Disusun Oleh:
(Tim A2)
1. Erix (1811060377)
2. Laeli Lutfiana (1811060204)
3. Rena Tri Andini (1811060344)
4. Wasiyah Sugiyati (1811060352)
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ....................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................2
C. Tujuan...................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Literasi.................................................................................3
B. Pengertian Literasi Numerasi................................................................4
C. Indikator Literasi Numerasi..................................................................5
D. Manfaat Literasi Numerasi....................................................................6
E. Strategi Literasi Numerasi.....................................................................7
F. Contoh Literasi Numerasi.....................................................................8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.........................................................................................13
B. Saran....................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di dalam kehidupan bermasyarakat, banyak sekali informasi yang
disajikan dalam berbagai simbol yang merupakan representasi dari informasi itu
sendiri. Seperti informasi tentang rambu-rambu, iklan iklan yang berisi tentang
informasi kesehatan, sosial, politik dan lainnya. Informasi-informasi yang
disajikan biasanya disajikan dalam bentuk numerik maupun grafik. Kemampuan
dalam membaca informasi yang berisikan numerik maupaun grafik sangat
diperlukan untuk membuat keputusan yang tepat. Kemampuan numerasi
berkontribusi yang nyata dalam kesejahteraan individu maupun
masyarakat.Peningkatan kesejahteraan ekonomi dan daya saing ketenagakerjaan
diperoleh dari kemampuan manusia dalam menggunakan matematika dalam
konteks teknik, ekonomi maupun bidang lainnya.
Era global salah satunya ditandai dengan cepatnya arus perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Sejalan dengan hal tersebut, perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi tidak bisa terlepas dari peran perkembangan berbagai
disiplin ilmu termasuk biologi. Abad 21 bisa disebut sebagai abad pengetahuan
yangditandai dengan terjadinya transformasi besar-besaran dari masyarakat
agraris menuju masyarakat industri dan berlanjut ke masyarakat berpengetahuan
(Junianto, 2017). Sebagaimana dipaparkan dalam laporan Badan Standar Nasional
Pendidikan (2010) bahwa abad 21 merupakan era yang semakin sarat dengan
teknologi dan sains yang menyebabkan paradigma pendidikan harus berorientasi
pada matematika dan sains sehingga matematika tidak dapat terpisahkan dengan
sains termasuk biologi. Sebagai bangsa yang besar, Indonesia harus mampu
mengembangkan budaya literasi sebagai prasyarat kecakapan hidup abad ke-21
melalui pendidikan yang terintegrasi Effendy dalam Gerakan Literasi Nasional
(2017).
Oleh sebab itu, demi menyukseskan pembangunan Indonesia di abad ke-
21, menjadi keharusan bagi masyarakat Indonesia untuk menguasai enam literasi
dasar, yaitu (1) literasi bahasa, (2) literasi numerasi, (3) literasi sains, (4) literasi
digital, (5) literasi finansial, serta (6) literasi budaya dan kewargaan. Kemampuan
1
literasi ini juga harus diimbangi dengan menumbuh kembangkan kompetensi yang
meliputi kemampuan berpikir kritis/memecahkan masalah, kreativitas,
komunikasi, dan kolaborasi.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian dari literasi?
2. Apa pengertian dari literasi numerasi?
3. Bagaimana indikator literasi numerasi?
4. Apa manfaat literasi numerasi?
5. Bagaimana strategi dalam literasi numerasi?
6. Apa contoh dari literasi numerasi?
C. Tujuan
Adapun tujuan dibuatnya makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian dari literasi
2. Untuk mengetahui pengertian dari literasi numerasi
3. Untuk menjelaskan indikator literasi numerasi
4. Untuk mengetahui manfaat literasi numerasi
5. Untuk menjelaskan strategi dalam literasi numerasi
6. Untuk mengetahui contoh literasi numerasi
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Literasi
Literasi merupakan kemampuan dalam proses pengetahuan dan
memahami secara menyeluruh melalui berbagai aktivitas, antara lain
membaca, menulis, menyimak, berbicara. Literasi disebut juga dengan istilah
multiliterasi. Istilah multiliterasi merupakan keterampilan dengan berbagai
cara untuk memahami konsep-konsep dan informasi dalam berbagai
bentuk teks atau media untuk meningkatkan hasil belajar (Abidin, 2017:3).
Literasi menurut UNESCO merupakan rangkaian atau kemampuan
membaca, menulis, dan berhitung yang didapatkan melalui pelaksanaan
pembelajaran dan penerapan di sekolah, keluarga, dan masyarakat.
Menurut (Ibrahim, 2017:6) literasi juga sebagai proses pembelajaran
dengan kegiatan membaca dan menulis untuk menyelidiki, menanyakan,
mengkritisi ilmu yang dipelajari. Pembelajaran literasi bertujuan untuk
mengembangkan pengetahuan dan keterampilan peserta didik dalam literasi
teknologi, visual, literasi media, dan literasi lintas kurikulum (IPS,
Matematika, Sains, Seni, Budaya).
Secara tradisional, literasi dipandang sebagai kemampuan membaca dan
menulis. Orang yang dapat dikatakan literat dalam pandangan ini adalah orang
yang mampu membaca dan menulis atau bebas buta huruf. Pengertian literasi
selanjutnya berkembang menjadi kemampuan membaca, menulis, berbicara, dan
menyimak. Sejalan dengan perjalanan waktu, definisi literasi telah bergeser dari
pengertian yang sempit menuju pengertian yang lebih luas mencangkup berbagai
bidang lainnya. Perubahan ini disebabkan oleh berbagai faktor, baik faktor
perluasan makna akibat semakin luas penggunanya, perkembangan teknologi
informasi dan teknologi, maupun perubahan analogi.
Pada dasarnya, literasi (literacy) atau bisa juga disebut sebagai
“keberaksaraan” adalah kemampuan membaca yang sering simplistic direduksi
sebagai melek huruf. Mereka yang buta huruf (illiteracy) diberi program
pemberantasan buta huruf agar memiliki kemampuan literasi dasar, yaitu
3
membaca, menulis, dan berhitung. Dalam pengertian lebih luas, literasi dapat
dipahami sebagai melek informasi, pengetahuan, media, dan lainnya
Berbagai penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa literasi
merupakan gerakan untuk meningkatkan keterampilan yang dimiliki
peserta didik. Literasi diajarkan sejak dini kepada peserta didik untuk
dijadikan bekal dalam mencapai suatu bangsa yang berkualitas.
Pemerintah dalam meningkatkan kualitas suatu bangsa dengan
menggerakkan literasi dengan adanya sekolah yang berliterasi
4
informasi yang dinyatakan secara matematis, misalnya grafik, bagan, dan tabel..
Terdapat tiga prinsip dasar literasi numerasi: (1) bersifat kontekstual, sesuai
dengan kondisi geografis dan sosial budaya, (2) selaras dengan cakupan
matematika dalam kurikulum 2013; dan (3) saling bergantung dan memperkaya
unsur literasi lainnya
1. Basis Kelas
a. Jumlah pelatihan guru matematikadan guru nonmatematika
b. Jumlah pembelajaranmatematika berbasis permasalahan dan
pembelajaran matematika berbasis proyek
c. Jumlah pembelajaran nonmatematikamelibatkan unsur literasi
numerasi
d. Nilai matematikapadapeserta didik
2. Basis Budaya Sekolah
a. Jumlah dan variasi bukupadaliterasi numerasi
b. Frekuensipeminjaman bukuliterasi numerasi
c. Jumlah penyajian informasi dalam bentuk presensi numerasi
d. Aksessitus daring yang berhubungan padaliterasi numerasi
5
e. Jumah pada kegiatan bulan literasi numerasi
f. Alokasi dana untukkegiatanliterasi numerasi
g. Adanya tim literasi disekolah
h. Adanya kebijakan pada sekolah mengenai literasi numerasi
3. Basis Masyarakat
a. Jumlahruang publik dilingkungan sekolahuntuk literasi
numerasi
b. Jumlah dalam keterlibatan orang tua didalam tim literasi
sekolah
c. Jumlah sharing session pada publik,mengenai literasi
numerasi
6
untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan meningkatkan taraf
hidup manusia. Pembelajaran numerasi penting untuk diajarkan kepada peserta
didik sejak dini untuk menentukan kemajuan dan perkembangan sebuah
bangsa. Literasi numerasi berguna untuk mewujudkan peserta didik
dalam mengatasi masalah dalam sehari-hari dan ruang lingkup literasi
numerasi sangat luas untuk diterapkannya.
7
literasi di sekolah melalui beberapa tahapan pelaksanaan, yaitu
ketersediaan sarana dan prasarana, kapasitas warga sekolah, dan kapasitas
pemangku kepentingan. Meningkatkan fasilitator dan pelatihan guru untuk
melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode, model, dan media
pembelajaran dalam pemahaman tentang numerasi. Mengembangkan sarana
untuk mendukung sumber belajar dengan menggunakan lingkungan sekolah
sebagai media pembelajaran dalam pemahaman numerasi. Contohnya:
adanya mading kelas dengan memamerkan hasil karya peserta didik dan
adanya pojok baca dengan adanya buku-buku yang berhubungan dengan literasi
numerasi.Pembahasan tersebut bahwa strategi atau cara untuk menggerakkan
literasi numerasi dilakukan dengan berbagai cara untuk menumbuhkan
motivasi serta pemahaman peserta didik terhadap numerasi. Strategi
ditunjang dengan fasilitas sarana dan prasarana untuk mendukung gerakan literasi
numerasi di sekolah. Literasi numerasi juga diterapkan melalui pembelajaran
numerasi lintas kurikulum.
8
Sampah anorganik lebih lama terurai dibandingkan dengan sampah
organik. Waktu dekomposisi popok sekali pakai lebih lama dari plastik, namun
kurang dari kulit sintetis. Berapa waktu dekomposisi yang mungkin dari popok
sekali pakai?
a. 100 tahun
b. 250 tahun
c. 375 tahun
d. 475 tahun
e. 575 tahun
Jawaban:
Jadi, waktu dekomposisi popok berkisar antara 400 tahun sampai 500
tahun. Perhatikan pilihan jawaban di atas. Nilai yang berkisar di interval 400 dan
500 adalah pilihan D, yaitu 475 tahun.
2. Aplikasi Konsep
9
Seorang siswa membaca tabel dan diagram di atas. Ia menyatakan selisih
waktu dekomposisi pada diagram A sama dengan diagram B. Pernyataan tersebut
dikoreksi oleh gurunya. Manakah koreksi yang benar dari guru tersebut?
Jawaban:
10
pada diagram B adalah 3 bulan. Jika diperhatikan, satuan unit waktu dekomposisi
pada diagram A tidak sama dengan diagram B.
3. Penalaran Konsep
Penjelasan:
Ya, saya setuju dengan saran ibu guru agar tidak menggabungkan waktu
dekomposisi sampah organik dan anorganik menjadi sebuah diagram batang
karena satuan waktunya berbeda. Walaupun satuannya dibuat sama, akan terlihat
ketimpangan pada diagram batangnya, sehingga datanya tidak dapat disajikan
dengan baik. Coba perhatikan, rata-rata waktu dekomposisi sampah anorganik
11
adalah ratusan tahun. Jika ingin dijadikan dalam bulan atau minggu, maka akan
sangat besar angkanya, hingga mencapai ribuan bulan atau minggu. Sedangkan,
rata-rata waktu dekomposisi sampah organik adalah beberapa bulan atau minggu,
paling lama hanya 5 bulan.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Literasi merupakan kemampuan dalam proses pengetahuan dan
memahami secara menyeluruh melalui berbagai aktivitas, antara
lain membaca, menulis, menyimak, berbicara
2. Literasi numerasi adalah pengetahuan dan kecakapan untuk
menggunakan berbagai macam angka dan simbol-simbol yang terkait
dengan matematika dasar untuk memecahkan masalah praktis dalam
berbagai macam konteks kehidupan sehari-hari
3. Indikator literasi numerasi berbasis kelas, berbasis budaya sekolah dan
berbasis masyarakat
4. Manfaat literasi numerasi dapat meningkatkan peserta didik agar
mampu mengatasi masalah dengan cara mengolah angka dengan benar
5. Stratregi gerakan literasi numerasi di sekolah dengan meningkatkan
fasilitator dan pelatihan guru untuk melaksanakan pembelajaran
dengan menggunakan metode, model, dan media pembelajaran dalam
pemahaman tentang numerasi
6. Contoh literasi numerasi yakni: pemahaman konsep, aplikasi konsep
dan penalaran konsep
B. Saran
Penyusun dalam menyusun makalah ini banyak menemukan hambatan
dari segi isi maupun literatur, penyusun menyarankan pembaca untuk
memberikan kritikan dan saran yang membangun untuk kesuksesan makalah
selanjutnya
13
DAFTAR PUSTAKA
14