Anda di halaman 1dari 10

Kategori: Hand Sanitizer

LAPORAN KEMAJUAN

PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA

“MORLEI Hand Sanitizer”

Diusulkan oleh :

Silvia Olanda Nur Fa’izah 21060484020

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


2021
Lembar Pengesahan
Program Mahasiswa Wirausaha
1. Judul Usaha : Morlei Hand Sanitizer
2. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Silvia Olanda Nur Fa’izah
b. NIM : 21060484020
c. Jurusan : Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi
d. Fakultas : Fakultas Ilmu Olahraga
e. Alamat Rumah : Perum Proborini Asri C-5, Ds. Purwokerto,
Kec. Ngadiluwih, Kabupaten Kediri
f. No. Telepon / Hp : 085815251956
g. Alamat Email : silvia.21020@mhs.unesa.ac.id
4 Anggota  Pelaksana Kegiatan : 4  Orang
5 Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan : Dr. Made Pramono, S.S., M.Hum
Gelar
b. NIP : 1974120519990311005
c. Alamat Rumah :
d. No. Telp dan Hp : 081252095105
6 Biaya Kegiatan Total
a. Biaya yang diusulkan :
b. Biaya yang disetujui :
                                                                

Surabaya, 10 Oktober 2021


Dosen Pendamping Ketua Tim Pelaksana

(Dr. Made Pramono, S.S.,M.Hum) (Silvia Olanda Nur Fa’izah)


NIP. 1974120519990311005 NIM. 21060484020

Wakil Dekan
Bidang Kemahasiswaan

DAFTAR ISI

ii
Contents
Lembar Pengesahan…………………………………………………………… ii

DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
RINGKASAN..................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................1
1.3 Tujuan...............................................................................................................1
1.4 Luaran...............................................................................................................2
1.5 Manfaat.............................................................................................................2
BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA.....................................................3
2.1 Gambaran Usaha...................................................................................................3
2.2 Pangsa Pasar..........................................................................................................3
2.3 Diferensi.................................................................................................................3
2.4 Kompetitor........................................................................................................3
BAB III METODE PELAKSANAAN............................................................................6

RINGKASAN

Hand sanitizer yang beredar di pasaran kebanyakan berbasis alcohol yang


kurang efektif dalam membunuh bakteri setelah berulang kali pakai dan

iii
berbahaya bagi kulit manusia. Bahaya alcohol dapat menyebabkan gangguan
Kesehatan pada kulit seperti iritasi, keriput, pucat, dan kering. Oleh sebab itu,
kandungan alcohol dalam hand sanitizer harus digantikan dengan zat aktif lainnya
dengan fungsi yang sama bahkan lebih baik.
Zat aktif yang mampu menggantikan alcohol yaitu dari ekstrak daun kelor
yang mengandung flavonoid sebagai zat antibacterial dan 40 lebih zat antioksidan
yang berperan melindungi kulit dari kerusakan sehingga kulit tetap terjaga segar
dan halus. Sehingga inovasi yang kami berikan adalah dengan membuat produk
hand sanitizer dengan kandungan zat aktif alami ekstrak daun kelor yang
diaplikasikan menjadi produk Morlei Hand Sanitizer.
Segmen pasar Morlei Hand Sanitizer adalah orang yang mengutamakan
Kesehatan tangan, para pelajar yang sudah melakukan tatap muka, tenaga,
masyarakat yang sering kontak dengan orang, dan instansi dengan protocol
kesehatan. Sehingga sasaran utama pengguna Morlei Hand Sanitizer adalah para
pelajar, rumah sakit, apotek, rumah makan, kantor, masyarakat umum.

Kata Kunci: Hand Sanitizer, Morlei, Inovasi

iv
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seiring meningkatnya kesadaran masyarakat akan kebersihan, maka
mencuci tangan menjadi suatu kebutuhan. Namun realitanya masih banyak
orang yang malas melakukannya. Dari hal inilah “Morlei”memberikan solusi
pembersih tangan berupa produk hand sanitizer dalam bentuk gel.
Tanaman kelor tersebar luas di Pulau Jawa, NTT, Aceh, dan Sumbawa.
Salah satunya yaitu kampung konservasi kelor di Blora, Jawa Tengah yang
mampu menghasilkan 100 ribu ton daun kelor perbulan (infoblora, 2017).
Daun kelor mengandung senyawa fenolik seperti flavonoid, tanim, saponim,
alkaloid, dll sebesar 5,52%. Kandungan flavonoid dapat dimanfaatkan
sebagai agen antibacterial dan antivirus yang mampu menghambat
pertumbuhan bakteri pathogen. Ekstrak flavonoid ini memiliki efektivitas
antibakteri yang lebih baik daripada etanol 70%. Sedangkan kandungan zat
antioksidan pada daun kelor dapat dimanfaatkan untuk menjaga kulit tetap
segar dan halus, karena mampu memperbaiki sel-sel dan jaringan kulit yang
rusak akibat serangan radikal bebas.
Dengan adanya pernyataan tersebut diharapkan masyarakat dapat menjadi
customer yang lebih cermat dan selektif dalam memilih produk hand
sanitizer yang aman dalam penggunaanya.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka
muncullah rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana cara menciptakan produk pembersih tangan dengan
memanfatkan ekstrak daun kelor sebagai kekayaan alam yang
melimpah dan ekonomis?
2. Apakah Morlei Hand Sanitizer dapat menciptakan peluang usaha dan
lapangan pekerjaan baru untuk mahasiswa mandiri dan masyarakat
luas?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah disusun, maka kita akan
mngetahui beberapa tujuan dari pelaksanaan program ini. Tujuan tersebut
dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Menciptakan inovasi trend produk hand sanitizer dengan
memanfaatkan kekayaan alam yang melimpah seperti daun kelor
sebagai antibacterial agents yang lebih aman, efektif, dan ekonomis.
2. Membuka peluang usaha bagi mahasiswa untuk menjadi enterpreneur
muda.
2

1.4 Luaran
a. Terciptanya ruang bagi mahasiswa agar berpikir kreatif dan inovatif
serta selalu meng-upgrade skill dalam berwirausaha.
b. Menciptakan peluang usaha bagi masyarakat daerah Blora, Jawa
Tengah dalam pemanfaatan ketersediaan daun kelor yang melimpah.
c. Terciptanya hand sanitizer alami sebagai pengganti hand sanitizer
berbasis bahan kimia berbahaya yang selama ini digunakan
masyarakat.

1.5 Manfaat
Beberapa manfaat dari pelaksanaan program ini adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan kreativitas mahasiswa untuk menciptkan suatu produk
baru yang bermanfaat bagi masyarakat.
2. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam berwirausaha.
3. Memunculkan motivasi mahasiswa untuk selalu berkarya.
3

BAB II
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

2.1 Gambaran Usaha


Inti dari usaha produksi “Morlei Hand Sanitizer” ini adalah
untuk memperkenalkan daun kelor sebagai bahan alam melimpah yang
ekstranya dapat digunakan sebagai antibacterial agent. Tentunya dengan
perlakuan khusus dan penguasaan teknologi yang baik, sehingga dapat
menjadikan Morlei sebagai hand sanitizer yang memiliki nilai julai
tinggi.

2.2 Pangsa Pasar


Pangsa pasar disini adalah dari kalangan masyarakat pada umumnya,
terutama rumah sakit, puskesmas, apotik, swalayan dan ditempat pariwasata
yang jauh dari sumber air bersih. Bahan dan proses yang alami menggunakan
ekstrak daun kelor sebagai antibacterial dengan harga yang relative murah
menjadikan produk hand sanitizer “Morlei” sebagai pemenuh kebutuhan
dalam upaya menjaga kesehatan masyarakat.
2.3 Diferensiasi
Dengan mengembangkan strategi pemasaran bersifat Market Orientation
dalam skala kecil maupun besar, serta dengan adanya upaya untuk
menciptakan mitra kerja dalam komunitas bisnis, maka secara tidak langsung
masyarakat akan mengetahui dan berinisiatif untuk mencoba, terlebih jika
sudah menjadi bahan sediaan baku dalam rumah sakit, puskesmas, apotik
yang dapat menjadikan Morlei Hand Sanitizer produk primer unggulan.

2.4 Kompetitor
Untuk persaingan pasar, produk-produk hand sanitizer semakin marak
beredar dipasaran, dari merk ternama dari dalam hingga luar negeri saling
merebut gelar menduduki peringkat pertama hand sanitizer kebanggaan
masyarakat. Namun dari banyaknya hand sanitizer yang menggunakan
komposisi yang mengacu pada penggunaan bahan kimia komersial saja
belum tentu dapat membantu menjawab akan kebutuhan hidup sehat.
Wirausaha ini sangat menjanjikan dan lebih berpeluang untuk sukses
karena keuntungan (profit) yang didapat relative besar dengan kuantitas
penjualan produk yang relative kecil. Adapun rincian keuntungan sebagai
berikut:
1. Harga Unit Produksi
Analisis Biaya Produksi:
Basis produksi 50 Liter Morlei Hand Sanitizer/batch (bulan)
4

Bahan baku:
1 Daun Kelor 10Kg Rp 30.000

2 Air 1o.500/m3 Rp 30.000

3 Aquadest 92 Liter Rp 138.000

4 Parfum 0.025 Liter Rp 13.875

5 Gliserol 0.5 Liter Rp 23.500


Propilen Ethlyen
5 Liter Rp 221.250
6 Glikol

7 Propilen Glikol 0.5 Liter Rp 12.400

8 Ethanol 20.8 Liter Rp 764.400


Triethanolamine
0.25 Liter Rp 16.250
9 (TEA)
Tokoferil Asetat
2.5 Liter Rp 150.000
10 (Vit.E)

11 Carbomer 940 0.25 Kg Rp 6.250


Tenaga Kerja 1
Rp 200.000
12 orang
Kemasan dan
Biaya Rp 50.000
13 pemasaran
Total Produksi/ 50 Liter = Rp 1.650.425,-
Harga unit produksi diperoleh dari perbandingan antara biaya total produksi dengan total
unit yang diproduksi. Adapun harga unit produksi dan harga jual tiap unit 50ml/botol
sebagai berikut:
Harga unit produksi = Rp 1.650.425,-/1000 botol
= Rp 1.650,425/botol
Harga jual tiap unit = Rp 4,500,-/botol
2. Perolehan Profit
Perolehan profit wirausaha ini didapat dengan menghitung selisih antara harga
jual produk/botol dengan harga produksi botol. Jadi dengan 1000 botol produk
yang dibuat mampu menghasilkan profit usaha besar :
Profit usaha = (Rp 4.500 -Rp 1.650,425)x 1000
= Rp 2.849.575,-
Presentasi laba tiap unit :
=[(harga jual – harga produksi)/harga produksi] x 100%
=[( Rp 4.500 – Rp 1.650,425)/Rp 1.650,425] x 100%
= 172,66% per botol
3. Perhitungan BEP
BEP = Biaya Total : Biaya Produksi
= Rp 1.650.425,- : Rp 4,500,-
5

= 366 botol
Jadi, modal akan Kembali setelah mampu menjual 366 botol.
4. Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran yang kami pilih untuk memperkenalkan produk kami
kepada masyarakat dan mahasiswa adalah strategi pemasaran Market
Orientation agar penjualan produk ini meningkat. Kami menggunakan
beberapa metode pemasaran sebagai berikut :
 Edukasi
Kami akan melakukan penyuluhan Kesehatan berupa seminar terbuka
serta demo produk untuk masyarakat. Metode ini kami lakukan karena
kepeduliaan akan bahaya hand sanitizer berbahan kimia dengan
memberikan penjelasan keunggulan Morlei yang lebih aman dan
ekonomis.
 Pemasaran Langsung ke Industri Kecil/UKM, Apotek, Puskesmas,
Rumah Sakit dan Swalayan.
Dalam system pemasaran ini kami akan memberikan potongan harga
tertentu untuk distributor maupun pembelian skala besar serta
pembuatan banner took gratis dengan headline utama produk Morlei
Hand Sanitizer pada toko kelontong skala kecil dengan tujuan untuk
meningkatkan angka penjualan produk sehingga kedepannya dapat
menunjang kuantitas produksi.
 Promosi Iklan dan Tester
Promosi dilakukan dengan cara melakukan iklan pada media partner
local semisal radio, surat kabar, media social, pengajuan produk
kedalam puskesmas, kantor, hotel, dan tempat representative lainnya.
Disamping itu kami juga memberikan sebuah bonus promo berupa
“buy one get one free” diawal setiap 1 kali dalam seminggu pada
bulan pertama penjualan produk kami. Metode ini kami pakai untuk
memberikan promo yang dapat menarik konsumen untuk membeli
produk kami.
6

BAB III
METODE PELAKSANAAN

Anda mungkin juga menyukai