya dengan antropologi sosial adalah etnologi .
Antropologi sosial merupakan cabang dari etnologi. Etnologi adalah ilmu yang
mencoba mencapai pengertian mengenai dasar-dasar kebudayaan manusia.Dengan
mempelajari kebudayaan dalam kehidupan masyarakat dari sebanyak mungkin
suku bangsa yang tersebar diseluruh muka bumi pada masa sekarang ini.
B. Ruang lingkup pembahasan
1. Konsep dasar antropologi sosial
2. Teori antropologi sosial
3. Macam-macam antropologi sosial
C. Pembahasan
1. Konsep dasar antropologi sosial
Antropologi sosial adalah ilmu yang mencoba mencapai pengertian
mengenai azas-azas manusia dengan mempelajari kehidupan didalam masyarakat
dari sebanyak mungkin suku bangsa yang tersebar di seluruh muka bumi dengan
mempelajari :
a. Kebudayaan
Kebudayaan merupakan konsep yang paling esensial dari antropologi.
Kebudayaan menurut Koentjaraningrat adalah keseluruhan sistem gagasan,
tindakan serta hasil karya milik manusia yang digunakan dalan kehidupan
masyarakat, dimana hal tersebut dijadikan miliknya melalui belajar. Menurut
Parsudi Suparlan, kebudayaan merupakan keseluruhan pengetahuan yang dimiliki
manusia sebagai makhluk sosial berisi model-model pengetahuan yang secara
selektif dapat digunakan untuk memahami dan menginterpretasikan lingkungan
yang dihadapi, serta untuk mendorong dan menciptakan tindakan yang
diperlukan.
Kebudayaan memiliki karakteristik tertentu, yaitu kebudayaan manusia
sangat beragam, kebudayaan didapat dan diteruskan secara pembelajaran dan
tidak tergantung dari transmisi biologis, kebudayaan bersifat dinamis, nilai dalam
kebudayaan bersifat relatif, kebudayaan adalah milik bersama dan kebudayaan
adalah suatu integrasi.
Terdapat tiga wujud dari kebudayaan, menurut Koentjaraningrat yaitu:
1. Kompleks gagasan, konsep dan pikiran manusia atau disebut juga sistem
budaya. Sistem budaya memiliki wujud yang abstrak.
2. Kompleks aktivitas atau tindakan atau disebut juga sebagai sistem sosial.
Wujud kebudayaan ini lebih konkrit dari sistem budaya. Sistem sosial
masyarakat dapat diamati.
3. Hasil karya atau benda yang disebut juga kebudayaan fisik Ini merupakan
perwujudan paling konkrit dari kebudayaan.
Unsur kebudayaan merupakan satuan terkecil dari suatu kebudayaan.
Kebudayaan mungkin berasal dari gabungan unsur-unsur dari masyarakat lain
atau dapat juga unsur yang ditemukan oleh masyarakat yang bersangkutan
tersebut.
Para ahli mengemukakan bahwa ada tujuh unsur dari kebudayaan, antara lain:
Religi
a) Sistem Kemasyarakatan
b) Sistem Bahasa
c) Sistem Pengetahuan
d) Sistem Peralatan Sistem mata pencaharian hidup Seni
Unsur-unsur yang saling terkait dan memiliki fungsi disebut sebagai
kompleks kebudayaan. Salah satu contoh kompleks kebudayaan masyarakat
adalah sistem perkawinan.
Suatu wilayah geografis dimana penduduk didalamnya saling berbagai
unsur dan kompleks kebudayaan tertentu disebut sebagai daerah kebudayaan
atau culture area.
Proses tersebarnya unsur kebudayaan dari suatu daerah ke daerah lain atau
kebudayaan lain disebut sebagai difusi kebudayaan.
a. Enkulturasi
Enkulturasi merupakan proses individu belajar memiliki peran dalam
kebudayaan masyarakatnya sendiri. Individu mempelajari dan menyesuaikan
pemikiran dan sikapnya sesuai dengan sistem adat, norma serta berbagai
peraturan yang terdapat dalam kebudayaannya. Enkulturasi dapat berlangsung
sejak individu masih kecil seperti mulai dari lingkungan keluarga ke lingkungan
masyarakat.
b. Akulturasi
Akulturasi adalah proses pertukaran unsur kebudayaan, dimana dua
kebudayaan yang berbeda terus menerus berinteraksi dalam jangka waktu
yang panjang. Akulturasi juga didefinisikan sebagai perpaduan budaya yang
menghasilkan suatu budaya baru tanpa menghilangkan unsur asli budaya
terkait. Ada dua syarat proses akulturasi yaitu affinity atau penerimaan budaya
dan homogenity atau kesamaan corak budaya yang membuat nilai baru
diterima.
c. Etnosentrisme
Etnosentris merupakan sikap dari suatu kelompok masyarakat yang
cenderung menggangap budayanya sendiri lebih unggul dibandingkan
kebudayaan lainnya. Etnosentrisme dapat disertai dengan sikap memandang
rendah masyarakat atau kebudayaan lain.
d. Tradisi
Setiap masyarakat pasti memiliki sejumlah kepercayaan ataupun tingkah
laku yang menjadi bagian dari kebudayaan yang bersangkutan. Kepercayaan
dan tingkah laku telah ada dalam jangka waktu yang sangat lama. Bagian dari
kebudayaan yang terdiri dari perilaku dan kepercayaan ini disebut sebagai
tradisi.
e. Ras dan Etnik
Ras dan etnik sebenarnya merupakan dua konsep yang berbeda. Ras
digunakan untuk sekelompok manusia yang memiliki kesamaan tertentu
terutama dalam unsur biologis. Kelompok ras merupakan sebuah populasi
dengan kesamaan unsur fisik yang khas yang dipengaruhi faktor generit. Etnik
merupakan kumpulan manusia yang merasa sebagai satu kelompok karena
adanya kesamaan nilai-nilai sosial yang dianut bersama, kesamaan identitas,
kesamaan pola perilaku dan unsur budaya lain yang berbeda dari kelompok
lain.
f. Relativitas Budaya
Relativitas budaya digunakan untuk menyebutkan suatu kondisi dimana
tingkah laku dikatakan normal dalam suatu budaya namun dipandang
abnormal dalam budaya lainnya. Hal ini terjadi disebabkan setiap budaya
memiliki ciri unik yang tidak muncul pada kebudayaan lain.
3. Teori Antropologi Sosial

Dalam antropologi sosial atau budaya, suatu pembedaan sering kali dibuat
antara ‘etnografi’ dan‘teori’. Etnografi secara harfiah adalah praktik penulisan
mengenai suatu masyarakat.Sering kalietnografi sebagai cara kita untuk
manjadikan masuk akal mode pemikiran orang lain, karena ahliantropologi
biasanya mempelajari budaya lain ketimbang kebudayaannya sendiri.oleh karena
itu, teoridan etnografi mau tak mau menjadi satu kesatuan, seperti dua sisi pada
sekeping uang logam. Adalahtidak mungkin kita membicarakan dalam etnografi
tanpa gagasan tertentu tentang apa yang penting dan yang tidak penting.
Etnografi adalah berasal dari kata ethnos yang berarti bangsa dan graphein
yang berarti tulisanatau uraian. Jadi berdasarkan asal katanya, etnografi berarti
tulisan tentang/ mengenai bangsa. Namun pengertian tentang etnografi tidak
hanya sampai sebatas itu.
Burhan Bungin ( 2008:220) mengatakan etnografi merupakan embrio dari
antropologi. Artinya etnografi lahir dari antropologi di mana jika kita berbicara
etnografi maka kita tidak lepas dari antropologi setidaknya kita sudah
mempelajari dasar dari antropologi. Etnografi merupakan ciri khas antropologi
artinya etnografi merupakan metode penelitian lapangan asli dari antropologi
( Marzali 2005:42). Etnografi biasanya berisikan/menceritakan tentang suku
bangsa atau suatu masyarakat yang biasanyadiceritakan yaitu mengenai
kebudayaan suku atau masyarakat tersebut.
Dalam membuat sebuah etnografi,seorang penulis etnografi (etnografer)
selalu hidup atau tinggal bersama dengan masyarakat yang ditelitinya yang
lamanya tidak dapat dipastikan, ada yang berbulan-bulan dan ada juga sampai
bertahun-tahun.
Sewaktu meneliti masyarakat seorang etnografer biasanya melakukan
pendekatan secara holisti dan mendiskripsikannya secara mendalam atau
menditeil untuk memproleh native’s point of view. Serta metode pengumpulan
data yang digunakan biasanya wawancara mendalam ( depth interview) dan
obserpasi partisipasi di mana metode pengumpulan data ini sangat sesuai dengan
tujuan awal yaitu mendeskripsiakan secara mendalam.
Membuat etnografi juga merupakan hal yang wajib dilakukan uuntuk para
sarjana antropologi. Seperti yang ditulis oleh Marzali (2005: 4 Bagaimanapun,
etnografi adalah pekerjaan tingkat awal dariseorang ahli antropologi yang
propesional).
Etnografi adalah satu pekerjaan inisiasi bagi yang ingin manjadi ahli
antropologi professional. Seseorang tidak mungkin dapat diakui sebagai seorang
ahli antropologi professional jika sebelumnya dia tidak melakukan sebuah
etnografi, dan melaporkan hasil penelitiannya.
Hasil penelitiannya ini harus dinilai kualitasnya untuk meningkat ke
peringkat yang lebih tinggi maka pekerjaan yang harus dilakukan selanjutnya
adalah apa yang disebut sebagai comperative study, baik secara diakronis maupun
secara sinkronis.Jika kita membaca tulisan tersebut, terlihat penulis ingin
menekankan bahwa membuat etnografi itu merupakan suatu kewajiban.
4. Macam macam antropolgi sosial
Macam-macam antropologi sosial adalah sebagai berikut:
a) Antropologi fisik
Antropologi fisik mempelajari manusia sebagai organisme biologis yang
melacak perkembangan manusia menurut evolusinya dan menyelediki variasi
biologisnya dalam berbagai jenis (species).Keistimewaan apapaun yang
dianggap melekat pada dirinya yang dimiliki manusia.
b) Antropologi budaya
Antropologi budaya memfokuskan perhatiannya pada kebudayaan
manusia ataupun cara hidupnya dalam masyarakat.Menurut Havilan cabang
antropologi budaya ini dibagi-bagi lagi menjadi tiga bagian yakni
Arkeologi,Antropologi linguistik dan Etologi.Untuk memahami pekerjaan para
ahli antropologi budaya,kita harus tahu tentang konsep kebudayaan dan
karakteristiknya serta kebudayaan dan kepribadian.
c) Antropologi medis
Antropologi medis merupakan subdisiplin yang sekarang paling populer
di Amerika serikat,bahkan tumbuh pesat dimana-mana.Antropolofis medis ini
banyak membahas hubungan antara penyakit dan kebudayaan yang tampak
mempengaruhi evolusi manusia,terutama berdasarkan hasil-hasil
pertemuanpaleopatologi.Beberapa dokter yang menjadi ahli antropologi medis
pada masa-masa awal adalah W.H.R. Rivers yang merasa tertarik pada reaksi
penduduk pribumi terhadap penyakit,dimana para penduduk berkeyakinan
bahwa datangnya penyakit sebagai kejadian alam yang tidak berhubungan
dengan kebudayaan.
d) Antropologi psikiologi
Antropologis medis merupakan wi8layah antropologi yang mengkaji
tentang hubungan antara individu dengan makna dan nilai dengan kebiasaan
sosial dari sistem budaya yang ada.Adapun ruang lingkup antropologi psikologi
tersebut sangat luas dan menggunakan berbagai pendekatan pada masalah
kemunculan dalam interaksi anatra pikiran, nilai, dan kebiasaan sosial.Kajian ini
dibentuk secara khusus oleh percakapan interdisipliner antara antropologi dan
ruang lingkuplain dalam ilmu-ilmu sosial serta humaniora
(Schawarts,1992).Sedangkan fokus kajian bidang ini terpusat pada individu
dalam masyarakat makin mendekatkan hubungan dengan psikologi dan
psikistri dibanding dengan mainstream antropologi.Namun, secara historis
bidang antropologi psikologi tersebut lebih dekat dengan psikoalanisasi
daripada psikologi eksperimental.
D. Kesimpulan
Antropologi berasal dari bahasa yunani,asal kata dari anthoropus berarti
manusia, dan logos berarti ilmu.Dengan demikian secara harfiah antropolgi adalah
ilmu kemanusiaan.Para ahli antropologi sering mengemukakan bahwa antropologi
merupakan studi tentang umat manusia yang berusaha menyusun generalisasi
yang bermanfaat tentang manusia dan perilakunya, antropologi merupakan ilmu
yang mempelajari tentang kemanusiaan baik dalam bentuk fisik,kemanusiaan dan
kebudayaan.
DAFTAR PUSTAKA

http://aryaniwidhiastuti.blogspot.com/2012/12/sejarah-perkembangan- antropologi-
semest.html, Diakses pada 28 Januari 2020

http://awalbarri.wordpress.com/2009/03/16/1-definisipengertian-antropologi-
objektujuan-dan-cabang-ilmu-antropologi/, Diakses pada 28 Januari 2020

,
http://kimdinirinjani.blogspot.com/2012/12/antropologi-sosial.html Diakses pada 28
Januari 2020

Husein,Zikri.2011.http://antropologisosial.blogspot.co.id/2011/03/antropologi-sosial -
ii.html, diakses tanggal 28 januari 2020

Rinjani,Dini.,2012.http://kimdinirinjani.blogspot.co.id/2012/12/12/antropologi-
sosial.html ,Diakses tanggal 28 januari 2020

Marjali,A.(2005).Antropologi dan PembangunanIndonesia.Jakarta:Kencana, Diakses


tanggal 28 januari 2020

Anda mungkin juga menyukai