SAMPUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami panjatkan puja
dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang Pola-Pola Hereditas dan
Mutasi.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pambuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak
terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat ataupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka kami menerima
segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang pola-pola hereditas dan mutasi ini dapat
memberikan terhadap pembaca.
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap manusia pasti mempunyai sifat yang beragam. Sifat itu ada yang dominan (kuat) dan
resesif (lemah). Seorang anak mempunyai sifat yang dipengaruhi oleh parental atau induk.
Sayangnya, ilmu tentang penurunan sifat atau persilangan baru-baru ini dipelajar dan disadari
oleh manusia. Ilmu persilangan atau hereditas ini pertama kali disadari oleh birawan yang
mengamati sifat-sifat kacang ercis dan lalat droshpillia sp pada tahun 1822 di Austria bernama
Gregor Mendel.
Tetapi saat penelitiannya dilaksanakan, mendel memiliki banyak sebuah tanda tanya tentang
beberapa fenomena alam kenapa bisa terjadi. Setelah meninggal dan penelitiannya tersebar
maka barulah banyak peneliti mendalami ilmu hereditas ini dan menemukan jawaban-jawaban
tanda tanya yang tidak diketahui mendel. Hingga saat ini, ilmu hereditas terus berkembang
hingga tingkat gen serta perubahan yang terjadi ditingkat gen.
Oleh karena itu, makalah ini dibuat untuk membuat siswa agar mengenal ilmu hereditas beserta
mutasi.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah ini adalah:
1. Apa yang dimaksud pola-pola hereditas, hereditas pada manusia serta mutasi?
2. Apa saja penyimpangan pada pola-pola hereditas, hereditas pada manusia, serta
mutasi?
C. Tujuan Penulisan
Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui lebih lanjut pola-pola hereditas, hereditas pada
manusia, serta mutasi pada siswa
D. Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan ini adalah untuk memberikan informasi tentang pola-pola hereditas,
hereditas pada manusia, serta mutasi kepada peserta didik agar peserta didik dapat mengetahui
teori persilangan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pola-Pola Hereditas
Dalam mempelajari genetika, teori mandel sangat penting bahkan dijadikan dasar dalam
memahami genetika, teori mandel sangat penting bahkan dijadikan dasar dalam memahami
genetika dan digunakan untuk analisis atas pola-pola pearisan genetik. Hukum mandel adalah
hukum yang menerapkan bagaimana pola dan mekanisme pewarisan sifat. Hukum Mandel
terdiri dari Hukum Mandel I dan Hukum Mandel II.
a. Hukum Mandel I
Hukum Mandel I (Hukum segregasi) adalah pernyataan bahwa ketika berlangsung pembentukan
gamet pada individu, akan terjadi pemisahan alel secara bebas. Persilangan monohibird
membuktikan Hukum Mandel I merupakan persilangan dengan satu sifat berbeda. Untuk
mengetahui keadaan genotip F1 dapat dilaksanakan:
Testcross (Uji silang): mengawinkan individu hasil hibrida (F1) dengan salah satu
induknya yang homozigot resesif. Tujuan silang ini untuk mengetahui keadaan genotip
suatu individu, apakah homozigot atau heterzigot.
Backcross (Silang balik): mengawinkan individu hasil hibrida (F1) dengan slaah satu
induk, baik induk homozigot dominan ataupun resesif. Tujuan Backcross adalah untuk
mengetahui genotip induknya.
Intermediet: penyilangan dengan satu sifat bebeda, namun sifat dominan tidak mampu
menutupi sifat resesif sehingga muncul sifat diantara keduanya.
b. Hukum Mendel II
Hukum Mendel II adalah pernyataan yang menyatakan bahwa pada saat penentuan gamet, gen-
gen sealel akan memisah secara bebas dan mengelompok secara bebas pula. Persilangan
dihibird merupakan bukti berlakunya Hukum Mendel II. Mendel melanjutkan persilangan,
dengan menyilangkan tanaman yang memiliki dua sifat berbeda (dihibird), yaitu warna dan
bentuk kacang ercis. Dia menyilangkan kacang ercis biji bulat (B) warna kuning (K) dengan
kacang ercis biji kisut (b) warna hijau (k). Hasilnya F1 memiliki fenotip kacang ercis biji bulat
warna kuning (100%). Seelah F1 disilangkan dengan sesamanya menghasilkan keturunan F2
dengan rasio fenotip 9 (bulat kuning) : 3 (bulat hijau) : 3 (kisut kuning) : 1 (kisut hijau).
Gen-gen yang mengalami tautan pada satu kromosom tidak selalu bersama-sama
pada saat pembentukan gamet melalui pembelahan meiosis, gen ini dapat
mengalami pindah silang. Pindah silang adalah peristiwa pertukaran gen-gen suatu
kromatid dengan gen-gen kromatid homolognya, yang diikuti oleh patah dan
melekatnya kromatid sewaktu profase dalam pembelahan meiosis.
C. Mutasi
Mutasi adalah suatu perubahan yang terjadi pada bahan genetik yang menyebabkan perubahan
ekspresinya. Perubahan banhan genetik dapat terjadi pada tingkat pasangan basa, tingkat satu
ruas DNA, bahkan pada tingkat kromosom.
Peristiwa terjadinya mutasi disebut mutagenesis. Sedangkan, individu yang mengalami mutasi
sehingga menghasilkan fenotip baru disebut mutan. Faktor yang menyebabkan mutasi disebut
mutagen. Untuk mengetahui tentang mutasi, mari cermati uraian di bawah ini.
a. Mutasi Gen (Mutasi Titik)
Mutasi gen atau mutasi titik adalah mutasi yang terjadi karena perubahan pada satu
pasangan basa DNA suatu gen . Perubahan DNA menyebabkan perubahan kodon-kodon RNA
d, yang akhirnya menyebabkabkan perubahan asam amino tertentu pada protein yang
dibentuk. Perubahan protein atau enzim akan menyebabkan perubahan metabolisme dan
fenotip organisme. Besar kecilnya jumlah asam amino yang berubah akan menentukan besar
kecilnya perubahan fenotip pada organisme tersebut. Ada due mekanisme mutasi gen, yaitu
substitusi pasangan basa dan penambahan atau pengurangan pasangan basa.
b. Mutasi Kromosom
Selain terjadi pada tingkat gen, mutasi juga dapat terjadi pada tingkat kromosom, atau
disebut juga aberasi kromosom.
Mutasi kromosom ini mengakibatkan perubahan sejumlah basa yang berdampingan pada
rantai DNA atau perubahan runtunan nukleotida dalam suatu ruas gen sehingga akibat yang
ditimbulkan pada fenotip individu menjadi lebih nyata.
Perubahan struktur kromosom
Perubahan struktur kromosom merupakan penataan kembali struktur kromosom
akibat terjadinya delesi, duplikasi, inversi, dan translokasi kromosom.