Anda di halaman 1dari 13

BIOTEKNOLOGI

Dosen Pengampuh:

Dwi Hardaningtyas S.Psi,M.Si

Disusun oleh:

Demitris Adesaputra Menjang

NPM: 18031028

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS WIJAYA PUTRA

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia-Nya saya dapat menyelesaikan makalah tentang Bioteknologi ini dengan
baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.

Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai Bioteknologi. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah saya buat di
masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan dan saya memohon kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan di masa depan.
DAFTAR ISI

BAB I Pendahuluan

1.1 Latar belakang........................................................................................

1.2 Rumusan masalah................................................................................

1.3 Tujuan penulisan...................................................................................

BAB II Pembahasan

2.1 Pengertian bioteknologi........................................................................

2.2 Sejarah singkat perkembangan bioteknologi.. .....................................

2.3 Pemanfaatan bioteknologi dalam dunia pendidikan..................................

2.4 Dampak negatif penerapan bioteknologi....................................................

2.5 Dampak positif bioteknologi.................................................................

BAB III Penutup

3.1 Kesimpulan.............................................................................................

3.2 Saran........................................................................................................

Daftar Pustaka.............................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Peradaban manusia yang semakin maju mengakibatkan perkembangan terhadap ilmu


pengetahuan semakin cepat. Perkembangan ilmu pengetahuan juga akan berdampak
pesat pada teknologi. Salah satu bentuk ilmu pengetahuan dan teknologi yang
berkembang saat ini adalah bioteknologi.

Menghadapi pesatnya kemajuan bioteknologi ini, apa yang sebenarnya harus


dilakukan dalam mengantisipasinya, terutama dampak negatif yang mungkin
ditimbulkan. Pengkajian mendalam melalui dasar-dasar pengetahuan, penalaran,
logika, moral,agama, serta kriteria kebenarannya, tentu akan sangat membantu
menuntun kita pada tujuan pengembangan IPTEK yang sebenarnya.

Penerapan bioteknologi akan berhasil bila dilakukan pengintegrasian beberapa


disiplin ilmu pengetahuan alam dan teknologi. Ilmu pengetahuan alam tersebut ialah
mikrobiologi, biokimia, genetika, biologi molekuler, kimia, rekayasa genetika dan
teknik kimia.

Walaupun terdengar sebagai sesuatu yang baru, bioteknologi sebenarnya telah


diterapkan manusia sejak jaman dahulu. Tidak dapat dipastikan apakah penerapan
bioteknologi tersebut secara sadar atau tidak sadar dan apakah proses mikrobial
tersebut diketahui secara kebetulan atau berdasarkan suatu percobaan intuitif.
Perkembangan bioteknologi selanjutnya ialah salah satu contoh dari kemampuan
manusia menggunakan aktivitas penting sutau mikroorganisme guna memenuhi
kebutuhannya.

Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini,
karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan.
Setiap inivasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia.
Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktivitas
manusia.
1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana yang dimaksud dengan Bioteknologi?

2. Jelaskan jenis-jenis bioteknologi?

3. Jelaskan tentang pemanfaatan bioteknologi dalam bidang pendidikan?

4. Jelaskan dampak negatif penerapan bioteknologi?

5. Jelaskan dampak-dampak positif bioteknologi?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Mengetahui dan memahami pengertian bioteknologi..

2. Memgetahui jenis-jenis bioteknologi.

3. Memahami tentang pemanfaatan bioteknologi terlebih dalam dunia pendidikan

4. Memahami dampak negatif dari penerapan bioteknologi.

5. Memahami dampak-dampak positif bioteknologi.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Bioteknologi

Tahukah kamu apa yang dimaksud dengan bioteknologi? Bioteknologi berasal


dari kata “bio” yang berarti makhluk hidup dan “teknologi” yang berarti cara untuk
memproduksi barang dan jasa, dan secara bebas dapat didefinisikan secara bebas
sebagai pemanfaatan organisme hidup untuk menghasilkan produk dan jasa yang
bermanfaat bagi manusia (Kuswanti, 2008:113).

Istilah bioteknologi pertama kali dikemukakan oleh Karl Ereky, seorang insinyur
Hongaria pada tahun 1917 untuk mendeskripsikan produksi babi dalam skala besar
dengan menggunakan bit gula sebagai sumber pakan. Pada perkembangannya
sampai pada tahun 1970, bioteknologi selalu berasosiasi dengan rekayasa biokimia
(biochemical engineering ). Dari paduan dua kata tersebut (bio dan teknologi )

European Federation of Biotechnology (1989) mendefinisikan bioteknologi sebagai


perpaduan dari ilmu pengetahuan alam dan ilmu rekayasa yang bertujuan
meningkatkan aplikasi organisme hidup, sel, bagian dari organisme hidup dan analog
mulekuler untuk menghasilkan produk dan jasa.

Bioteknologi sebenarnya sudah dikerjakan manusia sejak ratusan tahun yang lalu,
karena manusia telah bertahun-tahun lamanya menggunakan mikroorganisme seperti
bakteri dan jamur ragi untuk membuat makanan bermanfaat seperti tempe, roti,
anggur, keju, dan yoghurt. Namun istilah bioteknologi baru berkembang setelah
Pasteur menemukan proses fermentasi dalam pembuatan anggur (Kuswanti,
2008:113).

Perkembangan yang pesatdalam bidang biologi sel dan biologi molekuler sejak
tahun 1960-an mendorong perkembangan bioteknologi secara cepat. Dewasa ini,
manusia telah mampu memanipulasi, mengubah, dan/atau menambahkan sifat

2.2 Sejarah Singkat Perkembangan Bioteknologi

Bioteknologi bukanlah merupakan ilmu yang baru dalam peradaban manusia.


Bioteknologi telah dilakukan sejak zaman dahulu, antara lain untuk menghasilkan
minuman beralkohol dan makanan yang difermentasikan. Bioteknologi mengalami
perkembangan secara bertahap. Semenjak awal diterapkan, sampai tahun 1857
disebut “era bioteknologo non-mikrobal”. Disebut era bioteknologi non-mikrobal,
karena pada saat itu belum diketahui bahwa makanan produk fermentasi merupakan
hasil kerja mikroorganisme.

Bioteknologi dimensi baru (bioteknologi mikrobal) dimulai sejak 1857 setelah Louis
Pasteur menemukan bahwa fermentasiyang terjadi dalam pembuatan anggur
merupakan hasil kerja mikroorganisme. Makanan atau minuman yang diproduksi
melalui proses fermentasi antara lain tempe, tape, sake (berasal dari Jepang), tuak,
anggur, dan yoghurt (Kuswanti, 2008:114).

Pada tahun 1920 proses fermentasi yang ditimbulkan oleh mikroorganisme mulai
digunakan untuk memproduksi zat-zat seperti aseton, butanol, etanol, dan gliserin.
Fermentasi juga digunakan untuk memproduksi

asam laktat, asam sitrat, dan asam asetat dengan menggunakan jasa bakteri.

Setelah perang dunia ke-2, dihasilkan produk bioteknologi lain misalnya penesilin
dari jamur penecillium nonatum. Keberhasilan ini diikuti dengan penelitian
kemapuan mikroorganisme lain yang menghasilkan antibiotic dan zat-zat lain seperti
steroid, vitamin, enzim, asam amino, dan senyawa-senyawa protein tertentu

Perkembangan teknologi mutakhir yang dibarengi dengan perkembangan di bidang


biokimia, biologi seluler, dan biologi molekuler melahirkan teknologi enzim dan
rekayasa genetika yang akhirnya mengantarkan kita ke suatu era modern. Kini
bioteknologi telah benar-benar digunakan untuk menjawab berbagai tantangan
kehidupan manusia.

Catatan peristiwa dalam perkembangan bioteknologi, antara lain:

1. Ragi untuk pembuatan anggur, sebelum 6000 SM.

2. Ragi untuk pengembangan roti, sekitar 4000 SM.

3. Mikroba untuk menmbang tembaga (Spanyol), sebelum 1670.

4. Mikroba pertama dilihat Antonie Van Leewenhoek, 1880.

5. Mikroba kontaminan pertama penggagal fermentasi ditemukan oleh Lois Pasteur,


1876.

6. Enzim diekstrak dari ragi yang dapat membuat alcohol oleh Eduard Buchner,
1897.

7. Bakteri penghasil aseton, butanol, gliserol, 1910.

8. Struktur rantai DNA terungkap, 1928.

9. Penemuan bakteri antibiotik baru (streptomycin, spalosporin, dll), 1953.

10. Mikroba untuk menambang uranium di Kanada, 1950-an.

11. DNA rokombinan ditemukan dan percobaan rekayasa genetika pertama berhasil,
1973.

12. Hibridoma menghasilkan antibodi monoclonal , 1973.


13. Insulin hasil rekayasa genetika diperbolehkan digunakan pada manusia, 1981.

14. Interferon, hormone tumbuh , vaksin hepatitis, dihasilkan dari rekayasa,


pertengahan 1980-an.

15. Bahan mentah industry plastik dari mikroba, interferon untuk kanker, akhir
1980-an.

16. Mikroba hasil rekayasa membantu mengekstrak minyak dari tanah, 1990.tertentu
pada suatu organisme (Kuswanti, 2008:112).

2.3 Pemanfaatan Bioteknologi Dalam bidang pendidikan

Biologi sebagai ilmu dasar dan terapan telah berkembang dengan pesat sejalan
dengan perkembangan ilmu dan teknologi. Isu-isu terbaru tentang perkembangan
biologi seperti bioteknologi dan biosistematika molekuler tidak semuanya dapat
diakomodir khususnya oleh kalangan guru karena, misalnya, keterbatasan akses.
Informasi tentang perkembangan biologi terkini sangat dibutuhkan oleh dosen, guru
bidang studi biologi dan mahasiswa calon guru untuk memperluas dan memperkaya
wawasan sebagai bekal mengajar di kelas. Peralihan dari abad fisika ke abad biologi
sebenarnya telah mulai terasa berabad-abad silam. Kebutuhan manusia terus
meningkat dari mulai papan, sandang dan pangan, dan meningkatnya kebutuhan ini
menimbulkan banyak masalah. Semua ini telah mendorong proses peralihan ini.
Berkembangnya ilmu-ilmu terapan biologi yang di-back up oleh pesatnya
perkembangan teknologi merupakan salah satu ciri utama abad biologi, suatu masa
dimana manusia sudah sangat familiar dengan biologi (baik dari segi ilmu maupun
terapannya) di dalam kehidupan mereka mulai dari bentuk yang sederhana sampai
dengan yang rumit: misalnya dari pembuatan tape, keju, sampai dengan teknologi
rekayasa genetika dan biologi molekuler. Lahirnya bidang ilmu biologi terapan,
dikenal dengan sebutan Bioteknologi, bisa dikatakan sebagai representasi dari abad
biologi. Di samping itu, teknikteknik biologi molekuler saat ini telah banyak
digunakan dalam penelitian taksonomi atau sistematika (tumbuhan). Dalam dunia
pendidikan menengah, bioteknologi telah menjadi bagian dari kurikulum biologi
SMU atau sederajat (dimulai sejak kurikulum 1994). Ini artinya bahwa bioteknologi
telah mendapat tempat yang penting di masyarakat, sama pentingnya dengan
teknologi mikroprosesor dan teknologi informasi. Guru biologi sebagai penentu
keberhasilan belajar anak didik harus terus meng-up date informasi-informasi terkini
mengenai perkembangan biologi terkini untuk memperluas dan memperkaya
wawasan. Tidak hanya itu, guru juga harus mengetahui kontroversikontroversi yang
terjadi dari perkembangan bioteknologi baik yang berkaitan dengan etika atau
agama.

Minimnya akses untuk mendapatkan informasi berharga tentang isu-isu


perkembangan biologi terkini merupakan kendala utama yang dihadapi para guru
(khususnya SMU) bidang studi biologi dalam rangka memperluas dan memperkaya
wawasan biologi mereka. Di dalam biologi, kita mempelajari hubungan saling
ketergantungan antarorganisme hidup dan keterkaitan organisme hidup dengan
lingkungan tempat mereka hidup dan berkembang biak. Dalam konteks ini, manusia
memiliki posisi sentral dalam memelihara dan mengelola hubungan hidup dengan
organisme yang lainnya dan lingkungannya. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
manusia mampu menciptakan teknologi untuk memanfaatkan organisme hidup yang
lain serta lingkungan secara efisiensi dan efektif. Dalam kerangka ini, biologi (ilmu
dan terapannya) akan terus berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi itu
sendiri dan permasalahan yang muncul.

Istilah bioteknologi telah diinterpretasikan bermacam-macam. Salah satu definisi


yang luas dari bioteknologi adalah pemanfaatan organisme hidup, sistem dan proses
untuk membangun berbagai macam industri. Meskipun ini tidak mutlak harus,
unsur-unsur komersial harus digunakan dalam memanfaatkan proses biologi pada
skala besar. Umumnya, organisme hidup yang digunakan adalah bakteri, jamur dan
ganggang. Bioteknologi melibatkan banyak disiplin ilmu, dasar dan terapan.
Kerjasama yang baik antarpeneliti di bidang biologi dasar, kimia, mikrobiologi,
biofisik, genetika, biokimia, biologi sel & molekuler, teknologi komputer &
informasi, ekonomi dan akuntan akan menghasilkan produk bioteknologi yang
bermutu. Contoh produk bioteknologi, antara lain, adalah vaksin, steroid, agen
diagnostik, kultur jaringan, antibiotik, etanol, metanol, enzim, polimer, purifikasi air
minum, pengelolaan sampah, penaggulangan limbah, keju, bir, yoghurt, sirup
glukosa dan lain-lain. Perkembangan bioteknologi sebenarnya berawal dari kegiatan
yang sangat sederhana yang dilakukan manusia sejak dahulu kala, misalnya
pembuatan bir, minuman anggur, tape dan roti. Semuanya dilakukan melalui
serangkaian proses biologi (fermentasi) menggunakan mikroorganisme.
Bioteknologi kontemporer dilandasi oleh penelitian yang dilakukan Louis Pasteur
tentang kuman-kuman yang hidup di dalam bir. Dari sini, sebuah pemahaman dasar
tentang peran ragi di dalam fermentasi anaerob dan bahwa pengasaman dan
pembusukan terjadi sebagai hasil dari aktifitas bakteri saat alkohol dirubah menjadi
asam cuka telah dimulai

produksi secara komersial antibiotik penisilin sekitar tahun 1940-an. Kemunculan


teknologi DNA rekombinan pada tahun 1980-an mengindikasikan terobosan
kemajuan yang lain dari bioteknologi. Bioteknologi dan kurikulum sekolah
Bioteknologi telah tercantum sebagai salah satu subpokok bahasan di dalam mata
pelajaran biologi SMU. Bioteknologi, sebagai sebuah teknologi, berkaitan dengan
penerapan prinsip-prinsip saintifik untuk kemaslahatan orang banyak. Oleh karena
itu masuknya bioteknologi ke dalam kurikulum sekolah adalah suatu keharusan,
karena bioteknologi menawarkan banyak hal, diantaranya adalah: keterampilan kerja
laboratorium, integritas antara ilmu dan aplikasi, pemikiran tingkat tinggi, dan
peningkatan kesejahteraan.
2.4 Dampak Negatif Bioteknologi

1. Dampak terhadap Lingkungan

Pelepasan organisme trangenik (berubah secara genetik) kea lam bebas dapat
menimbulkan dampak berupa pencemaran biologi yang dapat lebih berbahaya
daripada pencemaran kimia dan nuklir. Dengan keberadaan rekayasa genetika,
perubahan genotype tidak tejadi secara alami sesuai dengan dinamika populasi.
Melainkan menurut kebutuhan pelaku bioteknologi itu. Perubahan drastis ini akan
menimbulkan bahaya, bahkan kehancuran. “Menciptakan” makhluk hidup yang
seragam bertentangan dengan prinsip di dalam biologi itu sendiri, yaitu
keanekaragaman (Wariyono, 2008:106).

2. Dampak terhadap Kesehatan

Produk rekayasa dibidang kesehatan dapat juga menimbulkan masalah serius.


Contohnya adalah penggunaan insulin hasil rekayasa telah menyebabkan 31 orang
meninggal di Inggris. Tomat Flayr Sayrt diketahui mengandung gen resisten
terhadap antibiotik. Susu sapi yang disuntik dengan hormon BGH disinyalir
mengandung bahan kimia baruyang punya potensi berbahaya bagi kesehatan
manusia (Wariyono, 2008:106).

3. Dampak di Bidang Sosial Ekonomi

Beragam aplikasi rekayasa menunjukkan bahwa bioteknologi mengandung


dampak ekonomi yang membawa pengaruh pada kehidupan masyarakat. Produk
bioteknologi dapat merugikan petani kecil. Penggunaan hormon pertumbuhan
sapi (boyine growth hormone = BGH) dapat meningkatkan produksi susu sapi
sampai 20%, niscaya akan menggususr peternak kecil. Dengan demikian,
bioteknologi dapat menimbulkan kesenjangan ekonomi (Wariyono, 2008:106).

Dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi, tembakau, cokelat, kopi, gula, kelapa,
vanili, gingseng, dan opium akan dapat dihasilkan melalui modifikasi genetika
tanaman lain, sehingga akan menyingkirkan tanaman aslinya. Dunia ketiga
sebagai penghasil tanaman-tanaman tadi akan menderita kerugian besar
(Wariyono, 2008:106).

4. Dampak tehadap Etika

Menyisipkan gen makhluk hidup lain memiliki dampak etika yang serius.
Menyisipkan gen makhluk hidup lain yang tidak berkerabat dianggap melanggar
hokum alam dan sulit diterima masyarakat. Mayoritas orang Amerika
berpendapat bahwa pemindahan gen itu tidak etis. 90% menentang pemindahan
gen manusia ke hewan. 75% menentang pemindahan gen hewan ke manusia
(Wariyono, 2008:107).
Bahan pangan transgenik yang tidak berlabel juga membawa konsekuensi bagi
penganut agama tertentu. Bagaimana hukumnya bagi penganut agama Islam,
kalau gen babi dimasukkan ke dalam buah semangka? Penerapan hak paten pada
makhluk hidup hasil rekayasa merupakan pemberian hak pribadi atas makhluk
hidup. Hal itu bertentangan dengan banyak nilai-nilai budaya yang menghargai
nilai intrinsik makhluk hidup.

2.5 Dampak Positif Bioteknologi

beberapa dampak positif (akibat baik, hal-hal yang menguntungkan) dari


perkembangan bioteknologi hingga saat ini, antara lain:

 meningkatkan sifat resistensi tanaman terhadap hama dan penyakit tanaman,


misalnya tanaman transgenic kebal hama.
 Meningkatkan produk-produk (baik kualitas maupun kuantitas) pertanian,
perkebunan, peternakan, maupun perikanan dengan temuan bibit unggul.
 Meningkatkan nilai tambah makanan. Pengolahan bahan makanan tertentu,
seperti air susu menjadi yoghurt., mentega, dan keju.
 Membantu proses pemurnian logam dari bijihnya pada pertambangan logam
(biohidrometalurgi).
 Membantu manusia mengatasi masalah-masalah pencemaran lingkungan, seperti:
bakteri pemakan plastik dan paraffin, bakteri penghasil bahan plastik
biodegradable .
 Membantu manusia mengatasi masalah sumber daya energy, misalnya bioethanol,
dan biogas.
 Membantu dunia kedokteran dan medis mengatasi penyakit-penyakit tertentu,
misalnya penyakit kelainan genetis dengan terapi gen, hormon insulin, antibiotik,
antibodi monoklonal, dan vaksin.
 Mengatasi masalah pelestarian spesies langka dan hamper punah. Dengan
teknologi transplantasi nucleus, hewan dan/atau tumbuhan langka bisa
dilestarikan.
 Dan lain sebagainya.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Bioteknologi berasal dari kata “bio” yang berarti makhluk hidup dan “teknologi”
yang berarti cara untuk memproduksi barang dan jasa, dan secara bebas dapat
didefinisikan secara bebas sebagai pemanfaatan organisme hidup untuk
menghasilkan produk dan jasa yang bermanfaat bagi manusia. Semenjak awal
diterapkan, sampai tahun 1857 disebut “era bioteknologo non-mikrobal”. Disebut era
bioteknologi non-mikrobal, karena pada saat itu belum diketahui bahwa makanan
produk fermentasi merupakan hasil kerja mikroorganisme.

Dengan perkembangan bioteknologi, maka manusia dapat memanfaatkan


suatu bahan yang sederhana menjadi barang atau bahan yang lebih bermanfaat.
Selain mempunyai kelebihan bioteknologi juga mempunyai kekurangan diantaranya
adalah dampak terhadap lingkungan, kesehatan, sosial, dan ekonomi,serta dampak
terhadap etika.

3.2 Saran

Demikian yang dapat saya paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada
hubungannya dengan judul makalah ini.

Penyusun banyak berharap para pembaca yang budiman dapat memberikan kritik
dan saran yang membangun kepada penyusun demi sempurnanya makalah ini dan
dan penulisan makalah di kesempatan–kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini
berguna bagi penyusun pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada
umumnya.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2013. Bioteknologi Modern.

Harmoni, Ati. 1992. Pengantar Ilmu Alamiah Dasar (IAD) . Depok: Gunadarma.

Jasin, Maskoeri. 2013. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Kuswanti, Nur ddk. 2008. Contextual Teaching and Learning Ilmu Pengetahuan Alam:
Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas IX Edisi 4 . Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Wariyono, Sukis dan Yani Muharomah. 2008. Mari Belajar Ilmu Alam Sekitar Panduan
Belajar IPA Terpadu untuk Kelas IX SMP/MTs. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.

http://www.apprillio.blogspot.co.id/2014/10/makalah-bioteknologi.html?m=1

http://www.gerbangilmu.com/2014/12/sejarah-singkat-bioteknologi-pelajaran-
biologi.html?m=1

http://www.sanialovely.blogspot.co.id/2013/01/makalah-ipa-bioteknologi.html?m=1

http://www.soddis.blogspot.co.id/2014/01/ilmu-ilmu-yang-mendukung-
bioteknologi.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai