NAMA :YUSMAINI
NIM :1915301038
Pada tahun 1838, istilah Sosiologi sebagai cabang Ilmu Sosial dicetuskan
pertama kali oleh ilmuwan Perancis, bernama August Comte tahun dan kemudian
dikenal sebagai Bapak Sosiologi. Sosiologi sebagai ilmu yang mempelajari
tentang masyarakat lahir di Eropa karena ilmuwan Eropa pada abad ke-19 mulai
menyadari perlunya secara khusus mempelajari kondisi dan perubahan sosial.
Para ilmuwan itu kemudian berupaya membangun suatu teori sosial berdasarkan
ciri-ciri hakiki masyarakat pada tiap tahap peradaban manusia. Comte
membedakan antara sosiologi statis, dimana perhatian dipusatkan pada hukum-
hukum statis yang menjadi dasar adanya masyarakat dan sosiologi dinamis
dimana perhatian dipusatkan tentang perkembangan masyarakat dalam arti
pembangunan.
Kata sosiologi pertama digunakan oleh Auguste Comte orang Prancis pada
tahun 1838 dalam bukunya yang berjudul Positive Philosophy hingga Comte
umumnya dianggap bapak sosiologi. Seorang warga negara Prancis bernama
Herbert Spencer pada tahun 1978 mengembangkan teori yang diberi nama
“Evolusi Sosial” dimana setelah teori tersebut diterima masyarakat kemudian di
tolak, namun sekarang diterima kembali dalam bentuk yang berbeda, Spencer
menggunakan teori Darwin dalam masyarakat manusia.
Pada a bad ke-19 seorang filsuf bangsa Prancis bernama Auguste Comte,
telah menulis beberapa buku yang berisi pendekatan-pendekatan umum untuk
mempelajari masyarakat. Dia berpendapat bahwa ilmu pengetahuan mempunyai
urutan-urutan tertentu berdasarkan logika. Setiap penelitian dilakukan melalui
tahap-tahap tertentu untuk mencapai tahap akhir, yaitu Ilmiah. Oleh sebab itu,
Auguste Comte menyarankan agar semua penelitian terhadap masyarakat
ditingkatkan menjadi suatu ilmu tentang masyarakat yang berdiri sendiri.
1. Jenjang Teologi
2. Jenjang Metafisika
pada jenjang ini, manusia mengacu pada kekuatan-kekuatan metafisi atau abstrak.
3. Jenjang Positif
pada jenjang ini, penjelasan gejala alam ataupun sosial dilakukan dengan mengacu
pada deskripsi ilmiah.
1. Perkembangan Awal
Subjective Synthesis (1820-1903).
Social Statistic (1850);
Principles of Psychology (1955);
Principles of Ethics (1893)
b) Sosiologi agama
c) Sosiologi hukum dan moral yang mencakup organisasi politik, organisasi
social, perkawinan dan keluarga.
g) Sosiologi estetika
4. Max Webber(1864-1920)
Social Organization (1909)
Social Process (1918)
European Worker (1855);
Sejak akhir abad ke-15 dan awal abad ke-16, suku-suku bangsa di benua
Asia, Afrika, Amerika, dan Oseania mulai kedatangan orang-orang Eropa Barat
selam kurang lebih 4 abad. Orang-orang eropa tersebut, yang antara lain terdiri
dari para musafir, pelaut, pendeta, kaum nasrani, maupun para pegawai
pemerintahan jajahan, mulai menerbitkan buku-buku kisah perjalanan, laporan
dan lain-lain yang mendeskripsikan kondisi dari bangsa-bangsa yang mereka
kunjungi.
Deskripsi tersebut berupa adat istiadat, susunan masyarakat, bahasa, atau
cirri-ciri fisik. Deskripsi tersebut kemudian disebut sebagai “etnografi” (dari
kata etnos berarti bahasa.
Pada awal abad ke-20, sebagian besar Negara penjajah di Eropa berhasil
memantapkan kekuasaannya di daerah-daerah jajahan mereka. Dalam era colonial
tersebut, ilmu Antropologi menjadi semakin penting bagi kepentingan
kolonialisme.
d. Tokoh-Tokoh Antropologi
5. Tokoh dari sarjana antropologi pada abad ke-19 adalah L.H Morgan,
seorang serjana hokum bangsa Amerika yang berkerja sebagai pengacara.
e. Cabang-Cabang Antropologi
Dalam buku “Anntropology”, William A. Haviland (1985:12) membahas
antropologi yang secara garis besar terdiri empat cabang yaitu:
Antropologi Fisik
1. Antropologi Fisik
Mengenai bagaimana dan apa sebabnya manusia masa kini secara biologis
berbeda (variasi manusia)
2. Antropologi Budaya
f. Etnologi
h. Arkeologi
a. Sosiologi kesehatan
1. Peran Sosiolog :
c. Antropologi Kesehatan