Anda di halaman 1dari 10

Kurikulum Merdeka

Sosiologi
Fase E Kelas 10

Sosiologi Sebagai Ilmu


Sejarah dan Tokoh Perintis Sosiologi

• Memahami perkembangan sosiologi sebagai ilmu pengetahuan dan teori


pemikiran para perintis sosiologi.
• Mengamati perbedaan teori sosiologi dalam melihat masyarakat.
Perkembangan Sosiologi

Pernahkah kalian memiliki pengalaman berkonflik atau pertentangan dengan teman sebaya?
Pernahkah mendapatkan bantuan dari orang lain saat membutuhkan sesuatu? Dari dua
pertanyaan tersebut, coba renungkan bagaimana kita hidup dan bagaimana kita belajar selama
ini sehingga kita bisa memiliki kemampuan adaptasi yang baik. Tentunya dengan bantuan
sesama manusia lain, bukan?

Manusia akan selalu membutuhkan orang lain untuk menopang hidupnya. Manusia juga
memiliki naluri untuk berinteraksi dengan manusia lain. Mulai dari keluarga hingga masyarakat.
Pada awalnya, hubungan sosial yang terjalin ini, tidak disadari oleh masyarakat karena bersifat
naluriah. Namun dengan perkembangan ilmu pengetahuan, hubungan sosial ini dapat dipelajari
secara sistematis dan disebut sebagai sosiologi.

Secara etimologis, sosiologi diambil dari 2 suku kata yaitu Socius (Latin) yang artinya teman,
dan Logos (Yunani) yang artinya pembicaraan atau perkataan. Sosiologi sendiri pertama kali
lahir dalam sebuah buku yang ditulis oleh Auguste Comte yang berjudul Course De Philosophie
pada abad ke 19. Saat ia menulis buku ini, terjadi perubahan sosial di Prancis, yaitu revolusi
politik yang mengakibatkan perubahan besar-besaran dalam tatanan pemerintahan yang cukup
berpengaruh dalam munculnya ilmu sosiologi.

Perkembangan sosiologi makin pesat karena di Benua Eropa pada saat itu banyak sekali
perubahan sosial. Selain revolusi politik di Prancis, berkembangnya ilmu pengetahuan yang
akhirnya berpengaruh pada berubahnya pola ekonomi agraris menjadi industri dan dengan
ditemukannya penemuan baru yaitu mesin uap oleh James Watt, menjadi titik balik revolusi
industri yang besar dan mengubah pola kehidupan masyarakat pada saat itu. Kemudian revolusi
industri tersebut memunculkan dua golongan kelas yang berbeda, yaitu kelas borjuis yang
menjadi latar belakang munculnya kapitalisme dalam pola pengelolaan aset dan kelas buruh
yang terdiri dari masyarakat pekerja yang berada pada level bawah dan memiliki pendapatan
kecil.

Pada kondisi yang tidak stabil ini, akhirnya masyarakat ekonomi bawah membuat gerakan
radikal atau yang terkenal adalah gerakan buruh untuk memperjuangkan kesejahteraannya dan
fenomena ini menjadi kajian sosiologi yang saat itu sudah mulai berkembang. Tokoh sosiologi
yang mengkaji fenomena ini antara lain Karl Marx, Emile Durkheim, hingga Max Weber.

Kemunculan revolusi industri dan kapitalisme yang sangat pesat tersebut banyak mendapatkan
pertentangan terutama bagi masyarakat buruh/ekonomi bawah sehingga muncul paham
sosialisme. Paham ini mencoba untuk mewujudkan kesetaraan atau masyarakat tanpa kelas
serta segala hal yang terkait dengan produksi dan paham feminisme sebagai salah satu penanda

Sejarah dan Tokoh Perintis Sosiologi 2


penolakan terhadap paham kapitalisme yang berkembang. Selain itu, munculnya paham
kapitalisme dalam revolusi industri juga berpengaruh besar pada perkembangan agama hingga
salah satu tokoh sosiologi yang bernama Max Weber mengkaji secara keilmuan dalam bukunya
The Protestant Ethic and The Spirit Capitalism dan menjelma menjadi gerakan sosial agama dalam
kapitalisme.

Mengenal Teori para Perintis Sosiologi

Selanjutnya, mari mempelajari sosiologi melalui sumbangan pemikiran para tokoh sosiologi
terdahulu sebagai peletak dasar ilmu sosiologi, antara lain Auguste Comte, Karl Marx, Emile
Durkheim, Herbert Spencer, dan Max Weber.

Sumber: www.goodreads.com/book/show/55814996-kisah-sosiologi-pemikiran-yang-mengubah-dunia-dan-relasi-manusia

1 Auguste Comte

Sumber: en.wikipedia.org/wiki/Auguste_Comte

Auguste Comte dikenal sebagai Bapak Sosiologi Dunia karena sumbangan pemikirannya
dan sebagai yang pertama mencetuskan kata sosiologi. Salah satu buah pemikirannya
adalah mengenai Hukum Tiga Tahap Perkembangan Intelektual.

Sejarah dan Tokoh Perintis Sosiologi 3


a. Tahap Teologi
Tahap perkembangan manusia didasarkan oleh ajaran agama atau teologi. Pada tahap
ini, masyarakat meyakini gejala-gejala yang ada di sekitarnya merupakan kehendak
Tuhan atau konsep dewa.
b. Tahap Metafisik
Tahap pola pikir masyarakat sudah menunjukkan perkembangan, ditandai dengan
dimasukkannya unsur-unsur lain seperti hukum alam, kodrat, maupun konsep abstrak
dalam mengkaji gejala yang ada di sekitarnya.
c. Tahap Positif
Tahap ini adalah tahap tertinggi dalam perkembangan pola pikir manusia.Pada tahap
ini, pola pikir dalam mengkaji gejala-gejala yang terjadi, didasarkan oleh pola pikir
ilmiah sesuai dengan ilmu pengetahuan dan pemikiran yang logis serta empiris.

SUPER (Solusi Quipper)

Hukum Tiga Tahap

TeMaTif

Teologi MetAfisik posiTif

2 Karl Marx

Karl Marx merupakan salah satu tokoh sosiologi yang terkenal dengan teori konflik. Teori
tersebut dilatarbelakangi oleh munculnya paham kapitalisme setelah adanya revolusi
industri. Karl Marx melihat bahwa dengan adanya sistem kapitalisme menimbulkan
adanya dua kelas sosial yaitu borjuis dan proletar. Dengan demikian, akan selalu terjadi
konflik kepentingan antara keduanya. Kepentingan kaum borjuis adalah memiliki
alat-alat produksi dan melakukan eksploitasi terhadap kaum yang tidak memiliki alat
produksi dengan tujuan akhir adalah keuntungan yang sebanyak-banyaknya. Di sisi yang
berlawanan, terdapat kaum proletar yang tidak memiliki alat produksi, tetapi memiliki
tujuan akhir, meningkatkan kesejahteraannya. Menurut Karl Marx, akan ada saatnya nanti
kaum proletar bersatu dan melakukan gerakan sosial untuk melawan kaum borjuis dan
dapat mewujudkan sebuah masyarakat tanpa kelas dan tanpa konflik.

3 Emile Durkheim

Emile Durkheim merupakan salah satu tokoh sosiologi yang membuka fakultas sosiologi
pertama di sebuah universitas di Eropa pada 1895. Ia juga berhasil membuat buku yang

Sejarah dan Tokoh Perintis Sosiologi 4


berjudul The Division of Labour in Society yang berisi tentang hubungan dinamis antara
mesin, modal, dan tenaga kerja yang memunculkan sistem pembagian kerja dalam bentuk
spesialisasi tertentu. Latar belakang inilah yang kemudian menjadi dasar untuk mengetahui
peran pembagian kerja di berbagai bidang budaya, baik itu bidang kesenian, politik, dan
bidang ekonomi.

Dalam sistem pembagian kerja tersebut, muncul solidaritas yang terbentuk sebagai hasil
dari hubungan manusia. Menurut Emile Durkheim, solidaritas tersebut dibagi menjadi dua,
solidaritas mekanik dan solidaritas organik. Perbedaan mendasar dari kedua solidaritas
tersebut adalah kesadaran dalam membentuk sebuah sistem kerja. Solidaritas mekanik
terbentuk atas kesadaran kolektif atau kebersamaan yang berasal dari hati nurani dan
bersifat homogen. Solidaritas organik merupakan perkembangan dari solidaritas mekanik
yang sudah terdapat diferensiasi dan spesialisasi antara satu unsur sosial dengan unsur
yang lain dan saling menciptakan ketergantungan. Solidaritas organik dapat dianalogikan
seperti sistem perkembangan organisme. Dalam organisme tersebut terdapat unsur-unsur
yang saling terkait dan membentuk sistem yang terpadu.

4 Herbert Spencer

Tokoh sosiologi ini terkenal dengan teori evolusi sosial pada abad ke 19. Pemikiran Herbert
Spencer dipengaruhi oleh teori evolusi makhluk hidup yang dicetuskan Darwin. Spencer
dipengaruhi oleh teori evolusi makhluk hidup yang dicetuskan oleh Darwin. Ia melihat
adanya persamaan antara evolusi biologis dan evolusi sosial, seleksi alam, yang kuat maka
akan bertahan. Herbert Spencer menjelaskan bahwa orang-orang yang akan bertahan
hidup adalah orang-orang yang bergairah, cakap, dan adaptif, sedangkan orang-orang
malas akan tersisih. Dalam hal ini, Herbert Spencer juga menjelaskan bahwa dibutuhkan
masyarakat untuk bertahan hidup karena bila individu berdiri sendiri tanpa masyarakat,
dia tidak akan bertahan. Cara pandang teori evolusi sosial lebih kepada mengidentifikasi
individu yang berkembang menjadi kelompok dan masyarakat.

Herbert Spencer mencoba memahami masyarakat dengan menggunakan analogi sistem


tubuh. Dalam tubuh terdapat banyak unsur yang saling berkaitan dan membentuk sistem
kerja, begitu juga dengan masyarakat. Menurut Herbert Spencer, di dalam masyarakat
terdapat unsur-unsur yang membentuk sistem kerja dan saling menopang. Apabila salah
satu unsur dalam masyarakat tidak berfungsi sebagaimana mestinya, akan memengaruhi
sistem sosial yang ada di masyarakat tersebut.

5 Max Weber

Max Weber adalah sosiolog asal Jerman. Ia memberikan kontribusinya dalam ilmu sosiologi
klasik mengenai tindakan manusia yang diakibatkan dalam hubungan sosial. Dengan

Sejarah dan Tokoh Perintis Sosiologi 5


sosiologi, Max Weber mencoba memahami serta menjelaskan kehidupan masyarakat
melalui tindakan-tindakan yang dihasilkan dari pemahaman interpretatif (verstehen), yaitu
pemahaman yang dihasilkan dari pola pikir dan kemauan individu yang ada di dalamnya.

Sosiologi di Indonesia

Menurut Soerjono Soekanto, dalam bukunya Sosiologi suatu Pengantar, perkembangan sosiologi
tidak lepas dari KGPAA Mangkunegara IV dalam karya sastranya yang berjudul Serat Wulangreh.
Pada karya sastra ini terdapat pokok bahasan sosiologi salah satunya adalah pola hubungan
antarmasyarakat dengan lapisan sosial yang berbeda (feudalism).

Ilmu sosiologi juga ditemukan di Gerakan Pendidikan Indonesia yang dipelopori oleh Ki Hajar
Dewantara yang memasukkan unsur pendidikan dalam tiga pilar: keluarga, sekolah, dan
masyarakat.

Perkembangan sosiologi dalam dunia pendidikan secara resmi diselenggarakan pertama kali
di Sekolah Tinggi Hukum (Rechtshogeschool) di Jakarta. Ilmu sosiologi dikenalkan sebagai ilmu
pelengkap dalam mempelajari ilmu hukum dan penerapannya di masyarakat.

Pascaperang dunia kedua, Soekanto menjelaskan mengenai perkembangan sosiologi di


Indonesia dalam beberapa bagian berikut.
1. Kuliah perdana sosiologi di Akademi Ilmu Politik Yogyakarta oleh sarjana sosiologi Indonesia
Soenario Kolopaking tahun 1948.
2. Banyak literatur sosiologi yang diterbitkan dan menjadi buku kajian tentang masyarakat
salah satunya sosiologi Indonesia oleh Djody Gondokusumo.
3. Pesatnya arus globalisasi juga memengaruhi perkembangan sosiologi, salah satunya adalah
program beasiswa untuk anak bangsa ke luar negeri.

Aktivitas, yuk!

Setelah memahami konsep dasar tentang sosiologi sebagai ilmu pengetahuan


dan teori pemikiran perintis sosiologi, mari bersama-sama kita mencoba
melakukan identifikasi fenomena sosial yang ada di masyarakat dengan
menggunakan cara pandang teori para perintis sosiologi agar menguatkan
pemahaman kalian tentang konsep tersebut.

Sejarah dan Tokoh Perintis Sosiologi 6


Suku Badui

Sumber: https://chatnews.id/read/melihat-tradisi-adat-ngaseuk-suku-baduy-luar

Suku Badui adalah salah satu suku bangsa yang ada di Indonesia yang
terletak di Provinsi Banten. Suku Badui terkenal unik karena tetap
konsisten dari generasi ke generasi untuk memegang adat istiadatnya,
terutama suku Badui dalam. Salah satu norma yang harus dipatuhi dalam
masyarakat mereka adalah para wisatawan domestik tidak diperkenankan
mengambil foto kegiatan mereka, para wisatawan hanya diperkenankan
menggambar sketsa aktivitas. Keunikan lain yang ditemukan di suku Badui
antara lain sebagai berikut.
1. Sifat gotong royong yang tinggi terutama dalam mata pencaharian.
Mereka secara bersama-sama menentukan ladang untuk ditanami
atau penganut sistem ladang terbuka dan konsisten dalam bidang
pertanian.
2. Sistem teknologi menggunakan teknologi sederhana yang merupakan
teknologi yang dari turun temurun dan berpedoman pada pengetahuan
terhadap alam.
3. Sistem politik yang masih sederhana, dipimpin oleh seorang kepala
suku yang dijalankan dengan sistem kekeluargaan.

Sejarah dan Tokoh Perintis Sosiologi 7


Sistem Organisasi Sekolah

Sumber: https://www.portalbelajar.com/2021/09/7-fungsi-sistem-informasi-manajemen.html

Dalam mencapai tujuannya, yaitu mencapai proses penyelenggaraan


pendidikan secara maksimal, sekolah memiliki banyak unsur yang saling
berkaitan. Masing-masing unsur memiliki peran yang berbeda-beda dan
membentuk pola yang tersistematis. Beberapa unsur yang dapat dijelaskan
antara lain sebagai berikut.
1. Kepala sekolah, bertugas mengkoordinir dan melakukan kontrol pada
tiap unsur agar berjalan sesuai dengan status dan perannya.
2. Tata usaha, bertugas untuk menyelenggarakan sistem administratif
yang terdapat di sekolah.
3. Bagian operasional, bertugas menyelesaikan segala hal terkait teknis
dalam proses penyelenggaraan pendidikan di sekolah.
4. Guru, bertugas menyampaikan pembelajaran pada peserta didik.
5. Siswa, bertugas menerima pembelajaran dari guru dan mengaplikasikan
keilmuan tersebut di masyarakat.

Masyarakat Suku Masyarakat Sekolah


Badui
Pembagian kerja
Variasi kerja
Sifat solidaritas
Kesimpulan

Pada kedua artikel dapat kita temukan ciri-ciri solidaritas yang terbentuk di
masyarakat, bukan? Mari kita identifikasi bersama perbedaanya.

Sejarah dan Tokoh Perintis Sosiologi 8


a. Suku Badui
• Berpegang teguh pada adat istiadat
• Sistem gotong royong
• Sistem mata pencaharian homogen
• Sistem politik berdasarkan kekeluargaan
Berdasarkan ciri-ciri tersebut, mari bersama-sama kita simpulkan solidaritas
yang terbentuk. Solidaritas yang terbentuk dalam hubungan sosial dalam
masyarakat Badui adalah solidaritas mekanik. Ciri-ciri solidaritas mekanik
terdapat di pola hubungan masyarakat Badui yang bersifat homogen dalam
hal pekerjaan serta kesadaran kolektif akan kebersamaan.

b. Sistem Organisasi Sekolah


• Terdapat variasi pekerjaan (heterogen)
• Tersistematis dan terstruktur
• Terdapat pembagian peran dan status
• Menciptakan ketergantungan antar-unsur yang ada
Berdasarkan ciri-ciri yang terdapat pada contoh masyarakat sekolah, dapat
disimpulkan bahwa solidaritas yang terbentuk adalah solidaritas organik.
Beberapa cirinya, yaitu variasi spesialisasi pekerjaan, unsur-unsur yang
membentuk sistem sosial, dan saling ketergantungan antar-unsur sosial.

Ingat, yuk!

Ciri solidaritas mekanik adalah jenis pekerjaan homogen dan kebersamaan


yang tinggi, sedangkan solidaritas organik adalah jenis pekerjaan heterogen dan
individualis.

Setelah kalian isi tabel perbedaan antara solidaritas mekanik dan organik, cobalah jawab
pertanyaan di bawah ini.
1. Jelaskan perbedaan solidaritas mekanik dan organik yang ditemukan di masyarakat
secara umum.
2. Bagaimana solidaritas yang terbentuk dalam masyarakat kota? Sebutkan alasannya.
3. Bagaimana dampak yang terjadi pada masyarakat berdasarkan solidaritas yang
terbentuk?

Sejarah dan Tokoh Perintis Sosiologi 9


Ayo, Berlatih!

Untuk mengetahui sejauh mana pemahaman kalian mengenai teori-teori yang


dikemukakan oleh founding father sosiologi coba kerjakan soal berikut.
1. Buatlah tabel perbedaan antara teori evolusi sosial yang dikemukakan
oleh Herbert Spencer dengan teori hukum perkembangan intelektual yang
dikemukakan oleh Auguste Comte.
2. Sebutkan minimal tiga kekuatan yang memengaruhi perkembangan ilmu
sosiologi.

Saatnya Refleksi

No. Refleksi Ya Tidak

1. Saya memahami perkembangan Ilmu


sosiologi.
2. Saya memahami latar belakang kekuatan
sosial yang berpengaruh dalam munculnya
ilmu sosiologi.
3. Saya memahami perbedaan pemikiran
tokoh sosiologi dengan teorinya dalam
mengkaji masyarakat saat ini.
4. Berdasarkan pemahaman konsep
yang sudah saya pelajari, saya mampu
menganalisis gejala sosial yang ada di
masyarakat.

Sejarah dan Tokoh Perintis Sosiologi 10

Anda mungkin juga menyukai