Anda di halaman 1dari 22

Pendekatan dan Teori Ilmu Sosial

BAB III
Pendekatan dalam Ilmu Sosial
Pendekatan merupakan metode ilmiah yang
memberikan tekanan utama dalam penjelasan
konsep dasar yang digunakan sebagai sarana
analisis (Prasetyo dan Jannah, 2011)
1. Pendekatan kuantitatif, berakar pada
positivisme
2. Pendektan kualitatif, berakar pada interpretif.
Teori-Teori dalam Ilmu Sosial
1. Teori Struktur Fungsional
2. Teori Dialektika
3. Teori Konflik
4. Teori Interaksioinis Simbolik
5. Central Plase Theory
6. Teori Evolusi Kebudayaan
Teori Struktural Fungsional

Pelopor Talcott Parsons, dalam bukunya The


Structure Of Social Action. Pemikiran biologis
yang dianut August Comte, Emile Durkheim, dan
Herbet Spencer.
Pemikiran biologi memandang masyarakat
sebagai organisme biologis, yaitu terdiri dari
organ-organ yang saling ketergantungan,
ketrgantungan tersebut hasil agar organisme
tersebut dapat bertahan hidup.
Prinsip-Prinsip Pokok dalam Teori
Struktural Fungsional
1. Masyarakat merupakan sistem yang kompleks
yang terdiri dari bagian yang saling
berhubungan dan ketergantungan
2. Setiap bagian dari sebuah masyarakat eksis,
karena bagian tersebut memiliki bagian penting
3. Semua masyarakat memiliki mekanisme untuk
mengintregasikan dirinya
4. Perubahan sosial merupakan kejadian yang
tidak biasa dalam masyarakat.
Teori Dialektika
Georg Wilhelm Friedrich Hegel 1770-1831
Dialektika menurut Hegel merupak dua hal yang
dipertentangkan lalu didamaikan, tesis
(pengiyaan/pro), antitesis (pengingkaran/kontra),
sintesis (kesatuan kontradiksi/solusi).
Hegel memandang kebebasan merupakan wujud
pengakuan dan penerimaan sadar manusia.
Dialektika merupakan proses restorasi yang
perkembangannya berasal dari kesadaran diri
yang akhirnya akan mencapai kesatuan dan
kebebasan yang berasal dari pengetahuan diri
yang sempurna.
Dialektika juga merupakan suatu aktivitas
peningkatan kesadaran diri atas pikiran yang
menempatkan objek-objek yang tampak
independen ke arah rasional.
Teori Konflik
Bagian dari interaksi sosial yang bersifat disosiatif
(oposisi/bertentangan) dan sesuatu yang pada
dasarnya tidak terhindar dalam kehidupan
manusia.
Dalam bahasa latin configere yang berarti saling
memukul. Secara sosiologis yakni suatu proses
sosial antara 2 orang atau lebih dimana salah
satu pihak berusaha menyingkirkan pihak yang
lain dengan menghancurkannya.
Karl Heinrich Marx (1818-1883)
1. Abad ke-19 masyarakat terdiri dari pemilik modal
(borjuis) dan kelas pekerja (proletar)
2. Eksploitasi terus terjadi dengan kesadaran semu
(falseconsiousness) pada kaum proletar, yakni rasa
penyerahan diri, menerima keadaan dan berharap
balasan nanti diakhirat
3. Mark dengan pandangan anti falseconsiousness dinilai
sebagai orang yang tidak tertarik pada agama dan
memandang agama telah dimanfaatkan, dan
mengantarkan manusia kepada halusinasi kosong dan
menyesatkan.
Lanjutan
4. Pemikiran Marx yang sangat radikal dan perubahan
harus menyeluruh, cepat dan kohesif/kekerasan
serta tiba-tiba (lebih dikenal revolusi)
5. Filosof lama hanya menafsirkan apa yang terjadi,
seharusnya merombak masyarakat lama menjadi
masyarakat baru
6. Sumber dari kebobrokan masyarakat liberalisme
dan kapitalisme serta demokrasi. Liberalisme
melahirkan kapitalisme pada bidang politik,
demokrasi pada bidang politik.
Teori Intraksionis Simbolik
George Herbert Mead, Charles Horton, Erving
Goffman,dsb.
Inti dari Teori Interaksionis Simbolik adalah
manusia berinteraksi tidak secara langsung, akan
tetapi melalui simbol-simbol yang sebagian
besar berupa kata-kata, secara lisan maupun
tulisan.
4 Tahap Dasar yang Saling Berkaitan dalam
Teori Interaksionis (George Herbert Mead)
1. Impuls ; makhluk mendapatkan stimulus indrawi
secara langsung, dan melihat reaksi mereka saat
memenuhi kebutuhan. Ex; hewan yang lapar
akan memakan apapun didepannya sedangkan
manusia tidak akan berbuat demikian
2. Persepsi ; cara mencari dan bereaksi terhadap
stimulus yang terkait dengan impuls, cara
memuaskan stimulasi yang ada. Ex; anak SMA
yang sangat lapar tdk akan makan dikelas saat
jam pelajaran, dan akan makan apapun setelah
jam pelajaran selesai.
Lanjutan
3. Manipulasi; setelah implus telah diwujudkan,
sehingga makhluk dapat mengambil tindakan. Ex;
anjing yang lapar memilih makan ditempat
sampah, tidak memiliki kemampuan untuk
memikirkan masa lalu dan masa depan. Berbeda
dengan manusia akan berfikir apa yang dimakan
4. Konsumsi; saat makhluk memuaskan impuls
awal. Ex; anjing akan memakan makannya,
sedangkan manusia akan berfikir tempat untuk
makan kotor, dsb.
Pandangan Mead
Mead menyampaikan tindakan dan respons
manusia dipengaruhi oleh faktor internal
(keadaan makhluk, posisi, status dan peran yang
dimiliki maupun pemikiran) faktor eksternal
(lingkungan, keadaan, norma dan nilai serta
waktu dan tempat dimana terjadi stimulasi).
Teori Pengambilan Peran (Role Taking Theory),
dalam perkembangan seseorang tidak terlepas
dari interaksi yang dilakukan olehnya dengan
orang lain
Cara Menjadi Individu yang Diterima Oleh
Masyarakat Menurut “Mead”
1. Play Stage, tahap individu mulai meniru peran
orang tua atau orang dewasa yang sering
berinteraksi dengan dirinya
2. Game Stage, seorang anak mampu serta
paham apa fungsi peran dan bagaimana ia
harus bertindak ketika memegang peranan
tersebut
3. Generalized Other, tahapan ketika seseorang
telah “memenukan dirinya”.
Central Place Theory
Walter Christaller (1893-1969), teori ini
menyatakan bahwa suatu lokasi dapat melayani
berbagai kebutuhan yang terletak pada suatu
tempat yang disebut “tempat sentral”.
Teori Christaller menyebut sistem keruangan
yang optimum berbentuk heksagonal dengan
pusat kegiatan terdapat ditengah pola, yang
disesuaikan dengan kemampuan melayani
kebutuhan wilayah tersebut.
Bentuk Heksagonal
1. Central Place Theory berlaku apabila suatu wilayah
memiliki karakteristik; a) datar dan tidak berbukit,
b) tingkat dan daya beli penduduk relatif sama, c)
penduduk memiliki kesempatan yang sama untuk
bergerak ke berbagai arah.
2. Central Place Theory menempatkan sebuah kota
atau pusat kota sebagai inti berbagai kegiatan
pelayanan, sementara wilayah luar kota daerah
yang harus dilayani, pusat kecil akan memberikan
penawaran layanan yang terbatas apabila
dibandingkan pusat kota yang lebih besar. Jarak
wilayah yang dilayani juga relatife lebih dekat
dengan luasan yang kecil.
Menurut Cristaller, tidak semua kota dapat
menjadi pusat pelayanan, kota yang menjadi
pusat kota harus mampu menyediakan barang
dan jasa bagi penduduk didaerah dan kawasan
sekitarnya.
Teori Evolusi Kebudayaan
Edward Burnett Tylor (1832-1917), paradigma
Eropa Barat yang memandang gejala-gejala yang
timbul dari alam, masyarakat, kebudayaan yang
ada dalam komunitas manusia dapat dilihat dan
dipikirkan secara rasional.
Pandangan yang menyatakan bahwa ada
kepastian dalam tata tertib perkembangan yang
melintasi sejarah kebudayaan dengan kecepatan
yang pelan tetapi pasti.
3 Tahapan Perkembangan Kebudayaan
Manusia
1. Savagery, manusia hanya bertahan hidup dengan
cara berburu dan meramu dengan menggunakan
perlatan yang mereka ciptakan dari benda yang ada
disekitar mereka
2. Barbarian, manusia mengenal cocok tanam, hidup
menetap, perkembangan peralatan yang terbuat
dari logam
3. Civilization, pengenalan manusia dengan tulisan,
kehidupan perkotaan dengan pengenalan manusia
membangun bangunan-bangunan besar yang belum
ada.
Teori Difusi Kebudayaan
g. Elliot Smith (1871-1937) dan William James
Perry (1887-1949), Kebudayaan dimaknai
dengan persebaran kebudayaan yang
disebabkan adanya migrasi manusia.
Dalam Heliolithic Theory, peradaban-peradaban
besar yang perna ada dimasa lampau
merupakan hasil persebaran yang berasal dari
Mesir.
Persebaran dari titik utama di Mesir ini kemudian
bergerak ke arah timur yang meliputi daerah-
daerah terjauh, seperti India, Indonesia dan
Polenesia hingga mencapai Amerika.
Orang-orang Mesir yang disebut dengan “putra-
putra dewa matahari“ ini melakukan
perpindahan dengan cara menyebar keberbagai
tempat dalam usaha mencari logam mulia dan
batu mulia seperti emas, perak, dan permata.

Anda mungkin juga menyukai