Anda di halaman 1dari 41

Sosiologi Pendidikan

Kuliah 1
Penjelasan umum tentang RPKS
perkuliahan

Kuliah 2
Pengertian Sosiologi

Breinkerfort dan white (1989 :4) berpendapat bahwa sosiologi adalah


studi
sistematik tentang interaksi social manusia, penekanannya
pada hubungan dan pola interaksi. Konsep interaksi social diartikan,
sebagai tindakan timbal balik antara dua orang atau lebih melalui kontak
dan komunikasi

Horton dan Hunt (1987:3 )berpandangan bahwa sosiologi sebagai suatu


ilmu pengetahuan yang mempelajari masyarakat. Masyarakat sebagai
sekumpulan manusia yang secara relative mandiri yang hidup bersamasama cukup lama yang mendiami suatu wilayah mandiri, memiliki
kebudayaan yang sama dan melakukan sebagian besar kegiatannya
dalam kelompok ini.

Pengertian pendidikan

Pendidikan menurut kamus besar bahasa Indonesia, merupakan proses


pengubahan sikap dan tata laku seseorang dan kelompok orang dalam
upaya mendewasakan manusia melalui pengajaran dan pelatihan.

Definisi Sosiologi Pendidikan

Dictionary of Sociology, Sosiologi pendidikan adalah sosiologi yang


diterapkan untuk memecahkan masalah pendidikan

Ary Gunawan, ilmu pengetahuan yang berusaha memecahkan masalah


pendidikan dengan analisis atau pendekatan sosiologi

F.G. Robins, Sosiologi khusus yang bertugas menyelidiki struktur dan


dinamika proses pendidikan

Damsar, pertama sosiologi pendidikan dapat didefinisikan sebagai


suatu kajian yang mempelajari hubungan antara masyarakat, yang
didalamnya terjadi interaksi social, dengan pendidikan. Dalam
hubungan ini dapat dilihat bagaimana masyarakat mempengaruhi
pendidikan, juga sebaliknya bagaimana pendidikan mempengaruhi
masyarakat. Kedua sosiologi pendidikan didefinisikan sebagai
pendekatan sosiologis yang diterapkan pada fenomena pendidikan.
Pendekatan sosiologis terdiri konsep, variable, teori dan metode yang
digunakan dalam sosiologi untuk memahami kenyataan social termasuk
didalamnya kompleksitas aktivitas yang berkaitan dengan pendidikan

Ruang lingkup pendidikan

Sosiologi pendidikan ialah proses interaksi timbal balik antara individu


dan lingkungannya yang mempengaruhi perkembangan pribadi anak
Ruang lingkup sosiologi pendidikan : a. Keluarga, kelompok bermain,
lembaga agama, media

Menurut Brookover

1.

Hubungan sistim pendidikan dengan sistim sosial lain, meliputi hubungan


antara sistim pendidikan dengan kehidupan ekonomi, keluarga, agama,
teknologi, kesenian kesehatan, bahasa, politik, pertahanan dan lain-lain
Hubungan sekolah dengan komuniti sekitarnya
Hubungan antar manusia dalam sistim pendidikan
Pengaruh sekolah terhadap prilaku anak didik

2.
3.
4.

uan sosiologi pendidikan

emberikan analisis terhadap pendidikan sebagai alat kemajuan sosial

ebagai bentuk aplikasi sosiologi dalam pendidikan, sosiologi banyak digunakan


tuk mencari solusi atas permasalahan pendidikan diantaranya dalam hal
ngembangan kurikulum yang berdasarkan aspekaspek sosiologis dalam
asyarakat secara empiris

njelaskan proses pendidikan sebagai proses sosialisasi

siologi pendidikan bertujuan membantu menentukan tujuan penelitian

nfaat Sosiologi Pendidikan

osiologi pendidikan bermanfaat untuk menganalisis pendidikan

emahami hubungan antar manusia di sekolah serta struktur masyarakat

osiologi pendidikan tidak hanya mempelajari masalah-masalah sosial dalam


endidikan saja, tetapi juga mempelajari tujuan pendidikan, kurikulum, strategi be
arana belajar dan lain-lain

Mengapa timbul sosiologi / apa pentingnya mempelajari sosiologi


pendidikan ?
Masyarakat mengalami perubahan yang sangat cepat, progresif dan
kerap
menunjukan gejala yang disintegratif
Perubahan sosial yang cepat menimbulkan cultural lag, cultural lag ini
merupakan sumber masalah-masalah sosial di berbagai bidang
kehidupan artinya dialami oleh semua institusi seperti: industri,
agama,
perekonomian, pemerintah, keluarga, dan pendidikan dll
Masalah pendidikan dalam keluarga, pendidikan si sekolah dan
pendidikan dalam masyarakat merupakan refleksi masalah sosial
dalam masyarakat
Maka para ahli sosiologi diharapkan dapat menyumbangkan
pemikirannya untuk
ikut memecahkan masalah-masalah pendidikan

Kuliah ke 3
Perkembangan konsep pendidikan,
Sejarah perkembangan sosiologi pendidikan
Klasifikasi pendidikan

Perkembangan konsep pendidikan

Pada mulanya pendidikan diartikan sebagai proses mendewasakan


anak (Lengeveld) konsep ini telah banyak mempengaruhi banyak
kalangan seperti suku bangsa Jawa(ora ana kebo nyusu gudel ) tidak
pernah kerbau menyusu pada anak

Pendidikan adalah memanusiakan manusia muda

Pendidikan merupakan proses memanusiakan manusia secara


manusiawi( Ary Gunawan)
Prinsip pendidikan dalam konteks kontemporer lebih mengacu pada
prinsip life long education bahwa pendidikan dapat terjadi
kapanpun, dimanapun, oleh siapapan dan kepada siapapun

Sejarah perkembangan sosiologi pendidikan

1840, an dirumuskan istilah sosiologi pendidikan oleh Augustte Comte


sampai sekarang sosiologi diwarnai oleh banyak pemikiran yang bukan
saja berbeda tetapi bertentangan satu sama lain
!883, satu aliran pemikiran sosiologi mengacu pada sosiologi
pendidikan di AS dipelopori Lester Frank Ward
Pelopor sosiologi pendidikan dalam artian formal adalan John Dewey
dengan bukunya School and society(1899)
Awal abad ke 20 muncul cabang sosiologi educational sociology
Tahun 1928 Robert Angell memperkenalkan istilah baru sociology of
education
Kuliah sosiologi pendidikan pertama kali diberikan oleh Henry Suzzalo
pada th 1910 di teachers college, universitas Colombia
Tahun 1964 mata kuliah Sosiologi pendidikan pertama kali di indonesia
diaplikasikan di IKIP Yogyakarta

Klasifikasi pendidikan

Pendidkan formal adalah sistim pendidikan yang disusun secara


hirarkhis dan berjenjang secara kronologis dari sekolah dasar
sampai universitas (Schooling)

Pendidikan informal alah pendidikan seumur hidup (life long


education) yang memungkinkan individu memperoleh sikap nilai,
ketrampilan yang didapat dari keluarga, tetangga, tempat
bermain(peer group), perpustakaan, media masa dll. Belajar
melalui proses ini sering disebut dengan learning by doing

Pendidikan nonformal, merupakan apa saja kegiatan yang


terorganisir di luar kerangka sekolah formal, apakah pelatihan ,
les ,privat

Menurut Randal Collins ada 3 tipe dasar pendidikan diseluruh dunia

Pendidikan ketrampilan praktis, yakni pendidikan yang dilaksanakan


untuk memberikan bekal ketrampilan maupun kemampuan teknis
tertentu agar dapat diaplikasikan pada mata pencaharian
masyarakat

Pendidikan kelompok status, yaitu pengajaran yang diupayakan


untuk mempertahankan prestise, simbol serta hak-hak istimewa
kelompok elit dalam masyarakat yang memiliki pelapisan sosial

Tipe pendidikan birokratis yang diciptakan oleh pemerintah untuk


melayani kepentingan kualifikasi pekerjaan yang berhubungan
dengan pemerintahan serta berguna sebagai sosialisasi politik dari
model pemerintahan kepada masyarakat awam

Fungsi pendidikan
Menurut Durkheim

Fungsi utama pendidikan adalah mentranmisikan nilai-nilai dan


norma-norma dalam masyarakat

Pada masyarakat industri yg kompleks sekolah tidak dapat


diberikan oleh institusi lain keluarga atau kelompok sebaya

Pendidikan berfungsi untuk memberikan ketrampilan khusus bagi


individu yang dibutuhkan untuk pekerjaannya masa mendatang

T. Parsons juga memiliki pemikiran yang sama dengan Durkheim


dalam melihat fungsi positif pendidikan. Bagi parson individu
dalam masyarakat menyandang dua status

Sekolah bertugas untuk menanamkan nilai-nilai (Umum) yang


harus dipelajari siswa agar ia dapat diterima di tengah
masyarakat. Nilai-nilai tersebut tidak dipelajari di lingkungan
keluarga. Nilai unibersa tersebut misalnya : sportifitas,
persaingan, kerjasama, menerima keberagaman
Pendidikan digunakan sebagai mekanisme penting untuk
menyeleksi individu

Fungsi sekolah (Ary gunawan))


1 Sekolah mempersiapkan anak untuk suatu pekerjaan
2. Sekolah memberikan ketrampilan dasar
3. Sekolahmembuka kesempatan untuk memperbaiki nasib(alat
mobilitas sosial)
4.Sekolah menyediakan tenaga pembangunan
5.Sekolah membantu memecahkan masalah masalah sosial
6. Sekolah mentransmisi kebudayaan
7 fungsi-fungsi lain,

KULIAH 4
Sekolah :
sosialisasi anak dalam keluarga,
sosialisasi di sekolah ,
pendekatan sosialisasi,
metode sosialisasi
Pengaruh keluarga-sekolah
terhadap individu

Sosialisasi

Sosialisasi merupakan proses alamiah yang membimbing


individu untuk mempelajari, memahami dan mempraktekan
nilai-nilai, norma, pengetahuan serta ketrampilan yang dimiliki
oleh masyarakat.

Proses sosialisasilah yang membuat seseorang menjadi tahu


bagaimana seharusnya seseorang bertingkah laku di tengahtengah masyarakat dan lingkungan budayanya.

Pengertian sosialisasi yang dirangkum Ahmadi

Proses sosialisasi adalah proses belajar. Yaitu suatu proses


akomodasi dimana individu menahan, mengubah impuls-impuls
dalam dirinya lalu diikuti oleh upaya pewarisan cara hidup atau
kebudayaan hidupnya
Dalam proses sosialisasi itu individu mempelajari kebiasaan,
sikap, ide-ide nilai-nilai dan tingkah laku dalam masyarakat
dimana ia hidup.
Semua sikap dan kecakapan ynag dipelajari dalam proses
sosialisasi itu disusun dan dikembangkan secara sistimatis

Pendekatan dalam sosialisasi


1.Teori sosialisasi Pasif.
Pertama dari Talcotts parsons1959 dalam liliweri(2001)
mengemukakan bahwa proses sosialisasi merupakan bagian dari
perspektif fungsionalisme
Kedua , sosialisasi dari Kluchkon yang konsepnya didasarkan pada proses
mengubah orientasi nilai, orientasi terhadap kodrat, alam ,waktu
Ketiga Sosialisasi dari Mc Clelland bahwa keinginan untuk mencapai
prestasi pribadi, kebutuhan akan berprestasi sudah merupakan
keinginan setiap individu.
2 Teori sosialisasi Aktif Menurut Mead manusia tidak hanya merespon
nilai baru tetapi menciptakan peranannya dalam kondisi material
dimana ia hidup agar bisa sukses merespon hal baru. Kondisi itu
hanya bias dibentuk melalui proses interaksi dengan orang lain.
3Teori sosialisasi radikal, Yang berlangsung dalam masyarakat yang
berlapis-lapis. Konsep ini mengacu pada hegemoni Gramsci yang
mengemukakan bahwa kemampuan kelompok dominan selalu
berusaha untuk mempertahankan statusnya kemudian kemudian
mensosialissikan nilainya kepada yang lain.

Metode sosialisasi

1.Metode didacting teaching


Dengan metode ini kepada anak diajarkan berbagai macam
pengetahuan dan ketrampilan melalui pemberian informasi,
ceramah, penjelasan. Metode ini digunakan dalam pendidikan
disekolah, pendidikan agama, pendidikan kepramukaan dsb

2.Metode ganjaran/hukuman
Dengan hukuman anak menjadi sadar bahwa tingkah lakunya salah,
tidak baik dan ditolak masyarakat. Sebaliknya dengan ganjaran anak
menjadi sadar bahwa tingkah lakunya baik, terpuji dan diterima oleh
orang lain. Melalui ganjaran dan hukuman ini secara perlahan-lahan
dalam diri anak berkembang kesadaran akan norma-norma sosial.

3 Metode pemberian contoh


Dengan contoh terrjadi proses peniruan (imitasi) tingkah laku dan
sifat-sifat orang dewasa oleh anak. Proses imitasi dapat terjadi sevara
sadar atau tidak disadari oleh si anak

Sosialisasi dalam keluarga

Keluarga merupakan kelompok social yang banyak pengaruhnya


terhadap proses sosialisasi anak. Keluarga merupakan kelompok social
kecil yang umumnya terdiri dari atas, ayah, ibu dan anak

Keluarga dianggap pemberi label atau cap kepada kepribadian


keturunannya, Antropolog mengatakan bahwa ada kecendrungan
pewarisan sifat ibu kepada anak-anak perempuan dan sifat ayah
kepada anak laki-laki, tidak tertutup kemungkinan sifat anaknya
berbeda sama sekali dengan sifat orang kedua orang ruanya.

Bahwa keluarga merupakan wadah pendidikan bagi anak-anaknya


sepertinya statemen tersebut tidak diragukan lagi, perlu ditegaskan
lagi bahwa pengaruh edukatif keluarga tidak hanya pada anak-anak
kecil melainkan pada seluruh anggota keluarga, termasuk pada anak
yang sudah bersekolah, pemuda yang masih tinggal bersama orang
tua dan orang dewasa(ayah dan ibu) sendiri yang menjadi pimpinan
keluarga tersebut.

Tujuan sosialisasi dalam keluarga(vembriarto)

(1) penguasaan diri. Proses mengajar anak untuk menguasai


diri dimulai pada waktu orang tua melatih untuk memelihara
kebirsaha dirinya. Ini merupakan tuntutan social pertamayang
dialami oleh anak untuk pengasaan diri. Tuntutan pengusaan
diri berkembang dari yang sifatnya fisik ke emosional misalnya
anak diajarkan untuk menahan amarah

(2) nilai-nilai, Bersamaan dengan latihan penguasaaan diri


kepada anak diajarkan juga nilai-nilai misalnya nilai kerjasama,
nilai sukses dll

(3) Peranan-peranan social, Mempelajari peranan-peranan


social ini terjadi melalui interaksi social dalam keluarga.
Setelah dalam diri anak berkembang kesadaran diri sendiri
yang membedakan dirinya dengan orang lain, dia mulai
mempelajari peranan-peran sosial yang sesuai dengan
gambaran tentang dirinya. Dia mulai mempelajari peranannya
sebagai anak, sebagai sudara( kakak/adik), sebagai laki-laki
dan perempuan. Proses mempelajari peranan-peranan sosial
kemudian dilanjutkan di lingkungan kelompok sebaya, sekolah,
perkumpulan-perkumpulan dan sebagainya

Sosialisasi di sekolah (nasution)

Sekolah memegang peranan penting dalam proses sosialisasi anak,


walaupun sekolah merupakan hanya salah satu lembaga yang
bertanggung jawab atas pendidikan anak. Anak mengalami perubahan
dalam prilaku sosialnya setelah ia masuk ke sekolah

Dirumah ia hanya bergaul dengan anggota keluarga yang terbatas


jumlahnya, Suasana dirumah bercorak informal, banyak kelakuan yang
diizinkan menurut suasana di rumah. Anak di rumah di manja orang
tua, terutama ia anak pertama,

Di sekolah anak juga mengalami proses sosialisasi yang berbeda


dengan sosialisasi dirumah. Dalam perkembangan fisik dan psikologis
anak, selanjutnya memperoleh pengalaman-pengalaman baru dalam
hubungan sosialnya dengan anak-anak lain yang berbeda status social,
suku bangsa , agama jenis kelamin, kepribadiannya.

Pada umumnya nilai-nilai yang dianut di sekolah sejalan dengan yang


berlaku dalam masyarakat sekitarnya.

Pengaruh keluarga-sekolah
terhadap individu

Selain dari keluarga, dalam perkembangan umur dan mentalnya


individu mendapat pengaruh timbal balik antara sekolah dengan
keluarga dalam suatu masyarakat terhadap individu .

Kedua lembaga tersebut selalu beriringan mengisi setiap waktu


kehidupan individu dalam aktifitas kesehariannya dengan spesifikasi
yang berbeda-beda

Keluarga bertugas menjalankan sossialisasi nilai-nilai dasar


kemanusiaan dalam hubungan yang afektif. Sementara sekolah lebih
menekankan pada proses pembelajaran, pengajaran serta penempaan
kepada individu yang berisi tentang ilmu pengetahuan, ketrampilan
serta penguasaan-penguasan peran social yang lebih yang lebih luas di
luar keluarga (Karsidi, 62)

KULIAH KE 5
Kelas dan sekolah sebagai sistim sosial

Sekolah sebagai sistim sosial

salah satu pendekatan didalam sosiologi yang menggali konsep sistim


sosial adalah pendekatan fungsional structural .
Sebagai sistim sosial, sekolah merupakan akumulasi komponenkomponen sosial integral yang saling berinteraksi yang bergantung
antara satu dengan yang lainnya. Dengan melihat sekolah sebagai suatu
dunia sendiri yang didalamnya terdapat unsusr-unsur untuk bisa disebut
suatu masyarakat seperti pemimpin, pemerintahan warga masyarakat
atau aturan dan norma-norma serta kelompok-kelompok sosialnya.
sekolah diibaratkan sebagai suatu masyarakat kecil yang memiliki
kekuatan organis untuk mengatur dan mengelola komponen-komponen.
melihat lingkungan sekolah pada hakekatnya merupakan susunan dari
peran dan status yang berbeda-beda
Keberadaan guru, siswa, kepala sekolah, psikolog, orang tua, siswa ,
pengawas yang merupakan komponen-komponen fungsional yang
menentukan perkembangan kehidupan sekolah sebagai organisasi
pendidikan formal.

Kelas sebagai sistim sosial


Sekolah terdiri atas kelas-kelas yang juga dapat dianalisis sebagai
sebuah sistim. Pengertian kelas ini mengandung pengertian,

Pertama kelas sebagai ruangan sebagai tempat proses pendidikan


berlangsung .Kedua kelas sebagai kelompok pelajar yang
menerima mata pelajaran pada suatu lembaga pendidikan.
Kelas merupakan bagian dari mikrososiologi yang membahas
tentang kehidupan kelompok sosial di sekolah
Ruang kelas merupakan miniatur dari kelompok social yang lebih
besar seperti latar belakang social ekonomi yang berbeda,
meskipun dengan struktur profesi dan peran yang sama

Menurut faisal dan Yasik (1985) terdapat 5 iklim sosial yang timbul di
kelas :

Iklim terbuka seorang guru sebagai individu selain memberu kritik


terhadap siswa juga mau menerima kritik dari siswanya. Hubungan guru
dan siswa bersifat fleksibel sehingga kondisi ini dapat mempertinggi
kreativitas siswa karena mereka dapat bekerjasama dan berkreasi tanpa
adanya beban mental

Iklim Mandiri para siswa mendapat kebebasan dari guru, yang esensial
dalam hubungan ini antara guru dan siswa bekerjasama dengan baik,
tenggangrasa. Sehingga kontrol ketat dari guru tidak diperlukan.

Iklim terkontrol titik sentral dari kebijakan seorang guru adalah


menekankan pada pencapaian prestasi siswa di kelas. Metode mengajar
guru kaku dan keras

Iklim persaudaraan, hubungan guru dan murid sangat erat baik dalam
kegiatan belajar(kelas) maupun diluar kelas. Pendekatan guru bersifat
personal

Iklim Tertutup, dalam model ini tidak memberikan kepemimpinan yang


memadai kepada siswa, guru menerapkan aturan yang bersifat sepihak
dan kurang memperhatikan kepentingan siswa.

Fungsi pendidikan
Secara umum, para analis fungsional melihat fungsi
serta kontribusi positif lembaga pendidikan dalam
memelihara atau mempertahankan sistim sosial
Durkheim
Fungsi utama pendidikan adalah mentranmisikan nilainilai dan norma-norma dalam masyarakat
Pada masyarakat industri yg kompleks sekolah tidak
dapat diberikan oleh institusi lain keluarga atau
kelompok sebaya
Pendidikan berfungsi untuk memberikan ketrampilan
khusus bagi individu yang dibutuhkan untuk
pekerjaannya masa mendatang

Talcott Parsons
Fungsi pendidikan/sekolah
T. Parsons juga memiliki pemikiran yang sama dengan Durkheim
dalam melihat fungsi positif pendidikan. Bagi parson individu
dalam masyarakat menyandang dua status

Ascribed status merupakan status yang disandang individu


secara otomatis yang diperoleh berdasarkan keturunan
Achieved status merupakan status yang diperoleh individu
melalui prestasi
Sekolah berfungsi untuk menyiapkan individu untuk tahap
transisi dari keluarga ke masyarakat
Sekolah bertugas untuk menanamkan nilai-nilai (Umum) yang
harus dipelajari siswa agar ia dapat diterima di tengah
masyarakat. Nilai-nilai tersebut tidak dipelajari di lingkungan
keluarga. Nilai unibersa tersebut misalnya : sportifitas,
persaingan, kerjasama, menerima keberagaman
Pendidikan digunakan sebagai mekanisme penting untuk
menyeleksi individu

Fungsi sekolah (Nasution)


1 Sekolah mempersiapkan anak untuk suatu
pekerjaan
2. Sekolah memberikan ketrampilan dasar
3. Sekolahmembuka kesempatan untuk
memperbaiki nasib(alat mobilitas sosial
4.Sekolah menyediakan tenaga
pembangunan
5.Sekolah membantu memecahkan masalah
masalah sosial
6. Sekolah mentransmisi kebudayaan
7 fungsi-fungsi lain,

Pendidikan dan kontrol sosial


Sekolah digunakan untuk memelihara mekanisme kontrol
sosial, fungsi sekolah
Sebagai lembaga yang mempertahankan dan menjaga nilainilai dimana generasi muda harus mengikuti.
Sekolah dalam tugasnya sehari-hari selalau memonitor
Perkembangan kepribadian dan prilaku murid-muridnya agar
terhindar dari prilaku destruktif

KULIAH 6
PELETAK DASAR SOSIOLOGI
PENDIDIKAN

eletak Dasar Sosiologi Pendidikan

1. Emile Durkheim

ulisan Durkheim tentang pendidikan:


ducation and society
Moral education
Evolution of educational thought

Gagasan-gagasan pendidikannya berasal dari pemikirannya sebagai seorang


osiolog terlihat padakaryanya The rule of Sociological methods ia memberikan
andangannya mengenai apa itu sosiologi, yaitu gejala sosial adalah rii secara
Objektif yang terlepas dari gejala biologis atau psikologi individu

elanjutnya Durkheim memusatkan perhatian kepada solodaritas

Solidaritas mekanik

Solidaritas organic

2. KARL MARX

arl mark tidak langsung mencurahkan perhatiannya kepada masalah pendidikan


engaruhnya lebih besar terhadap cara berpikir mengenai pendidikan dan
asyarakat daripada terhadap pengembangan sosiologi pendidikan itu sendiri

onsep teori marx

Kelas

Perjuangan kelas

model analisis sosiologi

lisis model struktural fungsional

ileDurkheim
ndidikan adalah upaya orang dewasa untuk mempengaruhi mereka yang
lum siap untuk melakukan fungsi-fungsi sosial
didikan berfungsi mengheterogenkan fungsi dan peran masyarakat

ott Parsons
rson menjelaskan masyarakat terdiri atas sistim-sistim sosial, dimana sistim
sial tersebut terdiri dari sub sistim pula. Setiap sub sistim sosial harus
emenuhi 4 persyaratan AGIL

p Turner
p Turner memberikan tekanan pada seleksi, artinya masyarakat punya
im stratifikasi

isis model konflik


s perhatian penganut model konflik adalah pertentangan kepentingan,
nasi, pemaksaan dan perubahan

Bowles dan Gintis


enurut mereka bahwa pendidikan merupakan sarana untuk mengekalkan
minasi. Prinsip pendidikan biasa disebut dengan prinsip reproduksi langsung
rect reproduction)

uis althuser
enurut Altuser pendidikan sebagai perlengkapan negara pada masyarakat
pitalis, semua komponen super struktur sosial merupakan unsur perlengkapan
egara, perlengkapan negara dibagi atas 2 kelompok yakni :

lengkapan negara yang berperan menekan (represif) meliputi perundangdangan seperti polisi, angkatan, pemerintahan dan administrasi
lengkapan idiologis, kelompok kedua ini meliputi pendidikan, agama keluarga,
rundangan, politik, budaya, sastra, olah raga dan lain-lain

. Pierre Bourdieu

Bourdieu memulai penjelasan teorinya dengan mengembangkan konsep


pertimbangan budaya (cultural arbitraries). Setiap masyarakat mempunyai
pertimbangan budaya sendiri yang tidak bisa dijelaskan dengan logika.

Sistim pendidikan dengan pola pertimbangan budaya tersebut milik kelas domin
oleh karena standar penilaian yang digunakan adalah standar penilaian milik ke
yang dominan, maka pendidikan selalu menguntungkan anak-anak dari kelas
dominan tersebut

. Paulo Freire
Menurut paulo dalam pendidikan guru sangat dominan dalam interaksi dengan
pelajar. Dalam sistim pendidikan tersebut proses belajar digambarkan sebagai si
bank, guru diibaratkan sebagai orang yang mencurahkan air kedalam tempa
kosong yang tidak bereaksi apa-apa.

5. Ivan Illich
Pandangan tokoh ini bersifat ekstrim yang terlihat pada karyanya Deschooling
society (bebas dari sekolah)

siss Interaksi Simbolik


el ini ini memandang kelompok (maksudnya kelas di sekolah bukan kelas
al) terdiri dari sejumlah orang yang saling berinteraksi, berhubungan dan saling
mpengaruhi.

m proses interaksi menggunakan simbol-simbol antara guru dan pelajar.


bol-simbol tersebut dapat berupa bahasa, isyarat atau benda
pertukaran Homans dan Blau

asumsi teori pertukaran, homan menarik kesimpulan bahwa dalam interaksi


ng akan mengulangi perbuatan-perbuatan yang memberi keuntungan baginya,
k keuntungan yang berupa materi atau non materi (kepuasan) dan akan
nghindari perbuatan yang kurang menguntungkan terlebih lagi yang
ngandung resiko

sa teori Label (labelling teory)

urut teori ini, dengan pemberian label kepada seseorang yang berprilaku
yimpang, justru akan dapat meningkatkan prilaku menyimpangnya.

MATA KULIAH 7
Pendidikan dan stratifikasi

endidikan dan stratifikasi

ifat stratifikasi
Close social stratification
Open social stratification

Metode atau cara menentukan stratifikasi


Pendekatan objektif
Pendekatan subjektif
Pendekatan Reputasional

Hubungan antara status sosial keluarga dengan pendidikan, dalam hasil penelitia
di Amerika serikat dimana perbedaan kedudukan dalam pelapisan sosial berkaita
engan perbedaan persepsi dan sikap serta cita-cita dan rencana pendidikan.
Perbedaan tersebut ditemukan dikalangan orang tua maupun kalangan remaja

Kategori status sosial

Ascribed status

Achieved status

Cara untuk melakukan mobilitas


1.
2.
3.
4.
5.

Perubahan standar hidup


Perkawinan
Perubahan tempat tinggal
Perubahan tingkah laku
Perubahan nama

Anda mungkin juga menyukai