Kelompok 4
XII KI
Christianto (KK)
Mahesa Tara Sandy
Mutia Hayu
Ghiffari Awliya Muhammad Ashfania
NO
ISTILAH
DEFINISI (PENGERTIAN)
INTI SEL
KROMOSOM
Kromosom pasangannya.
KROMOSOM
HOMOLOG
DNA
GEN
ISTILAH-ISTILAH
NO
ISTILAH
DEFINISI (PENGERTIAN)
SEL HAPLOID
SEL DIPLOID
GENOTIP
Susunan gen yang menentukan sifat dasar suatu makhluk hidup dan
bersifat tetap. Ditulis dengan menggunakan simbol huruf dari huruf
paling depan dari sifat yang dimiliki oleh individu. Misalnya, PP =
Pendek.
FENOTIP
Sifat yang tampak pada suatu individu dan dapat diamati dengan
panca indra. Misalnya tubuh jangkung, rambut keriting, buah rasa
manis, biji bulat, dan sebagainya.
NO
ISTILAH
DEFINISI (PENGERTIAN)
10
GEN DOMINAN
11
INTERMEDIET
12
GEN RESESIF
13
ALELA
NO
ISTILAH
DEFINISI (PENGERTIAN)
14
HOMOZIGOT
15
HOMOZIGOT
DOMINAN
16
HOMOZIGOT
RESESIF
17
HETEROZIGOT
NO
ISTILAH
DEFINISI (PENGERTIAN)
18
HIBRID
19
MONOHIBRID
20
DIHIBRID
21
PARENTAL
22
FILIAL
Pada kasus rambut keriting, sifat rambut keriting ini bersifat lebih berkuasa dibandingkan dengan
sifat rambut lurus sehingga anak akan lebih banyak memiliki rambut keriting dibandingkan dengan
rambut lurus.
Sifat lebih berkuasa rambut keriting ini dinamakan dengan dominan dan sifat rambut lurus
dinamakan resesif.
Ada beberapa alasan mengapa tanaman ercis dipilih oleh Mendel untuk
memulai percobaannya ini, di antaranya sebagai berikut.
a. Tanaman ercis (Pisum sativum) memiliki variasi yang cukup kontras, di antaranya:
a. warna biji : kuning dan hijau
Bentuk Bunga
Hukum I Mendel
Dikenal juga sebagai hukum segregasi. Selama proses meiosis berlangsung,
pasangan-pasangan kromosom homolog saling berpisah dan tidak berpasangan
lagi atau pemisahan alel secara bebas dari diploid (2n) menjadi haploid (n).
Dengan demikian setiap sel gamet hanya mengandung satu gen dari alelnya.
Mengenai hukum Mendel 1 ini dapat Anda kaji dari persilangan monohibrida
Hukum I Mendel
Dikenal juga sebagai Hukum Asortasi atau Hukum Berpasangan Secara Bebas.
Pada waktu pembentukan gamet, alel-alel berbeda yang telah bersegregasi bebas
akan bergabung secara bebas membentuk genotip dengan kombinasi-kombinasi
alel yang berbeda. Jadi, setiap gen/sifat dapat berpasangan secara bebas dengan
gen/sifat lain. Meskipun demikian, gen untuk satu sifat tidak berpengaruh pada gen
untuk sifat yang lain yang bukan termasuk alelnya.
HUKUM I MENDEL
Persilangan Monohibrid merupakan persilangan yang hanya menggunakan satu macam gen yang
berbeda atau menggunakan satu tanda beda.
Mendel mengawinkan bunga ercis berwana ungu dengan bunga ercis berwarna putih. Perkawinan
induk ini dinamakan dengan parental (P).
Hasil perbandingan anakan yang diperoleh disebut dengan Filial (F). Hasil perkawinan pertama adalah
seluruhnya memiliki warna bunga ungu.
Tumbuhan kacang ercis sesama bunga ungu ini lalu dikawinkan sesamanya dan diperoleh hasil 3
bunga ungu berbanding satu bunga putih. Perhatikan gambar pada slide selanjutnya.
PERTANYAAN / QUIZ
1. Rambut lurus adalah sifat resesif. Dari perkawinan orangtua yang keduanya
berambut keriting heterozigot, berapakah kemungkinan perbandingan anakanaknya?
INTERMEDIET
Pada beberapa kasus, terdapat gen sealel yang tidak dominan terhadap lainnya. Keadaan ini disebut
dominan tidak penuh. Pada dominan tidak penuh, individu heterozigot memiliki fenotipe pencampuran
dari kedua sifat gen sealel. Sifat ini disebut intermediet. Perhatikan diagram persilangan berikut.
HUKUM II MENDEL
Persilangan dihibrid merupakan persilangan yang menggunakan dua tanda beda atau dua pasangan
kromosom yang berbeda. Suatu sifat dari organisme tidak hanya diturunkan melalui satu jenis alel saja,
tetapi beberapa sifat juga dapat diturunkan oleh beberapa alel secara bersamaan.
Sifat ini dipelajari oleh Mendel dalam percobaan kacang ercisnya. Mendel melihat adanya beberapa sifat
kacang ercis yang disilangkan muncul dalam generasi selanjutnya.
Ia mulai dengan menyilangkan dua sifat beda, seperti kacang ercis biji bulat warna kuning dengan biji
kisut warna hijau.
Jika kacang ercis biji bulat adalah BB dan kacang ercis biji warna kuning adalah KK maka kacang ercis
biji bulat warna kuning adalah BBKK dan kacang ercis biji kisut warna hijau adalah bbkk.
Dari persilangan parental kacang ercis biji bulat warna kuning (BBKK) dengan kacang ercis biji kisut
warna hijau (bbkk), warna kuning seluruhnya (BbKk).
HUKUM II MENDEL
HUKUM II MENDEL
PERSILANGAN RESIPROK
Persilangan resiprok atau persilangan tukar kelamin adalah persilangan ulang dengan jenis
kelamin yang dipertukarkan. Misalnya pada perkawinan monohybrid tanaman jantannya
berbiji bulat, sedangkan tanaman betina berbiji keriput. Maka pada perkawinan resiproknya
adalah tanaman jantannya berbiji keriput dan tanaman betinanya berbiji bulat.
PERTANYAAN / QUIZ
Pada percobaan yang lainnya, Mendel mencoba mengawinkan antara tanaman ercis batang tinggi biji
bulat dan tanaman ercis batang pendek biji kisut. Hasil keturunan F 1, semuanya berbatang tinggi
dengan biji bulat. Jika tanaman ercis keturunan F 1 tersebut dikawinkan dengan tanaman ercis batang
pendek biji kisut, berapa keturunannya yang memiliki batang panjang biji bulat?
Jadi, keturunan F2 yang memiliki fenotife batang panjang biji bulat adalah 25%.
Dominansi tidak sempurna: alel dominan tidak dapat menutupi alel resesif
sepenuhnya. Akibatnya, individu yang heterozigot memiliki sifat setengah
dominan dan setengah resesif.
2)
Kodominan: dua alel dari suatu gen yang menghasilkan sifat berbeda dengan
alel individu dan tidak saling memengaruhi satu sama lain
3)
Alel Ganda: fenomena adanya tiga alel atau lebih pada suatu gen. Umumnya
satu gen tersusun dari dua alel, dan dapat terjadi akibat mutasi
4)
Alel Letal: alel yang dapat menyebabkan kematian bagi individu yang
memiliknya. Kematian dapat terjadi pada stadium embrio awal atau sampai
beberapa waktu setelah dilahirkan. Alel letal dibagi 2:
Alel letal resesif: alel yang dalam keadaan homozigot resesif menyebabkan
kematian. Individunya dapat hidup normal dan tidak memperlihatkan kelainan.
Alel letal dominan: alel yang bersifat letal jika alel dominan muncul. Jarang
ditemukan individu homozigot dominan dan heterozigot.
Interaksi Genetik
Selain terjadi interaksi antar alel, interaksi juga dapat terjadi bila dua gen
mengekspresikan protein atau enzim.
Interaksi genetik terjadi ketika dua gen atau lebih mengekspresikan enzom
yang mengkatalisis langkah-langkah dalam suatu jalur. Hal ini menyebabkan
terjadinya penurunan sifat poligenik, kriptomeri, epistasis, hipostasis dan
komplementer.
Kriptomeri
Gen epistasis resesif yang menyembunyikan sifat gen lain disebut
kriptomeri. Gen tersebut di fokuskan pada alel yang dominan dari kedua
gen. berarti saat genotip memiliki satu alel dominan, akan muncul fenotip baru
yang tersembunyi.
Epistasis resesif
pada tikus
TAUTAN AUTOSOMAL
Gen tertaut
autosomal pada
Drosophila
TAUTAN SEKS
Pautan
X
Buta
warna
Hemofili
a
Pautan
Y
Gigi
cokelat
Jari
berselap
ut
Hipertri
kosis
Pautan
kelamin
Histrix
gravior
PINDAH SILANG
Pindah
silang
adalah
peristiwa pertukaran gengen suatu kromatid dengan
gen-gen
kromatid
homolognya.
Persilangan mengakibatkan
rekombinasi
Kodominan: dua alel suatu gen yang menghasilkan produk berbeda dengan alel yang
satu tidak dipengaruhi oleh alel yang lain.
Alel: bentuk-bentuk alternatif dari gen pada suatu lokus yang terbentuk karena
adanya variasi pada urutan basa nitrogen akibat peristiwa mutasi
Fenotip: karakteristik (baik struktural, biokimiawi, fisiologis, dan perilaku) yang dapat
diamati dari suatu organisme yang diatur oleh genotip dan lingkungan
Genotip: Susunan gen yang menentukan sifat suatu individu disebut genotip (tidak
dapat dilihat dengan mata)
Fenotip
(golongan
darah)
Genotip
Membran
Macam
Glikoforin
Membran
Reaksi dengan
Anti-M
Anti-N
LMLM
Glikoforin M
LNLN
Glikoforin N
MN + terjadi penggumpalan
LMLN
Glikoforin M
Keterangan: tanda
dan N
tanda tidak terjadi penggumpalan
MXM
N, MN
NXN
M, MN
MXN
MN
M, N
MN X MN
M, N, MN
N X MN
N, MN
M X MN
M, MN
Antigen lain yang penting dalam golongan darah adalah faktor Rh (rhesus). Dinamakan
rhesus karena pertama kali ditemukan dalam eritrosit kera Macaca rhesus.
Berdasarkan reaksi penggumpalan antara antigen sel darah merah dengan antiserum
Rh, golongan darah manusia dibagi menjadi golongan Rh positif dan Rh negatif.
Rh positif dengan genotip RhRh atau Rhrh memiliki antigen faktor rhesus sedangkan Rh
negatif dengan genotip Rhrh tidak punya.
Beberapa keadaan:
o Rh positif + Rh positif, tidak mengalami penggumpalan karna tidak ada reaksi
antibodi terhadap antigen Rh di dalam tubuh
o Rh positif + Rh negatif, tidak mengalami penggumpalan karna resipien tidak memiliki
antibodi yang memicu reaksi imun
o Rh negatif + Rh positif, awalnya tidak mengalami penggumpalan karna antibodi
belum banyak, tapi akan terjadi penggumpalan jika terjadi untuk kedua kalinya karna
produksi antibodi meningkat sehingga menyerang antigen baru.
Erythroblastosis fetalis, suatu penyakit anemia kronis yang diderita bayi karena hemolisis
sel-sel darah merah. Cara mencegahnya dengan suntuikan antiserum anti-Rh kepada ibu
yang memiliki darah Rh negatif agar dapat merusak Rh positif dari suami.
Tipe Rh
Genotip
RhRh, Rhrh
rhrh
Penentuan Jenis
Kelamin Tipe XO
pada Belalang
Penentuan Jenis
Kelamin Tipe ZW
pada Ayam
Penentuan Jenis
Kelamin Lebah Madu
Kelainan genetik merupakan penyimpangan dari sifat umum atau sifat rata-rata
manusia
Penyakit genetik nerupakan penyakit yang muncul karena tidak berfungsinya faktorfaktor genetik yang mengatur struktur dan fisiolgi tubuh manusia
Penyebabnya adalah mutasi gen, atau perubahan sususna gen yang umumnya dan
menyebabkan kelainan serta penyakit genetik
Akibat Utama
Albino
Fibrosis sistik
Fenilketonuria
Galaktosemia
Bayi tidak dapat mengolah laktosa dari ASI ibu sehingga menjadi
keterbelakangan mental
Talasemia
Xeroderma pigmentosum
Akibat Utama
Akondroplasia
Brakidaktili
Penyakit Huntington
Polidaktili
Progeria
Sindrom marfan
Sindrom ACHOO
Akibat Utama
Buta warna
Ichtyosis
Distrofi otot
Hemofilia
Sindrom Fragile X
Keterbelakangan mental
Sindrom Lesch
Akibat Utama
Kondisi XYY
Sindrom Down
Sindrom Klinefelter
Sindrom Turner
Akibat Utama
FIBROSIS SISTIK
Fibrosis sistik atau fibrosis kistik adalah radang akibat gangguan pada kanal klorida yang
terletak pada lapisan epitelial
Disebabkan tidak adanya protein yang membantu transpor ion klorida(cl-) melalui membran
plasma. konsentrasi ion klorida yang tinggi pada ekstra sel menyebabkan adanya lendir
sangat tebal yang menyelubungi nya.
GALAKTOSEMIA
Galaktosemia adalah suatu penyakit autosomal berupa gangguan
metabolisme galaktosa yang disebabkan oleh defisiensi salah satu
dari 3 enzim yang terlibat dalam metabolism galaktosa untuk
mengkonversi ke glukosa. Enzim itu adalah galaktokinase(GALK),
galaktose-1-phosphate uridyltransferas(GALT), dan uridindiposphate galactose-4 epimerase(GALE).[3] Galaktosa adalah
jenis gula sederhana merupakan hasil pemecahan dari laktosa.
Ada 2 petunjuk bahwa alel dominan autosomal bertanggung jawab terhadap suatu karater
dibandingkan alel resesif autosomal :
1.
Karakter tersebut biasanya selalu muncul pada setiap generasi dan diekspresikan
dalam keadaan heterozigot.
2.
Jika salah satu orang tua bersifat heterozigot dan yang lain bersifat homozigot
resesif,ada peluang 50% bahwa anak-anaknya akan heterozigot.
AKONDROPLASIA (KERDIL)
BUTA WARNA
DISTROFI OTOT
Distrofi otot adalah suatu kelompok
penyakit yang terdiri dari 30 jenis
penyakit genetik yang ditandari dengan
kelemahan progresif dan degenerasi
(kemunduran) otot rangka dalam
mengendalikan gerak tubuh.
semakin melemah atau menghilangnya
koordinasi otot-tot karena tidak adanya
satu protein otot penting yang disebut
distrofin.
HEMOFILIA
Hemofilia adalah suatu
penyakit yang diturunkan,
yang artinya diturunkan dari
orang tua kepada anaknya
pada saat anak tersebut
dilahirkan.
Darah pada seorang penderita hemofilia tidak dapat membeku dengan sendirinya secara normal.
Proses pembekuan darah pada seorang penderita hemofilia tidak secepat dan sebanyak orang
lain yang normal. Ia akan lebih banyak membutuhkan waktu untuk proses pembekuan darahnya.
Penderita hemofilia kebanyakan mengalami gangguan perdarahan di bawah kulit; seperti luka
memar jika sedikit mengalami benturan, atau luka memar timbul dengan sendirinya jika penderita
telah melakukan aktifitas yang berat; pembengkakan pada persendian, seperti lulut, pergelangan
kaki atau siku tangan. Penderitaan para penderita hemofilia dapat membahayakan jiwanya jika
perdarahan terjadi pada bagian organ tubuh yang vital seperti perdarahan pada otak.
2.
B.HIBRIDISASI
a.
Persilangan sanak
b.
Persilangan murni
c.
Persilangan luar
d.
Persilangan baur
C.MUTASI BUATAN