Anda di halaman 1dari 34

BAB 3

SUBSTANSI MATERI GENETIKA


Pertemuan 1 dan 2

Kromosom, DNA, Gen, dan


Keterkaitannya
Perhatikan gambar berikut!

 Mengapa ada kemiripan di antara anak-anak sapi


dengan induknya?
 Dari mana sifat mirip anak dengan induk itu diperoleh?
 Materi apa yang membawa sifat dari induk kepada
keturunannya?
 Bagaimana cara materi tersebut menyampaikan sifat
induk kepada keturunannya?
Kromosom dan DNA
 Di sepanjang DNA yang merupakan pita double
helix tersebut terdapat segmen-segmen yang
tersusun atas beberapa polinukleotida, sebagai
penentu atau pembawa sifat, disebut gen.

 Kromosom, DNA, dan gen merupakan


kelengkapan alat (instrumen) penentu,
pembawa, dan pengemas (packing) sifat yang
diturunkan dari induk ke generasi berikutnya.
KROMOSOM

Satu kromosom terdiri atas dua bagian, yaitu


sentromer dan lengan.

1) Sentromer atau kinetokor, yakni daerah


penyempitan kromosom. Bagian ini tidak
mengandung gen atau faktor pembawa sifat. Saat
sel membelah, bagian sentromer tempat
menempelnya serabut atau benang-benang spindel
untuk menggerakkan kromosom ke arah kutub-
kutub sel.
2) Lengan atau badan kromosom, adalah bagian
yang mengandung benang-benang kromonema.
Secara anatomis, lengan kromosom terdiri atas
selaput, matriks, dan kromonema. Di dalam
kromonema berderet faktor pembawa sifat atau
gen
Berdasarkan letak sentromernya, kromosom
dibedakan menjadi empat macam, yaitu
- metasentrik - sub metasentrik,
- akrosentrik - telosentrik.
Jumlah Kromosom Berbagai Jenis Makhluk Hidup
MACAM-MACAM KROMOSOM

Berdasarkan pekerjaannya mengatur jenis kelamin,


kromosom :
 1) Autosom, adalah kromosom yang tidak berperan
menentukan dalam mengatur jenis kelamin. Di dalam
kromosom ini terdapat gen-gen yang berperan
mengatur sifat tubuh selain sifat jenis kelamin.
Jumlah autosom adalah 2n – jumlah kromosom
kelamin atau gonosom.

 2) Gonosom atau kromosom seks, adalah kromosom


kelamin yang berperan menentukan jenis kelamin.
Jumlah gonosom hanya satu sampai dua buah dalam
setiap sel suatu individu.
Kromosom lalat buah jantan dan betina
Ploidi (Perangkat atau Genom)
Pada setiap sel tubuh, kromosom sejenis selalu
berada dalam keadaan berpasang-pasangan.
Pasangan kromosom yang mempunyai bentuk,
ukuran, dan komposisi sama, disebut kromosom
homolog.
Setiap pasangan kromosom homolog yang satu
berbeda dengan pasangan kromosom homolog
lainnya. Dengan demikian dalam setiap sel tubuh
lalat buah terdapat 4 macam kromosom. Jumlah
macam kromosom disebut ploid atau set atau
perangkat.
Dalam sel tubuh terdapat dua perangkat
kromosom, maka disebut diploid= 2n.

Sedangkan dalam setiap sel kelamin atau sel


gamet, hanya terdapat satu set kromosom atau
satu perangkat kromosom, disebut haploid = 1n.

Kalau dalam kondisi normal susunan


kromosomnya 2n, kadang kala ada sel yang
mengandung 3n = triploid, 4n = tetraploid, dan
selanjutnya disebut poliploid.
Gen

Gen Pengertian: segmen DNA yang menentukan sifat


suatu organisme karena di dalamnya tersimpan
informasi genetik berupa enzim atau protein.

Tersimpan sebagai urutan basa nitrogen pada molekul


DNA yang dibatasi oleh promotor dan terminator.

Pada kromosom,
tersimpan dalam
lokus.

Tempat dimulainya proses


transkripsi DNA dan sintesis
protein.
Tempat berakhirnya proses
transkripsi DNA dan sintesis
protein.
DNA (Deoxyribonucleic Acid)
Pengertian: suatu polimer yang disusun oleh unit-
unit nukleotida yang tersusun berulang-ulang.

Suatu nukleotida tersusun atas:


•Gula deoksiribosa
•Basa nitrogen, yaitu purin dan pirimidin.
Purin terdiri atas adenin (A), dan guanin (G).
Pirimidin terdiri atas timin (T), sitosin (C)
•Asam fosfat dapat berjumlah satu (mono), dua (di), atau tiga
(tri).

Satu
nukleotida
DNA
Model DNA Double Helix (Watson & Crick)
berupa

pita spiral yang saling berpilin


Utas ganda DNA: dua rantai polinukleotida yang saling
berpilin.
Strukturnya meliputi:
•Gugus gula fosfat merupakan kerangka dari molekul dan
terdapat pada bagian luar.

•Basa nitrogen pada untaian nukleotida berikatan pada basa


nitrogen untaian lainnya. Ikatan antarbasa nitrogen adalah
ikatan hidrogen.

•Basa nitrogen purin akan berikatan dengan basa nitrogen


pirimidin.
G (guanin) akan selalu berikatan dengan C (sitosin).
A (adenin) akan selalu berikatan dengan T (timin).
DNA
DNA

Fungsi Mewariskan informasi genetik


DNA dari generasi ke generasi.

Sintesis protein

Replikasi DNA
Proses- 1. Ikatan hidrogen antara basa-basa terhidrolisis oleh enzim
nya helikase, lalu terjadi pemisahan pasangan dua pita DNA.

2. Masing-masing pita DNA induk mempersiapkan diri


sebagai cetakan (template) dan menentukan urutan
nukleotida yang akan disusun sepanjang rantai
komplemen dengan dikatalisir oleh enzim DNA polimerase.

3. Nukleotida-nukleotida akan dihubungkan satu sama lain


membentuk kerangka gula fosfat untuk pita DNA yang baru.
Setiap kembaran pita molekul DNA yang baru, akan terdiri
atas satu pita induk dan satu pita komplemen yang baru.
DNA
Tiga Hipotesis Replikasi
DNA

Konservatif

Semi-konservatif

Dispersif
RNA (Ribonucleic Acid)
Pengertian: suatu polimer yang disusun oleh unit-unit
nukleotida yang tersusun berulang-ulang. Molekulnya
dapat berbentuk pita tunggal atau pita ganda yang lurus.

Suatu nukleotida tersusun atas:


•Gula ribosa
•Basa nitrogen, yaitu purin dan pirimidin.
Purin terdiri atas adenin (A), dan guanin (G).
Pirimidin terdiri atas timin (U), sitosin (C)
•Asam fosfat dapat berjumlah satu (mono), dua (di), atau tiga
(tri).

Satu nukleotida
RNA

Ada 2 macam RNA:


1. RNA genetik, hanya dimiliki oleh organisme tertentu yang tidak
memiliki DNA.
fungsi: sebagai pewaris sifat dan sintesis protein.
2. RNA non genetik, terdapat pada organisme yang memiliki DNA
sebagai pewaris sifat.
Ada tiga macam:
a. mRNA  membawa kode genetik ke ribosom
b. rRNA  komponen utama ribosom
c. tRNA  membawa asam amino ke ribosom
Perhatikan video berikut!

Sumber :
https://www.youtube.com/watch?v=_ZUvxWId7GY
Pertemuan 3 dan 4

Sintesis Protein
Sintesis Protein (Ekspresi Gen)

Pengertian: proses penerjemahan informasi gen yang


berisi enzim atau protein yang diinginkan menjadi enzim
atau protein tersebut.

Tahapannya:
•transfer informasi genetik
dari DNA ke RNA
(transkripsi).
•penerjemahan informasi
genetik yang terdapat
pada mRNA ke dalam
polipeptida (translasi).
Transkripsi
DNA mentranskripsikan kode-kode genetik dengan
membentuk mRNA yang mengandung rumusan protein
yang akan dibentuk.
pembukaan salah satu pita molekul
DNA oleh enzim helikase

(sense strand)
Translasi
• mRNA yang sudah keluar dari inti sel dan telah melalui
proses splicing (penyambungan) akan bergabung dan
menempel pada ribosom.
• tRNA berperan dalam mengikat asam amino pada salah satu
ujungnya dan membawa asam-asam amino tersebut, menuju
ribosom untuk disusun menjadi urutan nukleotida yang
sesuai cetakan yang ada pada kodon mRNA.
Translasi
Translasi
2. KODE GENETIKA
 DNA dan RNA bersama-sama bertanggung jawab
terhadap pertumbuhan karakter atau sifat-sifat
menurun. Pertumbuhan karakter tersebut melalui
reaksi-reaksi kimia yang kompleks. Reaksi kimia yang
kompleks tersebut dilancarkan oleh enzim yang tersusun
atas protein. Oleh sebab itu sintetis protein sangat
menentukan karakter makhluk hidup.
 Dalam sintesis protein, tugas DNA adalah berperan
dalam memberikan instruksi kepada sel mengenai jenis
protein yang harus dibuat. Instruksi itu berupa kode-
kode yang merumuskan jenis protein yang akan
dibuat.Kode-kode sintesis protein yang dibuat oleh DNA
berupa mRNA, yang selanjutnya akan diterjemahkan
oleh tRNA. Banyak orang yang bertanya, bagaimana
caranya agar tRNA tidak salah dalam menerjemahkan
kode-kode perintah tersebut?
Marshall Warren Nirenberg, ahli biokimia dari Amerika
Serikat dan J.H. Matthaei, mengadakan percobaan untuk
memecahkan masalah tentang kode genetika.
Percobaan yang dilakukan adalah sebagai berikut.
 a. Mereka mencampur urasil dengan enzim pembentuk
RNA. Dari pencampuran ini dihasilkan poli U, yaitu RNA
yang hanya tersusun atas urasil saja.
 b. Poli U kemudian dicampur dengan campuran berbagai
macam asam amino.
 c. Dihasilkan protein yang terdiri atas fenil alanin saja.

Menurut M.W. Nirenberg (1960) yang dikukuhkan oleh G.H.


Khorana (1966), ada tiga rangkaian basa yang mengkodekan
setiap jenis asam amino yang akan menyusun protein.
Dengan demikian akan diperoleh 4 × 4 × 4 macam kode.
Hal ini menyebabkan adanya satu jenis asam amino yang
mempunyai lebih dari satu kode (lihat Tabel 3.4.)
 Tabel 3.4 Kombinasi Triplet DNA (Kodon)
KODE GENETIKA
Rangkaian tiga basa N yang menyusun kode
disebut triplet atau kodon. Sedangkan rangkaian
tiga basa N pada DNA yang bertugas mencetak
kode–kode disebut kodogen (agen pengkode).
Proses pembentukan kode-kode oleh DNA disebut
transkripsi.

Anda mungkin juga menyukai