Selain dua tokoh diatas, Inkeles (1965) melihat sosiologi mempunyai tiga
pokok bahasan yang khas yaitu, hubungan sosial, institusi, dan masyarakat. Sistem
kompleks hubungan sosial membentuk institusi. Menurut Inkeles sosiologi
tidak hanya membahas bagian-bagian tertentu masyarakat melainkan dapat pula
mempelajari masyarakat itu sendiri sebagai satuan analisa.
Metode sosiologi adalah sebuah prosedur ilmiah yang dilakukan para ahli
sosiologi untuk dapat melakukan penelitian sosial dan menemukan fakta-fakta
baru mengenai gejala sosial serta pemecahan masalah dalam kehidupan sosial
yang dapat menambah pemahaman mengenai sosiologi. Ciri metode sosiologi
yaitu, ada permasalahan yang dikaji atau diteliti, ada hipotesa (kesimpulan yang
bersifat sementara, yang harus dibuktikan terlebih dulu kebenarannya), dan ada
usulan mengenai penyelesaian permasalahan.
a. Metode Survai yang dirintis oleh Samuel A Stouffer dan Paul F. Lazarsfeld,
yang menggunakan pertanyaan tertutup (Optional Questionares) dan
pertanyaan terbuka. Metode ini mirip dengan sensus, tetapi subjek dari survai
merupakan contoh dari suatu populasi saja yang dipilih secara acak atau
dengan teknik penarikan lain.
b. Metode pengamatan yang secara langsung peneliti dapat mengamati perilaku
para subjek penelitiannya. Terdapat empat macam jenis pengamatan yaitu,
Complete participation/Participant observation, Participant as observer,
Observer as participant, dan Complete observer.
c. Metode historis (riwayat hidup) yang menganalisis peristiwa-peristiwa di
masa lalu untuk merumuskan prinsip-prinsip umum.
d. Metode komparatif (Analisa isi) yang membandingkan satu hasil
survai/pengamatan dengan hasil lainnya.
e. Metode studi kasus adalah pengamatan (participant observe technique),
wawancara (interview), dan survai secara langsung yang dilakukan oleh
peneliti.
f. Eksperimen adalah metode yang banyak dipakai pada penelitian ilmu
psikologi. Dalam Sosiologi eksperimen juga digunakan untuk meneliti reaksi
dari perlakuan beberapa individu yang diberi perlakuan khusus maupun
individu lain yang tidak diberi perlakuan khusus.
g. Metode deduktif yang dimulai dari hal-hal yang berlaku umum untuk
menarik simpulan yang bersifat khusus.
h. Metode induktif yang mempelajari suatu gejala khusus untuk mendapatkan
simpulan yang bersifat umum.
i. Metode empiris yang mengutamakan keadaan nyata di dalam masyarakat.
j. Metode rasional yang mengutamakan penalaran dan logika akal sehat untuk
mencapai pengertian tentang masalah kemasyarakatan.
k. Metode fungsional yang dipergunakan untuk menilai kegunaan lembaga-
lembaga sosial masyarakat dan struktur sosial masyarakat.
IV. SOSIALISASI
V. INTERAKSI SOSIAL