Anda di halaman 1dari 16

PENGARUH KONTEN TIKTOK TERHADAP PERILAKU REMAJA

Makalah ini disusun dan ditujukan untuk memenuhi tugas akhir


pada mata kuliah “Logika”.

Dosen :

Thomson Radesman Lingga, S.S., S.Sas., M.Hum.

Disusun Oleh :

Adinda Nur Putri Komara - 6032001171

Destya Wulanningsih - 6032001211

Wilbert - 6032001018

Vallen Febrian - 6032001167

Zilham Ilman Fahman - 6032001227

MANAJEMEN - FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KATHOLIK PARAHYANGAN

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan pada Tuhan yang maha Esa. Karena atas rahmat, karunia
dan kasih sayang-Nya kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Pengaruh Konten
Tiktok Terhadap Perilaku Remaja” dengan sebaik mungkin dan sesuai dengan waktu yang
ditentukan. Tak lupa juga rasa terima kasih kami kepada bapak dosen yang telah
membimbing kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah dengan judul “Pengaruh Konten Tiktok Terhadap Perilaku Remaja” ini
merupakan bukti kami dalam menjalankan tugas mata kuliah Logika dengan harapan
tersusunnya makalah ini akan berguna sebagai bahan untuk menambah wawasan dan juga
oengetahuan para pembaca, dan juga berperan dalam meningkatkan bagi para pembuat
konten untuk membuat konten yang lebih baik dan lebih mengedukasi.
Dapat kami sadari dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak sekali
kekurangan, walaupun demikian inilah makalah kami ini masih jauh dari kata sempurna
karena keterbatasan kemampuan kami. Juga kami harapkan kritik dan saran dari para
pembaca yang berguna untuk membangun dan juga berguna untuk kami di masa yang akan
datang.

Bandung, 21 Juni 2021


Penyusun,

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................2
1.3 Metode Penelitian......................................................................................................2
1.4 Tujuan Penelitian.......................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................... 4
2.1 Perkembangan sosial remaja setelah adanya Tiktok.............................................. 4
2.2 Konten yang termasuk kedalam konten menyimpang ........................................... 5
2.3 Pelanggaran etika yang sering terjadi ketika membuat konten.............................. 6
2.4 Dampak psikologis yang berpengaruh terhadap remaja ........................................ 7
2.5 Dampak konten tiktok terhadap perilaku remaja ................................................... 7
2.6 Cara mengatasi konten-konten yang menyimpang dalam aplikasi
Tiktok...................................................................................................................... 9
2.7 Kebijakan yang dilakukan pihak tiktok dalam memberantas konten konten yang
menyimpang............................................................................................................ 9
BAB III PENUTUP........................................................................................................... 11
3.1 Kesimpulan........................................................................................................... 11
3.2 Saran .....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ iii

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Perkembangan zaman membuat teknologi dan komunikasi semakin maju dan
berkembang. Pada era saat ini, manusia pasti tidak bisa terlepas dari teknologi dan
komunikasi. Teknologi terus berkembang dan memunculkan banyak inovasi sementara
komunikasi sangat mudah untuk dijangkau dengan menggunakan teknologi yang ada pada
saat ini. Perkembangan tekonologi dan komunikasi pun telah menciptakan banyak aplikasi
yang berhubungan dengan media sosial. Kecanggihan dan kemudahan dalam
mengoperasional sebuah teknologi membuat para remaja ikut turut aktif dalam menggunakan
aplikasi tersebut. Salah satu aplikasi yang sedang viral dan banyak digunakan oleh
masyarakat adalah aplikasi Tik Tok. Tidak dipungkiri, para remaja pun menjadi sering
membuka Tik Tok dan menghabiskan banyak waktu untuk menonton konten-konten yang
ada.
Tik Tok adalah aplikasi yang berhasil menarik banyak perhatian dari masyarakat.
Jumlah pengguna aktif bulanan Tik Tok sebesar 732 juta orang per bulannya di Inodonesia.
Tik Tok merupakan aplikasi dimana pengguna dapat membuat video pendek berdurasi hingga
60 detik lamanya. Aplikasi Tik Tok mudah dijangkau oleh pengguna karena hanya perlu
diunduh dari Play Store bagi pengguna Android dan App Store bagi pengguna iOS. Tik Tok
pun telah memberikan banyak informasi dan pengetahuan sehingga banyak orang yang dari
tidak tahu menjadi tahu berkat aplikasi Tik Tok. Selain itu, tidaklah mudah video yang telah
kita buat dapat muncul di beranda atau for your page orang lain. Pengguna perlu menciptakan
konten yang menarik agar muncul di beranda dan dapat dilihat oleh banyak orang. Menjadi
konten kreator tidak lah mudah dan perlu memikirkan konten yang diminati oleh berbagai
kalangan. Tik Tok pun juga dapat mempromosikan barang yang kita jual dengan baik.
Namun, seiring berjalannya waktu dpaat kita lihat bahwa konten-konten yang menyimpang
sering muncul dan masuk di beranda Tik Tok.
Konten menyimpang adalah konten-konten yang tidak layak untuk dipublikasikan
dalam sebuah sosial media. Platform Tik Tok membebaskan kreator untuk membuat konten
apapun namun hal ini seringkali disalahgunakan oleh banyak orang dengan mengupload hal-
hal yang negatif. Konten menyimpang dapat menyinggung banyak hal seperti konten yang
memiliki unsur SARA, konten yang berbau pornografi, konten yang mengandung unsur
ancaman, dan masih banyak lagi. Konten menyimpang dapat mempengaruhi perubahan

1
dalam

2
perilaku bersosial. Remaja yang memiliki usia yang masih muda rentan terpengaruh dari
konten-konten yang menyimpang. Remaja perlu memilah mana konten yang beredukasi dan
sebaliknya. Jika remaja tidak pandai memilah maka dampak terburuk yang bisa didapatkan
adalah terpengaruh faktor psikologis karena konten-konten menyimpang tersebut. Banyak hal
yang perlu dilakukan agar konten-konten tersebut dapat terblokir dan terhenti. Perlunya
kesadaran banyak pihak dalam mengunggah konten yang aman, edukatif, dan inspiratif.

1.2 Rumusan Masalah


Aplikasi Tik Tok saat ini sangat mendominasi di dunia. Pengguna Tik Tok pun
sangatlah banyak, mulai dari berbagai kalangan masyarakat dan belahan dunia. Namun
terkadang, konten-konten yang dimasukkan kreator kedalam Tik Tok pun tidak informatif
dan dapat membahayakan penonton. Konten yang menyimpang dapat memberikan pengaruh
yang buruk khususnya bagi para remaja. Konten tersebut dapat berdampak bagi perilaku
remaja setelah menontonnya. Konten-konten yang menyimpang perlu segera diatasi agar
tidak muncul hal-hal yang tidak diinginkan. Permasalah konten yang menyimpang pun
sempat memunculkan pro dan kontra dari berbagai pendapat masyarakat. Permasalahan
tersebut akan kami kaji dan bahas dengan sedemikian rupa yaitu
1. Bagaimana perkembangan sosial remaja setelah adanya Tik Tok?
2. Apa saja konten yang termasuk kedalam konten menyimpang ?
3. Apa saja pelanggaran etika yang sering terjadi ketika membuat konten ?
4. Apakah dampak psikologis berpengaruh terhadap perilaku remaja ?
5. Apa dampak konten Tik Tok terhadap perilaku remaja ?
6. Bagaimana cara mengatasi konten-konten yang menyimpang dalam aplikasi Tik Tok ?
7. Apa saja kebijakan yang dilakukan pihak Tik Tok dalam memberantas konten-konten
yang menyimpang ?

1.3 Metode Penelitian


Metode penelitian yang akan digunakan adalah metode penelitian menggunakan
metode kuantitatif. Metode ini akan mengumpulkan data yang akan dimasukkan ke dalam
google form. Google form tersebut berisi data tentang perkembangan dan penggunaan Tik
Tok dalam kehidupan sehari-hari serta konten-konten menyimpang yang sering muncul di
beranda Tik Tok. Selain itu, metode ini juga akan memberikan deskripsi dan gambaran yang
akan memberikan pengetahuan, pengalaman, dan pemahaman mengenai topik tersebut.
Google

3
form yang telah terisi akan dianalisis terlebih dahulu setelah dijawab oleh 20 responden dengan
usia rata-rata 17-21 tahun.

1.4 Tujuan Penelitian


Penelitian dilakukan tidak hanya dengan memberikan informasi saja namun memiliki
tujuan jelas yang akan dipaparkan dengan baik. Tujuan dari penelitian ini adalah
1. Untuk mengidentifikasikan mengenai perkembangan sosial para remaja setelah
mengenal dan menggunakan aplikasi Tik Tok.
2. Untuk memaparkan konten-konten yang termasuk menyimpang dan pelanggaran etika
dalam membuat konten Tik Tok.
3. Untuk mendeskripsikan dampak-dampak yang diberikan Tik Tok terhadap psikologis
remaja khususnya kepada konten-konten yang sedang viral.
4. Untuk memberikan informasi mengenai cara untuk mengatasi konten yang
menyimpang dalam aplikasi Tik Tok serta penanggulangan dari kebijakan Tik Tok
dalam memberantas konten meyimpang.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Perkembangan Sosial Remaja Setelah Adanya Tik Tok


Demam Tik Tok yang tengah menjadi pusat perhatian dimasa ini terutama pada
kalangan remaja berhasil membuat para remaja menggunakan aplikasi Tik Tok untuk
membuat segala jenis video mulai dari untuk membuat video lucu sampai untuk
mengapresiasikan diri dan gaya mereka dengan membuat video Tik Tok untuk mengikuti
Trend.
Banyak sekali dampak yang didapatkan dari aplikasi ini mulai dari dampak Negatif-
Positif. Dengan seiringnya waktu mula banyak beredar video yang tidak layak untuk ditonton
karena bisa dipastikan itu bisa merusak moral dan perilaku terutama pada remaja yang
dimana mereka belum bisa menilai mana perbuatan baik dan buruk. Serta mereka belum tahu
perilaku mana yang baik untuk dicontoh dan mana yang tidak baik untuk mereka tiru.
Di era sekarang, para remaja lebih sering membuang waktunya untuk
membuka/menggunakan Aplikasi Tik Tok. Pengunaannya pun tidak sebentar, mereka bisa
menghabiskan waktu berjam-jam selama sehari. Ketika dimasa pandemi ini memaksa kita
untuk diam dirumah aja hal itu juga membuat para remaja untuk diam dirumah dan
menggunakan aplikasi TikTok. Maka dari itu tidak sedikit Remaja yang malas melakukan
aktivitas karena terbiasa berbaring dikasur sambal membuka Aplikasi Tik Tok
Berikut merupakan dampak negatif penggunaan Tik Tok bila tidak dipergunakan secara benar:
 Pemborosan waktu. Booming-nya penggunaan Tik Tok bisa mempengaruhi manajemen
waktu untuk para reemaja jika tidak diatur dengan baik.
 Menjadi pemicu pembanding kehidupan Sosial dan Ekonomi di masyarakat. Adanya
konten yang memperlihatkan kehidupatan gaya hidup pribadi dapat menimbulkan
kecemburuan sosial kepada beberapa orang.
 Terjadi bullying dan sarkasme. Beberapa orang membuat konten Tik Tok sebagai
mengeluarkan cacian.

Jika hal ini terus dibiarkan terjadi ini bisa menjadi dampak buruk kepada
Perkembangan Sosial Remaja. Maka dari itu kita semua harus bisa mencegahnya. Banyak
dampak positif yang kita dapatkan dari aplikasi Tik Tok ini jika kita bisa menggunakanya
dengan baik.

5
2.2 Konten yang Termasuk Ke Dalam Konten Menyimpang
Seiring dengan tenarnya penggunaaan perkembangan media sosial, tayangan-
tayangan sensitif hingga yang mengandung unsur negative seperti kekerasan semakin simpel
dan marak bermunculan. Konten negatif adalah gambar porno (pornografi),
radikalisme/terorisme, SARA
/ kebencian, perjudian, penipuan, pelecehan, pencemaran nama baik dan berita bohong serta
konten tidak pantas dan penodaan agama. Munculnya perangkat lunak Tik Tok pada beberapa
tahun belakangan pun membentuk konten-konten tertsebut lebih cepat beredar dan dipandang
banyak orang dalam berbagai golongan. Aplikasi Tik Tok waktu ini adalah aplikasi yang
sangat populer di kalangan anak muda buat menyebarkan video unik. Bahkan secara global
pada kuartal pertama 2018, software ini ialah aplikasi yg paling banyak diunduh di App Store
milik Apple. Software Tik Tok dioperasikan oleh Toutiao sebuah perusahaan yang sudah
mempunyai banyak investor serta sudah bernilai lebih dari 30 miliar dolar. Selain itu
perusahaan ini ialah galat satu perusahaan start-uo teknologi yang paling cepat berkembang
di Tiongkok.

Seperti yang baru saja terjadi pada pekan lalu, 31 Agustus 2020, sebuah video yang
menanyangkan adegan bunuh diri seorang pria asal Mississippi, Amerika Serikat, dengan
menggunakan pistol senapan, menyebar dengan cepat di aplikasi TikTok. Melansir dari Daily
Star, Senin (7/9/2020), pria bernama Ronnie McNutt (33) bunuh diri di rumahnya tepatnya di
Mississippi, Amerika Serikat pada 31 Agustus lalu. McNutt adalah mantan veteran Angkatan
Darat yang pernah bertugas di Irak. Ia melakukan aksi bunuh diri dengan menyiarkan
langsung menggunakan komputernya. Beberapa hari kemudian video klip bunuh diri tersebut
kembali dibagikan pada platform media sosial. Bahkan beberapa menyebut, aksi bunuh diri
masuk ke dalam beranda trending media sosial. Selain itu, mantan veteran Angkatan Darat
yang bertugas di Irak, Mr McNutt, yang menyiarkan bunuh diri, menurut laporan yang belum
dikonfirmasi, dia telah kehilangan pekerjaan dan putus dengan pacarnya sebelum bunuh diri.
Video yang awalnya tayang di Facebook itu dengan sangat cepat menyebar di TikTok,
melebihi penyebarannya di Facebook. Tanpa disadari, tindakan ini memaksa kawan-kawan
dan keluarga pria itu menjadi saksi atas tragedi bunuh diri tersebut. Sayangnya, hal ini tak
bisa dihindari, mengingat sifat media sosial di mana sebuah konten, tatkala sudah diunggah,
bakal dilihat oleh banyak orang, atau bahkan menjadi viral.

6
Tik Tok memiliki fitur yang berbeda dengan media sosial lain seperti Facebook dan
Twitter. Facebook dan Twitter hanya akan menayangkan kegiatan dari akun yang telah
menjalin pertemanan pada halaman utama setiap akun. sebaliknya, TikTok akan
menampilkan semua tayangan yang diklaim terkait dengan minat dan kebiasaan setiap akun
selama memakai aplikasi tersebut. Fitur tayangan tanpa filter tadi hadir pada page For You
page. tak ada tayangan singkat, footage, atau thumbnail dari konten yang akan ditayangkan
terlebih dulu dengan begitu, waktu menggeser layar, video apa pun akan otomatis terputar
tanpa ada peringatan. Selain itu, berbagai konten sensitif lain juga dapat dengan mudah
diakses secara sengaja. Melalui pencarian konten menggunakan tagar, konten-konten sensitif
akan bermunculan tanpa adanya penyaringan berarti.

2.3 Penyimpangan Etika dalam pembuatan konten Tik Tok


Dengan maraknya aplikasi Tik Tok bagi remaja di Indonesia saat ini, banyak remaja
Indonesia yang mengikuti trend di Tik Tok dan mengaploadnya di media social mereka.
Konten yang sering dilihat seperti konten kecantikan, fashion, edukasi, dan yang paling
sering menari atau lypsinc di Tik Tok, dimulai dari gerakan paling mudah hingga sulit pun
dicoba. Namun dalam pembuatan konten Tik ToK sering terjadi penyimpangan etika dalam
pembuatannya, yang dimana pembuatannya dapat menimbulkan masalah bagi orang lain,
atau dapat menjadi contoh yang tidak baik, salah satu contoh kasusnya adalah 5 orang remaja
joget erotis di zebra cross hanya untuk konten Tik Tok yang terjadi di Simpang empat,
Lumajang, Jawa Timur. Ke lima remaja tersebut dipanggil oleh kepolisian untuk dimintai
keterangan dan mereka mengakui bahwa yang mereka lakukan adalah untuk konten Tik Tok.
Dari perbuatan

7
yang mereka lakukan dapat menggangu fungsi jalan dan membahayakan keselamatan, lalu
menari yang mereka lakukanpun dinilai tidak etis karena gerakannya terkesan erotis.

Dari sini dapat dilihat bahwa untuk membuat sebuah konten di Tik Tok seorang
remaja nekat berjoget di zebra cross, yang dimana dapat membahayakan dirinya sendiri
maupun orang lain. Sebelum membuat konten kita haruslah memilah terlebih dahulu apakah
konten yang kita lihat dapat berguna untuk kita, lalu konten yang akan kita buat apakah
membantu orang lain atau tidak atau dapat membahayakan diri sendiri atau orang lain.
Dengan memilah seperti itu penyimpangan etika dalam pembuatan konten dapat berkurang.

2.4 Dampak Psikologis Yang Berpengaruh Terhadap Remaja


Lalu apakah konten yang menyimpang dapat berpengaruh terhadap perilaku remaja.
Contoh sebuah kasus yang terjadi di Perempatan Sentul, Bogor yang dimana 4 orang remaja
nekat menghentikan sebuah truk untuk sebuah konten yang dimana mereka menghentikan
sebuah truk yang ukurannya lebih besar dibandingkan badan mereka yang dimana salah satu
orangnya terlindas truk. Lalu seorang Psikologi asal solo bernama Hening Widyastuti
menanggapi hal ini bahwa “usia belasan tahun sebagai tahap awal remaja yang dimana ikatan
pertemanan lebih kuat dibandingkan ikatan keluarga”, yang dimana remaja ikut komunitas
lalu model gengnya seperti apa ini akan menjadi contoh bagi si remaja ini. Ikutan komunitas
seperti ini muncul beberapa hal seperti mencari jati diri, situasi remaja yang sedang labil.
Hening menjelaskan “Sistem saraf terbentuk sempurna itu usia dewasa, usia 20 tahun ke atas”
karena pembentukan system saraf yang belum terbentuk sempurna remaja sering sulit
berpikir jauh ke depan, sehingga remaja tersebut nekat memberhentikan sebuah truk.

Adanya konten berbahaya ini membuat, tanpa sandar membuat seorang remaja
mampu menumbuhkan keinginan untuk melakukan yang serupa “untuk menunjukkan bahwa
dirinya berbeda lalu ingin eksistensi tanpa memikirkan resikonya”ucap Hening. Dalam kasus
remaja tersebut dipengaruhi oleh lingkungan pertemanan yang dimana remaja ini melihat
temannya lalu mulai ikut-ikutan lalu mulai terbiasa hingga akhirnya berani untuk
memberhentikan truk tersebut tanpa memikirkan resiko yang akan dia dapat nantinya.

2.5 Dampak konten Tik Tok Terhadap Perilaku Remaja


Media sosial merupakan wadah yang mampu memfasilitasi berbagai bentuk
komunikasi dan penyebaran berbagai jenis informasi kepada seluruh lapisan masyarakat.

8
Dengan media sosial, siapa pun dapat berkomunikasi dan berbagi informasi dengan orang-
orang dari semua lapisan masyarakat. Generasi milenial saat ini pasti memiliki media sosial.
Dari remaja hingga dewasa, bahkan anak-anak pun sudah memiliki media sosial. Media
sosial telah menjadi tempat untuk mengekspresikan pendapat, ide, dan cara baru berekspresi
sosial modern. Manfaatnya dapat memudahkan setiap orang untuk mencari informasi. Tapi
tentu saja, tidak semuanya memiliki sisi positif, tetapi juga sisi negatif, dan hal yang sama
berlaku di jejaring sosial ini. Bahkan, media sosial sering digunakan untuk melanggar moral
dan etika. Ini adalah perilaku amoral dan etis yang dipimpin oleh kaum milenial. Etika adalah
aturan yang membantu orang menentukan apa yang benar dan apa yang salah. Oleh karena
itu, setiap orang harus memahami jejaring sosial dan mampu menjauhkan diri dari realitas
sosial. Setiap orang harus dapat mengontrol aktivitas mereka di jejaring sosial.

Oleh karena itu, kurangnya perilaku moral dan etika di media sosial dapat memiliki
banyak konsekuensi negatif. Tidak hanya etika dalam berkomentar, tetapi juga etika membuat
konten di media sosial. Rasa percaya diri, dampak lingkungan, dan nasihat orang tua dapat
meningkatkan perilaku di media sosial. Peran orang tua dalam memantau anaknya di media
sosial juga sangat penting. Terkadang orang tua tidak tahu bagaimana perilaku anak-anaknya
di media sosial. Oleh karena itu, perlu dipahami pengaruh diri sendiri, lingkungan dan orang
tua untuk meningkatkan perilaku dalam jejaring sosial. Jadilah pengguna media sosial yang
cerdas. Kita dapat menggunakan media sosial untuk menunjukkan pengalaman, keterampilan,
dan pengetahuan kita.
Tik Tok merupakan suatu aplikasi yang memungkinkan seseorang untuk membantu
mengekspresikan dirinya di media sosial. Bentuk pengekspresian diri disini bisa dilakukan
dalam banyak hal baik itu membuat video yang dapat menambah kreativitas yang dapat
menumbuhkan Kepercayaan Diri nya yang masuk pada tahap perkembangan diri remaja.
Berdasarkan hasil pengamatan fenomena-fenomena yang terjadi saat ini dengan adanya
media sosial dapat membuat seseorang untuk menghilangkan lelah serta mengusir
kebosanannya. Salah satu yang media sosial yang sedang diminati oleh remaja saat ini adalah
Tik Tok. Media sosial Tik Tok ini merupakan media audio visual, dapat didengarkan juga
dapat dilihat. Banyak pengguna media sosial Tik Tok dari kalangan remaja. Para remaja
sangat menyukai media sosial ini karena dapat menghibur dan mengisi waktu luang mereka.

Penggunaan aplikasi Tik Tok berdampak pada pengembangan rasa percaya diri
remaja. Penggunaan aplikasi Tik Tok yang meluas di kalangan remaja di bawah usia 18 tahun
tidak mengakibatkan kemapanan maupun pemikirannya. Dan hal ini juga mempengaruhi
prestasi

9
belajar merupakan hasil akhir dari suatu proses pembelajaran. Ketika proses pembelajaran
digabungkan dengan penggunaan media sosial Tik Tok yang berlebihan, hal itu menjadi
sangat mengganggu. Hasilnya, prestasi akademik siswa di bawah standar.

2.6 Cara Mengatasi Konten-Konten Yang Menyimpang Dalam Aplikasi Tik Tok

Dengan total unduhan 8,5 persen pada Juli 2020, Indonesia memperkuat posisi
sebagai negara pengguna TikTok terbesar keempat di dunia. Terdapat sekitar 30,7 juta
pengguna Tik Tok di Indonesia.

Dari data diatas bisa kita simpulkan bahwa pengguna aplikasi Tik Tok di Indonesia
sangat banyak. Serta tidak sedikit juga para remaja yang menggunakan aplikasi Tik Tok.
Maka dari itu kita harus menggunakan aplikasi ini dengan baik dan kita harus mengatasi
konten- konten yang menyimpang dalam aplikasi Tik Tok agar kita semua termasuk para
Remaja bisa mendapatkan dampak yang baik dari Tik Tok.
Untuk menghindari konten menyimapang ada beberapa hal yang bisa kita lakukan :
1. harus bisa memilah dan menyaring konten yang sebaiknya kita ikuti atau tonton di
Tik Tok.
2. lakukan kegiatan lain sehingga kita tidak terlalu sering menggunakan aplikasi Tik Tok.
3. Pilih konten yang sesuai baik untuk hiburan atau Pendidikan.

Kita harus menanggapi konten-konten yang menyimpang dengan cerdas. Jika kita
menanggapinya dengan cerdas kita tidak akan termakan dengan konten menyimpang dalam
Tik Tok.

2.7 Kebijakan yang dilakukan pihak tiktok dalam memberantas konten konten yang
menyimpang

Dalam membatasi Konten Tik Tok yang menyimpang, Tik Tok memiliki beberapa
Fitur yang dapat dipantau oleh orang tua yang bernama Family Pairing. Terdapat beberapa
fitur di dalamnya , yang pertama fitur search yang dimana fitur tersebut membatasi dalam
pencarian reguler, fitur kedua membatasi yang dapat berkomentar dalam postingan Tik Tok,
pilihannya dapat hanya mencakup (teman) friends, semua orang (everyone), ataupun tidak
ada sama sekali yang berkomentar. Yang ketiga Discoverability yang dimana akun nantinya
tidak akan terdeteksi oleh Tik Tok, lalu fitur melindungi konten yang sudah di sukai (like),
lalu fitur pembatasan dalam menggunakan aplikasi tiktok (Screen Time Management),
yang terakhir

1
fitur (Direct Massages) pembatasan dalam berkirim pesan secara pribadi kepada akun remaja.
Sebelum menggunakan fitur family pairing link akun Tik Tok orang tua diwajibkan
dihubungkan ke akun Tik Tok akun anak-anaknya.

Lalu dari segi kebijakan mengenai komunitas konten yang secara umum dapat
dikategorikan sebagai konten yang diperbolehkan untuk diunggah dan tidak yaitu dari pihak
Tik Tok sendiri akan melakukan remove atau take down. Selain itu, Tik Tok secara berkala
selalu meninjau kembali konten - konten yang akan diunggah oleh pengguna aplikasi ini
menggunakan sistem peninjauan manual oleh jasa manusia yang disebut juga human reviewer
melalui machine learning. Salah satu cara yang cukup efektif yang dilakukan oleh platform
media sosial ini untuk mengatasi konten negatif adalah mengedukasi para penggunanya
menciptakan esensi yang positif agar menyajikan konten sesuai dengan kebijakan yang sudah
ditetapkan.

1
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Salah satu aplikasi yang sedang viral dan banyak digunakan oleh masyarakat adalah
aplikasi Tik Tok. Tidak dipungkiri, para remaja pun menjadi sering membuka Tik Tok dan
menghabiskan banyak waktu untuk menonton konten-konten yang ada. Tik Tok pun telah
memberikan banyak informasi dan pengetahuan sehingga banyak orang yang dari tidak tahu
menjadi tahu berkat aplikasi Tik Tok. Pengguna perlu menciptakan konten yang menarik agar
muncul di beranda dan dapat dilihat oleh banyak orang. Konten menyimpang dapat
menyinggung banyak hal seperti konten yang memiliki unsur SARA, konten yang berbau
pornografi, konten yang mengandung unsur ancaman, dan masih banyak lagi.
Metode penelitian yang akan digunakan adalah metode penelitian menggunakan
metode kuantitatif. Metode ini memberikan deskripsi dan gambaran yang akan memberikan
pengetahuan, pengalaman, dan pemahaman mengenai topik tersebut. Booming-nya
penggunaan Tik Tok bisa mempengaruhi manajemen waktu untuk para reemaja jika tidak
diatur dengan baik. Adanya konten yang memperlihatkan kehidupatan gaya hidup pribadi
dapat menimbulkan kecemburuan sosial kepada beberapa orang. Banyak dampak positif yang
kita dapatkan dari aplikasi Tik Tok ini jika kita bisa menggunakanya dengan baik.

1
DAFTAR PUSTAKA

Azman, S. (2020, September 8). Tentara AS yang Pernah Bertugas di Irak Siarkan Langsung
Proses Bunuh Diri, Diduga Ini Penyebabnya. Serambi Indonesia.
https://aceh.tribunnews.com/2020/09/08/tentara-as-yang-pernah-bertugas-di-irak-
siarkan-langsung-proses-bunuh-diri-diduga-ini-penyebabnya?page=3.

Ika, A. (2020, December 25). Berdampak Psikologis, Video TikTok Siswa Injak Rapor
Diminta Tak Disebar Halaman all. KOMPAS.com.
https://regional.kompas.com/read/2020/12/25/12270751/berdampak-psikologis-video-
tiktok-siswa-injak-rapor-diminta-tak-disebar?page=all.

Librianty, A. (2020, May 18). Tiga Cara TikTok Mengatasi Konten Negatif. liputan6.com.
https://www.liputan6.com/tekno/read/4257237/tiga-cara-tiktok-mengatasi-konten-
negatif.

Parera, P. (Ed.). (2020, October 7). CekFakta #75 Media Sosial dan Video Bunuh Diri.
newsletter.tempo.co. https://newsletter.tempo.co/read/1393727/cekfakta-75-media-
sosial-dan-video-bunuh-diri.

Puji, S. (2021, February 26). 5 Remaja Dipanggil Polisi karena Joget Erotis di Zebra Cross,
Alasannya demi Konten Tiktok Halaman all. KOMPAS.com.
https://regional.kompas.com/read/2021/02/26/20110681/5-remaja-dipanggil-polisi-
karena-joget-erotis-di-zebra-cross-alasannya-demi?page=all.

Putri, G. S. (2021, April 7). Viral Remaja Nekat Hentikan Truk, Ini Penyebabnya Kata
Psikolog Halaman all. KOMPAS.com.
https://www.kompas.com/sains/read/2021/04/07/180000823/viral-remaja-nekat-
hentikan-truk-ini-penyebabnya-kata-psikolog?page=all.

Wahyudi, R. (2020, November 21). Anak Anda Main TikTok, Ini Fitur Baru untuk
Pembatasan Pemakaian. KOMPAS.com.
https://tekno.kompas.com/read/2020/11/21/07080057/anak-anda-main-tiktok-ini-fitur-
baru-untuk-pembatasan-pemakaian.

Anda mungkin juga menyukai