Anda di halaman 1dari 33

Antropologi

Di susun oleh :
shafitri ayu L.
Viviana Nur R
Dyaswati Endah P.
Dyah Septa W.
Latifah novia N.
Rindang Ari Setya H.
Nimah Sofi P
Hanifah Uswatun H
A. DEFINISI ANTROPOLOGI
Antropologi adalah salah satu cabang ilmu
pengetahuan sosial yang mempelajari tentang
budaya masyarakat suatu etnis tertentu.
Antropologi lahir atau muncul berawal dari
ketertarikan orang-orang Eropa yang melihat
ciri-ciri fisik, adat istiadat, budaya yang berbeda
dari apa yang dikenal di Eropa
Antropologi berasal dari kata anthropos yang
berarti "manusia", dan logos yang berarti ilmu.
Antropologi mempelajari manusia sebagai
makhluk biologis sekaligus makhluk sosial.
Para ahli mendefinisikan antropologi sebagai
berikut:
1.William A. Haviland
Antropologi adalah studi tentang umat manusia,
berusaha menyusun generalisasi yang
bermanfaat tentang manusia dan perilakunya
serta untuk memperoleh pengertian yang
lengkap tentang keanekaragaman manusia.
2.David Hunter
Antropologi adalah ilmu yang lahir dari keingintahuan
yang tidak terbatas tentang umat manusia.
3.Koentjaraningrat
Antropologi adalah ilmu yang mempelajari umat
manusia pada umumnya dengan mempelajari aneka
warna, bentuk fisik masyarakat serta kebudayaan yang
dihasilkan.

Dari definisi tersebut, dapat disusun pengertian


sederhana antropologi, yaitu sebuah ilmu yang
mempelajari manusia dari segi keanekaragaman fisik
serta kebudayaan (cara-cara berprilaku, tradisi-tradisi,
nilai-nilai) yang dihasilkan sehingga setiap manusia
yang satu dengan yang lainnya berbeda-beda.
B. SEJARAH PERKEMBANGAN
ANTROPOLOGI
Tahun 1849
Rudolf Virchow, ahli patologi Jerman terkemuka, yang
pada tahun 1849 menulis apabila kedokteran adalah
ilmu mengenai manusia yang sehat maupun yang
sakit, maka apa pula ilmu yang merumuskan hukum-
hukum sebagai dasar struktur sosial, untuk
menjadikan efektif hal-hal yang inheren dalam
manusia itu sendiri sehingga kedokteran dapat melihat
struktur sosial yang mempengaruhi kesehatan dan
penyakit, maka kedokteran dapat ditetapkan sebagai
antropologi.
Lanjutan ...
Namun demikian tidak dapat dikatakan bahwa
Vichrow berperan dalam pembentukan asal-usul
bidang Antropologi Kesehatan tersebut.,
munculnya bidang baru memerlukan lebih dari
sekedar cetusan inspirasi yang cemerlang.
Tahun 1953
Sejarah pertama tentang timbulnya perhatian
Antropologi Kesehatan terdapat pada tulisan
yang ditulis Caudill berjudul Applied
Anthropology in Medicine. Tulisan ini
merupakan tour the force yang cemerlang , tetapi
meskipun telah menimbulkan antusiasme, tulisan
itu tidaklah menciptakan suatu subdisiplin baru.
Tahun 1963
Sepuluh tahun kemudian, Scoth memberi judul
Antropologi Kesehatan dan Paul
membicarakan Ahli Antropologi Kesehatan
dalam suatu artikel mengenai kedokteran dan
kesehatan masyarakat. Setelah itu baru ahli-ahli
antropologi Amerika benar-benar menghargai
implikasi dari penelitian-penelitian tentang
kesehatan dan penyakit bagi ilmu antropologi.
Pengesahan lebih lanjut atas subdisiplin
Antropologi Kesehatan ini adalah dengan
munculnya tulisan yang dibuat Pearsall (1963)
yang berjudul Medical Behaviour Science yang
berorientasi antropologi, sejumlah besar (3000
judul) dari yang terdaftar dalam bibliografi
tersebut tak diragukan lagi menampakan
pentingnya sistem medis bagi Antropologi.
Koentjaraninggrat menyusun perkembangan
ilmu Antropologi menjadi empat fase sebagai
berikut:
Fase Pertama (Sebelum tahun 1800-an)
Manusia dan kebudayaannya, sebagai bahan
kajian Antropologi. Sekitar abad ke-15-16,
bangsa-bangsa di Eropa mulai berlomba-lomba
untuk menjelajahi dunia. Mulai dari Afrika,
Amerika, Asia, hingga ke Australia. Dalam
penjelajahannya mereka banyak menemukan
hal-hal baru. Mereka juga banyak menjumpai
suku-suku yang asing bagi mereka. Kisah-kisah
petualangan dan penemuan mereka kemudian
mereka catat di buku harian ataupun jurnal
perjalanan.
Fase Kedua (tahun 1800-an)
Pada fase ini, bahan-bahan etnografi tersebut telah
disusun menjadi karangan-karangan berdasarkan
cara berpikir evolusi masyarakat pada saat itu.
masyarakat dan kebudayaan berevolusi secara
perlahan-lahan dan dalam jangka waktu yang lama.
Mereka menganggap bangsa-bangsa selain Eropa
sebagai bangsa-bangsa primitif yang tertinggal, dan
menganggap Eropa sebagai bangsa yang tinggi
kebudayaannya. Pada fase ini, Antopologi bertujuan
akademis, mereka mempelajari masyarakat dan
kebudayaan primitif dengan maksud untuk
memperoleh pemahaman tentang tingkat-tingkat
sejarah penyebaran kebudayaan manusia.
Fase Ketiga (awal abad ke-20)
Pada fase ini, negara-negara di Eropa berlomba-lomba
membangun koloni di benua lain seperti Asia, Amerika,
Australia dan Afrika. Dalam rangka membangun koloni-
koloni tersebut, muncul berbagai kendala seperti
serangan dari bangsa asli, pemberontakan-
pemberontakan, cuaca yang kurang cocok bagi bangsa
Eropa serta hambatan-hambatan lain. Dalam
menghadapinya, pemerintahan kolonial negara Eropa
berusaha mencari-cari kelemahan suku asli untuk
kemudian menaklukkannya. Untuk itulah mereka mulai
mempelajari bahan-bahan etnografi tentang suku-suku
bangsa di luar Eropa, mempelajari kebudayaan dan
kebiasaannya, untuk kepentingan pemerintah kolonial.
Fase Keempat (setelah tahun 1930-an)
Pada fase ini, Antropologi berkembang secara pesat.
Kebudayaan-kebudayaan suku bangsa asli yang dijajah
bangsa Eropa, mulai hilang akibat terpengaruh
kebudayaan bangsa Eropa.Pada masa ini pula terjadi
sebuah perang besar di Eropa, Perang Dunia II. Perang
ini membawa banyak perubahan dalam kehidupan
manusia dan membawa sebagian besar negara-negara di
dunia kepada kehancuran total. Kehancuran itu
menghasilkan kemiskinan, kesenjangan sosial, dan
kesengsaraan yang tak berujung.Proses-proses
perubahan tersebut menyebabkan perhatian ilmu
antropologi tidak lagi ditujukan kepada penduduk
pedesaan di luar Eropa, tetapi juga kepada suku bangsa
di daerah pedalaman Eropa seperti suku bangsa Soami,
Flam dan Lapp.
C.PERKEMBANGAN ANTROPOLOGI DI BERBAGAI
NEGARA
1.Perkembangan Anthropology di Inggris
E. B. Taylor, Antropolog Inggris Abad 19.
E. B. Taylor (1832 October 21917 January 2) dan
James George Frazer (1854 January 1 1941 May 7)
dipandang sebagai perintis anthropologi sosial budaya
modern di Inggris Taylor melakukan penjelajahan di
Mexico, kemudian bersama sama dengan Frazer
melakukan studi banding atas hasil penelitian mereka
masing-masing dengan rujukan berbagai teks klasik
atas sejarah dan kesusasteraan Romawi dan Yunani,
berbagai naskah tentang cerita rakyat Bangsa Eropa,
laporan perjalanan kuam misionaris, pengembara serta
berbagai tulisan dari kaum ethnolog kontemporer.
Taylor memformulasikan suatu konsep culture/budaya
yang masih dipergunakan sampai sekarang. Menurutnya
culture / budaya adalah : "sekumpulan konsep yang cukup
kompleks, mencakup pengetahuan, kepercayaan, seni,
moral, hukum, kebiasaan, serta berbagai keahlian dan
kebiasaan lainnya yang dimiliki oleh manusia sebagai
anggota dari suatu masyarakat.
Perbedaan antara Anthropologi Sosial Budaya Inggris,
Perancis, dan Amerika menjadi semakin terlihat di dalam
theori dan methodenya. Di Inggris Anthropologi sosial
telah menggunakan berbagai teori dari cabang ilmu sosial
lainnya serta memiliki banyak cabang ilmu pengetahuan .
Namun di wilayah Commonwealth Inggris (bekas jajahan
Inggris) Anthropologi Sosial seringkali secara kelembagaan
terpisah dari anthropologi fisik dan primatologi- yang
terakhir ini lebih banyak dikaitkan dengan cabang cabang
dalam ilmu biologi ataupun zoology.
2. Perkembangan Anthropology di Amerika Serikat 1800-1940
Anthropologi Boasian
Franz Boas, adalah salah seorang pioner anthropologi modern dan
disebut sebagai Bapak Anthropologi Amerika. Anthropologi Budaya
di Amerika Serikat sangat terpengaruh obyeknya yakni Masyarakat
Indian. Bidang ini dipelopori oleh staff Bureau of Indian Affairs dan
lembaga Ethnologi Amerika . Para anthropolog seperti John Wesley
Powell, Frank Hamilton Cushing, serta Lewis Henry Morgan (1818-
1881), seorang ahli hukum dari Rochester, New York, menjadi
pendukung perkembangannya, Antrolopologi Sosial di Amerika
cenderung menjadi Anthropologi Politik- Obyeknya tidak hanya suku
bangsa Indian melainkan juga kaum Imigran. Studi Morgan,
terutama tentang kinship, amat berpengaruh dalam perkembangan
cabang anthropologi jenis ini Morgan mengargumentasikan bahwa :
Masyarakat manusia seharusnya diklasifikasikan ke dalam kategori
evolusi budaya dalam skala mulai dari tahap buas / barbar menuju
tahap peradaban, umumnya Morgan menggunakan Indikator
teknologi , seperti pembuatan busur dan anak panah untuk
menentukan posisi suatu suku bangsa ke dalam skala miliknya.
3.Perkembangan Anthropology di Canada
Athropology di Canada sama seperti di belahan
bumi lain adalah sebagai bagian dari dunia
kolonial, data yang dipergunakan adalah
berbagai catatan kaum pengembara dan
misionaris seperti pendeta pendeta dari gereja
LeClercq, Le Jeune dan Sagard. Usaha yang
serius mulai dilakukan ketika pemerintah
menetapkan Divisi Anthropologi di dalam
Survey Geologis pada tahun 1910. Para
Anthropolog umumnya diambil dari Inggris dan
AS, umumnya adalah kaum Boasian dan para
ahli bahasa dari Oxford seperti Marius Barbeau
and Diamond Jenness.
Anthropologi di Canada memiliki karakterisik
perpaduan antara type Boasian di AS, Inggris
dgn penekanan atas fungsi dan proses sosial, dan
Francophone merintis riset di area pedesaan dan
suku bangsa terpencil. Isu kesenjangan sosial,
kesinambungan, perubahan, ekonomi politik,
lingkungan, dan ekologi budaya, personalitas,
budaya dan simbol-simbolnya mendominasi
wacana anthropologi di Canada sejak PDI
sampai dengan Perang Vietnam.
4. Perkembangan Anthropology Di Perancis
Anthropology di Perancis kurang memiliki asal
muasal yang jelas jika dibandingkan dengan
Inggris dan Amerika Serikat, karena banyak
ilmuwan Perancis yang meneliti Anthropologi
umumnya sudah memiliki latar belakang
sosiologi, ataupun filsafat Marcel Mauss (1872-
1950), keponakan dari Sosiolog mile Durkheim
dipandang sebagai perintis Ilmu Anthropologi di
Perancis. Mauss menjadi anggota dari kelompok
Anne Sociologique yang didirikan oleh
Durkheim dan selagi Durkheim serta yang
lainnya meneliti masyarakat ,
Lanjutan...
modern maka Mauss dan rekanannya seperti
Henri Hubert dan Robert Hertz mengambil
spesialisasi ethnography dan philology (ilmu
bahasa-bahasa) untuk menganalisa berbagai
masyarakat yang dipandang berbeda dari bangsa
Eropa. Hasil karya Mauss yang terkenal dan
masih memiliki relevansi sampai sekarang
adalah Essay on the Gift sebuah analisa seminal
tentang perdagangan dan system barter.
5.Di Negara Negara Lain
Anthropology di Yunani dan Portugis sangat
terpengaruh oleh Anthropologi Inggris Di Yunani,
Anthropologi sudah ada sejak Abad 19 sebagai ilmu
cerita rakyat yang dikenal dengan nama laographia
(laography), di dalam bentuk sebuah ilmu interior, yang
lemah sekali teoritisnya, tetapi konotasi dari bidang ini
berubah pesat setelah PD II, ketika muncul gelombang
Anthropolog Anglo-Amerika, mengenalkan sebuah ilmu
tentang dunia luar yakni tentang suku bangsa yang
dianggap terbelakang. Di Italia perkembangan
Ethnografi tidak menunjukkan perkembangan yang
pesat, bahkan di Jerman dan Norwegia muncul konflik
antar ilmuwan yang berfokus kepada isu sosial budaya
domestic dengan sosial budaya asing.
D. HUBUNGAN ANTARA SOSIAL BUDAYA DAN BIOLOGI
MERUPAKAN DASAR DARI PERKEMBANGAN ANTROPOLOGI
KESEHATAN

Anthropologi erat sekali kalitannya dengan kebudayaan dan


biologi, dimana keduanya sama-sama meneliti berbagai obyek fisik
kebudayaan yang tercipta baik di masa sekarang maupun di masa
lampau sebagai sebuah sarana pemahaman nilai-nilai budaya.
Sejumlah sub bidang terletak multi bidang (interface) dalam
berbagi divisi di atas, sebagai contoh medical anthropology sering
dipandang sebagai sub bidang anthropologi social budaya, namun
banyak anthropolog yang mempelajari topic kesehatan sering
harus mengambil materi keragaman biologis disamping harus
memperhatikan berbagai interaksi antara budaya dan biologi.
Mereka juga menggunakan analisa linguistic untuk memahami
komunikasi sekitar masalah kesehatan dan penyakit, juga
memahami teknis archeologis untuk memahami sejarah kesehatan
dan penyakit di dalam masyarakat jaman pra sejarah ataupun
jaman sejarah.
Akhir-akhir ini banyak program anthropology
programs di beberapa universitas ternama di AS telah
mulai membagi anthropology menjadi dua bidang :
satu bidanmg menekankan kepada humanities,
critical theory, and interprepetative atau pendekatan
semantic ; sementara bidang lainnya menekankan
pada evolutionary theory, metode kuantitative, dan
pengetestan secara eksplisit (melalui deskripsi
idiographic), meskipun juga terdapat penekanan
kelembagaan untuk menggabungkan keduanya
menjadi satu departemen.. Di beberapa universitas
program anthropologi biologi dan archaelogi juga
telah pindah ke departemen biologi atau bidang
lainnya yang terkait.

E.PERKEMBANGAN ANTROPOLOGI
KESEHATAN DARI SISI BIOLOGICAL POLE
Biological or physical anthropology, berusaha
untuk memahami jasad/fisik manusia melalui
evolusi, kemampuan adaptasi, genetika populasi,
dan primatologi (studi tentang makhuk
primate / binatang yang menyerupai manusia).
Sub bidang dari Anthropologi fisik ini mencakup
: anthropometrics, forensic anthropology,
osteology, and nutritional anthropology.
Dalam bidang biologi, antropologi kesehatan menggambarkan teknik dan
penemuan ilmu-ilmu kedokteran dan variasinya, termasuk mikrobiologi,
biokimia, genetik, parasitologi, patologi, nutrisi, dan epidemiologi.
Secara umum, antropologi kesehatan senantiasa memberikan sumbangan pada
ilmu kesehatan lain sebagai berikut:
Memberikan suatu cara untuk memandang masyarakat secara keseluruhan
termasuk
individunya. Dimana cara pandang yang tepat akan mampu untuk memberikan
kontribusi yang tepat dalam meningkatkan kesejahteraan suatu masyarakat
dengan tetap bertumpu pada akar kepribadian masyarakat yang membangun.
Contoh pendekatan sistem, holistik, emik, relativisme yang menjadi dasar
pemikiran antropologi dapat digunakan untuk membantu menyelesaikan masalah
dan mengembangkan situasi masyarakat menjadi lebih baik.
Memberikan suatu model yang secara operasional berguna untuk menguraikan
proses
sosial budaya bidang kesehatan.
Sumbangan terhadap metode penelitian dan hasil penelitian. Baik dalam
merumuskan
suatu pendekatan yang tepat maupun membantu analisis dan interpretasi hasil
tentang suatu kondisi yang ada di masyarakat.
Beberapa ilmu yang memberikan sumbangan terhadap antropologi
kesehatan, yaitu :
Antropologi fisik/biologi/ragawi, Contoh : nutrisi mempengaruhi
pertumbuhan, bentuk tubuh, variasi penyakit. Selain itu juga
mempelajari evolusi penyakit sebagai akibat faktor budaya, migrasi dan
urbanisasi.
Etnomedisin, awalnya mempelajari tentang pengobatan pada
masyarakat primitif atau yang masih dianggap tradisional, meski dalam
perkembangan lebih lanjut stereotipe ini harus dihindari karena
pengobatan tradisional tidak selamanya terbelakang atau salah.
Kepribadian dan budaya, adalah observasi terhadap tingkah laku
manusia di berbagai belahan dunia. Misalnya: perawatan schizophrenia
di suatu daerah untuk mencari penyembuhan yang tepat dapat
digunakan untuk mengevaluasi pola perawatan penyakit yang sama.
Kesehatan Masyarakat, dimana beberapa program kesehatan
bekerjasama dengan antropologi untuk menjelaskan hubungan antara
kepercayaan dan praktek kesehatan.
F. PERKEMBANGAN ANTROPOLOGI
KESEHATAN DARI SISI SOSIOCULTURAL POLE
Socio-cultural anthropology, adalah suatu investigasi yang
memerlukan jangka waktu yang cukup panjang dan intensif
(dengan observasi partisipan), atas budaya dan organisasi
sosial dari suku bangsa tertentu khususnya tentang: bahasa,
organisasi ekonomi dan politik, hukum dan resolusi konflik,
pola konsumsi dan perdagangan kinship dan struktur
keluarga, relasi gender, sosialisasi dan pemeliharaan anak,
agama, mytologi, simbolisme, dan sebagainya. Sub bidang dari
Anthropologi Budaya mencakup : Subfields and related fields
include psychological anthropology, folklore, anthropology of
religion, ethnic studies, cultural studies, anthropology of media
and cyberspace, Social Anthropology, Politic Anthropology,
study of the diffusion of social practices and cultural forms.
G. BEDA ANTARA PERKEMBANGAN ANTROPOLOGI
KESEHATAN BIOLOGICAL POLE DAN SOSIOCULTURAL POLE

Menurut Foster/Anderson, Antropologi Kesehatan mengkaji masalah-


masalah kesehatan dan penyakit dari dua kutub yang berbeda yaitu kutub
biologi dan kutub sosial budaya.
Pokok perhatian kutub biologi:
a. Pertumbuhan dan perkembangan manusia
b. Peranan penyakit dalam evolusi manusia
c. Paleopatologi (studi mengenai penyakit-penyakit purba)
Pokok perhatian kutub sosial-budaya :
a. Sistem medis tradisional (etnomedisin)
b. Masalah petugas-petugas kesehatan dan persiapan profesional
mereka
c. Tingkah laku sakit
d. Hubungan antara dokter pasien
e. Dinamika dari usaha memperkenalkan pelayanan kesehatan barat
kepada masyarakat tradisional.
H.KEGUNAAN ANTROPOLOGI KESEHATAN
Secara umum, antropologi kesehatan senantiasa memberikan
sumbangan pada ilmu kesehatan lain sebagai berikut :
Memberikan suatu cara untuk memandang masyarakat secara
keseluruhan termasuk
individunya. Dimana cara pandang yang tepat akan mampu untuk
memberikan kontribusi yang tepat dalam meningkatkan kesejahteraan
suatu masyarakat dengan tetap bertumpu pada akar kepribadian
masyarakat yang membangun. Contoh ; pendekatan sistem, holistik,
emik, relativisme yang menjadi dasar pemikiran antropologi dapat
digunakan untuk membantu menyelesaikan masalah dan
mengembangkan situasi masyarakat menjadi lebih baik.
Memberikan suatu model yang secara operasional berguna untuk
menguraikan proses sosial budaya bidang kesehatan.Memang tidak
secara tepat meramalkan perilaku individu dan masyarakatnya, tetapi
secara tepat bisa memberikan kemungkinan luasnya pilihan yang akan
dilakukan bila masyarakat berada pada situasi yang baru.
Sumbangan terhadap metode penelitian dan hasil penelitian. Baik dalam
merumuskan suatu pendekatan yang tepat maupun membantu analisis
dan iterpretasi hasil tentang suatu kondisi yang ada di masyarakat.
TERIMAKASIH
Pitri (2) : Apa yang dimaksud dengan pendekatan
sistem,holistik,emik,dan relativisme?

Pendekatan sistem adalah serangkaian tahapan pemecahan


masalah yang setiap langkah dipahami dan menghasilkan sebuah
solusi alternatif, dipertimbangkan dan solusi yang dipilih dapat
diterapkan.
Pendekatan holistik adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus
pada pemahaman informasi dan mengkaitkan dengan topik-topik lain
sehingga terbangun kerangka pengetahuan.
Pendekatan emik adalah pendekatan yang berusaha memahami
perilaku individu atau masyarakat dari sudut pandang si pelaku sendiri
(individu tersebut atau anggota masyarakat yang bersangkutan).
Pendekatan relativisme adalah pendekatan yang berpendapat
bahwa perbedaan manusia, budaya, etika, moral, agama, bukan lah
perbedaan dalam hakikat, melaikan perbedaan karena faktor-faktor
diluarnya.
Devi S (4) Sebutkan teori antropologi sosial budaya!

Teori Evolusi deterministrik


adalah teori tertua yang dikembangkan oleh Edward Burnet
Tylor dan Lewis Henry Morgan. Teori ini beranggapan bahwa
ada suatu hukum atau aturan universal yang mengendalikan
perkembangan semua kebudayaan manusia.
Teori Partikularisme
Teori ini dipelopori oleh Franz Boas yang menunjukkan betapa
sangat kompleks nya variasi kebudayaan, dan percaya bahwa
terlalu dini untuk merumuskan teori yang universal
Teori fungsionalisme
dikembangkan oleh Bronislaw Malinowski. Teori ini berasumsi
bahwa semua unsur kebudayaan merupakan bagian-bagian yang
berguna bagi masyarakat dimana unsur-unsur tersebut terdapat.
Desy W (3) Berikan contoh nyata tindakan
antropologi kesehatan yang ada di lapangan
sebagai perawat

Pada zaman dahulu tenaga medis mengobati orang


sakit dengan menggunakan obat-obat tradisional,
namun pada saat ini dunia kesehatan sudah
berkembang pesat. Para tenaga medis sudah
menggunakan obat-obatan modern untuk mengobati
orang sakit.
Setiaji (5) Sebutkan perbedaan antropologi
sosial dan fisik!

Antropologi fisik adalah cabang ilmu antropologi yang


mempelajari manusia sebagai organisme biologis yang
melacak perkembangan manusia menurut evolusinya
dan menyelidiki variasi biologisnya dalam berbagai
jenis dan spesies.
Antropologi sosial adalah study yang mempelajari
hubungan antara orang-orang dan kelompok.

Anda mungkin juga menyukai