OLEH :
RAHMAT PURNAMA
SITI MAHARANI
OKI APRIADI
SAFRIZAL
penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang.
Hemodialisa adalah pengobatan bagi orang yang menurun fungsi
ginjalnya. Hemodialisa mengambil alih fungsi ginjal untuk membersihkan darah
dengan cara mengalirkan melalui “ginjal buatan”. Hal yang melatar berlakangi isi
makalah ini di harapkan agar pengobatan hemodialisa dapat di cegah bagi para
penderita penurunan fungsi ginjal dengan lebih meningkatkan asupan cairan bagi
fungsi ginjal yang belum kronis.
Haemodialysis adalah pengeluaran zat sisa metabolisme seperti ureum dan
zat beracun lainnya, dengan mengalirkan darah lewat alat dializer yang berisi
membrane yang selektif-permeabel dimana melalui membrane tersebut fusi zat-
zat yang tidak dikehendaki terjadi. Haemodialysa dilakukan pada keadaan gagal
ginjal dan beberapa bentuk keracunan
Banyak orang merasa tak nyaman dan ragu-ragu saat-saat pertama
dilakukan hemodialisa. Saat dilakukan hemodialisa sebenarnya anda tidak akan
merasakan apa-apa, beberapa orang akan merasa lelah setelah selesai dilakukan
hemodialisa terutama bila baru beberapa kali hemodialisa. Setelah beberapa kali
hemodialisa maka cairan yang berlebih dan racun dari tubuh anda akan berkurang,
anda akan merasa kembali bertenaga.
1.3 TUJUAN.
Secara umum untuk memahami bagaimana isi makalah, secara pasifik agar
pembaca memahami setiap hal dalam identifikasi masalah.
BAB II
ISI
2.1. Pengertian hemodialisa.
Hemodialisa adalah proses pembersihan darah oleh akumulasi sampah
buangan. Hemodialisis digunakan bagi pasien dengan tahap akhir gagal ginjal atau
pasien berpenyakit akut yang membutuhkan dialysis waktu singkat (DR.
Nursalam M. Nurs, 2006).
Haemodialysis adalah pengeluaran zat sisa metabolisme seperti ureum dan
zat beracun lainnya, dengan mengalirkan darah lewat alat dializer yang berisi
membrane yang selektif-permeabel dimana melalui membrane tersebut fusi zat-
zat yang tidak dikehendaki terjadi. Haemodialysa dilakukan pada keadaan gagal
ginjal dan beberapa bentuk keracunan (Christin Brooker, 2001).
Hemodialisa adalah pengobatan bagi orang yang menurun fungsi
ginjalnya. Hemodialisa mengambil alih fungsi ginjal untuk membersihkan darah
dengan cara mengalirkan melalui “ginjal buatan”. Sampah dan air yang berlebih
dibuang dari tubuh selama proses hemodialisa berlangsung, ini biasanya
dilakukan oleh ginjal yang fungsinya masih baik.
Hemodialisa adalah tindakan yang dilakukan untuk membantu beberapa
fungsi ginjal yang terganggu atau rusak saat ginjal tidak lagi mampu
melaksanakannya. Hemodialisa membantu menjaga keseimbangan cairan dan
elektrolit pada tubuh, juga membantu mengekskresikan zat-zat sisa atau buangan.
Prosedur Kerja
-Cuci tangan
-Letakkan GB pada holder, dengan posisi merah diatas
-Hubungkan ujung putih pada ABL dengan GB ujung merah
-Hubungkan ujung putih VBL dengan GB ujung biru, ujung biru VBL
dihubungkan dengan alat penampung/ mat-kan
-Letakkan posisi GB terbalik, yaitu yang tanda merah dibawah, biru diatas
-Gantungkan NaCl 0,9 % (2-3 kolf)
-Pasang infus set pada kolf NaCl
-Hubungkan ujung infus set dengan ujung merah ABL atau tempat khusus
-Tutup semua klem yang ada pada slang ABL, VBL, (untuk hubungan tekanan
arteri, tekanan vena, pemberian obat-obatan)
-Buka klem ujung dari ABL, VBL dan infus set
-Jalankan Qb dengan kecepatan 100 ml/m
-Udara yang ada dalam GB harus hilang (sampai bebeas udara) dengan cara
menekan-nekan VBL
-Air trap/Bubble trap diisi 2/3-3/4 bagian
-Setiap kolf NaCl sesudah/ hendak mengganti kolf baru Qb dimatikan
-Setelah udara dalam GB habis, hubungkan ujung ABL dengan ujung VBL, klem
tetap dilepas
-Masukkan heparin dalam sirkulasi darah sebanyak 1500-2000 U
-Ganti kolf NaCl dengan yang baru yang telah diberi heparin 500 U dan klem
infus dibuka
-Jalankan sirkulasi darah + soaking (melembabkan GB) selama 10-15 menit
sebelu dihubungkan dengan sirkulasi sistemik (pasien).
CATATAN !!!!
-PERSIAPAN SIRKULASI
-Rinsing/Membilas GB + VBL + ABL
-Priming/ mengisi GB + VBL + ABL
-Soaking/ melembabkan GB.
-Volume priming : darah yang berada dalam sirkulasi (ABL + GB + VBL )
Memulai hemodialisis :
1.Ujung ABL line dihubungkan dengan punksi inlet
2.Ujung VBL line dihubungkan dengan punksi outlet
3.Semua klem dibuka, kecuali klem infus set
4.Jalankan pompa darah (blood pump) dengan Qb 100 ml/m, sampai sirkulasi
darah terisi darah semua.