Anda di halaman 1dari 9

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

KOMUNITAS DAKWAH ISLAM


INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYAIKH ABDURRAHMAN SIDDIK
BANGKA BELITUNG

MUKADDIMAH
Bismillahirrohmanirrohim
“Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan kaum yang menyeru
kepada kebajikan, menyeru pada yang maruf dan mencegah dari yang
mungkar, dan merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS. Ali Imran: 104)
“dan serulah (ajaklah) mereka kepada Tuhanmu dengan hikmah
(kebijaksanaan/cinta) dan nasihat yang baik (toleransi) serta debatlah
(dialog) mereka dengan cara yang baik (arif).” (QS. An-Nahl: 125)

ANGGARAN DASAR

BAB I
NAMA, WAKTU, TEMPAT, DAN KEDUDUKAN
Pasal 1
Nama
Organisasi ini bernama Komunitas Dakwah Islam Institut Agama Islam
Negeri Syakh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung atau disingkat KDI
IAIN SAS Babel (selanjutnya disebut KDI).

Pasal 2
Waktu Pendirian
Organisasi ini didirikan di Kampus IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik
Bangka Belitung pada tanggal 19 bulan September tahun 2015, bertepatan
dengan tanggal 05 Dzulhijah 1436 H, untuk jangka waktu yang tidak
ditentukan.

Pasal 3
Tempat dan Kedudukan
(1) Organisasi ini bertempat di Kampus IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik
Bangka Belitung, Desa Petaling, Kecamatan Mendo Barat, Kabupaten
Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
(2) Organisasi ini merupakan Lembaga Nonstruktural di lingkungan IAIN
Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung (selanjutnya disebut IAIN
SAS Babel).

BAB II
VISI DAN MISI
Pasal 4
Visi
KDI memiliki visi: Mewujudkan Masyarakat Kampus yang islami serta
Umat yang rahmatan lilalamin, beriman, berilmu, dan beramal saleh.
(alternatif: Menjadi pusat informasi dan pengembangan dakwah yang
berdaya saing di tingkat global tahun 2025)

Pasal 5
Misi
KDI mempunyai misi:
a. melaksanakan misi dakwah Islam;
b. menghasilkan kader dakwah yang berkarakter islami, berkualitas,
berintegritas, berwawasan global, yang memiliki keunggulan
kompetensi;
c. menjadi pusat pengembangan dakwah serta pelayanan dan
pemberdayaan umat;
d. berperan aktif dalam mewujudkan masyarakat yang islami.

BAB III
ASAS, SIFAT, DAN TUJUAN
Pasal 6
Asas
Organisasi ini berasaskan Pancasila dan UUD 1945 serta berdasarkan
Islam.

Pasal 7
Sifat
Organisasi ini bersifat keagamaan, keilmuan, dan kemasyarakatan yang
dilandasi nilai-nilai keislaman dan semangat ukhuwah Islamiyah.

Pasal 8
Tujuan
Organisasi ini bertujuan untuk menyelenggarakan jasa penyiaran radio komunitas.

BAB IV
USAHA-USAHA
Pasal 9
(1) Menyelenggarakan jasa penyiaran radio komunitas.

BAB V
KEANGGOTAAN
Pasal 10
(1) Anggota KDI adalah sivitas akademika IAIN SAS Babel yang terdaftar
serta telah disahkan sebagai anggota dan/atau individu di luar sivitas
akademika IAIN SAS Babel yang dipandang layak diberikan status
anggota.
(2) Hal-hal mengenai keanggotaan diatur dalam ART.
BAB VI
PERMUSYAWARATAN
Pasal 11
Permusyawaratan organisasi terdiri dari:
a. Musyawarah Anggota (MUSYTA);
b. Rapat Kerja (Raker);
c. Rapat Pleno (Rapat Anggota);
d. Rapat Pengurus;
e. Rapat Inti;
f. Sidang Istimewa.

BAB VII
KEUANGAN
Pasal 12
Sumber keuangan atau kekayaan organisasi diperoleh dari:
a. Infak/shadaqah/donatur/hibah;
b. Usaha lain yang halal dan tidak mengikat.

BAB VIII
ATURAN TAMBAHAN
Pasal 13
(1) Anggaran Dasar ini dapat dirubah dalam MUSYTA dengan persetujuan
sekurang-kurangnya ⅔ dari suara anggota yang hadir.
(2) Apabila organisasi ini harus bubar (dibubarkan atau tidak ada lagi
yang sanggup mengurus), maka segala kekayaan organisasi diserahkan
ke IAIN SAS Babel.
(3) Hal-hal yang sekiranya belum diatur dalam Anggaran Dasar ini akan
ditetapkan kemudian.
ANGGARAN RUMAH TANGGA

BAB I
LAMBANG
Pasal 1
(1) Lambang KDI seperti digambarkan berikut:

(2) Lambang KDI berbentuk kombinasi huruf, tulisan, dan gambar, tanpa
batas garis tepi melambangkan independensi dan otonomi organisasi.
(3) Makna lambang:
a. Huruf KDI berwarna melmbangkan jiwa dan semangat organisasi
dan IAIN SAS Babel;
1. merah, mengandung makna semangat pantang mundur,
keberanian membela kebenaran, dan perjuangan tak kenal
menyerah mencapai visi dan misi organisasi;
2. kuning, mengandung makna pencerahan dan perubahan sosial
sebagai misi selaku agent of social change; dan
3. hijau yang mengandung makna semangat keislaman.
b. bangunan masjid dengan kubah dan menara berwarna putih
sebagai lambang kesucian diri dan penyerahan jiwa kepada Sang
Pencipta, Penguasa Alam Semesta.
c. latar berwarna biru dalam lengkungan melambangkan:
1. angkasa sebagai sarana organisasi dalam syiar Islam yang
tanpa batasan ruang dan waktu;
2. simbol daerah sebagai wilayah kepulauan yang melambangkan
kesejahteraan sebagai cita-cita bersama.
d. tulisan Komunitas Dakwah Islam melambangkan identitas
organisasi, dan warna coklat mengandung arti melambangkan
dasar aktivitas organisasi yang mengandung nilai-nilai kerakyatan,
kemandirian sosial, dan upaya menjadi organisasi yang terbuka
dan membumi (inklusif) dalam peran pemberdayaan dan memberi
manfaat bagi kemashlahatan umat.
e. tulisan IAIN SAS Babel berwarna hijau merupakan identitas
lembaga induk organisasi.
BAB II
BENDERA
Pasal 2
Bendera KDI:
a. bendera KDI berbentuk empat persegi panjang yang lebarnya dua
pertiga dari panjangnya;
b. berwarna dasar putih, melambangkan kebersihan jiwa serta
perjuangan menegakkan kebenaran dan pembangunan nasional;
c. di tengah-tengah bendera KDI terpampang lambang KDI; dan
d. di bawah lambang bertuliskan:
Komunitas Dakwah Islam IAIN SAS Babel

KOMUNITAS DAKWAH ISLAM


STAIN SAS BABEL

BAB III
AKTIVITAS
Pasal 3
Bentuk Kegiatan
Bentuk kegiatan KDI adalah:
a. Dakwah Islamiyah;
b. Keilmuan;
c. Sosial-keagamaan; dan
d. Kegiatan lain yang menunjang pengembangan keilmuan,
organisasi, dan kemashlahatan umat, yang tidak bertentangan
dengan AD/ART.

Pasal 4
Perspektif
Kegiatan KDI mengandung perspektif:
a. Keilmuan;
b. Keagamaan;
c. Pendidikan dan Kaderisasi;
d. Keadilan Gender; dan
e. Pemberdayaan.
BAB IV
ANGGOTA
Pasal 5
Status Anggota
(1) Anggota KDI terdiri atas:
a. Anggota Biasa; dan
b. Anggota Kehormatan.
(2) Anggota Biasa adalah sivitas akademika terdaftar dan telah disahkan
menjadi anggota, serta diberikan Nomor Identitas Anggota (NIA).
(3) Anggota Kehormatan adalah anggota di luar anggota tetap yang
ditetapkan sebagai anggota karena hal-hal khusus, yakni individu yang
dinilai memiliki perhatian dan kepedulian terhadap eksistensi dan
perkembangan KDI serta perkembangan dakwah islamiyah.

Pasal 6
Hak Anggota
Hak anggota KDI:
a. Anggota Biasa:
1. berhak memanfaatkan fasilitas organisasi;
2. berhak mengikuti setiap kegiatan organisasi;
3. berhak memilih dan dipilih menjadi pengurus KDI;
4. berhak mengemukakan ide, saran, dan kritik untuk kemajuan
organisasi.
b. Hak Anggota Kehormatan sama dengan hak Anggota Bisa, kecuali
dalam hal memilih dan dipilih sebagai pengurus.

Pasal 7
Kewajiban Anggota
Anggota KDI memiliki kewajiban:
a. menjaga nama baik organisasi, IAIN SAS Babel, daerah, negara dan
bangsa, serta agama;
b. mematuhi AD/ART dan semua peraturan organisasi; dan
c. mendukung dan ikut terlibat secara aktif dalam setiap kegiatan
organisasi.

BAB V
PENGURUS
Pasal 8
Struktur Pengurus
(1) Struktur kepengurusan menggunakan asas fungsional; koordinatif dan
konsultatif.
(2) Struktur kepengurusan terdiri dari:
a. Dewan Pendiri, yakni lembaga yang terdiri dari individu pendiri KDI
dan tercatat dalam akte notaris, memiliki fungsi pertimbangan yang
bersifat konsultatif
b. Dewan Pengawas, yakni lembaga yang memiliki fungsi pengawasan
yang bersifat konsultatif, terdiri atas ketua periode sebelumnya dan
anggota-anggota yang dinilai cakap dan memiliki kapasitas sebagai
konsultan organisasi untuk masa kerja yang sama dengan
pengurus;
c. Pengurus Inti yang terdiri dari:
1. Ketua
2. Wakil Ketua
3. Sekretaris
4. Wakil Sekretaris
5. Bendahara
d. Divisi, yakni satuan pelaksana teknis kegiatan organisasi yang
jumlah dan namanya disesuaikan dengan kebutuhan.

Pasal 9
Masa Jabatan
Masa jabatan pengurus adalah 2 (dua) tahun, dan dapat dipilih kembali
untuk periode berikutnya.

Pasal 10
Kriteria Pengurus
Pengurus KDI memiliki kriteria berikut:
a. anggota biasa yang aktif;
b. berakhlakul karimah;
c. memiliki jiwa kepemimpinan;
d. memiliki kemampuan manajerial; dan
e. memiliki visi, misi, dan program pengembangan organisasi

Pasal 11
Hak Pengurus
Hak pengurus:
a. mengatur langkah, menentukan sikap dan mengambil kebijakan-
kebijakan berdasarkan AD/ART;
b. mengatasnamakan atau mewakili organisasi dalam aktivitas di luar
dan melakukan kerja sama.

Pasal 12
Kewajiban Pengurus
Kewajiban pengurus:
a. Menjalankan amanah yang telah digariskan oleh Musyawarah
Anggota;
b. Menjaga dinamika dan kelancaran aktivitas organisasi; dan
c. Mempertangungjawabkan hasil kerja pada akhir masa
kepengurusan dalam Musyawarah Anggota.

Pasal 13
Pemberhentian Pengurus
(1) Pengurus dapat diberhentikan dari jabatannya apabila:
a. Atas permintaan sendiri;
b. Tidak atau tidak bisa menjalankan kewajiban-kewajibannya
sebagai pengurus; atau
c. Melakukan pelanggaran AD/ART KDI.
(2) Untuk melaksanakan hal sebagaimana tercantum pada ayat (1),
diadakan Sidang Istimewa oleh pengurus dengan disetujui dan/atau
dihadiri oleh sekurang-kurangnya setengah dari jumlah anggota plus
satu.

BAB VI
PERMUSYAWARATAN
Pasal 14
Musyawarah Anggota
(1) Musyawarah Anggota, yang selanjutnya disebut MUSYTA, merupakan
lembaga kekuasaan tertinggi dalam organisasi.
(2) MUSYTA diadakan sebanyak 1 (satu) kali dalam 1 (satu) periode
kepengurusan.
(3) Musyawarah Anggota dapat dilaksanakan apabila dihadiri oleh
setengah plus satu dari jumlah anggota aktif.
(4) MUSYTA bertugas:
a. Mendengar, membahas, dan mengesahkan laporan
pertanggungjawaban pengurus dalam Sidang MUSYTA;
b. Memilih Ketua KDI untuk periode berikutnya; dan
c. Memilih badan formatur untuk selanjutnya menjadi badan otonom
yang memilih pengurus periode berikutnya.
(5) Keputusan dan/atau ketetapan MUSYTA dapat disahkan apabila
disetujui oleh sekurang-kurangnya 2/3 suara dari anggota yang hadir.

Pasal 15
Rapat Kerja
(1) Rapat Kerja, yang selanjutnya disebut RAKER, merupakan kekuasaan
tinggi dalam organisasi.
(2) RAKER diadakan sebanyak-banyaknya 2 (dua) kali dalam 1 (satu)
periode kepengurusan.
(3) Rapat Kerja dihadiri oleh Pengurus inti dan divisi.
(4) RAKER berfungsi:
a. Menjabarkan hasil MUSYTA; dan
b. Merencanakan pelaksanaan TAP MUSYTA.

Pasal 16
Rapat Pleno
Rapat Pleno adalah rapat yang dihadiri oleh pengurus dan anggota.

Pasal 17
Rapat Pengurus
Rapat Pengurus adalah rapat yang dihadiri oleh pengurus inti dan divisi.

Pasal 18
Rapat Inti
Rapat Inti adalah rapat yang dihadiri oleh pengurus inti, yaitu ketua, wakil
ketua, sekretaris, wakil sekretaris, dan bendahara.
Pasal 19
Sidang Istimewa
(1) Sidang Istimewa, yang selanjutnya disebut SI, adalah sidang yang
dihadiri oleh pengurus dan anggota.
(2) SI dilakukan apabila ada hal-hal yang sifatnya penting dan mendesak.
(3) SI dapat dilakukan apabila disetujui dan/atau dihadiri oleh setengah
plus satu jumlah anggota aktif
(4) Keputusan SI harus disetujui oleh sekurang-kurangnya 2/3 suara dari
anggota yang hadir.

BAB VII
KEUANGAN
Pasal 20
(1) Pendanaan KDI berasal dari:
a. infak/shadaqah
b. donator/hibah, dan
c. usaha-usaha lain yang halal, baik, dan tidak mengikat, yang tidak
bertentangan dengan AD/ART organisasi STATUTA IAIN SAS Babel.
(2) Bantuan dana diserahkan kepada kebijaksanaan anggota, umat,
dan/atau donatur.

BAB VIII
ATURAN TAMBAHAN
Pasal 21
(1) ART ini dapat diubah dalam MUSYTA dengan persetujuan sekurang-
kurangnya 2/3 suara dari anggota yang hadir.
(2) Segala peraturan yang sah tetap berlaku selama tidak diubah, dicabut
dan/atau tidak bertentangan dengan AD/ART.
(3) Perubahan organisasi hanya dapat dilakukan oleh TAP MUSYTA,
dengan ketentuan referendum dari sekurang-kurangnya 2/3 dari suara
anggota yang hadir.
(4) Untuk melakukan pembaharuan organisasi harus dibentuk tim
khusus yang membereskan segala sesuatu yang berhubungan dengan
organisasi.
(5) Kekayaan organisasi setelah dibubarkan harus diserahkan kepada IAIN
SAS Babel.
(6) Hal-hal yang belum diatur dalam ART ini akan diatur kemudian.

Ditetapkan di Bangka
Pada tanggal 19 September 2015 M/05 Dzulhijah 1436 H

Prof. Dr. H. Hatamar, M.Ag ( )

Dr. Zayadi, M.Ag ( )

Drs. H. Janawi, M.Ag ( )

Anda mungkin juga menyukai