Kelas : X1
No Absen :5
Bid. Study : Sosiologi
1) Socrates
Socrates lahir tahun 470 SM dan meninggal tahun 399 SM. Ia anak dari
seorang pematung yang kemudian keahlian itu juga diwarisinya. Ajaran
Socrates yang penting yaitu mengenai ditekannya logika sebagai dasar bagi
semua ilmu pengetahuan termasuk filsafat.
Socrates menganjurkan agar kita membangun masyarakat tersebut
berlandaskan/didasarkan ilmu pengetahuan ilmiah.
2) Plato
Plato adalah murid Socrates, yang lahir tahun 429 SM dan meninggal
tahun 347 SM. Ia berasal dari keluarga bangsawan. Setelah Socrates
meninggal, Plato mengembara ke berbagai negeri seperti Mesir, Asia Minor,
Sisilia, dan Italia. Pada tahun 387 SM ia kembali ke Athena dan mendirikan
sekolah yang diberi nama Academia. Academia tersebut dapat disebut sebagai
universitas pertama di Eropa. Karya Plato yang terkenal berjudul The Republic
(Negara) dan The Law (Hukum). Dalam tulisannya The Republic, Plato
menyuguhkan kepada kita karya yang pertama dan terbesar yang bersifat
sosiologis.
Ajaran Plato tentang masyarakat menerangkan bahwa pada dasarnya
masyarakat itu merupakan bentuk perluasan dari individu. Dengan kata lain,
Individu itu pararel dengan masyarakat (Pemikiran demikian dikenal sebagai
pemikiran dari mazhab atau aliran organis atau biologis. Plato bertindak
sebagai pelopornya). Karena individu menurut Plato memiliki tiga sifat, maka
masyarakat pun memiliki tiga sifat. Tiga sifat atau elemen itu adalah nafsu
atau perasaan-perasaan, semangat atau kehendak, dan kecerdasan atau akal.
Berdasarkan ketiga elemen tersebut, Plato membedakan adanya tiga
lapisan atau kelas sosial masyarakat sebagai berikut :
a) Bagi yang mengabdikan hidupnya untuk memenuhi nafsu dan perasaannya
seperti halnya memelihara tubuh manusia, maka dengan demikian juga
akan memelihara nafsu dan perasaan masyarakat. Mereka itulah kelas
pekerja tangan seperti buruh dan budak.
b) Karena semangat atau kehendak berfungsi melindungi tubuh manusia,
yang berarti harus pula melindungi masyarakat, maka yang bias
melaksanakan hal itu adalah militer.
c) Karena mereka mengembangkan akal dan kecerdasan untuk membimbing
tubuh manusia, maka mereka juga bertugas mengembangkan akal guna
memerintah dan memimpin masyarakat. Mereka ini masuk dalam kelas
penguasa.
Lebih jauh Plato juga menunjukkan bahwa kehidupan yang baik
tergantung pada dapat tidaknya pikiran dan kehendak manusia itu
berkembang. Sedangkan pikiran dan kehendak manusia hanya dapat
berkembang jika dalam masyarakat itu terdapat keadilan. Keadilan dapat
tercapai hanya melalui tat tertib sosial. Jadi, kehidupan yang baik adalah
tujuan dari keadilan dan keadilan adalah tujuan dari organisasi sosial (yang
bias menciptakan tertib sosial).
3) Aristoteles
Aristoteles lahir tahun 384 SM di Macedonia dan meninggal tahun 322
SM. Ibunya merupakan ahli kesehatan Raja Amyntas II (kakek Alexander
Agung). Aristoteles adalah murid Plato. Pada akhirnya, Aristoteles menjadi
guru Alexander Agung, raja Mcedonia itu. Berkat bantuan Alexander Agung
itu pula, Aristoteles mendirikan perpustakaan dan museum yang pertama kali
di Yunani. Karyanya yang terkenal adalah The Politics dan The Nicomachean
Ethics. Dalam menganalisis keadaan masyarakat, Aristoteles menggunakan
metode induktif, yaitu menarik kesimpulan umum dari fakta-fakta yang
bersifat khusus.
Ajaran Aristoteles tentang masyarakat terdapat dalam bukunya The
Politics. Dikatakannya bahwa kelompok manusia yang dasar dan esensial
adalah :
a) Pengelompokkan (Asosiasi) antara pria dan wanita untuk memperoleh
keturunan, dan
b) asosiasi antara penguasa dengan yang dikuasai.
Kedua bentuk asosiasi ini bersifat alamiah, tidak disengaja. Keduanya
akan terlihat dalam hubungan antara suami-istri, orang tua-anak, serta antara
tuan dan budak atau pembantu di dalam keluarga.
Menurut Aristoteles manusia pada dasarnya adalah mahluk sosial.
Karena mahluk sosial, maka manusia sekaligus adalah mahluk yang
bermasyarakat. Aristoteles menyatakan Negara yang baik adalah Negara yang
dikelola oleh pemerintah yang ada pembagian funsi leglislatif, eksekutif, dan
yudikatif. Aristoteles memberi tiga macam bentuk pemerintahan dilihat dari
segi jumlah pemegang kekuasaan itu.
a) Pemerintahan oleh seseorang.Jika seorang penguasa itu baik, maka ia
disebut monarki, dan jika ia memerintah dengan buruk, maka ia disebut
tirani.
b) Pemerintahan oleh sejumlah kecil orang disebut aristokrasi jika baik, dan
jika buruk akan disebut oligarki.
c) Pemerintahan oleh banyak orang, untuk yang baik atau yang buruk akan
disebut demokrasi.
Masih ada banyak tokoh lain yang mengemukakan tentang ilmu
kemasyarakatan sebelum Comte yang tidak dapat diuraikan di sini satu per
satu di antaranya adalah Ibnu Khaldun, Thomas More dan N. Machiavelli,
Hobbes, John Locke, dan J.J. Rousseau dll.