Anda di halaman 1dari 12

BIOTEKNOLOGI

OLEH

KELOMPOK 10
1. FADEL MUHAMMAD ANAS (I011201100)
2. NUR HAJAR (I011201105)
3. DISMAYANTI (I011201110)
4. ASTRID A BAKRI (I011201115)

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka kami
dapat menyelesaikan penyusunan makalah Bioteknologi ini. Tidak lupa shalawat dan salam
semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarganya, para sahabatnya, dan
kepada kita selaku umatnya.
Dalam penulisan makalah Bioteknologi ini kami merasa masih banyak kekurangan-
kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi yang disampaikan, untuk itu kritik dan
saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah
Bioteknologi ini.

Makassar, 12 Desember 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...........................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB I .....................................................................................................................................iii
PENDAHULUAN .................................................................................................................iii
A. Latar Belakang ...........................................................................................................iii
B. Rumusan Masalah......................................................................................................iii
C. Manfaat ......................................................................................................................iii
BAB II....................................................................................................................................1
PEMBAHASAN ....................................................................................................................1
A. Pengertian Bioteknologi.............................................................................................1
B. Hubungan Bioteknologi dengan Disiplin Ilmu Lainnya ............................................1
C. Sejarah Singkat Perkembangan Bioteknologi............................................................2
D. Jenis- Jenis Bioteknologi ...........................................................................................3
E. Peranan Bioteknologi.................................................................................................5
BAB III ..................................................................................................................................7
PENUTUP..............................................................................................................................7
A. Kesimpulan ................................................................................................................7
B. Saran ..........................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................8

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk
hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim,
alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Bioteknologi
secara umum berarti meningkatkan kualitas suatu organisme melalui aplikasi
teknologi. Aplikasi teknologi tersebut dapat memodifikasi fungsi biologis suatu
organisme dengan menambahkan gen dari organisme lain atau merekayasa gen pada
organisme tersebut. Selain itu bioteknologi juga memanfaatkan sel tumbuhan atau sel
hewan yang dibiakkan sebagai bahan dasar sebagai proses industri.
Prinsip-prisip bioteknologi telah digunakan untuk membuat dan memodifikasi
tanaman, hewan, dan produk makanan. Bioteknologi yang menggunakan teknologi
yang masih sederhana ini disebut bioteknologi konvensional atau tradisional.
Penerapan bioteknologi konvensional ini sering diterapkan dalam pembuatan produk-
produk makanan. Seiring dengan perkembangan dan penemuan di bidang molekuler
maka teknologi yang digunakan dalam bioteknologi pada saat ini semakin canggih.
Bioteknologi yang menggunakan teknologi canggih ini disebut bioteknologi modern.
Hampir semua orang pasti pernah melakukan bioteknologi dalam kehidupan
sehari-hari, walaupun mereka kurang mengerti apa itu bioteknologi dan istilah
bioteknologi terdengar asing bagi mereka. Namun, apabila mereka diberitahu bahwa
pembuatan tempe, tape dan kecap merupakan beberapa contoh bioteknologi, barulah
mereka mulai sedikit mengerti apa yang dimaksud dengan bioteknologi. Pada
mulanya bioteknologi memang didominasi untuk memproduksi makanan. Seiring
perkembangan zaman, para ahli terus meneliti beberapa organisme agar dapat
memperoleh suatu produk yang bermanfaat. Dan akhirnya pun mereka berhasil
menemukan produk-produk bioteknologi baru dari pemanfaatan organisme.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian bioteknologi?
2. Bagaimana hubungan bioteknologi dengan disiplin ilmu lainnya?
3. Bagaimana sejarah singkat perkembangan bioteknologi?
4. Apa saja jenis-jenis bioteknologi?
5. Bagaimana peranan bioteknologi?

C. Manfaat
1. Mengetahui pengertian bioteknologi
2. Mengetahui hubungan bioteknologi dengan disiplin ilmu lainnya
3. Mengetahui sejarah singkat perkembangan bioteknologi
4. Mengetahui jenis-jenis bioteknologi
5. Mengetahui peranan bioteknologi

iii
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Bioteknologi
Secara etimologi bioteknologi berasal dari tiga kata, yaitu bio yang berarti
hidup, teknos yang berarti teknologi atau penerapan, dan logos yang berarti ilmu.
Dengan begitu bioteknologi dapat diartikan sebagai suatu ilmu yang menerapkan
prinsip-prinsip atau aturan dalam biologi.
Secara sederhana bioteknologi adalah teknologi yang menerapkan prinsip
sains dan teknologi dalam pemrosesan barang dan dalam pemberian pelayanan yang
baik untuk masyarakat dengan menggunakan zat biologik. Yang dimaksud dengan zat
biologik tidak hanya mikroorganisme, melainkan juga enzim, jaringan sel hewan dan
tumbuhan. Kemudian yang dimaksud dengan prinsip sains dan teknologi ialah ilmu
yang menyangkut mikrobiologi, biokimia, genetika dan rekayasa biokimia dan kimia.
Sehubungan dengan ini maka bioteknologi merupakan ilmu interdisiplin.

B. Hubungan Bioteknologi dengan Disiplin Ilmu Lainnya


Perkembangan bioteknologi tidak hanya didasari pada biologi semata, tetapi
juga pada ilmu terapan dan murni lainnya, seperti genetika molekuler, mikrobiologi,
biologi sel, biokimia, dan rekayasa. Dengan kata lain, bioteknologi adalah ilmu
terapan yang menggabungkan berbagai cabang ilmu yang dapat dikelompokkan
dalam dua cabang ilmu, yaitu ilmu biologi, kimia, dan ilmu teknik dalam proses
produksi barang dan jasa.
1. Genetika Molekuler
Contoh hasil bioteknologi yang berkaitan dengan rekayasa genetika molekuler
yaitu:
a. Inseminasi buatan, dengan menggunakan cairan semen untuk meningkatkan
mutu genetik, terutama terhadap sapi perah dan sapi potong.
b. Kloning, teknik penggandaan gen yang menghasilkan turunan yang sama sifat,
baik dari segi hereditas maupun morfologinya.
c. Bayi tabung, mempertemukan sel sperma dan sel ovum dengan kualitas yang
terbaik di luar uterus, diletakkan di cawan petri, serta pembuahannya dibantu
dengan gelombang listrik untuk memudahkan penyatuan sel sperma dan
ovum. Setelah itu zigot yang terbentuk ditransfer ke dalam uterus telur
(mother host) dan berkembang melalui cara alamiah.
2. Mikrobiologi
Contoh produk dari bioteknologi yang terkait dengan mikrobiologi adalah
pembuatan tempe dengan menggunakan jamur Rhizopus sp., kecap dengan
menggunakan jamur Aspergillus wentii.
3. Biologi Sel
Contoh produk dari bioteknologi yang terkait dengan biologi sel yaitu dengan
teknologi plasmid. Dengan teknik plasmid ini dapat dihasilkan produk berupa
insulin dalam jumlah yang besar.

1
4. Biokimia
Contoh dari bioteknologi yang terkait dengan biokimia yaitu dalam
pengolahan limbah, proses daur ulang sampah yang telah diuji pada beberapa
sampah tumbuhan adalah proses pirolisis yaitu proses dekomposisi sampah
dengan suhu tinggi pada kondisi tanpa oksigen (anaerob). Dengan cara ini sampah
dapat diubah menjadi arang, gas (misalnya metana), dan bahan anorganik. Bahan
tersebut dapat dimanfaatkan kembali sebagai bahan bakar.
5. Rekayasa
Contoh penerapan bioteknologi yang berkaitan dengan rekayasa antara lain :
a. Vaksin hepatitis, dihasilkan dari sel khamir yang telah disisipkan gen virus
akan menghasilkan selubung protein yang akan digunakan untuk membuat
vaksin hepatitis
b. Hormon insulin, dihasilkan dari gen hormon insulin manusia yang disisipkan
ke DNA bakteri dengan menggunakan enzim. Sebelumnya, DNA bakteri
dipotong dengan menggunakan enzim. Kemudian, DNA bakteri disisipkan ke
dalam sel bakteri dan bertumbuh menggandakan bakteri bersama dengan
hormon insulin, sehingga dihasilkan jumlah hormon insulin dengan jumlah
yang besar.
c. Antibodi monoklonal, dihasilkan dengan cara menggabungkan sel limfosit (sel
penghasil antibodi) dengan sel yang terkena dengan penyakit.antibodi
monoklonal ini dapat digunakan untuk pengobatan penyakit kanker serta
untuk mencegah keracunan dan mengetahui tanda-tanda kehamilan.
d. Penggabungan protoplasma, dilakukan untuk menghasilkan tanaman hibrida
yang memiliki sifat baru serta dapat mengatasi penyakit.

C. Sejarah Singkat Perkembangan Bioteknologi


Bioteknologi secara sederhana sudah dikenal oleh manusia sejak ribuan tahun
yang lalu melalui metode fermentasi. Produk yang dihasilkan masih sangat sederhana
dengan hanya memanfaatkan mikroorganisme dan produknya dalam menghasilkan
barang dan jasa untuk memenuhi segala kebutuhan manusia. Orang mesir kuno telah
mengenal pemanfaatan mikroorganisme untuk membuat bir, anggur, vinegar, keju,
tuak, yoghurt dan sebagainya. Bioteknologi telah mengalami perkembangan sesuai
jamannya untuk memproduksi alkohol, penisilin, dan akhirnya menghasilkan
teknologi antibodi monoklonal.
Suharto (1995) menyebutkan beberapa periode berkembangnya bioteknologi
dapat dibagi atas 5 zaman yaitu :
1. Zaman Pra Pasteur (sebelum 1865), perbaikan teknik fermentasi oleh
mikroorganisme misalnya minuman beralkohol.
2. Zaman Pasteur (1865-1940), pengembangan industri fermentasi pembuaatan
etanol, butanol dan asam organik (asam sitrat dan asam asetat), serta pengolahan
limbah secara aerob.
3. Zaman Antibiotika (1940-1960), pembuatan penisilin yang mulai digunakan pada
saat pendaratan tentara Amerika di Normandy selama perang dunia kedua, vaksin

2
virus (vaksin anti NCD, vaksin anti polio), teknologi kultur sel hewan, teknologi
fermentasi media cair, dan transformasi steroid.
4. Zaman pasca Antibiotik (1960-1975), asam-asam amino (asam glutamate, lisin),
eluidasi struktur DNA, protein sel tunggal, enzim untuk deterjen, protein sel
tunggal, biogas, dan teknologi rekombinan DNA.
5. Era Bioteknologi modern (1975 sampai saat ini), rekayasa genetika, zat antibodi
nomoklonal, hormon insulin, hormon pertumbuhan ikan tuna, dan teknik DNA
finger print. Dengan munculnya teknologi DNA rekombinan dan teknik-teknik
pembantu seperti penyusunan DNA, maka kita sekarang dapat memeriksa pada
tingkatan molekuler rangkaian-rangkaian genetika yang terlibat dalam
pengendalian ekspresi gen. Berekspresinya gen (proses menghasilkan protein
tertentu dari gen tertentu) yang dipindahkan ke dalam gen atau jaringan yang
sesuai adalah semacam prasarat untuk berbagai bentuk penerapan teknik DNA
rekombinan dalam teknologi. Terutama berlaku sebagai usaha untuk mengobati
penyakit genetis manusia dengan pengobatan dan juga untuk usaha yang bertujuan
untuk meningkatkan mutu tanaman panen. Selama 15 tahun belakangan ini para
pakar genetika mempelajari bagaimana mengeluarkan sebuah gen tunggal dari
suatu spesies yang lain. Inilah yang disebut rekayasa genetika yang merupakan
pelaksanaan dari bioteknologi modern. Organisme-organisme hasil rekayasa
genetika yang pertama adalah bakteri bersel kembar yang telah disisipi gen-gen
manusia yang dapat menghasilkan produk-produk bernilai. Tumbuhan-tumbuhan
dan hewan-hewan hasil rekayasa genetika mulai menyusul bakteri tersebut dan
membuka pintu lebar-lebar bagi penerapan bioteknologi modern.
Kemajuan dan perkembangan bioteknologi tidak dapat terlepas dari kemajuan
dan dukungan ilmu-ilmu dasar seperti mikrobiologi, biokimia, biologi molekuler, dan
genetika. Bioteknologi modern lahir pada awal tahun 70-an diawali dengan inovasi
ilmuwan dari Amerika Serikat (AS) dengan mengembangkan teknologi DNA
rekombinan. Penemuan ini melahirkan perusahaan bioteknologi pertama di dunia,
yaitu Genentech di Amerika Serikat yang berhasil memproduksi protein hormon
insulin recombinan yang dibutuhkan penderita diabetes, yang diinsersikan ke dalam
sel bakteri E. coli. Selama ini, insulin hanya bisa didapatkan dalam jumlah sangat
terbatas dari organ pankreas sapi atau babi. Perkembangan bioteknologi modern tidak
lepas dari perkembangan bioteknologi molekuler yang didorong oleh pengetahuan
tentang biologi sel dan molekuler. Bioteknologi molekuler berperan dalam proses
manipulasi suatu organisme pada taraf selular dan molekuler (rekayasa genetika dan
biologi molekuler).

D. Jenis-Jenis Bioteknologi
a. Bioteknologi Modern
Bioteknologi modern merupakan penerapan bioteknologi yang menggunakan
alat dan cara kerja yang canggih, dilakukan dalam keadaan bersih dan steril,
kualitas produk lebih baik, dan kuantitas hasil produk yang dibuat lebih banyak
dan terarah. Konsep penggunaan bioteknologi modern ini lebih menekankan pada

3
bagaimana cara memanipulasi materi genetik mikroorganisme untuk
menghasilkan clone yang unggul, manfaat bioteknologi modern yaitu :
1. Menghasilkan bibit tanaman dengan sifat unggul
2. Meningkatkan produksi bahan pangan
3. Mengolah sampah menjadi bahan bermanfaat
4. Menghasilkan produk kesehatan (vaksin, antobodi monoklonal, dan lain-lain)
Bioteknologi modern tidak terlepas dengan aplikasi metode-metode mutakhir
bioteknologi (current methods of biotechnology) seperti :
1. Kultur jaringan merupakan suatu metode untuk memperbanyak jaringan/sel
yang berasal atau didapatkan dari jaringan asli tumbuhan atau hewan setelah
terlebih dahulu mengalami pemisahan (disagregsai) secara mekanis, kimiawi
(enzimatis) secara in vitro (dalam tabung kaca). Konsep dasar dari kultur
jaringan adalah sifat totipotensi sel. Keuntungan tekni ini adalah sifat tanaman
sesuai dengan induknya, perbanyakan tanaman lebih cepat, dan dapat diekspor
tanpa melalui proses karantina, kerana tanaman hasil kultur sudah steril.
2. Analisis genetik mempelajari sifat dan karakter gen yang diwariskan dari satu
generasi ke generasi berikutnya serta interaksi antara gen dengan lingkungan
dalam menghasilkan suatu sifat.
3. Seleksi atau pemulihan merupakan manipulasi mikrobia tanaman atau hewan
dan pemilihan individu atau populasi yang diinginkan sebagai stok genetik
untuk perbaikan generasi baru.
4. Analisis DNA adalah proses atau tahapan pengambilan DNA atau RNA di
dalam tubuh organisme sampel/target melalui tahapan isolasi DNA todal,
PCR, elektroforesis dan analisis hasil dibantu oleh software bio informatika.
Contoh produk bioteknologi modern :
Produk Manfaat
Insulin manusia Mengobati kencing manis
Antibodi Inferon Mencegah infeksi virus
Hormon pertumbuhan Mengobati kekerdilan
Protein Hepatitis-B Vaksin melawan Hepatitis B
Urokinase Menghilangkan bekuan darah
Gen beta-globulin Mengobati thalasemia
Antibodi monoklonal Diagnosis penyakit menurun

b. Bioteknologi Konvensional
Bioteknologi konvensional merupakan proses bioteknologi yang
mengandalkan jasa mikroba untuk menghasilkan produk yang dibutuhkan
manusia melalui proses fermentasi. Bioteknologi konvensional tidak melakukan
manipulasi organisme atau rekayasa, tetapi menciptakan kondisi dan bahan
makanan yang cocok bagi mikroba untuk berkembang secara optimal.
Bioteknologi konvensional merupakan bioteknologi sederhana. Bioteknologi ini
mempunyai beberapa manfaat, yaitu :
1. Meningkatkan nilai gizi dari produk-produk makanan dan minuman.

4
2. Menciptakan sumber makanan baru, misalnya dari air kelapa dapat diciptakan
makanan baru yaitu Nata decoco.
3. Dapat membuat makanan yang tahan lama, misalnya asinan.
4. Secara tidak langsung dapat meningkatkan perekonomian rakyat, karena
bioteknologi sederhana tidak banyak membutuhkan biaya, sehingga
masyarakat kecil bisa melakukan dan menjual hasilnya untuk keperluan hidup
sehari-harinya, contohnya tempe dan tape.
Bioteknologi konvensional atau bioteknologi tradisional merupakan
bioteknologi yang sudah lama dikenal oleh masyarakat. Ciri-ciri bioteknologi
tradisional adalah menggunakan makhluk hidup secara langsung, tidak
menggunakan prinsip-prinsip ilmiah karena hanya berdasarkan keterampilan yang
diwariskan secara turun-menurun, dan tidak diproduksi secara massal karena
produknya hanya digunakan untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari dalam
rumah tangga. Bioteknologi tradisional meliputi bioteknologi yang sudah umum
dan sejak lama dikenal masyarakat. Hingga saat ini, penggunaan bioteknologi
tradisional semakin berkembang sesuai dengan nilai manfaat dan nilai ekonomis
yang diberikan.
Contoh produk bioteknologi konvensional :
Nama Bahan Dasar Mikroorganisme yang Berperan
Alkohol Gula Saccharomyces
Kecap Kedelai Aspergillus wentii
Keju Susu Streptococcus lactis
Nata de Coco Air kelapa Acetobacter xylinum
Yoghurt Susu Lactobacillus bulgaricus
Tempe Kedelai Rhizopus oryzae
Terasi Udang Lactobacillus

E. Peranan Bioteknologi
Sesuai dengan tujuannya untuk membantu kehidupan manusia, bioteknologi
kini telah dimanfaatkan dalam berbagai bidang atau sektor. Bentuk aplikasi atau
penerapan tersebut merambah berbagai bidang diantaranya :
1. Bidang Pangan
Mikroorganisme sangat besar peranannya dalam bidang pangan.
Mikroorganisme dapat mengubah suatu bahan pangan menjadi bahan pangan lain
dengan nilai gizi lebih tinggi, rasa lebih enak, lebih mudah dicerna dan dengan
penampilan lebih menarik. Selain pengubahan bahan makanan mikroorgaisme itu
sendiri dapat digunakan sebagai sumber makanan oleh manusia maupun hewan.
Hasil pangan yang diproduksi oleh mikroorganisme sangat luas kisarannya,
dari pangan hasil fermentasi secara tradisional yang telah ada sejak zaman dahulu
sampai pada produk-produk mutakhir. Pangan hasil fermentasi yang telah ada
sejak zaman dahulu ialah roti, keju, yoghurt, anggur, bir, tempe, oncom, kecap
dan lain-lain. Produk-produk mutakhir, antara lain mikroprotein dan protein sel
tunggal.

5
2. Bidang Peternakan dan Perikanan
a. Bidang Peternakan
Penggunaan bioteknologi guna meningkatkan produksi peternakan
meliputi:
1. Teknologi produksi, seperti inseminasi buatan, embrio transfer,
kriopreservasi embrio, fertilisasi in vitro, sexing sperma maupun embrio,
kloning dan spliting.
2. Rekayasa genetika, seperti genome maps, masker asisted selection,
transgenik, identifikasi genetik, dan konservasi molekuler.
3. Peningkatan efisiensi dan kualitas pakan, seperti manipulasi mikroba dan
rumen.
4. Bioteknologi yang berkaitan dengan bidang veteriner.
b. Bidang Perikanan
Penelitian bioteknologi dalam bidang perikanan contohnya akuakultur,
pengembangan bioteknologi di bidang akuakultur meliputi seleksi, hibridasi,
rekayasa kromosom dan pendekatan biologi molekuler seperti transgenik
sangat dibutuhkan untuk menyediakan benih dan induk ikan.
Pada akuakultur, program peningkatan sistem kekebalan ikan telah
dilakukan dengan menggunakan vaksin, imunostimulan, probiotik dan
bioremediasi. Vaksin dapat memacu produksi antibiotik spesifik dan hanya
efektif untuk mencegah satu patogen tertentu. Imunostimulan merupakan
teknik meningkatkan kekebalan yang non spesifik, misalnya
lipopolysaccharide dan B-glucan yang telah diterapkan untuk ikan dan udang
di Indonesia. Probiotik diaplikasikan pada pakan atau dalam lingkungan
perairan budidaya sebagai penyeimbang mikroba dalam pencernaan dan
lingkungan perairan.
3. Bidang Pertanian dan Kehutanan
Pemanfaatan bioteknologi dalam bidang pertanian dan kehutanan juga sangat
beragam. Beberapa diantaranya adalah jenis kedelai yang mempunyai ketahanan
terhadap herbisida, tomat hasil manipulasi genetik yang tahan lama dan jagung
yang kebal terhadap serangga. Sementara dalam bidang kehutanan adalah metode
kultur jaringan.
4. Bidang Kesehatan
Dalam bidang kesehatan aplikasi bioteknologi kebanyakan memanfaatkan
teknik rekayasa genetik. Beberapa contoh bioteknologi dalam bidang ini yaitu
produksi hormon insulin dengan bantuan bakteri, pemanfaatan sel punca,
penemuan vaksin, dan juga pemanfaatan antibodi monoklonal.
5. Bidang Industri
Aplikasi bioteknologi dalam bidang industri antara lain dengan
memanfaatkan biomassa untuk melakukan konversi energi serta berbagai produk.
Biasanya produk hasil bioteknologi memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Contoh
penerapannya adalah proses penghasilan gula, alkohol, enzim, dan sebagainya.

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk
hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim,
alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Bioteknologi
secara umum berarti meningkatkan kualitas suatu organisme melalui aplikasi
teknologi. Aplikasi teknologi tersebut dapat memodifikasi fungsi biologis suatu
organisme dengan menambahkan gen dari organisme lain atau merekayasa gen pada
organisme tersebut. Selain itu bioteknologi juga memanfaatkan sel tumbuhan atau sel
hewan yang dibiakkan sebagai bahan dasar sebagai proses industri.
Dalam perkembangan bioteknologi, ada beberapa cabang ilmu biologi yang
memegang peranan penting, seperti genetika molekuler, mikrobiologi, biologi sel,
biokimia, dan rekayasa. Bioteknologi sudah dikenal oleh manusia sejak ribuan tahun
yang lalu melalui metode fermentasi. Produk yang dihasilkan masih sangat sederhana
dengan hanya memanfaatkan mikroorganisme dan produknya dalam menghasilkan
barang dan jasa untuk memenuhi segala kebutuhan manusia. Dan sesuai dengan
tujuannya untuk membantu kehidupan manusia, bioteknologi kini telah dimanfaatkan
dalam berbagai bidang atau sektor.

B. Saran
Dari penyusunan makalah ini, sebagai mahasiswa diharapkan dapat
menerapkan prinsip bioteknologi sehingga mampu menghasilkan produk atau jasa
yang bermanfaat bagi masyarakat.

7
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, A. 2014. Laporan Hibah Penulisan Buku Ajar: Bioteknologi Dasar. Makassar:
Universitas Hasanuddin.

Nugroho, E., D., dan Dwi, A, R., 2018. Pengantar Bioteknologi (Teori dan Aplikasi). Budi
Utama, Yogyakarta

Nurcahyo, H. 2011. Diktat Bioteknologi. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta

Praptana, R Heru & Yasin, M. 2008. Peranan Bioteknologi. IPTEK Tanaman Pangan Vol.3
(1): 98-111.

Soedigdo. 1989. Diktat Kuliah / Bahan Ajar Pengajaran Pengantar Bioteknologi. ITB,
Bandung

Wardani, A,K., Sudarma, D, W., danEndrika, W., 2017. Pengantar Bioteknologi. UB Media,
Malang

Yuwono, T., 2016. Bioteknologi Pertanian. UGM pers, Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai