Anda di halaman 1dari 8

Nama : Fernando Rakha Mukti

Kelas : XII MIPA 4

No : 13

Tgl tugas: Senin, 18 Januari 2021

1. Apa yang kalian ketahui tentang:

a. Tautan Gen(LINKAGE)

Jawab:

Tautan gen merupakan bentuk penyimpangan hukum II Mendel yang menyatakan bahwa gen yang
berbeda tidak mempengaruhi gen lainnya. Pada gametogenesis atau pembentukan sel telur dan sperma
tautan gen cenderung tidak akan terpisah saat meiosis terjadi.

Contoh:Persilangan ercis bunga ungu pollen lonjong (PPLL) dengan ercis bunga merah pollen bulat (ppll)
akan menghasilkan keturunan pertamanya (F1) yaitu ercis bunga ungu pollen lonjong (PpLl). Ketika
dilakukan persilangan kembali pada antar sesama F1, maka akan menghasilkan keturunan (F2) dengan
perbandingan fenotip 3 : 1. Hal ini disebabkan karena adanya pautan antara gen P dengan gen L, serta
alelnya yaitu gen p dengan gen l. Akibatnya, pada F2 hanya terbentuk dua macam gamet, yaitu PL dan
pl.

b. Pindah silang/crossing over

Jawab:
Pindah silang (crossing over) adalah peristiwa penukaran segmen dari kromatid-kromatid bukan saudara
dari sepasang kromosom homolog. Peristiwa pindah silang sangat umum terjadi pada saat pembentukan
gamet pada kebanyakan makhluk. Pindah silang terjadi pada akhir profase I atau awal metafase I yang
terjadi pada saat kromosom telah mengganda menjadi dua kromatid. Pindah silang umumnya terjadi
pada kromatid-kromatid tengah yaitu kromatid nomor dua dan tiga dari tetrad kromatid. Tetapi tidak
menutup kemungkinan adanya pindah silang pada kromatid-kromatid yang lain.

Contoh: Hasil persilangan antara mangga besar manis (BbMm) dengan mangga kecil asam (bbmm)
diperoleh hasil sebagai berikut:

Besar asam = 150

Besar manis = 750

Kecil manis = 100

kecil asam = 500

Pembahasan: diketahui bahwa mangga besar manis dan mangga kecil asam adalah parental sedangkan
mangga besar asam dan mangga kecil manis merupakan rekombinan,jadi nilai pindah silangnya adalah

2. Apa yang dimaksud dengan:

a. Gagal berpisah/Nondisjunction

Jawab:

Pada pembelahan meiosis, kromosom-kromosom yang telah mengganda akan ditarik menuju kutub sel
oleh benang-benang spindel yang menempel pada sentromer. Dalam keadaan normal, kromosom-
kromosom tersebut akan berpisah dan menuju ke kutub sel yang berlawanan. Akan tetapi, terdapat
suatu kasus di mana kromosom mengalami gagal berpisah, sehingga semua kromosom hanya akan
tertarik ke salah satu kutub sel saja. Akibatnya, gamet yang terbentuk akan mengalami penambahan
atau pengurangan jumlah kromosom.

Contoh:Berikut ini merupakan contoh kelainan jumlah kromosom yang diakibatkan oleh peristiwa gagal
berpisah, yaitu:

Aneuploidi

Aneuploidi adalah peristiwa perubahan jumlah kromosom yang hanya terjadi pada pasangan kromosom
tertentu. Perubahan jumlah kromosom ini dapat berupa penambahan jumlah kromosom atau
pengurangan jumlah kromosom. Aneuploidi dibedakan menjadi beberapa macam berdasarkan
perubahan jumlah kromosomnya, di antaranya monosomi (2n-1), nulisomi (2n-2), trisomi (2n+1), dan
tetrasomi (2n+2). Contoh aneuploidi yang umum terjadi pada manusia adalah kasus trisomi 13 atau
sindrom Patau.

Euploidi

Euploidi adalah peristiwa perubahan jumlah kromosom yang terjadi pada seluruh pasangan kromosom.
Hal ini menyebabkan jumlah kromosom individu dengan kasus euploidi akan senilai dengan kelipatan
kromosom haploidnya. Berdasarkan jumlah kelipatan kromosomnya, euploidi dibedakan menjadi
triploid (3n), tetraploid (4n), pentaploid (5n), dan seterusnya.

b. Gen LETAL

Jawab:

Gen letal adalah gen yang menyebabkan kematian individu dalam keadaan homozigot, sedangkan dalam
keadaan heterozigot, seorang individu dapat bersifat normal atau subletal.

Contoh:Terdapat dua macam gen letal yang perlu kamu ketahui, yaitu:
Gen letal dominan

Gen letal dominan merupakan gen yang menyebabkan kematian individu dalam keadaan homozigot
dominan.

Gen letal resesif

Sementara itu, gen letal resesif adalah gen yang menyebabkan kematian individu dalam keadaan
homozigot resesif.

c. Determinasi seks

Jawab:

Determinasi seks adalah penentuan jenis kelamin yang diwariskan secara bebas oleh gamet parental
Nya kepada keturunan dalam peristiwa meiosis.

Contoh: wanita memiliki kromosom kelamin yang terdiri dari sepasang kromosom X. Sementara laki laki
memiliki kromosom kelamin yang terdiri dari satu kromosom.X dan satu kromosok Y

3. Review dan Penerapan 1 halaman 77

1) Tanaman berbunga merah dengan bentuk buah bulat (MMBB) disilangkan dengan yang berbunga
putih buah keriput (mmbb). Tentukan rasio fenotip F2 jika:

a. Susunan gen tidak tertaut

b. M tertaut B

c. M tertaut B

Jawab:

a. Susunan gen tidak tertaut


Rasio fenotip F2= merah bulat : merah keriput : putih bulat : putih keriput =9 : 3 : 3 : 1

b. M tertaut B

Rasio F2= merah bulat : putih keriput= 3:1

c. M terptaut b

Rasio fenotip e F2 = merah bulat : merah keriput : putih bulat = 2:1:1


2) Tautan seks dibedakan menjadi tautan kromosom X dan tautan kromosom Y. Jelaskan perbedaan dan
contohnya masing-masing!

Jawab:

• Tautan kromosom X berarti kromosom X membawa gen yang dapat diturunkan pada keturunannya
baik jantan atau betina,contohnya pada gen penentu warna bulu pada burung, gen penentu warna
rambut pada kucing, gen penentu kelainan buta warna, anodontia, dan hemofilia. • Tautan kromosom
Y berarti bahwa pada kromosom Y terdapat gen yang hanya diturunkan pada keturunan laki-laki atau
jantan saja, contohnya pada gen penentu jari jari berselaput, gen penentu tumbuhnya rambut pada
telinga, serta gen penentu tumbuhnya rambut panjang dan kaku pada manusia.

3) Tanaman buah besar rasa manis bergenotipe BBMM disilangkan dengan tanaman buah kecil rasa
asam bbmm, F1 : 100% buah besar rasa manis. Dari turunan pertama (F1) disilangkan dengan induk yang
resesif, ternyata diperoleh keturunan: 300 buah besar rasa manis, 200 buah besar rasa asam, 100 buah
kecil rasa manis, dan 400 buah kecil rasa asam. Hitunglah persen sel yang membelah mengalami pindah
silang!

Jawab:

RK = keturunan buah besar rasa asam + keturunan buah kecil rasa manis = 200 + 100 = 300

Jumlah seluruh keturunan = 300 + 200 + 100 + 400 = 1000

Jadi persen sel yang membelah mengalami pindah silang adalah 30%

4) Pada sapi gen D dalam keadaan homozigot menghasilkan kaki panjang (normal), dalam keadaan
heterozigot menyebabkan kaki pendek (Dexter), alelnya (d) dalam keadaan homozigot menyebabkan
letal. Sifat bertanduk dikendalikan gen P, sedangkan gen P tidak bertanduk. Jika 2 ekor sapi Dexter
bertanduk heterozigot disilangkan sesamanya, bagaimana rasio genotip dan fenotip keturunannya?

Jawab:

Diketahui :

DD = kaki panjang (normal)

Dd = kaki pendek (Dexter)

Dd = letal

P = bertanduk
p = tidak bertanduk

5) Faktor a dalam keadaan homozigot bersifat letal. Dari perkawinan AaBb >< AaBb dihasilkan 16
keturunan. Berapa kah dari keturunan yang diharapkan hidup?

Jawab:

Keturunan yang diharapkan hidup = 12/16 × 16 = 12 keturunan


4. Mengapa jenis kelamin serangga seperti lebah madu tidak ditentukan oleh kromosom kelamin
seperti yang lazim berlaku pada makhluk lainnya?

Jawab:

Lebah madu jantan terjadi karena partenogenesis, yaitu terbentuknya individu baru dari sel telur tanpa
didahului pembuahan. Dengan demikian, lebah madu jantan bersifat haploid, yang memiliki 16 buah
kromosom. Sel telur yang dibuahi oleh spermatozoa akan menghasilkan lebah madu betina yang berupa
lebah ratu dan pekerja, masing-masing bersifat diploid dan memiliki 32 kromosom. Oleh karena itu, jenis
kelamin serangga seperti lebah madu tidak ditentukan oleh kromosom kelamin seperti yang lazim
berlaku pada makhluk lainnya, tetapi bergantung pada sifat ploidi dari serangga itu. Serangga haploid
berarti jantan dan serangga diploid berarti betina.

5. Tugas kelompok halaman 78

1) Tulislah genotipe dan fenotipe orang tua pada peta silsilah diatas!

Jawab:

Genotipe P = XHXh : XHY = 1 : 1

Fenotipe P = wanita kerier : pria normal = 1 : 1

2) Tulislah genotipe dan fenotipe keturunan pada peta silsilah diatas!

Jawab:

Genotipe = XHXH : XhY : XHXh = 2 : 1 : 1

Fenotipe = wanita normal : wanita karier : pria hemofilia = 2 : 1 : 1

3) Bagaimana sifat hemofilia diturunkan atau diwariskan berdasarkan peta silsilah tersebut? Jelaskan!

Jawab :

Sifat hemofilia yang diturunkan dari gen resesif yang tertaut kromosom X milik ibunya, karena ibunya
merupakan wanita karier.

Anda mungkin juga menyukai