Anda di halaman 1dari 15

Laporan Projek Usaha Kerajinan Masker

Nama : A A SG INDIRA MAHARANI


Kelas. : XII IPS 2
NO Absen : 01

SMA DWIJENDRA DENPASAR


TAHUN AJARAN 2019/2020

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................. 3


BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang ................................................................................ 4
1.2 Tujuan ............................................................................................. 6
BAB II Tinjauan Pustaka
2.1 Prakarya dan Kewirausahaan ........................................................... 7
2.2 Kerajinan .......................................................................................... 8
2.3 Masker/Face .................................................................................... 8
BAB III Pembahasan
3.1 Masker/Face...................................................................................... 9
3.2 Analisis SWOT ................................................................................. 9
3.3 Uji Kelayakan Teknis ........................................................................ 10
3.4 Uji Kelayakan Finansial .................................................................... 10
3.5 Target Pemasaran .............................................................................. 11
3.6 Tanggapan Konsumen ....................................................................... 11
BAB IV Penutup
4.1 Kesimpulan ........................................................................................ 13
4.2 Saran .................................................................................................. 13
Daftar Pustaka ..................................................................................................... 13
Lampiran ............................................................................................................. 14

2
KATA PENGHANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmat

dan karunia – Nya lah sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Kerajinan ini sesuai waktunya.

Kami mencoba berusaha menyusun laporan ini sedemikian rupa dengan harapan dapat membantu

pembaca agar dapat mengolah limbah dilingkungan sekitar yang merupakan judul dari Laporan

kami, yaitu “Usaha Kerajinan Bokor dari Korab Bekas” Disamping itu, kami berharap bahwa

Laporan Kerajinan ini dapat dijadikan bekal pengetahuan untuk mengembang kemampuan yang

kita miliki.

Kami menyadari bahwa didalam pembuatan Laporan Kerajinan ini masih ada kekurangan

sehingga kami berharap saran dan kritik dari pembaca sekalian khususnya dari guru mata pelajaran

Prakarya agar dapat meningkatkan mutu dalam penyajian berikutnya.

Akhir kata kami ucapkan terima kasih.

3
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Wabah covid-19 adalah krisis kesehatan masyarakat global. UNESCO berkomitmen


penuh untuk mendukung pemerintah dalam pembelajaran jarak jauh, ilmu pengetahuan
terbuka, dan berbagi budaya sebagai cara mendasar berdiri bersama dalam mempererat
ikatan kemanusiaan kita bersama (UNESCO, 2020).

Pandemi coronovirus menambah krisis sosial yang lebih luas, mengekspos celah di
pasar bebas dan masyarakat otoriter, termasuk ketidakmampuan untuk mengenali krisis
yang akan datang secara tepat waktu. Pada tanggal 31 Desember 2019, Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) diberitahu tentang sekelompok kasus pneumonia etiologi
yang tidak diketahui terkait dengan individu yang mengunjungi pasar grosir makanan
laut dan margasatwa di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, di Republik Rakyat Tiongkok.
Agen etiologi diidentifikasi sebagai betacoronavirus novel, kemudian bernama SARS
CoV-2, yang dengan cepat menyebar ke seluruh Cina, memicu kekhawatiran untuk
pandemi global. Sekarang dengan lebih banyak kasus di Amerika, Eropa dan Asia di
luar China, ada kekhawatiran serius apakah ini bisa dihentikan sama sekali.

Dunia membutuhkan inovasi cepat untuk mengatasi berbagai konsekuensi pandemi


COVID-19. Serangan pandemi yang tiba-tiba dan besarnya biaya manusia dan
ekonomi menunjukkan bahwa proses biasa tidak cukup. Dunia juga membutuhkan
inovasi dan insentif untuk merespons dengan cepat dan efektif.

Pandemi virus corona (Covid-19) yang baru menimbulkan pertanyaan apakah inovasi
dapat menyelamatkan manusia. Memang, seperti yang selalu terjadi, inovasi adalah
jalan menuju menemukan solusi seperti vaksin, perawatan dan kebijakan yang
mengurangi penyebaran virus lebih lanjut. Sejak pengumuman pandemi global pada 12
Maret 2020, negara-negara dengan tingkat inovasi yang relatif tinggi tetap tinggi pada

4
peringkat dunia dalam kasus-kasus baru dan kematian sementara negara-negara yang
dianggap relatif lebih rendah dalam inovasi tidak.

Dalam penanganan covid-19 Indonesia akan memperkuat kapasitas laboratorium,


mempercepat pengujian, dan meningkatkan pelacakan penyakit di tingkat masyarakat.
Begitu juga meningkatkan komunikasi risiko untuk memberikan informasi yang dapat
dipercaya dan diverifikasi public.

Kepala Gugus tugas penanganan Covid-19 Doni Monardo mengingatkan seluruh pihak
menggunakan metode kolaborasi penta helix berbasis komunitas dalam penanganan
penyebaran covid-19, hal tersebut merupakan kerja sama antar lini di masyarakat
(Merdeka, 2020).

Dampak dari pandemic semakin meluas, masyarakat dituntut untuk mematuhi segala
tindakan pencegahan yang bertujuan mengurangi dan memutus mata rantai penyebaran
wabah. Oleh karena itu, perlu peran dari akademisi, pelaku bisnis serta pemerintah
dalam menanggulangi Covid-19 seperti membuat inovasi alat pelindung diri.

Karena gangguan rantai pasokan, pandemi COVID-19 telah menyebabkan kekurangan


parah pada alat pelindung diri (PPE) bagi para profesional perawatan kesehatan, salah
satu cara untuk mengatasi tantangan ini, terutama dalam hal produk sederhana seperti
pelindung wajah pelindung. Akibatnya, banyak desain domain publik untuk pelindung
wajah telah tersedia. Namun, tidak ada jalur yang jelas untuk memperkenalkan produk
yang dibuat secara lokal dan tidak disetujui ke dalam pengaturan klinis. Dalam
pengaturan perawatan kesehatan AS, pelindung wajah diatur oleh Food and Drug
Administration (FDA); kebijakan serupa ada di negara lain (Mostaghimi et all, 2020).

Ketersediaan APD yang diakui semakin berkurang, perlu diimbangi dengan


pemenuhan kebutuhan APD yang harus disesuaikan dengan standar yang ada. Oleh
karena itu, pembuatan Standar APD ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi
kepada tenaga kesehatan dan masyarakat umum dalam memenuhi kebutuhan APD.

5
Salah satu alat kesehatan yang banyak diperlukan di waktu pandemic ini terutama
untuk tenaga medis saat menangani pasien adalah masker. Covid-19 dapat menularkan
lewat droplet yang masuk ke inhalasi hidung, mulut .. Salah satu inovasi yang lahir
ditengah pandemic adalah pembuatan masker yang aman dan dapat mencegah
penularan Covid-19 pada perawat. Masker bergunauntuk melindungi areawajah,
Terutama, hidung dan mulut dari percikan ludah maupun batuk dari pasien yang
dirawat. Masker dibuat untuk paramedic karena kontak yang dekat dan lama dengan
pasien, pasien tentu akan batuk, bersin, atau berbicara yang memungkinkan keluarnya
cairan/cipratan.

1.2 Tujuan

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap perubahan pengetahuan

dan Perilaku dalam penggunaan masker pada masa pandemi covid -19

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui perubahan nilai pengetahuan masyarakat sebelum dan sesudah

diberikan anjuran tentang penggunaan masker.

b. Mengetahui perubahan masyarakat sebelum dan sesudah diberikan anjuran

tentang penggunaan masker.

6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Prakarya dan Kewirahusahaan

Prakarya memiliki pengertian ialah Ketrampilan, hastakarya, kerajinan tangan, ataupun

keterampilan tangan. Bahan yang digunakan tersedia secara umum dipasaran, sehingga kita

tinggal merangkai ataupun pemanfaatan limbah dan bahan bekas. Prakarya mempunyai

peranan penting dalam pengembangan kreatifitas serta mengembangkan menjadi sebuah

inovasi baru.

Prakarya berasal dari istilah pra dan karya, pra mempunyai makna belum dan karya adalah

hasil kerja. Prakarya didefinisikan sebagai hasil kerja yang belum jadi, prakarya masih

berupa proof of concept atau sebuah prototipe. Prakarya belum mempunyai target

pemasaran, oleh sebab itu belum ada penggunanya atau konsumennya. Satu-satunya

penggunanya mungkin si developer atau desainer itu sendiri. Kualitas belum menjadi

perhatian sebab yang penting bentuk dasarnya saja. Harga sebuah prakarya ditentukan

sangat subyektif sebab belum tahu potensi pasarnya.

Kewirausahaan diidentikan dengan ialah entrepreneurship. Kewirausahaan dapat

didefinisikan sebagai proses kemanusiaan (human process) yang berkaitan dengan adanya

kreativitas serta inovasi dalam memahami suatu peluang, mengorganisasi sumber-sumber,

7
mengelola sehingga peluang itu dapat terwujud menjadi suatu usaha yang mampu

menghasilkan laba ataupun nilai untuk jangka waktu yang lama. Definisi lain iyalah suatu

kemampuan (ability) dalam berpikir kreatif serta berperilaku inovatif yang dijadikan dasar

dalam kewirausahaan , sumber daya, tenaga penggerak tujuan, siasat kiat serta proses

dalam menghadapi tantangan hidup

2.2 Kerajinan

Kerajinan adalah hal yang berkaitan dengan buatan tangan atau kegiatan yang berkaitan
dengan barang yang dihasilkan melalui keterampilan tangan (kerajinan tangan). Kerajinan
yang dibuat biasanya terbuat dari berbagai bahan. Dari kerajinan ini menghasilkan hiasan
atau benda seni maupun barang pakai. Biasanya istilah ini diterapkan untuk cara tradisional
dalam membuat barang-barang.
Kerajinan tangan bisa terbuat dari barang – barang bekas seperti botol bekas, kardus, dan
plastik makanan. Kerajinan terdiri dari 2 jenis yaitu :
1. Kerajinan bahan alam –> merupakan kerajinan yang terbuat dari bahan alam atau
bahan dasarnya bahan-bahan alam seperti : serat,bambu,rotan
2. Kerajinan bahan buatan –> merupakan kerajinan yang terbuat dari bahan buatan
seperti : plastik,gips,sabun,lilin,dll.

2.3 Masker
Masker merupakan alat kesehatan yang digunakan untuk menutup area mulut dan
hidung. Fungsi masker secara keseluruhan adalah meminimalkan interaksi antara
dunia luar dengan dunia dalam terutama pada hidung dan mulut serta menghindari
penyebaran virus.

8
BAB III PEMBAHASAN

3.1 masker/face
Alat :
- Jarum
- Benang
- Gunting
Bahan :
- 2Dua 10 x 6 inci persegi panjang kain
- Dua potong tali elastis dengan panjang 6 inci.

Cara Pembuatan :
- Siapkan bahan. Kain berbentuk segi empat,pita elastis , dan gunting.
- Letakkan kain segi empat di bidang datar, kemudian lipat kain tersebut menjadi empat
lapis.
- Pasang pita elastis di kedua ujung kain.
- Lipat kedua ujung kain ke arah dalam.
- Kemudian jahit kedua sisi masker , pastikan jahitan rapi dan tahan kama
- Masker siap di gunakan ataupun di jual

3.2 ANALISIS SWOT


• Kekuatan :

9
a) usaha masker hidung dan mulut bukan merupakan industri padat modal, industri ini
merupakan industri kecil yang tidak memerlukan biaya besar, sehingga semua orang
mampu memulai dan menjalankan usaha ini;
b) bahan baku mudah diperoleh, dengan cara mengumpulkan limbah perca dari usaha
konfeksi. Dimana limbah perca biasanya hanya dibakar dan bila dibakar akan mencemari
lingkungan;
c) usaha produksi masker hidung dan mulut ini merupakan industri kreatif yang mampu
mengadaptasi teknologi sesuai perkembangan kreativitas saat ini yaitu konstruksi dapat
dibuat sesuai anatomi tubuh manusia.

• Kelemahan :
Kelemahan dari industri masker mulut dan hidung:
a) dukungan pemerintah belum maksimal atas usaha ini,
b) rendahnya daya beli masyarakat,
c) kepedulian makan kesehatan belummaksimal, d) adanya produk bajakan yang dijual
dengan harga murah.

• Peluang :
Peluang dari industri masker hidung dan mulut:
a) konsumen potensial remaja yang senang akan hal baru,
b) kreativitas dalam memadupadankan motif bahan agar konsumen tidak jenuh.

• Ancaman :
Harga yang di tawarkan tidak sesuai dengan harga masker sebelum pandemi.
3.3 UJI KELAYAKAN TEKNIS :
- Tidak mudah robek
- Bisa di cuci
- Bisa di gunakan berulang kali

3.4 UJI KELAYAKAN FINANSIAL

Bahan Habis Pakai

- Kain katun 170 cm 25.000

- Tali elastis 2pcs 2.000

Total biaya habis pakai 27.000

10
Alat

Jarum 1buah 3.000

Benang 1pcs 5.000

Gunting 1buah 10.000

Total biaya alat 18.000

Modal yang di perlukan 45.000

Dari keseluruhan modal tersebut dapat menghasilkan produk masker sebanyak 10 buah Sehingga
diperoleh biaya produksi per-buah adalah sebagai berikut:

Biaya Produksi per-buah = modal produksi : jumlah produk

=Rp: 45.000:10 buah

=Rp: 4.500

Dari perhitungan tersebut diperoleh total biaya produksi per-buah adalah Rp. 2.500.

Harga Jual Produk Per-buah

Harga Jual Per-buah = biaya produksi per-buah + laba yang diinginkan

= Rp: 4.500.00 + 2.000,00

= Rp: 6.500,00

Dari perhitungan diatas diperoleh harga jual per-buah adalah 6.500,00

Laba Per-produksi
Laba Per-produksi = laba x jumlah produk
= Rp: 2.000,00 x 10 buah

11
= Rp: 20.000

Dari perhitungan diatas diperoleh laba per-produksi adalah Rp: 20.000

Dari perhitungan tersebut diperoleh total biaya produksi per-buah adalah Rp: 2.500

3.5 TARGET PEMASARAN :


Peluang pemasaran produk masker semakin meningkat, apalagi dengan adanya pandemi
covid-19 . produk masker akan di perjualbelikan secara langsung maupun lewat online. Dengan
harga yang terjangkau. Pemasaran bisa dilakukan sendiri dengan memanfaatkan internet seperti
social media dan website sebagai media promosi dengan jangkauan yang lebih luas dan biaya yang
minimalis.

3.6 TANGGAPAN KONSUMEN

Tanggapan konsumen bervariasi , banyak yang mengatakan jika masker yang dibuat
banyak motif dan warna, sehingga anak-anak banyak yang tertarik. Tapi ada juga yang mengatakan
jika masker yang di buat tipis dan talinya mudah putus.

12
BAB IV PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Jika kita memiliki bakat keterampilan dan minat berbisnis menjual masker merupakan
salah satu bisnis yang memiliki peluang yang cukup besar. Masker inii dapat dipasarka saat
pandemi covid-19 ataupun masa normal. Berbagai strategi dapat digunakan untuk
mendongkrak penjualan masker ini. Bahan dan alat yang digunakan juga mudah di
dapatkan dan murah.

4.2 SARAN
Saran dari saya:
1. Untuk tetap selalu menggunakan masker bila keluar rumah atau saat berpergian
2. Menggunakan masker saat mengalami gejala batuk atau bersin.

DAFTAR PUSTAKA

13
LAMPIRAN
o Jadwal Kegiatan
Contoh :

No. Uraian Kegiatan Bulan Bulan Bulan KET

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 Perencanaan x x x x
ide/peluang usaha
2 Proses produksi x x x x x

3 Pemasaran x
4 Penyusun laporan x
akhir

o Dokumentasi

14
15

Anda mungkin juga menyukai