Anda di halaman 1dari 15

NISBAH (RELASI DAN

RELEVANSI)
ANTARA ILMU, FILSAFAT DAN
AGAMA
Oleh:
Dr.Sulaiman, S.H., M. Hum

Dosen Magister Hukum


Fakultas Hukum Universitas Malikussaleh
TIGA INSTITUT KEBENARAN

 Manusia ialah makhluk pencari kebenaran.


 Ada 3 jalan utk mencari, menghampiri dan
menemukan kebenaran yaitu:
 Ilmu
 Filsafat
 Agama
 Ketiga institut ini memiliki ciri-ciri tersendiri dan
memiliki titik persamaan, titik perbedaan dan titik
singgung satu terhadap lainnya.
ILMU PENGETAHUAN
 Ilmu pengetahuan ialah hasil usaha pemahaman
manusia > satu sistema kenyataan, struktur,
pembagian, bagian-bagian dan hukum tentang hal
ikhwal yg diselidikinya (alam, manusia, juga
agama).
 Sejauh dapat dijangkau daya pemikiran
manusia, dibantu inderanya.
 Kebenaran diuji secara
empiris, riset,
dan eksperimental.
 Filsafat ialah “ilmu istimewa” yg coba
FILSAFAT jawab masalah-masalah yang tidak
dapat dijawab oleh ilmu pengetahuan
biasa, karena maasalah itu di luar atau
di atas jangkauan ilmu pengetahuan
biasa.
 Filsafat ialah hasil daya upaya manusia
dengan akal-budinya untuk memahami
(mendalami dan menyelami) secara
radikal dan integral hakikat kenyataan yg
ada: hakikat Tuhan, alam semesta, dan
hakikat manusia (dan sikap sbg
konsekuensi paham/pemahamannya).
AGAMA

 Agama (pada umumnya) ialah:


 Satu sistema credo (tata keimanan/keyakinan)
atas sesuatu yg mutlak di luar manusia.
 Satu sistema ritus (tata peribadatan) manusia
thd yg dianggap mutlak itu.
 Satu sistema norma (tata kaidah); mengatur
hub. manusia dgn manusia dan alam lainnya.
Dari segi sumbernya, agama dpt dibedakan:
 Agama samawi (agama langit, agama wahyu,
agama profetis, revealed religion, Din as-
Samawi).
 Agama budaya (agama bumi, agama filsafat,
agama ra’yu, non-revealed religion, natural
religion, Din at-Thabi’i, Din al-Ardhi).
 Agama Islam ialah: wahyu yg diturunkan oleh Allah
Swt kpd Rasul-Nya utk disampaikan kpd seluruh
umat manusia, sepanjang masa dan setiap
persada.
 Agama Islam ialah:
 Satu sistema keyakinan/tata ketentuan Ilahi. Mengatur
segala peri kehidupan dan penghidupan manusia dlm
segala hubungan; manusia dgn Tuhan, manusia lain
maupun dgn alam (nabati, hewani, biotik, abiotik).
 Tujuan utk capai ridha Allah, keselamatan dunia dan
akhirat, serta rahmat bagi sekalian alam semesta.
 Garis besar ajarannya terdiri atas; ‘Aqidah, Syari’ah
(meliputi ‘Ibadah dlm arti sempit dan Mu’amalah dlm arti
luas) dan Akhlaq.
 Sumber Kitab Suci, kodifikasi wahyu Allah Swt (Al-Qur’an
sbg penyempurna wahyu Allah sebelumnya),
dilengkapi/ditafsirkan oleh Sunnah Rasulullah Saw.
TITIK PERSAMAAN

 Ilmu, filsafat dan agama tujuannya (sekurang- kurangnya)


berurusan dgn hal yg sama yaitu ; kebenaran.
 Ilmu pengetahuan; dgn metodenya sendiri, mencari
kebenaran ttg alam (termask di dlmnya) manusia.
 Filsafat menghampiri kebenaran, baik ttg alam atau
manusia (yg blm atau tdk dpt dijawab oleh ilmu, krn di luar
atau di atas jangkauannya) atau ttg Tuhan.
 Agama, dgn karakteristiknys sendiri, memberi jawaban atas
persoalan asasi, yg dipertanyakan manusia; ttg alam,
manusia maupun ttg Tuhan.
TITIK PERBEDAAN
• Ilmu dan Filsafat > hasil dari sumber yg sama yaitu; ra’yu (akal,
budi, rasio, reason, nous, rede, vertand, vernunft) manusia.
Agama > bersumber dari wahyu Allah Swt.
• Ilmu pengetahuan > mencari kebenaran dgn jalan;
penyelidikan (riset, research), pengalaman (empirik), dan
percobaan (eksperimen).
• Filsafat > hampiri kebenaran dgn cara menualang
(mengembara atau mengelana) akal-budi secara radikal ,
integral serta universal secara logika.
• Agama > mencapai kebenaran (mencari jawaban) berbagai
masalah asasi dari Kitab Suci, kodifikasi firman Ilahi.
• Kebenaran ilmu pengetahuan > ialah kebenaran positif
(berlaku hingga saat ini).
• Kebenaran filsafat > ialah kebenaran spekulatif (dugaan yang
tidak dapat dibuktikan secara empirik, riset, dan
eksperimental).

• Kebenaran ilmu dan filsafat > nisbi (relatif).


• Kebenaran agama > mutlak (absolut). Krn agama ialah wahyu
dari Zat yg Maha benar, mutlak dan sempurna, yaitu: Allah
Subhanahu Wataala.
• Ilmu dan filsafat > dimulai dengen sikap sanksi dan tidak
percaya.
• Agama > dimulai dengan sikap percaya dan iman.
TITIK SINGGUNG/NISBAH

• Tidak semua masalah yang dipertanyakan manusia dapat dijawab


secara positif oleh ilmu pengetahuan.
• Karena ilmu itu, terbatas subjek (penyelidik), objeknya (materia
maupun formanya), dan oleh metodologinya.
• Tidak semua masalah yang tidak dapat dijawab oleh ilmu lantas
dijawab oleh filsafat. Filsafat > menjawabnya secara spekulatif
dan alternatif.
• Agama > memberi jawaban terhadap berbagai masalah asasi
yang tidak terjawab oleh ilmu dan filsafat.
• Perlu ditegaskan, bahwa tidak semua persoalan manusia terdapat
jawabannya dalam agama.
• Masalah-masalah yang tidak ada jawabannya dalam agama yaitu:
• Soal-soal kecil, detail, tidak prinsipil, seperti: jalan kendaraan sebelah
kiri atau kanan, soal rambu panjang atau pendek, soal cek, wesel,
internet, listrik, dll.
• Persoalan-persoalan yang tidak secara jelas dan tegas tersurat dalam
Al-Qur’an (dan as-Sunnah) > diserahkan pada IJTIHAD (hasil daya
pemikiran manusia yang TIDAK BERLAWANAN dengan jiwa dan
semangat Al-Qur’an dan as-Sunnah).
• Persoalan-persoalan yang tetap menjadi MISTERI, dikabuti rahasia, yang
tidak terjangkau oleh akal-budi dan kerohanian lainnya karena
keterbatasannya, merupakan Ilmu (dengan sifat mutlaknya Allah
Subhanahu Wataala, karena kebijaksanaanNya tidak dilimpahkan kpd
manusia, spt: HAKIKAT RUH, QADHA & QADAR, KIAMAT, DLL.
• Dengan kekuatan akal-budi (ilmu dan filsafat)nya, manusia
“naik” menghampiri dan memetik kebenaran demi kebenaran
yang dapat dijangkau dengan KAPASITASnya sendiri yang
TERBATAS.
• Karena sifat rahmat-Nya, Allah Swt berkenan “menurunkan”
wahyuNya kepada umat manusia, agar mareka mencapai dan
menemukan kebenaran asasi dan hakiki.
• Allah menganugerahkan kepada manusia: alam, akal-budi dan
wahyu.
• Dengan akal-budinya manusia dapat lebih memahami : baik
ayat Qur’aniyah (wahyu) maupun ayat Kauniyah (alam) untuk
kebahagiaan mareka yang hakiki.
• Ayat Qur’aniyah dan ayat Kauniyah saling menafsirkan (tdk
pernah akan kontradiksi), krn keduanya berasal dari Allah
Subhanahu Wataala;
• Yang pertama Wahyu Allah (the Words of Allah) dan yang kedua
Karya Allah (the Works of Allah).
• Agama (al-Qur’an) lebih banyak dpt dihayati (dipahami dan
didalami) oleh – dan oleh karena itu lbh banyak berbicara
kepada – manusia yg berilmu pengetahuan (dan berfilsafat)
luas dan mendalam.......
• Allah Subhanahu Wataala mengawali wahyuNya dgn : “Iqra’
bismirabbikalladzi khalaq....... “
• Selanjutnya, berulang-ulang Allah Subhanahu Wataala
mempertanyakan: “Afala ta’qilun... Afala tatafakkarun..... Afala
tazakkarun...”
DEMIKIAN DAN
TERIMA KASIH
SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai