Anda di halaman 1dari 29

PRAKTEK TECHNOPRENEURSHIP

DISUSUN OLEH :

NURAENI

18TIA451

3A

TEKNIK INDUSTRI AGRO

POLITEKNIK ATI MKASSAR

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur selalu kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahu


Wata’ala, karena atas berkat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan
penyusunan laporan praktikum guna memenuhi tugas mata kuliah
Praktikum Technopreneurship.
Laporan ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan
laporan ini. Untuk itu kami, menyampaikan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan Laporan
Praktikum Technopreneurship.
Terlepas dari semua ini, kami menyadari sepenuhnya bahwa
masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata
bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka kami menerima
segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
laporan ini.
Akhir kata kami berharap semoga Laporan Praktikum
Technopreneurship ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi
terhadap pembaca.

Makassar, Januari 2021

Nuraeni

ii
DAFTAR ISI

BAB II ANALISIS PRODUK...............................................................................5

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG IDE BISNIS


Berbagai macam jenis mikroorganisme seperti virus, bakteri dan
jamur menempel pada tangan setiap harinya melalui kontak fisik
dengan lingkungan, dan diantaranya dapat menyebabkan/menimbulkan
berbagai penyakit. Untuk itu mikroorganisme ini perlu dimusnahkan
atau dicegah penyebarannya, salah satu cara yang paling mudah dan
tepat adalah dengan cara mencuci tangan menggunakan sabun dan air
bersih yang mengalir. Jika air bersih tidak tersedia, dapat juga
digunakan sediaan pembersih tangan berbasis alkohol atau
mengandung antibakteri yang dikenal dengan hand sanitizer (Wahyono,
2010).
Pembersihan tangan dengan mengunakan bahan antiseptik mulai
dikenal sejak awal abad 19. Perkembangan masyarakat saat ini
terutama yang berdomisili di daerah perkotaan, menuntut manusia
dengan berbagai kesibukan untuk bergerak cepat dan menggunakan
waktu seefisien mungkin. Tuntutan zaman yang demikian
mengharuskan manusia untuk menjaga kesehatannya agar terhindar
dari penyakit dengan cara yang tidak dapat menghambat gerak dan
tidak mengurangi efisiensi waktunya (Wahyono, 2010).
Pemakaian antiseptik tangan dalam bentuk sediaan gel yang lebih
populer dengan nama sediaan hand sanitizer di kalangan masyarakat
menengah ke atas sudah menjadi suatu gaya hidup. Beberapa sediaan
hand sanitizer dapat dijumpai di pasaran dengan cara pemakaiannya
cukup sederhana dan cepat yaitu dengan diteteskan pada telapak
tangan, kemudian diratakan pada permukaan tangan. Namun biasanya
banyak mengandung alkohol dan antiseptik berupa bahan kimia sintetis
yang harganya relatif mahal dan sering menimbul masalah kesehatan

1
kulit, misalnya kulit menjadi kering (terjadi pennurunan kelembapan kulit
normal) (Retnosari, 2007).
Oleh karena itu perlu dicari antiseptik dari bahan alam yang relatif
lebih murah, aman, efektif, dan mudah didapat, salah satu contohnya
adalah bunga kecombrang. Berbagai tanaman diketahui mengandung
berbagai zat aktif yang mempunyai potensi untuk menghambat
pertumbuhan bakteri yaitu saponin, flavonoid dan minyak atsiri
danmemiliki bau yang khas dan tajam. Oleh karena itu kemungkinan
berbagai tumbuhan mempunyai aktivitas antibakteri dan dapat
diformulasikan ke dalam sediaan hand sanitizer.
Hand sanitizer merupakan suatu produk sediaan cair yang
penggunaannya tanpa menggunakan air. Produk ini berfungsi sebagai
pemberi aroma yang sehat dan segar pada tangan sekaligus dapat
membunuh kuman, yang saat ini banyak digemari oleh masyarakat
untuk pemeliharaan kebersihan dan kesehatan tangan, serta mencegah
pencemaran kuman pada saat hendak konsumsi makanan.
Dapat dilihat pada saat ini dimana covid-19 sangat berbahaya
sehingga seseorang sangat membutuhkan pembersih instant yang
dapat dibawah kemana-mana. Handsanitizer pada masa pandemi
seperti saat ini hampir dapat dikatakan sebagai kebutuhan pokok
karena digunakan hampir setiap saat sebelum berakivitas.
Jadi dapat kita katakan bahwa usaha bisnis handsanitizer cukup
memberikan peluang besar, dan walaupun pandemi berakhir
handsanitizer akan tetap diperlukan oleh tenaga medis dan kalangan
masyarakat lainnya masa pandemi seperti saat ini memang
memberikan peluang untuk mendapatkan keuntungan yang cukup
besar.

B. URAIAN SINGKAT PEMANFAATAN TEKNOLOGI


Dalam Usaha Kesehatan ini yaitu dibuat dengan menggunakan
teknologi sederhana yaitu menggunakan mesin pencampur tenaga

2
listrik sedang. Dalam pembuatan produk ini tidak terlalu memerlukan
teknologi canggih karena seluruh rangkaian proses produksi tidak
terlalu berat dan rumit sehingga kurang membutuhkan mesin-mesin
besar. Pada pembuatan produk hand sanitizer ini yaitu dengan
mencampurkan bahan kimia dengan bahan alami, dan bahan kimia
tidak menimbulkan bahaya. Dalam produksi produk ini menggunakan
mesin pencampur dan mesin untuk mensterikan wadah bahan baku
dan juga wadah kemasan produk agar kehigenisannya tetap terjaga.

C. PRODUK ATAU JASA YANG AKAN DIHASILKAN


Produk yang akan dihasilkan merupakan produk Kesehatan berupa
produk pembersih yang terbuat dari bahan alami seperti tumbuhan
lidah buaya, serreh, dan sejenisnya dengan bentuk gel yang dikemas
dengan kemasan botol dengan ukuran yang bervariasi.

D. PROSPEK PASAR
Bila kita perhatikan pada saat ini prospek pasar untuk produk
Kesehatan ataupun bersih sangat besar, dimana pada masa pandemic
seperti saat ini seseorang harus terus menjaga kebersihan terutama
tangan, baik itu dalam rumah ataupun diluar rumah. Dan target dari
produk hand sanitizer ini adalah semua kalangan masyarakat.

E. PENGORGANISASIAN USAHA
Agar usaha dapat berjalan dengan baik suatu perusahaan harus
Menyusun pengorganisasian perusahaan dengan sebaik mungkin. Dan
pada Usaha handsanitizer ini akan dipegang penuh oleh seorang
pimpinan perusahaan yang kemudian akan dibantu oleh manajer
produksi, manajer pemasaran dan manejer keuangan untuk mengatur
segala urusan perusahaan.

F. PEMBIAYAAN RENCANA USAHA

3
Pembiayaan merupakan hal paling utama dalam memulai atau
menjalankan suatu bisnis, karena tanpa biaya bisnis tidak akan bisa
berjalan ataupun berkembang maju. Pembiayaan rencana usaha hand
sanitizer ini yaitu menggunakan modal pribadi serta pinjaman bank,
karena untuk mengembangkan usaha ini memerlukan modal yang
cukup besar. dimana untuk memajukan suatu usaha perlu biaya
tambahan untuk meningkatkan produksi.

4
BAB II

ANALISIS PRODUK

A. JENIS DAN NAMA PRODUK SERTA KARAKTERISTIK PRODUK


Berikut Penjelasan singkat mengenai produk:
1. Jenis produk ini merupakan produk Kesehatan, yang digunakan
untuk membunuh bakteri, kuman ataupun virus yang ada pada
tangan. Produk ini merupakan produk instant pembersih tangan
yang dapat dibawa dan digunakan kapan saja.
2. Produk ini diberi nama Hand Sanitizer dengan brand “Twenty
Twenty” sesuai dengan fungsinya produk pembersih tangan.
3. Karakteristik produk yaitu berbentuk gel memiliki aroma alami dari
sari tumbuh-tumbuhan dan dikemas dalam botol. produk ini cepat
meresap dan tidak lengket di kulit tangan sehingga sangat aman
digunakan namun disarankan untuk mencuci tangan apabila sudah
terlalu berulang kali menggunakan hand sanitizer agar kulit tidak
kering ataupun mengalami iritasi.

B. MANFAAT PRODUK
Berikut manfaat dari produk:
1. Membunuh kuman, bakteri dan virus
2. Menjaga kebersihan tangan
3. Dapat Digunakan untuk membersihkan kacamata dan jam
4. Meredakan rasa gatal karena gigitan nyamuk
5. Mensterilkan luka kecil
6. Mengatasi timbulnya jerawat

5
C. KEUNGGULAN PRODUK DIBANDING DENGAN PRODUK LAIN DI
PASARAN
Adapun keunggulan produk hand sanitizer bran twenty twenty ini
terbuat dari bahan alami sehingga aman untuk digunakan, dan
aromanya dapat merilekskan pengguna karena menggunakan sari
tumbuh-tumbuhan. Karena dibuat menggunakan bahan alami sehingga
mampu memberikan manfaat seperti diatas. Harga dari produk hand
sanitizer ini dapat bersaing dipasaran, karena harga pasaran hand
sanitizer saat ini dengan ukuran 100 ml adakah sekitaran 26 ribuan ke
atas namun brand hand sanitizer ini sedikit lebih murah dibawah dari
harga pasaran.

D. GAMBARAN PERSAINGAN PRODUK


Lonjakan kebutuhan akan produk hand sanitizer yang signifikan
ketika pandemi corona merebak pada awal Maret 2020 lalu
menyebabkan banyaknya pemain-pemain produk hand sanitizer baru
yang bermunculan sehingga membuat produsen-produsen baru
bermunculan. Jumlah produsen yang bertambah tidak diikuti oleh
pertumbuhan permintaan. Sebaliknya, permintaan hand
sanitizer belakangan sudah tidak sekencang’ sebelumnya ketika
pandemi corona pertama kali merebak sehingga mengakibatkan
persaingan yang cukup ketat antar produsen.

6
BAB III

ANALISIS PASAR

A. SEGMENTASI PASAR
Segmentasi dalam pemasaran produk adalah pemetaan konsumen
yang memiliki karakteristik, daya beli, kebutuhan yang berbeda-beda di
dalam situasi market tertentu.
1. Segmentasi perilaku
Sesuai dengan namanya segmentasi perilaku adalah
pengelompokan konsumen dengan ditinjau dari perilakunya terhadap
produk yang ditawarkan. Yang termasuk ukuran di dalamnya adalah
pengetahuan, loyalitas, idealisme serta respon konsumen.
Untuk produk hand sanitizer perlu ditawarkan ke media sosial
dari pada di toko online. Karena respon konsumen lebih cepat dan
ada loyalitas pembeli.
2. Segmentasi geografis
Segmentasi Psikografis maksudnya adalah pengelompokan
konsumen atas dasar kesukaan dan ketertarikan mereka pada
produk tertentu. Bisa juga diarahkan pada konsumen yang menekuni
suatu profesi dan hobi yang khusus.
Produk ini memiliki segmentasi geografis yang luas pada masa
sekarang karena dibutuhkan oleh semua, namun konsumen utama
adalah tenaga medis.
3. Segmentasi demografis

7
Segmentasi Demografis adalah pengelompokan konsumen
atas dasar keumuman. Seperti usia, gender, pendidikan, pendapatan
dan selainnya. Sekalipun kesannya mudah tetapi segmentasi
semacam ini membutuhkan kejelian. Karena faktor keumuman
konsumen lebih luas dan perlu analisis yang lebih cermat untuk
menentukan kelompok pasar yang tepat.
Untuk produk hand sanitizer memiliki segmentasi demografis
yang luas karena masa pandemic seperti saat ini sangat dibutuhkan
oleh semua kalangan baik usia, gender, Pendidikan seseorang.
4. Segmentasi psikografis
Segmentasi geografis adalah penentuan kelompok pemasaran
dengan berdasar pada tempat tinggal konsumen.  Ini terkait dengan
kedaerahan seperti desa, kota, provinsi dan kepulauan.
Untuk produk hand sanitizer akan sanagt mudah dipasarkan
untuk daerah perkotaan, namun untuk daerah pedesaan cukup
sempit karena kurangnya minta serta agak sulit untuk ememasarkan
produk sampai ke pedesaan.

B. TARGET PENJUALAN
Target penjualan dari produk hand sanitizer ini adalah seluruh
kalangan masyarakat, baik anak-anak maupun lansia, dan juga baik
untuk Rumah tangga, kantor dan sebagainya. Karena handsanitizer
merupakan produk Kesehatan pembersih tangan, yang sangat umum
digunakan dan sangat dibutuhkan.

C. POSISI PERSAINGAN PASAR


Saat ini persaingan pasar untuk produk hand sanitizer cukup tinggi,
ini diakibatkan oleh bermunculannya produsen-produsen baru namun
permintaan tidak ikut meningkat. Yang mengakibatkan pasar penjualan
hand sanitizer semakin sempit. Permintaan tidak meningkat karena
konsumen tidak lagi menjadikan produk hand sanitizer sebagai

8
kebutuhan utama Ketika hendak bepergian atau beraktifitas karena
hand sanitizer saat ini telah disediakan hamper disetiap, toko, fasilitas
umu, tempat bermain, mall dan lainnya.

D. STRATEGI PEMASARAN (MARKETING MIX)


Strategi pemasaran produk adalah suatu kegiatan yang harus
dilakukan untuk memperkenalkan produk secara lebih luas ke
masyarakat. Maka dari itu, sebagai pelaku bisnis perlu menerapkan
strategi pemasaran produk yang efektif untuk meningkatkan
perkembangan bisnis antara lain;
1. Mengetahuii target pasar yang akan dituju, untuk handsanitizer
semua kalangan usia.
2. Menggunakan social media untuk mempromosikan produk.
3. Menawarkan produk secara gratis sebagai percobaan.
4. Memilih tempat strategis untuk lebih menghemat biaya dan lebih
dekat dengan pasar.
5. Memberi insentif untuk rekomendasi
6. Menjalin hubungan baik dengan konsumen
7. Memanfaatkan komunikasi (mulut ke mulut)

9
BAB IV

ANALISIS PRODUKSI/OPERASI

A. DESKRIPSI TEKNIS PRODUKSI


Produk hand sanitizer merupakan produk jenis Kesehatan yang
berbentuk cair yang dikemas dengan kemasan bentuk botol dengan
satuan milliliter. Kandungan bahan kimia terdapat dalam produk ini
namun lebih banyak mengandung bahan alami.

B. TEKNOLOGI PRODUKSI
Adapun Cara Pembuatan untuk hand sanitizer yaitu dalam suatu
wadah dicampurkan etanol, gliserol, dan sari lidah buaya, dicampurkan
sampai benar benar homogen dan kelihatan tekstur yang lembut
menggunakan mesin pencampur dengan bak besar yang memiliki daya
tamping besar dengan pengaduk otomatis yang berada di tengah bak
tersebut.. Kemudian ditambahkan sari dari bahan tumbuhan alami,
serta minyak essential yang telah di ambil sarinya. Kemudian
Dimasukkan ke dalam wadah yang telah diseterilkan cara dicuci
dengan air panas, menggunakan corong, Selanjutnya diberi etiket yang
menarik sesuai dengan merk dagang twenty twenty dan juga diberi
identitas produk lainnya. Semua proses produksi dikontrol untuk tetap
higenis agar tidak menimbulkan kekecewaan terhadap konsumen.

C. RENCANA KUALITAS

10
Kualitas produk merupakan kunci utama kesuksesan usaha,
dimana kualitas yang baik dapat memberikan pengaruh besar bagi
kelangsungan hidup perusahaan jangka panang. Dalam usaha hand
sanitizer ini sebisa mungkin untuk selalu meningkatkan kualitas dengan
salah satu cara membentuk beberapa tim pengembangan atau
peningkatan kuallitas dan memberikan award kepada tim yang
memeberikan hasil terbaik, ini diharapkan agar lebih mudah
memperbaiki kerja karyawan agar dapat memberikan kualitas yang baik
dan hasil terbaik untuk perusahaan.

D. KAPASITAS PRODUKSI DAN RENCANA PRODUKSI


Kapasitas produksi pertahun adalah 100.000 botol hand sanitizer,
namun rencana produksi pada tahun pertama akan diproduksi
sebanyak 40.000 botol, pada tahun kedua 50.000 botol, dan tahun
ketiga diproduksi 60.000 botol. Produksi pertahunnya akan disesuaikan
dengan tingkat permintaan yang ada pada pasar agar tidak
menimbulkan biaya simpan.

E. BAHAN BAKU DAN BAHAN PENOLONG


Adapun Bahan baku hand sanitizer untuk per botolnya adalah
Etanol 50 ml, Gliserol 4 ml, Sari lidah buaya 10 ml, Sari bahan
tumbuhan 10 ml, dan Air yang telah dimasak sampai 100 ml. Bahan
penolong atau bahan tambahan untuk pembuatan handsanitizer adalah
Minyak essential yaitu 1-2 tetes.
Bahan-bahan yang digunakan : Untuk membuat sebanyak 100 ml
-Bahan alam dari tumbuhan sebagai pewangi dan anti kuman. Yaitu
diolah dengan cara -Satu batang lidah buaya diperas (sari lidah buaya)
disaring sebanyak 10 ml. Salah satu dari : Sere wangi, daun jeruk, kulit
jeruk, daun tembelekan, daun kemangi, daun kemuning, bunga
kecombrang, bunga krisan, dan bunga lainnya. Bahan alam ini
dihaluskan dan diambil sarinya disaring sebayak 10 ml 1-2 tetes minyak

11
eseential: misalnya minyak lavender, cengkeh, kayu manis, pipermint,
dan sebagainya.

F. TENAGA KERJA TEKNIS


Tenaga kerja yang ditempatkan pada bagian produksi sebanyak 40
orang yang terbagi menjadi 3 bagian, yaitu bagian produksi, bagian
pemasaran dan bagian keuangan. Untuk pekerjaan pada bagian mesin
akan ditempatkan tenaga kerja yang mahir dalam mengoperasikan
suatu mesin, dan untuk semua kegiatan kerja akan ditempatkan tenaga
kerja sesuai dengan keahliannya. Tenaga kerja baru akan diberikan
masa training terutama bagian teknis mesin dan akan terus dikontrol
oleh tenaga kerja lama agar tidak menimbulkan kesalahan yang berarti.

G. RENCANA LOKASI
Dengan mempertimbangkan target pasar maka pendirian pabrik
akan dilakukan pada pinggiran kota yang dekat dengan pedesaan.
Pertimbangan pembangunan dilakukan dekat pedesaan agar dapat
melakukan penghijauan ataupun dapat menanam sendiri bahan baku
dari produk handsanitizer. Dimana produk handsanitizer dibuat dengan
menggunakan bahan lidah buaya dan serre serta bahan alami lainnya.
Dan salah satu perimbangan yaitu dapat menghemat biaya transport
bahan baku yang dibeli langsung dari petani di pedesaan.

H. PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN LIMBAH


Dalam proses produksi hand sanitizer akan menghasilkan limbah
cair dan padat dan organic dan anorganik. Limbah cair yang dihasilkan
merupakan air sisa cucian bahan yang akan disaring (screening)
dengan menggunakan jarring untuk memisahkan sampah besar dari air
yang kemudian akan diolah menjadi pupuk kendang yang akan di
jadikan pupuk untuk tanaman yang ada pada kebun di pedesaan.
Sampah plastic wadah bahan baku seperti etanol dan gliserol akan

12
dibuat agar lebih meminimalkan limbah dengan cara menggunakan
wadah aluminium sehingga dapat digunakan berulang-ulang yang akan
di cuci dengan air panas Ketika telah digunakan untuk menjamin
kesterilan.

I. PENGAWASAN KUALITAS
Terdapat beberapa factor yang diperhatikan dalam pengawasan
kualitas yaitu:
1. Manusia, untuk merupakan pelaksana dalam semua proses produksi
sehingga karyawan perlu diberikan motivasi agar dapat memperbaiki
semangat agar memberikan kualitas yang baik.
2. Mesin dan perlatan, factor ini sangat perlu untuk diperhatikan karena
kontak langsung dengan bahan sehingga perlu dijaga kesterilannya.
3. Manajemen, untuk menjamin kualitas perlu dilakukan manajemen
produksi dan mutu yang baik sehingga mampu memperbaiki kualitas.
4. Uang, dengan adanya biaya pengawasan akan lebih mudah
mengontrol kualitas karena lebih terarah.
5. Methode, metode kerja akan sering diubah untuk dapat menjamin
kualitas terbaik.

13
BAB V

ANALISIS ORGANISASI DAN MANAJEMEN

A. STRUKTUR ORGANISASI

Bagan struktur organisasi lini

Direktur Utama

Manajer Produksi Manajer Pemasaran Manajer Keuangan

Kabag Kabag Kabag

B. ANALISIS DAN DESKRIPSI JABATAN


1. Direktur Utama
Direktur utama merupakan pemegang kekuasaan tertinggi
dalam suatu perusahaan atau orang yang berwenang dalam
memutuskan atau menetapkan sebuah kebijakan dalam suatu
perusahaan dan juga bertanggung jawab untuk mengembangkan

14
pendapatan serta serta bertanggung jawab atas semua hal dalam
suatu perusahaan.
2. Manajer Produksi
Bertanggung jawab penuh terhadap kegiatan produksi
perusahaan, Yaitu membuat dan mengatur jadwal produksi,
melakukan pengawasan terhadap proses produksi, bertanggung
jawab atas ketersediaan barang serta alat-alat produksi.

3. Manajer Pemasaran
Bertanggung jawab atas promosi atau penjualan produk ke
pasaran, yaitu melakukan perencanaan strategi pemasaran sesuai
segmentasi pasar, mengatur kegiatan promosi serta kebutuhan
finansialnya, melakukan pengawasan dan evaluasi pemasaran.
4. Manajer Keuangan:
Bertanggung jawab untuk mengatur segala masalah
keuangan perusahaan agar tetap stabil, yaitu mengelola keuangan
perusahaan, membuat perencanaan umum keuangan perusahaan,
bertanggung jawab dalam berbagai keputusan pembiayaan,
mengevaluasi kinerja perusahaan melalui analisis laporan keungan
yang telah dibuat.
5. Kabag
Merupakan kepala bagian yang bertugas untuk mengontrol
kinerja anggota-anggotanya agar bekerja secara terarah.
a. Kabag produksi bertanggung jawab dan mengawasi
pelaksanaan produksi mulai dari bahan baku awal sampai
menjadi barang jadi.
b. Kabag pemasaran bertanggung jawab dalam mengawasi
pelaksanaan pemasraan dan juga menjalin dan membina
komunikasi hubungan baik dengan konsumen.

15
c. Kabag keuangan bertanggung jawab dalam mengatur
keuangan perusahaan, baik untuk pembiayaan produksi dan
lainnya untuk membantu manajer keuangan.

C. REKRUITMEN, SELEKSI, DAN ORIENTASI


1. Rekruitmen merupakan mencari atau menarik tenaga kerja, dalam
usaha ini dibutuhkan setidaknya 50 pekerja yang terdiri dari 1
direktur utama, 1 manajer produksi, 1 manajer pemasaran, 1
manajer keuangan, 3 kabag masing-masing bagian, 3 orang
security serta 40 pekerja dalam pabrik. Open rekruitmen dilakukan
secara offline pada koran ataupun majalah serta dilakukan secara
online dengan cara menyebarkan onformasi pada web perusahaan.
2. Seleksi merupakan penempatan karyawan sesuai dengan
potensinya, untuk dapat mengetahui kemampuan dan potensi
karyawan yaitu dengan memberikan masa training kurang lebih 3
bulan. Dalam masa seleksi ini akan dinilai oleh tim seleksi yang
dibentuk, agar dapat memberikan hasil yang terbaik.
3. Orientasi merupakan proses untuk mempercepat masa adaptasi
karyawan dalam suatu perusahaan, maka perusahaan dapat
melakukan family gathering ataupun membuka kantin agar dapat
berbincang santai Ketika waktu istirahat.

D. PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN


1. Pelatihan merupakan proses pembelajaran yang melibatkan
perolehan keahlian untuk meningkatkan kinerja, maka perusahaan
akan memberikan pelatihan kepada karyawan baru berupa training.
2. Pengembangan merupakan penyiapan individu untuk memikul
tanggung jawab baru atau memikul tanggung jawab yang lebih
tinggi yaitu dengan mempromosikan jabatan agar karyawan dapat
termotivasi untuk dapat bekerja dengan giat dan mampu
mengerjakan pekerjaan diberbagai bidang.

16
E. KOMPENSASI
Kompensasi merupakan imbalan yang diterima karyawan atas hasil
kinerja, dalam perusahaan akan diadakan awards tahunan sebagai
ajang pemberian penghargaan kepada karyawan-karyawan yang
berprestasi baik berupa bonus ataupun promosi jabatan.

BAB VI

ANALISIS KEUANGAN

A. INVESTASI YANG DIPERLUKAN (KEBUTUHAN MODAL DISERTAI


PERHITUNGANNYA)

17
TOTAL BIAYA PROYEK DAN KEBUTUHAN MODAL KERJA

KETERANGAN TOTAL MODAL SENDIRI KREDIT

A. INVESTASI HARTA TETAP


1 Tanah 50.000.000 50.000.000
2 Bangunan 150.000.000 150.000.000
3 Mesin & Peralatan 200.000.000 200.000.000
4 Inventaris Kantor 25.000.000 25.000.000
5 Kendaraan 150.000.000 150.000.000
Total Harga Tetap 575.000.000 425.000.000 150.000.000

B. INVENTASI PRA-OPEASI
1 Rencana Usaha 5.000.000 5.000.000
2 Perijinan 5.000.000 5.000.000
3 Pemasangan Instalasi
4 Produksi Percobaan 10.000.000 10.000.000
5 Lain-Lain
Total Pra-Operasi 20.000.000 20.000.000 0
C. INVESTASI (A+B) 595.000.000 445.000.000 150.000.000

D. MODAL KERJA
BIAYA POKOK PRODUKSI
1 Bahan Baku & Pembantu 300.000.000
2 Upah tenaga Produksi 80.000.000
3 Biaya Umum Pabrik 10.000.000
Total Biaya Produksi 390.000.000
BIAYA USAHA
1 Gaji Pimpinan 10.000.000
2 Gaji Manajer Produksi 8.000.000
3 Gaji Manajer Pemasaran 8.000.000
4 Gaji Manajer Keuangan 8.000.000
5 Gaji Kabag Produksi 6.500.000
6 Gaji Kabag Pemasaran 6.500.000
7 Gaji Kabag Keuangan 6.500.000
8 Lain-lain 5.000.000
Total Biaya Usaha 58.500.000
TOTAL BIAYA OPERASI/Thn 448.500.000
MODAL KERJA :( UNTUK 3 BULAN ) 112.125.000 112.125.000
TOTAL BIAYA PROYEK ( C + D ) 707.125.000 557.125.000 150.000.000
Presentase 100% 79% 21%

Pembahasan:
Dapat kita ketahui total investasi Rp.595.000.000, investasi dengan
modal sendiri Rp. 445.000.000 dan investasi berupa kredit Rp.
150.000.000Total biaya proyek adalah Rp. 707.125.000, dimana

18
menggunakan modal sendiri sebesar Rp. 557.125.000 dan Kredit
sebesar Rp. 150.000.000.

B. PENENTUAN HARGA POKOK PENJUALAN


Persediaan Awal Rp -
Pembelian Rp 300.000.000
Biaya Angkut Pembelian Rp 10.000.000

Rp 310.000.000
Retur Pembelian Rp -
Potongan Pembelian Rp -
Rp -
Jumlah Pembelian Bersih Rp 310.000.000
Barang Tersedia Untuk Dijual Rp 310.000.000
Persediaan Akhir Rp -
Harga Pokok Penjualan Rp 310.000.000

Pembahasan:
Dapat kita lihat pada table diatas tidak terdapat persediaan awal,
Adapun pembelian sebesar Rp. 300.000.000, biaya angkut pembelian
Rp. 10.000.000 dan didapatkan jumlah pembelian bersih Rp.
310.000.000. tidak terdapat persediaan akhir, sehingga didapatkan
harga pokok penjualan sebesar Rp. 310.000.000.

C. ARUS KAS

19
KETERANGAN TAHUN 0 TAHUN 1 TAHUN 2 TAHUN 3

A. ARUS KAS MASUK


1 Penjualan Tunai - 1.000.000.000 1.250.000.000 1.500.000.000

2 Modal Sendiri 557.125.000 - - -

3 Kredit Investasi 150.000.000 - - -

4 Saldo Kas Awal - 112.125.000 470.425.000 982.725.000

Total Kas Masuk 707.125.000 1.112.125.000 1.720.425.000 2.482.725.000

B. ARUS KAS KELUAR

1 Investasi 595.000.000 - - -

2 Biaya Pokok Produksi - 510.000.000 585.000.000 710.000.000

3 By Usaha Sbl Peny. & Amor - 58.500.000 58.500.000 72.500.000

4 Bunga - 30.000.000 30.000.000 30.000.000

5 Pajak - 43.200.000 64.200.000 128.800.000

Total Kas Keluar 595.000.000 641.700.000 737.700.000 941.300.000

C. KAS NETTO ( A - B ) 112.125.000 470.425.000 982.725.000 1.541.425.000

Pembahasan:
Dapat kita lihat kas netto awal Rp. 112.125.000, kas netto tahun ke
1 Rp. 470.425.000, kas netto tahun ke 2 Rp. 982.725.000, dan kas
netto tahun ke 3 Rp. 1.541.425.000.

D. RENCANA LAPORAN LABA/RUGI

20
KETERANGAN TAHUN 1 TAHUN 2 TAHUN 3
Rencana Produksi (dalam unit) 40.000 Botol 50.000 Botol 60.000 Botol
A. PENJUALAN 1.000.000.000 1.250.000.000 1.500.000.000
B. BIAYA POKOK PRODUKSI
1 Bahan baku & Pembantu 300.000.000 350.000.000 450.000.000
2 Upah Tenaga Produksi 200.000.000 220.000.000 240.000.000
3 Biaya Umum Pabrik 10.000.000 15.000.000 20.000.000
Total Biaya Produksi 510.000.000 585.000.000 710.000.000
C. LABA KOTOR (A - B) 490.000.000 665.000.000 790.000.000
D. BIAYA USAHA
1 Gaji Pimpinan 10.000.000 10.000.000 10.000.000
2 Gaji Manajer Produksi 8.000.000 8.000.000 18.000.000
3 Gaji Manajer Pemasaran 8.000.000 8.000.000 10.000.000
4 Gaji Manajer Keuangan 8.000.000 8.000.000 10.000.000
5 Gaji Kabag Produksi 6.500.000 6.500.000 6.500.000
6 Gaji Kabag Pemasaran 6.500.000 6.500.000 6.500.000
7 Gaji Kabag Keuangan 6.500.000 6.500.000 6.500.000
8 Lain-lain 5.000.000 5.000.000 5.000.000
TTL BIAYA USAHA SBL PENYE & AMORT 58.500.000 58.500.000 72.500.000
9 Penyusutan 37.500.000 37.500.000 37.500.000
10 Amortisasi 4.000.000 4.000.000 4.000.000
E. TOTAL BIAYA USAHA 100.000.000 100.000.000 114.000.000
F. LABA USAHA ( C - E ) 390.000.000 565.000.000 676.000.000
G. BUNGA 30.000.000 30.000.000 30.000.000
H. LABA SEBELUM PAJAK (F -G) 360.000.000 535.000.000 646.000.000
I. PAJAK 43.200.000 64.200.000 128.800.000
J. LABA ( H - I ) 316.800.000 470.800.000 517.200.000

Pembahasan:
Dapat kita lihat penjualan pada tahun ke 1 Rp. 1.000.000.000,
penjualan tahun ke 2 Rp. 1.250.000.000, penjualan tahun ke 3 Rp.
1.500.000.000. Adapun laba yang didapatkan pada tahun ke 1 Rp.
316.800.000, laba tahun ke 2 Rp. 470.800.000, dan laba tahun ke 3 Rp.
517.200.000.

E. NERACA AWAL DAN NERACA AKHIR

21
KETERANGAN TAHUN 0 TAHUN 1 TAHUN 2 TAHUN 3

I. HARTA

A. HARTA LANCAR

1 Kas 112.125.000 470.425.000 982.725.000 1.541.425.000

Total Harta Lancar 112.125.000 470.425.000 982.725.000 1.541.425.000

B. HARTA TETAP

1 Tanah
50.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000
2 Bangunan
150.000.000 150.000.000 150.000.000 150.000.000
3 Mesin & Peralatan
200.000.000 200.000.000 200.000.000 200.000.000
4 Inventaris kantor
25.000.000 25.000.000 25.000.000 25.000.000
5 Kendaraan
150.000.000 150.000.000 150.000.000 150.000.000
Total Harta Tetap 575.000.000 575.000.000 575.000.000 575.000.000

Akumulasi Penyusutan - 37.500.000 75.000.000 112.500.000

Nilai Buku Harta Tetap 575.000.000 537.500.000 500.000.000 462.500.000

C. INVESTASI PRA - OPERASI

Harta Tidak berwujud 20.000.000 20.000.000 20.000.000 20.000.000

Akumulasi Amortisasi 4.000.000 8.000.000 12.000.000

Nilai Buku harta Tak berwujud 20.000.000 16.000.000 12.000.000 8.000.000

Total harta Tetap (A + B + C ) 707.125.000 1.023.925.000 1.494.725.000 2.011.925.000

22
II. HUTANG DAN MODAL

A. Hutang lancar

1 Kredit Modal Kerja 0 0 0 0

Total Hutang Lancar 0 0 0 0

B. Hutang jangka Panjang

1 Kredit Investasi 150.000.000 150.000.000 150.000.000 150.000.000

Total Hutang Jangka Panjang 150.000.000 150.000.000 150.000.000 150.000.000

C. M O D A L

1 Modal Sendiri 557.125.000 557.125.000 557.125.000 557.125.000

2 Laba ditahan 0 0 316.800.000 787.600.000

3 Laba Tahun Berjalan 0 316.800.000 470.800.000 517.200.000

Total Modal 557.125.000 873.925.000 1.344.725.000 1.861.925.000

TTL HUTANG & MODAL (A+B+C) 707.125.000 1.023.925.000 1.494.725.000 2.011.925.000

Pembahasan:
Dapat kita lihat bahwa total harta dan total hutang+modal awal
adalah Rp. 707.125.000, total harta dan total hutang+modal tahun ke 1
adalah Rp. 1.023.925.000, total harta dan total hutang+modal tahun ke
2 adalah Rp. 1.494.725.000, total harta dan total hutang+modal tahun
ke 3 adalah Rp. 2.011.925.000.

23
BAB VII

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Produk yang dibuat merupakan produk pembersih tangan yang
diberi nama Hand sanitizer dengan merk dagang twenty twenty, tenaga
kerja keseluruhan adalah 50 orang terdiri dari direktur utama, manajer,
kabag, dan tenaga kerja pabrik.
Produk hand sanitizer merupakan produk jenis Kesehatan yang
berbentuk cair yang dikemas dengan kemasan bentuk botol dengan
satuan milliliter. Kandungan bahan kimia terdapat dalam produk ini
namun lebih banyak mengandung bahan alami.
Target pemasaran produk adalah semua kalangan usia, dan pabrik
akan didirkan di pinggiran kota yang dekat dengan pedesaan agar
dekat dengan bahan baku dan juga dekat untuk dipasarkan.
Rencana produksi tahun pertama adalah 40.000 botol, tahun kedua
50.000 botol dan tahun ketiga 60.000 botol yang maisng-masing
menghasilkan pendapatan sebesar, Rp. 1.000.000.000, Rp.
1.250.000.000, dan Rp. 1.500.000.000. Adapun keuntungan yang
didapatkan setiap tahunnya selama 3 tahun adalah Rp. 316.800.000,
Rp. 470.800.000, dan Rp. 517.200.000.
B. SARAN
Untuk membangun atau merencanakan usaha perlu
dipertimbangkan dengan matang, terutama target pasar serta modal
yang dibutuhkan untuk memulai sebuah usaha. Awalan yang terencana
dengan baik akan memberikan kemudahan hingga berjalannya usaha.

24
DAFTAR PUSTAKA

Fatimah.cut;Ardiani.Rani.2018.Pembuatan hand sanitizer (pembersih


tangan tanpa air) menggunakan antiseptic bahan alami.Universitas
muslim Al-washiyah,Medan-Sumatra Utara. (Jum’at, 22 Januari
2021).

Julian.Muhammad.2020.pemain produk handsanitizer membludak


bagaimana prospekmpasar ke depan?.Kontan.co.ic. (Sabtu, 16
Januari 2021)

25

Anda mungkin juga menyukai