Anda di halaman 1dari 10

MODUL AJAR

A. INFORMASI UMUM

Satuan Pendidikan : SMA Santo Paulus Pontianak


Mata Pelajaran : Sosiologi
Fase :E
Jalan A.R. Hakim No. 92,
Pontianak Kelas :X
(0561) 769603 Semester : Genap

expopaulus@gmail.com
Perkiraan jumlah Siswa: 32 – 37 orang
Moda Pembelajaran : Luring
smapaulus.sch.id
Materi Pokok : HETEROGENITAS SOSIAL
Alokasi Waktu : 4 JP (2 X 90 menit)

B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Elemen CP : Pemahaman Konsep dan Pemahaman Proses

Tujuan Pembelajaran :
1. Memahami gejala sosial dalam masyarakat
2. Memahami perbedaan sosial, perbedaan individu,
perbedaan antarkelompok
3. Memahami multidimensi identitas dalam diri subjek
individual maupun kelompok
4. Memahami heterogenitas sosial dalam kehidupan
masyarakat
5. Menganalisis penghargaan atau penghormatan terhadap
keanekaragaman atau heterogenitas sosial
6. Memahami sosialisasi dan pembentukan kepribadian
7. Menjelaskan penyimpangan sosial, dan
8. Menjelaskan pengendalian sosial.
Kata Kunci : Perbedaan, heterogenitas, penyimpangan

Kompetensi Prasyarat : Dalam buku Soekanto (2009), sosiolog Pitirim A. Sorokin


menjelaskan bahwa terdapat sistem lapisan masyarakat
yang memiliki ciri yang tetap dan umum. Pelapisan sosial
dalam hal ini dipahami sebagai pembedaan individu dan
masyarakat secara bertingkat (vertikal). Mengapa terdapat
pelapisansosial? Hal ini terjadi karena terdapat sesuatu
yang dihargai secara lebih di masyarakat atas individu.
Misalnya seseorang yang bekerja lebih keras atau memiliki
pendidikan lebih tinggi mendapatkan penghargaan yang
berbeda jika dibandingkan dengan mereka yang dianggap
tidak bekerja atau berpendidikan rendah. Sistem ini juga
dikenal sebagai meritokrasi.

Pertanyaan Pemantik :
1. Sebutkan contoh bentuk tertib sosial dan penyimpangan
sosial yang terdapat di masyarakat kalian.
2. Jelaskan, mengapa hal itu dapat terjadi?
3. Buatkah kesimpulan dari temuan kalian yang terkait
dengan mengapa lembaga sosial yang berfungsi dengan
baik dapat menyebabkan tertib sosial, sebaliknya lembaga
sosial yang fungsinya tidak berjalan dapat menyebabkan
penyimpangan sosial?

Pemahaman Bermakna :
Masyarakat multikultural adalah masyarakat Indonesia
yang mengakui adanya beragam keunikan budaya di
Indonesia, masyarakat yang mengakui adanya budaya
Indonesia, masyarakat yang mengakui adanya perbedaan,
tetapi tidak mengekang kelompok lain. Perbedaan atau
pluralitas dianggap sebagai kekuatan yang luar biasa
untuk membangun peradaban yang lebih baik.

C. PROFIL PELAJAR PANCASILA


 Bernalar kritis : Melalui media belajar pada Google Side (PPT) siswa dapat
membangun keterkaitan antara berbagai informasi, menganalisis informasi,
mengevaluasi, dan menyimpulkannya.
 Gotong royong : Melalui Google Slide siswa dapat bekerjasama secara kolaboratif
untuk mencapai tujuan pembelajaran.
 Kreatif : Melalui LKPD siswa dapat menghasilkan karya pembelajaran dan gagasan
yang orisinal
D. TARGET SISWA
E.
Target Siswa:
a. Siswa reguler : YA / TIDAK
b. Siswa Cerdas Istimewa Berbakat Istimewa (CIBI) : YA / TIDAK
c. Siswa dengan hambatan belajar karena daya serap relatif lambat : YA / TIDAK

KETERSEDIAAN MATERI
Ketersediaan Materi
a. Ada pengayaan untuk siswa berpencapaian tinggi: YA / TIDAK
b. Ada materi khusus untuk siswa yang mengalami kesulitan belajar: YA / TIDAK
c. Ada materi khusus untuk siswa yang berkebutuhan khusus. YA/TIDAK
d. Ada materi pengayaan alternatif menggunakan teknologi. YA/TIDAK
F. MEDIA, ALAT/BAHAN, DAN SUMBER BELAJAR
Media : GC, Google slide (PPT), lembar kerja Peserta didik
Alat dan Bahan : Laptop, TV,HP
Sumber Belajar : Buku Paket siswa, video youtube,
Prakiraan Biaya : -
G. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN
Model Pembelajaran : Project Based Learning (PBL)
Pengaturan siswa
Individu
Berpasangan
Berkelompok (lebih dari dua orang)
Metode Pembelajaran
Diskusi Presentasi
Demonstrasi Proyek
Eksperimen Eksplorasi
Permainan Ceramah
Kunjungan lapangan Simulasi
(centang sesuai perencanaan bapak/ibu)

H. PERSIAPAN PEMBELAJARAN
Mempersiapkan bahan ajar

I. RINCIAN KEGIATAN PEMBELAJARAN


Kegiatan pembelajaran 1 (2 JP)

Kegiatan Awal 1. Melakukan salam pembuka, berdoa, menyanyikan lagu


(20 Menit) Indonesia raya, Pancasila dan mars SMA Santo Paulus
untuk memulai pembelajaran
2. Memeriksa kehadiran siswa sebagai sikap disiplin.
3. Menyiapkan fisik dan psikis siswa dalam mengawali
kegiatan pembelajaran.
4. Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan
dengan pengalaman siswa pada materi sebelumnya
5. Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya:
“masih ingatkan materi pertemuan sebelumnya,
Serta menampilkan video :
https://www.youtube.com/watch?v=0g4YzwXePKI
6. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari materi
yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
7. Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang
berlangsung
Inti pembelajaran 1. Guru menjelaskan tentang pelapisan sosial dan
(60 Menit) diferensiasi sosial secara singkat dengan memberi contoh
yang sangat dekat dengan peserta didik yaitu mengapa
terjadi pelapisan sosial berdasarkan berbagai macam
kriteria dan mengapa terjadi pembedaan sosial secara
horisontal. Materi ini pernah dipelajari di jenjang
sebelumnya.
2. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengajukan pendapat atau pertanyaan.
3. Guru menjelaskan tentang tugas yang akan dikerjakan.
yang terkait dengan stratifikasi dan diferensiasi sosial dan
studi kasus kemiskinan.
4. Guru memastikan peserta didik memahami tugas yang
akan dikerjakan.
5. Tentang pelapisan sosial, diferensiasi sosial, dan studi
kasus kemiskinan. (Profil Kemiskinan di Indonesia
Maret 2020) Tugas dikerjakan secara berkelompok.
6. Peserta didik mengidentifikasi berbagai masalah tentang
pelapisan sosial dan diferensiasi sosial.
7. Peserta didik mencari dan mengumpulkan informasi
sesuai dengan pertanyaan mereka dengan menggunakan
berbagai sumber belajar yang relevan
8. Peserta didik memilih dan mengorganisasikan informasi
yang diperoleh.
9. Guru membimbing dan mengarahkan proses belajar
peserta didik apabila memiliki kesulitan yang terkait
dengan sistem pelapisan sosial dan cara mengukur
kemiskinan di Indonesia.
10. Peserta didik menyusun laporan temuan mereka dengan
menggunakan berbagai media, dapat berupa film, slide
PowerPoint, tulisan, newsletter,poster dan lain-lain terkait
dengan tugas pelapisan sosial, diferensiasi sosial dan studi
kasus kemiskinan.
Penutup 1. Guru mengarahkan siswa untuk membuat refleksi/resume
Pembelajaran pembelajaran yang sudah dijalani
2. Guru mengingatkan materi pertemuan selanjutnya yaitu
(10 Menit) presentasi kelompok.
3. Guru menutup pertemuan dengan berdoa dan memberi salam.

Kegiatan pembelajaran 2 ( 2JP)

Kegiatan Awal 1. Melakukan salam pembuka, berdoa, menyanyikan lagu


(20 Menit) Indonesia raya, Pancasila dan mars SMA Santo Paulus untuk
memulai pembelajaran
2. Memeriksa kehadiran siswa sebagai sikap disiplin.
3. Menyiapkan fisik dan psikis siswa dalam mengawali
kegiatan pembelajaran.
4. Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan
dengan pengalaman siswa pada materi sebelumnya
5. Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya:
“masih ingatkan materi pertemuan sebelumnya,
6. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari materi
yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
7. Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang
berlangsung
Inti pembelajaran 1. Peserta didik mempresentasikan laporan dengan
(60 Menit) menggunakan berbagai media tentang pelapisan sosial,
diferensiasi sosial dan studikasus kemiskinan.
2. Peserta didik menuliskan refleksi pembelajaran,
3. Guru memandu diskusi kelas dan menjelaskan tentang
pentingnya memikirkan/mencari solusi akan tantangan
dan dampak dari ketimpangan sosial apabila tidak teratasi.
Persoalan kemiskinan sepertiyang menjadi tujuan SDGs
untuk mengakhiri kemiskinan dalam segala bentuk di
mana pun.
4. Guru menjelaskan dan memberikan tanggapan (feedback)
dari kegiatan diskusi
5. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengajukan pendapat atau pertanyaan.
Penutup 1. Guru mengarahkan siswa untuk membuat refleksi/resume
Pembelajaran pembelajaran yang sudah dijalani
2. Guru mengingatkan materi pertemuan selanjutnya yaitu
(10 Menit) presentasi kelompok.
3. Guru menutup pertemuan dengan berdoa dan memberi salam.

J. MATERI PEMBELAJARAN
Perbedaan Sosial, Perbedaan Individu, dan Perbedaan Antarkelompok

Perbedaan sosial dapat dikategorikan ke dalam perbedaan secara horizontal (diferensiasi


sosial) dan secara vertikal (pelapisan sosial/stratifikasi sosial).

Struktur Sosial
Berikut pengertian struktur sosial menurut ahli klik di sini. Dengan demikian, secara
sederhana dapat kita katakan bahwa struktur sosial adalah keseluruhan jalinan antara
unsur-unsur sosial yang pokok, yaitu kaidah-kaidah sosial, lembaga-lembaga sosial,
kelompok-kelompok sosial, dan lapisan-lapisan sosial. Dalam sebuah struktur sosial,
umumnya terdapat perilaku-perilaku sosial yang cenderung tetap dan teratur. Menurut
Nasikun, dalam konteks Indonesia, struktur sosial dapat dilihat secara horizontal
(diferensiasi sosial) dan vertikal (stratifikasi sosial).

Diferensiasi Sosial
Diferensiasi menurut kamus sosial adalah klasifikasi atau penggolongan terhadap
perbedaan-perbedaan tertentu yang biasanya sama atau sejenis. Kata sejenis dalam hal ini
berarti klasifikasi masyarakat secara mendatar, sejajar, atau horizontal. Pengelompokan
secara horizontal didasarkan pada perbedaan ras, suku bangsa, klan, dan agama.

Stratifikasi Sosial
Stratifikasi sosial adalah pengelompokan masyarakat ke dalam lapisan-lapisan sosial
secara bertingkat. Menurut Pitirm A. Sorokin, stratifikasi sosial adalah pembedaan
penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas yang tersusun secara bertingkat.
Dasar stratifikasi dalam masyarakat disebabkan adanya sesuatu yang dihargai lebih,
misalnya, kekayaan, ilmu pengetahuan, atau kekuasaan. Wujud stratifikasi sosial adalah
kelas-kelas sosial. Kelas-kelas sosial ini dapat dilihat dari segi ekonomi, sosial, dan
politik. Adanya stratifikasi ini mengakibatkan berbagai konsekuensi di antaranya, bahasa
dan gaya bahasa; makanan; gelar, pangkat, atau jabatan; hobi dan kegemaran; pakaian;
perabot dan rumah.

Multidimensi Identitas dalam Diri Subjek Individu Maupun Kelompok


Identitas seseorang dalam kelompok atau masyarakat tidak akan dilihat dari satu sudut
pandang saja, tetapi juga akan dilihat dari berbagai sudut pandang, cara, dan ukuran yang
beragam. Multidimensi dalam hal ini adalah berbagai sudut pandang, cara, dan ukuran dari
identitas seseorang. Identitas seseorang di dalam kelompok atau masyarakat merupakan
keadaan, sifat atau ciri-ciri khusus seseorang yang dapat menandai eksistensi atau
keberadaan seseorang di masyarakat.

Multidimensi identitas dalam subjek individu maupun kelompok muncul karena adanya
pandangan yang beragam dari anggota-anggota masyarakat terhadap seseorang yang
menyandang identitas tertentu.
Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor.
 Cara pandang yang berbeda terhadap status dan peranan seseorang dalam kelompok
 Ukuran yang selalu berubah tidak sebanding dengan kemampuan seseorang
penyandang identitas
 Budaya masyarakat yang beragam dalam memandang identitas seseorang

Dari hal tersebut di atas, perbedaan-perbedaan pandangan terhadap identitas individu dan
kelompok tersebut dapat menjadi sumber konflik yang jelas sangat tidak produktif dalam
hidup bermasyarakat.

Heterogenitas dalam Kehidupan Masyarakat


Dalam kehidupan masyarakat, terdapat dua macam heterogenitas, yaitu sebagai berikut
 Heterogenitas berdasarkan profesi atau pekerjaan
 Heterogenitas berdasarkan jenis kelamin

Kedua heterogenitas tersebut dapat dimasukkan ke dalam hubungan horizontal atau


diferensiasi karena keduanya memiliki fungsi (peran) di dalam masyarakat.
Gejala-gejala sosial akibat pengaruh heterogenitas pekerjaan
Dengan beragamnya pekerjaan yang dulunya tidak ada menjadi ada dalam rangka
memenuhi kebutuhan manusia yang semakin kompleks. Setiap pekerjaan tentunya
memerlukan keahlian dan profesionalitas, dengannya lembaga pendidikan yang
mengakomodir kebutuhan tersebut harus dipersiapkan. Dengan kata lain, pemenuhan
kebutuhan dan sarana penunjangnya harus sejalan. Apabila hal tersebut tidak sejalan,
kadang kala memunculkan suatu kondisi yang kurang kondusif yang tidak dikehendaki,
seperti adanya pengangguran, urbanisasi, kriminalitas, korupsi, dan ketimpangan sosial.
Gejala-gejala sosial akibat heterogenitas jenis kelamin
Pada masyarakat modern, gejala-gejala sosial akibat heterogenitas jenis kelamin lebih
ditekankan pada semakin luasnya fungsi dan peran perempuan dan laki-laki dalam
kehidupan bermasyarakat. Hal ini tercermin dari banyaknya pekerjaan laki-laki yang
dikerjakan oleh perempuan, begitu sebaliknya pekerjaan perempuan juga dikerjakan oleh
laki-laki sehingga batas pekerjaan antara laki-laki dan perempuan kian tipis.

Penghargaan atau Penghormatan terhadap Keanekaragaman atau Heterogenitas


sosial
Dalam masyarakat modern, keanekaragaman etnis atau suku bangsa, ras, dan budaya
merupakan keniscayaan. Hal ini disebabkan oleh kemajuan arus informasi, komunikasi,
dan transportasi. Masyarakat modern memiliki ciri-ciri berikut.
 Terbuka terhadap hal-hal baru
 Menerima perubahan secara kritis
 Peka terhadap masalah-masalah yang terjadi di lingkungannya
 Berorientasi pada masa kini dan masa yang akan datang
 Menggunakan perencanaan dalam segala tindakan
 Yakin akan manfaat iptek
 Menghormati hak dan kewajiban serta kehormatan pihak lain (HAM)
 Tidak tergantung pada nasib (selalu mencari solusi terhadap masalah yang dihadapi)
 Senantiasa memiliki informasi yang lengkap mengenai pendiriannya
 Yakin pada potensi/kemampuan yang dimiliki dan mampu mengembangkannya

Masyarakat multikultural merupakan bentuk dari masyarakat modern yang anggotanya


terdiri atas berbagai golongan, etnis (suku bangsa), ras, agama, dan budaya. Mereka hidup
bersama dalam wilayah lokal maupun nasional. Bahkan, mereka juga berhubungan dengan
masyarakat internasional, baik secara langsung maupun tidak. Pierre L. Van den Berghe
menyebutkan beberapa karakteristik masyarakat multikultural.
 Terjadinya segmentasi atau pembagian ke dalam kelompok-kelompok yang sering kali
memiliki subkebudayaan yang berbeda satu sama lain.
 Memiliki struktur sosial yang terbagi dalam lembaga-lembaga yang bersifat
nonkomplementer (tidak saling melengkapi).
 Kurang mengembangkan konsensus (kesepakatan) di antara anggotanya tentang nilai-
nilai yang bersifat dasar
 Secara relatif, sering terjadi konflik antara kelompok yang satu dan yang lain
 Secara relatif, integrasi sosial tumbuh di atas paksaan dan saling tergantung dalam
bidang ekonomi
 Adanya dominasi politik oleh suatu kelompok atas kelompok lain

Masyarakat multikultural adalah masyarakat Indonesia yang mengakui adanya beragam


keunikan budaya di Indonesia, masyarakat yang mengakui adanya budaya Indonesia,
masyarakat yang mengakui adanya perbedaan, tetapi tidak mengekang kelompok lain.
Perbedaan atau pluralitas dianggap sebagai kekuatan yang luar biasa untuk membangun
peradaban yang lebih baik.

Ada tiga dasar yang dapat dijadikan acuan untuk pendidikan multikultural, yaitu.
 Pengakuan terhadap identitas budaya lain
 Adat kebiasaan dan tradisi yang hidup dalam suatu masyarakat merupakan tali pengikat
kesatuan perilaku di dalam masyarakat
 Kemajuan-kemajuan yang diperoleh kelompok-kelompok tertentu di dalam masyarakat
dilihat juga sebagai sumbangan yang besar bagi kelompok yang lebih luas, seperti
negara

Dengan dasar seperti itu, akan tercipta suatu masyarakat yang harmonis dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Dalam hal ini, sosialisasi masyarakat multikultural begitu
strategis dan dibutuhkan dalam rangka mewujudkan masyarakat Indonesia yang ideal dan
lestari.

K. ASESMEN
Diagnostik  Jelaskan gejala sosial dalam masyarakat?
 Sebutkan perbedaan sosial, perbedaan individu, perbedaan
antarkelompok?
 Uraikan multidimensi identitas dalam diri subjek individual maupun
kelompok?
 Bagaimana heterogenitas sosial dalam kehidupan masyarakat?
 Analisislah penghargaan atau penghormatan terhadap
keanekaragaman atau heterogenitas social?
 Jelaskan nilai dan norma social?
 Sebutkan sosialisasi dan pembentukan kepribadian?
 Jelaskan penyimpangan sosial, dan pengendalian sosial.?
Formatif  Tertulis
 Mengerjakan LKPD
 Menceritakan secara jujur apa yang dipahami dan tidak
dipahamitentang materi yang disajikan beserta alasannya.
 Tidak tertulis
 Keberanian dalam mengemukakan pendapat saat diskusi atau
tanya jawab
 Menghargai perbedaan kelompok
 Bertanggung jawab mengerjakan dan menyelesaikan tugas
mandiri
Sumatif  Bagaimana penjelasan tentang pengertian struktur sosial menurut
ahl?
 Jelaskan Diferensiasi menurut kamus sosial?
 Jelaskan fungsi sosiologi untuk penelitian dan berikan contohnya!
 Jelaskan salah satu teori sosiologi dan bagaimana implementasinya
dalam mengkaji suatu gejala sosial!
 Apakah terdapat hubungan antara sosiologi dengan ekonomi,
jelaskan!
L. REFLEKSI
Refleksi Guru
a. Manajemen kelas
1. Apakah saat mengikuti pembelajaran peserta didik merasa merdeka dan
menyenangkan?
2. Apakah metode pembelajaran yang dilakukan dapat diikuti oleh semua peserta
didik di kelas?
3. Apakah selama pembelajaran peserta didik mengalami kendala/hambatan?
4. Upaya apa yang dapat dilakukan untuk mengatasi peserta didik yang memiliki
kendala
b. Ketercapaian tujuan pembelajaran
1. Apakah semua peserta didik mampu mengikuti proses kegiatan belajar dengan
baik?
2. Apakah perubahan sikap dan keterampilan peserta didik selama proses kegiatan
belajar?
Refleksi Siswa
1. Apa saja manfaat yang kamu dapatkan setelah mempelajari nilai social, norma social
dan pengertian Lembaga social
2. Kesulitan apa yang kalian rasakan saat belajar menggunakan buku referensi dan
LKPD?
3. Bagaimana mengatasi kesulitan tersebut?
4. Adakah strategi belajar lain yang dapat membuatmu lebih efektif untuk mempelajari
materi ini?

M. PENGAYAAN DAN REMEDIAL


Pengayaan
 Carilah jurnal penelitian tentang Heterogenitas Sosial: Pelapisan Sosial dan
Diferensiasi Sosial!
 Buka kembali teori sosiologi dan berikan ulasanmu apakah teori tersebut masih
relevan atau tidak di era sekarang.
 Carilah artikel berita dan analisilah bagaimana masalah sosial dilihat dari
perspektif struktural fungsional dan perspektif konflik tersebut!
Remedial
Mengerjakan kembali soal di atas.
Prinsip dari remedial adalah memberikan kesempatan peserta didik memperbaiki
proses belajar yang belum tercapai. Mengacu dari Mukhtar dan Rusmini (2005)
pembelajaran remedial adalah proses pembelajaran dalam bentuk kegiatan perbaikan
yang terencana, sehingga diharapkan dapat membantu ketuntasan belajar peserta
didik. Remedial terjadi dikarenakan beberapa faktor yaitu; faktor peserta didik yang
terkait dengan kompleksitas masalah maupun kebutuhan peserta didik (terutama untuk
peserta didik berkebutuhan khusus), faktor penyampaian materi yang belum optimal
maupun faktor daya dukung dari sekolah dan orang tua

N. GLOSARIUM
Sosiolog : Orang yang ahli ilmu kemasyarakatan (ilmu sosial); ahli sosiologi.
Sosiologis : Penjelasan dengan menggunakan teori-teori sosiologi.
Stereotip : Konsepsi mengenai sifat suatu golongan berdasarkan prasangka
yang subjektif dan tidak tepat.
Teori : Pendapat yang didasarkan pada penelitian dan penemuan,
didukung oleh data dan argumentasi.
Penelitian1). : Pemeriksaan yang teliti; penyelidikan; 2) Kegiatan
pengumpulan,pengolahan, analisis, dan penyajian data yang dilakukan secara
sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu
hipotesis untuk mengembangkan prinsip prinsip umum; dasar penelitian dengan
tujuan mengembangkan teori-teori ilmiah atau prinsip prinsip dasar suatu disiplin yang
lebih baik daripada hanya memecahkan persoalan praktis;
Paradigma : Kerangka atau cara berpikir.
Etimologi : Pengertian sebuah istilah ditinjau dari asal usul katanya.
Empiris : Ilmu pengetahuan tersebut didasarkan pada observasi terhadap
kenyataan dan akal sehat serta hasilnya tidak bersifat spekulatif.
Ilmu Pengetahuan : Himpunan pengetahun-pengetahuan yang tersusun
secara sistematis.
Kemiskinan : Suatu keadaan ketika seseorang tidak sanggup memelihara
dirinya sesuai dengan taraf kehidupan kelompok dan juga tidak mampu
memanfaatkan tenaga mental maupun fisiknya dalam kelompok tersebut.
Kumulatif : Disusun atas dasar teori-teori yang sudah ada, atau memperbaiki,
memperluas, serta memperkuat teori-teori yang lama.
Nonetis : Pembahasan suatu masalah tidak mempersoalkan baik atau
buruk masalah tersebut, tetapi lebih bertujuan untuk menjelaskan masalah tersebut
secara mendalam.
Revolusi Industri : Peristiwa sejarah yang terjadi di Eropa dimana terjadi
transformasi masyarakat dari masyarakat yang tradisional menjadi masyarakat
modern melalui industrialisasi dan ekonomi.
Sosiologi : Ilmu yang mempelajari tentang aspek sosial dari manusia atau
lebih sering disebut dengan masyarakat.

L. DAFTAR PUSTAKA
1. BSE Buku Guru Oktafiana, dkk., S. (2021). Ilmu Pengetahuan Sosial. Pusat
Kurikulum dan Perbukuan Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/IPS_BS_Kelas_X_Rev.pdf
2. BSE Buku Siswa Oktafiana, dkk., S. (2021). Ilmu Pengetahuan Sosial. Pusat
Kurikulum danPerbukuan Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/IPA-BS-KLS_X_Rev.pdf
2. Sumber MateriTambahan https://www.desbud.id/2020/11/materi-belajar-ips-
lembaga-sosial-bab-2.html

MengetahuiPontianak, 4 Januari 2023


Kepala SekolahGuru

Filianus Nasu Rusik,S.Pd.,M.PdDamiana Betsy, S.Pd

Anda mungkin juga menyukai