JUDUL PROGRAM
DISUSUN OLEH:
SULISTINA (18011124)
PEKAN BARU
2020
DAFTAR ISI
i
HALAMAN SAMPUL ........................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hand sanitizer (gel pembersih tangan) merupakan gel yang memiliki kandungan antibakteri
dalam menghambat hingga membunuh bakteri. Penambahan bahan antibakteri dan bahan aktif
perlu diperhatikan agar tidak menimbulkan iritasi pada kulit dan tidak menimbulkan alergi.
Ekstrak daun kemangi mengandung minyak atsiri,alkoid, saponin, flavonoid, triterpenoid,
streoid, tanin dan fenol.daun kemangi memiliki mekanisme antibakteri karena pengikatan
senyawa fenoldengan sel bakteri , yang akan mengganggu permeabilitas membran dan proses
transportasi sel. tanin, dan flavanoid yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri
Stephylococcus aureus.
Daun kemangi kering dimaserasi selama 3x24 jam dengan pergantian pelarut setiap harinya,
selanjutnya diperas hingga diperoleh filtrat. Filtrat kemudian diuapkan untuk menghilangkan
kandungan alkohol dengan menggunakan vacuum evaporator pada suhu
Ekstrak daun kemangi kemudian diolah menjadi produk gel hand sanitizer. Dalam proses
pembuatan hand sanitizer, carbomer (gelling agent) dilarutkan dengan aquadest yang dipanaskan
pada suhu 80oC. Setelah carbomer larut, suhu diturunkan menjadi 30oC dan dilakukan
penambahan Triethanolamine/TEA (alkalizing agent) sambil diaduk hingga membetuk gel yang
bening. Selanjutnya, dilakukan penambahan Gliserol (humektan), Propilen Glikol (stabilizer),
Nipagin (pengawet), Formulasi hand sanitizer selanjutnya dianalisa kualitasnya meliputi analisa
daya hambat, pH, antibakteri, daya sebar gel, Pada
pengujian kualitas formulasi hand sanitizer diperoleh bahwa, hasil optimum pada
analisa efektivitas antibakteri terhadap S. aureus terlihat pada konsentrasi 12 ml ekstrak/100ml
hand sanitizer yang ditandai terbentuknya zona hambat yang lebih besar dibandingkan ekstrak 8
ml dan 10 ml. Hand sanitizer dengan 12 % ekstrak kemudian dilakukan pengujian lanjutan
hingga diperoleh data bahwa formulasi hand sanitizer tersebut memiliki pH 5 (produk komersial
pH 5), daya sebar gel
167 % (produk komersial 180 %), dan tidak terdeteksi adanya kandungan alkohol
alkohol pada produk gel hand sanitizer yang efektif mencegah pertumbuhan bakteri S. aureus.
Formulasi hand sanitizer tersebut telah memiliki karakteristik yang hampir sama dengan produk
komersial, sehingga hand sanitizer ini sudah dapat dipasarkan ke masyarakat Hasil evaluasi
ekonomi didapat bahwa produk dengan kapasitas 50 liter/bulan
iii
yang memiliki harga jual Rp. 7.200 sehigga dapat bersaing dengan produk komersial dan
memiliki peluang serta pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
B. Prioritas Masalah
Berdasarkan penjelasan yang terdapat pada latar belakang dapat diketahui beberapa
permasalahan, yaitu sebagai berikut :
1. Bagaimana cara meningkatkan nilai pandangan masyarakat terhadap Hand
sanitaizer daun kemangi?
2. Bagaimana cara membuat Hand Sanitaizer daun kemangi?
3. Mengapa perlu didirikannya bisnis atau usaha Hand sanitaizer daun kemangi ?
b. Bagi masyarakat
1. Supaya masyarkat bisa memanfaatkan usaha bisnis hand sanitaizer
2. Meningkatkan tingkat pendapatan bagi masyarakat
c. Bagi mahasiswa
1. Meningkatkan kreativitas mahasiswa
2. Meningkatkan pola pikir mahasiswa dalam berfikir dan bekerja secara
kelompok untuk menghasilkan sebuah karya
3. Mendorong mahasiswa menjadi wirausaha yang cerdas
4. Menjadikan mahasiswa lebih peka terhadap perkembangan dunia.
1
BAB II
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
2. Opportunity (Peluang)
2
a. Produk ini diminati oleh semua kalangan.
b. Dapat dikonsumsi dari berbagai kalangan dari rentangan usia 6 – 60 tahun.
c. Cakupan lokasi pemasaran yang cukup luas.
d. Belum ada usaha hand sanitaizer daun sirih semacam ini di pekanbaru
ataupun di pasar nasional.
3. D. Threat (Ancaman)
a. Munculnya pesaing baru
BAB III
METODE PELAKSANAAN
3
A. Proses Pembuatan Hand Sanitaizer Daun Kemangi
Pelaksanaan Hand Sanitaizer ini proses pembuatannya tidaklah rumit hanya saja
dalam proses pembuatan harus di Persiapan Alat dan Bahan Untuk memperlancar
pembuatan Hand Sanitaizer awal yang harus kita lakukan mempersiapkan alat dan
bahan.
Adapun tahapan persiapan alat dan bahan yaitu meliputi:
cara pembuatan
b. Skema
1. Cuci 50 gram daun kemangi hingga bersih
4
Pembuatan
c. Skema Pemasaran
B. Strategi Usaha
I. Target Pasar
Target pasar dari Hand sanitaizer daun kemangi adalah daerah pekanbaru khususnya
daerah kampus dan sekitarnya. Di pekanbaru ada beberapa perguruan tinggi yang
memiliki jumlah mahasiswa yang banyak, salah satunya adalah STikes Hang Tuah
Pekanbaru. Menurut data jumlah mahasiswa tahun 2016 adalah kurang lebih 1000
mahasiswa, jika diasumsikan dalam 1 hari ada 6% dari jumlah tersebut membeli Hand
sanitaizer daun sirih, maka dalam 1 hari kami dapat menjual sebanyak 60 botol. Jumlah
7
ini belum ditambah dengan jumlah penduduk asli di daerah kampus. Maka untuk
memasarkan Hand sanitaizer daun kemangi tersebut dilakukan penyebaran di daerah kota
Pekanbaru.
II. Metode Penjualan
Salah satu strategi penjualan adalah memberikan pelayanan yang baik kepada konsumen.
Pelayanan juga berpengaruh karena jika pelayanannya baik dan ramah maka akan
memberikan nilai kepuasaan tersendiri bagi konsumen sehingga konsumen akan merasa
senang dan akan kembali untuk membeli Hand sanitaizer daun sirih. Melakukan promosi
mulai dari social media, web, maupun dengan cara memasang poster-poster iklan. Jadi
tidak heran jika pembelinya tidak hanya dari masyarakat daerah Pekanbaru namun hingga
masyarakat dari luar daerah Pekanbaru.
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
A. Anggaran biaya
8
4 Lain-lain : administrasi, pulikasi, seminar, Rp.1.000.000
laporan, lainnya sebutkan (maks. 10%)
JUMLAH Rp. 6.000.000
Daftar pustaka
1. Rosentthal, victor d. Reduction in nosocomia infection with improved hand
hygiene in intensive care units of a tertiary care hospital in argentina , 2005;33
(7):392-397.
2. Racmayanti. Penggunaan media panggung boneka dalam pendidikan personal
hygiene cuci tangan menggunakan sabun di air mengalir, 2009;1(1):1-13.
3. Kementrian Kesehatan Repuplik Indonesia situasi di area indonesia. Jakarta :
kementrian kesehatan RI:2011
9
4. Sarma, D. Sai Koteswar, Babu, A. Venkata suresh. Pharmacognostic and
phytochemical studies of ocimum americanum 2011;3 (3) : 337-347.
10