Anda di halaman 1dari 3

Pretest Praktikum KAI

Kelompok 3
1. Aida Saefa Fitriarieswa (4301417010)
2. Fiki Islami (4301417021)
3. M. Hammam Nur Faizi (4301417028)
4. Qorina Septinamira (4301417078)

Kromatografi

1. Prinsip dasar pengukuran secara kromatografi


Dalam kromatografi, analisis dilakukan dengan cara memisahkan molekul
berdasarkan perbedaan struktur ataupun komposisinya. Pemisahan tersebut terjadi
saat sampel bergerak melewati fase diam (dapat berupa zat padat atau cair) karena
terbawa oleh fase gerak (dapat berupa zat cair atau gas). Beragam komponen dalam
sampel akan terpisah berdasarkan perbedaan afinitasnya terhadap fase diam.
Komponen yang dapat berinteraksi secara kuat dengan fase diam akan bergerak
lebih lambat sehingga dapat terpisah dari komponen lain dengan interaksi yang
lemah.

2. Prinsip kerja alat atau perjalanan sampel, serta komponen alat


HPLC
Kerja HPLC pada prinsipnya adalah pemisahan analit-analit berdasarkan
kepolarannya, alatnya terdiri dari kolom (sebagai fasa diam) dan larutan tertentu
sebagai fasa geraknya.
Yang paling membedakan HPLC dengan kromatografi lainnya adalah pada HPLC
digunakan tekanan tinggi untuk mendorong fasa gerak. Campuran analit akan
terpisah berdasarkan kepolarannya, dan kecepatannya untuk sampai ke detektor
(waktu retensinya) akan berbeda, hal ini akan teramati pada spektrum yang
puncak-puncaknya terpisah.
Komponen pada HPLC
 Fase Gerak dan Reservoir Pelarut
 Pompa
 Injektor
 Sampel
 Kolom HPLC
 Detektor
 Pengolah Data

GC
GC Dalam kromatografi gas, fase yang bergerak (atau "mobile phase") adalah
sebuah operator gas, yang biasanya gas murni seperti helium atau yang tidak
reactive seperti gas nitrogen. Stationary atau fasa diam merupakan tahap
mikroskopis lapisan cair atau polimer yang mendukung gas murni, di dalam bagian
dari sistem pipa-pipa kaca atau logam yang disebut kolom. Instrumen yang
digunakan untuk melakukan kromatografi gas disebut gas chromatograph (atau
"aerograph", "gas pemisah").
Komponen GC
 Tangki gas pembawa
 Alat pengatur tekanan (regulator)
 Injection port (tempat memasukkan cuplikan)
 Kolom
 Oven
 Detektor
 Rekorder ( alat pencatat yang berfungsi untuk mencatat isyarat-isyarat)
3. Diagram alir untuk praktikum
Kromatografi (Misteri Kematian : Analisis Alkohol dalam Darah dengan Kromatografi
Gas)
Sampel 1 mL
Dimasukkan dalam tabung reaksi dan ditambahkan 1 mL
kloroform
Dan disentrifuge 2 menit dengan kecepatan 3000 rpm

Supernatan
Dimasukkan dalam vial plastik

Supernatan
Dianalisis menggunakan GC-FID

Hasil

4. Soal

1. Kelebihan teknik HLPC/GC dibandingkan dengan teknik spektrofotometri adalah


a. Lebih murah
b. Lebih cepat
c. Dapat melakukan pemisahan sekaligus analisis
d. Dapat dilakukan pada suhu rendah di bawah 0 derajat
Alasan : Dalam analisis menggunakan HPLC/GC dapat sekaligus memisahkan dan
menganalisis suatu senyawa. Setelah dipisahkan, masing-masing senyawa dapat
diketahui jumlah-nya masingmasing. Pada alat ini terdapat detector yang berfungsi
menganalis jumlah, absorbansi zat tertentu.

2.Tempat dimana terjadi pemisahan dalam alat GC/HPLC adalah


a. Valve injeksi c. Detektor
b. Kolom d. Termostat
Alasan : di dalam kolom GC/ HPLC larutan akan diuapkan sehingga akan terpisah
berdasarkan titik didihnya masing-masing. Kolom merupakan merupakan tempat
terjadinya proses pemisahan karena di dalamnya terdapat fase diam. Kolom dapat
berbentuk lurus, bengkok(misal berbentuk V atau W), dan kumparan/spiral

3. Teknik HPLC dapat digunakan untuk senyawa


a. Kemolabil c. Pressure labil
b. Spekto labil d. Termo labil
Alasan: Termo labil (zat yang memiliki volatilitasyang rendah) zat-zat yang tidak
bisa dianalisis dengan KG karena terurai oleh suhu tinggi atau volatilitasnya rendah
dan dapat dianalisis secara KCKT.

4. Parameter pemisahan dalam HPLC atau GC adalah


a. Resolusi c. Jumlah pelat
b. Waktu retensi d. Tinggi pelat
Alasan: Waktu retensi didefinisikan sebagai waktu yang diperlukan untuk
membawa keluar suatu komponen dari dalam kolom kromatografi sehingga yang
keluar dari kolom adalah tepat konsentrasi maksimum.
Setiap senaywa memiliki waktu retensi yang berbeda-beda, sehingga dapat
digunakan untuk analisis.

5.Analisis kuantitatif dalam teknik HPLC/GC didasarkan pada


a. Perbandingan tr analit dengan sampel
b. Perbandingan area analit dengan sampel
c. Perbandingan N analit dengan sampel
d. Perbandingan R analit dengan sampel
Alasan: Perbandingan area analit dengan sampel karena Teknik HPLC merupakan
satu teknik kromatografi cair- cair yang dapat digunakan baik untuk keperluan
pemisahan maupun analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif dengan teknik HPLC
didasarkan kepada pengukuran luas atau area puncak analit dalam kromatogram,
dibandingkan dengan luas atau area larutan standar.

6. Yang berbeda HPLC, pada alat GC dilengkapi dengan


a. Injection valve c. Detektor
b. Kolom d. Termostat
Alasan : Oven untuk memanaskan kolom pada suatu termostat. Suhu optimum yang
digunakan tergantung pada :
· Titik didih cuplikan
· Tingakt pemisahan yang diinginkan, suhu kolom yang terlalu tinggi kurang baik
karena jarak antara kurva elusi komponen yang satu dengan yang lainnya terlalu
dekat sebaliknya bila suhu terlalu rendah jaraknya terlalu jauh.

7. Puncak kromatogram dinyatakan terpisah dengan baik bila


a. R = 1 c. R ≥ 1,25
b. R ≥ 0,25 d. R ≥ 0,5
Alasan : Bila nilai resolusi lebih dari 1,5 maka pemisahan yang dihasilkan baik atau
99,7% dan bila nilai resolusi yang dihasilkan lebih kecil dari 1,5 maka pemisahan
yang dihasilkan tidak baik.

Anda mungkin juga menyukai