Dosen Pengampuh:
Disusun oleh:
NPM: 18031028
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia-Nya saya dapat menyelesaikan makalah tentang Bioteknologi ini dengan
baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai Bioteknologi. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah saya buat di
masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan dan saya memohon kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan di masa depan.
DAFTAR ISI
BAB I Pendahuluan
BAB II Pembahasan
3.1 Kesimpulan.............................................................................................
3.2 Saran........................................................................................................
Daftar Pustaka.............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini,
karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan.
Setiap inivasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia.
Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktivitas
manusia.
1.2 Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
Istilah bioteknologi pertama kali dikemukakan oleh Karl Ereky, seorang insinyur
Hongaria pada tahun 1917 untuk mendeskripsikan produksi babi dalam skala besar
dengan menggunakan bit gula sebagai sumber pakan. Pada perkembangannya
sampai pada tahun 1970, bioteknologi selalu berasosiasi dengan rekayasa biokimia
(biochemical engineering ). Dari paduan dua kata tersebut (bio dan teknologi )
Bioteknologi sebenarnya sudah dikerjakan manusia sejak ratusan tahun yang lalu,
karena manusia telah bertahun-tahun lamanya menggunakan mikroorganisme seperti
bakteri dan jamur ragi untuk membuat makanan bermanfaat seperti tempe, roti,
anggur, keju, dan yoghurt. Namun istilah bioteknologi baru berkembang setelah
Pasteur menemukan proses fermentasi dalam pembuatan anggur (Kuswanti,
2008:113).
Perkembangan yang pesatdalam bidang biologi sel dan biologi molekuler sejak
tahun 1960-an mendorong perkembangan bioteknologi secara cepat. Dewasa ini,
manusia telah mampu memanipulasi, mengubah, dan/atau menambahkan sifat
Bioteknologi dimensi baru (bioteknologi mikrobal) dimulai sejak 1857 setelah Louis
Pasteur menemukan bahwa fermentasiyang terjadi dalam pembuatan anggur
merupakan hasil kerja mikroorganisme. Makanan atau minuman yang diproduksi
melalui proses fermentasi antara lain tempe, tape, sake (berasal dari Jepang), tuak,
anggur, dan yoghurt (Kuswanti, 2008:114).
Pada tahun 1920 proses fermentasi yang ditimbulkan oleh mikroorganisme mulai
digunakan untuk memproduksi zat-zat seperti aseton, butanol, etanol, dan gliserin.
Fermentasi juga digunakan untuk memproduksi
asam laktat, asam sitrat, dan asam asetat dengan menggunakan jasa bakteri.
Setelah perang dunia ke-2, dihasilkan produk bioteknologi lain misalnya penesilin
dari jamur penecillium nonatum. Keberhasilan ini diikuti dengan penelitian
kemapuan mikroorganisme lain yang menghasilkan antibiotic dan zat-zat lain seperti
steroid, vitamin, enzim, asam amino, dan senyawa-senyawa protein tertentu
6. Enzim diekstrak dari ragi yang dapat membuat alcohol oleh Eduard Buchner,
1897.
11. DNA rokombinan ditemukan dan percobaan rekayasa genetika pertama berhasil,
1973.
15. Bahan mentah industry plastik dari mikroba, interferon untuk kanker, akhir
1980-an.
16. Mikroba hasil rekayasa membantu mengekstrak minyak dari tanah, 1990.tertentu
pada suatu organisme (Kuswanti, 2008:112).
Biologi sebagai ilmu dasar dan terapan telah berkembang dengan pesat sejalan
dengan perkembangan ilmu dan teknologi. Isu-isu terbaru tentang perkembangan
biologi seperti bioteknologi dan biosistematika molekuler tidak semuanya dapat
diakomodir khususnya oleh kalangan guru karena, misalnya, keterbatasan akses.
Informasi tentang perkembangan biologi terkini sangat dibutuhkan oleh dosen, guru
bidang studi biologi dan mahasiswa calon guru untuk memperluas dan memperkaya
wawasan sebagai bekal mengajar di kelas. Peralihan dari abad fisika ke abad biologi
sebenarnya telah mulai terasa berabad-abad silam. Kebutuhan manusia terus
meningkat dari mulai papan, sandang dan pangan, dan meningkatnya kebutuhan ini
menimbulkan banyak masalah. Semua ini telah mendorong proses peralihan ini.
Berkembangnya ilmu-ilmu terapan biologi yang di-back up oleh pesatnya
perkembangan teknologi merupakan salah satu ciri utama abad biologi, suatu masa
dimana manusia sudah sangat familiar dengan biologi (baik dari segi ilmu maupun
terapannya) di dalam kehidupan mereka mulai dari bentuk yang sederhana sampai
dengan yang rumit: misalnya dari pembuatan tape, keju, sampai dengan teknologi
rekayasa genetika dan biologi molekuler. Lahirnya bidang ilmu biologi terapan,
dikenal dengan sebutan Bioteknologi, bisa dikatakan sebagai representasi dari abad
biologi. Di samping itu, teknikteknik biologi molekuler saat ini telah banyak
digunakan dalam penelitian taksonomi atau sistematika (tumbuhan). Dalam dunia
pendidikan menengah, bioteknologi telah menjadi bagian dari kurikulum biologi
SMU atau sederajat (dimulai sejak kurikulum 1994). Ini artinya bahwa bioteknologi
telah mendapat tempat yang penting di masyarakat, sama pentingnya dengan
teknologi mikroprosesor dan teknologi informasi. Guru biologi sebagai penentu
keberhasilan belajar anak didik harus terus meng-up date informasi-informasi terkini
mengenai perkembangan biologi terkini untuk memperluas dan memperkaya
wawasan. Tidak hanya itu, guru juga harus mengetahui kontroversikontroversi yang
terjadi dari perkembangan bioteknologi baik yang berkaitan dengan etika atau
agama.
Pelepasan organisme trangenik (berubah secara genetik) kea lam bebas dapat
menimbulkan dampak berupa pencemaran biologi yang dapat lebih berbahaya
daripada pencemaran kimia dan nuklir. Dengan keberadaan rekayasa genetika,
perubahan genotype tidak tejadi secara alami sesuai dengan dinamika populasi.
Melainkan menurut kebutuhan pelaku bioteknologi itu. Perubahan drastis ini akan
menimbulkan bahaya, bahkan kehancuran. “Menciptakan” makhluk hidup yang
seragam bertentangan dengan prinsip di dalam biologi itu sendiri, yaitu
keanekaragaman (Wariyono, 2008:106).
Dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi, tembakau, cokelat, kopi, gula, kelapa,
vanili, gingseng, dan opium akan dapat dihasilkan melalui modifikasi genetika
tanaman lain, sehingga akan menyingkirkan tanaman aslinya. Dunia ketiga
sebagai penghasil tanaman-tanaman tadi akan menderita kerugian besar
(Wariyono, 2008:106).
Menyisipkan gen makhluk hidup lain memiliki dampak etika yang serius.
Menyisipkan gen makhluk hidup lain yang tidak berkerabat dianggap melanggar
hokum alam dan sulit diterima masyarakat. Mayoritas orang Amerika
berpendapat bahwa pemindahan gen itu tidak etis. 90% menentang pemindahan
gen manusia ke hewan. 75% menentang pemindahan gen hewan ke manusia
(Wariyono, 2008:107).
Bahan pangan transgenik yang tidak berlabel juga membawa konsekuensi bagi
penganut agama tertentu. Bagaimana hukumnya bagi penganut agama Islam,
kalau gen babi dimasukkan ke dalam buah semangka? Penerapan hak paten pada
makhluk hidup hasil rekayasa merupakan pemberian hak pribadi atas makhluk
hidup. Hal itu bertentangan dengan banyak nilai-nilai budaya yang menghargai
nilai intrinsik makhluk hidup.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bioteknologi berasal dari kata “bio” yang berarti makhluk hidup dan “teknologi”
yang berarti cara untuk memproduksi barang dan jasa, dan secara bebas dapat
didefinisikan secara bebas sebagai pemanfaatan organisme hidup untuk
menghasilkan produk dan jasa yang bermanfaat bagi manusia. Semenjak awal
diterapkan, sampai tahun 1857 disebut “era bioteknologo non-mikrobal”. Disebut era
bioteknologi non-mikrobal, karena pada saat itu belum diketahui bahwa makanan
produk fermentasi merupakan hasil kerja mikroorganisme.
3.2 Saran
Demikian yang dapat saya paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada
hubungannya dengan judul makalah ini.
Penyusun banyak berharap para pembaca yang budiman dapat memberikan kritik
dan saran yang membangun kepada penyusun demi sempurnanya makalah ini dan
dan penulisan makalah di kesempatan–kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini
berguna bagi penyusun pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada
umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Harmoni, Ati. 1992. Pengantar Ilmu Alamiah Dasar (IAD) . Depok: Gunadarma.
Jasin, Maskoeri. 2013. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Kuswanti, Nur ddk. 2008. Contextual Teaching and Learning Ilmu Pengetahuan Alam:
Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas IX Edisi 4 . Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Wariyono, Sukis dan Yani Muharomah. 2008. Mari Belajar Ilmu Alam Sekitar Panduan
Belajar IPA Terpadu untuk Kelas IX SMP/MTs. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
http://www.apprillio.blogspot.co.id/2014/10/makalah-bioteknologi.html?m=1
http://www.gerbangilmu.com/2014/12/sejarah-singkat-bioteknologi-pelajaran-
biologi.html?m=1
http://www.sanialovely.blogspot.co.id/2013/01/makalah-ipa-bioteknologi.html?m=1
http://www.soddis.blogspot.co.id/2014/01/ilmu-ilmu-yang-mendukung-
bioteknologi.html?m=1