Anda di halaman 1dari 12

Bab I Berkenalan dengan 1

Sosiologi__________________________________

BAB I
BERKENALAN DENGAN SOSIOLOGI

Tujuan Pembelajaran:
Setelah mempelajari bab ini, diharapkan Mahasiswa dapat:
1. menjelaskan sejarah perkembangan dan objek kajian sosiologi
sebagai ilmu,
2. menjelaskan fungsi sosiologi, serta
3. menjelaskan metode dan teknik kajian sosiologi dalam
penelitian terhadap fenomena di masyarakat dan lingkungan.

A. SEJARAH LAHIRNYA SOSIOLOGI


Sosiologi muncul sejak ratusan, bahkan ribuan tahun
yang lalu. Namun sosiologi sebagai ilmu yang mempelajari
masyarakat, baru lahir kemudian di Eropa. Seperti ilmu yang
lain, perkembangan sosiologi dibentuk oleh setting sosialnya,
dan sekaligus menjadikan setting sosialnya itu sebagai basis
masalah pokok yang dikaji. Awal mula perkembangan sosiologi
bisa dilacak pada saat terjadinya Revolusi Perancis, dan Revolusi
Industri yang terjadi sepanjang abad 19 yang menimbulkan
kekhawatiran, kecemasan, dan sekaligus perhatian dari para
pemikir di waktu itu tentang dampak yang ditimbulkan dari
perubahan dahsyat di bidang politik dan ekonomi kapitalistik di
masa itu.

Para Perintis Sosiologi


1. Aguste Comte (1798-1857)
Dalam ilmu pengetahuan dikenal istilah paternity—
pengakuan bahwa seorang tokoh adalah pendiri suatu bidang
ilmu dengan memberikan nama “Bapak” bagi bidang ilmu yang

Buku Ajar Pengantar Sosiologi ---------------------Prodi Sosiologi -


Universitas Mataram
Bab I Berkenalan dengan 2
Sosiologi__________________________________

bersangkutan. Dalam sosiologi, tokoh yang sering dianggap


sebagai bapak ialah Aguste Comte, seorang ahli filsafat dari
Perancis. Namun mengenai hal ini pun tidak ada kesepakatan;
Reiss, Jr (1968), misalnya, berpendapat bahwa Comte lebih tepat
dianggap sebagai godfather (wali) daripada pregenitor (leluhur)
sosiologi karena sumbangan Comte terbatas pada pemberian
nama dan suatu filsafat yang membantu perkembangan
sosiologi. Nama “sosiologi” memang merupakan hasil ciptaan
Comte—suatu gabungan antara kata Romawi socius dan kata
Yunani logos. Beberapa sumbangan Comte terhadap sosiologi,
antara lain:
a. Dalam buku Course de Philosophie Positive, Comte
mengemukakan pandangannya mengenai ”hukum kemajuan
manusia” atau ”hukum tiga jenjang”. Ia mengatakan bahwa
dalam menjelaskan gejala alam dan gejala sosial, manusia
akan melewati tiga jenjang berikut ini:
1. Jenjang teologi: mencoba menjelaskan gejala disekitarnya
dengan mengacu pada hal yang bersifat adikodrati.
2. Jenjang metafisika: pada jenjang ini manusia memahami
sesuatu dengan mengacu kepada kekuatan-kekuatan
metafisik atau hal-hal yang abstrak.
3. Jenjang positif: gejala alam dan sosial dijelaskan dengan
mengacu kepada deskripsi ilmiah (jenjang ilmiah).
b. Ia juga memperkenalkan metode positif, dengan ciri bahwa
objek yang dikaji harus berupa fakta, dan bahwa kajian
harus bermanfaat serta mengarah kepada kepastian dan
kecermatan. Ia beranggapan bahwa sosiologi harus
merupakan ilmu yang sama ilmiahnya dengan ilmu
pengetahuan alam yang mendahuluinya. Sarana yang
menurut Comte dapat digunakan untuk melakukan kajian

Buku Ajar Pengantar Sosiologi ---------------------Prodi Sosiologi -


Universitas Mataram
Bab I Berkenalan dengan 3
Sosiologi__________________________________

ialah pengamatan, perbandingan, eksperimen, dan


metode historis. Menurut hematnya kajian sosiologi yang
tidak menggunakan metode tersebut bukanlah kajian ilmiah
melainkan hanya renungan atau khayalan belaka.
c. Ia mengatakan bahwa sosiologi merupakan ”ratu ilmu-ilmu
sosial” (Reiss, 1968:2) dan menempati peringkat teratas—
diatas astronomi, fisika, ilmu kimia, biologi (Coser, 1977).
d. Ia membagi sosiologi ke dalam dua bagian besar, yaitu
statika sosial (social statics) yang mengkaji tatanan sosial,
dan dinamika sosial (social dynamics) mengkaji perubahan
sosial.

2. Karl Marx (1818-1883)


Karl Marx lahir di Trier, Jerman pada tahun 1818 dari
kalangan keluarga rohaniawan Yahudi. Pada tahun 1841 ia
mengakhiri studinya di Universitas Berlin dengan menyelesaikan
disertasi berjudul On the Differences between the Natural
Philosophy of Democritus and Epicurus. Karena pergaulannya
dengan orang yang dinggap radikal ia terpaksa mengurungkan
niat untuk menjadi pengajar universitas dan menerjunkan diri ke
kancah politik. Setelah menikah ia mengembara ke negara lain di
Eropa—mula-mula secara sukarela, dan kemudian secara
terpaksa karena diusir oleh pemerintah setempat. Marx lebih
dikenal sebagai seorang tokoh sejarah ekonomi, ahli filsafat, dan
aktivis yang mengembangkan teori mengenai sosialisme yang di
kemudian hari dikenal dengan nama Marxisme daripada sebagai
seorang perintis sosiologi. Meskipun demikian sebenarnya Marx
merupakan pula seorang tokoh teori sosiologi. Levebvre
mengemukakan meskipun Marx bukan ahli sosiologi namun
tulisannya mengandung sosiologi (Levebvre, 1969:22). Menurut

Buku Ajar Pengantar Sosiologi ---------------------Prodi Sosiologi -


Universitas Mataram
Bab I Berkenalan dengan 4
Sosiologi__________________________________

Kornblum (1988) Marx tidak menganggap dirinya sebagai ahli


sosiologi melainkan sebagai ahli filsafat, ekonomi, ekonomi
politik, dan sejarah.
Sumbangan utama Marx bagi sosiologi terletak pada
teorinya mengenai kelas yang disajikannya dalam berbagai
tulisan—termasuk di dalamnya The Communist Manifesto yang
ditulisnya bersama Friedrich Engels. Marx berpandangan bahwa
sejarah masyarakat manusia merupakan sejarah perjuangan
kelas. Menurut Marx perkembangan pembagian kerja dalam
kapitalisme menumbuhkan dua kelas yang berbeda: kelas yang
terdiri atas orang yang menguasai alat produksi, yang
dinamakannya kaum bourgeoisie, yang mengeksploitasi kelas
yang terdiri atas orang yang tidak memiliki alat produksi, yaitu
kaum proletar. Menurut Marx pada suatu saat kaum proletar
akan menyadari kepentingan bersama mereka sehingga bersatu
dan memberontak, dan dalam konflik yang kemudian
berlangsung—yang oleh Marx dinamakan perjuangan kelas—
kaum bourgeoisie akan dikalahkan. Marx meramalkan bahwa
kaum proletar kemudian akan mendirikan suatu masyarakat
tanpa kelas. Meskipun ramalan Marx tidak pernah terwujud
namun pemikiran Marx mengenai stratifikasi sosial dan konflik
tetap berpengaruh terhadap pemikiran sejumlah besar ahli
sosiologi. Sebagaimana halnya dengan para tokoh sosiologi
lainnya, maka, sebagaimana telah kita lihat, pemikiran Marx pun
diarahkan pada perubahan sosial besar yang melanda Eropa
Barat sebagai dampak perkembangan pembagian kerja,
khususnya yang terkait dengan kapitalisme.

3. Herbert Spencer (1820-1903)

Buku Ajar Pengantar Sosiologi ---------------------Prodi Sosiologi -


Universitas Mataram
Bab I Berkenalan dengan 5
Sosiologi__________________________________

Herbert Spencer adalah ilmuwan dari Inggris yang


menulis buku berjudul Principles of Sosiology (1876). Spencer
menerapkan teori evolusi organik pada masyarakat manusia dan
mengembangkan teori besar tentang evolusi sosial organik pada
masyarakat manusia dan mengembangkan teori besar tentang
evolusi sosial yang diterima secara luas beberapa puluh tahun
kemudian.

4. Emile Durkheim (1958-1917)


Durkheim merupakan seorang ilmuwan yang sangat
produktif. Berbagai karya telah dihasilkannya, diantaranya, buku
yang berjudul Rules of Sosiological Method. Dalam buku yang
melambungkan namanya itu, Durkheim menguraikan tentang
pentingnya metodologi ilmiah di dalam sosiologi untuk meneliti
fakta sosial. Durkheim saat ini diakui banyak pihak sebagai
“Bapak Metodologi Sosiologi”, dan bahkan Reiss (1968),
misalnya, lebih setuju menyebut Emile Durkheim sebagai
penyumbang utama bagi kemunculan sosiologi. Karya lainnya
yang telah dihasilkannya, yaitu: (1) The Division of Labor in
society (1968), yang menyatakan bahwa unsur baku dalam
masyarakat adalah faktor solidaritas. (2) Suiside (1968), dalam
karyanya ini Durkheim berupaya untuk menerapkan metode
yang telah dirintisnya dalam Rules of Sociological Method untuk
menjelaskan faktor sosial yang menjadi penyebab terjadinya
suatu fakta sosial yang kongkret, yaitu angka bunuh diri. (3)
Moral Education (1973) dan (4) The Elementary Forms of the
Religious Life (1966). Ia pun banyak menulis dalam majalah yang
diterbitkannya, L’Annee Sociologique (1896).
Menurut Durkheim, sosiologi meneliti lembaga-lembaga
dalam masyarakat dan proses-proses sosial. Selanjutnya melalui

Buku Ajar Pengantar Sosiologi ---------------------Prodi Sosiologi -


Universitas Mataram
Bab I Berkenalan dengan 6
Sosiologi__________________________________

majalah L’Annee Sociologique Durkheim memperkenalkan


pembagian sosiologi berdasarkan pokok bahasannya, sosiologi
diklasifikasikan menjadi bagian yang terdiri atas: sosiologi
umum, sosiologi agama, sosiologi hukum dan moral, sosiologi
ekonomi, morfologi sosial, dan sejumlah pokok bahasan yang
mencakup sosiologi estetika, teknologi, bahasa, dan perang.
5. Max Weber (1864-1920)
Weber memberikan sumbangan penting dalam kajiannya
mengenai konsep dasar sosiologi. Weber menyebutkan bahwa
sosiologi ialah ilmu yang berupaya memahami tindakan sosial.
Ini tampak dari definisi berikut ini: “Sociology...is a science which
attempts the interpretive understanding of social action in order
thereby to arrive at a causal explanation of its course and effects
(Weber, 1964:88). Arti penting tulisan ini ialah bahwa di
kemudian hari tulisan ini menjadi acuan bagi dikembangkannya
teori sosiologi yang membahas interaksi sosial.

B. PENGERTIAN SOSIOLOGI
1. PITIRIM SOROKIN
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari:
a. Hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam
gejala sosial, misalnya antara gejala ekonomi dan agama,
keluarga dan moral, hukum dan ekonomi, gerak masyarakat
dan politik, dan sebagainya.
b. Hubungan dan saling pengaruh antara gejala-gejala sosial
dan gejala-gejala non-sosial, misalnya gejala geografis,
biologis dan sebagainya.
c. Ciri-ciri umum semua jenis gejala-gejala sosial.
2. ROUCEK dan WARREN

Buku Ajar Pengantar Sosiologi ---------------------Prodi Sosiologi -


Universitas Mataram
Bab I Berkenalan dengan 7
Sosiologi__________________________________

Sosiologi adalah ilmu yang memplajari hubungan antar


manusia dengan kelompok.

3. WILLIAM F. OGBURN dan MEYER F. NIMKOFF


Sosiologi adalah penelitian secara ilmiah terhadap
interaksi sosial dan hasilnya yaitu organisasi sosial.
4. SELO SOEMARDJAN dan SOELEMAN SOEMARDI
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial
dan proses-proses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial.
Struktur sosial adalah jalinan antara unsur-unsur sosial yang
pokok, yakni kaidah-kaidah sosial (norma-norma sosial),
lembaga-lembaga sosial, kelompok-kelompok serta lapisan-
lapisan sosial. Proses sosial adalah pengaruh timbal balik antara
pelbagai segi kehidupan bersama, misalnya antara kehidupan
ekonomi dan kehidupan politik serta antara kehidupan hukum
dan kehidupan agama.

C. LINGKUP KAJIAN SOSIOLOGI


Burhan bungin menyebutkan bahwa ruang lingkup kajian
sosiologi meliputi hubungan antar komponen-komponen di
dalam kehidupan sosial. Komponen-komponen yang dimaksud
yaitu:
Individu
Kelompok
Pranata Sosial
Masyarakat dan Kebudayaan

D. CIRI-CIRI ILMU (PENGETAHUAN ILMIAH)

Buku Ajar Pengantar Sosiologi ---------------------Prodi Sosiologi -


Universitas Mataram
Bab I Berkenalan dengan 8
Sosiologi__________________________________

Apakah sosiologi benar-benar merupakan suatu ilmu


pengetahuan?. Persoalan tersebut dapat diselesaikan dengan
terlebih dahulu berusaha untuk merumuskan apakah yang
dimaksudkan dengan ilmu pengetahuan (science). Ilmu
pengetahuan adalah pengetahuan (knowledge) yang tersusun
sistematis dengan menggunakan kekuatan pemikiran,
pengetahuan yang selalu dapat diperiksa dan ditelaah (dikontrol)
dengan kritis oleh setiap orang lain yang ingin mengetahuinya.
Pada hakikatnya ilmu pengetahuan timbul karena adanya hasrat
ingin tahu dalam diri manusia, serta usahanya untuk mencari
kebenaran. Dalam usahanya tersebut, manusia dapat menempuh
pelbagai cara yaitu antara lain:
1. Penemuan secara kebetulan. Artinya adalah penemuan
yang sifatnya tanpa direncanakan dan diperhitungkan terlebih
dahulu.
2. Hal untung-untungan. Artinya penemuan melalui cara
percobaan-percobaan dan kesalahan-kesalahan.
3. Kewibawaan. Yaitu berdasarkan penghormatan terhadap
pendapat atau penemuan yang dihasilkan oleh seseorang atau
lembaga tertentu yang dianggap mempunyai kewibawaan
atau wewenang.
4. Usaha-usaha yang bersifat spekulatif. Artinya dari sekian
banyak kemungkinan, dipilihkan salah satu kemungkinan
walaupun pilihan tersebut tidaklah didasarkan pada
keyakinan apakah pilihan tersebut merupakan cara yang
setepat-tepatnya.
5. Pengalaman. Artinya berdasarkan pikiran kritis. Akan tetapi
pengalaman belum tentu teratur dan bertujuan, mungkin
pengalaman tersebut hanya untuk dicatat saja.

Buku Ajar Pengantar Sosiologi ---------------------Prodi Sosiologi -


Universitas Mataram
Bab I Berkenalan dengan 9
Sosiologi__________________________________

6. Penelitian ilmiah. Yaitu suatu metode yang bertujuan untuk


mempelajari satu atau beberapa gejala dengan jalan analisis
dan pemeriksaan yang mendalam terhadap fakta-masalah
yang disoroti, untuk kemudian mengusahakan
pemecahannya.

E. SOSIOLOGI SEBAGAI SUATU ILMU PENGETAHUAN


Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang berdiri
sendiri karena telah memenuhi segenap unsur-unsur ilmu
pengetahuan, yang ciri-ciri utamanya adalah:
a. Sosiologi bersifat empiris, artinya ilmu pengetahuan tersebut
didasarkan pada observasi terhadap kenyataan dan akal sehat
serta hasilnya tidak bersifat spekulatif.
b. Sosiologi bersifat teoritis, artinya ilmu pengetahuan itu selalu
berusaha untuk menyusun abstraksi dari hasil-hasil observasi.
Abstraksi itu merupakan kerangka unsur-unsur yang tersusun
secara logis serta bertujuan untuk menjelaskan hubungan-
hubungan sebab-akibat, sehingga menjadi teori.
c. Sosiologi bersifat kumulatif yang berarti bahwa teori-teori
sosiologi dibentuk atas dasar teori-teori yang sudah ada dalam
arti memperbaiki, memperluas serta memperhalus teori-teori
yang lama.
d. Bersifat non-etis, artinya yang menjadi inti persoalan dalam
sosiologi bukanlah baik-buruknya suatu fakta tertentu, akan
tetapi tujuannya adalah untuk menjelaskan fakta tersebut
secara analitis.

F. PARADIGMA ILMU PENGETAHUAN

Buku Ajar Pengantar Sosiologi ---------------------Prodi Sosiologi -


Universitas Mataram
Bab I Berkenalan dengan 10
Sosiologi__________________________________

Seperangkat asumsi kerja (tentang sifat-sifat yang ingin


dipelajari) disebut suatu “perspektif”, suatu “pendekatan” atau
kadang-kadang disebut juga “paradigma”. Berbagai perspektif
digunakan dalam sosiologi. Masing-masing memandang
masyarakat dari pandangan yang berbeda.
Perspektif evolusioner memusatkan perhatian pada
urutan-urutan berlakunya perubahan masyarakat; perspektif
interaksionis memusatkan perhatian pada hubungan sehari-hari
dan perilaku individu serta kelompok menurut keadaan yang
sebenarnya; perspektif fungsionalis memandang masyarakat
sebagai suatu sistem yang saling berhubungan, di mana masing-
masing kelompok memainkan suatu peranan dan setiap
pelaksanaan membantu bekerjanya sistem tersebut; perspektif
konflik memandang kesinambungan ketegangan dan perjuangan
kelompok sebagai kondisi normal suatu masyarakat di mana
stabilitas dan konsensus nilai merupakan ilusi yang disusun
dengan hati-hati untuk melindungi kelompok yang mendapat
hak-hak istimewa. Setiap perspektif, sampai tingkat tertentu,
digunakan oleh kebanyakan sosiolog dan diperlukan untuk
memperoleh pengertian yang menyeluruh tentang suatu
masyarakat.

G. METODOLOGI KAJIAN SOSIOLOGI


Setelah mendapatkan gambaran dan pokok-pokok
tentang ruang lingkup sosiologi beserta hubungannya dengan
ilmu-ilmu sosial lainnya dan teori-teorinya perlu dijelaskan cara-
cara sosiologi mempelajari obyeknya yaitu masyarakat. Untuk
kepentingan itu sosiologi mempunyai cara kerja atau metode
yang juga dipergunakan oleh ilmu-ilmu pengetahuan lainnya.

Buku Ajar Pengantar Sosiologi ---------------------Prodi Sosiologi -


Universitas Mataram
Bab I Berkenalan dengan 11
Sosiologi__________________________________

Pada dasarnya terdapat dua jenis cara kerja atau metode yaitu
metode kualitatif dan metode kuantitatif.
Metode kualitatif mengutamakan bahan yang sukar
dapat diukur dengan angka-angka atau dengan ukuran-ukuran
lain yang bersifat eksak, walaupun bahan-bahan tersebut
terdapat dengan nyata di dalam masyarakat. Di dalam metode
kualitatif termasuk metode historis dan metode komparatif yang
keduanya bila dikomparasikan menjadi historis-komparatif.
Metode historis menggunakan: analisis atas peristiwa-peristiwa
dalam masa silam untuk merumuskan prinsip-prinsip umum.
Metode komparatif mementingkan perbandingan antara
bermacam-macam masyarakat beserta bidang-bidangnya, untuk
memperoleh perbedaan-perbedaan dan persamaan-persamaan
serta sebab-sebabnya. Metode studi kasus (case study)
bertujuan untuk mempelajari sedalam-dalamnya salah-satu
gejala nyata dalam kehidupan masyarakat. Studi kasus dapat
digunakan untuk menelaah suatu keadaan, kelompok,
masyarakat setempat (comunity), lembaga-lembaga maupun
individu-individu.
Metode lainnya dengan menjadi participant observer,
peneliti ikut serta dalam kehidupan sehari-hari dari kelompok
sosial yang sedang diselidikinya. Dalam hal ini peneliti akan
berusaha sedapat dapatnya untuk tidak mempengaruhi pola-pola
kehidupan masyarakat yang sedang diselidikinya. Metode
kualitatif tersebut dalam istilah bahasa Jerman dapat dinamakan
sebagai metode verstehen (artinya pengertian).
Metode kuantitatif mengutamakan bahan-bahan
keterangan dengan angka-angka, sehingga gejala-gejala yang
diteliti dapat diukur dengan mempergunakan skala-skala,

Buku Ajar Pengantar Sosiologi ---------------------Prodi Sosiologi -


Universitas Mataram
Bab I Berkenalan dengan 12
Sosiologi__________________________________

indeks, tabel dan formula-formula yang semuanya sedikit banyak


menggunakan ilmu pasti atau matematika.

H. MANFAAT SOSIOLOGI
Berikut ini disebutkan beberapa manfaat mempelajari
sosiologi:
a. Mengetahui pola-pola interaksi sosial yang terjadi dalam
masyarakat.
b. Membantu individu untuk mengontrol atau mengendalikan
setiap tindakan dan perilaku individu dalam kehidupan
bermasyarakat.
c. Mengkaji status dan peran individu sebagai anggota
masyarakat
d. Memahami nilai, norma, tradisi, dan keyakinan, yang dianut
oleh masyarakat lain serta memahami perbedaan-perbedaan
yang ada.
e. Mempelajari sosiologi membuat kita lebih tanggap, kritis
dan rasional menghadapi gejala-gejala sosial masyarakat.

I. KESIMPULAN
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial
dan proses-proses sosial, termasuk di dalamnya perubahan-
perubahan sosial. Sosiologi merupakan suatu ilmu pengetahuan
kemasyarakatan yang kategoris, murni, abstrak, berusaha
memberi pengertian-pengertian umum, rasional dan empiris
serta bersifat umum.

Buku Ajar Pengantar Sosiologi ---------------------Prodi Sosiologi -


Universitas Mataram

Anda mungkin juga menyukai