Anda di halaman 1dari 6

Sejarah Perkembangan Sosiologi

Sosiologi termasuk ilmu yang paling muda dibanding dengan ilmu – ilmu sosial yang
ada. Sosiologi bersumber dari filsafat. Filsafat merupakan induk dari ilmu pengetahuan atau
bahasa ilmiahnya disebut dengan “mater scientarium”. Pada zaman itu, filsafat mencakup
semua segala pemikiran mengenai masyaarakat. Seirinng berkembang zaman dan semakin
maju peradaban manusia, berbagai ilmu pengetahuan yang tergabung dengan filsafat
akhirnya memisahkan diri dan berkembang menurut tujuan masing – masing. Ada
astronomi (ilmu tentang bintang – bintang) dan fisika (ilmu tentang alam). Pada abad ke 19
dua ilmu pengetahuan baru muncul, yaitu ilmu pskologi (mempelajari perilaku dan sifat –
sifat manusia) dan ilmu sosiologi (Ilmu yang mempelajari masyarakat). Dengan demikian
timbulah sosiologi, sebagai ilmu pengetahuan yang memisahkan diri dari ilmu
kemsyarakatan lainnya, seperti ekonomi dan sejarah.

Pemikiran terhadap masyarakat lambat laun membentuk sebuah ilmu pengetahuan


yaitu ilmu sosiologi, kejadian ini pertama kali terjadi di benua eropa. Banyak usaha yang
dilakukan oleh manusia, mulai dari ilmiah dan non ilmiah yang membentuk sosilogi sebaga
ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri.

Pada abad ke 19 seorang filsuf bangsa prancis, august comte, menulis beberapa buku
yang berisi pendekatan – pendekatan umum untuk mempelajari masyarakat.. august Comte
berpendapat bahwa ilmu pengetahuan memilki urutan – uruatan tertentu berdasarkan
logika. Oleh sebab itu , August Comte menyarankan agar semua peneltian terhadapa
masyarakat ditngkatkan menjadi ilmu tentang masyarakat yang berdiri sendiri. Jadi bisa
dipastikan sosiologi adalah ilmu pengetahuan kemasyarakatan umum yang merupakan hasil
akhir dari perkmbangan ilmu pengetahuan. Sosiologi lahir pada saat – saat terkahir ilmu
pengetahuan.

Lahirnya Sosiologi tercatat pada tahun 1842, tatkala August Comte menerbitkan
sebuah buku yang berjudul “Posiitve – Philosophy. August Comte mengemukakan hal – hal
yang penting salah satunya adalah hukum kemajuan manusia atau hukum tiga jenjang,
menurut pandangan ini, sejarah akan melewati tiga jenjang, jenjang tersebut adalah:

1. Jenjang teologi
Pada jenjang ini, manusia mencoba menjelaskan gejala disekitarnya dengan mengacu
hal – hal yang bersifat adikodrati atau diluar kodrat alam.
2. Jenjang Metafisika
Pada jenjang ini manusia mengacu pada kekuatan metafisik atau abstrak
3. Jenjang Positif
Jenjang ini menjelaskan gejala alam atau sosial yang mengacu pada deskripsi ilmiah.

Setengah abad setelah Herbert Spencer mengembangkan suatu sitematika penelitian


dalam bukunya yang berjudu Priciples of Sociology, istilah sosiologi menjadi lebih populer.
Berkat jasanya, pada abad ke 20 Sosiologi mengalami perkembangan yang pesat di benua
eropa, terutama di perancis, jerman dan amerika serikat.

Mulai sebab munculnya Sosiologi


Sosiologi lahir pada abad ke 19 di Eropa yang dilatar belakangi perisitiwa Revolusi
Industri di Inggris dan Revolusi Perancis. Istilah sosiologi diperkenalkan oleh seorang filsuf
yaitu august comte yang kelak menjadi bapak Sosiologi.

August Comte hidup di masa revolusi perancis dan periode Napoleon saat itu,
kehidupan sosial yang stabil, ilmu pengetahuan yang modern, serta revolusi industri mulai
menyebabkan tranformasi di tengah eropa.

Sebelum revolusi prancis, perancis menggunakan sistem pemerintahan teokrasi


dengan kasisar sebagai wakil tuhan, hal seperti itu membuat kaisar menggunakan tahtanya
dengan sewenng – wenag. Penjara Bastile yang merupakan simbol kekejaman pemerintahan
lalu dijebol oleh rakyat perancis, karena rakyat perancis sudah mulai bisa berpikir secara
rasional untuk meraih kesejahteraan bersama. Kendati pemerintahan runtuh setelah
revolusi perancis, orang eropa yang pada saat itu sudah mengalami konflik, menurut comte
masih ragu mentepkan perasaan, pikiran dan tindakan apa yang harus dilakukan. Sementara
itu, revolusi inggris membuat orang di sekita industri mengalami peningkatan ekonimi yang
pesat, sementara orang daerah berkekurangan. Comte berpikir bagaimana kesenjangan
tersebut dapat diperkecil dan ditiadakan.

Menurut Comte, banya orang eropa belum percaya diri dalam menetapkan sentimen
dan keyakinan, padahal menurutnya masa revolusi sangat menentukan bagi sejarah
manusia.

Ia pun memutuskan bahwa perlu ada ilmu yang mempelajari tentang masyarakat dan
megarahkan masyarakat. Yaitu sosiologi.

Aliran/Mashab

Aliran klasik

Aliran sosiologi ini muncul pada awal – awal kemunculan ilmu sosiologi. Periode ini
dintandai dengan kemunculan beberapa tokoh sosiologi. Seperti August Comte, Max Weber
dan karl Max.

Ada beberapa 5 teori dalam aliran klasik sosiologi

1. Teori Evolusi
 Dimana sebuah masyarakat akan senantiasan mengalami perubahan di
masyarakat
 Dimana perubahan tersebut senantiasa bergerak maju dan tidak akan
mundur
 Dimana perubahan yang akan dilalui manusia berjalam dalam tiga tahap
perubaan.
 Perubahan tersebut berjalan secara bertahan dan beruntun.
2. Teori struktural dan fungsional
 Setiap masyarakat tersusun atas sistem kecil
 Sistem yang memiliki daya guna bagi masyarakat dan akan bertahan
dengan sendirinya
3. Teori konflik
 Setiap orang memiliki kepentingannya sendiri
 Setiap orang berusaha mewujudkan kepentingannya
 Cara mewujudkannya dengan power atau kekuatan yang dimiliki
4. Teori Interaksionisme Simbolik
 Di masyarakat pasti ada individu yang saling berinteraksi dengan satu
sama lainnya
 Interaksi itu dilakukan dengan simbol (berupa bahasa, budaya dll)
 Simbol tersebut sudah disepakati bersama
5. Teori perubahan sosial
 Setiap individu dalam masyarakat pasti akan melakukan tindakan sosial
 Tindakan sosial tersebut pasti memiliki suatu motif

Aliran sosiologi modern

Aliran sosiologi ini mengacu pada aliran – aliran yang muncul setelah periode awal
perkembangan ilmu sosiologi

Menurut penjelasan Bernard raho dalam buku teori sosiologi modern (2007) ada
beberapa teori aliran sosiologi modern adalah sebagai berikut.

1. Teori Fungsionalisme Struktural


Memandang masyarakat sebagai suatu sistem yang saling berhubungan satu sama
lain. Teori berpendapat bahwa salah satu bagian menjadi tidak berfungsi tanpa ada
hubungan dengan bagian yang lain.
2. Teori konflik
Suatu sistem sosial yang terdiri dari bagian bagian atau komponen komponen yang
memiliki kepentingan yang berbeda beda.
Teori konflik ini dikemukakan oleh karl max, ralf dahrendorf, jonatan turner dan
lewis coser.
3. Teori Interaksionisme
Teori ini pertama kali digunakan oleh Herbert Blumer. Teori ini memusatkan
perhatian pada analisa hubungan antar individu. Setiap individu dinilai bisa
menentukan tindakan/pilihannya sendiri
4. Teori fenomenologi
Teori ini berbandi terbalik dengan teori interaksionisme simbolik. Dalam teori ini,
kenyataan sosial tidak bergantung pada makna yang diberikan oleh individu, tetapi
pada kesadaran subyektif si pelaku atau daya serap pelaku terhadap realitas sosial.
5. Teori etnometodologi
Teori adalah sebuah metode atau cara yang digunakan masyarakat biasa dalam
memaknai dunia sosialya. Hal tersebut seperti, bercerita, percakapan, kegiatan dan
sebagainya. Cara masyarakat memaknai hidupnya hanya dpat dipahami oleh
individu yang hidup di dalam masyarakat tersebut.
6. Sosiologi perilaku
Teori ini melihat aadanya hubungan antara akibat perilaku dari aktor terhadap dan
dampaknya terhadap perilaku aktor berikutnya. Bahwa peristiwa pada masa lalu
akan mempernagruhi perilaku pada masa sekarang.
7. Teori pertukaran sosial
Teori ini berasumsi bahwa semua kontak antar manusia bertolak dari skema
memberi dan mendapatkan kembali jumlah yang sama.
Aliran kritis sosiologi
Aliran yang menekankan penilaian reflektif dan kritik pada masyarakat dan budaya
dengan menerapkan ilmu ilmu sosial dan humaniora.

Aliran post modern sosiologi


Pemahaman teori sosiologi kian berkembang sesuai dengan zaman dan berbagai
masalah di masyarakat itu sendiri. Dalam pemahaman teori ini lebih mendefinisikan
masyarkat post modern sebagai masyarakat konsumeristis.
Ada beberapa teori dalam aliran post modern sosiologi.
1. Teori sosiologi konsumsi
Sebut saja tokoh sosiologi konsumsi yaitu George Ritzer. Dalam setiap
perkembangan teori di masyarakat maupun fenomena sosialnya pasti ada saja
masalahnya.
Contohnya adalah mcdonald dan sarana konsumsi baru
Istilah yang dikenal dengan sebuta mcdonald di era modernitas konsumsi yang
mana akan berujung pada gobalisasi konsumsi.
2. Teori sosiologi gobalisasi
Ritzer berpendapat bahwa golbalisasi memiliki arti yang apa – apa. Maksudnya
kedekatan efektif antara globalisasi dan kehampaan .
Kehampaan disini adalah yang berarti tidak memiliki kandungan apapun.

Ada 4 subtipe dari kehampaan yaitu:


1. Tanpa tempat, contohnya adalah mall yang merupakan struktur hampa dan
mudah dipublikasi
2. Tanpa benda, contohny adalah kartu kredit, tidak dapat dibedakan dan cara
penggunaanya sama.
3. Tanpa orang, contohnya adalah telemarketer yang berinteraksi dengan
pelanggan dengan cara yang sama.
4. Tanpa pelayanan, contohnya adalah ATM

Pertannyaan dan jawaban

1.Apa itu metafisika Menurut Auguste Comte?

Tahap metafisik, terang Comte merupakan tahap transisi dari masyarakat teologis ke positif.
Tahap ini ditandai oleh kepercayaan pada hukum-hukum alam yang dapat ditemukan oleh
akala budi.

2. Apa yang dimaksud "setiap masyarakarat tersusun atas sistem sistem kecil" dalam
struktur fungsional? Teori Fungsionalisme mengajarkan bahwa secara teknis masyarakat
dapat dipahami dengan melihat sifatnya sebagai suatu analisis system sosial, dan subsistem
sosial, dengan pandangan bahwa masyarakat pada hakekatnya tersusun kepada bagian-
bagian secara struktural, dimana dalam masyarakat ini terdapat berbagai sistem-sistem dan
faktor-faktor yang satu sama lain mempunyai peran dan fungsinya masing-masing, saling
berfungsi, dan mendukung dengan tujuan agar masyarakat dapat terus bereksistensi,
dimana tidak ada satu bagian pun dalam masyarakat yang dapat dimengerti tanpa
mengikutsertakan bagian yang lain, dan jika salah satu bagian masyarakat yang berubah
akan terjadi gesekan-gesekan ke bagian lain dari masyarakat ini.

3.Peran tokoh-tokoh sosiologi dalam perkembangan sosiologi?

Auguste Comte berkontribusi pada sistem awal di sosiologi sebagai sebuah ilmu
pengetahuan. Herbert Spencer menjadi tokoh paling pertama yang melihat masyarakat
manusia dalam kacamata evolusi, sehingga menjadi sosiolog evolusioner pertama.

Karl Marx memberikan kita sudut pandang atas hubungan sosial di masyarakat industrial,
masyarakat kapitalis. Dia seolah meminta kita untuk memperhatikan bagaimana hubungan
kelas sosial-ekonomi bisa saling menindas.

Max Weber mendemonstrasikan bagaimana agama berhubungan dengan sistem ekonomi


masyarakat kapitalisme. Selain itu, dia juga menyediakan gambaran atas masyarakat
kapitalisme dan pengaruhnya terhadap kehidupan manusia dengan konsep sangkar besi.

Emile Durkheim memberikan ide yang agaknya berbeda dari tokoh-tokoh sebelumnya:
bahwa masyarakat terikat secara nilai dan norma melalui solidaritas dan kesadaran kolektif.
Ritual menjaga mereka tetap terikat.

Georg Simmel punya kontribusi besar di sosiologi sebagai disiplin yang independen.
Menurutnya, sosiologi perlu fokus mempelajari fenomena mikro.

W. E. B. Du Bois menjadi sosiolog pertama yang mempelajari rasisme secara sistematik dan
melahirkan konsep-konsep penting yang dapat mengilustrasikan pengalaman rasisme.

4.Dimana perubahan yang akan dilalui oleh setiap manusia/masyarakat, berjalan dalam tiga
tahap perubahan?

Tahap teologis adalah tahapan dimana manusia masih beranggapan bahwa semua benda di
dunia ini memiliki kekuatan supranatural.

Tahap metafisik adalah tahap di mana manusia mulai menggunakan nalarnya meskipun


belum sempurna. Pada masa ini, manusia mulai berpikir bahwa suatu fenomena terjadi
karena kehendak alam, tidak lagi berdasarkan dewa-dewa.

Tahap positif merupakan tahap paling tinngi, penjelasan alam maupun sosial dilakukan
dengan mengacu pada deskripsi ilmiah atau hukum-hukum ilmiah. Di tahap ini manusia
mulai mencari dan menemukan hubungan yang seragam dalam gejala atau fenomena yang
ada di sekitarnya.

5.Apa yang mendasari agust Comte mempelajari sosiologi dan bagaimana mana
perkembangan nya pada masa itu?

Yang melatar belakangi pemikiran Agus Comte sehingga mencetuskan ilmu sosiologi adalah
terjadinya revolusi di perancis yang melahirkan perubahan yang besar-besaran di segala
aspek kehidupan di kerajaan perancis waktu itu.

Comte membagi 3 tahap perkembangan yaitu: Tahap pertama: Tahap Teologis atau fiktif.
Tahap kedua: Tahap metafisika. Tahap ketiga: Tahap terakhir perkembangan manusia.

Anda mungkin juga menyukai