Anda di halaman 1dari 3

Proses Menuju Masyarakat Madani

Proses terbentuknya civil society (masyarakat madani) akan sangat tergantung


pada dua unsur pokok, yaitu pemerintah negara pada satu bagian dan
masyarakat/rakyat pada bagian yang lainnya. Dibutuhkan komitmen yang kuat
(kesungguhan) di antara kedua unsur di atas atau kompak dan saling mendukung
guna menciptakan civil society yang handal. Untuk menuju masyarakat madani,
unsur rakyat/masyarakat dituntut untuk dipenuhinya syarat-syarat sebagai berikut.

a.    Pemahaman yang Sama


Pada tingkat awal, sangat perlu adanya pemahaman bersama di kalangan
masyarakat, tentang apa dan bagaimana karakteristik dari masyarakat yang disebut
madani. Paling tidak secara konsepsional, prinsip-prinsip dasar masyarakat madani
itu harus dipahami bersama sehingga relatif tidak ada lagi yang tidak memahami
hal-hal yang digariskan dalam prinsip-prinsip dasar masyarakat madani tersebut.

b.    Keyakinan dan Saling Percaya


Keyakinan dan saling percaya, yaitu menumbuhkembangkan rasa saling percaya di
kalangan masyarakat bahwa masyarakat madani adalah masyarakat pilihan yang
terbaik dalam mewujudkan suatu sistem sosial yang dicita-citakan.

c.    Satu Hati dan Saling Tergantung


Dengan terbentuknya saling percaya di kalangan masyarakat, pada tahap
berikutnya diperlukan juga kondisi satu hati dalam menentukan arah kehidupan.
Satu hati dan saling tergantung, mempunyai arti perlunya dikondisikan satu hati
dalam menentukan arah kehidupan.

d.    Kesamaan Pandangan tentang Tujuan dan Misi


Apabila kondisi satu hati dalam masyarakat menunjukkan benih-benih yang
menggembirakan, kesamaan pandangan, baik mengenai tujuan dan misi, menjadi
lebih mudah untuk diwujudkan. Perbedaan-perbedaan yang ada dalam kehidupan
masyarakat tentu tidak dapat diabaikan begitu saja. Namun, perbedaan itu bukan
untuk diarahkan menjadi sesuatu yang bersifat uniformity (keseragaman), tetapi
dalam wujud unity (satuan).
Proses menuju masyarakat madani
           
Dilihat secara historis masyarakat madani merupaka produk perkembangan dari
masyarakat tradisional ke pasca tradisional atau modernitas. Dalam masyarakat
tradisional yang ada adalah keluarga komunitas local seperti desa, kampung, di
sekitar keraton, kota, golongan-golongan feudal dan pemerintah (bukan Negara)
dengan fungsi yang terbatas. Proses menuju masyarakat madani di Indonesia secara
historis sudah muncul sejak masyarakat Indonesia mengenal pendidikan modern,
system kapitalisme, dan modernisasi.
            Sejak saat itulah muncul organisasi-organisasi modern seperti budi utumo
(1908), Sarikat Dagang Islam (1911), Muhammadiyah (1912), dan organisasi-
organisasi lainnya. Setelah Indonesia merdeka, semangat Civil society semakin
memuncak sejak munculnya organisasi-organisasi politik tahun 1950 dan
terselenggaranya pemilu tahun 1955. Selanjutnya perjalanan sejarah masuk masa
Orde Lama yang kemudian diganti masa Orde Baru sehingga upaya menuju Civil
Society hampir tidak ada. Bahkan orde baru cenderung otoriter dan memperkuat
penguasa dalam melakukan KKN. Kemudian era Reformasi bergulir, semangat Civil
Society kembali muncul mulai dari presiden B.J. Habibie, K.H. Abdurrahman Wahid,
Megawati sampai SBY baik periode I dan II sekarang ini.
            Demokrasi dan masyarakat madani adalah dua hal yang berbeda. Demokrasi
lebih menunjuk kepada system dan sifat pemerintahan dalam suatu Negara.
Demokrasi merujuk kepada kehidupan bernegara yang dijalankan secara
demokratis. Masyarakat madani merujuk kepada konsep masyarakat ideal yang
maju, beradap, dan mandiri.
            Masyarakat madani merujuk kepada kehidupan bersama yang didasari
serangkaian nilai-nilai positif yang memungkinkan setiap orang memiliki kebebasan
berkreasi untuk kemajuan bersama. Demokrasi menekankan konsep Negara dan
pemerintahannya yang berdasarkan rakyat, sedangkan masyarakat madani
menekankan konsep masyarakat yang diidam-idamkan.
            Walaupun demokrasi dan masyarakat madani adalah dua hal yang berbeda,
tetapi sangat berhubungan. Menurut Dawam, demokrasi dan masyarakat madani
bagai dua sisi mata uang, berbeda tetapi tidak terpisah. Demokrasi hanya akan
tumbuh subur dalam masyarakat madani. Sebaliknya masyarakat madani hanya
akan tumbuh subur dan berkembang dalam suasanan Negara dan pemerintahan
yang demokratis.  Dengan bahasa yang berbeda  Nurcholis Madjid menyatakan
bahwa masyarakat madani merupakan rumah persemaian dan demokrasi juga
merupakan rumah persemaian masyarakat madani. Dengan adanya demikian,
masyarakat madani hanya mungkin tegak dalam Negara dengan system
pemerintahan demokrasi dan demokrasi akan tegak dalam masyarakat madani.
        i.            Kendala yang di hadapi bangsa Indonesia dalam mewujudkan
masyarakat madani
a.       Belum tertanam jiwa kemandirian bangsa Indonesia
b.      Kurang kesadaran pada hokum yang berlaku
c.       Masih rendahnya tingkat kesukarelaan dan keswasembadaan pada setiap
warga Negara
d.      Masih kurangnya perangkat Negara
e.       Masih rendahnya SDM bila di abndingkan dengan Negara lain
f.       Sentralisasi menuju lokalisme
g.      Pluralisme menuju resisme
h.      Elitisme dan comunalisme

      ii.            Upaya bangsa Indonesia dalam mewujudkan masyarakat madani


a.       Meningkatkan jiwa kemandirian melalui kegiatan perekonimoan dengan
adanya bapak angkat perusahaan
b.      Meningkatkan kesadaran hokum melalui berbagai media sosialisasi politik
c.       Meningkatnya peran serta masyarakat dalam proses pengambilan kebijakan
d.      Menciptakan perangkat hokum yang memadai dan berkeadilan social
e.       Meningkatkan kualitas SDM melalui berbagai kegiatan
f.       Pengenmbangan media komunikasi politik di berbagai lingkungan.

Bedasarkan uraian tersebut dapat kita simpulkan bahwa menuju masyarakat


madani indonesia tidak dapat ditempuh melalui revolusi, tetapi melalui evaluasi.
Demokrasi tidak selalu diartikan oposisi, namun lebih kepada pemberdayaan
masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan, jadi tidak hanya pada bidang politik
tapi sosial, pendidikan, ekonomi, budaya dan seterusnya.
Dalam konteks ini upaya membentuk masyarakat madani indonesian dapat
ditempuh melalui kerja sama dari pada konflik atau perebutan kekuasaan. Dalam
proses demokratisasi menuju masyarakat madani tidak menghendaki gerakan-
gerakan yang menamakan dirinya prodemokrasi namun perjuangan dengan cara
otokratis,tirani,menumbangkan pemerintah yang sah. Sebaliknya harus
dilaksanakan secara demokratis,toleransi, agamis, dan dengan peningkatan kualitas
kehidupan masyarakat baik pada bidang peradaban maupun kebudayaannya.

Anda mungkin juga menyukai