INFORMASI MODUL
Pola-pola Hereditas: Pautan, Pindah Silang, Gagal Berpisah, & Gen Letal
SELAMAT BELAJAR
Pola-pola Hereditas: Pautan, Pindah Silang, Gagal Berpisah, & Gen Letal
POLA-POLA
HEREDITAS
PAUTAN GEN
PAUTAN
PINDAH
SILANG
GAGAL
BERPISAH
GEN LETAL
Kata Kunci:
Pautan
Pautan gen
Pautan seks
Pindah silang
Gagal berpisah
Gen letal
PAUTAN SEKS
Pola-pola Hereditas: Pautan, Pindah Silang, Gagal Berpisah, & Gen Letal
KEGIATAN
BELAJAR
POLA-POLA HEREDITAS
Di sekitar kita terdapat variasi sifat yang dapat kita amati baik pada
manusia, hewan maupun tumbuhan. Misalnya pada manusia, dalam suatu
keluarga terdapat beragam variasi sifat yang diturunkan orang tua kita
kepada kita. Mungkin, ada yang berambut kriting, ada yang berambut
lurus. Ada yang memiliki lesung pipit, ada yang tidak, ada yang lidahnya
dapat digulung ada yang tidak. Bahkan mungkin, dalam satu keluarga,
ada yang bermata cokelat, biru, atau abu-abu. Seperti pada gambar
dibawah ini.
Pola-pola Hereditas: Pautan, Pindah Silang, Gagal Berpisah, & Gen Letal
Tidak hanya pada manusia, hal ini juga dapat terjadi pada hewan
maupun tumbuhan. Pada hewan pun juga dapat dijumpai variasi sifat.
Sebagai contoh, anak kucing dapat memiliki variasi warna rambut
meskipun induknya sama. Pada tumbuhan juga dapat ditemukan variasi
dengan mudah. Misalnya, tumbuhan yang sejenis ada yang berbatang
pendek dan tinggi. Ada yang berdaun kecil ada yang berdaun besar. Dari
pernyataan diatas, prinsip genetika apakah yang dapat dijelaskan
mekanisme pemindahan sifat dari induk kepada keturunanya?
A. Pautan Gen
Pautan adalah peristiwa ketika gen-gen yang terletak pada
kromosom yang sama dapat memisahkan diri secara bebas saat
pembelahan meiosis. Peristiwa pautan pertama kali ditemukan oleh
seorang ahli genetika dan embriologi dari Amerika, yaitu Thomas Hunt
Morgan pada tahun 1910. Berkat penemuannya, pada tahun 1933 Morgan
menerima hadiah Nobel dalam bidang Biologi dan Kedokteran. Objek
penelitian Morgan adalah lalat buah (Drosophila melanogaster).
Alasan digunakan lalat buah adalah sebagai berikut.
1) Siklus hidupnya pendek (sekitar 10 hari untuk setiap generasi).
2) Sepasang parental dapat menghasilkan beberapa ratus keturunan
(seekor betina bertelur 50-70 butir per hari, dengan kemampuan bertelur
maksimum 10 hari).
3) Jumlah variannya banyak.
4) Mudah dipelihara dalam medium yang sederhana (tape singkong dan
pisang matang dengan perbandingan 1 : 6 yang dicampurkan sampai
homogen).
Morgan melakukan percobaan untuk membuktikan adanya pautan
pada kromosom dengan mengawinkan berbagai macam varietas yang
terdapat pada lalat Drosophila melanogaster. Morgan mengawinkan lalat
buah betina normal, yaitu tubuhnya berwarna kelabu (K) dan sayapnya
panjang (P) dengan lalat buah jantan yang abnormal, yaitu tubuhnya
berwarna hitam (k), sayapnya pendek (p). Diperoleh F1 lalat buah
berwarna kelabu sayapnya panjang semua. Selanjutnya F1 di-testcrosskan dengan induk yang bergenotipe homozigot resesif. Pada F2 diperoleh
lalat buah yang tubuhnya berwarna kelabu sayap panjang dan lalat buah
Pola-pola Hereditas: Pautan, Pindah Silang, Gagal Berpisah, & Gen Letal
Menurut
Mendel,
persilangan
lalat
buah
diperoleh
dengan
Pola-pola Hereditas: Pautan, Pindah Silang, Gagal Berpisah, & Gen Letal
kedua
pasang
masing-masing
gen yang
terletak
pada
dipakai
kromosom
dalam
yang
terletak
pada
kromosom
yang
sama
dan
lokusnya
berdekatan.
Hasil persilangan lalat buah menurut Mendel antara F1 dan
salah satu induknya yang homozigot resesif (test cross) adalah
KkPp, Kkpp, kkPp dan kkpp. Genotipe yang sama dengan
induknya adalah KkPp dan kkpp disebut kombinasi parental (KP)
sebanyak 50%, sedangkan genotipe Kkpp dan kkPp merupakan
kombinasi baru atau rekombinasi (RK) sebanyak 50%.
Menurut Morgan hasil persilangan antara F1 dan salah satu
induknya yang homozigot resesif (test cross), yaitu KkPp dan
kkpp merupakan kombinasi parental (KP) sebanyak 100%, pada
persilangan ini tidak dihasilkan rekombinasi (RK). Dari kedua
peristiwa tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa apabila KP >
50% dan RK < 50% berarti terjadi pautan dan apabila KP = RK =
50%
berarti
gen
terletakpada
kromosom
yang
berlainan.
Pola-pola Hereditas: Pautan, Pindah Silang, Gagal Berpisah, & Gen Letal
Drosophila
bermata
merah
dengan
Drosophila bermata putih, sifat merah (W) dominan terhadap sifat putih
(w). F1-nya semua Drosophila bermata merah. Selanjutnya dari F1
dikawinkan dengan F1, F2-nya terdiri atas 2 macam fenotipe, yaitu
Drosophila bermata merah dan Drosophila bermata putih dengan
perbandingan 3 : 1 sesuai dengan perbandingan Mendel. Namun, setelah
diteliti ternyata Drosophila bermata putih semuanya jantan dan yang
bermata merah terdiri atas jantan dan betina. Inilah penyimpangannya
karena
menurut
perbandingan
sifat
merah
atau
putih
memiliki
Pola-pola Hereditas: Pautan, Pindah Silang, Gagal Berpisah, & Gen Letal
b. buta warna;
c. anodontia (tidak bergigi/ompong);
d. amolar (tidak bergeraham);
e. anenamel (gigi tidak beremail).
Gen yang tertaut pada kromosom Y, karakter-karakter yang
ditimbulkannya disebut Holandrik, antara lain sebagai berikut :
a. Hyserix gravior = Hg
Pertumbuhan rambut normal, alelnya hg = pertumbuhan rambut
sangat kasar dan panjang sehingga mirip duri landak.
b. Webbedtoes = Wt
Pertumbuhan kulit pada jari normal, alelnya wt = menyebabkan
pertumbuhan kulit pada jari tidak normal, terdapat selaput kulit di antara
jari-jari, mirip jari-jari katak.
c. Hypertichosis = Ht
Pertumbuhan rambut
normal,
alelnya
ht
menyebabkan
silang
adalah
peristiwa
bertukarnya
bagian
dengan
bagian
kromosom
yang
berbeda
(bukan
kromosom
akan
ketika
menduplikasi
terjadi
diri
peristiwa
(membuat
Pola-pola Hereditas: Pautan, Pindah Silang, Gagal Berpisah, & Gen Letal
Satu
kromosom
dengan
kromosom
homolognya
saling
menyimpang dan terjadi pertukaran, berarti pula pertukaran gennya. Maka, untuk genotipe AaBb (AB tertaut) terbentuk 4 macam
gamet, yaitu AB, Ab, aB, ab.
beberapa
hipotesis
tentang
hubungan
(korelasi)
yang
sama
sepanjang
berbagai
pembelahan
sel.
10
Pola-pola Hereditas: Pautan, Pindah Silang, Gagal Berpisah, & Gen Letal
Gmbar 1.2 a. Gagal berpisah saat meiosis I (Anafase I), b. Gagal berpisah saat meiosis
II (Anafase II)
hipotesis
yang
terakhir
tersebut.
Selama
anafase
memisahkan diri.
II
sehingga
Peristiwa
gagal
pasangan
berpisah
kromatid
tersebut
tidak
dapat
menyebabkan
itu, adanya
gen
letal
menyebabkan
perbandingan
11
fenotip
Pola-pola Hereditas: Pautan, Pindah Silang, Gagal Berpisah, & Gen Letal
Dengan
adanya
gen
letal,
fungsi
gen
akan
mengalami
gangguan dalam menumbuhkan sifat atau fenotip. Adanya gen letal ini
dapat disebabkan oleh mutasi (akan dibahas pada bab berikutnya). Gen
letal akan
berpengaruh
atau
dapat
menyebabkan
kematian
saat
individu masih berada dalam tahap embrio, pada saat kelahiran individu,
atau setelah individu berkembang dewasa.
Lalu, gen apa sajakah yang dapat menyebabkan kematian
tersebut? Gen letal dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu gen
dominan letal dan gen resesif.
1. Gen dominan letal
Gen dominan letal
adalah
gen
dominan
yang
dapat
Cc
Cc
><
(ayamredep)
(ayam redep)
Gamet :
C dan c
C dan c
F1
CC = letal
1
Cc = redep
2
Cc = redep
cc = normal
1
Berdasarkan Hukum Mendel, perbandingan
fenotip
yang
gen
dominan
letal
dapat
menyebabkan
12
Pola-pola Hereditas: Pautan, Pindah Silang, Gagal Berpisah, & Gen Letal
mayor
sehingga menyebabkan
merupakan
kematian
thallasemia
saat
bayi.
yang
parah,
Thallasemia
mayor
Gamet
F1
Pada
Gg
X Gg
(hijau)
(hijau)
G dan g
G dan g
GG = hijau
Gg = hijau
3
Gg = hijau
gg = putih atau albino (letal)
persilangan
tanaman
jagung
tersebut,
diketahui
dapat menyerap
akarnya.
13
Pola-pola Hereditas: Pautan, Pindah Silang, Gagal Berpisah, & Gen Letal
terganggunya
sicklemia adalah
gen
resesif
peredaran
homozigot
darah.
yang
Gen
bersifat
penyebab
letal
(ss).
LATIHAN
14
Pola-pola Hereditas: Pautan, Pindah Silang, Gagal Berpisah, & Gen Letal
UMPAN BALIK
Setelah mempelajari mengenai pola-pola hereditas, tentu Anda
sudah memahami dan memiliki kemampuan untuk menjelaskan
mengenai hal-hal berikut.
1.
2.
3.
4.
5.
Pautan gen
Pautan seks
Pindah silang
Gagal berpisah
Gen letal
Apabila Anda belum memahami, cobalah pelajari dengan membaca
RANGKUMAN
silang
adalah
peristiwa
bertukarnya
bagian
15
Pola-pola Hereditas: Pautan, Pindah Silang, Gagal Berpisah, & Gen Letal
macam,
yaitu
gen
TES FORMATIF
16
Pola-pola Hereditas: Pautan, Pindah Silang, Gagal Berpisah, & Gen Letal
2 hitam : 1 kelabu
2 kuning : 1 kelabu
3 kuning : 1 hitam
2 kuning : 1 hitam
2 kuning : 1 hitam : 1 kelabu
17
Pola-pola Hereditas: Pautan, Pindah Silang, Gagal Berpisah, & Gen Letal
c. carrier
9. Pada peristiwa pindah silang, sebagian kromosom berpindah
menuju ke kromosom lain sehingga ada gamet yang memiliki
kromosom lebih dan anak yang memiliki kromosom kurang.
Penyebab peristiwa tersebut adalah .
a. terjadi kerusakan dalam sel
b. kerusakan gen-gen kromosom
c. peristiwa mutasi pada sel gamet, sehingga pembagian
kromosom tidak sama
d. kromosom mengalami mutasi
e. kegagalan pemisahan dalam sel somatis
10. Dari orang tua yang keduanya normal, lahir anak perempuan
thalasemia mayor. Genotip kedua orang tuanya adalah
a. XThXth dengan XThY
b. XThXth dengan XthY
c. Thth dengan Th th
d. th th dengan Th th
e. th th dengan th th
11. Drosophylla jantan abu-abu sayap panjang (GgLl) dikawinkan
dengan betina hitam sayap pendek (ggll). Pada gen G dan L
maupun gen g dan l terjadi pautan. Dari hasil perkawinan tersebut
akan diperoleh keturunan dengan perbandingan genotif adalah ....
a. 1 : 1
d. 9 : 3 : 3 : 1
b. 3 : 1
e. 1 : 1 : 1 : 1
c. 1 : 2 : 1
18
Pola-pola Hereditas: Pautan, Pindah Silang, Gagal Berpisah, & Gen Letal
b. profase I
c. metafase I
e. profase II
d. 1, 2, dan 4
e. 2, 4, dan 5
KUNCI JAWABAN
19
1. e
6. d
11. e
2. e
7. a
12. a
3. d
8. e
13. d
4. c
9. e
14. a
5. b
10. c
15. d
Pola-pola Hereditas: Pautan, Pindah Silang, Gagal Berpisah, & Gen Letal
REFLEKSI
Untuk mengetahui kebenaran jawaban Anda, bandingkan
dengan kunci jawaban pada bagian akhir modul ini. Hitunglah
jumlah
jawaban yang benar, selanjutnya hitung tingkat penguasaan Anda
terhadap materi di atas dengan menggunakan rumus :
Jumlah jawaban yang benar
Tingkat penguasaan=
x 100
15
Arti tingkat penguasaan yang Anda capai :
90% - 100% = baik sekali
80% - 89% = baik
70% - 79% = cukup
< 69%
= kurang
Apabila Anda mencapai tingkat penguasaan 80% ke atas,
Anda dapat meneruskan untuk mempelajari Kegiatan belajar
selanjutnya. Bagus! Akan tetapi, bila tingkat penguasaan Anda
masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi mempelajari materi di
atas terutama bagian yang belum Anda kuasai.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Reece, dan Mitchell. 2002. Biologi Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Kimbal, W. John. 1992. Biology. Jakarta: Erlangga.
Suryo. 2003a. Genetika Manusia. Yogyakarta: Gadjah Mada University.
Suryo. 2008b. Genetika Strata 1. Yogyakarta: Gadjah Mada University.
20