Anda di halaman 1dari 10

Pertemuan 5

Indikator pencapaian kompetensi


3.1.8 Membandingkan metode dan teknik dalam sosiologi
3.1.9 Menguraikan perspektif sosiologi
4.1.8 Membedakan metode dan teknik dalam sosiologi
4.1.9 menanggapi perspektif sosiologi

Materi Ajar

Metode-Metode penelitan Sosiologi :


Dalam sosiologi terdapat dua metode penelitian yang umum yakni ;

1. Metode Kualitatif
Metode ini mengutamakan cara kerja dengan mendeskripsikan hasil penelitian berdasarkan
penilaian-penilaian terhadap data yang diperoleh. Metode ini dipakai apabila data hasil
penelitian tidak dapat diukur dengan angka.
Menurut Soerjono ada bebrapa metode yang termasuk dalam metode kualitatif yakni ;
o Metode historis (Menganalisis peristiwa masa silam untuk merumuskan prinsip umum)
o Metode komparatif ( membandingan bermacam-macam masyarakat dengan
bidang-bidangnya
untuk memperoleh persaman dan perbedaan prilaku masyarakat)
o Metode studi kasus (Mengamati tentang keadaan suatu masyarakat / kelompok / lemaga
ataupun individu

2. Metode kuantitatif
Metode ini mengutamakan keterangan berdasrkan angka-angka atau gejala-gejala yang diukur
dengan skala, indeks, tabel atau uji statistik
Menurut Paul B Horton terdapat 3 teknik riset yakni :
a. Study cross-sectinal Yaitu pengamatan yang meliputi daerah yang luas dalam jangka waktu
tertentu
b. Longitudinal yaitu study yang berlangsung sepanjang waktuyang menggambarkan
kecensrungan pengamatan sebelum dan sesudah.
c. Eksperimen
1. Eksperimen laboratorium yaitu subjek dikumpulkan dalam suatu tempat dan diberi
pengalaman sesuai dengan yang diinginkan peneliti
2.Eksperimen lapangan yaitupengamatan dilakukan diluar dengan memberikan pengalaman
baru pada objek secara umum

Perspektif Sosiologi

1. Pengertian
Perspektif merupakan suatu kumpulan asumsi maupun keyakinan tentang suatu hal, dengan
perspektif orang akan memandang suatu hal berdasarkan cara-cara tertentu. Perspektif adalah
kerangka kerja konseptual, sekumpulan asumsi, nilai, gagasan yang mempengaruhi perspektif
manusia sehingga menghasilkan tindakan dalam suatu konteks situasi tertentu. Perspektif
membimbing setiap orang untuk menentukan bagian yang relevan dengan fenomena yang
terpilih dari konsep-konsep tertentu untuk dipandang secara rasional.
Perspektif sosiologi menekankan pada konteks sosial dalam mana manusia hidup. Perspektif
sosiologi mengkaji bagaimana konteks tersebut mempengaruhi kehidupan manusia. Perspektif
sosiologi merupakan pola pengamatan ilmu sosiologi dalam mengkaji tentang kehidupan
masyarakat dengan segala aspek atau proses sosial kehidupan di dalamnya. Inti dari perspektif
sosiologi adalah pertanyaan bagaimana kelompok mempengaruhi manusia, khususnya
bagaimana manusia dipengaruhi masyarakatnya.

Pada perkembangannya terdapat empat perspektif dalam sosiologi, yaitu perspektif


evolusionis, perspektif interaksionis, perspektif fungsionalis dan perspektif konflik.

1) Perspektif Evolusionis
Merupakan Perspektif teoretis yang paling awal dalam sosiologi Perspektif ini didasarkan
pada karya Auguste Comte (1798-1857) dan Herbert Spencer (1820-1903)

Perspektif ini memberikan keterangan tentang bagaimana masyarakat manusia


berkembang dan tumbuh, yang menitikberatkan pada pola perubahan masyarakat dalam
kehidupannya.

Para sosiolog yang memakai perspektif evolusionis, mencari pola perubahan dan
perkembangan yang muncul dalam masyarakat yang berbeda, untuk mengetahui apakah
ada urutan umum yang dapat ditemukan. Contoh : Apakah faham komunis Cina akan
berkembang sama seperti faham komunis Rusia yang memperoleh kekuasaan tiga dasa
warsa lebih dulu; Apakah pengaruh proses industrialisasi terhadap keluarga di negara
berkembang sama dengan yang ditemukan di negara Barat.

2) Perspektif Interaksionis
Perspektif ini tidak menyarankan teori-teori besar tentang masyarakat karena istilah
“masyarakat”, “negara”, dan “lembaga masyarakat” adalah abstraksi konseptual saja,
yang dapat ditelaah secara langsung hanyalah orang-orang dan interaksinya saja.

Para ahli interaksi simbolik seperti G.H. Mead (1863-1931) dan C.H. Cooley (1846-1929)
memusatkan perhatiannya terhadap interaksi antara individu dan kelompok.
Mereka menemukan, bahwa orang-orang berinteraksi terutama dengan menggunakan
simbol-simbol yang mencakup tanda, isyarat, dan yang paling penting, melalui kata-kata
tulisan dan lisan. Suatu kata tidak memiliki makna yang melekat dalam kata itu sendiri,
melainkan hanyalah suatu bunyi, dan baru akan memiliki makna bila orang sependapat
bahwa bunyi tersebut memiliki suatu arti khusus.

3) Perspektif Fungsionalis
Dalam Perspektif ini, suatu masyarakat dilihat sebagai suatu jaringan kelompok yang
bekerjasama secara terorganisasi yang berkerja dalam suatu cara yang agak teratur
menurut seperangkat peraturan dan nilai yang dianut oleh sebagian besar masyarakat
tersebut. Masyarakat dipandang sebagai suatu sistem yang stabil dengan suatu
kecenderungan ke arah keseimbangan, yaitu suatu kecenderungan untuk mempertahankan
sistem kerja yang selaras
dan seimbang.

Dalam pengembangannya Perspektif fungsionalis menekankan pada empat sebagai berikut


: – Masyarakat tidak bisa hidup kecuali anggota-anggotanya mempunyai persamaan
Persepsi, sikap, dan nilai.
– Setiap bagian mempunyai kontribusi pada keseluruhan.
– Masing-masing bagian terintegrasi satu sama lain dan saling memberi dukungan.
– Masing-masing memberi kekuatan sehingga keseluruhan masyarakat menjadi stabil.

4) Perspektif Konflik

Perspektif konflik secara luas terutama didasarkan pada karya Karl Marx (1818-1883),
yang melihat pertentangan dan eksploitasi kelas sebagai penggerak utama
kekuatan-kekuatan dalam sejarah.
Wright Mills (1956-1959), Lewis Coser (1956), Aron (1957), Dahrendorf (1959, 1964),
Chambliss (1973), dan Collines (1975): Bilamana, para fungsionalis melihat keadaan
normal masyarakat sebagai suatu keseimbangan yang mantap, maka para teoretisi konflik
melihat masyarakat sebagai berada dalam konflik yang terus-menerus di antara kelompok
dan kelas.

Berbagai perspektif digunakan dalam sosiologi. Masing-masing memandang masyarakat dari


persepsi yang berbeda. Namun, pada dasarnya setiap perspektif sampai tingkat tertentu
digunakan oleh kebanyakan sosiolog dan diperlukan untuk memperoleh pengertian yang
menyeluruh tentang suatu masyarakat.

Tambahan Materi sekolah Pengerak


Sosiologi Sebagai Ilmu yang Berparadigma Ganda
Seorang sosiolog berkebangsaan Amerika Serikat, George Ritzer, pada tahun 1975
menuliskan sebuah buku yang berjudul Sosiology: A Multiple Paradigm Science. Berdasarkan
pemikiran Ritzer dalam buku tersebut dijelaskan bahwa sosiologi sebagai ilmu pengetahuan
memiliki dan menggunakan berbagai paradigma (kerangka atau cara berpikir) yang melahirkan
banyak perspektif dan teori untuk menganalisis berbagai kajian sosiologi dalam rangka
membantu memahami kehidupan sosial. Melalui berbagai teori tersebut kalian dapat memilih
teori yang sesuai untuk menjelaskan minat kajian yang ingin dipelajari. Hal ini tentu berdampak
pada perbedaan pandangan yang beragam. Contohnya tugas kalian sebelumnya yang mengkaji
masyarakat berdasarkan teori konlik dan teori fungsionalisme struktural. Selanjutnya, Ritzer
(1975) membagi tiga paradigma utama yang berasal dari berbagai gagasan para sosiolog, ilsuf
dan ilmuwan sosial sebagai berikut:

1. Paradigma Fakta Sosial


Paradigma fakta sosial dipengaruhi oleh para sosiolog seperti Emile Durkheim, Karl Marx,
Talcott Parsons dan masih banyak lagi. Menurut paradigma ini, fokus kajian sosiologi adalah
fakta sosial, baik dalam bentuk bendawi (ragawi, material) maupun tidak berbenda
(non-material) seperti ide ataupun gagasan. Berdasarkan paradigma ini norma, aturan,
pemerintahan, peran sosial, status sosial, kelas sosial merupakan fakta sosial. Berbagai teori
sosiologi lahir dari paradigma ini seperti teori fungsionalisme struktural, teori konlik, teori
sistem dan teori sosiologi makro. Salah satu contoh pendekatan dengan paradigma fakta sosial
adalah perilaku individu dibentuk dan dikendalikan oleh berbagai norma dan aturan sosial.
1. Paradigma Deifnisi sosial
Paradigma deinisi sosial dipengaruhi oleh para sosiolog seperti Max Weber, George
Herbert Mead, Herbert Blumer dan masih banyak lagi. Beberapa teori utama yang lahir dari
paradigma ini adalah interaksionisme simbolik, tindakan sosial dan fenomenologi.
Paradigma deinisi sosial menurut Max Weber, berusaha memahami dan menafsirkan mengapa
individu melakukan tindakan sosial dan makna dari tindakan tersebut. Selanjutnya
interaksionisme simbolik adalah teori yang dikembangkan oleh George Herbert Mead pada
tahun 1863-1931. Teori interaksionisme simbolik menjelaskan tentang makna dan simbol
dalam interaksi sosial yang dilekatkan individu pada lingkungannya. Dalam melakukan tindakan
sosial, individu memiliki berbagai motif yang dilakukan berdasarkan keyakinan individu sebagai
bagian dari pemaknaan individu atas situasi dan kondisi suatu masyarakat. Sebagai contoh,
kalian memakai pakaian, jaket, sepatu, atau aksesoris lainnya yang menunjukkan suatu merek
tertentu ketika bermain dengan teman.
Hal ini menunjukkan bahwa kalian memiliki motivasi tertentu ketika memakai barang
bermerek, misalnya bermaksud menunjukkan simbol, status sosial, dan selalu mengikuti tren
yang kekinian. Fenomenologi sebagai salah satu teori dalam paradigma ini menjelaskan
bagaimana individu membangun makna dan konsep ketika individu berhubungan dengan
individu lain. Berdasarkan teori ini, individu memaknai pengalamannya dan mencoba
memahami dunia berdasarkan pengalamannya.
Teori ini banyak dikembangkan oleh para sosiolog seperti Edmund Husserl, Alfred Schutz
dan Peter. L Berger dan masih banyak lagi. Sebagai salah satu metode penelitian, fenomenologi
bertujuan untuk mendapatkan data berdasarkan pengalaman-pengalaman individu dalam
kehidupan sehari-harinya. Sebagai contoh penerapan fenomenologi dalam menganalisis gejala
sosial adalah; kalian melakukan penelitian tentang adanya pengalaman kelompok minoritas
yang mendapatkan diskriminasi sosial.
Bagaimana bentuk diskriminasi sosial yang mereka alami? Kalian akan menggali sebanyak
mungkin informasi dari pengalaman kelompok minoritas ketika berada dalam suatu kelompok
sosial yang berbeda dengan mereka. Pengalaman-pengalaman mereka akan menjadi data
penting bagi penelitian kalian. Penekanan utama dari paradigma deinisi sosial adalah individu
sebagai subjek dan memahami dari sudut pandang subjek. Bagi penganut paradigma deinisi
sosial, subjek masih punya kesempatan untuk berkreasi dan otonom. Individu tidak dipandang
sebagai subjek yang selalu dikontrol sepenuhnya oleh norma dan aturan sosial. Hal inilah yang
membedakan dengan paradigma fakta sosial yang selalu menekankan norma dan aturan sosial
yang dianggap mampu menguasai individu ketika hidup bermasyarakat.

2. Paradigma Perilaku sosial


Berbeda dari dua paradigma sebelumnya, paradigma perilaku sosial menekankan kajiannya
pada proses individu dalam melakukan hubungan sosial di lingkungannya. Cara individu
beradaptasi dalam proses interaksi sehingga memengaruhi perilaku sosial menjadi penekanan
pada paradigma ini. Paradigma perilaku sosial dipengaruhi oleh sosiolog B. F Skiner, George
Hoffman dan masih banyak lagi. Terdapat dua teori yang berpengaruh pada paradigma ini yaitu
teori perilaku sosiologi dan teori exchange (pertukaran).
Menurut Skiner, manusia bergerak dan berperilaku sebagai reaksi atas rangsangan dari
lingkungannya. Rangsangan akan memengaruhi perilaku individu. Sebagai contoh, dalam teori
perilaku sosiologi, seorang pelajar belajar dengan giat demi mendapatkan nilai terbaik dan
mendapatkan pengakuan sosial atas prestasi akademiknya. Sistem reward (penghargaan),
hukuman (punishment) dan konsekuensi sosial memengaruhi perilaku sosial individu.
Berdasarkan paradigma ini, individu bukan manusia yang bebas. Individu berperilaku tertentu
disebabkan menyesuaikan dan merespon lingkungan sosialnya.

A. Glosarium
● Paradigma fakta sosial adalah perilaku individu dibentuk dan dikendalikan oleh
berbagai norma dan aturan sosial
● Paradigma perilaku sosial menekankan kajiannya pada proses individu dalam
melakukan hubungan sosial di lingkungannya
● Paradigma deinisi sosial menekankan pada tindakan mengapa individu melakukan
tindakan sosial dan makna dari tindakan tersebut.

NAMA : Habil Arrafi


KELAS : X.E.1

Model Pembelajara : Menjodohkan kata


Model pembelajaran : Penugasan mandiri, tugas langsung dituliskan jawaban di Goegle
clasroom tidak difhoto . tapi boleh diprint.

Petunjuk :
1. Isilah titik-titik dikolom A dengan mencari jawaban dikolom B
2. Kolom A diisi dengan menuliskan jawabannya .................... tdk ditulis A/B/C tapi
tulisanya seperti A.metode instan

Tugas A.

No Kolom A Kolom B

1 Bagaimana masyarakat manusia berkembang dan tumbuh, yang A. Metode historis


menitikberatkan pada pola perubahan masyarakat dalam kehidupannya,
merupakan pernyataan perpektif E. Evolusionis

2 Menekankan pada konteks sosial dalam mana manusia hidup. B interaksionis


F.Persepektuf Sosiologi mengkaji bagaimana konteks tersebut
mempengaruhi kehidupan manusia
3 Pertentangan dan eksploitasi kelas sebagai penggerak utama C Longitudinal
kekuatan-kekuatan dalam sejarah., dikemukakan oleh G Karl Marx
dan merupakan perspektif I konflik

4 D interaksi
A. Metode historis Menganalisis peristiwa masa silam untuk simbolik
merumuskan prinsip umum

5 Pengamatan yang meliputi daerah yang luas dalam jangka waktu tertentu E evolusionis
di namakan M.Study cross-sectinal
6 F Perspektif
Perpektif B interaksionis Yang dapat ditelaah secara langsung hanyalah sosiologi
orang-orang dan interaksinya saja. Para ahli yang memusatkan
perhatiannya terhadap interaksi antara individu dan kelompok adalah K.
G.H. Mead dan C.H. Cooley
disebut dengan D interaksi simbolik

7 G Karl Marx
J metode kuantitatif keterangan berdasrkan angka-angka atau
gejala-gejala yang diukur dengan skala, indeks, tabel atau uji statistik H Metode studi
kasus
8 Pengamatan dilakukan diluar dengan memberikan pengalaman baru pada I konflik
objek secara umum disebut L Eksperimen lapangan

9 J metode
H Metode studi kasus Mengamati tentang keadaan suatu masyarakat / kuantitatif
kelompok / lemaga ataupun individu
K. G.H. Mead dan
C.H. Cooley

10 L Eksperimen
Apabila study yang berlangsung sepanjang waktuyang menggambarkan lapangan
kecenderungan pengamatan sebelum dan sesudah dsebut C Longitudinal
M.Study
cross-sectinal

N. komparatif
X. Max weber

Tugas B.

Tugas:
1. Temukan contoh kasus dari tiga paradigma sosiologi yang terdapat di masyarakat
maupun lingkungan sekitar kalian.
2. Kemukakan alasan dari pemilihan ketiga contoh kasus yang termasuk fakta sosial,
deinisi sosial dan perilaku sosial!

Isilah Tabel ini dengan Benar dan Rapi


Paradigma Pengertian Contoh kasus Alasan memilih kasus
tersebut
Paradigma fakta
Fakta sosial sosial adalah perilaku Perempuan muslim kasus tersebut merupakan
individu dibentuk diaceh hampir semua pematuhan kepada norma
dan dikendalikan memakai hijab agama dan peraturan
oleh berbagai norma otonomi daerah aceh
dan aturan sosial
Menekankan pada Seseorang melakukan Kasus tersebut sesuai
Defenisi sosial tindakan mengapa pencurian karena orang dengan pengertian definisi
individu melakukan tersebut tidak sosial yaitu ia melakukan hal
tindakan sosial dan mempunyai untuk tersebut karena ada
makna dari tindakan memenuhi kebutuhan tujuannya
tersebut. hidup

Menekankan Melakukan gotong gotong royong bisa membuat


Perilaku sosial kajiannya pada royong Hubungan sosial antar
proses individu
dalam melakukan
hubungan sosial di
lingkungannya

Tugas C.

● Latihan soal KD 3.1


Petunjuk : silanglah jawban yang dianggap benar 1

1. Ilmu yang mempelajari hubungan antara individu dengan individu ,individi dengan kelompok
,kelompok dengan kelompok yang saling mempengaruhi, pengertian dari ....
A. Psikologi D.Sejarah
B. Ekonomi E.Antropologi
C. Sosiologi ✓

2. Sifat sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang perlu berusaha untuk menyusun abstraksi dari
hasil-hasil pengamatan .sifat sosiologi semacam ini disebut....
A. Teoritis ✓ D .Logika
B. Empiris E. Kumulatif
C. Non- etis

3. Auguste Comte disebut sebagai bapak sosiologi karena ….


A. Auguste Comte yang menkaji sosiologi pertama kali
B. Auguste Comte yang melahirkan istilah sosiologi✓
C. karya Auguste Comte mencerminkan kara ilmiah
D. kajian Auguste Comte tentang masyarakat
E. Auguste Comte yang melahirkan teori sosiologi

4. Salah satu sumbangan penting yang mendorong perkembangan sosiologi adalah pemikiran
Auguste Comte yang dituangkan dalam bukunya berjudul ….
A. The division labor
B. Rules of Sosiological Method
C. Theory sociology
D. Sociology in a changing World
E. Course de Philosophie Positive✓

5. Bapak K I.Hajar Dewantara dikenal sebagai pelopor pendidikan nasional diIndonesia. sumbangan
pemikirannya pada sosiologi adalah ….
A. pengertian elementer dari sosiologi yang teoritis dan bersifat sebagai filsafat
B. tata hubungan masyarakat dengan pola-pola yang berbeda
C. pemahaman tentang nilai,kepercayaan, tujuan dan sikap yang menjadi penuntun perilaku
D. konsep-konsep mengenai kepemimpinan dan kekeluargaan Indonesia✓
E. aksi manusia merupakan sistem aksi yang meliputi subsistem
6. Yang tidak termasuk sifat hakekat ilmu sosiologi adalah ....
A. Sosiologi sebagai ilmu murni
B. Sosiologi merupakan disiplin ilmu kategoris ✓
C. Sosiologi termasuk ilmu pengetahuan murni
D. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan abstrak
E. Sosiologi merupakan ilmu normatif

7. Ilmu sosiologi didasarkan pada obserfasi dan akal sehat yang hasilnya objektif tidak bersifat
spekulatif .ciri tersebut menunjukkan sosiologi bersifat ....
A. Kategoris D. Non - etis
B. Teoritis E. Kumulatif
C. Empiris✓

5 Mesjid lama sudah dirobohkan karena mesjid baru sudah selesai dibangun , terletak di daerah
K.Hilalang masyarakatnya senang karena sudah dapat beribadah dengan nyaman .Salah seorang
pengusaha ingin membangun swalayan di lokasi mesjid lama Peneliti ingin mengetahui berapa
banyak masyarakat menyetujuinya ,jenis penelitian yang cocok adalah ....
A. Kwalitatif ✓ D. Deduktif
B. Kwantitatif E. Induktif
C. Ekploratif

6 Jika kita melakukan penelitian dengan mencari perbedaan dan persamaan pada dua kelompok
masyarakat seperti pemanfaatan media internet di sekolah A dengan sekolah B di daerah yang
berbeda dapat dipakai adalah jenis penelitian ....
A. Metode komparatif ✓ D. Metode rasional
B. Metode historis E. Metode fungsional
C. Metode eksperimen

7 Peneliti mengumpulkan data penelitian dengan angka-angka sehingga gejala yang akan diteliti
dapat diukur dengan memakai skala ,indeks ,dan hal ini merupakan sistim dari metode ...
A. Funsional D. Kwantitatif✓
B. Eksperimen E. Kwalitatif
C. Komparatif

8. Dedet selalu memparkir mobil dihalaman rumah dengan memikirkan apakah dia sudah memparkir
mobil dengan benar , tidak terganggu orang lain yang akan lewat Perilaku Dedet merupakan objek
kajian sosiologi menurut ahli tentang ....
A. Tindakan sosial D.Realitas sosial
B. Imajinasi sosial E.Fakta sosial✓
C. Konflik sosial

9. Sebagai pemicu lahirnya ilmu sosiologi adalah ....


A. Revolusi industri D. Revolusi Amerika
B. Revolusi perancis .E Revolusi Perancis, Amerika dan Industri✓
C. Revolusi ekonomi

10 Perhatikan pernyataan berikut ini


1) Sebagai peneliti masalah sosial
2) Sebagai teknisi pembangunan
3) Sebagai konsultan kebijakan
4) Menjadi pelaksana proyek
5) Menjadi perencana sosial
Sosiologi dapat berperan seperti nomor ....
A. 1),2) dan 3) D. 1 ),3) dan 5)✓
B. 1).2) dan 4) E. 2) ,4) dan 5)
C. 2),3) dan 4)

11. Seorang anak menemukan sebuah dompet berisi uang ,diparkiran sekolah, dia ingin mengambil
uang yang ada didompet tersebut, karena dia sedang membutuhkan uang untuk beli buku,
namun hal tersebut tidak jadi dilakukan karena dia tahu Allah maha melihat perbuatannya.
Wacana tersebut merupakan contoh pokok bahasan sosiologi yaitu ….
A. realitas social D.dinamika kelompok
B. fakta social✓ E. Tindakan sosial
C. fenomena sosial

12. Seorang peserta Indonesia Idol menunjukkan kebolehannya beryanyi didepan juri. Perilaku
tersebut dinamakan ….
A. fenomena social D. Paradigma sosial
B. khayalan social E. Fakta sosial
C. tindakan sosial✓

13. Sosiologi sangat berguna bagi pembangunan karena dapat ....


A. Memberikan data sosial yang diperlukan dalam pembangunan
B. Mengolah data secara terperinci tentang keadaan masyarakat
C. Mengembangkan pengetahuan secara objektif dan rasional
D. Mencari pemecahan masalah dari kondisi masarakat✓
E. Menganalisis dampak pembangunan dari sudut iptek

14. Pernyataan berikut yang menunjukkan kemiskinan karena faktor sosial sebagai gejala sosial
yang sangat menentukan ....
A. Pendidikan yang buruk dan tidak sesuai menyebabkan kemiskinan ✓
B. Kemiskinan menyebabkan kejahatan
C. Ledakan penduduk menyebabkan kemiskinan
D. Peperangan menyebabkan kemiskinan
E. Kebodohan menyebabkan kemiskinan

15. Perhatikan gambar berikut !

Yang termasuk gejala sosial yang sesuai gambar adalah


A. Kemiskinan dan penyakit menular
B. Kemiskinan dan pengangguran
C. Kemiskinan dan pemukiman kumuh✓
D. Kemiskinan dan kebodohan
E. Kemiskinan dan ekonomi

Anda mungkin juga menyukai