Diusulkan Oleh:
Siti Alawiah 2101060067/Angkatan 2021
Theresse M. Bima 2101060070/Angkatan 2021
Febriani Da Costa 2101060036/ Angkatan 2021
Joesly Benu 2101060041/ Angkatan 2021
Maria Trince Jelita 2101060050/ Angkatan 2021
Nike Irawati Ndoluanak 2101060056/ Angkatan 2021
Rahmatia Narang 2101060064/ Angkatan 2021
i
ii
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ......................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah ................................................................ 2
1.3 Tujuan Program……………………………………………… 2
1.4 Luaran Yang Diharapkan ....................................................... 2
1.5 Kegunaan Produk ................................................................... 2
BAB II. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
2.1 Gambaran Usaha ..................................................................... 4
2.2 Pangsa Pasar ............................................................................ 4
2.3 Diferensiasi.............................................................................. 4
2.4 Kompetitor .............................................................................. 4
BAB III. METODE PELAKSANAAN ....................................................... 7
BAB IV. JADWAL KEGIATAN………………………….......................… 10
DAFTAR GAMBAR
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Seiring meningkatnya kesadaran masyarakat akan kebersihan, maka mencuci
tangan menjadi suatu kebutuhan. Namun realitanya masih banyak orang yang malas
melakukannya. Dari hal inilah “Ferzt” hadir dengan memberikan solusi pembersih
tangan berupa produk hand sanitizer dalam bentuk gel yang mengandung bahan aktif
dari ekstrak daun kersen yang berperan sebagai antibacterial agent yang efektif
membunuh bakteri patogen.
Melimpahnya jumlah pohon kersen yang ada di Indonesia termasuk didaerah
Pati, Jawa Tengah, mendorong penulis untuk menciptakan produk kebersihan tepat
guna berbahan kersen. Berdasarkan penelitian Ratna dkk 2014, terdapat kandungan
antibakteri daun kersen sebesar 13,35% berupa tanin, saponin, serta flavoniod yang
mampu menghambat pertumbuhan bakteri patogen seperti Escherichia coli,
Staphylococcus aureus, Shigella sonnei, dan Bacillus subtilis.
Pemanfaatkan ekstrak daun kersen sebagai antibacterial agents yang memiliki
nilai ekonomis tinggi, mudah didapat, serta merupakan bahan alami, menjadikan
Fertz lebih aman digunakan dalam jangka panjang karena dapat menekan
penggunaan alkohol 70%-96%. Hal ini disebabkan alkohol dapat menyebabkan
gangguan kesehatan seperti iritasi dan dehidrasi kulit (Larson, 2005), serta tidak
efektif membunuh bakteri E.coli yang menjadi penyebab utama terganggunya
kesehatan manusia (Dina N, 2007). Dengan adanya pernyataan tersebut diharapkan
masyarakat dapat menjadi costumer yang lebih cermat dan selektif dalam memilih
produk hand sanitizer yang aman dalam pengunaanya.
Pembuatan Fertz diawali dengan mengektrak daun kersen menggunakan
metode maserasi. Ekstrak antibacterial agents dari daun kersen kemudian di
kombinasikan dengan Vit-E,Triethanolamine (TEA),Gliserin, dan bahan lainya yang
dapat mencegah pertumbuhan kuman dan mengurangi efek buruk bagi kesehatan
kulit, setelah itu diberikan varian aroma agar lebih menarik. Sebelum dipasarkan,
Fertz akan diuji dengan mengedepankan prinsip Total Quality Control yang baik
meliputi uji efektivitas antibakteri, Organoleptis, Homogenitas, Konsistensi dan
berbagai faktor pendukung lain yang dapat menjamin keamanan mutu produk
sebelum sampai ketangan konsumen.
Sistem penjualan yang kami lakukan dibagi menjadi dua, yaitu edukasi dan
menjual hands initizer secara langsung maupun tidak langsung. Dimulai dari
lingkungan kampus Universitas Nusa Cendana, UKM (Usaha Kecil dan Menengah),
apotek, puskesmas, swalayan, hingga rumah sakit. Penjualan secara edukasi
merupakan penjualan dengan memberikan sampel Fertz langsung kepada
konsumen serta penjelasan tentang keunggulan Fertz di banding hand sinitizer yang
1
telah beredar dipasaran, sedangkan menjual ke UKM, Apotek, Swalayan, dan Toko
Alat Kesehatan dilakukan dengan sistem pemasaran secera luas. Produk ini juga akan
dipublikasikan menggunakan leaflet, brosur, serta media online yang membantu
menaikkan citra produk di mata konsumen serta mempermudah dalam transaksi
pembelian.
Perumusan Masalah
a. Bagaimana cara menciptakan produk pembersih tangan dengan memanfaatkan
ektrak daun kersen sebagai kekayaan alam yang melimpah dan ekonomis?
b. Bagaimana cara men-formulasikan Fertz agar menjadi hand sanitizer yang
aman dan efektif membunuh kuman, namun tidak membahayakan kesehatan
penggunanya?
c. Apakah Fertz dapat menciptakan peluang usaha dan lapangan pekerjaan baru
untuk mahasiswa mandiri dan masyarakat luas?
Tujuan Program
a. Menciptakan inovasi trend produk hand sanitizer dengan memanfaatkan
kekayaan alam yang melimpah seperti daun kersen sebagai antibacterial
agents yang lebih aman, efektif, dan ekonomis.
b. Memasarkan Fertz dengan sistem Market Orientation dengan mengedepankan
kebutuhan konsumen, sehingga dapat menjadikan Fertz produk unggul dimata
masyarakat luas.
c. Membuka peluang usaha bagi mahasiswa untuk menjadi enterpreneur muda.
Luaran yang Diharapkan
a. Terciptanya ruang bagi mahasiswa agar berpikir kreatif dan inovatif serta
selalu meng-upgrade skill dalam berwirausaha.
b. Menciptakan peluang usaha bagi masyarakat daerah Pati, Jawa Tengah dalam
pemanfaatan ketersediaan pohon kersen yang melimpah.
c. Terciptanya hand sanitizer alami sebagai pengganti hand sanitizer berbasis
bahan kimia berbahaya yang selama ini digunakan masyarakat.
d. Terciptannya produk unggulan dalam negeri yang berdaya saing global.
Kegunaan Produk
Bagi mahasiswa pengusul
Bagi mahasiswa pengusul program ini merupakan peluang untuk
mengembangkan kreativitas mahasiswa dalam menggeluti bidang
enterpreuner dengan memanfaatkan kekayaan alam melimpah, terlebih ini
juga merupakan bentuk pengabdian ilmu mahasiswa pendidikan kimia pada
umumnya. Diharapkan program ini mampu berjalan secara kontinyu dan
produk hand sanitizer Fertz dapat menghasilkan profit yang baik.
2
Bagi konsumen
Bagi konsumen produk ini merupakan jawaban, bahwa hidup sehat dapat
dimulai dengan kepedulian terhadap pemanfaatan bahan alam, selain murah
Fertz juga ramah terhadap lingkungan karena memanfaatkan bahan baku dari
alam.
3
BAB II
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
4
1. Harga Unit Produksi
Analisis Biaya Produksi :
Basis produksi 25 Liter hand sanitizer/ batch (bulan)
Bahan baku :
Daun kersen 5 Kg = Rp 30.000
Air 10.500 / m3 = Rp 25.000
Aquadest 30 Liter = Rp 100.000
Parfum 0.025 Liter = Rp 15.000
Gliserol 0.5 Liter = Rp. 58.000
Propilen Ethylen Glikol 2 Liter = Rp 200.000
Propilen Glikol 0.5 Liter = Rp 30.00
Ethanol 96% 20.8 Liter = Rp 797.00
Triethanolamine (TEA) 0.25 Liter = Rp 30.000
Tokoferil Asetat (Vit.E) 2.5 Liter = Rp 200.000
Carbomer 940 0.25 Kg = Rp 15.000
2. Perolehan Profit
Perolehan profit wirausaha ini didapat dengan menghitung selisih antara harga jual
produk/botol dengan harga produksi/botol. Jadi dengan 500 botol produk yang dibuat
mampu menghasilkan profit usaha sebesar :
Profit usaha = (Rp 4.500,- – Rp 1.650, 425) x 1000
= Rp 3.500.000,-
laba tiap unit :
= [(harga jual – harga produksi) / harga produksi] x 100%
= [(Rp 10.000,- – Rp 3.000,-) / Rp. 3.000,-] x 100%
= 233,33 % per-botol
3. Perhitungan BEP
Perhitungan BEP diperoleh dengan membagi total biaya produksi dengan harga
jualnya.
BEP (Break Event Point) = Rp3.000,-/ Rp 10.000,-
= 300 botol
Jadi, modal akan kembali setelah mampu menjual 300 botol.
5
4. Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran yang kami pilih untuk memperkenalkan produk kami
kepada masyarakat dan mahasiswa adalah strategi pemasaran Market Orientation
agar penjualan produk ini meningkat. Kami menggunakan beberapa metode
pemasaran sebagai berikut :
• Edukasi
Kami akan melakukan penyuluhan kesehatan berupa seminar terbuka serta demo
produk untuk masyarakat. Metode pemasaran ini kami lakukan karena kepedulian
akan bahaya hand sanitizer berbahan kimia dengan memberikan penjelasan
keunggulan Fertz yang lebih aman dan ekonomis.
6
BAB III
METODE PELAKSANAAN
Alur pembuatan Herb meliputi: persiapan bahan dan alat, proses pembuatan
/produksi, pengujian produk, dan pengemasan.
Daun Kersen
Pengeringan
Penghalusan
Perendaman
Ethanol Ethanol : Serbuk (5:1)
T= 30oC (72 jam)
Filtrat
Ekstrak
Daun Kersen
7
b. Proses Pembuatan Fertz
Carbomer940 Menambahkan
0.5% b/v produksi + - TEA 0.5% v/v produksi
L Aquadest : Kg Carbomer - Vit.E 5% v/v produksi
( 6 : 1) - Gliserin 1% v/v produksi
Diaduk - PEG400 10% v/v produksi
T=29-30oC(15 menit) Diaduk
T=29-30oC(18-25 menit)
Terbentuk
Gel transparant
Menambahkan
- Ekstrak Daun Kersen 20% v/v produksi
- Propolen Glikol 1% v/v produksi
Diaduk
T=29-30oC(20 menit)
Essensial oil
0.05% v/v produksi
Penambahan Aquadest
hingga 100% basis
Pengambilan sampel produksi
+ Uji produk Diaduk
T=29-30oC(30 menit)
8
2. Pengadaan Bahan
Bahan baku kimia yang dibutuhkan seperti : Aquadest, Ethanol 96%, parfum
(essensial oil), carbomer 940, Propilene Ethylene Glikol (PEG400), Propilene Glikol
(PG), Gliserol, Triethanolamine (TEA), dan Tokoferol Asetat (Vit.E) didapatkan dari
Toko Kimia di Surakarta dan sekitarnya, sedangkan bahan baku daun kersen
diperoleh dari daerah Pati, Jawa Tenggah.
3. Produksi
I. Proses Ekstraksi Daun Kersen
1. Pengeringan
Daun kersen dikeringkan dengan sinar matahari selama 1-2 hari, kemudian di
oven dengan suhu 60oC selama 2 jam untuk menghilangkan kandungan air.
2. Penghalusan
Daun kersen kering dihaluskan menggunakan blender dan didapatkan serbuk,
kemudian diayak dengan ayakan 80 mesh dan didapat ukuran serbuk daun
yang seragam.
3. Perendaman
Serbuk daun kersen direndam dengan berbagai konsentrasi ethanol,
perbadingan ml ethanol : gram serbuk ( 5 : 1 ).
4. Penyaringan
Hasil perendaman disaring untuk memisahkan ampas dangan cairan
hasil(filtrat) mengunakan kain saring. Didapat ekstrak daun kersen dalam
ethanol.
5. Pennguapan
Filtrat diuapkan pada suhu 60oC sampai volumenya berkurang 90% dan
didapatkan ekstrak pekat.
II. Pembuatan Hand sanitizer “Fertz”
Pencampuran ekstrak daun kersen dengan bahan pendukung lainya dan
dilanjutkan dengan penambahan essensial oil agar lebih menarik.
III. Pengisian produk
Dalam proses ini, wadah yang digunakan adalah botol berukuran 50 ml.
IV. Pengemasan
Tahap terakhir adalah pengemasan, botol yang telah berisi hand sanitizer
dikemas kedalam kardus.
3. Quality Control
Menguji hand sanitizer pada keadaan sebenarnya (real condition) dengan
parameter pendukung, apakah berfungsi sesuai yang diharapkan atau tidak.
9
4. Pemasaran
Memasarkan sekaligus mempromosikan hasil produk kami melalui sampel dan
edukasi dengan konsumen atau UKM berdasarkan sistem Market Orientation.
5. Penyusunan kesimpulan
Penyusunan kesimpulan dan saran disusun berdasarkan data yang
dikumpulkan dan pengaplikasian hand sanitizer Fertz pada kondisi
sebenarnya (real condition ).
6. Laporan akhir
Penyusunan laporan akhir dibuat sebagai bentuk pertanggung jawaban
terhadap kegiatan yang telah kami laksanakan.
BAB IV
JADWAL KEGIATAN
Jadwal Kegiatan
Tabel 4.2Jadwal Kegiatan
BULAN
NO KEGIATAN
Ke- I ke- II Ke- III Ke- IV Ke- V
Pembelian
1
bahan
Proses
2
produksi
Quality
3
control
4 Promosi
5 Pemasaran
Analisa hasil
6
kerja
Penyusunan
7 laporan
akhir
Penyerahan
8 laporan
akhir
10
DAFTAR PUSTAKA
Juheri, A. 2011. Isolasi Dan Uji Daya Antimikroba Ekstrak Daun Kersen (Muntingia
Calabura). Universitas Negeri Semarang: Semarang.
Prasetyo Dwi, A. Dan Sasongko, A. 2014. Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol 70%
Daun Kersen (Muntingia Calabura L.) Terhadap Bakteri Bacillus Subtilis Dan
Shigella Dysenteriae Sebagai Materi Pembelajaran Biologi Sma Kelas X
Untuk Mencapai Kd 3.4 Pada Kurikulum 2013. Universitas Ahmad
Dahlan:Yogyakarta.
Purwaningsih R,T., Surjowardojo P., dan Susilorini T,E. 2015. Efektivitas Ekstrak
Daun Kersen (Muntingia Calabura L.) Dengan Pelarut Ether Dan Metanol
Sebagai Antibakteri Terhadap Streptococcus Agalactiae Penyebab Mastitis
Subklinis Pada Sapi Perah. Universitas Brawijaya: Malang.
Pusat Data dan Informasi. 2014. Perilaku Mencuci Tangan Pakai Sabun Di
Indonesia. Kementrian Keseharan RI. Jakarta Selatan.
Shu, Melisa. 2013. Formulasi Sediaan Gel Hand Sanitizer Dengan Bahan Aktif
Triclosan 0.5% Dan 0.1%. Universitas Surabaya: Surabaya.
Sudarmadji, S., Haryono, dan Suhardi. 1997. Prosedur Analisa Untuk Bahan Makanan
Dan Pertanian. Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Gadjah
Mada:Yogyakararta.
iv