Secara singkat, sosiologi agama ialah suatu cabang sosiologi umum yang
mempelajari masyarakat agama secara sosiologis guna mencapai
keterangan-keterangan ilmiah dan pasti demi kepentingan masyarakat
agama itu sendiri dan masyarakat luas pada umumnya.
Sosiologi termasuk ilmu yang paling muda dari ilmu-ilmu sosial yang
dikenal. Seperti ilmu yang lain, perkembangan sosiologi dibentuk oleh
setting sosialnya dan sekaligus menjadikannya sebagai basis masalah
pokok yang dikaji. Awal mula perkembangan sosiologi bisa dilacak pada
saat terjadinya Revolusi Perancis, dan revolusi industri yang terjadi
sepanjang abad ke-19 yang menimbulkan kekhawatiran, kecemasan dan
sekigus perhatian dari para pemikir di waktu itu tentang dampak yang
ditimbulkan dari perubahan dahsyat di bidang politik dan ekonomi
kapitalistik di masa itu.[11]
e. Meningkatnya individualism.
Pada era tahun 2000-an ini, perkembangan sosiologi semakin mantap dan
kehadirannya diakui banyak pihak memberikan sumbangan yang sangat
penting bagi usaha pembangunan dan kehidupan sehari-hari masyarakat.
Bidang-bidang kajian sosiologi juga terus berkembang makin variatif dan
menembus batas-batas disiplin ilmu lain. Horton dan Hunt, misalnya
mencatat sejumlah bidang kajian sosiologi yang saat ini telah dikenal dan
banyak dikembangkan. Di tahun-tahun berikut, seiring dengan
perkembangan masyarakat yang semakin komplek, bisa diramalkan
bahwa perkembangan sosiologi juga akan makin beragam dan makin
penting.[14]
Struktur basis dalam konteks Marx adalah bangunan dasar atau pondasi
pokok dalam sejarah atau kehidupan manusia, dimana struktur basis ini
adalah yang melahirkan struktur supra. Agama, politik, budaya dan
sebagainya dilahirkan dari ekonomi, asumsi dasar Marx adalah ketika
manusia menjauh dari Ekonomi atau untuk memperkuat kelancaran
ekonomi maka manusia akan berpaling atau membentuk struktur yang
lain yang mendukunggnya. Mengapa agama lahir dari ekonomi?
Pertanyaan ini dapat dijawab menggunakan filsafat yang sederhana
pada manusia primitif agama difungsikan untuk menggambarkan rasa
syukur karena panen yang melimpah atau sebagai ritual pengorbanan
untuk mempersembahkan korban karena gagal panen atau terserang
wabah penyakit. Artinya dalam tesis filsafat tadi agama hanya dijadikan
alat sebagai pemenuhan hasrat ekonomi dan ketakutan manusia.
Marx menafsirkan agama sebagai candu bagi masyarakat Kesukaran
agama- agama pada saat yang sama merupakan ekspresi dari kesukaran
yang sebenarnya dan protes melawan kesukaran yang sebenarnya.
Agama adalah nafas lega makhluk tertindas, hatinya dunia yang tidak
punya hati, spirit kondisi yang tanpa spirit. Agama adalah candu
masyarakat (Marx, 1843/1970).[16]
Hal yang sama dapat juga kita selidiki dari berbagai karya tentang
Indonesia yang ditulis oleh beberapa orang Belanda seperti Snouck
Hurgronje dan Van Volenhaven sekitar abad 19. Mereka menggunakan
unsur-unsur sosiologi sebagai kerangka berpikir untuk memahami
masyarakat Indonesia. Snouck Hurgronje, misalnya, menggunakan
pendekatan sosiologis untuk memahami masyarakat Aceh yang hasilnya
dipergunakan oleh pemerintah Belanda untuk menguasai daerah tersebut.
ANALISIS
Sebagai suatu disiplin ilmu, sosiologi termasuk suatu disiplin ilmu yang
umurnya masih relatif muda yaitu kurang dari 200 tahun. Istilah sosiologi
untuk pertama kali diciptakan oleh Auguste Comte dan oleh karenanya
Comte sering disebut sebagai bapak sosiologi. Istilah sosiologi ia tuliskan
dalam karya utamanya yang pertama, berjudul The Course of Positive
Philosophy, yang diterbitkan dalam tahun 1838. Karyanya mencerminkan
suatu komitmen yang kuat terhadap metode ilmiah. Menurut Comte ilmu
sosiologi harus didasarkan pada observasi dan klasifikasi yang sistematis
bukan pada kekuasaan dan spekulasi. Hal ini merupakan pandangan baru
pada saat itu.
Namun pada tahun 1930-an beberapa jurnal sosiologi yang ada lebih
berisi artikel riset dan deskripsi ilmiah. Sosilogi kemudian menjadi suatu
pengetahuan ilmiah dengan teorinya yang didasarkan pada obeservasi
ilmiah, bukan pada spekulasi-spekulasi.[20]
Buku Sosiologi mulai diterbitkan sejak satu tahun pecahnya revolus fisik.
Buku tersebut berjudul Sosiologi Indonesai oleh Djody Gondokusumo,
memuat tentang beberapa pengertian elementer dari Sosiologi yang
teoritis dan bersifat sebagai Filsafat.
KESIMPULAN
DAFTAR RUJUKAN
http://pengantar-sosiologi.blogspot.com/2009/04/bab-1-sejarah-
perkembangan-sosiologi.htmldiakses tanggal 20 Oktober 2011
http://organisasi.org/definisi-pengertian-sosiologi-objek-tujuan-pokok-
bahasan-dan-bapak-ilmu-sosiologidiakses tanggal 20 Oktober 2011
[2] Ibid, 8.
[3] Ibid. 9
[4] Ibid,
[5] Ibid.
[6] Ibid, 10
[7] Ibid.
[8] Ibid.
[9] Ibid, 7
[12] Ibid
[14] Ibid.
[21] http://organisasi.org/definisi-pengertian-sosiologi-objek-tujuan-pokok-
bahasan-dan-bapak-ilmu-sosiologi diakses tanggal 20 Oktober 2011
[22]http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/p/paulus-
wirutomo/index.shtml diakses tanggal 03 Oktober 2011