Anda di halaman 1dari 15

RANCANGAN DAN PRODUKSI

KERAJINAN UNTUK PASAR LOKAL

Disusun Oleh:

David Christianta
XII IPA 4

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT


SEKOLAH MENEGAH ATAS NEGERI 1 DEPOK
Jl. Nusantara Raya No. 317 Depok, Jawa Barat
Telp. (021) 7520137
2020/2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat, rahmat,
dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan rancangan dan produksi kerajinan
untuk pasar local.
Saya mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak yang telah
membantu saya dalam menyelesaikan laporan ini, diantaranya:
1. Bapak Usep Kasman, M.Pd, selaku kepala SMAN 1 Depok,
2. Ibu Ai Rahmatussaadah, M.Pd, selaku guru mata pelajaran Prakarya dan
Kewirausahaan SMAN 1 Depok atas bimbingannya dalam
menyelesaikan makalah ini, serta
3. Keluarga, saudara, kerabat dan teman-teman sekalian yang telah
membantu saya dalam menyusun rancangan penelitian Biologi ini tepat
pada waktunya.
Adapun penyusunan laporan ini dimaksudkan untuk menyampaikan laporan
berkaitan dengan perancangan dan produksi kerajinan untuk pasar local dalam
rangka penyelesaian tugas bidang studi Prakarya dan Kewirausahaan kelas XII di
SMAN 1 Depok.
Saya menyadari laporan perancangan dan produksi kerajinan untuk pasar
lokal ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
kekurangan-kekurangan tersebut. Akhir kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat
bagi kita semua.

Depok, 15 Agustus 2020

Penyusun

2
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ........................................................................................ 1
KATA PENGANTAR ......................................................................................... 2
DAFTAR ISI ........................................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 4
BAB II PERANCANGAN KERAJINAN UNTUK PASAR LOKAL
A. Pencarian Ide .................................................................................................... 6
B. Rasionalisasi ..................................................................................................... 8
C. Pembuatan Studi Model .................................................................................. 8
D. Penentuan Desain Akhir ................................................................................... 9
BAB III PRODUKSI KERAJINAN UNTUK PASAR LOKAL
A. Pembahanan ..................................................................................................... 10
B. Pembentukan .................................................................................................... 11
C. Perakitan ........................................................................................................... 12
D. Finishing ........................................................................................................... 13
BAB IV PENUTUP ............................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 15

3
BAB I
PENDAHULUAN
Hukum ekonomi dasar menjelaskan hubungan antara ketersediaan barang
di pasar supply) dan permintaan pembeli (demand). Rancangan produk terwujud
melalui kegiatan wirausaha dengan didukung oleh ketersediaan sumber daya
manusia, material, peralatan, cara kerja, pasar, dan pendanaan. Sumber daya yang
dikelola dalam sebuah wirausaha dikenal pula dengan sebutan 6M, yakni Man
(manusia), Money (uang), Material (bahan), Machine (peralatan), Method (cara
kerja), dan Market (pasar).
Dewasa ini produk dari industry massal menjadi motor penggerak utama
dalam perekonomian. Fenomena ini dikenal sebagai gelombang ekonomi industry.
Gelombang ini muncul akibat perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.
Subsector kerajinan memberikan kontribusi yang besar untuk menyediakan
lapangan pekerjaan dan meningkatkan pendapatan domestic bruto bagi Indonesia.
Oleh karena itu kerajinan menjadi salah satu focus perhatian yang sedang digenjot
oleh pemerintah.
Kerajinan merupakan suatu benda hasil karya seni manusia yang berkaitan
dengan keterampilan tangan. Selain memiliki nilai estetis bentuk benda kerajinan
tersebut memiliki nilai ekonomi. Pada umumnya karya kerajinan terbuat dari
material (bahan) yang mudah didapatkan lewat proses alamiah atau rekayasa. Dari
kedua material tersebut hasilnya memiliki fungsi sebagai benda hias maupun
benda pakai.
Kerajinan merupakan budaya tradisional yang kini menjadi komoditi negara
untuk meningkatkan devisa. Diantara sejumlah kerajinan Nusantara, ada kerajinan
yang tetap mempertahankan bentuk dan ragam hias tradisionalnya, tetapi ada pula
yang telah dikembangkan sesuai dengan tuntutan pasar.
Bidang kerajinan pada saat sekarang ini telah masuk kepada handmade
(buatan tangan), yang apabila digarap mampu memunculkan sebuah karya seni.
Namun untuk mengembangkan seni kerajinan tangan, diperlukan penggarapan
desain
Pasar merupakan tempat berkumpulnya penjual dan pembeli untuk
melakukan transaksi jual beli atau salah satu dari berbagai sistem, institusi,

4
prosedur, hubungan sosial, dan infrastruktur tempat usaha menjual barang, jasa, dan
tenaga kerja untuk orang-orang dengan imbalan uang. Barang dan jasa yang dijual
menggunakan alat pembayaran yang sah seperti uang piat. Kegiatan ini merupakan
bagian dari perekonomian dan ini merupakan pengaturan yang memungkinkan
pembeli dan penjual untuk item penukaran.
Pada kewirausahaan biasanya ada beberapa faktor- faktor yang
mempengaruhi adanya semangat seseorang dalam mengerjakan sesuatu.dan dalam
pengerjaannya biasanya terdapat prinsip-prinsip kerja yang mempengaruhi cara
kerja seseorang. Jika usaha yang kita jalankan mendapatkan predikat sukses maka
kita dapat meningkatkan usaha kita menjadi usaha yang dapat menguntungkan bagi
diri kita sendiri bahkan orang lain yang dilibatkan dalam usaha kita sendiri. Bahkan
kita dapat memberikan peluang kerja bagi orng lain serta kita dapat memberikan
inspirasi untuk orang lain agar menjadi seorang yang kelak sukses juga.

5
BAB II
PERANCANGAN KERAJINAN
UNTUK PASAR LOKAL
A. Pencarian Ide
Jakarta, CNN Indonesia -- Konfirmasi dua kasus virus corona (Covid-19) di
Indonesia jadi salah satu pemicu meningkatnya permintaan masker. Bahkan
sampai-sampai, beberapa apotek juga klinik di sejumlah wilayah di Jakarta,
kehabisan stok. Padahal tak setiap orang wajib memakai masker.

Penggunaan masker direkomendasikan untuk orang yang memiliki gejala


batuk dan pilek, tenaga kesehatan, dan orang yang merawat orang sakit.

Masker yang dianjurkan adalah masker bedah sekali pakai. Sementara masker
kain yang dapat dipakai berkali-kali dapat dijadikan alternatif, tapi dengan
beberapa ketentuan.

Ahli kesehatan masyarakat Esperanza Cabral menjelaskan masker kain dapat


digunakan berulang kali asalkan selalu dicuci dengan sabun dan air setiap
harinya.

Namun Cabral mengingatkan, efektivitas masker kain juga tak sebaik masker
bedah.

"Anda dapat menggunakan masker kain tetapi tidak seefektif masker bedah ...
tetapi lebih baik daripada tidak sama sekali," kata Cabral yang juga pernah
menjabat Sekretaris Kesehatan Filipina kepada CNN Filipina.

Dokter spesialis paru Erlina Burhan menjelaskan efektivitas masker bedah


bagi orang yang sakit sudah teruji. Permukaan masker bedah yang menutup
hidung dan mulut mempunyai kemampuan untuk menyerap cairan atau
droplet yang keluar dari hidung dan mulut.

6
Sedangkan bagian masker yang mengarah ke luar, memiliki sifat anti air
sehingga cairan dari luar tak bisa masuk ke dalam masker.

"Jadi, jangan sampai terbalik memakainya, bagian garis putih di atas masker
itu posisinya di luar," jelas Erlina beberapa waktu lalu.

Sedangkan, pada masker kain, ditakutkan tak semua masker kain memiliki
proteksi yang sama.

Dalam pencegahan virus corona, penggunaan masker bukan jadi prioritas.


Para ahli dan dokter pun menjelaskan masker sebetulnya dianjurkan untuk
orang yang sakit atau yang menangani pasien virus corona. Yang utama
direkomendasikan adalah menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, seperti
cuci tangan dengan air dan sabun juga, menjaga daya tahan tubuh.

Sumber: https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20200303213313-255-
480256/menakar-efektivitas-masker-kain-cegah-penyebaran-virus

Di tengah-tengah dunia yang sedang dilanda oleh pandemic Covid-19,


masker menjadi salah satu kebutuhan masyarakat. Masker dinilai sebagai salah
satu langkah efektif yang dapat digunakan untuk mencegah penyebarluasan
penularan virus ini. Pada saat kasus Covid pertama kali diumumkan di
Indonesia tepatnya di Kota Depok, masyarakat berbondong-bondong berburu
masker ini hingga menyebabkan terjadinya kelangkaan.
Untuk mengatasi harga masker yang melambung tinggi, pemerintah
menyarankan penggunaan masker kain yang dapat digunakan berulang kali
sehingga bisa lebih hemat dan ekonomis. Masker kain menjadi salah satu
alternative yang digunakan oleh masyarakat untuk menanggulangi masker
bedah/medis yang harganya melambung tinggi.
Masker kain saat ini menjadi salah satu barang yang diminati oleh
masyarakat. Oleh tangan-tangan kreatif masker kain disulap menjadi masker

7
yang fashionable dan stylish dengan motif dan corak yang disesuaikan dengan
keinginan konsumen.
Melalui studi kasus tersebut, menurut saya salah satu produk yang dapat
dibuat dengan mudah dan bermanfaat bagi orang banyak adalah masker kain.
Tentunya masker kain yang dibuat memiliki motif dan corak tersendiri
sehingga memiliki nilai jual lebih dibandingkan masker lain yang terdapat di
pasaran. Selain itu, masker yang saya buat terdiri dari 3 lapis bahan yang mana
membuat masker ini lebih tebal dibandingkan masker yang pada umumnya
dijual. Fungsi masker ini selain untuk melindungi diri dari penyebaran Covid-
19 juga dapat dipadupadankan sebagai gaya berbusana sehari-hari.
B. Rasionalisasi
Masker ini sangat memungkinkan untuk diproduksi saat ini, tentunya
dengan bahan-bahan yang terdapat di rumah. Setelah melakukan
rasionalisasi, menurut saya kain perca dapat menjadi salah satu bahan yang
cocok dan mudah didapatkan untuk membuat masker ini. Masker ini akan
diproduksi dengan teknik jahit. Dibutuhkan teknik menjahit yang benar
supaya ketika masker dicuci tidak koyak dan menjadi rusak.
Masker yang akan saya produksi tentunya harus dibuat sesuai dengan
proporsi dan ukuran yang dapat digunakan oleh konsumen. Setelah melalui
proses searching dan rasionalisasi lebih lanjut, maka masker yang saya buat
dapat digambarkan dengan sketsa ukuran sebagai berikut:

Gambar 1. Rasionalisasi ukuran masker


C. Membuat Studi Model

8
Apabila dituangkan ke dalam bentuk 3 dimensi, maka masker yang
akan saya buat memiliki gambaran bentuk sebagai berikut:

Gambar 2. Prototyping masker


D. Penentuan Desain Akhir
Setelah melalui proses brainstorming, rasionalisasi, dan pembuatan
studi model, saya memutuskan desain akhir dari masker yang akan saya
buat adalah sebagai berikut:

Gambar 3. Gambaran Desain Akhir Masker

9
BAB III
PERANCANGAN KERAJINAN
UNTUK PASAR LOKAL
A. Pembahanan
Pada proses ini, yang harus kita lakukan adalah mempersiapkan bahan-bahan
yang akan dibutuhkan dalam pembuatan masker. Alat dan bahan yang
digunakan antara lain:
1. Mesin jahit

Gambar 4. Mesin jahit


2. Kain perca bekas

Gambar 5.Kain perca bekas


3. Gunting, benang, dan jarum

10
Gambar 6. Gunting, benang, dan jarum
4. Karet pakaian

Gambar 7. Karet pakaian


Setelah mempersiapkan bahan yang akan dibutuhkan, potong masker sesuai
dengan ukuran yang telah dibuat saat rasionalisasi. Potong sebanyak 6 pola
untuk membentuk masker 3 lapis.

Gambar 8. Pemotongan kain sesuai dengan ukuran


B. Pembentukan
Pada proses ini, Langkah yang harus dilakukan setelah memotong pola adalah

11
jahit bagian tengah (hidung) kedua bagian. Yaitu satu bagian depan, satu lagi
terdiri dari dua lembar yang diberi kain pelapis. Ingat posisi kain pelapis adalah
bagian terdalam. Sisakan sekitar 1 cm di atas setiap jahitan.

Gambar 9. Kain dipotong sebanyak 6 pola

Gambar 10. Jahit pola di bagian tengah menjadi masker 3 lapis


C. Perakitan
Pada proses ini, kita akan menyatukan kain masker 3 lapis yang telah dijahit
dengan karet untuk mengaitkan ke telinga. Siapkan karet sepanjang lebih
kurang 18 cm, potong menjadi dua bagian. Satu bagian untuk kuping sebelah
kanan dan bagian lain untuk kuping sebelah kiri. Jahitlah karet setelah
dicocokkan dengan masker.

12
Gambar 11. Pemasangan karet ke masker

Gambar 12. Penjahitan karet ke masker


D. Finishing
Masker siap untuk digunakan, namun sebelum digunakan baiknya dicuci
terlebih dahulu supaya lebih bersih.

Gambar 13. Masker siap untuk digunakan

13
BAB IV
PENUTUP
Demikianlah laporan perancangan dan produksi kerajinan untuk pasar lokal
ini saya susun untuk memenuhi tugas bidang studi mata pelajaran Prakarya dan
Kewirausahaan di SMAN 1 Depok. Kiranya melalui laporan perancangan dan
produksi kerajinan untuk pasar lokal ini dapat menjadi referensi untuk kegiatan
pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan di jenjang SMA. Saya menyadari masih
terdapat banyak kekurangan dalam penyusunan laporan ini, oleh karena itu saya
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca.

14
DAFTAR PUSTAKA
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2018. Prakarya dan Kewirausahaan
SMA/MA/SMK/MAK Kelas XII. Depok: Arya Duta.

15

Anda mungkin juga menyukai