• FNBE - Finnish National Board of Education memperkenalkan Kurikulum Inti Nasional untuk pendidikan pra-sekolah dasar dan pendidikan dasar (sekolah dasar dan menengah) pada tahun 2014. Pembaruan kurikulum inti berasal dari keputusan pemerintah pada tahun 2012 tentang tujuan umum pendidikan dan alokasi jam pelajaran. Kurikulum inti Finlandia mengidentifikasi tujuh kompetensi transversal: • • Berpikir dan belajar untuk belajar • • Kompetensi budaya, interaksi dan ekspresi • • Merawat diri sendiri mengelola kehidupan sehari-hari • • Multiliterasi • • Kompetensi TIK • • Kompetensi kehidupan kerja dan kewirausahaan • •Partisipasi, keterlibatan dan membangun masa depan yang berkelanjutan. Berbeda dengan pengajaran yang ditandai dengan pendekatan tradisional dan pembelajaran berbasis subjek, kurikulum inti baru bertujuan untuk melibatkan siswa dalam pengajaran interdisipliner yang lebih relevan dengan fenomena kehidupan nyata (Sahlberg, 2015). Tiga ide penting mengenai struktur kurikulum Finlandia saat ini, yaitu: • tujuan tertanam dalam undang-undang dan kurikulum inti nasional • otoritas kota otonom ditugasi menyediakan dan mengelola pendidikan termasuk kurikulum di tingkat lokal • guru dihargai sebagai ahli yang bertanggung jawab untuk mengembangkan kurikulum berbasis sekolah dan menghasilkan pendekatan pengajaran yang inovatif dan berbeda (FNBE, 2011). Tidak ada ujian terstandarisasi semacam ujian nasional di Indonesia. Kurikulum ditulis dalam bentuk pedoman bagi guru tentang pengalaman belajar, bukannya uraian tentang apa yang diharapkan dipelajari siswa. Sebagai contoh, konsep Finlandia guru sebagai fasilitator pembelajaran siswa terlihat jelas dalam kata-kata tujuan pembelajaran, menggunakan frasa seperti "untuk membimbing / mendukung / mendorong siswa untuk ..." atau "untuk menawarkan kesempatan siswa untuk ...". Guru di Finlandia adalah profesional kependidikan terpercaya yang harus menyelesaikan lima hingga enam tahun studi pascasarjana.